• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Penyusunan Atas Anggaran Kas Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Opersional 2 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Penyusunan Atas Anggaran Kas Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Opersional 2 Bandung"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang maksimum, dan mempertinggi tingkat pertumbuhan perusahaan. Maka untuk itu perusahaan perlu memperhatikan perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Usaha pencapaian hal tersebut setiap organisasi memerlukan perencanaan dan pengendalian kegitan-kegiatan dengan baik. (supriyono 2007:34)

Nafarin (2007:4) menyatakan perencanaan berarti menentukan sebelum kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan sesuatu agar, apa yang dilakukan berhasil dengan baik.

Anggaran kas merupakan salah satu perencanaan dalam perusahaan yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Penyusunan suatu anggaran memperhatikan kondisi perusahaan dan disusun dengan lengkap dan terperinci yang akan menghasilkan suatu anggaran yang mendekati hasil dan realisasi. (Gunawan adisaputro dan marwan asri 2005 :6)

(2)

Menurut Darsono dan Purwati (2008:2) anggaran merupakan kegiatan yang mencangkup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan yang saling mempengaruhi satu sama lain dengan kebutuhan dengan pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi dan pada umumnya disusun secara tertulis.

Anggaran kas mencangkup dua sektor diantaranya, yaitu sektor penerimaan kas yang pada umum nya berasal dari penjualan tunai barang, penagihan piutang , penjualan aktiva tetap dan penerimaan lain-lain. Kemudian sektor penjualan kas yang pada umum nya untuk biaya-biaya utama (operating) maupun bukan biaya-biaya utama (non operating), seperti pembelian tunai bahan mentah, pembayaran utang, pembayaran upah tenaga kerja langsung, pembayaran biaya pabrik tidak langsung, pembayaran administrasi, pembayaran biaya penjualan, pembelian aktiva tetap dan pembayaran lain-lain (Lukman Syamsudin, 2005: 123).

(3)

terjadinya penyelewengan terhadap kas yang dapat merugikan perusahaan dari segi financial. (Simamora 2005:320).

Penyusunan anggaran kas harus diperhitungkan dengan cermat oleh perusahaan tentang apa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang menentukan kekurangan kas ataupun menentukaan bagaimana memanfaatkan kelebihan kas yang akan dimiliki oleh perusahaan, sehingga menigkatkan pendapatan kas perusahaaan ( Yeni setiasih 2006:3).

Penyusunan anggaran kas sangat perlu dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga perusahaan akan dapat membandingkan antara anggaran kas yang telah direncanakan sebelumnya dengan laporan realisasi kas pada periode anggaran, selain itu juga perusahaan akan dapat melihat apabila adanya ketidaksesuaian antara kegiatan perusahaan dengan rencananya yang dapat mempengaruhi kondisi kas selama periode anggaran. Anggaran kas merupakan bagian dari anggaran induk sehingga dalam efektifitas penyusunan dan pelaksanaan tergantung pada penerimaan dan pengeluaran kas yang telah disusun sebelumnya. (M. Nafarin; 2007:19)

Masalah yang ada di dalam perusahan PT. Kereta Api Indonesia (persero) adalah kurangnya perencanaan atau penyusunan anggaran kas. Sehingga kurang mencapai target yang diinginkan. Akibat lain adalah lebih banyak pengeluaran kas dibandingkan penerimaannya. Kondisi ini memicu ketidakseimbangan dalam penyusunan anggaran kas tersebut.

(4)

mengelola kas secara efektif, baik secara penerimaan maupun pengeluaran. Agar dapat mengelola dana kas secara maksimal, manajemen memerlukan alat bantu karena dalam melakukannya pengelolaan tersebut manajemen tidak dapat melakukannya secara langsung terhadap setiap kejadian yang berkaitan dengan kas. Alat bantu yang diperlukan adalah anggaran kas. Menurut (M.Nafarin 2007:309) anggaran kas yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.

Di dalam anggaran kas, manajemen selain harus memanfaatkan sumber dana yang dimiliki juga harus dapat melihat saldo kas untuk setiap periode yang direncanakan dengan demikian perusahaan dapat merencanakan posisi kas yang ideal yaitu dalam jumlah yang tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil. Adanya jumlah kas yang terlalu besar merupakan indikator bahwa penggunaan kas kurang efisien, sehingga mengakibatkan dana yang menganggur,akan hal nya saldo kas yang terlalu kecil mengakibatkan besar kemungkinan perusahaan tidak akan dapat melaksanakan pembayaran atau kegiatan yang menjadi kegiatannya.( Adisaputro dan Marwan Asri 2005:53).

(5)

manajemen mempunyai komitmen terhadap anggaran yang disusun,sehingga pelaksanaan anggaran kas yang dihasilkan dapat disajikan sebagai suatu alat yang sangat penting dalam penyusunan anggaran kas.(PT. Kereta Api Indonesia Profile)

Bersasarkan uraian diatas, penulis bermaksud menjelaskan laporan kerja praktek ini tentang anggaran dan mengambil judul :

TINJAUAN PENYUSUNAN ATAS ANGGARAN KAS PADA

PT.KERETA API INDONESIA (Persero) DAERAH OPERASIONAL 2

BANDUNG

.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari kerja praktek ini adalah

1. Untuk mengetahui penyusunan anggaran kas pada PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasional 2 Bandung.

2. Untuk mengetahui pengelolaan dalam anggaran kas pada PT. Kereta Api Indonesia (persesro) Daerah Operasional 2 Bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan kerja praktek ini baik secara teoritis maupun secara praktis, adalah sebagai berikut :

Bagi Penulis

(6)

Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan – masukan yang berguna bagi PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Oprasional 2 Bandung dalam mengelola anggaran kas dengan baik.

Bagi Pembaca atau Pihak lain

Diharapkan akan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi khusus nya mengenai anggaran kas.

1.4 METODE KERJA PRAKTEK

Penulis melakukan kerja setiap hari pada waktu – waktu tertentu.teknik pengumpulan data dalam penyusunan laporan kerja praktek ini adalah : menurut ( jonathan sarwono 2010:65)

1) Studi Kepustakaan

Yaitu mengumpulan data yang dengan cara mempelajari teratur, membaca buku, catatan kuliah, jurnal ilmiah dan diklat- diklat yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

2) Studi Lapangan

(7)

berhubungan langsung dengan objek penelitian yang bersangkutan dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi

Penulisan mengadakan peninjauan secara langsung pada objek yang dibahas dalam pengumpulan data yang dibutuhkan serta dapat dipercaya kebenaran permasalahan yang berkaitan dengan masalah laporan kerja praktek.

b. Wawancara

Mendapatkan informasi dari pihak – pihak yang berkaitan dengan data yang akan dikumpulkan,data – data tersebut dikumpulkan dengan cara menanyakan langsung kepada nara sumber (pembimbing) perusahaan dalam kerja praktek tersebut.

1.5 Lokasi Dan Waktu kerja Praktek

(8)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Dalam perjalanan sejarahnya,angkutan kereta api ditanah air membuktikan peranan nya yang sangat berarti pada sektor perhubungan, disamping menunjang pertumbuhan ekonomi terutama disektor pertanian, perkebunan dan pertambangan alat transportasi darat ini sangat lah dibutuhkan bagi masyarakat pada umumnya.

Perkeretaapian di Indonesia mulai berperan sejak tanggal 17 juni 1984, pada waktu itu gubernur Jendral Belanda Mr. L.A Baron Sloer Van De Beele meresmikan lintasan kereta api kamijen-tanggung sepanjang 26KM. empat tahun kemudian lintasan kereta ini dioprasikan oleh NISM (Nederland Indishe Spoorwegh Maatchapy), sebuah perusahaan kereta api swasta milik pemerintah Hindia Belanda.

(9)

Pada masa kependudukan jepang, seluruh jaringan kereta api milik Belanda ( pemerintah swasta) dikuasi oleh jepang dengan nama “Riyuku Kyoko” dan kembali

menjadi “Tetsudo Kyoko” yang berkantor pusat di Bandung, sedangkan disumatra

disebut “Tetsudo Tai” yang berkantor di bukit tinggi.

Pada tanggal 27 september 1949 pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Pengumuman Pemerintah No. 2 yang isinya menyatakan bahwa DKA RI dan SS/VS digabungkan menjadi satu jawatan dengan nama Djawatan kereta api (DKA). Dengan diundangkanya UU No. 19 tahun 1969 tentang bentuk-bentuk usaha milik Negara yang mengatur landasan hokum pendiriannya kemudian dengan PP No.22 tahun 1963, DKA berubah menjadi perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).

Selanjutnya denga PP No.1 tahun 1971, maka bentuk usahanya dialihkan dari PNKA menjadi Perusahaan Jawatan (perjan) yaitu Perusahaan Jawatan Kereta Api ( PJKA). Setelah berubah nama menjadi PJKA mak kurang dari 20 tahun kemudian yaitu pada tanggal 31 Oktober 1990 dengan PP No. 57 tahun 1990, PJKA berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA) yang ditanda tangani oleh Presiden Soeharto pada masa itu, tanggal 30 oktober 1990 maka status Perusahaan Jawatan diganti menjadi Perum.

(10)

Status baru tersebut merupakan peluang umtuk meningkatkan kondisi perusahaan dengan peningkatan pelayanan yang akan lebih baik dari segi pelyanan teknis maupun operasional.

2.2 Struktur Organisai Perusahaan

Struktur organisasi tingkat pusat yang merupakan struktur organisai garis dan staff berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan Darat No. 8 tahun 1991 SK Direksi PERUMKA No. KA/DT/30000/SK 1991 terdiri atas :

a) Direksi yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama b) Direktorat-direktorat yang terdiri dari :

- Direktorat Keuangan

- Direktorat Teknisi

- Direktorat operasi

- Direktorat Personalia dan Umum

- Direktorat pengembangan Usaha c) Pusat-pusat yang terdiri:

- Pusat Perencanaan dan Pengembangan

- Pusat Pendidikan dan Pelatihan

- Pusat logistic

(11)

Berdasarkan SK Direksi nomor : II?DT/.003/1/4/KA.2001 tanggal 2 januari 2001 susunan organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional 2 Bandung adalah sebagai berikut :

a) Seksi Keuangan, yang terdiri atas :

- Sub seksi Keuangan

- Sub seksi Anggaran dan Akuntansi b) Seksi SDM dan Umum

- Sub seksi SDM

- Sub seksi KRT dan Umum

- Sub seksi Hukum

- Sub seksi Hiperkes dan Keselamatan Kerja c) Seksi Operasional dan Pemasaran, yang rediri dari :

- Sub seksi Operasi Teknis (OPNIS)

- Sub seksi Perjalanan Kereta Api (OPKA)

- Sub seksi Sub seksi Pemasaran Angkutan Penumpang

- Sub seksi Pemasaran Angkutan Barang

- Sub seksi Keamanan dan Ketertiban d) Seksi Jalan Rel dan Jembatan,yang terdiri dari :

(12)

- Sub seksi Program

f) Seksi sinyal Telkom dan Listrik,yang terdiri atas:

- Sub seksi Program

- Sub seksi Sinyal

- Sub seksi Telkom g) Seksi Properti

- Sub seksi Program

- Sub seksi Tanah

- Sub seksi Bangunan

h) Pemeriksaan daerah

- Sub seksi Tata Usaha

- Sub seksi Pemeriksa Stasiun (PMBS)

2.3 Tugas Perusahaan

(13)

2.4 Kegiatan perusahaan

Dibawah ini dijelaskan secara singkat tentang aktivitas perusahaan PT. Kerta Api Indonesia (persero), yaitu mengenai kegiatan PT. Kereta Api Indonesia (persero) .PT. Kereta Api Indoensia (persero) untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional khusunya dibidang transportasi,yaitu dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi . kegiatan perawatran prasaranan perkeretaapian , pengusaha prasarana perkereta apian, dan pemanfaatan umum dengan menerapkan prinsip prinsip perseorangan terbatas.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

1. Usaha pengangkutan orang atau barang dengan kereta api.

2. Usaha angkutan pra dan purna angkutan kereta api dan bongkar muatan. 3. Usaha menyediakan sarana dan prasarana kereta api

4. Pengoprasian prasarana kereta api

5. Usaha penyewa sarana dan prasarana serta fasilitas kereta api 6. Usaha perawata kereta api

(14)

9. Jasa pengadaan barang dan jasa lainya yang berkaitan dengan perawatan perkeretaapian

10.Usaha pemanfaatan Tanah, Bangunan, fasilitas jasa dan keahlian dibidang perkeretaapian.

(15)

2.5Struktur Organisasi Perusahaan

Kepala Daerah Operasi 2 Bandung

Kepala Seksi Keuangan

Kasubsi

Anggaran dan Akuntansi

Kapok I

Anggaran

Kapok II

Pendapatan, pengeluaran dan Verifikasi

Kapok II

Akuntansi Biaya, Persediaan dan Aktiva Tetap

Kapok IV

Buku Besar Dan laporan Keuangan

Laporan Keuangan

(16)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dengan selesainya pembahasan masalah mengenai Tinjauan atas Penyusunan Anggaran Kas pada PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah 2 Bandung. maka dalam hal ini penulis mencoba menarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Anggaran kas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional 2 Bandung telah tersusun secara baik, sehingga dapat mengawasi dan mengontrol jumlah dana yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari factor intern dan ekstern yang dapat mempengaruhi penyusunan anggaran kas, serta adanya pedoman penyusunan anggaran kas yang dapat mempermudah dalam penyusunan anggaran kas sehingga keluar masuknya dana dapat dikendalikan dan juga bagian-bagian yang terlibat telah terstruktur dengan baik.

(17)

perencanaan dan pengawasan terhadap anggaran kas.Dalam pencairan sumber kas untuk menutupi kekurangan maupun dalam hal pemanfaatan atas kelebihan kas perusahaan, PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasional 2 Bandung mengajukan proposal untuk meminta dana pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (persero) Bandung, kegiatan ini dilakukan setiap 10 hari sekali.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan diatas, maka penulis ingin memberikan saran yang diharapkan dapat dijadikan suatu masukan untuk PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Opersasional 2 Bandung dalam upaya untuk lebih meningkatkan kinerja, antara lain sebagai berikut :

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan untuk perusahaan guna mempertahankan hasil kerja yang lebih baik lagi yaitu sebagai berikut :

(18)
(19)

TINJAUAN PENYUSUNAN ATAS ANGGARAN KAS

PADA PT. KERETA API INDONESIA (Persero) DAERAH

OPERASIONAL 2 BANDUNG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah kerja praktek jenjang D3 program studi Akuntansi

Oleh :

NAMA : LINGGA LAYASRESA NIM : 21309056

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA INDONESIA BANDUNG

(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Christina, Ellen, M.Fuad, Sugiarto, dan Edy Sukarna, 2006. Anggaran Perusahaan: IAI SAK (1999;PSAK No. 2,1)

Munandar, M 2005. Perencanaan kerja, Pengkoordinasian Kerja, Dan Pengawasan Kerja, Yogyakarta

(22)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Lingga layasresa

NIM : 21309056

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 31 mei 1988

Jenis Kelamin : Laki Laki

Agama : Islam

Alamat : Komplek Permata Cimahi blok H5 No 9

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Mahasiswa

Email : hate_before@yahoo.com / linggayasresa@yahoo.com

PENDIDIKAN

Tahun 1994-2000 : SDN 2 Cimareme

Tahun 2000-2003 : SMPN 1 Cimahi

Tahun 2003-2006 : SMAN 2 Cimahi

Tahun 2006-2009 : Sempat Bekerja

Tahun 2009 sampai sekarang : Terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM) Bandung, Fakultas Ekonomi, Jurusan

(23)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sang Maha Kuasa, pemberi rahmat dan karunia karena atas segala ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Tinjauan Penyusunan Atas Anggaran Kas Pada PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasional 2 Bandung. Shalawat serta salam terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarganya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai bukti penulis telah menyelesaikan kegiatan kerja praktek di instansi tertentu dalam periode yang telah ditentukan. Laporan ini berisi rincian kegiatan apa yang telah dilakukan serta tinjauan khusus mengenai prosedur penyusunan anggaran kas di perushaan.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan berbagai bantuan, bimbingan, dukungan serta do’a dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Siti Kurnia Rahayu.SE , M.AK..AK selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan serta saran dalam menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

(24)

iii

3. Bapa Ryan M selaku Manager Anggaran di PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasional 2 Bandung yang telah mengijinkan saya untuk bmelaksanakan kuliah kerja praktek ini

4. Bapak Sujitno, selaku ketua Tim Penyelnggara PKL pada PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasional 2 Bandung

5. Ibu Hj.Mimin Karminah selaku Dosen Pembina Perusahaan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasional 2 Bandung

6. Seluruh Staff anggaran perusahaan yang telah memberikan bimbingan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Bagian Akuntansi perusahaan dan memberikan bantuan pencarian data dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

7. Seluruh dosen dan staff Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi. 8. Mamah, Papah, Aldi, Winda, yang senantiasa mencurahkan do’a, kasih

sayang, serta bantuan dalam bentuk moril maupun materil kepada penulis. 9. Sahabat saya Adrian Agung , Bany Akbar , Mulki Maolah Wina Oktaviani

Ariendy Gantina Siti Aisah yang selalu memberi masukkan pada saya.

10.Seluruh sahabat dan rekan-rekan 3Ak6 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

(25)

iv

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasional 2 Bandung serta bagi penulis yang menjadi pengalaman berharga di kemudian hari.

Bandung, November 2011

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Apabila terdapat selisih antara anggaran dan realisasi yang terjadi dalam suatu perusahaan, maka untuk mengurangi selisih tersebut sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan

Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung bagian anggaran harus membuat perencanaan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang lebih terstuktur dengan baik dan

Saguling mengenai Penyusunan Anggaran Biaya Operasional pada perusahaan, maka dapat. disimpulkan

Setiap perusahaan memerlukan perencanaan dan pengendalian anggaran kas khususnya pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, kas memiliki kedudukan

INTI (Persero) Bandung mengacu pada rencana perolehan kontrak di tahun yang akan datang, dengan terlebih dahulu membandingkan anggaran dan realisasi penjualan di tahun yang

Dengan penyusunan anggaran kas diharapkan terjadi keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran dan kondisi keuangan dapat diatur sehingga jika ada defisit

Prosedur penyusunan anggaran kas pada KOPEGTEL Kantor Divre III Bandung yaitu menggunakan pendekatan Bottom Up Budgeting yang disusun oleh bagian anggaran yang datanya berasal

dalarl suatu perusahaan serta disebabkan karena mudahnya kas untuk diselewengkan maka diperlukan suatu Struktur Pengenda!ian Internal yang baik terhadap kas, sehingga kas dapat