• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun pengukur tinggi badan otomatis berbasis mikrokontroler atmega8535 951

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang bangun pengukur tinggi badan otomatis berbasis mikrokontroler atmega8535 951"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN PENGUKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret

Diajukan Oleh :

FAHMI NURRAHMAN M3307010

PROGRAM DIPLOMA III ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANG BANGUN PENGUKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Disusun Oleh

FAHMI NURRAHMAN NIM. M3307010

Tugas Akhir ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan dewan penguji pada tanggal ____ _________ ____

Pembimbing Utama

Darsono, S.Si, M. Si

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

RANCANG BANGUN PENGUKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 NIP. 19700727 1997021 1 001

Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Tugas Akhir Program Diploma III Ilmu Komputer

Pada hari _________ tanggal ___ __________ _____

(4)

iv ABSTRAK

Fahmi Nurrahman, 2010. RANCANG BANGUN PENGUKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS ATMEGA8535. Program Studi D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pengukuran tinggi badan biasanya dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan meteran. Apabila yang ingin kita ukur hanya satu atau tiga orang mungkin tidak menjadi permasalahan, akan tetapi apabila orang yang akan diukur jumlahnya lebih dari 50 orang bahkan ratusan orang seperti kasus dalam suatu tes kesehatan yang dilakukan oleh suatu instansi dalam penerimaan pegawai baru, hal ini tentunya akan sangat merepotkan dan banyak menghabiskan waktu. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk membuat alat pengukur tinggi badan orang secara otomatis menggunakan sensor DT-SENSE USIRR dengan mikrokontroler sebagai pusat pengendali sistem.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literature dan metode observasi. Metode literature yaitu metode pengumpulan data dan referensi dari media cetak maupun media elektronik sedangkan metode observasi dengan pengamatan terhadap alat yang memiliki kesamaan dengan alat yang akan dibuat.

Telah dibuat alat pengukur tinggi badan orang secara otomatis menggunakan sensor DT-SENSE USIRR dengan mikrokontroler sebagai pusat pengendali sistem. Dengan adanya alat ini diharapkan dapat melakukan pengukuran secara cepat sehingga mempermudah pekerjaan dan menghemat waktu dalam pengukuran tinggi badan orang, dengan hasil yang akurat.

(5)

v

PERSEMBAHAN

ü

Bapak dan Ibuku yang selalu membimbing dan mendoakanku

ü

Adiku Ifa yang slalu membantu dan mendoakanku…

ü

Teman” tkom’ 07 yang sudah menemani dalam suka dan duka.

Terimakasih atas kerjasamanya selama ini….

ü

Teman” The-rud yang memberiku semangat….

ü

Andre (nani) trimakasih atas bantuannya..,

ü

Teman” gondang yang memberiku inspirasi…

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat ,hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar.

Tugas akhir dengan judul “RANCANG BANGUN PENGUKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS ATMEGA8535” merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Tehnik Komputer, Universitas Sebelas Maret.

Dalam penyelesaian ini, penulis menyadari bahwa dalam prosesnya tidak lepas dari bimbingan, arahan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis sampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Drs. Y. S. Palgunadi, M.Sc selaku Ketua Program D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universtas Sebelas Maret.

2. Bapak Darsono, S.Si, M.Si selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan dan masukan bagi penulis dalam penyusunan Tugas Akhir.

3. Kedua orang tua dan adikku tercinta yang telah memberikan motivasi serta doa kepada penulis.

4. Teman-teman satu angkatan D3 Teknik Komputer 2007.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Surakarta, 24 Juni 2010

(7)

vii 2.3 Sensor DT-SENSE USIRR... 9

2.4 LCD (Liquid Cristal Display)…... 11 2.5 Software Pemrograman dan Software Downloader... 2.5.1 Download Program ke mikrokontroler dengan CVAVR... 2.6 IC LM7805...

(8)

viii

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN ………..

3.1 Sistem Blok…………... 17 17

3.2 Perancangan Sistem Mekanik... 18

3.3 Rangkaian Keseluruhan Sistem………...………. 18

3.4 Rangkaian Minimum ATMega8535…... 19

3.5 Rangkaian Sensor…... 20

3.6 Rangkaian LCD………... BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA... 24

4.1 Pengujian LCD………... 24

(9)

ix BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya teknologi baik di bidang pendidikan maupun industri maka meningkat pula daya pikir manusia akan teknologi sebagai kebutuhan. Dari perkembangan tersebut tentunya muncul teknologi-teknologi baru yang dapat mengurangi beban tenaga manusia dalam hal mengerjakan aktifitas atau pekerjaannya.

Pengukuran tinggi badan biasanya dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan meteran. Apabila yang ingin kita ukur hanya satu atau tiga orang mungkin tidak menjadi permasalahan, akan tetapi apabila orang yang akan diukur jumlahnya lebih dari 50 orang bahkan ratusan orang seperti kasus dalam suatu tes kesehatan yang dilakukan oleh suatu instansi dalam penerimaan pegawai baru, hal ini tentunya akan sangat merepotkan dan banyak menghabiskan waktu.

Dengan adanya teknologi mikrokontroler, dapat digunakan membuat alat otomatis yang mempermudah dan mempercepat manusia mengerjakan aktifitasnya contohnya membuat alat pengukur tinggi otomatis. Alat pengukur tinggi tersebut, pernah di kembangkan oleh shirta zahrahal dengan membuat alat pengukur tinggi badan otomatis dengan keluaran suara berbasis mikrokontroler AT89S51.

(10)

x

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana membuat rancang bangun alat pengukur tinggi badan otomatis.

1.3 Batasan Masalah

Besarnya ruang lingkup penelitian pada bidang ini memerlukan adanya batasan masalah sebagai berikut.

1. Sensor ultrasonik DT-SENSE USIRR digunakan sebagai sensor utama pada perancangan alat ukur tinggi badan.

2. Tinggi maksimal yang dapat terukur oleh alat yang telah dirancang adalah 200 cm.

3. Output tinggi ditampilkan melalui display LCD (Liquid Crystal Display) yang sebelumnya telah disimpan/ditulis terlebih dahulu ke dalam mikrokontroler ATMega 8535.

4. Tinggi minimal yang dapat diukur adalah 100 cm.

1.4 Tujuan dan manfaat

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tugas akhir ini bertujuan rancang bangun alat ukur tinggi badan

dengan menggunakan sensor dt-sense USIRR yang ditampilkan melalui

layar LCD.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari pembuatan tugas akhir ini yaitu.

1. Menambah pengetahuan penulis tentang sensor ultrasonik

DT-SENSE USIRR dan mikrokontroler.

2. Alat pengukur tinggi badan otomatis ini memberikan

(11)

xi media cetak maupun media elektronik yang menunjang dalam penyusunan dan pembuatan tugas akhir ini.

b. Metode Observasi

Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan cara pengamatan terhadap alat telah dibuat yang memiliki kesamaan dengan alat yang akan dibuat dalam tugas akhir ini.

1.6 Sistematika Laporan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir sebagai berikut.

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika laporan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memuat tentang referensi penunjang yang menjelaskan tentang fungsi dari perangkat-perangkat yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini.

3. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini memuat tentang penjelasan mengenai perancangan dari perangkat yang akan dibuat.

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

(12)

xii

5. BAB V PENUTUP

Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan tugas akhir ini .

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC sehingga sering juga disebut dengan single chip microcomputer. Rangkaian mikrokontroler tersusun atas sebuah IC (Integrated Circuit) dan beberapa komponen pendukung sehingga bisa bekerja dengan baik (Lingga, 2006).

Mikrokontroller merupakan suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer terbaru yang hadir memenuhi kebutuhan pasar ( market needed ). Sebagai teknologi terbaru dengan teknologi semikonduktor yang mengandung transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang kecil sebagai wadah penempatannya dan dapat diproduksi secara massal sehingga harganya lebih murah dan dapat terjangkau oleh hampir seluruh kalangan masyarakat. Oleh karena itu mikrokontroller sangat cocok diterapkan untuk mengontrol berbagai peralatan-peralatan yang lebih canggih dibandingkan dengan komputer PC, karena effektivitas dan kefleksibelannya yang tinggi.(Lingga, 2006)

2.2. Mikrokontroler ATMega8535

(13)

xiii

Instruction Set Computing. Secara umum, AVR dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan keluarga AT86RFxx. (Lingga, 2006)

2.2.1 Spesifikasi Atmega 8535

Spesifikasi sebuah mikrokontroler Atmega8535 adalah seperti berikut:

a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D.

b. Kecepatan maksimal 16 MHz

c. ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 channel d. Tiga buah Timer/counter dengan kemampuan membandingkan. e. CPU yang terdiri dari 32 buah register.

f. Watchdog Timer dengan isolator internal g. SRAM sebesar 512 byte.

h. Memori Flash sebesar 8Kb dengan kemampuan Read While Write.

i. Unit interupsi internal dan eksternal. j. Port antarmuka SPI.

k. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.

(14)

xiv 2.2.2 Arsitektur Atmega8535

(15)

xv

Gambar 2.1 Diagram Blok ATMega8535

2.2.3 Konfigurasi Pin ATMega8535

Konfigurasi dan Deskripsi kaki-kaki mikrokomputer Atmega8535 adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Konfigurasi kaki ATMega8535

Adapun fungsi dari masing-masing pin pada mikrokontroler Amega8535 adalah sebagai berikut :

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.

2. GND merupakan pin ground.

(16)

xvi

4. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, komparator analog dan SPI. 5. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu TWI, komparator analog dan Timer Oscilator. 6. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu komparator analog, interupasi eksternal dan komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.

8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREF merupakan pin masukan tegangan refensi ADC.

2.3. Sensor DT-SENSE USIRR

DT-SENSE ULTRASONIC AND INFRARED RANGER merupakan modul pengukur jarak non-kontak yang sangat mudah dihubungkan dengan berbagai sistem berbasis mikrokontroler. Untuk memicu dan membaca data pengukuran dengan DT-SENSE ULTRASONIC AND INFRARED RANGER hanya memerlukan 1 buah pin mikrokontroler. Selain itu disediakan antarmuka komunikasi I2C sehingga beberapa modul DT-SENSE ULTRASONIC AND INFRARED RANGER serta peralatan lain yang mendukung protokol komunikasi I2C dapat digunakan bersama cukup dengan 2 buah pin mikrokontroler.

(17)

xvii

Sensing Device (PSD). Sensor mengukur jarak obyek yang memantulkan cahaya infra merah melalui proses triangulasi. Keluaran analog dari sensor Infrared Ranger diubah oleh modul DT-SENSE ULTRASONIC AND INFRARED RANGER menjadi berbentuk pulsa atau data keluaran yang menyatakan jarak obyek yang memantulkan cahaya infra merah tersebut (anonim1, 2007).

Spesifikasi DT-SENSE ULTRASONIC AND INFRARED RANGER sebagai berikut:

a. Terdiri dari sebuah Ultrasonic Ranger dan dapat dihubungkan dengan 2 buah sensor Infrared Ranger GP2D12 (opsional).

b. Memiliki 2 buah antarmuka yang dapat aktif bersama yaitu: – Pulse Width / Lebar Pulsa (10 µs/mm)

– I2C-bus

c. Dapat di-cascade hingga 8 modul dengan hanya 2 pin I/O (menggunakan antarmuka I2C-bus).

d. Single supply 5 VDC.

e. Supply Current (jika tanpa sensor infrared ranger): – Aktif: 17 mA typ.

– Reduced Operation: 13 mA typ. – Power Down: 7 mA typ.

– Power Down + Reduced Operation: 2 mA typ. f. Siklus pengukuran yang cepat.

g. Pembacaan dapat dilakukan tiap 25 ms (40 Hz rate). h. Spesifikasi Ultrasonic Ranger:

– Jangkauan: 2 cm hingga 3 m

– Obyek 0 – 2 cm diukur berjarak 2 cm 5

– Burst Frequency: 40 kHz – 16 VPP sinyal kotak

– Tidak ada dead zone (tidak ada blank spot antara 2 cm hingga 3 m) i. Pin Busy/Ready menunjukkan aktifitas sensor.

(18)

xviii

k. Output langsung berupa jarak (dalam milimeter) sehingga mengurangi beban mikrokontroler.

l. Kompensasi kesalahan pengukuran akibat perubahan temperatur sekitar dan reflektifitas obyek dapat diatur.

Gambar 2.3 DT-SENSE USIRR

Tabel 2.1 Konfigurasi pin DT-SENSE USIRR

2.4. Liquid Cristal Display (LCD)

(19)

xix

lebih mudah, dan mampu menampilkan karakter berbasis kode ASCII, bahkan LCD display mampu menampilkan karakter sesuai dengan yang diinginkan. Dipasaran sendiri ada banyak macam LCD display yang tersedia, baik yang berupa grafik maupun teks. LCD display grafik mampu menampilkan data dalam bentuk image, sedangkan text akan menampilkan karakter (anonim2, 2008).

LCD yang akan digunakan ini mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD Character 2×16, dengan 16 pin konektor.

Gambar 2.4 LCD Display

Konfigurasi pin pada LCD dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel 2.2 Konfigurasi pin LCD

No. Pin Nama Fungsi

2.5. Software Pemograman dan SoftwareDownloader

(20)

xx

hanya dapat digunakan pada mikrokontroler keluarga AVR. CVAVR selain dapat digunakan sebagai software pemograman juga dapat digunakan sebagai software downloader. Software downloader akan men-download-kan file berekstensi “.hex” ke mikrokontroler. (Averroes, 2009)

2.5.1 Men-download program ke mikrokontroler dengan CVAVR

Persiapan pertama sebelum men-download adalah menghubungkan minimum sistem ATMega835 dengan PC melalui USB port atau serial port tergantung spesifikasi minimum sistemnya. Langkah berikutnya adalah membuat listing program yang akan di-download-kan nantinya dengan CVAVR, seperti tampak pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Screenshoot CodeVision AVR

(21)

xxi

Gambar 2.6 Screenshoot proses compile

Gambar 2.7 Screenshoot proses build

Langkah selanjutnya, untuk proses pengisian program ke mikrokontroler ATMega8535 (flash programming) yaitu dengan cara menekan tombol “program the chip” pada window build tadi. Prosesnya seperti pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Screenshoot proses flash programming

(22)

xxii

LM78xx merupakan seri IC untuk regulator tegangan tetap positif. Regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu daya agar efek dari naik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya sehingga menjadi stabil. IC LM7805 ( Integrated Circuit LM7805) merupakan regulator untuk mendapatkan tegangan 5 volt. Komponen ini memiliki 3 pin (kaki). (anonim3, 2010)

Gambar 2.9 Bentuk IC LM7805

BAB III

DESAIN DAN PERANCANGAN

3.1 Sistem Blok

Alat pengukur tinggi badan ini perangkat keras sebagai berikut: mikrokontroler ATMega8535, 1 buah sensor ultrasonik DT-SENSE USIRR dan 1 buah LCD 16x2 sebagai penampil hasil pengukuran.

(23)

xxiii

Gambar 3.1 Diagram blok pengukur tinggi badan

Dari Gambar 3.1 di atas, rancang bangun alat pengukur tinggi badan otomatis terdiri atas tiga bagian yaitu piranti masukan, mikrokontroler dan piranti keluaran. Pada piranti masukan terdapat sensor yang merupakan sumber perintah bagi mikrokontroler tersebut. Adapun jenis sensor yang dipakai yaitu sensor ultrasonik DT-SENSE USIRR. Sedangkan pada piranti keluaran adalah LCD 16x2 untuk menampilkan hasil pengukuran tinggi badan.

3.2 Perancangan Sistem Mekanik

Alat pengukur tinggi badan otomatis ini memiliki dimensi tinggi 200 cm dan lebar untuk menaruh sensor ultrasonic yaitu 50 cm. Tiang ini menggunakan bahan alumunium. Desain tiang pengukur tinggi badan otomatis ditunjukkan pada Gambar 3.2

= minimum system ATMega8535

(24)

xxiv

3.3 Rangkaian Keseluruhan Sistem

Rangkaian keseluruhan dari alat pengukur tinggi badan otomatis dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu bagian minimum sistem mikrokontroler, bagian input dan bagian output. Bagian minimum sistem mikrokontroler merupakan bagian dimana input dari sensor ultrasonik akan diproses sesuai program yang digunakan kemudian diteruskan ke bagian output. Bagian input terdiri dari sebuah sensor ultrasonik jenis DT-SENSE USIRR yang digunakan sebagai pengambil data tinggi badan orang. Sedangkan bagian outputnya berupa LCD 16x2 untuk mengetahui hasil dari pengukuran tinggi badan. Rangkaian skematik alat pengukur tinggi badan otomatis ditunjukkan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Rangkaian skematik pengukur tinggi badan otomatis

(25)

xxv

Rangkaian mikrokontroller berfungsi sebagai pemroses data input dan menghasilkan output. Pada alat pengukur tinggi badan ini input data diperoleh dari sensor DT-SENSE USIRR sedangkan outputnya adalah tampilan pada LCD.

Didalam minimum system mikrokontroller ini terdapat tiga port yang digunakan sebagai input dan output data. Pada alat pengukur tinggi badan otomatis ini hanya menggunakan dua buah port saja. Port B dipakai sebagai input dari sensor DT-SENSE USIRR dan port A sebagai output ke LCD. Rangkaian minimum system dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Rangkaian minimum system AT Mega 8535

3.5 Rangkaian Sensor

(26)

xxvi

waktu sebagai dasar pengindra. Perbedaan waktu antara gelombang suara yang dipancarkan dan diterima kembali adalah berbanding lurus dengan jarak objek yang memantulkannya.

Sensor ultrasonik dipasang di bagian atas tiang karena sensor ini digunakan untuk mendeteksi tinggi seseorang. Sensor ini memiliki tiga pin yaitu Vout, Vcc dan Ground. Pada alat pengukur tinggi badan otomatis ini Vout dihubungkan dengan port B.0 dari mikrokontroler.

Sensor ultrasonik ini memiliki kontak jarak 2 cm sampai dengan 3 meter. Ilustrasi dari prinsip kerja sensor jarak ultrasonik DT-SENSE USIRR ditunjukkan pada Gambar 3.5.

(27)

xxvii

Gambar 3.6 Rangkaian sensor DT-SENSE USIRR

3.6 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)

(28)

xxviii

Gambar 3.7 Rangkaian LCD

3.7 Rangkaian Catu Daya

Catu daya yang digunakan adalah adaptor 1,2 ampere yang berfungsi menurunkan tegangan 220 Volt dari PLN menjadi beberapa tegangan pilihan, yaitu 1.5V, 3V, 4.5V, 6V, 7.5V, 9V dan 12V. Karena ATMega8535 membutuhkan tegangan 5 V, maka adaptor di set pada 6 V.

3.8 Perancangan Software

(29)

xxix

walaupun sumber tegangan dimatikan program masih tersimpan pada EEPROM.

Membuat program memerlukan lebih dari sekedar menulis serangkaian instruksi. Pada saat menulis program, sebaiknya dimulai dengan membuat rencana program secara terperinci atau garis besarnya. Dalam merancang sebuah program penulis terlebih dahulu membuat flowchart

(30)

xxx

Gambar 3.8 Flowchart pengukur tinggi badan otomatis

BAB IV

(31)

xxxi

Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah pengujian terhadap alat pengukur tinggi badan otomatis. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengukur tinggi badan otomatis yang dibuat sesuai dengan perencanaan dan perancangan sistem. Pengujian alat ini meliputi.

a. Pengujian LCD

b. Pengujian sensor ST-SENSE USIRR c. Pengujian minimum system AT Mega8535 d. Pengujian rangkaian secara keseluruhan

4.1 Pengujian LCD

Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD 16x2 yang berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran tinggi badan. LCD dihubungkan ke Port A pada mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD.

Pin-pin pada LCD yang dihubungkan antara lain pin VSS dihubungkan dengan ground pada catu daya dan VDD dihubungkan dengan kutub positif +5v pada catu daya. Untuk mengatur tingkat kecerahan atau kontras dari LCD dilakukan dengan cara menghubungkan pin VEE dengan trimpot. Sedangkan ntuk mengirimkan data, pin yang dipakai hanya D4, D5, D6 dan D7.

Pada pengujian LCD ini, hanya menampilkan sebuah kata atau kalimat. Langkah-langkah dalam melakukan pengujian ini adalah

1. Hubungkan downloader AT Mega8535 dengan LCD. 2. Downloadkan program berikut.

#include <mega8535.h> #asm

.equ __lcd_port=0x1B ;PORTA #endasm

(32)

xxxii

Gambar 4.1 Hasil pengujian LCD

4.2 Pengujian minimum system AT Mega8535

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua port dari mikrokontroler dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan program yang nantinya akan diberikan. Cara untuk melakukan pengujiannya adalah dengan memberikan source code program berikut pada mikrokontroler.

(33)

xxxiii

Apabila program diatas dijalankan maka LED yang terletak di Port A, Port B, Port C dan Port D akan berkedip secara terus menerus. Apabila logika port bernilai “0” maka LED akan menyala, setelah delay sebesar 500 ms atau 0.5 detik, port mikrokontroler akan diberi logika bernilai “1” yang akan menyebabkab LED pada port padam.

4.3 Pengujian Sensor DT-SENSE USIRR

(34)

xxxiv

Gambar 4.2 Rangkaian penguji sensor

(35)

xxxv

Tabel 4.1 Hasil pengukuran jarak dengan sensor Jarak penghalang

(cm)

Jarak yang tampil pada LCD (cm)

(36)

xxxvi

adalah karakteristik penghalang atau objek yang dapat memantulkan sinyal kembali ke sensor ultrasonik. Secara teori, sensor ultrasonik ini dapat bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi dari sensor ultrasonik yaitu dapat mengukur jarak mulai dari jarak minimum 3cm sampai dengan jarak maksimum 3m.

Gambar 4.3 Hasil pengujian sensor

4.4 Pengujian Rangkaian secara Keseluruhan

Pada alat pengukur tinggi badan otomatis ini mikrokontroler AT Mega8535 merupakan otak semua proses hardware dan software. Mikrokontroler akan memproses semua data yang masuk kedalam sebuah program yang telah dibuat.

(37)

xxxvii

Sebelum melakukan pengujian, dilakukan pengecekan masing-masing rangkaian penyusun dan pengisian program ke IC mikrokontroler ATMega8535. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah

1. Menghubungkan kabel dari rangkaian ke catu daya.

2. Mengatur jarak penghalang yang digunakan untuk pengukuran. 3. Mencatat hasil pengukuran untuk kemudian dianalisa.

Pengujian rangkaian secara keseluruhan dapat dilakukan dengan cara menghubungkan sensor DT-SENSE USIRR dengan mikrokontroler pada port B. Sedangkan untuk hasil outputnya di tampilkan pada LCD yang terhubung pada mikrokontroler ATMega8535 pada port A. Kemudian download Listing program yang dipakai untuk pengujian. Listing program secara keseluruhan terdapat pada lampiran 1.

Pengujian alat dilakukan dengan mengatur jarak penghalang yang ada di depan sensor. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Hasil pengujian alat

(38)

xxxviii

Berdasarkan teori dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Mikrokontroler ATMega8535 dapat digunakan sebagai pengendali alat pengukur tinggi badan otomatis dengan baik

2. Dalam pemasangan alat dan mekanis membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi supaya alat ukur tinggi badan otomatis dapat beroperasi dengan baik.

3. Alat pengukur tinggi badan ini memiliki skala terkecil dalam centimeter.

4. Alat pengukur tinggi badan ini dapat mengukur secara akurat pada range 100cm – 198cm

5. Keluaran dari alat pengukur tinggi badan otomatis ini adalah sebuah teks pada LCD 16x2.

5.2 Saran

Sebagai acuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari laporan yang dibuat dalam tugas akhir ini, penulis memberikan saran kepada pembaca sebagai berikut:

(39)

xxxix

(40)

xl

DAFTAR PUSTAKA

Averoes, Fitra Luthfie. 2009. Rancang Bangun Robot Pemadam Api Berbasis Mikrokontroler ATMega8535. Tugas akhir Diploma III Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

Heryanto, M Ari. Adi, Wisnu. 2008. Pemograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATMEGA853. Yogyakarta : Andi.

Wardhana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535. Yogyakarta : Andi.

Gambar

Gambar 2.2 Konfigurasi kaki ATMega8535
Gambar 2.3 DT-SENSE USIRR
Gambar 2.4 LCD Display
Gambar 2.5 Screenshoot CodeVision AVR
+7

Referensi

Dokumen terkait

orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. e) Memerdekakan budak, dalam hal ini mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. f) Orang

TGT berhasil meningkatkan skill-skill dasar , pencapaian, interaksi positif antar siswa, harga diri dan sikap penerimaan pada siswa-siswa lain yang berbeda [6].

Spektrophotometer memiliki beberapa komponen yaitu sumber cahaya, monochromator (memecah cahaya menjadi gelombang tunggal), sensor (mengkonversi intensitas cahaya

Energi air adalah energi yang banyak digunakan di rumah.Setiap rumah yang menggunakan energi air mengeluarkan biaya untuk penggunaan daya air yang digunakan!. Nah,

Pada pembelajaran Pendidikan Agama Hindu di SD Negeri 2 Dauh Peken Tabanan, siswa diberikan berbagai strategi untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan

Untuk mengukur kebaikan sampel baru yang dibangkitan berdasarkan estimasi densitas kernel bivariat dibandingkan dengan metode bootstrap digunakan jarak antara statistik

Disertasi PEMAHAMAN ELITE PKB KOTA KEDIRI..

Sehingga loyalitas pelanggan dapat diartikan sebagai sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan pembelian produk atau jasa dari suatu perusahaan