SEM I NAR KOM PREH ENSI F
KEPADATAN DAN BIOM ASSA LAM UN Thalassia hemprichii
PADA BERBAGAI RASIO C:N :P SEDIM EN
DI PERAIRAN PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU
Regi Viga Vialli 230210080022 Ilmu Kelautan
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
Dibawah Bimbingan :
-Dr. Sunarto, S.Pi., M.Si (Ketua Pembimbing)
-Drs. Henhen Suherman, MP (Anggota Pembimbing)
Dosen Penelaah :
Tujuan Penelitian :
KEPADATAN LAMUN
Thalassia hemprichii
BIOMASSA LAMUN
Thalassia hemprichii
RASIO C:N:P PADA SEDIMEN LAMUN
Penentuan Stasiun Pengambilan Sampel
Stasiun penelitian ditentukan berdasarkan sebaran
lamun Thalassia hemprichii dan kondisi sedimen.
Pengambilan sampel dilakukan pada stasiun yang
memiliki karakteristik sedimen yang berbeda
SEDIMEN PASIR DENGAN CAMPURAN PECAHAN KARANG
SEDIMEN PASIR DENGAN CAMPURAN LUMPUR
Pengukuran Parameter yang Diamati
Parameter Alat Satuan
Fisik Perairan
Kedalaman Tongkat berskala cm
Kecerahan Sechii disk %
Suhu Termometer °C
Kecepatan Arus Floating droudge m.s-1
Kimia Perairan
Salinitas Refraktometer ‰
Oksigen terlarut DO meter mg.L-1
Derajat keasaman pH meter
-Biologi
Kepadatan Lamun Transek Kuadrat tunas .m-2
Biomassa Lamun Oven gram.m-2
Sedimen
Tipe Substrat Analisis Laboratorium
Pengukuran Kepadatan Lamun
Pengukuran Biomassa Lamun
Sampel lamun dibersihkan dari epifit dengan
Penentuan Tipe Sedimen
Penentuan tipe sedimen didasarkan pada ukuran partikel sedimen yang diklasifikasikan menurut skala
Wenworth. Hasil yang didapat dari analisis
laboratorium, kemudian diolah dengan menggunakan
Penentuan Rasio C:N:P Sedimen
Nilai rasio C:N:P pada sedimen diperoleh melalui penentuan karbon organik total (%), nitrogen total (%), dan fosfor total (%) dari masing-masing sampel sedimen.
C org Total Walkley & Black
N Total
P Total
Kjehdahl
Kondisi Fisik dan Kimia Perairan Kedalaman
Stasiun 1 memiliki kedalaman rata-rata 22,67 cm Stasiun 2 memiliki kedalaman rata-rata 30,33 cm Stasiun 3 memiliki kedalaman rata-rata 30,67 cm
0
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Kondisi Fisik dan Kimia Perairan Kecerahan
Kecerahan perairan pada ketiga stasiun pengamatan memiliki tingkat kecerahan yang seragam, yaitu 100%
0
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Kondisi Fisik dan Kimia Perairan Suhu
Stasiun 1 memiliki suhu perairan rata-rata 31,00oC. Stasiun 2 memiliki suhu perairan rata-rata 29,33oC. Stasiun 3 memiliki suhu perairan rata-rata 28,67oC.
27.5
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Kondisi Fisik dan Kimia Perairan Kecepatan Arus
Stasiun 1, kecepatan arus yang diukur adalah 0,1345 ms-1 Stasiun 2, kecepatan arus yang diukur adalah 0,0629 ms-1
Stasiun 3, kecepatan arus yang diukur adalah 0,0473 ms-1
0
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Kondisi Fisik dan Kimia Perairan Salinitas
Stasiun 1 memiliki nilai rata-rata salinitas 31,33 ‰ Stasiun 2 memiliki nilai rata-rata salinitas 30,33 ‰ Stasiun 3 memiliki nilai rata-rata salinitas 29,67 ‰
28.5
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Kondisi Fisik dan Kimia Perairan Oksigen Terlarut (DO)
Nilai oksigen terlarut pada stasiun 1 adalah 6,03 mg.L-1. Nilai oksigen terlarut pada stasiun 2 sebesar 7,13 mg.L-1. Nilai oksigen terlarut pada stasiun 3 sebesar 7,37 mg.L-1.
0
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Kondisi Fisik dan Kimia Perairan
Derajat Keasaman (pH )
pH perairan pada stasiun 1 8,01 pH perairan pada stasiun 2 8,19 pH perairan pada stasiun 3, 8,16
7.9
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Kondisi Fisik dan Kimia Perairan
Berdasarkan nilai pengukuran parameter perairan
yang meliputi parameter fisik dan kimia, dapat
disimpulkan bahwa nilai
kedalaman, kecerahan, suhu, kecepatan
arus, salinitas, oksigen terlarut (DO), dan derajat keasaman (pH) perairan masih berada dalam kondisi yang baik bagi
kehidupan tumbuhan lamun, khususnya lamun Thalassia
hemprichii. Dengan demikian, kondisi fisik dan kimia pada
masing-masing stasiun pengamatan masih dapat
Kepadatan Lamun
Thalassia hemprichii
Kepadatan lamun Thalassia hemprichii pada stasiun 1, yaitu 14,67 tunas.m-2
Kepadatan lamun Thalassia hemprichii pada stasiun 2, yaitu 29 tunas.m-2
Kepadatan lamun Thalassia hemprichii pada stasiun 3, yaitu 28 tunas.m-2
0
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Biomassa Lamun
Thalassia hemprichii
Stasiun 1 memiliki nilai biomassa 6,01 gram.m-2
Stasiun 2 memiliki nilai biomassa 48,17 gram.m-2
Stasiun 3memiliki nilai biomassa 50,12 gram.m-2
0
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Tipe Sedimen
Berdasarkan hasil persentase komposisi dasar sedimen pada masing-masing stasiun dengan menggunakan soft ware Kummod, maka didapatkan jenis atau tipe sedimen yang berbeda pada setiap setiap stasiun
Stasiun Tipe Sedimen
1 Pasir Krikilan
2 Pasir Lumpuran sedikit Krikilan
Kandungan C, N, P dan Rasio C:N:P pada Sedimen
Berdasarkan hasil analisis laboratorium kandungan karbon total, nitrogen total dan fosfat total pada sedimen yang
dilakukan di laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Stasiun C total (%) N total (%) P total (%) Rasio C:N:P
1 0.55 0,056667 0,026667 20,6 : 2,1 : 1
2 0.51 0.03 0,026667 19,1 : 1,1 : 1
Hubungan Rasio C:N:P pada Sedimen dengan
Kepadatan dan Biomassa Lamun Thalassia hemprchii
Parameter Satuan
Stasiun
1 2 3
Rasio C:N:P - 20,6 :2,1 :1 19,1 :1,1 :1 15,1 :2 :1
Kepadatan Lamun tunas m-2 14,67 29 28
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada stasiun 1 nilai rasio C:N:P sedimen adalah 20,6:2,1:1.
Kepadatan lamun Thalassia hemprichii rata-rata adalah 14,67
tunas.m-2. Biomassa lamun Thalassia hemprichii adalah 6,01
gram.m-2. Pada stasiun 2 nilai rasio C:N:P sedimen adalah
19,1:1,1:1. Kepadatan lamun Thalassia hemprichii rata-rata adalah
29 tunas.m-2. Biomassa lamun Thalassia hemprichii adalah 48,17
gram.m-2. Sedangkan, pada stasiun 3 nilai rasio C:N:P sedimen
adalah 15,1:2:1. Kepadatan lamun Thalassia hemprichii rata-rata
adalah 28 tunas.m-2. Biomassa lamun Thalassia hemprichii
Kesimpulan
2. Berdasarkan hasil pengamatan setiap stasiun pengamatan yang didasarkan pada perbedaan karakteristik sedimen didapatkan kesimpulan bahwa semakin besar ukuran partikel dasar sedimen maka semakin besar nilai rasio C:N:P sedimen.
3. Nilai rasio C:N:P pada sedimen berbanding terbalik dengan biomassa lamun. Semakin besar nilai rasio C:N:P sedimen maka
Saran
Perlu dilakukan penelitian mengenai rasio C:N:P yang
terkandung di dalam perairan, dikarenakan kondisi unsur hara di sedimen berkaitan dengan kondisi unsur hara yang ada di perairan.
Perlu dilakukan penelitian serupa pada karakteristik sedimen
yang lebih bervariasi misalnya pada sedimen lumpur yang karakteristiknya sangat halus dan ukuran partikelnya yang sangat kecil, guna memberikan gambaran yang lebih baik mengenai hubungan antara tipe sedimen dengan nilai rasio C:N:P serta kepadatan dan biomassa lamun.
Dapat dilakukan penambahan bahan organik atau nutrien ke