LAPORAN KK DAMPINGAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL
UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016
DESA / KELURAHAN : SANGSIT
KECAMATAN : SAWAN
KABUPATEN : BULELENG
NAMA MAHASISWA : LUCKY LUFITA FITRIANI NAMA FAKULTAS : PERTANIAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.
BAB I ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Profil Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined.
1.2.1 Pendapatan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari ... Error! Bookmark not defined.
1.2.2.2 Kesehatan ... Error! Bookmark not defined.
1.2.2.3 Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.
1.2.2.4 Kerohanian ... 4
1.2.2.5 Sosial ... 4
1.2.2.6 Lain-Lain ... 4
BAB II ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Permasalahan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Ekonomi Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Kebersihan Lingkungan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Kesehatan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Masalah Prioritas ... Error! Bookmark not defined. BAB III ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Program ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Jadwal Kegiatan ... 7
BAB IV ... 10
4.1 Waktu Pelaksanaan ... 10
4.2 Lokasi KK Dampingan ... 10
4.3 Pelaksanaan ... 10
4.4 Hasil ... 10
4.5 Kendala ... 11
BAB V ... 12
5.1 Kesimpulan ... 12
5.2 Rekomendasi ... 12
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1. Profil Keluarga Dampingan
Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan salah satu program KKN PPM
Universitas Udayana yang dilakukan secara individu. Program Pendampingan Keluarga ini
termasuk dalam program pokok non tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa
peserta KKN PPM yang bersifat individu. Program ini berjalan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan LPPM yaitu tanggal 23 Juli-29 Agustus 2016.
Pada periode KKN PPM XIII ini, tiap 1 orang mahasiwa wajib mendampingi satu
keluarga pra-sejahtera atau keluarga tidak mampu yang ada di Desa Sangsit, Kecamatan
Sawan, Kabupaten Buleleng. Dari jumlah 16 orang yang ada, disebar ke berbagai banjar di
Desa Sangsit. Keluarga dampingan didapat dari rekomendasi kelihan banjar setempat atas
persetujuan Bapak Putu Arya Suyasa Selaku Kepala Desa Sangsit. Untuk itu saya
mendapatkan 1 keluarga dampingan yang akan saya dampingi selama 1 bulan, beliau berasal
dari Banjar Pabean Sangsit yaitu keluarga Ibu Muktiah.
Tabel 1. Profil anggota keluarga Ibu Muktiah
Nama
Tempat
Tanggal
Lahir
Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
Muktiah Gerokgak,
Saat ini Ibu Multiah tinggal bersama dengan ketiga cucunya dirumah yang beliau sewa
dari kepala dusun di Pabean Sangsit sejak 2001 hingga sekarang. Ibu Muktiah sebenarnya asli
dari Desa Gerokgak tetapi setelah menikah dengan Bapak Syamsudin, Beliau tinggal di Banjar
Pabean Sangsit Desa Sangsit Kecamatan Sawan, karena suaminya berasal dari Banjar Pabean
Sangsit. Rumah Ibu Muktiah terdiri dari 3 bangunan dengan 1 bangunan utama berisi tiga kamar
tidur serta dapur yang berada di dekat kamar ketiga dengan bangunan permanen dan layak huni
dan berubin. Dan 1 bangunan adalah 1 buah kamar mandi belum layak pakai yang dilengkapi
terpisah dengan jamban/WC yang memiliki bangunan permanen dan layak pakai. Air yang
digunakan merupakan sumber mata air dari sumur yang dibuat oleh anak Ibu Muktiah, air
tersebut hanya dipakai untuk keperluan sehari-hari.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Berikut adalah penjelasan umum dari kondisi ekonomi keluarga dampingan Ibu Muktiah
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Sumber pendapatan Ibu Muktiah tiap bulannya bersumber dari pekerjaan menyisir
ikan yang dikerjakan langsung di tempat kerjanya. Beliau bisa dikatakan sebagai
karyawan lepas di tempatnya bekerja, karena jika tidak ada barang beliau hanya berdiam
diri dirumah. Tidak ada yang dapat dilakukan lagi oleh beliau yang sudah memasuki
masa tua dan tinggal di pesisir pantai. Beliau berjalan kaki dari rumah ke tempat
kerjanya, syukurnya tempat kerja beliau tidak jauh dari rumah beliau hanya berjarak
±200 meter. Pendapatan perbulan Ibu Muktiah tidak tentu, mengingat beliau hanyalah
karyawan lepas. Jika ada barangnya (ikan) banyak dan bagus maka beliau bisa
mendapatkanRp. 30.000- Rp. 40.000 per harinya, jika tidak ada barang maka Ibu Muktiah
bisa kurang dari itu bahkan tidak ada pendapatan sama sekali. Beliau hanya bekerja
sendiri untuk memenuhi kebutuhannya serta ketiga cucunya. Cucu paling besar yang
tinggal bersama Ibu Muktiah baru saja bekerja setengah bulan di aneka Plastik yang
berada di daerah Kota Singaraja.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-Hari
Untuk kebutuhan makan sehari-hari keluarga Ibu Muktiah kurang lebih Rp.
40.000/hari, untuk bekal cucu Ibu Muktiah Rp. 40.000/hari Sehingga dapat
disimpulkan pengeluaran perbulannya kurang lebih adalah Rp. 400.000/bulan.
Berikut adalah rincian kebutuhan sehari-hari Ibu Muktiah:
Tabel 1.1 Tabel biasanya yaing digunakan adalah uang hasing lebih detil kebutuhan sehari-hari
No. Detil Kebutuhan Harga
1. Makan sehari-hari Rp. 40.000/hari
2. Pulsa Listrik Rp. 50.000/bulan
3. Jajan cucu Rp. 40.000 .hari
1.2.2.2 Kesehatan
Keluarga Ibu Muktiah memiliki kartu kesehatan berupa kartu JKBM
(Jaminan Kesehatan Bali Mandara) dan JAMKEMAS (Jaminan Kesehatan
Masyarakat), sehingga pengobatan yang diperoleh beliau dan keluarga adalah
gratis. Kondisi kesehatan tubuh Ibu Muktiah baik, namun beliau memiliki riwayat
penyakit darah rendah. Ibu muktiah juga pernah berkonsultasi di puskesmas Desa
Sangsit bahwa beliau harus menghindari teh dan kopi yang terlalu manis karena Ibu
Muktiah bisa terkenak penyakit Diabetes. Suami Ibu Muktiah yaitu Alm. Bapak
Syamsudin mengalami kelumpuhan hingga 2 bulan sebelum beliau meninggalkan
istrinya selamnya. Sekali Ibu Muktiah merasakan sakit demam, panas batuk Beliau
langsung pergi ke puskesmas dan menggunakan kartu kesehatan yang beliau punya.
1.2.2.3 Pendidikan
Biaya pendidikan yang saat ini tengah ditanggung Ibu Muktiah adalah 1 cucu
perempuan yaitu Siti Haerani kelas 2 SMA, bersekolah di SMA PGRI Sawan dan
Sopian kelas 1 SMP, bersekolah di SMP Dharma Putra Sawan. Untuk biaya
pendidikan kedua cucunya tidak terlalu memberatkan karena dari Siti Haerani (2
membayar sedikit untuk keperluan siti serta keperluan buku pelajaran saja. Untuk
Sopian cucu Ibu Muktiah biasanya setiap semester membeli LKS (Lembar Kerja
Siswa) seharga Rp. 108.000,- .Buku tersebut memang tidak diwajibkan membeli
namun sangat penting digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Syukurnya 1
cucu laki-laki Ibu Muktiah mendapatkan Kartu Indonesia Pintar sehingga
pendidikan Sopian terjamin.
1.2.2.4 Kerohanian
Ibu Muktiah termasuk keluarga yang taat agama, karena rajin sholat baik
dirumah maupun di Masjid. Ibu Muktiah serta cucu laki-laki selalu pergi ke masjid
pada waktu subuh yaitu pukul 05.15 WITA Di dekat rumah beliau terdapat Masjid
Al-Munawaroh sehingga memudahkan beliau berangkat sholat ke masjid, jarak
masjid dari rumah beliau sekitar ± 50 meter.
1.2.2.5 Sosial
Untuk kegiatan social keluarga Ibu Muktiah merupakan keluarga yang rasa
sosial yang tinggi dalam bertetangga. Dibeberapa kegiatan seperti melayat, gotong – royong, membantu hajatan pernikahan dan lain lain. Selain itu beliau senantiasa turut serta dalam pengajian yang di adakan oleh ibu-ibu di Banjar Pabean Sangsit
yang muslim. Setiap minggunya ada pengajian yang dilakukan di masjid
Al-Munawaroh dan dirumah-rumah warga yang mendapat giliran dalam pengajiannya.
Jika ada yang meninggal di daerah tersebut, setiap rumah ditarik untuk iuran
kematian. Iuran tersebut tidak diharuskan tetapi Ibu Muktiah biasanya memberi
Rp.5000. Walaupun keluarga Ibu Muktiah tergolong kurang mampu namun dalam
hal sosial dan kepedulian antar sesama dan agama sangat bagus.
1.2.2.6 Lain-lain
Untuk pembayaran listrik, Ibu Muktiah menggunakan pulsa listrik. Biasanya
per bulan Rp. 50.000 Untuk biaya air tidak ada biaya yang harus dikeluarkan,
ini beliau menggunakan air sumur . Air tersebut beliau gunakan untuk mandi,
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Dengan adanya program kerja KK Dampingan yang ditugaskan secara individu melatih
kami membaca dan mengamati permasalahan keluarga tersebut. Untuk itu diharapkan kami juga mampu memecahkan permasalahan yang ada pada keluarga tersebut, baik masalah
pribadi, masalah administrasi, masalah sosial dan lain lain. Namun setelah melakukan
kunjungan yang rutin, mungkin yang paling utama masalah keluarga tersebut adalah masalah
ekonomi. Pendapatan yang diperoleh selama ini belum bisa mencukupi kebutuhan keluarga
beliau mengingat beliau hanya karyawan lepas.
2.1.1 Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga Ibu Muktiah termasuk keluarga yang kurang mampu.
Hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Ibu Muktiah masih belum bisa mencukupi
kebutuhan keluarga per bulannya. Selain itu, tidak ada pekerjaan yang lain selain
menyisir ikan karena beliau yang sudah mulai tua. Keluarga Ibu Muktiah hanya
bertumpu pada pekerjaan beliau. Mardiati sendiri, cucu Ibu Muktiah yang tinggal
bersama beliau juga baru bekerja di Singaraja, jadi gaji pun belum di dapatkan oleh
mardiati sendiri. Melihat kondisi yang sedemikian rupa, hal ini sangatlah
memprihatinkan karena penghasilan beliau tidak sebanding dengan pengeluaran, bahkan
bisa dikatakan perbulannya perekonomian keluarga melebihi pendapatan.
2.1.2 Kebersihan Lingkungan
Adanya permasalahan kebersihan lingkungan dalam keluarga Ibu Muktiah adallah
tentang kesehatan lingkungan dimmana kurangnya perhatian terhadap kebersihan
lingkungan sekitar yaitu kamar mandi yang tidak layak pakai dan saluran pembuangan
air yang tidak ada saluran pembuangan.
Keluarga Ibu Muktiah beserta ketiga cucunya tidak memiliki masalah kesehatan
yang berbahaya. Keluarga Ibu Muktiah memiliki kartu kesehatan berupa kartu JKBM
(Jaminan Kesehatan Bali Mandara) dan JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan
Masyarakat), sehingga pengobatan yang diperoleh beliau dan keluarga adalah gratis.
Kondisi Ibu Muktiah sehat dan meskipun sudah mulai menua, tidak ada riwayat
penyakit yang berbahaya. Begitupun juga ketiga cucunya sehat jasmaniah dan rohaniah
serta normal seperti anak pada umumnya. Sesekali cucunya sakit demam, panas atau
batuk tidak menunggu lama, beliau langsung membawa mereka ke puskesmas dan
.menggunakan kartu kesehatan yang mereka punya.
2.2 Masalah Prioritas
Melihat dari identifikasi masalah yang telah diuraikan, subyek yang paling memungkinkan
untuk dijadikan prioritas masalah adalah permasalahan kondisi perekonomian. Keluarga Ibu
Muktiah memang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya seperti makan, namun
pemenuhan kebutuhan lainnya masih kurang mengingat Ibu Muktiah hanya sebagai karyawan
lepas yang menunggu barang datang. Selain masalah ekonomi ada beberapa masalah yang lebih
khusus yaitu pendidikan dan kesehatan lingkungan.
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Adapun program yang dilaksanakan untuk menangani permasalahan yang ada di
keluarga Ibu Muktiah adalah sebagai berikut:
3.1.1 Solusi Masalah Ekonomi (Kebutuhan Dapur)
Solusi yang saya ambil adalah dengan memberikan beberapa kebutuhan pokok atau
sembako untuk persediaan beberapa minggu kedepan. Tidak banyak jumlahnya namun
bisa meringankan beban keluarga Ibu Muktiah. Sembako tersebut terdiri atas beras, telur ,
minyak 1 kg, gula, mie rebus, garam dan kerupuk.
3.1.2 Solusi Pendidikan
Untuk solusi pendidikan, Ibu Muktiah menyekolahkan 2 cucunya di SMP Dharma
Putra dan SMA PGRI Sawan. Maka dari itu saya akan memberikan beberapa kebutuhan
alat tulis sekolah seperi buku tulis, bolpoin, pensil, penghapus dan lain lain sebagai
persedian 1 semester kedepan.
3.1.3 Solusi Masalah Kebersihan Lingkungan
Solusi untuk masalah kebersihan lingkungan, saran yang diberikan kepada Ibu
Muktiah untuk menjaga kebersihan lingkungan disekitar kamar mandi seperti tidak
membuang sampah diareal kamar mandi, sehingga saya memberikan tempat sampah serta
menyarankan membuat biopori atau lubang resapan untuk air yang keluar dari kamar
mandi agar tidak menyebabkan tumbuhnya penyakit. Ibu Muktiah bekerja sebagai
menyisir ikan agar Hygiene dalam penyisiran ikan maka saya memberi sarung tangan,
bukan hanya berguna untuk menyisir ikan tetapi juga bisa digunakan untuk bersih-bersih.
3.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 3. 1 Tabel jadwal kegiatan KK Dampingan No. Hari/Tanggal Waktu
(WITA)
No. Hari/Tanggal Waktu (WITA)
Kegiatan Jam
1. 26 Juli 2016 16.00 Melakukan survey dan bertemu
dengan kk dampingan yang berada di banjar celuk Desa Sangsit
3.5
2. 27 Juli 2016 17.30 Berkenalan dengan kelihan banjar Pabean Sangsit dan menanyakan
alamat KK dampingan dan langsung mencai alamat pastinya
2.5
3 1 Agustus
2016
19.00 Bebincang-bincang dengan Ibu Muktiah dan cucu-cucunya
2
4 2 Agustus
2016
15.00 Berbincang-bincang dengan cucu-cucu Ibu Muktiah dan menanyakan
keadaan sekolah masing-masing
4
5 3 Agustus
2016
09.00 Membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan berbincang-bincang
Membantu pekerjaan rumah dan Berbincang tentang keadaan keluarga, kondisi dan situasi.
4 pendapatan yang diperoleh selama
perhari maupun perbulan
5
8 6 Agustus
2016
14.00 Berbincang-bincang mengenai
pengeluaran untuk kebutuhan
16.00 Membantu pekerjaan rumah dan berbincang-bincang santai
5
10 8 Agustus
2016
19.00 Mengadakan konseling mengenai pentingnya sekolah kepada Keluarga Ibu Muktiah dan
cucu-cucunya
No. Hari/Tanggal Waktu (WITA)
Kegiatan Jam
11 9 Agustus
2016
08.00 Membantu pekerjaan rumah dan berbincang-bincang santai
5
12 11 Agustus
2016
14.00 Berbincang-bincang tentang peran agama dalam kehidupan sehari-hari
5
kehidupan bertetangga keluarga Ibu Muktiah
4
14 15 Agustus
2016
09.00 Membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan berbincang-bincang santai
5
15 17 Agustus
2016
10.00 Berbincang-bincang tentang
permasalahan kesehatan dan
kebersihan
Mengadakan konseling tentang
masalah kesehatan dan kebersihan
5
19 23 Agustus
2016
10.00 Membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan berbincang-bincang santai
4
20 24 Agustus
2016
08.00 Membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan berbincang-bincang
santai
4
21 25 Agustus
2016
16.00 Mengambil foto rumah Ibu
Muktiah dan kondisi lingkungan sekitarnya sebagai tanda perpisahan dengan
keluarga Ibu Muktiah
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan program KK Dampingan KKN-PPM dimulai tanggal 26 Juli 2016 – 27
Agustus 2015 Kunjungan dilakukan sebanyak 22 kali dengan durasi waktu 90 jam. Setiap
kunjungan kegiatan yang dilakukan berbeda-beda. Dimulai dari perkenalan, pendekatan anggota
keluarga, membantu pekerjaan rumah tangga, menggali permasalahan keluarga hingga
memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi sesuai kemampuan yang ada.
4.2 Lokasi KK Dampingan
Lokasi kegiatan dilakukan di lingkungan rumah Ibu Muktiah yang berada di Banjar Pabean
Sangsit, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanakan program sesuai dengan yang diharapakan tanpa hambatan yang berarti
sebanyak minimal 15 kali kunjungan, dan sesuai dengan aturan dan waktu yang ditetapkan dari
LPPM UNUD. Penentuan keluarga dampingan dikoordinasi kepala dusun atau lurah, mahasiswa mendampingi satu Rumah Tangga Miskin atau keluarga pra sejahtera. Kunjungan pertama
berkenalan, sosialisasi dan mengiventarisasi masalah-masalah yang dihadapi keluarga. Untuk
mendata permasalahan Ibu Muktiah menghindari cara interview tetapi mengedepankan
pendekatan komunikatif, etik, serta tetap memperhatikan adat/budaya setempat.
Masalah-masalah yang diinvetarisasi disusun menurut skala prioritas dengan memperhatikan potensi,
minat keluarga dan kondisi keluarga dampingan.
4.4 Hasil
Dalam pelaksanaan pogram kerja selama 1 bulan, hasil yang didapat adalah anak-anak merasa
terbantu dengan adanya alat tulis yang didapat bisa menjadi penyemangat mereka dalam belajar.
Selain itu sembako yang diberikan oleh mahasiswa dapat membantu kebutuhan dapur selama 1
bulan kedepan sehingga pengeluaran dapat berkurang. Selain itu peralatan seperti tempat sampah
karena sampah yang tercecer serta baju yang ditumpuk ditempat yang basah akan menyebabkan
adanya sarang penyakit.
4.5 Kendala
Kendala yang ada ketika program keluarga dampingan di Desa Sangsit adalah data
keluarga dampingan tidak akurat dan tidak terbaru. Serta ada beberapa keluarga dampingan yang
diberikan kelihan tidak tergolong sebagai keluarga pra sejahtera. Kendala yang dialami selama
melaksanakan program di Ibu Muktiah adalah kesulitan menemui Ibu Muktiah, Karena beliau
1 BAB V
PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat selama satu bulan terhadap keluarga dampingan Ibu
Muktiah adalah keluarga ini pantas mendapatkan program keluarga dampingan, bisa dilihat
dari pendapatan yang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari serta
kebutuhan cucu-cucunya. Namun Ibu Muktiah merupakan nenek yang sangat pekerja keras
walaupun beliau karyawan lepas, ketika tidak ada barang atau pekerjaan beliau semangat
mencari pekerjaan lain agar kebutuhan tetap terpenuhi. Untuk kebutuhan administrasi tidak
ada masalah, semua surat-surat yang dibutuhkan seperti akta kelahiran, kartu keluarga
maupun kartu-kartu kesehatan beliau memiliki semuanya karena beliau paham terkait
pentingnya memiliki semua itu untuk kebutuhan anggota keluarganya.
Keluarga beliau merupakan keluarga yang memiliki rasa sosial yang tinggi dalam
bertetangga. Dalam segi kesehatan Ibu Muktiah tidak memiliki penyakit yang
membahayakan, tetapi ibu harus menghindari teh dan kopi yang manis. Dalam hal
pendidikan, beliau membiayai kedua cucunya yang sekolah di tingkat SMP dan SMA. Kedua
cucunya sangat rajin dan bersemangat bersekolah, mereka adalah anak-anak yang baik dan
santun pada neneknya. Diharapkan program-program yang telah dijalankan mampu menjadi
solusi berbagai permasalahankeluarga dampingan.
5.2 Rekomendasi
Dengan berakhirnya program pendampingan keluarga KKN-PPM Universitas
Udayana Periode XIII diharapkan beliau tetap bekerja keras untuk meningkatkan
perekonomian keluarga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pendidikan anak-anak tetap
harus diperhatikan dan diperjuangkan, karena pendidikan adalah kunci utama pemutus rantai
kemiskinan serta tetap memotivasi anak-anaknya senantiasa belajar. Tetap dijaga
kebersamaan bersama tetangga dan sikap saling tolong menolong senantiasa pertahankan.
Selain itu tidak lupa untuk memperhatikan lingkungan sekitar rumah dan kondisi kesehatan
karena semua itu akan mempengaruhi kondisi kesehatan keluarga. Untuk pemerintahan, agar
lebih teliti lagi dalam memilih dan menggolongkan keluarga miskin. Karena berdasarkan
informasi dari beberapa keluarga dampingan masih ada keluarga yang sudah sejahtera tapi
mendapatkan bantuan sedangkan yang lebih mebutuhkan tidak mendapat bantuan. Pendataan
harus sering dilakukan agar dana bantuan dari pusat maupun daerah dapat tersalurkan dengan
2 Lampiran
1.1 Kondisi kamar mandi 1.2 Sedang berbincang-bincang dengan Ibu
Muktiah dan cucunya
3 1.4 Bersih-bersih sekitar kamar mandi bersama cucu-cucu Ibu Muktiah
4 IDENTITAS PRIBADI
Nama : Lucky Lufita Fitriani
Nim : 1305105009
Fakultas/Jurusan : Pertanian/ Agroekoteknologi
Tanggal Lahir/Umur : 9 Januari 1995/21
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum Menikah
Alamat : Jl.Karang Tengget II no 18 Tuban, Kuta, Denpasar/ RT 03 RW 014
Krajan Karanganyar Ambulu-Jember
No.Hp : 085792134498