iv
KEWENANGAN PENGADILAN DALAM MENYELESAIKAN GUGATAN KEBERATAN PUTUSAN BPSK DIHUBUNGKAN PERMA NOMOR
1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN BPSK
Abstrak
Konsumen yang merasa dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa konsumen atau melalui peradilan yang berada dilingkungan peradilan umum. BPSK bertugas menangani dan menyelesaikan sengketa konsumen di luar pengadilan melalui mediasi, konsiliasi, arbitrase. Pemilihan BPSK sebagai sarana penyelesaian sengketa konsumen dapat berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa. Putusan BPSK merupakan putusan yang final dan mengikat, namun, para pihak yang tidak setuju dengan putusan BPSK dapat mengajukan keberatan kepada pengadilan negeri. Untuk itu, karya ilmiah ini bertujuan untuk meneliti bagaimana kewenangan BPSK dalam melaksanakan proses penyelesaian sengketa konsumen, dalam hal adanya keberatan oleh pelaku usaha untuk menyelesaikan sengketa melalui BPSK terkait adanya klausula perjanjian mengenai forum penyelesaian sengketa dan bagaimana kewenangan pengadilan negeri dalam memeriksa keberatan terhadap putusan BPSK Kabupaten Bandung Nomor 16/PTS-ARBT/XI/2009/BPSK.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif, yang mana penelitian dilakukan dengan meneliti asas-asas dalam ilmu hukum. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan suatu objek penelitian. Tahap penelitian dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan yang dilakukan dalam upaya mencari data sekunder dengan menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.