i
Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan
wajib pajak orang pribadi
Oleh:
I WAYAN JYOTI SUBALI
NIM: 1306043036
Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Perpajakan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing
serta diuji pada tanggal :
Tim Penguji : Tanda Tangan
1. Ketua : Ni Luh Supadmi, SE.,M.Si.,Ak ……….
2. Sekretaris : Naniek Noviari, SE., M.Si., AK, .………
Mengetahui,
Ketua Program Pembimbing
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir Studi yang berjudul “Efektivitas penggunaan e-Filing dalam
pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi”.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya
dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana.
2. Prof Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE, M.s, selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Drs. I Komang Ardana, MM., selaku Ketua Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Ni Luh Supadmi, SE.,M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Studi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan sampai dengan selesainya Tugas Akhir Studi ini.
5. Naniek Noviari, SE., M.Si., Ak, selaku Pembimbing Akademik (PA)
selama penulis menjalankan kuliah pada Program Diploma III Perpajakan
iv
6. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar dan membimbing penulis selama
mengikuti perkuliahan pada Program Studi Diploma III Perpajakan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
7. Arif Satriawan selaku pimpinan Kantor Konsultan Pajak Prima Artha
Konsultama yang telah memberikan penulis melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
8. Seluruh karyawan dan karyawati di Kantor Konsultan Pajak Prima Artha
Konsultama yang telah banyak membantu penulis saat melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan.
9. Keluarga tercinta Bapak, Ibu dan Kakak serta keluarga besar yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil.
10.Teman-teman jurusan Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana angkatan 2013, yang telah memberikan
banyak bantuan dan semangat selama penulis menyusun Tugas Akhir
Studi.
11.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu karena
berbagai keterbatasan , atas perhatian , semangat, dan motivasi serta segala
v
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini masih belum sempurna
karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian
Tugas Akhir Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang
berkepentingan.
Denpasar, April 2016
vi
Judul : Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi
Nama : I wayan Jyoti Subali
Nim : 1306043036
ABSTRAK
Pelaporan pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data Deskriptif kualitatif, yaitu teknik analisis data dengan mendeskripsikan data yang diperoleh secara menyeluruh yaitu dimulai dari tata cara pendaftaran, pelaporan serta dokumen bukti pelaporan secara elektronik yang ada pada Kantor Konsultan Pajak Prima Artha konsultama.
Hasil penelitian ini menunjukkan Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi yaitu secara sistem, pelaporan pajak lebih efektif dalam hal pelaporan pajak tahunan dan lebih akurat karena sistem membimbing wajib pajak dalam pengisian surat pemberitahuan tahunan ( SPT Tahunan ). Secara prosedur, pelaporan pajak lebih mudah karena pengisian SPT dalam bentuk wizardserta lebih cepat karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja yaitu 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu karena memanfaatkan jaringan internet.
vii
3.3 Identifikasi Variabel ... 13
3.4 Defisini Operasional Variabel ... 14
3.5 Jenis dan Sumber Data ... 14
3.6 Metode Pengumpulan Data ... 15
3.7 Teknis Analisis Data ... 15
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 16
4.1 Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Hasil Penelitian... 16
viii
4.1.3 Stuktur Organisasi dan Uraian Jabatan ... 17
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 22
4.2.1 Prosedur Sistem e-Filing ... 22
4.2.2 Alur Penyampaian SPT Tahunan secara e-Filing ... 24
4.2.3 Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan orang pribadi ... 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 47
5.1 Simpulan ... 47
5.2 Saran ... 48
DAFTAR RUJUKAN
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
4.1 Struktur Organisasi KKP Prima Artha Konsultama... 17
4.2 Alur penyampaian SPT Tahunan secara e-Filing... 24
4.3 Verifikas Data ... 25
4.16 Pilihan Pengiriman Kode Verifikasi ... 33
4.17 Penerimaan Kode Verifikasi Pada Email ... 33
4.18 Memasukan Kode Verifikasi... 34
4.19 Daftar SPT 1770SS Yang Sudah Terlapor ... 35
4.35 Penerimaan Kode Verifikasi Pada Email ... 44
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
1 2 3 4
SPT Tahunan Orang Pribadi 1770S dan 1770SS Nomor e-Fin
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan dan perkembangan negara tidak terlepas dari kesadaran warganya
dalam membayar pajak. Pajak dibayar untuk kepentingan negara dalam
membiayai pembangunan daerah. Pajak diarahkan untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonomi negara yang mandiri dan andal untuk meningkatkan
kesejahteraan seluruh wilayah negara secara adil dan merata. Dengan demikian
pajak harus diarahkan sebagai upaya dalam meningkatkan pendapatan bangsa
Indonesia.
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pelaporan pajak merupakan
perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara
langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan
Direktorat Jenderal Pajak banyak menerima kritikan terkait pelaporan pajak
yang butuh energi ekstra. Lapor Pajak itu rumit, menyita waktu dan biaya.
Pertama harus mengisi SPT secara manual dan minta surat setoran pajak ke kantor
pajak. Kemudian diisi manual satu-satu dan tidak boleh salah. Wajib pajak harus
pergi ke Bank dan mengantre di Teller Bank untuk membayar pajak. Setelah itu
2
dengan perhitungan waktu dan biaya bensin, karena pada saat akan melaporkan
pajak di Kantor Pajak, wajib pajak harus mengambil nomor antrian, wajib pajak
tidak bisa langsung melaporkan pajak karena harus menunggu hingga nomor
antriannya dipanggil oleh petugas pelayanan pajak. Wajar jika wajib pajak
banyak memiliki keluhan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah isian di dalam SPT yang
tidak sedikit dan yang sulit dimengerti oleh wajib pajak. Belum lagi, SPT tersebut
diserahkan kepada Teller/petugas pelayanan pajak, lalu direkam semuanya,
sehingga bukan hanya lama, tapi sering terjadi kesalahan. Saat ini, banyak metode
pelaporan yang tentu lebih efektif jika dibandingkan dengan metode pelaporan
pajak menggunakan SPT secara manual dan Direktorat Jenderal Pajak juga
diharapkan menerapkan sistem pelaporan yang lebih cepat dan efisien.
Dilihat dari tingkat kepatuhan wajib pajak belum maksimal untuk
penyetoran dan pelaporan perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Saat
ini Wajib Pajak dapat lebih mudah dalam pemenuhan kewajiban perpajakan
dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas elektronik yang telah disediakan
Direktorat Jenderal Pajak. Salah satu fasilitas tersebut adalah sistem pelaporan
elektronik (e-Filing). E-filing adalah suatu cara penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan secara sistem online dan
real time melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi yang ditunjuk oleh Dirjen
Pajak. Dengan adanya sistem e-Filling ini akan membantu memangkas biaya dan
waktu yang dibutuhkan wajib pajak untuk mempersiapkan, memproses, dan
3
dalam praktiknya, sistem ini bukan merupakan hal yang mudah untuk
diimplementasikan. Dikarenakan kurangnya pemahaman wajib pajak mengenai
internet dan sistem pelaporan elektronik, serta keterbatasan jaringan internet di
beberapa daerah.
Dengan adanya fasilitas e-filing diharapkan dapat menyelesaikan masalah
pada sektor administrasi perpajakan di Indonesia, serta menjadi jalan keluar yang
dapat membantu memangkas biaya, sumber daya dan waktu yang dibutuhkan
untuk mempersiapkan, memproses, dan melaporkan SPT ke KPP secara benar dan
tepat waktu yang kemudian mendukung KPP dalam melakukan percepatan
penerimaan laporan SPT dan perampingan kegiatan administrasi, pendataan,
akurasi data, distribusi dan persiapan pelaporan SPT.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu rumusan
masalah yaitu "Bagaimana Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT
Tahunan wajib pajak orang pribadi ".
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan memahami bagaimana Efektivitas penggunaan e-Filing
dalam pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi.
1.3 Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
4
mengenai Efektivitas penggunaan e-Filing dalam pelaporan SPT
Tahunan bagi wajib pajak.
2) Kegunaan Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi wajib pajak untuk mengetahui efektivitas penggunaan
e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan bagi wajib pajak. Serta bagi pihak
lain ini juga diharapkan dapat membantu dalam penyajian informasi
jika melakukan penelitian serupa.
1.4 Sistematika Penulisan
Agar lebih mudah dalam pembahasan materi yang ada di dalam Tugas
Akhir Studi ini, maka sistematika penulisan laporan ini dapat disajikan sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,tujuan,
kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini memuat tentang landasan teori yang mendukung
pembahasan penelitian dalam menganalisa masalah meliputi
teori-teori mengenai pengetian pajak, pengertian e-Filing,
pengertian wajib pajak, Gambaran Umum Sistem e-Filing,
Penerapan Sistem e-Filling.
5
Bab ini menguraikan lokasi penelitian, objek penelitian,
identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini berisikan gambaran umum daerah/deskripsi hasil
penelitian serta pembahasan hasil penelitian.
Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini merupakan bagian akhir dari laporan yang berisi
simpulan berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan
dapat ditarik simpulan yang berguna bagi wajib pajak di
masa mendatang.
6 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan
perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara
langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk
pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang
perpajakan, membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi
merupakan hak dari setiap warga Negara untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk
peran serta terhadap pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Menurut Mardiasmo (Edisi Revisi:1), “Pajak adalah iuran rakyat kepada
kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”
Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
7
kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Menurut Waluyo (2011;2) “Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayar menurut
peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk,
dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaram-pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas yang menyelenggarakan pemerintahan”.
Soemitro dalam Mardiasmo (2013:1) mengemukakan bahwa “Pajak adalah
peralihan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin
dan surplus-nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama
untuk membiayai public investment”.
Menurut Smeets.” Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terhutang
melalui norma-norma umum dan yang dapat dipaksakannya, tanpa adanya
kontrapretasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, dimaksudkan
untuk membiayakan pengeluaran pemerintah.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
yang melekat pada pengertian pajak, adalah sebagai berikut.
1) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaanya
yang sifatnya dapat dipaksakan.
2) Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontrapretasi
8
3) Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
4) Pajak diperuntuhkan bagi pengeluaran – pengeluaran pemerintah, yang
bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk
membiayai public investment.
5) Pajak dapat pula mempunyai tujuan selai budgeter, yaitu mengatur.
6) Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dari
pemerintah.
7) Pajak dapat dipungut secara langsung atau tidak langsung.
2.1.2 Fungsi pajak
Pajak memiliki fungsi sebagai sumber pendapatan Negara, namun fungsi tersebut
bukanlah merupakan fungsi utama. Ada dua fungsi pajak, yaitu:
1) Fungsi Budgetair
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya. yaitu pajak dimanfaatkan sebagai
instrument pengumpul dana guna membiayai
pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Ditujukkan dengan masuknya pajak ke
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2) Fungsi Mengatur (Regulerend)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. yaitu pajak
dimanfaatkan sebagai instrumen pengatur melalui kebijakan-kebijakan
9
misalnya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, redistribusi
pendapatan, dan stabilisasi ekonomi.
2.1.3 Pengertian Wajib Pajak
Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam situs (www.wikipedia.org) disebutkan bahwa yang dimaksud
Orang Pribadi dalam Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat (2) adalah sebagai berikut:
“Wajib pajak Orang pribadi adalah setiap orang pribadi yang memiliki
penghasilan di atas pendapatan tidak kena pajak. Di Indonesia, setiap orang wajib
mendaftarkan diri dan mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP), kecuali
ditentukan dalam undang-undang.”
Wajib Pajak Badan
Menurut pasal 1 ayat (3) UU No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan, yang dimaksud Badan adalah sebagai berikut:
“Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang
meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, BUMN atau
BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi koperasi, dana
pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial
politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya, termasuk
kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap”.
Wajib Pajak Badan adalah Badan seperti yang dimaksud pada
10
yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan atau memiliki kewajiban subjektif dan
kewajiban objektif serta telah mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP).
2.1.4 Pengertian e-Filing
Secara etimologi e-filing terdiri dari dua kata, yaitu: e untuk electronic dan
filing. Electronic berarti penggunaan sistem komputerisasi, sedangkan filing
berarti pengisian formulir. Jadi e-filing merupakan sistem terkomputerisasi yang
membantu pengisian atau penyampaian SPT tahunan.
Menurut Pasal 1 ayat (6) Peraturan Direktorat Jenderal Pajak, Nomor
PER-1/PJ/2014 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan
bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan formulir 1770S atau 1770SS
secara e-filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak mendefinisikan e-filing
sebagai berikut:
“E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT atau penyampaian
pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan
secara online dan realtime melalui penyedia jasa aplikasi (ASP).”
2.1.5 Gambaran Umum Sistem e-Filing Direktorat Jenderal Pajak
Dengan reformasi dan modernisasi administrasi perpajakan diharapkan
dapat meningkatkan kepercayaan wajib pajak terhadap institusional Direktorat
Jenderal Pajak, yang selanjutnya mampu meningkatkan kepatuhan wajb pajak
11
dari institusi pengumpulan pajak yaitu tercapainya penerimaan pajak yang lebih
optimal.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak dalam
menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT), Direktorat Jenderal Pajak melakukan
pengembangan sistem pelaporan SPT dengan e-Filing. Sistem e-Filing merupakan
lanjutan dari penyampaian SPT dalam bentuk SPT atau yang dikenal dengan
e-SPT.
Secara umum, penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan
Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik melalui e-filing diatur melalui
Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-26/PJ/2012 tentang Tata Cara Peneriman Dan
Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan. Secara khusus, penyampaian SPT atau
penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik
melalui e-filing pada situs Direktorat Jenderal Pajak diatur melalui Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian
Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Menggunakan
Formulir 1770S atau 1770SS Secara e-Filing Melalui Website Direktorat Jenderal
Pajak tanggal 23 Desember 2011 serta Peraturan Direktur Jenderal Pajak terbaru,
Nomor PER-1/PJ/2014 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan
Tahunan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan Formulir 1770S
atau 1770SS secara e-Filing melalui Website Direktorat Jenderal Pajak. Saat ini,
wajib pajak yang yang di wajibkan melaporkan pajak tahunan secara e-filing
adalah wajib pajak yang menyampaikan SPT Tahunan menggunakan formulir
12
menggunakan formulir 1770 bisa melaporkan SPT Tahunan secara langsung ke
KPP.
2.1.6 Penerapan Sistem e-Filling
Pengertian penerapan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
proses, cara, perbuatan, menerapkan, pemasangan, dan pemanfaatan. E-filling
merupakan bagian dari sistem dalam administrasi pajak yang digunakan untuk
menyampaikan SPT secara online dan realtime kepada kantor pajak. Jadi,
penerapan sistem e-filling adalah suatu proses atau cara memanfaatkan sistem
yang digunakan untuk menyampaikan SPT secara online yang realtime yang