• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Desain Interior Pada Ruang Publik Dan Rumah Tinggal Di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Desain Interior Pada Ruang Publik Dan Rumah Tinggal Di Bandung."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAKSI

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

ABSTRAKSI iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktik 1

1.2 Maksud Kerja praktik 3

1.3 Tujuan Kerja praktik 3

1.3.1 Tujuan Umum Kerja praktik 4

1.3.2 Tujuan Khusus Kerja praktik 4

1.4 Sasaran Praktek Kerja 5

1.5 Lingkup Kerja praktik 6

1.5.1 Pekerjaan Pokok dan Utama 6

1.5.2 Pekerjaan Pelengkap dan Pendukung 7

1.5.3 Pekerjaan Khusus 7

1.6 Metode Pengumpulan Data 7

1.6.1 Riset Lapangan 8

1.6.2 Survey 8

1.6.3 Studi Kepustakaan 8

1.6.4 Pengumpulan data 8

(3)

1.7 Sistematika Penulisan 9

BAB II DATA DAN PROYEK PERUSAHAAN

2.1 Company Profile 11

2.2 Principal Profile 12

2.3 Daftar Proyek 13

2.3.1 Architecture 13

2.3.2 Interior Design 13

2.3.3 Landscape 14

2.4 Sistem dan prosedur Penanganan Proyek 14

2.4.1 Perencanaan (Design) 14

2.4.2 Pelaksanaan (Construction) 14

2.4.3 Pengawasan (Supervision) 15

BAB III STUDI LITERATUR

3.1 Studi Literatur 16

3.1.1 Lobby 16

3.1.2Aula 17

3.1.3 Ruang Tidur 18

3.1.4 Dapur 19

(4)

3.2 Studi Ergonomi 22

3.3 Studi Image 27

BAB IV PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

4.1 Kedudukan Kerja Praktikan 28

4.2 Deskripsi Kerja Praktikan 30

4.2.1 Detail Pelaksanaan 30

4.2.2 Rancangan Awal Proyek 30

4.2.3 Proyek Praktikan 31

1. Lobby PT. LEN, Bandung 31

2. Kamar anak 36

3. Dapur (kitchen set) 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 40

5.2 Saran 43

DAFTAR GAMBAR vii

LAMPIRAN ix

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Ergonomi Manusia 22

Gambar 3.2 Lobby / Ruang Penerima Tamu 23

Gambar 3.3 Aula (Ruang Rapat) 24

Gambar 3.4 Ruang Tidur Anak 25

Gambar 3.5 Ergonomi Dapur 26

Gambar 3.6 Studi Image Lobby 27

Gambar 3.7 Studi Image Aula 27

Gambar 3.8 Studi Image Ruang Tidur Anak 27

Gambar 3.9 Studi Image Dapur 28

Gambar 4.1 Lobby PT. LEN 31

Gambar 4.2 Ruang Tunggu 32

Gambar 4.3 Receptionsist Desk 32

Gambar 4.4 Information 32

Gambar 4.5 Denah Aula Serba Guna PT. LEN 33

Gambar 4.6 Aula PT. LEN 33

Gambar 4.7 Fasilitas Meja Rapat 34

Gambar 4.8 Fasilitas Seminar 34

Gambar 4.9 Fasilitas Perpustakaan 35

(6)

Gambar 4.13 Full Set Bed Room Revisi II 37

Gambar 4.14 Tampak Atas Kitchen Set 38

Gambar 4.15 Kitchen Set 39

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja praktik

Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa

dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi di

berbagai macam bidang. Salah satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan

gedung-gedung saat ini banyak kita jumpai di berbagai daerah. Oleh karena itu secara tidak langsung

desain interior juga berperan aktif dalam perkembangan era globalisasi ini. Desain interior

merupakan salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam mendukung serta menunjang

jalannya berbagai macam kegiatan baik secara individu maupun kelompok. Sekarang ini

desain interior tidak hanya mengkhususkan dalam memperindah ruang-ruang yang telah

diselesaikan bangunannya oleh arsitek saja, tetapi desain interior juga memecahkan

masalah-masalah secara menyeluruh dan terpadu dengan arsitektur maupun disiplin profesi yang

(8)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2 teknik, estetik, ergonomi, ekonomi, psikologi, dan filosofi. Oleh karena itu kebutuhan akan

desain interior meningkat dan menjadi banyak peminatnya.

Dalam era persaingan bebas dewasa ini, sangat diharapkan peranan dunia pendidikan

dalam mendukung segala aspek yang diperlukan untuk memberikan sumbangan pemikiran

dan karya nyata dalam pembangunan bangsa dan negara. Untuk menjawab kebutuhan akan

desain interior maka beberapa universitas membuka program studi desain interior. Program

tersebut memberikan bekal berupa pelajaran teoritis dan juga praktek, dengan mengharapkan

mahasiswa lulusan desain interior dapat menerapkannya di dunia kerja karena tidak semua

hal yang diajarkan pada saat kuliah sama dengan di lapangan.

Dalam hal ini dunia kerja menuntut untuk mendapatkan sumber daya manusia yang

unggul dan kompetitif dalam persaingan dunia usaha. Untuk itu sangat diperlukan tenaga

kerja yang memiliki keahlian profesional yang tinggi untuk menghadapi perkembangan dan

persaingan global baik masa kini maupun masa mendatang.

Salah satu universitas yang mengadakan program studi desain interior adalah

Universitas Kristen Maranatha. Program studi desain interior adalah salah satu bidang studi

keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain. Bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat

menciptakan suatu lingkungan binaan beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik

maupun non fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi

lebih baik. Fakultas Desain Universitas Kristen Maranatha menyadari akan keterkaitan yang

besar antara dunia kampus dan dunia usaha yang merupakan suatu tali rantai yang saling

terkait. Walaupun sarana dan prasarana penunjang pendidikan lengkap tersedia, tetapi kurang

diberikan aspek keahlian profesional, hal ini dapat mengakibatkan putusnya tali rantai

tersebut. Arah kebijaksanaan pendidikan tinggi harus dapat memadukan secara dinamis dan

harmonis antara proses perkuliahan di kampus dengan pengetahuan praktis lapangan.

Sehingga pelaksanaan kuliah kerja praktik ini merupakan salah satu model untuk

mendekatkan keterkaitan dan kesepadanan antara pengetahuan di perkuliahan dengan

kebutuhan lapangan pekerjaan. Didalam salah satu program studi tersebut terdapat mata

kuliah kerja praktik, dimana merupakan salah satu syarat kelulusan kesarjanaan (S1).

Pengertian mata kuliah kerja praktik itu sendiri merupakan mata kuliah yang memberikan

pengarahan kepada mahasiswa untuk melengkapi pengetahuan, ketrampilan, pemahaman,

serta pengembangan wawasan yang tidak didapat dibangku perkuliahan. Kuliah kerja praktik

(9)

bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidangnya. Secara kritis dan

logis, persoalan di lapangan dapat dijadikan sebagai studi kasus dari lingkup kerja desain

interior dalam bentuk laporan hasil kerja.

Dengan pengalaman masa kerja praktik selama kurang lebih 2 bulan (200 jam) maka

diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan kreativitas yang

tinggi di bidang keilmuan desain interior, melalui penguasaan beberapa kompetensi yang

meliputi : kecakapan untuk mengidentifikasi aspek produktif dari adanya keragaman,

kecakapan untuk berinisiatif mengembangkan aspek sosial, budaya dan ekonomi, kecakapan

untuk beradaptasi dengan proses transisi dalam kehidupan, kecakapan dalam menjaga

keseimbangan.

1.2 Maksud Kerja praktik

Adapun maksud dari mata kuliah kerja praktik secara rinci dapat dilihat sebagai

berikut :

1. Mahasiswa menerapkan ilmu teori yang didapat semasa kuliah kedalam dunia kerja.

2. Mahasiswa mempelajari penguasaan sejumlah pengetahuan yang berkait dengan

aspek kebutuhan manusia didalam ruang sebagai makhluk individual maupun sosial.

Pengetahuan yang dimaksud mencakup : sejarah desain, psikologi, sosiologi,

ergonomi, konstruksi bangunan, fisika teknik,metodologi dan estetika.

3. Mahasiswa mempelajari penguasaan keterampilan dalam proses perancangan desain

interior antara lain kemampuan membuat program, kemampuan membuat presentasi

desain, kemampuan berkomunikasi dan sebagainya.

4. Mahasiswa mempelajari tentang berbagai persoalan yang muncul berupa

kebutuhan-kebutuhan akibat aktivitas manusia di dalam ruang dan waktu.

5. Mahasiswa mempelajari proses pembangunan/konstruksi terkait aspek keterampilan

seperti problem solving, technical drawing, komunikasi verbal dan tekstual, etika

(10)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 4

1.3 Tujuan Kerja praktik

Tujuan dan sasaran dari mata kuliah kerja praktik ini secara rinci dapat dilihat sebagai

berikut:

1.3.1 Tujuan Umum Kerja praktik

1. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja, guna mempersiapkan diri untuk memasuki

dunia kerja.

2. Mengaplikasi secara langsung konsep-konsep perencanaan dan perancangan desain

interior dalam kegiatan kerja sebenarnya.

3. Mahasiswa mampu dan kompeten secara kreatif memecahkan masalah-masalah yang

berhubungan dengan fungsi dan kualitas dari lingkungan ruang interior, meliputi

penyusunan program ruang, analisis desain, perencanaan ruang, estetika, dan pengawasan

pekerjaan secara berkala di lapangan dengan menggunakan pengetahuan, khususnya

dalam konstruksi dan sistem-sistem bangunan interior berikut komponen-komponennya,

peraturan- peraturan alat-alat, bahan atau material dan kelengkapan lainnya.

4. Mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang bentuk, skala, tekstur, warna cahaya, dan

prinsip-prinsip penyusunannya didalam proses desain interior.

5. Mahasiswa dapat mengidentifikasi, meneliti, dan secara kreatif memecahkan

permasalahan dalam ruang dan mengarahkan perancangan menuju lingkungan fisik yang

sehat, aman dan nyaman.

6. Mahasiswa mengerti bahwa kedudukan interior terletak diantara teknik dan seni, dimana

pertimbangan yang proporsional antara keduanya akan menghasilkan suatu desain yang

selain indah juga nyaman dan menjamin keselamatan penggunanya.

1.3.2 Tujuan Khusus Kerja praktik

1. Sebagai bahan dasar dalam menyusun laporan kerja praktik.

2. Meningkatkan efisensi dan efektivitas proses pendidikan yang menuju profesionalisme.

3. Keahlian profesi yang diperoleh melalui kerja praktik dapat memberikan rasa percaya

diri.

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari

(11)

5. Mahasiswa memahami bahwa desainer interior tidak bekerja atas keinginan dan selera

pribadi, akan tetapi segala sesuatu yang didesain bertitik tolak pada keinginan dan

harapan klien sebagai konsumen yang meminta jasa desainer interior agar kepuasan klien

dapat terpenuhi. Untuk itu desainer juga harus memiliki data diri dari klien tersebut

meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, hobi, warna kesukaan, gaya yang diinginkan,

kesan ruang yang diharapkan dan sebagainya.

6. Mahasiswa memahami bahwa desain interior merupakan suatu pekerjaan praktik yang

menganalisis informasi yang terprogram, merumuskan arah konsep, memperbaiki arah

desain, dan menghasilkan dokumen yang dikomunikasikan melalui grafik dan konstruksi.

7. Mahasiswa sebagai desainer interior memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

• Meneliti dan menganalis persyaratan dan tujuan klien, mengembangkan dokumen

desain dan menggambarkan diagram dan outline untuk keperluan tersebut.

• Memformulasikan perancangan awal, membuat konsep perancangan secara dua

dimensi dan tiga dimensi dan membuat sketsa agar mampu menyatukan dengan

kebutuhan klien dengan berdasarkan pada pengetahuan mengenai prinsip-prinsip

desain dan teori tentang kebiasaan manusia.

• Memastikan bahwa perencanaan ruang dan konsep desainnya mempertimbangkan

aspek keselamatan, fungsional, keindahan, serta memastikan bahwa seluruh elemen

yang dirancang sesuai dengan persyaratan kesehatan dan kesehatan umum termasuk

didalamnya pengkodean, aksesibilitas, lingkungan, dan petunjuk keberlangsungan

• Memilih warna, bahan, dan finishing agar sesuai dengan konsep desain dan yang

sesuai secara sosio-psikologis, fungsional, kemudahan perawatan, penampilan,

lingkungan, dan persyaratan keamanan.

• Memilih dan memilah furniture berikut fixtur dan perlengkapannya, mengawasi

proses pengerjaannya agar sesuai dengan konsep desain termasuk pembuatan gambar

kerja furniture dan deskripsi detail produknya..

1.4 Sasaran Kerja praktik

1. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam penguasaan ilmu dan kemampuan berprofesi,

(12)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 6 berperan dalam menunjang kemampuan profesionalnya, baik sebagai peniliti,

desainer, maupun pengajar.

2. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam mengeksploitasi berbagai bidang ilmu dan

pengetahuan sebagai komponen sub-sistem dalam usaha mencapai optimasi desain

serta pengembangan kemampuan profesinal dalam spektrum yang lebih luas,

3. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam meningkatkan kualitas profesionalisme serta

penguasaan komponen pemikiran desain, sehingga mencapai tingkat kemandirian

profesional dalam bidang desain interior.

1.5 Lingkup Kerja praktik

Ruang lingkup kerja praktik meliputi banyak hal sebagai berikut :

1.5.1 Pekerjaan Pokok dan Utama

a. Pra Desain

• Mengolah data sesuai informasi proyek serta membuat data tertulis untuk

melengkapi data dalam melaksanakan pekerjaan desain interior.

• Membuat program ruang, skematik desain, dan penjelasan mengenai latar

belakang, filosofi konseptual, serta sketsa gagasan.

• Perwujudan konsep seperti bagan organisasi ruang, denah, dan peletakan

perabotan utama, citra ruang dalam bentuk tiga dimensi, skema warna dan

material, estimasi awal biaya pelaksanaan, proses pradesain bertujuan sebagai

bahan diskusi serta pertimbangan untuk memberi tugas.

• Pembuatan RAB.

b. Pengembangan Desain

Setelah pradesain disetujui, desainer melanjutkan proses pengembangan

dengan kelengkapan gambar-gambar denah existing yang diberikan oleh

pemberi tugas. Berdasar denah existing tersebut, desainer mulai memikirkan

pengolahan ruang (material plafond, material dinding, material lantai,

finishing, furniture) yang dituangkan dalam gambar kerja (tampak potongan

(13)

c. Dokumen Pelelangan

Dokumen yang berisi semua data-data hasil mulai dari proses pradesain

hingga pengembangan yang disetujui oleh desainer interior dan pemberi tugas.

d. Pengawasan Berkala

• Desainer interior bertindak sebagai wakil dari pemberi tugas dan dilakuakn

sedikitnya sekali dalam empat minggu dan sebanyak-banyaknya seminggu

sekali.

• Desainer interior berhak menolak hasil pekerjaan bila tidak sesuai dengan

desain interior yang telah disetujui bersama dan dapat memberikan solusi

langsung di lapangan.

• Desainer interior wajib memberikan bimbingan-bimbingan dalam

pelaksanaan kepada pekerja lapangan.

1.5.2 Pekerjaan Pelengkap dan Pendukung

Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang dapat dilakukan

dalam keadaan tertentu untuk melengkapi dan mendukung pekerjaan desain,

contoh: pembuatan maket, model tiga dimensi, dan gambit persfektif tiga

dimensi dengan rendering. Biaya untuk melaksanakan lingkup kerja ini tidak

termasuk dalam perjanjian kerja dan memakan biaya sendiri yang terpisah.

1.5.3 Pekerjaan Khusus

Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus diluar bidang desain

interior, seperti perhitungan konstruksi bangunan, instalasi mekanikal, dan

lain-lain. Pekerjaan ini diserahkan kepada ahli-ahli khusus dan imbalan jasa

untuk para ahli tersebut ditentukan secara terpisah serta diajukan langsung

kepada pemberi tugas. Jika ahli-ahli khusus tersebut bekerja atas nama

(14)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 8

1.6 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun laporan atau proposal diperlukan data-data dan informasi yang

lengkap, relevan, serta jelas. Oleh karena itu dalam mengumpulkan bahan-bahan serta

mendapatkan data diperlukan penelitian yang meliputi :

1.6.1 Riset Lapangan

Penelitian dengan melakukan peninjauan langsung untuk mendapatkan

data-data yang berhubungan langsung dengan proyek, meliputi :

a. Observasi (Pengamatan Langsung)

Data-data dan informasi diperoleh dengan melihat dan mengamati secara

langsung di tempat kerja.

b. Interview

Melakukan tanya jawab secara langsung kepada karyawan- karyawan kantor

yang sudah berpengalaman dibidang masing- masing.

c. Pelaksanaan Lapangan

Membantu dalam pengawasan proyek, melihat, dan merasakan pelaksanaan

proyek di lapangan.

1.6.2 Survey

Data-data dan informasi diperoleh dengan peninjauan langsung ke proyek.

1.6.3 Studi Kepustakaan

Melalui studi literatur, buku-buku, majalah, dan sebagainya yang berhubungan

dengan proyek kerja sehingga diperoleh data-data sekunder untuk melengkapi

informasi yang dibutuhkan.

1.6.4 Pengumpulan data

(15)

1.6.5 Pengarsipan data

Berupa berkas-berkas hasil perjanjian maupun revisi klien.

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan umum kerja praktik ini terdiri dari empat bab dengan sistematika penulisan

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan mengenai latar belakang kerja praktik, tujuan dan sasaran kerja praktik, ruang

lingkup kerja praktik, prosedur penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : DATA PERUSAHAAN DAN PROYEK

Menguraikan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan perusahaan tempat dilaksanakannya

kerja praktik secara lebih jelas dan terperinci.

BAB III : STUDI LITERATUR

Merupakan pedoman dalam merancang interior agar sesuai dengan fungsi bangunan yang

dikerjakan dalam setiap proyek.

BAB IV : PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

Merupakan catatan dari praktikan mengenai kedudukan dan tugas dala perusahaan tempat

kerja praktik serta keikutsertaan dan peranan praktikan dalam proyek yang ditanganinya.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab terakhir dari penelitian, dimana menghasilkan kesimpulan akhir dari kerja

praktik yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya dan disertai dengan saran-saran yang

kiranya dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan.

(16)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA   

40 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam rangka meningkatkan relevansi antara pendidikan, pembangunan, dan kebutuhan

masyarakat, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan link and match, maksudnya adalah mendekatkan

keterkaitan dan kesepadanan antara pengetahuan di perkuliahan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.

Melalui kebijaksanaan ini, diperkuat keterkaitan antara pendidikan dan industri serta dunia usaha dalam

perencanaan, pelaksanaan, penilaian, serta sertifikasi pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan

kebutuhan ekonomi. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk menciptakan keadaan agar keluaran pendidikan

sepadan dengan kebutuhan berbagai sektor pembangunan akan tenaga ahli dan terampil sesuai dengan

jumlah dan mutu yang sebarannya. Praktikan desain interior dengan segala keberadaannya tidak dapat

hanya dengan mengandalkan kemampuan menggambar, gagasan-gagasan yang inovatif, serta teori yang

didapat dibangku perkuliahan saja untuk mencapai hasil studi yang baik dan layak diterima dalam lingkungan

pekerjaan desain di masyarakat. Kerja praktik sebagai jembatan link and match, yang menghubungkan antara

dunia pendidikan desain interior dan dunia kerja desain interior merupakan contoh yang menarik untuk dikaji

dengan keunikan yang ada di dalamnya. Keunikan yang dimaksudkan adalah momentum yang

mempertemukan praktikan sebagai duta objek pendidikan desain interior dengan perusahaan desain

sebagai tempat aplikasi segala metode, kecerdasan desain, estetika, dan segala hal yang bermuara pada

(17)

seringkali membuat pihak perusahaan desain menjadi bingung hendak dimulai darimana untuk

mengajarkan desain interior dari sisi proyek kepada praktikan. Karena apa yang keseharian menjadi

sesuatu yang biasa di dalam perusahaan desain hal ini menjadi sesuatu yang asing sama sekali di mata

praktikan. Kesulitan lain yang muncul adalah ketika praktikan terbiasa untuk membuat sebuah rancangan

tanpa mempedulikan ukuran, bentuk bahan baku, sifat bahan baku, sedangkan hal itu dituntut untuk

mendapat perhatian secara khusus oleh perusahaan desain karena pengaruhnya terhadap efisiensi kerja,

biaya produksi dan hasil akhir desain. Oleh karena itu, kerja praktik ini sangat berguna terutama dalam

menambah pengetahuan dan pengalaman praktikan sebagai desainer interior setelah lulus nanti dimana

praktikan dapat mempraktekkan teori yang sudah didapat didalam bangku kuliah dengan melihat cara

kerja lapangan yang sesungguhnya.

SUN SQUARE banyak berjasa dalam menambah pengetahuan dan pengalaman praktikan

sebagai calon desainer interior. Tim professional SUN SQUARE mulai dari direktur, kepala-kepala bagian

setiap divisi, serta para staf dengan sabar membagi ilmunya untuk praktikan sehingga praktikan merasa

nyaman dapat diterima kedalam lingkungan perusahaan tersebut.

Kesimpulan Praktikan

Selama Melaksanakan kerja praktik di SUN SQUARE, praktikan

memperoleh pengetahuan dan pengalaman antara lain :

1. Praktikan memperoleh pengetahuan tentang perencanaan (design), pelaksanaan

(construction), dan pengawasan (supervision).

2. Praktikan memperoleh pengetahuan tentang aspek dasar struktur dan pokok-pokok

dasar dari material yang digunakan dalam perancangan suatu proyek.

3. Praktikan memperoleh pengalaman kerja, guna mempersiapkan diri untuk

memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

4. Praktikan belajar mengaplikasi secara langsung konsep-konsep perencanaan dan

perancangan desain interior dalam kegiatan kerja sebenarnya.

5. Praktikan belajar menggunakan autocad, sketch up, dan vRay

6. Praktikan belajar untuk menciptakan lingkungan interior yang fungsional dan

berkualitas. Karena telah terkualifikasi melalui pendidikan, pengalaman dan ujian,

(18)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA   

42  permacalahan dan mengarahkan perancangan menuju lingkungan fisik yang sehat,

aman, dan nyaman.

7. Praktikan belajar untuk memahami dan bersosialisasi dengan kebiasaan orang di

dalam ruang dengan tujuan untuk menciptakan ruang yang fungsional didalam struktur

bangunan yang dirancang oleh seorang arsitek.

Kesimpulan Perusahaan

Selama mengikuti kerja praktik diSUN SQUARE, praktikan menyadari dalam

mendesain suatu proyek tidak semudah dengan kita mengerjakan tugas kuliah karena

praktikan harus memastikan bahwa perencanaan ruang dan konsep desainnya

mempertimbangkan aspek keselamatan, fungsional, keindahan serta memastikan bahwa

seluruh elemen yang dirancang sesuai dengan persyaratan kesehatan dan kesehatan umum

termasuk didalamnya pengkodean, aksesibilitas, lingkungan dan petunjuk keberlangsungan.

Hal-hal yang menghambat kerja dalam suatu proyek dapat dihindari dengan adanya

perencanaan yang matang seperti pengolahan data yang sesuai dengan informasi proyek,

pembuatan program ruang, perwujudan konsep yang baik, pembuatan RAB yang

membutuhkan kejelian serta ketelitian, pengembangan desain, serta pengawasan berkala

dengan tidak mengindahkan keinginan klien.

Pada beberapa proyek yang ditangani oleh perusahaan, praktikan menarik kesimpulan bahwa :

1. Pada SUN SQUARE terdapat seorang kepala desainer, seorang desainer, seorang

drafter, dan praktikan sendiri sebagai assisten desainer. Kurangnya tenaga desainer

pada perusahaan yang saat ini sedang berkembang dan memiliki jam terbang yang

padat menyebabkan pengerjaan proyek yang lama sedangkan tenggat waktu yang

diberikan sangat singkat.

2. Pada SUN SQUARE terdapat komunikasi yang baik antar desainer maupun

praktikan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman ataupun misscommunication dalam

pengerjaan suatu proyek.

3. Pada SUN SQUARE terdapat komunikasi yang baik dengan klien sehingga segala

sesuatu yang didesain bertitiktolak pada keinginan dan harapan klien sebagai

(19)

5.2 Saran

Saran bagi praktikan

Adapun saran-saran berdasarkan posisi praktikan yang dapat membantu

pengembangan potensi diri agar dapat lebih berkembang, yaitu :

1. Dalam masa kerja praktik sebaiknya praktikan lebih berperan aktif dalam

mengambil tindakan dan keputusan.

2. Praktikan harus memiliki tanggung jawab terhadap perusahaan atas tugas yang

diberikanserta menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu.

3. Praktikan harus kesabaran dalam menghadapi klien yang menuntut lebih dalam

pengerjaan suatu proyek.

4. Praktikan harus mampu menerima kritik dan saran yang diberikan oleh kepala

desainer maupun sesama desainer. Hal ini akan membantu praktikan dalam

memperbaiki diri sehingga menjadi lebih baik kedepannya.

5. Praktikan harus memiliki komunikasi serta mambangun hubungan yang baik

dengan klien. Hal ini akan memudahkan dalam mengerti akan keinginan seorang klien

sehingga menghasilkan suatu desain yang dapat memuaskan klien.

6. Praktikan diharapkan tidak segan bertanya kepada seniornya. Hal ini akan

membantu dalam menigkatkan pengetahuan tentang desain interior.

7. Praktikan diharapkan melakukan survey lapangan dan koordinasi dengan pekerja

lapangan dengan baik sehingga lebih memudahkan proses desain berjalan baik.

Saran Bagi Perusahaan

Secara keseluruhan SUN SQUARE dapat mengatasi permasalahan- permasalahan

yang terjadi dalam perusahaan dengan baik. Untuk memecahkan permasalahan yang ada tim

professional SUN SQUARE selalu melibatkan setiap anggota didalam perusahaan tersebut

sehingga setiap anggota dapat belajar dan mendapat solusi dari masalah yang ada.

Yang perlu direvisi adalah sistem kerja yang dilakukan oleh SUN SQUARE.

(20)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA   

44  sehingga sistem kerja SUN SQUARE menjadi lebih terarah dan terhindar dari kekacauan

yang selama ini terjadi.

Diharapkan dengan adanya revisi ini SUN SQUARE dapat lebih meningkatkan

profesionalitas perusahaan dihadapan klien. Selain itu dengan adanya kinerja yang baik dan

sistematis, maka proyek-proyek dapat diselesaikan sesuai dengan tenggat waktu yang telah

(21)

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR PADA RUANG PUBLIK DAN

RUMAH TINGGAL DI BANDUNG

Laporan ini dibuat sebagai salah satu persyaratan

mata kuliah Kerja Praktik Semester VII

Disusun oleh :

Megawati Sutanto

0763109

Dosen Pembimbing : Yudita Royandi, ST.

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

BANDUNG

(22)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diterima dan disahkan

Kerja Praktik Semester VII

JUDUL :

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR PADA RUANG PUBLIK DAN

RUMAH TINGGAL DI BANDUNG

Laporan ini dibuat sebagai salah satu persyaratan

mata kuliah Kerja Praktik Semester VII

Jurusan Desain Interior

Universitas Kristen Maranatha

Bandung

2010

Disetujui Disetujui

Ir.Irfan Nurrachman Krismanto Kusbiantoro, ST, MT ( Koordinator Kerja Praktik ) ( Ketua Jurusan Desain Interior )

Disetujui

Yudita Royandi, ST

(23)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena penulis dapat menyelesaikan

laporan yang berjudul Perancangan Desain Interior Pada Ruang Publik dan Rumah Tinggal di

Bandung.

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah Kerja Praktik

semester VII ( Fakultas Seni Rupa dan Desain, Jurusan Interior, Universitas Kristen

Maranatha tahun akademik 2010-2011 ).

Laporan ini berisi rangkaian kegiatan Kerja Praktik yang berupa pengamatan dari

proses perencanaan proyek perancangan lobby dan interior tempat tinggal selama kurang

lebih 200 jam pada perusahaan konsultan Sun Square, my art of living, Bandung. Dengan

laporan ini penulis mengharapkan dapat menjadi penghubung antara pengetahuan yang

diperoleh dalam pendidikan formal ( litelatur dan materi perkuliahan ) dengan realita dunia

usaha khususnya dibidang desain interior.

Berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi oleh penulis dalam pembuatan

laporan ini,namun berkat adanya bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, penulis

dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis juga turut menyampaikan

rasa terima kasih kepada :

1. Gai Surahardja, Ph.D selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas

Kristen Maranatha, Bandung.

2. Krismanto Kusbiantoro.ST.,M.T. selaku Ketua Jurusan Desain Interior Arsitektur

Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

3. Ir.Irfan Nurrachman selaku Koordinator mata kuliah Kerja Praktik Program studi

S1 Desain Interior Arsitektur, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen

Maranatha, Bandung .

(24)

7. Hendi Anwar,ST. selaku Project Manager & Principal Designer Sun Square, my

art of living

8. Irma Nurmala, ST. selaku Marketing manager & Principal Designer Sun Square,

my art of living

9. Hafizh Nugraha, ST. selaku Purchasing Manager & Principal Designer Sun

Square, my art of living

10.Semua staff karyawan Bapak Jaya, Bapak Willy, Sun Square, my art of living

Demikian laopran Kerja Praktik ini dibuat,dan penulis sangat menyadari bahwa

laporan ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

penulis. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk

penyempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat bagi

penulis itu sendiri dan pembaca pada umumanya. Terimakasih.

Bandung , 13 Desember 2010

Megawati Sutanto

(25)

DAFTAR PUSTAKA

http://lifestyle.okezone.com/read/2008/03/19/30/93067/search.html

http://kumpulan.info/griya/tips-rumah/44-tips/157-dapur-sehat-dalam-rumah-anda.html

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lobby&ei

=B 

JD7TKzAMpC6vQPGzrjMCg&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CCIQ7gE

wAA&prev=/search%3Fq%3Dlobby%26hl%3Did%26biw%3D1152%26bih%3D549%26pr

md%3Di 

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/

Hall

Juwana, Ir. Jimmy, MSAE (2005); Panduan Sistem Bangunan Tinggi; Erlangga; Jakarta

Panero, Julius dan Martin Zelnik (1979); Dimensi Manusia dan Ruang Interior; Erlangga;

Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan agar para perancang lainnya yang ingin membuat fungsi sejenis agar dapat selalu lebih memperbarui desain dan fungsi dalam segala fasilitas yang berhubungan

Lain halnya dengan Edhy sutanta (2004:19) sistem informasi dapat di definisikan sebagai kumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul, bekerja besama-sama dan

Nyland No.8 Bandung dengan ilmu feng shui, untuk mengetahui korelasi antara bagian-bagian desain interior zoning, sirkulasi, lantai, dinding, langit langit, dan

Memberi masukan pada para desainer dalam merancang bangunan rumah tinggal dengan konsep green design baik yang memenuhi kriteria – kriteria ramah lingkungan

Abdi dalem dalam aturan Keraton Yogyakarta terbagi dalam dua golongan besar, yaitu Para abdi dalem Punokawan merupakan abdi dalem yang mendapatkan gaji dari pihak kraton

balik antara ruang publik di mall dan perilaku pengunjung adalah dengan melihatnya dalam keadaan saling terkait tidak berdiri sendiri, dalam arti bukanlah bagaimana indra

Merujuk pada pengertian sistem informasi, yakni sekumpulan komponen- komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

Suasana ruang di Bandung Super Mall ini merupakan resultan dari komponen- komponen fisik interior, kegiatan pengunjung, dan interaksi sosial yang menyertainya pada