• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN PEMERKOSAAN YANG MELAKUKAN ABORTUS PROVOCATUS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN PEMERKOSAAN YANG MELAKUKAN ABORTUS PROVOCATUS."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN

PEMERKOSAAN YANG MELAKUKAN ABORTUS

PROVOCATUS

KADEK HERMAN PRAYUDI NIM. 1003005063

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang

Hyang Widhi Wasa karena atas berkat rahmatNyalah, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP KORBAN PEMERKOSAAN YANG MELAKUKAN ABORTUS

PROVOCATUS”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban terakhir

sebagai mahasiswa guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan studi

Program Sarjana. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih jauh dari

sempurna, karena masih terdapat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki penulis. Maka kritik, saran, dan bimbingan yang sifatnya membangun

dari semua pihak sangat penulis harapkan guna kelengkapan dan penyempurnaan

skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu dikesempatan yang sangat berharga ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,M.Hum, Dekan Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

2. Bapak Dr. Gde Made Swardhana, SH.,M.H, Pembantu Dekan I

(6)

vi

3. Ibu Dr. Ketut Sri Utari, S.H., M.H., Pembantu Dekan II Fakultas

Hukum Universitas Udayana..

4. Bapak Dr, I Gede Yusa SH.,M.H, Pembantu Dekan III Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

5. Bapak Dr. Ida Bagus Surya Dharma Jaya, SH.,MH sebagai Ketua

Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana.

6. Bapak I Made Tjatrayasa, SH.,MH, sebagai Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan sehingga terselesaikannya penulisan

skripsi ini.

7. Ibu Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH sebagai Dosen Pembimbing

II yang telah memberikan bimbingan sehingga terselesaikannya

penulisan skripsi ini.

8. Bapak I Wayan Suarbha, SH, dosen pembimbing akademik yang telah

banyak memberikan arahan selama mengikuti perkuliahan di Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta pegawai administrasi Fakultas

Hukum Universitas Udayana yang telah tulus memberikan bantuan

serta petunjuk selama penulis mengikuti perkuliahan maupun

penyusunan skripsi ini.

10. Kedua orang tua penulis, I Wayan Mastra S.H dan Ni Made Mudri

yang tercinta. Terima kasih atas segenap doa, dorongan dan dukungan

(7)

vii

11. Seluruh keluarga besar dan saudara-saudara penulis yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan, dorongan dan

kerja samanya selama perkuliahan sampai selesainya skripsi ini..

12. Sahabat-sahabat penulis Yudha Cahyasena,Yuda Kampret, Cok Riza,

Dek Beruang, Sam, Candra, Suka Wirya, Tut Surya, GungHendra,

Yudis, Dode, Tommy Arizona, Oka , Niko Suardi, Didik, Dek Oka,

dan seluruh teman teman angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan

satu persatu, terima kasih atas doa, dorongan, dan air perdamaiannya

selama ini.

13. Beserta segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih telah banyak memberikan bantuan dan dukungan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua

dan tak lupa penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat

kata-kata yang menyinggung perasaan pembaca secara sengaja maupun tidak

sengaja.

Denpasar, April 2016

(8)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ... iv

HALAMAN KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI... xi

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Ruang Lingkup Masalah ... 9

1.4 Tujuan Penelitian ... 10

1.4.1 Tujuan umum ... 10

1.4.2 Tujuan khusus ... 10

1.5 Manfaat Penelitian ... 10

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 10

1.5.2 Manfaat Praktis ... 11

1.6 Landasas Teoritis ... 11

1.6.1 Konsep Tindak Pidana ... 11

1.6.2 Teori Perlindungan Hukum ... 13

(9)

x

1.7 Metode Penelitian ... 17

1.7.1 Jenis Penelitian ... 17

1.7.2 Jenis Pendekatan ... 18

1.7.3 Sumber Bahan Hukum ... 19

1.7.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 20

1.7.5 Teknik Analisis Bahan Hukum ... 20

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM, KORBAN, PERKOSAAN DAN ABORTUS 2.1 Perlindungan Hukum ... 21

2.1.1 Pengertian Perlindungan Hukum ... 21

2.1.2 Teori Perlindungan Hukum ... 23

2.2 Pengertian Korban ... 27

2.2.1 Jenis-Jenis Korban ... 29

2.2.2 Hak Dan Kewajiban Korban ... 31

2.3 Perkosaan ... 33

2.3.1 Pengertian Perkosaan ………...……… 34

2.3.2 Jenis-Jenis Perkosaan ………...……… 37

2.3.2 Akibat Dari Perkosaan ... 40

2.4 Abortus... 44

2.4.1 Pengertian Abortus dan Macam-Macam Abortus ... 44

(10)

xi

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORBAN PEMERKOSAAN

YANG MELAKUKAN ABORTUS PROVOCATUS

3.1.Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korban Pemerkosaan

Yang Melakukan Abortus Provocatus………... 51

3.2 Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Korban Pemerkosaan

Yang Melakukan Abortus Provocatus………... 58

BAB IVPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU ABORTUS

PROVOCATUS

4.1 Tujuan Perlindungan Hukum Terhadap Korban Perkosaan…… 63

4.2 Perlindungan Hukum Terhadap Korban Perkosaan Yang

Melakukan Abortus Provocatus………. .... 68

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan……… . 77

5.2. Saran……….. . 78

(11)

xii

ABSTRAK

Pengguguran kandungan (Aborsi)selalu menjadi perbincangan, baik dalam forum resmi maupun tidak resmi yang menyangkut bidang kedokteran, hukum maupun disiplin ilmu lain. Aborsi merupakan fenomena social yang semakin hari semakin memprihatinkan. Istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Persoaalan aborsi pada umumnya dianggap oleh sebagian masyarakat adalah suatu tindak pidana, namun dalam hokum positif di Indonesia tindakan aborsi pada sebagian kasus tertentu terdapat pengecualiaan. Dalam perlindungan hukum tidak dituntutnya perempuan korban perkosaan pelaku abortus provocatus terkait dengan alasan penghapus pidana, sementara itu terhadap perempuan korban perkosaan pelaku abortus provocatus membutuhkan perlindungan lainnya, seperti perlindungan acces to justice and fair treatment, restitusi, kompensasi, dan bantuan baik materi, medis, psikologis, maupun bantuan hukum yang diatur, tetapi ketentuan-ketentuan tersebut dianggap kurang efektif karena adanya konflik norma. Permasalahan dalam penulisan ini adalah apakah korban pemerkosaan yang mmelakukan abortus provocatus dapat dipertanggungjawabkan secara pidana dan perlindungan hukum yang dapat diberikan terhadap korban pemerkosaan. Penelitian ini penting dilakukan untuk memberikan kontribusi keilmuan secara ilmiah terkait perlindungan terhadap perempuan korban perkosaan yang melakukan perbuatan abortus provocatus..

Jenis Peneltian yang digunakan dalam skripsi ini termasuk dalam katagori/jenis penelitian hukum normatif. Perlunya penelitian hukum normatif ini adalah beranjak dari adanya konflik norma hukum yang berkaitan dalam permasalahan penelitian, sehingga didalam mengkajinya lebih mengutamakan sumber data sekunder, yaitu berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.

Pengaturan mengenai perlindungan terhadap perempuan korban perkosaan pelaku

abortus provocatus saat ini terdapat dalam KUHP, UU Kesehatan , PP Kespro, dan Undang-Undang PSK, namun belum ada pengaturan secara jelas tentang perlindungan terhadap perempuan korban perkosaan pelaku abortus provocatus. Perlindungan terhadap perempuan korban perkosaan pelaku abortus provocatus dalam KUHP hanya memberikan perlindungan secara preventif. Diperlukan aturan hukum yang jelas dan lengkap tentang perlindungan terhadap perempuan korban perkosaan pelaku abortus provocatus, sehingga diharapkan agar pemerintah membentuk suatu aturan hukum baik dengan menyempurnakan aturan yang sudah ada atau dengan membentuk aturan baru yang khusus.

(12)

xiii ABSTRACT

Abortion (abortus) is always a conversation in both official and unofficial forums concerning the fields of medicine, law and other disciplines. Abortus is a social phenomenon that is increasingly alarming. The term abortion is defined as abortus, namely the issuance of a fetus prematurely, either intentionally or unintentionally. The issue of abortus is generally considered by most people is a crime, but in the positive law in Indonesia abortus in some specific cases are the exception. In the legal protection is not demanded of women victims of rape perpetrators of abortus provocatus relation to the reason eraser criminal, while for women victims of rape perpetrators of aborus provocatus need other protection, such as protection aces to justice and fair treatment, restitution, compensation, and assistance both material, medical, psychological and legal assistance is regulated, but such provisions are considered to be less effective because of a conflict of norms. The problem in this paper is whether rape victims who do abortus provocatus can be justified by legal protection to be given to victims of rape. This research is important to contribute to scholarly scientific regarding the protection of women victims of rape are committing abortus provocatus .

The type of research that is used in this paper are included in the category / type of normative legal research. The need for a normative legal research is moving from the conflict of legal norms relating to research problems, so that in studying it more priority to secondary data sources, in the form of primary legal materials, secondary, and tertiary.

Arrangements on protection of rape women victims of abortus provocatus actor currently exist in the Criminal Code, Law Number 36 in 2009 on Health . Government Regulation Number 61 in 2014 on Reproductive Health, and Law Number 31 in 2014 on protection of witness and victim,, but there is no clear regulation on the protection of women victims of rape perpetrators abortus provocatus. Protection of women victims of rape perpetrators abortus provocatus in the Criminal Code only provides preventive protection. Necessary legal rules are clear and complete information about the protection of women victims of rape perpetrators abortus provocatus , so it is expected that the government establish a rule of law either by improving existing rules or to establish new rules that specifically.

Referensi

Dokumen terkait

The objective is to combine the benefits of case study method of teaching with online discussion forum to enhance the quality of learning while making this an assessment component

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengawasan pasar modal oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan bagaimana

Aspek terpenting untuk mengetahui dampak suatu komunikasi pemasaran adalah pemahaman terhadap proses respon ( response process ) dari penerima yang mungkin mengarah pada

Nilai kerapatan mutlak (KM) tertinggi pada perlakuan yellow trap sebesar 887 ekor dengan famili Cecidomyiidae dengan nilai kerapatan relatif (KR) yaitu 57,44%

b) Pengembangan secara keseluruhan Usahakan agar anak mau mengembangkan bakatnya sebagai upaya mengalihkan perhatiannya dari kelemahan pribadi yang telah membuat

Apabila Universitas Mataram dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tidak sesuai dengan

Persyaratan untuk bisa terdaftar sebagai WB adalah mereka tidak bisa baca tulis atau tidak pernah sekolah, atau warga yang putus sekolah, tidak menamatkan pendidikan tingkat

[r]