ABSTRAK
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS DAN DAYA TAHAN PENCUCI TANG A N
TANPA AIR DAN SABUN BERBAHAN AKTIF IRGASAN DAN KLORHEKSIDIN GLUKONAT
Nila Farahdiba Daulay, 2003; Pembimbing : Philips Onggowidjaja, S.Si., M.Si
Latar belakang: Tangan merupakan mediator penularan infeksi, sehingga
memelihara kebersihan tangan merupakan hal yang sangat penting
.
Kehidupanyang modern dan serba praktis menuntut kita untuk lebih inovatif pada bidang
kesehatan. Pada saat ini dapat kita temukan pencuci tangan tanpa air dan sabun
dengan bahan aktif yang berbeda-beda, diantaranya irgasan dan klorheksidin glukonat. Penelitian dilakukan untuk menguji dua produk, berturut-turut mengandung irgasan dan klorheksidin glukonat.
Tujuan: Untuk membandingkan efektivitas dan daya tahan penggunaan pencuci tangan tanpa air dan sabun antara produk yang berbahan aktif irgasan
(merk “E’) dan klorheksidin glukonat ( merk “H”) sehingga kita dapat
mengetahui bahan aktif mana yang lebih baik untuk digunakan.
Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Pada orang percobaan yang sama dilakukan penelitian terhadap masing-masing pencuci
tangan. Pemeriksaan bakteriologik dilakukan dengan metode “finger print” di atas
lempeng agar nutrien. Jumlah kuman (CFU) dihitung pada sampel sebelum
mencuci tangan, sesudah mencuci tangan (To), dan setelah tangan dibiarkan
selama 60 menit (T60). Jumlah koloni kuman ditabulasi dan dianalisis secara
statistik dengan “student t test”.
Hasil: Analisis statistik menunjukkan: tidak ada perbedaan yang nyata
dalam pengujian efektivitas (sebelum mencuci tangan vs sesudah mencuci tangan
(To)) antara produk “E’ dan produk “H” (t= -1.7104); terdapat perbedaan yang
nyata dalam pengujian daya tahan (sesudah mencuci tangan vs T60) an tara
produk “E” dan produk “H’ (t= 4.0319).
Keterangan : t tabel = 2,552
Kesimpulan: Produk pencuci tangan “H” dan produk pencuci tangan “E”
mempunyai efektivitas yang sama, namun produk pencuci tangan “H”
mempunyai daya tahan yang lebih baik daripada produk pencuci tangan “E’.
Saran: Masyarakat, terutama yang bergelut pada dunia kesehatun (puskesmas, klinik, dan rumah sakit) perlu mempertahankan higiene tangan. misalnya dengan menggunakan produk pencuci tangan yang efektivitas dan daya tahannya lebih baik.
Kata kunci : “finger print”, irgasan, klorheksidin glukonat
ABSTRACT
A COMPARATION OF EFFECTIVITY & ITS DURABILITY B E T W E E N
HANDCLEANER WITH CHLORHEXIDIN GLUCONATE
NO- WATER-NO-SOAP-NEEDED HANDCLEANER WITH IRGASAN &
Nila Farahdiba Daulay, 2003, Tutor : Philips Onggowidjaja, S S i , M.Si
Background: Hands are mediator of infection spreading, so it is
important to keep them clean. Modern and practical life demands from us
innovation in health. Recently there are some no-water-and-no-soap-needed
handcleaners with various active substances; irgasan and chlorhexidin gluconate. are among them. Research were performed to test two products containing either irgasan or chlorhexidin gluconate.
Purpose : to compare the eflectivities and its durabilities of no-wate-and-
no-soap-needed handcleaners branded “E” (with Irgasan) and “H” (with
chlorhexidin gluconate).
Methods: This was laboratorical experimental research. Both products
were used by the same volunteers ( I 0). Bacteriological tests were performed
using finger print method on Nutrient Agar Plates. Numbers of germs ( C F U )
were counted before handcleaning, right after handcleaning (To), and 60 minutes
after
T0
(T60). All result were tabulated and analyzed using student t test.Results: The stastitical analysis showed : there was not significant
difference in effectivity ( before hand cleaning-after hand cleaning (TO)) betwen “E” & “H” ( t= -1.7104); there was signijicant difference of effectivity durability between “E” & “H” (t= 4.0319)
Note : t table = 2,552
Conclusions: “E” and “H” handcleaners had equal effectivity, hut “ H ”
had longer durability than “ E ”
DAFTAR ISI
JUDUL DALAM ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
SURAT PERNYATAAN ... ii I ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... .vi
DAFTAR ISI
...
viiiDAFTAR TABEL
...
xDAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR GRAFIK..
...
x I I DAFTAR BAGAN ... x I I I DAFTAR LAMPIRAN.. ... xi v .. ... ... .. ... BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... I 1.2. Identifikasi Masalah ... 21.3. Maksud dan Tujuan ... ..2
1.4. Kegunaan Penelitian
...
21.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
...
31.6. Metode Penelitian
...
41.7. Lokasi dan Waktu
...
4BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 . Flora Normal pada Kulit Manusia ... 5
2.2. Berbagai Metode Pencuci Tangan ... 8
2.4. Disinfektan dan Antiseptik Tangan ... I I 2.5. Pencucian Tangan Tanpa Sabun dan Air MengaIir
...
142.6. Beberapa Bahan Aktif Khusus yang Digunakan dalam Penelitian ... IS 2.6.2. Klorheksidin Glukonat ... I 7 2.6.3. Alkohol ... 18
2.3. Pengukuran Tingkat Pencucian Tangan ... 10
2.6.1 . Irgasan ... 1 5 BAB III. BAHAN, PERALATAN DAN TATA KERJA 3.1 . Bahan dan Peralatan ... 2 I 3.1 . 1 . Bahan ... 2 I 3.1.2. Peralatan ... 22
3.2. Tata Kerja ... 23
3.2.1. Persiapan Kerja ... 25
3.2.2. Uji Bahan ... 26
3.2.3. Uji Pendahuluan I ... 26
3.2.4. Uji Pendahuluan II ... 27
3.2.5. Penelitian ... 28
BAB
.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pendahuluan ... 294.1.1.1. Hasil Uji Bahan ... 29
4.1.1.2. Pembahasan Uji Bahan ... 29
4.1.2. UJI Pendahuluan I ... 29
4.1.2.1. Hasil Uji Pendahuluan I ... 29
4.1.3.1. Hasil Uji Pendahuluan II ... 31
4.2. Penelitian Perbandingan Pencuci Tangan “E’ dan “H” ... 32
4.2.1. Hasil Penelitian Perbandingan Pencuci Tangan “E’ dan “ H ’ ... 32
4.1 . I
.
Uji Bahan ... 29.. 4.1.2.2. Pembahasan Uji Pendahuluan I ... 30
4.1.3. Uji Pendahuluan
II
... 304.1.3.2. Pembahasan Uji Pendahuluan
II
...
314.2.2. Pembahasan Hasil Penelitian Perbandingan Pencuci Tangan “E’ dan “H’
...
334.2.2.1. Pembahasan Perbandingan Efektivitas Pencuci Tangan E ’ dan “H” ... 33
4.2.2.1.1. Pembahasan Efektivitas Masing-masing Pencuci Tangan ... 34
4.2.2.1.2. Pembahasan Efektivitas Antara Produk Pencuci Tangan “E’ dan “ H ’ ... 36
4.2.2.2. Pembahasan Perbandingan Daya Tahan Pencuci Tangan 4.2.2.2.1. Pembahasan Daya Tahan Masing-masing 4.2.2.2.2. Pembahasan Daya Tahan Antara Produk “ “E’ dan “ H ’ ... 36
Pencuci Tangan ... 36
Pencuci Tangan “E” dan “ H ” ... 38
BAB
.
V KESIMPULAN DAN SARAN 5.2. Saran ... 40... 5.1 . Kesimpulan 40 DAFTAR PUSTAKA ... 41
RIWAYAT HIDUP ... 44
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Persentase Kehadiran Flora Normal yang Dominan Pada Kulit ... 6
Tabel 2.2. Berbagai Macam Produk Berantiseptik dan Bahan Aktif yang Dikandungnya ... 13
Tabel 4.1. Hasil Uji Bahan Pencuci Tangan “E’ dan “H” ... 29
Tabel 4.2. Hasil Uji Pendahuluan I ... 30
Tabel 4.3. HasiI Uji Pendahuluan
II
... 31Tabel 4.4. Perbandingan Hasil Pencuci Tangan “E” pada T0, T60, dan AT ... 32
Tabel 4.5. Perbandingan Hasil Pencuci Tangan “H” pada T0, T60, dan AT ... 33
Tabel 4.6. Persentase Pengurangan Jumlah Kuman (CFU) Menggunakan Produk “ E ‘. ... 34
Tabel 4.7. Persentase Pengurangan Jumlah Kuman (CFU) Menggunakan Produk “H’ ... 35
Tabel 4.8. Perbandingan AT*) Pencuci Tangan “E” dan Pencuci Tangan “H”
...
39DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5. Gambar 3.1.
Gambar 3.2.
Gambar 4 . I
.
Gambar 4.2.
Gambaran Mikroorganisme yang Dominan pada Kulit Manusia 7
Gugus Irgasan
DP
300. Zat Akif pada Beberapa FormulaAntiseptik ... 15
Gugus Irgasan DP 300. Zat Akif pada Beberapa Formula Antiseptik ... 17
Gugus Etil Alkohol ... 19
Gugus Isopropil Alkohol ... 19
Pencuci Tangan “E’ dan “H” ... 22
Metode Cap Jari (”finger print”)
...
27Hasil Percobaan dengan Mempergunakan Produk “E” ... 37
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1. Persentase Rata-rata Pengurangan Jumlah Bakteri dengan Metode
Mencuci Tangan Menggunakan Desinfektan Kulit ... I2
DAFTAR BAGAN
DAFTAR LAMPIRAN
..
Lampiran A
.
Uji Statistik ... 45Lampiran A . l . Perbandingan T0 & T 60 Produk “E’ (Pendahuluan 2) ... 45
Lampiran A.2. Perbandingan Sebelum dan
T0
Pencuci Tangan “E” ... 46Lampiran A.3. Perbandingan Sebelum dan
T0
Pencuci Tangan “H’ ... 46Lampiran A.4. Perbandingan Efektivitas Produk “E’ & “H” ... 46
Lampiran A.5
.
Perbandingan T0 & T 60 Pencuci Tangan “E’ ... 47Lampiran A.6. Perbandingan
T0
& T 60 Pencuci Tangan “H” ... 47Lampiran A.7. Perbandingan Selisih “E’ dan “H” ... 47
Lampiran B . Surat Persetujuan ... 48
I
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikroorganisme banyak dijumpai pada kulit serta udara di sekitar kita dan
dapat menimbulkan suatu penyakit. Dalam bidang kedokteran, seorang dokter
mempunyai risiko yang cukup tinggi untuk terkena infeksi tersebut dan dapat pula
menularkan infeksi kepada pasiennya
.
(Kuscher, et al., 1982; Indrajanti, dkk.,1990)
Infeksi dapat disebabkan, antara lain oleh benda-benda yang
terkontaminasi dan tangan operator. Keduanya merupakan sum ber
mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi bagi pasien berikutnya. Dalam
dunia kedokteran upaya untuk mencegah terjadinya infeksi adalah dengan bekerja
secara aseptik, di antaranya dengan menggunakan masker, jas kerja, serta
melakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah perawatan atau bekerja.
Dengan demikian, diharapkan bakteri dapat tersapu dari permukaan k u l i t ,
meskipun tidak mungkin diperoleh keadaan steril yang mutlak (Kutscher e t al.,
1982; Indrajanti, dkk., 1980)
Selain di dunia kedokteran, dalam kehidupan sehari-hari pun kita harus
memperhatikan kebersihan tangan, karena tangan memegang peranan pen ting
2
Sekarang ini sudah banyak beredar cairan pencuci tangan berbentuk gel
maupun cairan yang dalam penggunaannya tidak menggunakan pembasuh (air)
karena inasyarakat sudah cukup menyadari pentingnya menjaga kebersihan tangan
dan mengantisipasi keadaan ketika tidak ada air mengalir dan sabun. Di klinik-
klinik, ruangan praktek dokter dan di kalangan masyarakat sudah beredar produk
pencuci tangan tanpa air ini, antara lain yang mempunyai bahan aktif:
-
-
alkohol 62 %
+
irgasan (merk “E”) danisopropil alkohol 70 %
+
klorheksidin glukonat 0,5 % (merk “H”).Kedua bahan aktif campuran ini merupakan zat antiseptik kulit yang sangat efektif
dan dapat menjadi alternatif apabila tidak tersedia air mengalir dan sabun u n t u k
pencucian tangan.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas perlu dilakukan penelitian u n t u k
mengetahui efektivitas dan daya tahan dari kedua macam produk tersebut.
1.2. Identifikasi Masalah
Apakah terdapat perbedaan nyata efektifitas dan daya tahan pencuci
tangan tanpa air dan sabun antara produk “E’ dan produk “H” ?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk membandingkan efektifitas dan d a y a
tahan produk pencuci tangan, antara produk “E” dan produk “H”. ujuan
percobaan ini adalah untuk mengetahui kebermaknaan perbedaan efektivitas clan
daya tahan kedua produk pencuci tangan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat
maupun untuk penggunaan sehari-hari dalam upaya mencegah atau mengurangi
terjadinya pen yakit infeksi dan penyebarannya.
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Tangan merupakan mediator yang sangat berpengaruh sebagai penyebab
dan agen penularan infeksi, sehingga menjaga serta memelihara kebersihan tangan
adalah hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Cara yang sering kita
gunakan untuk menjaga sanitasi tangan adalah mencuci tangan dengan air hangat
dan mengalir, menggunakan sabun dan digosok sekitar 20 detik, namun
kehidupan yang modern dan serba praktis di jaman sekarang ini menuntut kita
untuk lebih inovatif
.
Hal ini juga berdampak pada bidang kesehatan, yaitusemakin meluasnya penggunaan pencuci tangan tanpa air dan sabun dengan bahan
aktif yang berbeda-beda.. Menurut penelitian Pittet dkk.( 1997), disebutkan bahwa
penggunaan salah satu bahan aktif pencuci tangan tanpa air dan sabun ini telah
menaikkan kepatuhan untuk mencuci tangan.
Bahan aktif yang terkandung dalam pencuci tangan tanpa sabun ada
bermacam-macam, di antaranya campuran dari bahan aktif alkohol 62 %
+
irgasan dan isopropil alkohol
+
klorheksidin glukonat 0,5 %. Kedua campuranbahan aktif tersebut mempunyai sifat bakteriostatik dan bakterisidal, terhadap
bakteri gram (+), bakteri gram (-) ( Fox,1998; Healt dan Rock, 2000; Sjamsudin
& Sinto, 1987; Kolstad & White, 1991; Reynolds, 1993) . Menurut penelitian DI-.
H. A. Lilly dan Dr. E. J. Lowbury disebutkan bahwa persentase rata-rata
4
produk pencucian tangan tanpa air dan sabun dengan bahan aktif alkohol
+
klorheksidin glukonat 0,5 % lebih baik (efektivitas dan daya tahannya) dari pada
produk yang berbahan aktif alkohol 62 %
+
irgasan 0,5 %.
1.6. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik, dengan melakukan
pembandingan terhadap dua macam produk yang berturut-turut mengandung
bahan aktif alkohol 62 %
+
irgasan (“E”) dan isopropil alkohol+
klorheksidinglukonat 0,5 % ( “ H )
.
Pemeriksaan bakteriologik terhadap kulit tanganrnahasiswa dilakukan dengan menggunakan metode “finger print” (Johnson &
Case, 2001)
.
Jumlah kuman (CFU, Colony Forming Unit) dihitung. Datadianalisis dengan “Student-t test ”(microstat copyright
fC
1978-1 985 byEcoso), Inc.).
1.7. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha Bandung dari Maret 2002 sampai dengan Juni
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dapat ditatik kesimpulan :
1. Mencuci tangan merupakan hal yang sangat penting dalam
memelihara higiene tangan
Efektivitas (presentase pengurangan jumlah kuman sebelum
dan sesudah mencuci tangan) yang dimiliki oleh produk “ E ’
maupun “H’ adalah sama.
Daya tahan (setelah 60 menit pencucian tangan) produk “ H ’ lebih baik daripada produk “E”.
2.
3.
5.2. Saran
Masyarakat, terutama yang bergelut dalam dunia kesehatan (puskesmas,
klinik dan rumah sakit) harus menyadari pentingnya mencuci tangan dan harus
lebih selektif dalam memilih pencuci tangan, yaitu dengan mempergunakan
41
DAFTAR PUSTAJSA
Alcamo,
IE.
1994. Chemical control of microorganism. Dalam : Fundamentalsof
microbiology. 4th edition. Farmingdale. New York: the Benjamin/cummings
publishing Co., Inc; 5 12-5 14,666-670.
Ansari, SA.dkk. 199 1. Potential role of hands in the spread of respiratory, viral
infection : Studies with human Parainfluenza virus 3 and Rhinovirus 14.
J
Clinical Microbiology; 2 1 15-2 1 19.
Block, B.C. & J. Ducas. 1975. Man, microbes, and mutter. New York: McGraw- Hill; 188-191.
Boyd, RF dan Marr, JJ. 1980. Medical Microbiology. Boston : Little, brown and company; 155- 160.
Butz, AM. dkk. 1990. Alcohol impregnated wipes as an alternative in hand hygiene wipes as an alternative in hand hygiene. A m J infection control; 70- 76.
Cahtim, A. & Suharto. 1993. Sterilisasi dan disinfeksi. Dalam staf pengajar
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Eds.), Buku ajar mikrobiologi
kedokteran
.
Jakarta: Bina Rupa Aksara; 78-85.Calmes, R.Jr. &
T.
Lillich. 1978. Disinfection and sterilization in dentalpractice. Toronto: McGraw-Hill Book Company; 98- 103.
Charbonneau, N. 2000. Antimicrobial agent may not kill all germs : Triclosan
doesn't always do the trick, study shows. Healtscout. http://www.sonic.net.
1-3.
Cruickshank, R., J.P. Duguid, B.P. Marmion, dan R.H.A. Swan. 1973,
Medical microbiology: A guide to laboratory diagnosis and control of
infection.
12th
edition. Vol. 1. microbial infection. London: ChurchillLivingstone; 189-192.
Fox, M. 1998. Feature-common disinfectant could breed superbugs.
http://www.nutriteam.com/triclo.htm; 1 -2.
Gordon, S. 2000. Too Clean is no good: Antibacterials may lead to resistant bugs
and weak immune systems. Healthscout. http://www.sonic.net; 1 -3.
Heath, R. dan Rock, CO. 2000. New insight for antibacterial drug development:
42
bacteria. St. Jude children 's research hospital forums.
http://www.kidsource.com/health/enzvme.html; 1 -3.
Hellinghausen, MA. 1998. Wash out: Could bacterial soap create new bacterial
strain ? http://www.nurseweek.com; 1-4.
Indrajanti,
R.,
S. Njotosiswojo, danH.
Ruslijanto. 1990. Upaya pencegahanpenyebaran penyakit pada praktek dokter gigi dan laboratorium gigi. Forum
ilnziah kedokteraiz gigi IX Universitas Trisakti; 226-239.
J. B
Wilkinson & R.J. Moore. 1982. Harry's cosmeticology. 7th edition. London: George Godwin, 82-91,653-672; 886-887.Jawetz., Melnick., Edward A. Adelberg's, Geo F.Brooks, Janet S. Butel, Stephen A. Morse. 200 1. Mikrobiologi Kedokteraiz. Penerjemah & Editor
Bagian Mikrobiologi FK Airlangga. Edisi XXII. Jakarta : Salemba Medika;
279-280.
Joklik, W.K., H.P. Willett, dan D.B. Amos. 1980. Zinsser microbiology.
17th
edition. New York: Appleton-Century-Crofts; 1 12- 1 18.Johnson & Case. 2001. Laboratory Experiments in Microbiology. 6th edition. San
Fransisco , California. Benjamin Cummings;Addison Wesley Longman,Inc. ;
189- 192.
Kolstad, R. & R.R. White. 1991. Disinfection and sterilization. Dalam N.P. Willet, R.R. White, & S . Rosen (Eds.), Essential dental microhiology. New Jersey: Prentice-Hall International Inc. ; 255-259.
Kutscher, A.,
P.
McLean, M.R. Goldberg, G.A. Hyman, dan R. De Bellis1982. Pharmacology f o r the dental Hygienist. 2nd edition. Philadelphia: Lea &
Febiger; 278-280.
Larson, EL. 1995. APIC guidelines for hand washing and hand antisepsis i n
Pelczar,M.S. & E.C.S. Chan. 198 I . Element of microbiology. Tokyo: McGraw- Hill International Book Company; 545-548.
Prentice, P. 1998. Bacteria on the hands. MadSci Network : Microbiology. http://www.madsci.org; 1.
Reynolds, J.E.F. 1993. Martindale the extra Parnzacopoeia. 38th edition. London: The Pharmaceutical Press; 189- 190.
Richter, E. 1999. What is triclosan and what does it do ? MadSci Network:
Microbiology. http://www.madsci.org; 1 -3.
Rifai, M.A., R.S. Hadioetomo, dan I. Ganjar. 1992. Kamus biologi
nzikrobiologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Depdikbud; 56.
Sjamsudin,
U.
& A. Sinto. 1987. Obat local. Dalam Bagian FarmakologiFakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Eds.), Farmakologi dun terapi.
Edisi ke-3. Jakarta: Gaya Baru; 134-138.
Suharto. 1993. Flora normal serta hubungan kuman dengan hospes dan lingkungannya. Dalam staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (Eds.), Buku ajar mikrobiologi kedokteran. Jakarrta: Binarupa
Aksara; 95-99.
Snyder 0. P., Ph.D., 2000. A “safe hands” hand wash program for retail food
operation http://www.hi-tm.com.
Tortora. 1997. Microbial disease of the skin and eyes. Dalam: Funke case,
microbiology an introduction. 6th edition. New York: an imprint of Addison
Wesley longman, Inc.; 558-560.
Wilson, G.S & A. Miles. 1975. Topley and Wilson’s principles of bacteriology virology, and immunization 6th edition. Volume 1-2. Baltimore: The Williams & Wilkins Company.278-280.
http://www.college-optometrists.org/profesional/hand washing.htm