perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
APLIKASI SENSOR MQ 6 SEBAGAI PENDETEKSI KEBOCORAN BAHAN BAKAR GAS PADA MOBIL
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program DIII Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh :
KINASIH LISTYANINGTYAS NIM. M3209047
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
APLIKASI SENSOR MQ 6 SEBAGAI PENDETEKSI KEBOCORAN BAHAN BAKAR GAS PADA MOBIL
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program DIII Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh :
KINASIH LISTYANINGTYAS NIM. M3209047
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
APLIKASI SENSOR MQ 6 SEBAGAI PENDETEKSI KEBOCORAN BAHAN BAKAR GAS PADA MOBIL
Disusun oleh :
KINASIH LISTYANINGTYAS NIM. M3209047
Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan Dihadapan dewan penguji
Pada tanggal 06 Juni 2012 .
Pembimbing Utama
Muhammad Asri Safi’ie, S.Si
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
APLIKASI SENSOR MQ 6 SEBAGAI PENDETEKSI KEBOCORAN BAHAN BAKAR GAS PADA MOBIL
Disusun oleh :
KINASIH LISTYANINGTYAS NIM. M3209047
Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan Oleh dewan penguji Tugas Akhir Program Diploma III Teknik Informatika Pada hari tanggal 26 Juni 2012 . Dewan Penguji :
Ketua Penguji Muhammad Asri Safi’ie, S.Si NIDN. 0603118103
(………..)
Penguji 1 Darsono, S.Si
NIP.19700727 199702 1 001
(………..)
Penguji 2 Hartono, S.Si
NIP.197708 200604 1 008
(………..)
Mengetahui, Dekan
Fakultas MIPA UNS
Prof.Ir. Ari Handono Ramelan M.Sc(Hons), Ph.D.
NIP. 19610223 198601 1 001
Ketua Program Studi
Program DIII Teknik Informatika UNS
Drs. Y.S. Palgunadi, M. Sc.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Enginering Departement of Mathematics and natural sciences Faculty of Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Gasoline fuel is the first choice that is used for vehicles, as well as cars. The increasing number of people who use the gasoline will cause pollution, besides over the development of time it becomes scarce, that cause the price of gasoline had risen and hard to find.
To decrease the gasoline’s effects as above, one of the solutions is the
conversion of gas fuel as the replacement of gasoline, which is seen less air pollution level, besides there are still a lot of gas resources. However the negative impact of these innovations will appear, that is the character of gas which is flammable if the pressure increased, and can explode if there is a spark. From the facts above, an idea appears to create a tool functioned as an early warning of leaks on Gas fuel hoses using Mikrokontroler Atmega 8535, LCD, sensor MQ-6, Buzzer and LED, Motor servo. Mikrokonter Atmega has function to receive input from Sensor MQ-6, and output a Buzzer and LED which match with the leaks level of gas fuel, and can be displayed on LCD.
From the assumptions above, the Author have conducted a research about the levels of the gas, it can be concluded that application which is made have three indications of notice scale as follows:
1. When the gas is in <2% then it is categorized in a safe state, if the level of
gas leakage in these conditions then the green LED is turned on.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
3. When the gas in a state of> 40% then it is categorized in a state of danger, when the level of gas leakage in these conditions, there will be a reaction to the fan that will spin that aims to eliminate the gas is leaking, then the buzzer will sound, the red LED lights and the trunk will totally open, that aims to facilitate the circulation of air.
This application was made basically aims for early notification in case of excessive gas pressure, or leaks that could poison the passengers in the car, and decreases the level of explosion caused by gas leak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
HALAMAN INTISARI
Kinasih Listyaningtyas 2012. APLIKASI SENSOR MQ 6 SEBAGAI PENDETEKSI KEBOCORAN BAHAN BAKAR GAS PADA MOBIL. Program Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Bahan Bakar Bensin, merupakan pilihan pertama yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, maupun mobil. Dari banyaknya yang menggunakan bensin, semakin bertambahnya polusi, selain itu seiring berkembangnya zaman Bensin mengalami kelangkaan, yang berakibat harga Bensin melunjak, dan susah dicari.
Untuk mengurangi efek yang ditimbulkan dari Bahan Bakar Bensin seperti diatas, salah satunya dengan adanya inovasi konversi Gas sebagai pengganti Bensin, yang dipandang lebih kecil tingkat pencemaran udara, selain itu sumber daya Gas masih banyak. Akan tetapi muncul efek negatif dari inovasi tersebut, yaitu sifat gas yang mudah terbakar jika terjadi kenaikan tekanan, serta dapat meledak jika ada percikan api. Dari hal tersebut, maka muncul satu ide untuk membuat suatu alat yang berfungsi sebagai peringatan dini jika terjadi kebocoran pada selang Bahan Bakar Gas (BBG) yang menggunakan Mikrokontoler Atmega 8535, LCD, Sensor MQ-6, Buzzer dan LED, Motor servo. Mikrokonter Atmega 8535 berfungsi menerima Inputan dari Sensor MQ-6, dan Output berupa Buzzer dan LED yang sesuai tingkat kebocoran BBG, dan dapat didispalay pada LCD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
1. Bila Gas berada dalam kondisi <2% maka dikategorikan dalam keadaan Aman, bila tingkat kebocoran gas dalam kondisi ni maka terjadi reaksi LED hijau menyala
2. Bila Gas dalam kondisi >5% <40% dikategorikan dalam keadaan Waspada, bila tingkat kebocoran Gas dalam kondisi ini, maka akan terjadi reaksi kipas akan berputar yang bertujuan untuk menghilangkan Gas yang bocor, LED kuning menyal, serta bagasi mobil akan membuka.
3. Bila Gas dalam kondisi >40% dikategorikan dalam keadaan Bahaya, bila
tingkat kebocoran Gas dalam kondisi ini, maka akan terjadi reaksi kipas akan berputar yang bertujuan untuk menghilangkan Gas yang bocor, lalu buzzer akan berbunyi, LED merah menyala serta bagasi mobil akan membuka total, yamg bertujuan memperlancar sirkulasi udara
Aplikasi ini pada dasarnya dibuat bertujuan untuk pemberitahuan dini bila terjadi tekanan gas yang berlebihan, atau bocor yang dapat meracuni penumpang dalam mobil, serta memperkecil tingkat ledakan yang diakibatkan Gas bocor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
HALAMAN MOTTO
dreams---perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :
Allah SWT, semua rakhmat dan nikmat yang telah di
berikan
Keluarga Besar Joyo Jayadi, yang selalu memberi doa
dan dukungan
Ayah dan Ibunda, serta Adik ku tercinta R.M Katon
BagasKoro & Putri Launia Kaleaningtyas
Sahabatku Anika Rahayu, Hevy A.Sari, Puput
Nirwansari, Novy Estu W, Oktavianis H
Teman DESTROYER...(Friska Kartika Ardyasari,
Bunga Ayu Susilowati, Dhevy Dadi Kusumaningtyas,
Andita Susanti Putri, Fitri Agraini)
Teman
–
teman MATIC’2009, yang berjuang
bersama
dari awal
Teman- teman D3 Teknik Informatika UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadiran Allah SWT, atas limpahan karunia, rahmat, dan hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir dan laporannya yang berjudul. “APLIKASI SENSOR MQ 6 SEBAGAI
PENDETEKSI KEBOCORAN BAHAN BAKAR GAS MOBIL”dengan
sebaik-baiknya.
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai pelengkap salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof.Ir. Ari Handono Ramelan, M. Sc, Ph. D, selaku Dekan Fakultas MIPA UNS.
2. Drs. YS. Palgunadi, M. Sc, selaku Kepala Program Studi D III Teknik Informatika Fakultas MIPA UNS.
3. Muhammad Asri Safi’ie, S.Si, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas
saran dan bimbingannya dalam pembuatan laporan ini. 4. Ayah dan Ibun yang selalu mendukung dan mendoakan. 5. Rony Setyawan yang selalu memotifasi
6. Teman – teman D3 Tekni Informatika dan TIC angkatan 2009
7. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Tugas Akhir ini, terima kasih banyak.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi mahasiswa Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis juga menerima masukan serta saran dari bapak/ibu penguji, agar laporan ini lebih bermafaat bagi penulis maupun pihak lainya.
Surakarta, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN ABSTRACT ... v
HALAMAN INTISARI ... vii
HALAMAN MOTTO ... ix
1.7 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 ATMEGA 8535 ... 5
2.1.1 Fitur Atmega 8535 ... 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2.2.1 Karakteristik Sensor ... 12
2.3 LCD (Liquid Cystal Display) ... 10
3.4 Perancanagan Perangkat Keras(Hardware) ... 20
3.4.1 Koneksi PortMikrokontoler ... 21
3.4.2 Komponen dan Rangkaian Elektronika ... 22
3.4.3 Skematik Keseluruhan Rangkaian ... 22
3.4.4 Layout Rangkaian ... 23
4.2 Rangkaian Keseluruhan ... 32
4.3 Bagian Perangkat Lunak ... 33
4.3.1.1 Penginisilan Port ... 33
4.3.1.2 Deklarasi ... 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
4.3.1.4 Seting ADC ... 40
4.4 Downloader ... 42
4.5 Pengujian Program ... 42
4.6 Hasil Pengujian Alat ... 45
BAB V PENUTUP ... 34
5.1 Kesimpulan ... 47
5.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Fungsi LCD ... 11
Tabel 3.1 Tabel Alat dan Bahan ... 29
Tabel 3.2 Tabel Input dan Output Mikrokontoler ... 29
Tabel 4.1 Tabel Hasil Percobaan Gas ... 30
Tabel 4.2 Tabel Hasil Pengukuran ... 30
Tabel 4.3 Tabel Blok Proses ... 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Blok Diagram Atmega 8535 ... 7
Gambar 2.2 Gambar Pin Atmega 8535 ... 9
Gambar 2.3 Gambar Sistem Minimun ... 10
Gambar 2.4 Gambar Karekteristik Sensor MQ_6 ... 11
Gambar 2.5 Gambar LCD 2X16 ... 12
Gambar 2.6 Gambar Susunana alamat LCD ... 13
Gambar 2.7 Gambar susunan PIN LCD ... 14
Gambar 2.8 Gambar Buzzer ... 15
Gambar 2.9 Gambar LED ... 16
Gambar 2.10 Gambar Teknik PWM Motor Servo ... 16
Gambar 2.11 Gambar Pin Out Kabel Motor Servo ... 18
Gambar 2.12 Gambar Motor Servo Hextrolik 900 ... 18
Gambar 3.1 Gambar Blok Diagram Rangkaian Keseluruhan ... 27
Gambar 3.2 Gambar Skematik Keseluruhan ... 31
Gambar 3.3 Gambar Layout Rangkaian Keseluruhan ... 33
Gambar 3.4 Gambar Flow Chart Rangkaian ... 35
Gambar 4.1 Gambar Blok Masukan ... 41
Gambar 4.2 Gambar Penghitung Tekanan Gas ... 53
Gambar 4.3 Gambar Konversi Tekanan... 54
Gambar 4.4 Gambar Blok Proses ... 55
Gambar 4.5 Gambar Tampilan LCD ... 56
Gambar 4.6 Gambar Rangkaian Keseluruhan ... 57
Gambar 4.7 Gambar Downloader ... 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan penduduk yang semakin banyak, tentunya menimbulkan dampak negatif bagi Bumi ini, salah satunya dengan semakin banyaknya manusia yang menggunakan kendaraan bermotor, maka mau tidak mau secara tidak sadar kita telah membuat pencemaran udara, yang disebabkan buangan dari bensin maupun solar yang berdampak buruk bagi kesehatan, misalnya dapat menyebabkan berbagai bentuk penyakit yang berhubungan dengan pernafasan yang dapat berdampak fatal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalah yang timbul dan telah diuraikan diatas, maka
dapat dirumuskan masalah”Bagaimana membuat Inovasi untuk memberi peringatan bila terjadi kebocoran pada BBG”
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini dibatasi pada :
1. Penggunaan Mikrokontoler ATMEGA 8535
2. Sensor MQ_6 sebagai pendeteksi akusisi data BBG 3. Alat ini hanya berfungsi untuk memberi peringatan saja 4. Gas yang dapat digunakan hanyalah LPG dan korek gas 1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk memberi peringatan dini pada pengendara mobil, jika terjadi kebocoran BBG.
1.5 Manfaat
Manfaat pembuatan alat ini pengendara dapat melakukan tindakan atau antisipasi dini bila terjadi kebocoran BBG, dan tidak terjadi korban nyawa.
1.6 Metode Penelitian
Dalam pembuatan dan penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut;
a) Metode Literatur
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dan referensi baik dari media cetak maupun media elektronik yang menunjang dalam penyusunan dan pembuatan Tugas Akhir ini.
b) Metode Observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1.7 Sistematika penulisan
1. BAB I Pendahuluan
Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika laporan.
2. BAB II Landasan Teori
Bab ini memuat tentang referensi penunjang yang menjelaskan tentang fungsi dari perangkat-perangkat yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini. Dalam hal ini alat- alat yang digunakan adalah Sensor MQ-6,Atmega 8535, LCD, LED, Buzzer, dan komponen pendukung lainya.
3. BAB III Analisa dan Perancangan
Bab ini memuat tentang penjelasan mengenai perancangan dari perangkat yang akan dibuat.
4. BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini memuat tentang hasil pengujian dari perangkat yang dibuat beserta pembahasanya.
5. BAB V Penutup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2.1.1 Fitur Atmega 8535
MenurutInsan(2007)menyatakan bahwa mikrokontroler AVR ATMEGA8535 merupakan mikrokontroler 8 bit dengan konsumsi daya rendah produksi ATMEL, yang memiliki beberapa fitur istimewa antara lain:
1) Arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). 2) 130 instruksi sebagian besar satu siklus instruksi. 3) 32 x 8 register kerja serbaguna.
4) 16 MIPS (Mega Instructions per Second) pada 16 MHZ. 5) 8KbytesIn-SystemProgrammableFlash (10000 siklus
hapus/tulis).
6) 512 bytes SRAM.
7) 512 bytes In-SystemProgrammable EEPROM (100.000
siklus hapus/tulis).
8) Pemrograman terkunci untuk program Flash dan keamanan data pada EEPROM.
9) Satu 8 bit timer/counter dengan Prescaler terpisah.
10) Satu 16 bit timer/counter dengan Prescaler terpisah yang dapat digunakan untuk. mode compare, dan mode capture. 11) saluran PWM
12) 8 terminal, 10 bit ADC
13) Analog comparator dalam chip. 14) Serial UART terprogram.
15) Antarmuka serial SPI master/slave.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17) Sumber interupsi internal dan eksternal. 18) 32 jalur I/O terprogram
2.1.2 Blog Diagram
Berdasarakan pada anonym 1 (2012) Mikrokontroler AVR ATMEGA8535 telah didukung penuh dengan program dan sarana pengembangan seperti: kompiler-kompiler C, simulator program, emulator dalam rangkaian, dan kit evaluasi. ATMEGA8535 adalah mikrokontroler handal yang dapat memberikan solusi biaya rendah dan fleksibilitas tinggi pada banyak aplikasi kendali.
Blok diagram internal dari mikrokontoler ATMEGA8535 diperlihatkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2.1.3 Konfigurasi PIN
Widodo Budiharto(2011) berpendapat tentang konfigurasi dan penjelasan umum susunan kaki dari ATMega 8535 sebagai berikut:
Gambar 2.2 Gambar Pin Atmega 8535 (anonim 1, 2004) a) VCC = pin masukancatudaya
b) GND = pin ground
c) Port A (PA0 – PA7) = pin I/O (bidirectional), pin ADC
d) Port B (PB0 – PB7) = pin I/O (bidirectional), pin timer/counter, analog comparator, SPI
e) Port C (PC0 – PC7) = pin I/O (bidirectional), TWI, analog comparator, Timer Oscilator
f) Port D (PD0 – PD7) = pin I/O (bidirectional), analog comparator, interupsieksternal, USART
g) RESET = pin untuk me-reset mikrokontroler
h) XTAL1 & XTAL2 = pin untuk clock eksternal
i) AVCC = pin input tegangan ADC
j) AREF = pin input teganganreferensi ADC
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2.1.4 Sistem Minimum
ArdiWinoto(2010) berpendapat tentang Rangkaian minimum mikroboard adalah rangkaian di mana chip mkrokontoler dapat bekerja (running). Chip AVR Atmega 8535 dilengkapi dengan oscilator internal sehingga, untuk menghemat biaya (cost), tidak perlu menggunakan Kristal/resonator esksternal untuk sumber clock CPU.
Gambar 2.3 Gambar Sistem Minimum (anonim 1, 2006) Sistem minimun AVR sangat sederhana dimana hanya menghubungkan VCC dan AVCC ke +5V dan GND ke AGND ke Ground tanpa memakai kristal dan pin reset diambangkan (tidak dihubungkan apa-apa) chip sudah bekerja secara optimal.
2.2 Sensor MQ_6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Sensor pada 1000ppm dari LPG pada udar bersih, sedangkan Rs merupakan resistensi pada konsentrasi gas.
2.2.1 Karakteristik Sensor
MQ-6, kordinat berarti rasio resistensi dari karakteristik sensor. Ordinat berarti rasio resistensi(Rs / Ro), absis adalah konsentrasi gas. Rs berarti dari sensor (Rs / Ro), Rs berarti perlawanan dari sensor resistensi pada gas yang berbeda, Ro berarti ketahanan dalam Metana 1000ppm bawah tem berbeda. dan kelembaban.sensor di 1000ppm LPG. Semua tes di bawah berarti Ro resistensi standar sensor di lingkungan. Selain itu, alasan menggunakan Sensor MQ_6 dalam Aplikasi ini karena pada dasarnya setiap sensor memiliki kegunaan lain, dan untuk membaca kadar Gas sensor yaitu Sensor MQ_6
Gambar 2.4 Gambar Karekteristik dan Sensor MQ 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2.3 LCD (Liquid Cystal Display)
Ibnu dan Juwanda (2009) menyatakan bahwa fungsi dari LCD digunakan sebagai penampil untuk alat-alat elektronika. LCD memiliki 14 sampai 16 pena(pin).Pena-pena tersebut memiliki kegunaan masing-masing
Penghantarmukaan (interfacing) dapat menggunakan sistem 8bit maupun 4bit. Jika menggunkan sistem 4bit, kita akan menghemat 4 port mikrokontoler. Adapun kegunaan masing- masing pena adalah sebagai berikut:
Pena no 15 dan 16 hanya ada pada LCD yang dilengkapi dengan Backlight (lampu belakang) yang membuat LCD dapat terbaca dalam keadaan gelap. Modul LCD memiliki 3 jalur kontrol yang bernama RS, R/W, dan E. RS digunakan untuk memberitajukan kepada LCD apakah data yang diberikan adalah kata instruksi (instruction word) atau kata data (data word). Jika ada pengirim instruksi, RS harus dibuat 0, sedangkan untuk mengirim data RS harus berlogika 1.
Jalur R/W digunakan untuk memilih operasi Read /Write. Read artinya membaca data dari LCD, sedangkan write menuliskan data ke LCD.
(Moh.IbnuMalik,STdan Mohammad UnggulJuwanda,2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Keterangan :
1. LCD ini terdiri dari 32 karakter dengan 2 baris masing-masing 16 karakter dengan dispaly dot matrik 5X7
2. Karakter generator ROM dengan 192 tipe karakter
3. Karakter generator RAM dengan 8 bit karakter
4. 80 x 8 bit display data RAM
5. Dapat di antarmukakan secara langsung denangan pin- pin mikrokontoler ATMEGA 8535
6. Dilengkapi funsi tambahan, seperti dispalay clear dan sebagainya
7. Internal data
8. Reset pada saat power on.
9. Tegangan +5 volt DC
Gambar 2.6 Gambar Susunan alamat LCD
Sebelum merancang suatu interface, harus diketahui dahulu susunan pin
dari LCD tersebut. Adapun susunan pin serta bentuk dari standard LCD 16
pin beserta fungsi dari masing-masing pin adalah seperti pada gambar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2.7 Gambar susunan PIN LCD Berikut adalah Tabel fungsi dari LCD
Tabel 2.1 Tabel Fungsi LCD PIN Nama Fungsi
1 VSS Ground
2 VCC Power supply +5volt
3 VEE Pengatur Kontras
4 RS Register Select
0= Register Perintah
1=Register Data
5 R/W Read/Write
0= write mode
1=read mode
6 E Enable
0= enable
1=disable
7 DB0 Data bus pin 0
8 DB1 Data bus pin 1
9 DB2 Data bus pin 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
11 DB4 Data bus pin 4
12 DB5 Data bus pin 5
13 DB6 Data bus pin 6
14 DB7 Data bus pin 7
15 VB(+) Tegangan untuk menyalakan lampu LCD (+)
16 VB(-) Tegangan untuk menyalakan lampu LCD (-)
(http://dc238.4share.com/20012/06/05)
2.4 Buzzer
Fungsi dari alarm adalah untuk memberitahukan apabila terjadi bahaya, dan kerusakan ataupun kejadian yang tidak diharapkan pada jaringan melalui sinyal sehingga memberikan peringatan secara jelas agar dapat diantisipasi. Berikut adalah gambar dari buzzer:
Gambar 2.8 Gambar Buzzer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2.5 LED
Light emitting diode atau dioda pemancar cahaya merupakan sebuah jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya apabila diberikan tegangan 1.8 V dengan arus sebesar 1.5 mA.Dioda pemancar cahaya banyak digunakan sebagai lampu indikator atau lampu pilot serta peraga (Display). Dioda pemancar cahaya juga dapat digunakan sebagai pemancar cahaya yang tidak terlihat oleh mata yaitu sinar infra merah. Bahan dasar pembuat dioda adalah Silicon Carbide (SiC),dioda ini dapat berbentuk bulat atau segi empat / Warna dioda pemancar cahaya ini ada berbagai macam, antara lain merah,kuning,hijau, biru dan sebagainya. Pada skema rangkaian
LED ditunjukan dengan simbol seperti gambar 2.7 berikut ini :
Gambar 2.9 Gambar LED (http://mienbie-product.com/2012/06/05)
2.6 Motor Servo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dipertahankan. Secara umum terdapat 2 jenis motor servo, yaitu motor servo standar dan continuous. Motor servo standar sering dipakai paka sistem robotika, misalnya untuk membuat “Robot Arm” (Robot Lengan) sedangkan motot servo continuous sering dipakai untuk Mobile Robot.
(Moh.Ibnu Malik,ST dan Mohammad Unggul Juwanda,,2009)
Paulus AndiNalwan(2012) berpendapat bahwa Motor ini terdiri dari sebuah motor, serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Tampak pada gambar dengan pulsa 1.5 mS pada periode selebar 2 mS maka sudut dari sumbu motor akan berada pada posisi tengah. Semakin lebar pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah jarum jam dan semakin kecil pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah yang berlawanan dengan arah jarum jam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2.6.1 Pin Out Motor Servo
Motor servo biasanya hanya bergerak mencapai sudut tertentu saja dan tidak kontinyu seperti motor DC maupun motor stepper. Walau demikian, untuk beberapa keperluan tertentu, motor servo dapat dimodifikasi agar bergerak kontinyu
Gambar 2.11 Gambar Pin Out Kabel Motor Servo
Gambar 2.12 Gambar Motor Servo Hextrolik 900 ( Paulus Andi Nalwan, 2012 )
2.7 Persamaan Karakteristik LPG dan BBG
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Tabel 2.2 Tabel Komposisi Gas Geological
Adapaun jenis-jenis Gas tersebut, antara lain sebagai berikut;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dan butane (C4H10) ku rang lebih 97% dan sisanya adalah gas pentane yang dicairkan. LPG lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara), tekanan uap LPG cair dalam tabung sekitar 5.0 – 6.2 Kg/cm2. Zat merkaptan yang ditambahkan pada LPG dimak sudkan untuk keselamatan dengan memberikan bau yang khas, sehingga kebocoran gas mudah diketahui dengan cepat.
2. Compressed Natural Gas (CNG). Pengganti untuk bensin, bahan bakar diesel dan bahan bakar propana. CNG ini dipertimbangkan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar diatas. Lebih ringan dari udara sehingga mudah menyebar dengan cepat ketika bocor ataupun tumpah. Dibuat dengan memberi tekanan pada LNG, di distribusikan menggunakan kontainer (cylindrical atau spherical) dengan tekanan normal 200–220 bar.
Gas alam terkompresi (Compressed natural gas, CNG) adalah alternatif bahan bakar selain bensin atau solar. Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG). Bahan bakar ini dianggap lebih 'bersih' bila dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak karena emisi gas buangnya yang ramah lingkungan. CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan
didistribusikan dalam bejana tekan, biasanya berbentuk silinder.
Tabel 2.3 Tabel Pembanding ELPIJI, CNG, LNG
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gas alam sering juga disebut sebagai gas
Gas alam yang telah diproses untuk
Gas ini lebih berat dibanding udara yang lebih besar untuk sejumlah massa gas alam yang sama serta perlu tekanan yang sangat tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
propana sebagai bahan bakar rumah tangga yang sering terjadi kasus ledakan tabung gas akibat akumulasi kebocoran gas ditambah ventilasi udara yang buruk, pada penggunaan kompor gas api dapat dilihat langsung oleh mata dan akan gampang mengontaminasi akumulasi gas yang bocor pada ruangan yang memiliki sirkulasi udara kurang baik. Pada kendaraan otomotif, propan akan dibakar dalam ruang bakar (silinder) sehingga tidak kontak langsung dengan udara bebas, selain itu gas yang tidak terbakar akan mudah tervaporasi ke udara bebas. Konversi kendaraan motor bbm ke bbg tidak sulit, bahkan di negara maju sudah banyak institusi dan individu yang melakukan konversi ini demi mengurangi polusi. Konversi kit (Kit Converter) di luar negeri sudah banyak dijual salah satunya dengan merk IMPCO-Garretson namun harganya cukup mahal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21 BAB III
DESAIN DAN PERANCANGAN
3.1 Deskripsi Umum
Tahap ini adalah tahap dimana mendeklarasikan perancangan produk, yaitu perancangan dari segi hardware dan software. Dimana dari segi hardware produk inimenggunakan Sensor MQ-6 yang sudah ada, sedangkan dari segi software menggunakan Bascom AVR.Adapun langkah awal penelitian perancangan produk ini sebagai berikut:
1. Mempersiapkan alat dan bahan
Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan alat, antara lain Sensor MQ-6, ATMEGA 8535, LCD, LED, Buzzer, Motor Servo.
2. Perancangan Sistem
Dalam perancangan ini, melakukan pembuatan skema produk, flowchart produk, dan skematik dari produk yang akan dibuat untuk mempermudah alat yang akan dibuat hingga alat dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rancangan awal.
3. Pembuatan Alat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
4. Pengujian Sistem
Setelah produk selesai dirangkai langkah selanjutnya adalah melakukan tahap pengujian, apakah alat yang telah dibuat sesuai dengan yang dirancang. Sehingga peneliti dapat melihat sejauh mana kinerja alat tersebut.
5. Pemeliharaan Alat
Setelah semua tahap diatas berjalan dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah pemeliharaan produk yang kita buat, agar tetap dapat digunakan dan berkembang lagi dengan inivasi-inovasi yang lebih bagus.
3.2 Mempersipakan Alat dan Bahan
Sebelum melakukan tahap yang lebih lanjut, tahap awal yang dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, antara lain:
Tabel 3.1 Tabel Alat dan Bahan
No Nama Komponen Jumlah Komponen
8 Papan Mika secukupnya
9 Solder 1
10 Tenol secukupnya
11 Kabel secukupnya
12 Resistor 2
13 Pushbuttom 1
14 Adaptor 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1.3Blok Diagram
Blok Diagram dari project yang akan dibuat, sebagai berikut ini:
Gambar Blok Diagram
Gambar 3.1 Blok Diagram Rangkaian Keseluruhan
Gambar diatas menunjukan prinsip kerja keseluruhan rangkaian yang dibuat. Berikut ini penjelasan setiap Blok:
1. Blok Sensor MQ_6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Blok Atmega 8535
Berfungsi sebagai pemproses data yang diperoleh dari sensor MQ-6 yang nantinya akan mengeluarkan Output lewat LCD, LED, dan Buzzer.
3. Blok LCD
Menampilkan status /tingkatan kebocoran gas.
4. Blok Indikator LED
Berfungsi sebagai pemberitahu tingkat keadaan gas, dimana LED warna Hijau dalam keadaan aman, LED warna Kuning dalam keadaan siaga, dan LED warna Merah bertanda bahaya.
5. Blok Buzzer
Pemberitahuan bahwa kandungan gas yang bocor dalam tinkatan berbahaya.
3.4 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
Perancangan hardware disusun menggunakan papan mika yang sudah dapat diperoler di toko elektronik, lalu komponen- komponen yang sudah tersedia dirangkai di atasnya.
3.4.1 Koneksi Port Mikrokontoler
Koneksi port mikrokontroller dengan input maupun output rangkaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 3.2 Tabel Input dan Output Mikrokontoler
Port Fungsi Data Device
PA0 Input Sensor MQ-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PB1 Output Led kuning PB2 Output Led merah
PB3 Output Buzzer
PB4 - -
PB5 - -
PB6 - -
PB7 Output Motor Servo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
3.4.2 Komponen dan Rangkain Elektronika
Dari Diagram diatas dapat disimpulkan bahwa apilikasi sensor MQ-6 sebagai pendeteksi kebocoran BBG Mobil terbagi menjadi tiga Blok, yaitu Blok Kanan sebagai Input, Blok Tenggah sebagai Pemproses, Blok Kiri sebagai Output.
3.4.3 Skematik Keseluruhan Rangkaian
Berikut adalah skematik rangkaian keseluruhan dari aplikasi sensor MQ-6 sebagai pendeteksi kebocorab BBG Mobil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3.4.4 Layout Rangkaian
Gambar 3.3 Gambar Layout Rangkaian Keseluruhan
3.5 Software
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kadar Gas > 3%<40% ?
Kadar Gas >40%? Nyalakan LED Hijau, Notifikasi
LCD Aman, % Kadar Gas
Nyalakan LED Kuning, Notifikasi LCD Waspada,% Kadar Gas, Bagasi
membuka, Fan nyala
Nyalakan LED Merah, Notifikasi LCD Bahaya,% Kadar Ga, Bagasi membuka
penuh, Buzzer menyala, Fan menyala ya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29 BAB IV
IMPLEMENTASI DAN ANALISA
Bab ini akan membahas tiga bagian penting, yaitu bagian perangkat keras yang terdiri dari elektronik, bagian perangkat lunak dan bagian pengujian.
4.1 Bagian Perangkat Keras
4.1.1 Elektronik
Pada rangkaian elektronik ini terdapat beberapa bagaian yang tertanam yaitu mainboard. Didalam Mainboard sendiri terdapat rangkaian Aplikasi Sensor MQ_6 Sebagai Pendeteksi Alat Kebocoran BBG. Didalam rangkaian ini terdapat beberapa komponen, yaitu Sensor MQ_6, Atmega 8535, LCD,serta komponen-komponen lainya yang dijadikan pendukung fungsi dari komponen-komponen pokok yang berupa Buzzer, LED, Motor Servo, yang terbagi menjadi tiga PIN yaitu Blok Input, Blok Proses, Blok Keluaran.
4.1.1.1 Blok Masukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.1 Gambar Blok Masukan
4.1.1.1.1 Proses Kerja Sensor Gas MQ-6
Pada tahap awal sensor dikalibrasi terlebih dahulu, setelah itu Sensor Gas MQ_6 akan mendeteksi bila ada kadar gas yang keluar dari selang BBG, yang terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu pada keadaan gas bersih, pada keadaan gas sedang, dan pada keadaan berbahaya.
Pada tahap ini sebelumnya dilakukan uji coba kadar Gas dengan menggunakan amperemater, lalu akan ditampilkan pada LCD dengan satuan volt, dan akan dikonversi ke ADC, yang nantinya akan ditampilkan dengan satuan persen (%), yang nantinya akan digunakan sebagai skala keadaan Gas.
Gambar 4.2 Gambar Penghitung Tekanan Gas Blok keluaran
Blok proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Dengan alat diatas dapat diketahui nilai gas dalam satuan Volt, ADC, dan Persen. Langkah pertama yaitu dengan cara menyemprotkan gas pada Sensor MQ_6 lalu amati nilai pada Amperemeter (satuan Volt), dan secara otomatis pada LCD akan muncul output dengan satuan Volt, ADC, dan Persen.
Gambar 4.3 Gambar Konversi Tekanan
Berikut adalah hasil percobaan di atas, yang dapat menjadi acuan sebagai batas keadaan Gas( Aman, Sedang, Bahaya).
Tabel 4.1 Table Hasil Percobaan Gas
Kondi si Gas
Pada ampere meter pada LCD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user D
Kondi si Gas diaca k
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
dari hasil percobaan diatas dapat diambil data sebagai berikut;
Tabel 4.2 Tabel Hasil Pengukuran
No Multimeter
Dari percobaan diatas, dapat digunakan untuk Mengitung nilai persentase Sensor, dengan ketentuan, bahwa Nilai ouput sensor MQ_6 berkisar 2volt-5volt, lalu dikonfersi ke bentuk ADC nilainya jadi 0-1024
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.3 Tabel Hasil Perhitungan
Penentuan Skala kondisi Gas diambil dari pernyataan Hilman (2011) bahwa sensor MQ-6 gas yang digunakan dalam modul sensor gas. Sesuai datasheet, bahwa Sensor MQ_6 memiliki sensitivitas tinggi untuk propana, butana isobutene, LPG dan gas alam. Sensor juga dapat digunakan untuk mendeteksi gas mudah terbakar, terutama metana. Sirkuit ini telah diuji dengan gas LPG dan ditemukan untuk bekerja memuaskan. Sedangkan menurut Yuana Farida(2008) bahwa Sensor gas LPG merupakan sensor yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas LPG, melalui keberadaan senyawa propana dan butana yang memang terdapat dalam gas LPG. Sensor gas LPG memiliki sensitifitas yang tinggi dan waktu respon yang cepat dalam mendeteksi gas LPG. Dalam sensor ini terdapat 6 pin, 4 digunakan untuk menangkap sinyal sedangkan 2 lainnya untuk aliran pemanas.Sensor terdiri dari tabung keramik mikro berbahan AL2O3, lapisan sensitif SnO2(Tin Dioxide), elektroda pengukur dan kawat pemanas yang dibungkus dalam jaris besi dan plastik. Ketika molekul gas menyentuh permukaan lapisan sensitif SnO2 , maka satuan resistansi dari kawat pemanas (heater) akan mengecil sesuai dengan konsentrasi gas. Sebaliknya, jika konsentrasi gas menurun akan menyebabkan semakin tingginya resistansi kawat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
pemanas (heater) sehingga tegangan keluarannya akan menurun. Dengan demikian perubahan konsentrasi gas dapat mengubah nilai resistansi sensor dan juga akan mempengaruhi tegangan keluarannya juga, hal inilah yang dijadikan acuan bagi pendeteksian gas LPG. Selain itu Gas Elpiji termasuk zat cair pada tekanan dan suhu rendah. Namun jenis gas ini mempunyai sifat dan kelakuan yang sangat berbahaya karena mudah terbakar dan mudah meledak, tidak beracun tapi jika terhirup lebih dari 1.000 ppm atau 0.1% (100%=1.000.000 ppm) akan menyebabkan mengantuk, mimpi kemudian meninggal.Namun Pada konsentrai gas Elpiji 0% s/d 1.8% di udara tidak akan terbakar atau meledak karena terlalu miskin hidrokarbon.sedangkan pada konsentrasi gas 10% s/d 100% di udara juga tidak bisa terbakar karena terlalu kaya hidrokarbon. Dari hat tersebutdapat dijadikan acuan penentuan skala kondisi gas bahwa sifat gas tidak dapat diukur secara pas dan pasti, melainkan menurut kondisi alam, seperti layaknya sifat anomali air. Maka dari persamaan seperti berikut;
Sifat gas pada konsentrasi 0-1,8%(<2%) gas terdeteksi tidak berbahaya,atau aman. Sifat gas pada konsentrasi >100% dianggap berpotensi berbahaya, bahkan cenderung dapat meledak,maka dari kedua pernyataan tersebut dapat diambil batas waspada kondisi gas berada di tenggah- tengahnya yaitu berkisar 40%. Penentuan ini didasari dari sifat Gas dimana semakin tinggi kadar gas maka semakin memperlukan ruangan yang semakin besar, yang berguna untuk mempercepat penguapan gas yang berlebihan.
(http://L.P.G.=LIQUEFIED PETROLEUM GAS.html/2012/06/25)
(http:// alarm-kebocoran-gas.html/2012/06/25)
(http:// sensor-lpg.html/2012/06/25)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user Sehingga dapat diperoleh nilai ADC saat kondisi
1. 2%
2X 6 = 12 = 400+12
=412 nilai ADC 2. 3%
3X 6 = 18 = 400+18
=418 nilai ADC
3. 40%
40X 6 = 240 = 400+240
=640 nilai ADC
4.1.1.2 Blok Proses
Pada rangkaian ini, Blok proses (Masukan) yaitu terletak pada ATMEGA 8535, yang mempunyai PIN sebagai input dan output sebagai berikut ini
Tabel 4.3 Tabel Blok Proses
Port Fungsi Data Device
PA0 Input Sensor MQ-6
PA1 - -
PA2 - -
PA3 - -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
PA5 - -
PA6 - -
PA7 - -
Port Fungsi Data Device
PB0 Output Led hijau PB1 Output Led kuning
PB2 Output Led merah
PB3 Output Buzzer
PB4 - -
PB5 - -
PB6 - -
PB7 Output Motor Servo
PB3 Output Buzzer
Port Fungsi Data Device
PC0 - -
PC1 - -
PC2 Output LCD Pin RS
PC3 Output LCD Pin E
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PC6 Output LCD Pin D6
PC7 Output LCD Pin D7
Gambar 4.4 Gambar Blok Proses
4.1.1.3 Blok Output
Untuk Blog tampilan berupa LCD (Liquid Crystal Display). Disini LCD menampilkan kadar gas yang terdeteksi oleh Sensor MQ_6
Gambar 4.5 Gambar Tampilan LCD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
4.2 Rangkaian Keseluruhan
Pada bagian ini menampilkan seluruh rangkaian yang telah dibuat yang terdiri Blog Input, Blog Proses, dan Blog Keluaran. Pada alat ini Mikrokontoler ATMEGA 8535 berfungsi sebagai pengendali input yang dihubungkan pada Sensor MQ_6 sebagai inputan, lalu pada output ATMEGA 8535 dihubungkan dengan LCD, LED, buzzer, dan Motor Servo. Berikut adalah rangkaian keseluruhan
Gambar 4.6 Gambar Rangkaian Keseluruhan
4.3 Bagian Perangkat Lunak
Bagian perangkat lunak adalah pembuatan dari program yang akan di upload pada mikrokontroller.Pada tahap pemograman, dibuat dengan menggunkan BahasPemograman Bascom. Untuk memulai prosesnya terlebih dahulu mendefinisikan program maupun sub program yang akan dibutuhkan, antara lain sebagai berikut;
1. Seting Port Input, Output
2. Seting Batas Sensor dan Sub Sensor 3. Seting Kalibrasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4.3.1.1 Penginisialan Port
Penginisialan port digunakan untuk mempermudah atau mempersingkat dalam penulisan maupun pemanggilan pada Bascom AVR.
4.3.1.2 Deklarasi
Pada proses ini, terlebih dahuluu mendeklarasikan dari pemograman yang akan dibuat dengan Bahasa pemograman Bascom AVR, sebagai berikut;
Declare Sub Sensor() program sensor Declare Sub Kalibrasi() program kalibrasi Declare Sub Mainprogram() program utama
4.3.1.3 Sub Kalibrasi
Sub Klaibrasi dari program,aplikasi Sensor MQ_6 sebagai pendeteksi Kebocoran Bahan Bakar Gas
4.3.1.4 Main Program
Mainprogram atau Program utama, berfungsi untuk menjelaskan batas- batas kondisi Gas melalui percobaan yang sudah dilakukan dengan amperemeter dan dikonversi kedalam bentuk persen (%), serta menampilkan outpot pada LCD.
4.3.1.5 Setting ADC
4.4 Downloader
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
yang akan didownloader pada rangkaian, lalu pilih perintah Auto Program, maka proses punyuntikan akan berjalan dapat dilihat di halaman lampiran.
Gambar 4.7 Gambar Donwloader
1.5 Pengujian Program
Pada proses pengujian program ini, yaitu alur pemasukan program yang sudah disuntikan pada Hardware, setelah itu menjankan rangkain yang nantinya dapat berjalan sesuai program, dan dapat menanpilkan output( hasil), maka alat tersebut dalam keadaan baik dan dapat digunkan. Untuk mendownload program Mikrokontoler Atmega 8535 menggunakan Khazama AVR Programer. Downloader pertama kali dihubungkan ke komputer atau laptop melalui port USB. Berikut adalah proses mendownload program;
Menulis program dalam software BASCOM AVR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.8 Gambar Proses Compile
Pada pemograman “APLIKASI SENSOR MQ_6 SEBAGAI PENDETEKSI BAHAN BAKAR GAS MOBIL”, yang mrnggunakan perhitungan ADC, dan
presentase yang nantinya akan tedeteksi pada LCD didapatkan dari perhitungan ADC, sedangkan nilai ADC pada Mikrokontoler Atmega 8535 berkisar 10 bit atau 1024 desimal, maka nilai ADC dapat diambil dari presentase yaitu 100%, dan diperoleh rumus sebagai berikut;
Nilai output Atmega 8535 berkisar 0 bit-10 bit, lalu dikonversi ke dalam bentuk ADC nilainya menjadi 0-1024
Menghitung nilai ADC
0(volt) 0(desimal)
2(volt) 4,8(volt) ---0 – 1024
2/5 = X/1024
5X = 1024.2
X = 1024.2/5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
1.6 Hasil Pengujian Alat
Pada dasarnya alat ini dibuat dengan komponen utama adalah Sensor MQ_6 yang berfungsi sebagai pendeteksi kadar BBG. Proses kerjanya sendiri Sensor MQ_6 akan mendeteksi bila ada tekanan gas yang berlebihan yang keluar dari selang BBG, adapun pengklarifikasian status. Tahap berikutnya Mikrokontoler akan memproses informasi yang diberikan Sensor MQ_6 dan akan memberikan output berupa LED, LCD, dan Buzzer
Tingkatan pengklarifikasian Status kebocoran BBG, sebagai berikut ini:
Tabel 5.1 Tabel Level BBG No Kondisi Status Aksi
1 Aman <2% Nyala LED Hijau, LCD muncul tulisan”AMAN” 2 Waspada >3%
<40%
Nyala LED Kuning, LCD muncul
tulisan”WASPADA”,Kipas berputar, dan Bagasi
Mobil akan membuka setegah.
3 Berbahaya >40% Nyala LED Merah, LCD muncul
tulisan”BAHAYA”,Kipas berputar, Buzzer
berbunyi, Bagasi Mobil membuka penuh.
Sistem kerja dari alat ini yaitu sensor berada di antara saluran BBG, yang berfungsi sebagai peneteksi tekanan BBG berada dalam kondisi aman, sedang, atau berbahaya. Cara kerja sensor mendeteksi bila ada tekanan yang berlebihan
dari BBG, apakah dalam kondisi” AMAN” adapun penggolongan aman, jika kondisi Gas berada dalam keadaan <2%, perhitungan ini diperoleh dari percobaan yang sudah dilakukan sebelumnya dengan alat amperemeter dan penghitungan konversi ADC,VOLT,dan PERSEN. Dalam keadaan aman maka Led akan menyala hijau, dan pada LCD akan muncul pemberitahuan “GAS BERSIH
KONDISI 0%”. Hal ini berfungsi untuk memberi informasi kepada pengemudi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sedangkan untuk kondisi “WASPADA” atau sensor mendeteksi adanya Gas
berada dalam posisi >3% <40%, seperti pada kondisi sebelumnya kondisi ini diperoleh dari percobaan penyemprotan gas secara acak. Pada kondisi ini LED
kuning akan menyala, dan muncul pemberitahuan pada LCD bahwa “GAS TERDETEKSI” dan menyertakan berapa persen Gas yang terdeteksi. Pada level ini kondisi Gas akan menurun dengan kurun waktu tertentu yang dibantu oleh kipas(cooler) yang berada pada Sensor.
Untuk keadaan terakir adalah keadaan “BAHAYA” keadaan ini adalah keadaan
dimana sensor mendeteksi tekanan Gas yang sudah berada di atas batas aman,maupun waspada, pada kondisi ini berada pada posisi >40%. Pada level ini LED merah akan menyala, dan pada LCD akan muncul pemberitahuan
“BERBAHAYA serta menampilkan kondisi gas dalam keadaan berapa persen,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut;
1. Bahwa aplikasi ini, dapat memberi pemberitahuan kepada pengemudi, maupun pengendara mobil jika terjadi kebocoran Bahan Bakar Gas dengan Level skala tertentu., yaitu pada posisi <2% dikategorikan dalam posisi gas bersih, posisi >3%<40% dikategorikan dalam posisi waspada, dalam posisi >40% dikategorikan bahaya.
2. Aplikasi ini juga dilengkapi kipas, yang berfungsi untuk mempercepat melepaskan molekul gas yang menempel pada bibir Sensor.
3. Aplikasi ini dapat meminimalisir terjadinya ledakan dengan
membuang gas yang bocor, dengan cara membuangnya.
1.2 Saran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Adapun saran-saran untuk tugas akhir ini adalah:
1. Aplikasi ini hanya bersifat pemberitahuan dini, bukan sebagai alat ukur kadar Gas, dan masih perlu inovasi lain, misalnya bagaimana menampung gas yang bocor pada satu tabung hingga gas tersebut kembali ke kondisi normal/aman.
2. Jika prototipe ini di implementasikan pada Mobil, arus yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1, 2004, Data Sheet Atmega8535, Atmel, Orchard Parkway USA
Budiarto, Widodo. 2011. Aneka Proyek Mikrokontoler.Jakarta. Graha ilmu
Ibnu, Moh Malik, dan Unggul, Mohammad Juwanda, 2009. Aneka Proyek Mikrokontoler PIC 16F84/A
Ibnu , Moh Malik dan Unggul Muhammad Juwanda. Aneka proyek mikrokontoler PCIC16F84F.Jakarta.Elex Media Komputindo
http://insansainsprojects.wordpress.com diakases pada tanggal 23 Maret 2012
http://irdaloves.blogspot.com diakses pada tanggal 23 Maret 2012
http://www.futurlec.com.au/images/BUZZER6.jpg diakses pada tanggal 22 April 2012
http://repository.usu.ac.id diakses pada tanggal 23 April 2012
http://L.P.G.= PETROLEUM GAS.html diakses tanggal 25 mei 2012
http:// alarm-kebocoran-gas.html diakses tanggal tanggal 25 mei 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user