• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-FILING DALAM PELAPORAN SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-FILING DALAM PELAPORAN SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan

wajib pajak orang pribadi

Oleh:

I WAYAN JYOTI SUBALI

NIM: 1306043036

Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Perpajakan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing

serta diuji pada tanggal :

Tim Penguji : Tanda Tangan

1. Ketua : Ni Luh Supadmi, SE.,M.Si.,Ak ……….

2. Sekretaris : Naniek Noviari, SE., M.Si., AK, .………

Mengetahui,

Ketua Program Pembimbing

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir Studi yang berjudul “Efektivitas penggunaan e-Filing dalam

pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi”.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya

dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE, M.s, selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Drs. I Komang Ardana, MM., selaku Ketua Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Ni Luh Supadmi, SE.,M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Studi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan sampai dengan selesainya Tugas Akhir Studi ini.

5. Naniek Noviari, SE., M.Si., Ak, selaku Pembimbing Akademik (PA)

selama penulis menjalankan kuliah pada Program Diploma III Perpajakan

(4)

iv

6. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar dan membimbing penulis selama

mengikuti perkuliahan pada Program Studi Diploma III Perpajakan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Arif Satriawan selaku pimpinan Kantor Konsultan Pajak Prima Artha

Konsultama yang telah memberikan penulis melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan (PKL).

8. Seluruh karyawan dan karyawati di Kantor Konsultan Pajak Prima Artha

Konsultama yang telah banyak membantu penulis saat melaksanakan

Praktik Kerja Lapangan.

9. Keluarga tercinta Bapak, Ibu dan Kakak serta keluarga besar yang telah

memberikan dukungan moril maupun materil.

10.Teman-teman jurusan Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana angkatan 2013, yang telah memberikan

banyak bantuan dan semangat selama penulis menyusun Tugas Akhir

Studi.

11.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu karena

berbagai keterbatasan , atas perhatian , semangat, dan motivasi serta segala

(5)

v

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini masih belum sempurna

karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian

Tugas Akhir Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang

berkepentingan.

Denpasar, April 2016

(6)

vi

Judul : Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi

Nama : I wayan Jyoti Subali

Nim : 1306043036

ABSTRAK

Pelaporan pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data Deskriptif kualitatif, yaitu teknik analisis data dengan mendeskripsikan data yang diperoleh secara menyeluruh yaitu dimulai dari tata cara pendaftaran, pelaporan serta dokumen bukti pelaporan secara elektronik yang ada pada Kantor Konsultan Pajak Prima Artha konsultama.

Hasil penelitian ini menunjukkan Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi yaitu secara sistem, pelaporan pajak lebih efektif dalam hal pelaporan pajak tahunan dan lebih akurat karena sistem membimbing wajib pajak dalam pengisian surat pemberitahuan tahunan ( SPT Tahunan ). Secara prosedur, pelaporan pajak lebih mudah karena pengisian SPT dalam bentuk wizardserta lebih cepat karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja yaitu 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu karena memanfaatkan jaringan internet.

(7)

vii

3.3 Identifikasi Variabel ... 13

3.4 Defisini Operasional Variabel ... 14

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 14

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 15

3.7 Teknis Analisis Data ... 15

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 16

4.1 Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Hasil Penelitian... 16

(8)

viii

4.1.3 Stuktur Organisasi dan Uraian Jabatan ... 17

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 22

4.2.1 Prosedur Sistem e-Filing ... 22

4.2.2 Alur Penyampaian SPT Tahunan secara e-Filing ... 24

4.2.3 Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan orang pribadi ... 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Simpulan ... 47

5.2 Saran ... 48

DAFTAR RUJUKAN

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

4.1 Struktur Organisasi KKP Prima Artha Konsultama... 17

4.2 Alur penyampaian SPT Tahunan secara e-Filing... 24

4.3 Verifikas Data ... 25

4.16 Pilihan Pengiriman Kode Verifikasi ... 33

4.17 Penerimaan Kode Verifikasi Pada Email ... 33

4.18 Memasukan Kode Verifikasi... 34

4.19 Daftar SPT 1770SS Yang Sudah Terlapor ... 35

4.35 Penerimaan Kode Verifikasi Pada Email ... 44

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

1 2 3 4

SPT Tahunan Orang Pribadi 1770S dan 1770SS Nomor e-Fin

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan dan perkembangan negara tidak terlepas dari kesadaran warganya

dalam membayar pajak. Pajak dibayar untuk kepentingan negara dalam

membiayai pembangunan daerah. Pajak diarahkan untuk mewujudkan

pertumbuhan ekonomi negara yang mandiri dan andal untuk meningkatkan

kesejahteraan seluruh wilayah negara secara adil dan merata. Dengan demikian

pajak harus diarahkan sebagai upaya dalam meningkatkan pendapatan bangsa

Indonesia.

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pelaporan pajak merupakan

perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara

langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan

Direktorat Jenderal Pajak banyak menerima kritikan terkait pelaporan pajak

yang butuh energi ekstra. Lapor Pajak itu rumit, menyita waktu dan biaya.

Pertama harus mengisi SPT secara manual dan minta surat setoran pajak ke kantor

pajak. Kemudian diisi manual satu-satu dan tidak boleh salah. Wajib pajak harus

pergi ke Bank dan mengantre di Teller Bank untuk membayar pajak. Setelah itu

(12)

2

dengan perhitungan waktu dan biaya bensin, karena pada saat akan melaporkan

pajak di Kantor Pajak, wajib pajak harus mengambil nomor antrian, wajib pajak

tidak bisa langsung melaporkan pajak karena harus menunggu hingga nomor

antriannya dipanggil oleh petugas pelayanan pajak. Wajar jika wajib pajak

banyak memiliki keluhan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah isian di dalam SPT yang

tidak sedikit dan yang sulit dimengerti oleh wajib pajak. Belum lagi, SPT tersebut

diserahkan kepada Teller/petugas pelayanan pajak, lalu direkam semuanya,

sehingga bukan hanya lama, tapi sering terjadi kesalahan. Saat ini, banyak metode

pelaporan yang tentu lebih efektif jika dibandingkan dengan metode pelaporan

pajak menggunakan SPT secara manual dan Direktorat Jenderal Pajak juga

diharapkan menerapkan sistem pelaporan yang lebih cepat dan efisien.

Dilihat dari tingkat kepatuhan wajib pajak belum maksimal untuk

penyetoran dan pelaporan perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Saat

ini Wajib Pajak dapat lebih mudah dalam pemenuhan kewajiban perpajakan

dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas elektronik yang telah disediakan

Direktorat Jenderal Pajak. Salah satu fasilitas tersebut adalah sistem pelaporan

elektronik (e-Filing). E-filing adalah suatu cara penyampaian Surat

Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan secara sistem online dan

real time melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi yang ditunjuk oleh Dirjen

Pajak. Dengan adanya sistem e-Filling ini akan membantu memangkas biaya dan

waktu yang dibutuhkan wajib pajak untuk mempersiapkan, memproses, dan

(13)

3

dalam praktiknya, sistem ini bukan merupakan hal yang mudah untuk

diimplementasikan. Dikarenakan kurangnya pemahaman wajib pajak mengenai

internet dan sistem pelaporan elektronik, serta keterbatasan jaringan internet di

beberapa daerah.

Dengan adanya fasilitas e-filing diharapkan dapat menyelesaikan masalah

pada sektor administrasi perpajakan di Indonesia, serta menjadi jalan keluar yang

dapat membantu memangkas biaya, sumber daya dan waktu yang dibutuhkan

untuk mempersiapkan, memproses, dan melaporkan SPT ke KPP secara benar dan

tepat waktu yang kemudian mendukung KPP dalam melakukan percepatan

penerimaan laporan SPT dan perampingan kegiatan administrasi, pendataan,

akurasi data, distribusi dan persiapan pelaporan SPT.

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu rumusan

masalah yaitu "Bagaimana Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT

Tahunan wajib pajak orang pribadi ".

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan memahami bagaimana Efektivitas penggunaan e-Filing

dalam pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi.

1.3 Kegunaan Penelitian

1) Kegunaan Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

(14)

4

mengenai Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT

Tahunan bagi wajib pajak.

2) Kegunaan Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan bagi wajib pajak untuk mengetahui efektivitas penggunaan

e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan bagi wajib pajak. Serta bagi pihak

lain ini juga diharapkan dapat membantu dalam penyajian informasi

jika melakukan penelitian serupa.

1.4 Sistematika Penulisan

Agar lebih mudah dalam pembahasan materi yang ada di dalam Tugas

Akhir Studi ini, maka sistematika penulisan laporan ini dapat disajikan sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,tujuan,

kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini memuat tentang landasan teori yang mendukung

pembahasan penelitian dalam menganalisa masalah meliputi

teori-teori mengenai pengetian pajak, pengertian e-Filing,

pengertian wajib pajak, Gambaran Umum Sistem e-Filing,

Penerapan Sistem e-Filling.

(15)

5

Bab ini menguraikan lokasi penelitian, objek penelitian,

identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan

sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis

data.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini berisikan gambaran umum daerah/deskripsi hasil

penelitian serta pembahasan hasil penelitian.

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini merupakan bagian akhir dari laporan yang berisi

simpulan berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan

dapat ditarik simpulan yang berguna bagi wajib pajak di

masa mendatang.

(16)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan

perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara

langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk

pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang

perpajakan, membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi

merupakan hak dari setiap warga Negara untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk

peran serta terhadap pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Menurut Mardiasmo (Edisi Revisi:1), “Pajak adalah iuran rakyat kepada

kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada

mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan

digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”

Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

(17)

7

kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Menurut Waluyo (2011;2) “Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat

dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayar menurut

peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk,

dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaram-pengeluaran umum

berhubungan dengan tugas yang menyelenggarakan pemerintahan”.

Soemitro dalam Mardiasmo (2013:1) mengemukakan bahwa “Pajak adalah

peralihan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin

dan surplus-nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama

untuk membiayai public investment”.

Menurut Smeets.” Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terhutang

melalui norma-norma umum dan yang dapat dipaksakannya, tanpa adanya

kontrapretasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, dimaksudkan

untuk membiayakan pengeluaran pemerintah.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

yang melekat pada pengertian pajak, adalah sebagai berikut.

1) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaanya

yang sifatnya dapat dipaksakan.

2) Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontrapretasi

(18)

8

3) Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah.

4) Pajak diperuntuhkan bagi pengeluaran – pengeluaran pemerintah, yang

bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk

membiayai public investment.

5) Pajak dapat pula mempunyai tujuan selai budgeter, yaitu mengatur.

6) Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dari

pemerintah.

7) Pajak dapat dipungut secara langsung atau tidak langsung.

2.1.2 Fungsi pajak

Pajak memiliki fungsi sebagai sumber pendapatan Negara, namun fungsi tersebut

bukanlah merupakan fungsi utama. Ada dua fungsi pajak, yaitu:

1) Fungsi Budgetair

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluarannya. yaitu pajak dimanfaatkan sebagai

instrument pengumpul dana guna membiayai

pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Ditujukkan dengan masuknya pajak ke

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

2) Fungsi Mengatur (Regulerend)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan

pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. yaitu pajak

dimanfaatkan sebagai instrumen pengatur melalui kebijakan-kebijakan

(19)

9

misalnya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, redistribusi

pendapatan, dan stabilisasi ekonomi.

2.1.3 Pengertian Wajib Pajak

Wajib Pajak Orang Pribadi

Dalam situs (www.wikipedia.org) disebutkan bahwa yang dimaksud

Orang Pribadi dalam Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat (2) adalah sebagai berikut:

“Wajib pajak Orang pribadi adalah setiap orang pribadi yang memiliki

penghasilan di atas pendapatan tidak kena pajak. Di Indonesia, setiap orang wajib

mendaftarkan diri dan mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP), kecuali

ditentukan dalam undang-undang.”

Wajib Pajak Badan

Menurut pasal 1 ayat (3) UU No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan, yang dimaksud Badan adalah sebagai berikut:

“Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan

kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang

meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, BUMN atau

BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi koperasi, dana

pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial

politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya, termasuk

kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap”.

Wajib Pajak Badan adalah Badan seperti yang dimaksud pada

(20)

10

yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan atau memiliki kewajiban subjektif dan

kewajiban objektif serta telah mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok

Wajib Pajak (NPWP).

2.1.4 Pengertian e-Filing

Secara etimologi e-filing terdiri dari dua kata, yaitu: e untuk electronic dan

filing. Electronic berarti penggunaan sistem komputerisasi, sedangkan filing

berarti pengisian formulir. Jadi e-filing merupakan sistem terkomputerisasi yang

membantu pengisian atau penyampaian SPT tahunan.

Menurut Pasal 1 ayat (6) Peraturan Direktorat Jenderal Pajak, Nomor

PER-1/PJ/2014 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan

bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan formulir 1770S atau 1770SS

secara e-filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak mendefinisikan e-filing

sebagai berikut:

“E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT atau penyampaian

pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan

secara online dan realtime melalui penyedia jasa aplikasi (ASP).”

2.1.5 Gambaran Umum Sistem e-Filing Direktorat Jenderal Pajak

Dengan reformasi dan modernisasi administrasi perpajakan diharapkan

dapat meningkatkan kepercayaan wajib pajak terhadap institusional Direktorat

Jenderal Pajak, yang selanjutnya mampu meningkatkan kepatuhan wajb pajak

(21)

11

dari institusi pengumpulan pajak yaitu tercapainya penerimaan pajak yang lebih

optimal.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak dalam

menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT), Direktorat Jenderal Pajak melakukan

pengembangan sistem pelaporan SPT dengan e-Filing. Sistem e-Filing merupakan

lanjutan dari penyampaian SPT dalam bentuk SPT atau yang dikenal dengan

e-SPT.

Secara umum, penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan

Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik melalui e-filing diatur melalui

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-26/PJ/2012 tentang Tata Cara Peneriman Dan

Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan. Secara khusus, penyampaian SPT atau

penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik

melalui e-filing pada situs Direktorat Jenderal Pajak diatur melalui Peraturan

Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian

Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Menggunakan

Formulir 1770S atau 1770SS Secara e-Filing Melalui Website Direktorat Jenderal

Pajak tanggal 23 Desember 2011 serta Peraturan Direktur Jenderal Pajak terbaru,

Nomor PER-1/PJ/2014 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan

Tahunan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan Formulir 1770S

atau 1770SS secara e-Filing melalui Website Direktorat Jenderal Pajak. Saat ini,

wajib pajak yang yang di wajibkan melaporkan pajak tahunan secara e-filing

adalah wajib pajak yang menyampaikan SPT Tahunan menggunakan formulir

(22)

12

menggunakan formulir 1770 bisa melaporkan SPT Tahunan secara langsung ke

KPP.

2.1.6 Penerapan Sistem e-Filling

Pengertian penerapan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah

proses, cara, perbuatan, menerapkan, pemasangan, dan pemanfaatan. E-filling

merupakan bagian dari sistem dalam administrasi pajak yang digunakan untuk

menyampaikan SPT secara online dan realtime kepada kantor pajak. Jadi,

penerapan sistem e-filling adalah suatu proses atau cara memanfaatkan sistem

yang digunakan untuk menyampaikan SPT secara online yang realtime yang

Gambar

Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Sleman Tahun Pajak 2013 sampai

selesaikan tepat pada waktunya yang berjudul “ Analisis Efektivitas Penggunaan E-Filing Bagi Wajib Pajak Pribadi Dalam Pelaporan Pph Pasal 21 Pada.. Kantor Perum

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan e-Filing terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam penyampaian SPT Tahunan di KPP Pratama

Rincian Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Yogyakarta, Sleman, Wates, Wonosari.. **) Persentase kepatuhan: jumlah SPT masuk WP OP

Jumlah pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi melalui sistem e-Filing selama kurun waktu 2017-2018 mengalami peningkatkan. Hal ini

Penelitian yang telah dilakukan oleh Amalia (2016) tentang Pengaruh Penerapan e-Filing Terhadap Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak

Analisis Efektivitas Penerapan Sistem E-Filing Dengan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan.. berserta perangkat yang ada (jika

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana prosedur pelaporan SPT tahunan PPh orang pribadi dengan e-filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung