Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DISERTASI
PENGEMBANGAN MODEL LOGO KONSELING YANG EFEKTIF UNTUK
MEMPERBAIKI HARGA DIRI SPIRITUAL YANG RENDAH
PEREMPUAN KORBAN PERDAGANGAN
Disusun oleh:
Jacob Daan Engel
NIM. 0907612
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN MODEL LOGO KONSELING YANG EFEKTIF UNTUK MEMPERBAIKI HARGA DIRI SPIRITUAL YANG RENDAH
PEREMPUAN KORBAN PERDAGANGAN
Oleh
Jacob Daan Engel
NIM. 0907612
Disertasi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Pendidikan
Bidang Bimbingan dan Konseling
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PANITIA DISERTASI
Promotor Merangkap Ketua
Prof. Dr. H. Rochman Natawidjaja
Kopromotor Merangkap Sekretaris
Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf L. N., M.Pd. NIP. 195206201980021001
Anggota
Prof. Dr. H. Juntika Nurihsan, M.Pd. NIP. 196606011991031005
Disetujui dan Disahkan oleh Ketua Program Studi BK-SPs UPI
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Jacob Daan Engel, 2013/2014. Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model logo konseling yang efektif untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan. Penelitian ini dimotivasi oleh fakta masalah yang berbahaya, yang saat ini berkembang di masyarakat, yaitu perdagangan manusia (khususnya perempuan dan anak-anak) yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Penelitian ini menerapkan pendekatan penelitian dan pengembangan dengan desain penelitian metode campuran. Wawancara, observasi, dan angket digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Eksperimen digunakan untuk membuktikan efektivitas model secara statistikal signifikan, sedangkan observasi lapangan dan diskusi digunakan untuk memperoleh secara praktikal signifikan dampak model. Penelitian ini teruji sebagai model logo konseling yang efektif untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, khususnya dalam eksplorasi diri para korban, penerimaan diri, ketegasan diri, transendensi-diri, kesadaran diri, dan nilai-nilai sikap, yang terintegrasi dalam, potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi diri, yang berguna bagi perubahan perilaku positif, yaitu dari harga diri rendah ke harga diri spiritual yang sehat. Direkomendasikan bagi konselor, pekerja sosial, dan instansi terkait untuk menerapkan model ini. Namun, sebelum menggunakan model ini, instansi terkait seharusnya mengikuti program pelatihan khusus. Untuk memfasilitasi program pelatihan, suatu panduan pelatihan operasional telah disediakan, yang dikembangkan berdasarkan temuan terkait penelitian ini. Direkomendasikan agar instansi terkait menggunakan panduan ini dalam program pelatihan. Penelitian lebih lanjut juga direkomendasikan bagi para peneliti di bidang ini untuk memperlengkapi model ini.
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Jacob Daan Engel, 2013/2014. Development of an Effective Logo Counseling Model for Improving Low Spiritual Self-esteem of Trafficking Victim Women.
The present study is aimed at producing an effective logo counseling model for improving low spiritual self-esteem of trafficking victim women. The study was motivated by the real dangerous issue, which currently develops in our society, i.e. human (especially women and children) trafficking done by those irresponsible people.The study applies research and development approach with mixed methods research design. Interview, observation, and questionaire were used to collect qualitative and quantitative data. Experiment was used to prove the model effectiveness in terms of statistical significance, while further field
observtion and discussion were used to obtain practical significant of the model’s
impacts. The study comes up with a tested model of logo counseling, which is
effective to improve the trafficking victim women’s low spiritual self-esteem, particularly in their sexploration, acceptance, assertion, self-transcendence, self-awareness, and attitude values, which are integrated in their self-potential, self-activities, and self-evaluation, that is useful for their positive behavioral changes, i.e. from low to healthy spiritual self-esteem. It is recommended to related counselors, social workers, and institutions for applying the model. However, before using the model they should attend a special related training program. To facilitate the training program,an operational training manual has been provided, which is developed based on related findings of the present study. It is recommended forthe related institution to use the manual in the training program. Further studies are also recommended to those future researchers in this field for streamlining the model.
Keywords: logo counseling model, low spiritual self-esteem, trafficking victim
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. Struktur Organisasi Disertasi ... 9
BAB II. KONSEP LOGO KONSELING UNTUK MEMPERBAIKI HARGA DIRI SPIRITUAL YANG RENDAH PEREMPUAN KORBAN PERDAGANGAN A. Definisi Perempuan Korban Perdagangan, Faktor Penyebab dan Dampak Terhadap Permasalahan Harga Diri Spiritual yang Rendah ……… .. 10
B. Definisi, Jenis dan Karakteristik Harga Diri Spiritual …. ... 18
C. Model Logoterapi ... . 37
D. Pertanyaan dan Hipotesa Penelitian ... . 56
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 57
B. Desain Penelitian ………... ... 58
C. Metode Penelitian ... 66
D. Definisi Operasional dan Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 85
E. Instrumen Penelitian Skala Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan ... 92 F. Pengembangan Instrumen Penelitian Skala
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan ... . 92
G. Teknik Pengumpulan Data ... 96
H. Analisis Data ... 98
BAB IV. HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Hasil Penelitian ... 103
B. Pembahasan ... 184
C. Analisis ……… .. 238
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 245
B. Rekomendasi Penelitian ... 246
DAFTAR PUSTAKA ..……… .. 248
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……… ... 262
KEPUTUSAN DIREKTUR SPs UPI NOMOR: 2614/UN40.8/PL/ 2013 TENTANG PERPANJANGAN PEMBIMBING PENULISAN DISERTASI ATAS NAMA JACOB DAAN ENGEL ……… .... 315
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
2.1. Perkembangan Harga Diri Rendah ... 32 2.2. Model Logoterapi Viktor Frankl ... 39 2.3. Teknik Penanganan dan Pendekatan dalam Logoterapi ... 47 3.4. Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang
Rendah Perempuan Korban Perdagangan ……….. 59 3.5. Alasan Pengembangan Model Logo Klonseling ……….. .... 61 3.6. Disain Pengembangan Model Hipotetik Logo Konseling ……… ... 63 3.7. Tahap Pengembangan Model Logo Konseling Untuk
Memperbaiki Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan
Korban Perdagangan ... 71 3.8. Uji Keterlaksanaan Model Logo Konseling Untuk
Memperbaiki Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan
Korban Perdagangan ... 75 3.9. Uji Keefektivan Model Logo Konseling Untuk
Memperbaiki Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan
Korban Perdagangan ... 79 3.10. Pendekatan Penelitian Partisipatif ……….. .... 81
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Profil Perempuan Korban Perdagangan ... 58 3.2. Metode Deskriptif Analisis dan Kuasi Eksperimen ………... 67 3.3. Skenario Kegiatan Program Intervensi Logo Konseling ... 76 3.4. Kisi-kisi Instrumen Skala Permasalahan Perkembangan dan Dimensi
Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan ... 89 3.5. Kesimpulan Pengujian Validitas ... 95 3.6. Kriteria N – Gain ... 102
4.7. Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan di Rumah
Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya
Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta... 105 4.8. Implementasi Konseling Aktual Terhadap Permasalahan
Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya”
Jakarta ... 113 4.9. Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Permasalahan Perkembangan
dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban
Perdagangan Kelompok Eksperimen dan Kontrol ………… ……... 167
4.10. Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban
Perdagangan Kelompok Eksperimen dan Kontrol ……… 168
4.11. Rerata Hasil Pretest-Posttest Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban
Perdagangan Kelompok Eksperimen dan Kontrol ……… 169
4.12. Rekapitulasi Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata Pretest-Posttest Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan Kelompok
Eksperimen dan Kontrol ... 171 4.13. Kriteria Perbedaan Peningkatan Permasalahan Perkembangan dan
Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban
Perdagangan Kelompok Eksperimen ... 176 4.14. Perbedaan Peningkatan Pretest-Posttest Permasalahan
Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah
Perempuan Korban Perdagangan Kelompok Eksperimen ... 177 4.15. Rerata N-gain Perkembangan Spiritual Perempuan Korban
Perdagangan Kelompok Eksperimen………..… 179
4.16. Rerata N-gain Dimensi Spiritual Perempuan Korban Perdagangan
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Gambar dan Grafik Halaman
3.1. Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 101 4.1. Rerata Perbedaan Peningkatan Pretest-Posttest Perkembangan
Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Kelompok Eksperimen ... 179 4.2. Rata-rata Perbedaan Peningkatan Pretest-Posttest Dimensi
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Skala Instrumen Permasalahan Perkembangan dan Dimensi
Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan ... 262
2. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ... 268
3. Data Penelitian Pretest Kelompok Eksperimen ... 271
4. Data Penelitian Posttest Kelompok Eksperimen ... 274
5. Data Penelitian Pretest Kelompok Kontrol ... 277
6. Data Penelitian Posttest Kelompok Kontrol ... 280
7. Data Hasil Normalitas, Homogenitas, Pretest-Posttest Ujibeda Dua Rata-rata dan N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan …. ……….. 283
8. Data Perolehan Skor Responden Pretest Kelompok Eksperimen ……… 300
9. Data Perolehan Skor Responden Posttest Kelompok Eksperimen … ... 301
10.Data Perolehan Skor Responden Pretest Kelompok Kontrol ……… ... 302
11.Data Perolehan Skor Responden Posttest Kelompok Kontrol …..…. ... 303
12.Lembaran Observasi dan Wawancara ... 304
13.Keputusan Direktur SPs UPI Nomor : 2614/UN40.8/PL/2013 Tentang Perpanjangan Pembimbing Penulisan Disertasi Aytas nama Jacob Daan Engel ……… ... 315
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan diperlukan dalam rangka membangun kehidupan manusia
sebagai suatu proses berjenjang untuk mengembangkan keterampilan dan
kemampuan, supaya sukses dan bertahan hidup. Dengan itu, pendidikan
merupakan proses terjadinya humanisasi, pemberdayaan dan sosialisasi untuk
membangun manusia yang inovatif, berpengetahuan, berkepribadian dan taat asas
(Depdikbud, 2012:6, 7). Secara legal, pendidikan dilandaskan pada
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
yang dirumuskan sebagai berikut.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdikbud, 2003:2).
Bertolak dari pemahaman tentang pendidikan, maka tujuan Pendidikan
Nasional adalah membentuk manusia seutuhnya, meningkatkan mutu menghadapi
berbagai persoalan kemanusiaan sesuai tuntutan perubahan dan perkembangan
masyarakat. Perubahan dan tantangan yang terjadi di masyarakat, memungkinkan
manusia memperlengkapi diri dengan potensi dan dimensi kemanusiaan
(individualitas, sosialitas, moralitas, religiusitas), memenuhi tuntutan masyarakat
dan pengembangan manusia seutuhnya (Prayitno dan Amti, 1999:31, 32).
Dalam proses pengembangan itulah, manusia diperhadapkan dengan
pergeseran dan perubahan nilai dalam masyarakat. Dalam perubahan suatu
masyarakat, nilai menjadi penting dalam pengambilan keputusan (Nurihsan,
2006:2). Menurut Borrong (Kritis, 2007:70), nilai lebih menunjuk pada suatu
upaya pendidikan yang dipandang seseorang sebagai kebaikan, diyakini
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidikan menjadi penting dalam mengembangkan harga diri rendah
perempuan korban perdagangan menjadi harga diri sehat agar para perempuan
memiliki pandangan yang seimbang dan akurat terhadap dirinya, mempunyai nilai
diri, menghormati kemampuan diri, tetapi mengakui kelemahannya serta rasa
hormat dari dan terhadap orang lain (Mayo, 2012:4). Harga diri sehat diperlukan
bagi para perempuan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter diri agar
sukses dan bertahan hidup. Hal tersebut terbukti dengan keberhasilan dan
kesuksesan perempuan-perempuan Indonesia yang memiliki intelegensia dan
integritas diri yang tinggi dalam berbagai bidang, di tingkat nasional dan dunia
Internasional.
Sisi lain dari kesuksesan perempuan-perempuan Indonesia adalah kenyataan
di lapangan menurut Engel (Kritis, 2007:82, 83) perempuan-perempuan Indonesia
yang menjadi korban perdagangan disebabkan dampak perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan dunia industri, membuat kesempatan kerja sedikit,
semakin meningkatnya migrasi kerja antar daerah, wilayah maupun negara
dengan tawaran gaji besar, maka para perempuan Indonesia harus memilih dan
mengambil keputusan yang tepat.
Hasil penelitian yang dipaparkan Akor (2011:89) dari 500.000 perempuan
migrasi kerja yang dikirim dari Nigeria-Afrika ke Amerika dan Eropah, 70 %
diperdagangkan sebagai pekerja seks komersial dan 30 % dipekerjakan sebagai
pembantu rumah tangga. Menurut Musacchio (2004:1015) Migrasi kerja salah
satu penyebab perdagangan perempuan dan prostitusi. Bentuk Migrasi kerja telah
berkembang menjadi perdagangan kriminal sangat terorganisir terkait dengan
eksploitasi perempuan. Alasan utama untuk migrasi kerja perempuan adalah
pendidikan yang rendah menyebabkan kurangnya sumber daya, serta
ketidakstabilan politik dan ekonomi, kemiskinan, diskriminasi terhadap
perempuan, dan pengangguran. Pendidikan yang rendah menjadi faktor utama
perdagangan perempuan, sehingga ada kesenjangan antara perempuan korban
perdagangan yang mengalami harga diri spiritual yang rendah dengan
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk memperbaiki atau menjembatani kesenjangan tersebut. Pendidikan lebih
diarahkan pada suatu proses bimbingan dan konseling.
Menurut Kartadinata (2009:5, 6) fokus utama bimbingan dan konseling
bukan pada masalah tetapi pribadi setiap individu dalam rangka pencegahan,
pengembangan dan perbaikan. Dalam konteks penelitian ini, pendidikan lebih
diarahkan pada suatu proses konseling, karena para perempuan korban
perdagangan membutuhkan konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual
yang rendah menjadi harga diri spiritual yang sehat dan seterusnya membutuhkan
bimbingan sebagai suatu proses pendidikan sepanjang hayat (lifelong education),
dalam rangka mencegah kondisi yang dapat menghambat perkembangan agar
dapat mengembangkan dirinya dan mampu menjadi agen-agen perubahan (agents
of change).
Secara konseptual harga diri yang sehat (healthy self-esteem) dalam
perspektif Branden (1990:6-7, 15) adalah aspek berpikir positif dan aspek nilai
diri positif, yang menggambarkan tentang kemampuan seseorang meningkatkan
perkembangan spiritualnya yaitu kesadaran diri, penerimaan diri, ketegasan diri,
tujuan hidup, tanggung jawab diri dan integritas diri. Indikator permasalahan
perkembagan harga diri spiritual hyang sehat adalah kemampuan seseorang dalam
meningkatkan dimensi spiritualnya, yaitu potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi
diri, yang menurut Esping (2011:59, 62-65) bersumber pada tiga ragam nilai
manusiawi yaitu nilai kreatif, nilai pengalaman dan nilai sikap. Studi lapangan
menunjukkan bahwa permasalahan para perempuan korban perdagangan di
Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)
“Mulya Jaya” Jakarta, ada pada ketidakmampuannya meningkatkan perkembangan dan dimensi spiritualnya untuk mengatasi kondisi fisik, psikis dan seksualnya.
Berdasarkan pemahaman yang telah dipaparkan, maka yang dimaksudkan
dengan harga diri sehat (healthy self-esteem) adalah harga diri spiritual yang sehat
(healthy spiritual self-esteem) dan berdasarkan fakta dalam penelitian ini, maka
harga diri spiritual yang rendah (low spiritual self-esteem) yang dialami
perempuan korban perdagangan, menggambarkan ketidakmampuan perempuan
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diri, penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri dan
integritas diri. Indikator permasalahan perkembangan harga diri spiritual yang
rendah adalah ketidakmampuan perempuan korban perdagangan dalam
meningkatkan dimensi spiritualnya, yaitu potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi
diri.
Perempuan korban perdagangan dengan harga diri spiritual yang rendah
menjadi fokus penelitian ini karena: (1) permasalahan harga diri spiritual yang
rendah yang dialami perempuan korban perdagangan merupakan suatu
kesenjangan yang harus diperbaiki atau dijembatani, agar nilai-nilai kemanusiaan
kaum perempuan seperti keadilan, dan kesederajatan bisa diwujudkan, supaya
mereka sukses dan bertahan hidup (survive) serta menjadi agen-agen perubahan
(agents of change) sama seperti perempuan-perempuan Indonesia lainnya; (2)
permasalahan para perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial
Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta bukan pada gejala-gejala psikis yang nampak, tetapi ada pada ketidakmampuannya
meningkatkan perkembangan dan dimensi spiritualnya untuk mengatasi kondisi
fisik, psikis dan seksual yang mereka alami. Tujuan penelitian ini adalah
menghasilkan suatu model logo konseling yang efektif untuk memperbaiki harga
diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan.
Dalam rangka penanganan terhadap permasalahan perkembangan dan
dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, logo
konseling yang merupakan pengembangan dari logoterapi Viktor Frankl, adalah
pendekatan yang tepat untuk memperbaiki permasalahan perkembangan dan
dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, karena
logo konseling berpegang pada nilai-nilai spiritual. Oleh karena itu, logoterapi
dengan pendekatannya dideskripsikan sebagai berikut.
Bertolak dari berbagai pengalaman di Kam Konsentrasi, Viktor Frankl
mengembangkan logoterapi sebagai pendekatan untuk memahami manusia dari
aspek spiritual yang menyatakan keinginan untuk bermakna dalam mencapai
makna hidup. Frankl (2000:34) menggambarkan manusia sebagai kesatuan yang
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(kerohanian, neotic): suatu kesatuan bio-psiko-spiritual, yang memampukan
manusia mencapai hal-hal yang berada di luar dirinya. Frankl bertolak dari
logoterapi yang menyoroti manusia dari aspek spiritual, yang menyatakan
keinginan untuk bermakna dalam mencapai makna hidup. Kerohanian disini tidak
mengacu pada agama tetapi dimensi ini dianggap inti kemanusiaan dan
merupakan sumber dari makna hidup, serta potensi dari berbagai kemampuan dan
sifat luhur manusia yang luar biasa yang selama ini terabaikan oleh telaah
psikologi sebelumnya. Manusia memiliki hasrat untuk mencari makna hidup, bila
seseorang berhasil menemukan makna hidupnya maka hidupnya bahagia,
demikian sebaliknya bila tidak menemukannya maka hidupnya hampa.
Menurut Fabry, 1994 (Wong, 2012:3) dimensi neotic atau rohani pada
logotherapy, menggambarkan berbagai sumber daya batin manusia seperti cinta,
kemauan akan makna, tujuan hidup, harapan, martabat, kreativitas, dan hati
nurani. Southwich et al. (2006:163) memahami logoterapi sebagai terapi spiritual
yang berfungsi meningkatkan kemampuan pasien mengatasi krisis eksistensial
untuk makna dan tujuan hidup. Menurut Morgan (2013:96) kehidupan memiliki
makna yang dapat dialami setiap orang dalam semua keadaan bahkan dalam
situasi yang paling menakutkan dan mengerikan.
Kyung-Ah et al. (2009:136) melakukan penelitian terhadap 29 remaja
yang terkena kanker, dibagi dalam kelompok eksperimen 17 orang sedangkan
kelompok kontrol 12 orang. Ada perbedaan yang signifikan pengaruh logoterapi
mengurangi penderitaan remaja (W=153.00, p<.05) dalam meningkatkan makna
hidup (W=78, 00, p<.05) antara kelompok eksperimen dan kontrol.
Kesimpulannya adalah logoterapy efektif dalam mengurangi penderitaan dan
meningkatkan makna hidup. Logoterapi dapat dimanfaatkan untuk remaja dengan
kanker terminal untuk mencegah penderitaan eksistensial dan meningkatkan
kualitas hidup mereka .
Berdasarkan pemahaman konseptual dan hasil penelitian tentang manfaat
logoterapi, maka logo konseling yang merupakan pengembangan dari logoterapi
Viktor Frankl, relevan untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW)
Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta.
Hasil studi lapangan memperlihatkan penanganan konseling aktual
terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang
rendah perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW ”Mulya Jaya” Jakarta, bersifat jangka pendek tiga bulan, tidak berorientasi proses dan eksplorasi,
cenderung penanganannya hanya pada gejala-gejala yang muncul saat korban
dirujuk ke RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta. Oleh karena itu, ada kesenjangan
dalam penanganan terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri
spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW ”Mulya
Jaya” Jakarta. Di sisi lain, permasalahan perkembangan spiritual yaitu kesadaran diri, penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri dan
integritas diri, serta dimensi spiritual menjadi tujuh permasalahan yang
membutuhkan tujuh teknik dan pendekatan untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Sedangkan model logoterapi dalam perspektif Frankl sebagai pendekatan
yang tepat untuk memperbaiki permasalahan perkembangan dan dimensi harga
diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan yang berpegang pada
nilai-nilai spiritual, hanya tersedia tiga teknik dan pendekatan (Frankl,
1985a:129-179), karena itu diperlukan pengembangan model logo konseling. Di sisi lain,
latar belakang pendidikan perempuan korban perdagangan ada pada kategori
rendah 70% (SD dan tidak tamat SD), menjadi pertimbangan diperlukan
pengembangan model dalam implementasi layanan logo konseling.
Pengembangan model logo konseling dalam permasalahan penelitian ini
untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban
perdagangan. Pengembangan lebih pada proses perwujudan potensi diri korban
yang berorientasi pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Leddick, 2001:1).
Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini terintegrasi dengan sumber daya manusia
yang ada, dengan menekankan kolaborasi melalui mitra kerja antara peneliti
dengan expert, praktisi, pekerja sosial RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta dan para perempuan korban perdagangan. Orientasi spesifik model merupakan
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memfasilitasi pengembangan potensi diri perempuan korban perdagangan yang
meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan dan spiritual, sebagai mahkluk yang
berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual)
(Depdiknas, 2007:10,11). Dengan itu, model logo konseling hasil
pengembanmgan dalam penelitian ini adalah program intervensi konseling, yang
diharapkan efektif memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan
korban perdagangan.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Harga diri spiritual yang rendah merupakan gangguan berpikir, pandangan
individu yang menganggap diri sebagai tidak memadai, tidak dapat diterima, tidak
layak dicintai, dan atau tidak kompeten dalam pemikiran yang menembus setiap
aspek kehidupan seseorang. Di sisi lain, perempuan korban perdagangan yang
mengalami harga diri spiritual yang rendah kehilangan kesempatan penting untuk
mengalami perkembangan sosial, moral, dan spiritual, sehingga membutuhkan
penanganan secara intensif untuk menemukan makna dan tujuan hidup serta
penghargaan atas dirinya.
Masalah penelitian, variabel penelitian dan rumusan masalah
dideskripsikan sebagai berikut.
1. Masalah Penelitian
Berdasarkan pembahasan tentang pengembangan model logo konseling,
maka masalah penelitiannya adalah penanganan terhadap permasalahan
perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban
perdagangan. Mengapa penanganan menjadi masalah penelitian? Terdapat
kensenjangan antara penanganan yang dilakukan RPSW PSKW”Mulya Jaya”
Jakarta dengan permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang
rendah yang sebenarnya dialami perempuan korban perdagangan. Hasil
pengembangan model logo konseling diharapkan efektif memperbaiki harga diri
spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan yang sering menimbulkan
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Variabel Penelitian
Penanganan terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri
spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, menghasilkan dua variable
utama dari tema penelitan ini yaitu harga diri spiritual yang rendah perempuan
korban perdagangan dan pengembangan model logo konseling. Harga diri
spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan adalah ketidakmampuan
perempuan korban perdagangan meningkatkan perkembangan dan dimensi
spiritualnya. Harga diri spiritual yang rendah adalah berpikir negatif dan diri nilai
negatif yang ditempatkan sebagai pribadi. Sedangkan pengembangan model logo
konseling adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sebagai program
intervensi logo konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah
perempuan korban perdagangan.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah penelitian, variabel-variabel yang diteliti dan
keterikatan antara variabel tersebut, maka rumusan masalah penelitian adalah
“Bagaimana hasil pengembangan model logo konseling efektif memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di Rumah
Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta?” Masalah pokok penelitian dijabarkan sebagai berikut.
a. Apakah permasalahan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban
perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta?
b. Bagaimanakah pelaksanaan konseling aktual terhadap permasalahan
perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan
korban perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta?
c. Seperti apa rumusan model logo konseling hasil pengembangan yang
sesuai untuk memperbaiki permasalahan perkembangan dan dimensi harga
diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di RPSW
PSKW “Mulya Jaya” Jakarta?
d. Apakah hasil pengembangan model logo konseling efektif memperbaiki
permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah “Menghasilkan pengembangan model logo konseling yang efektif untuk memperbaiki permasalahan perkembangan dan
dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di
Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)
“Mulya Jaya” Jakarta”
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis. Penelitian ini diharapkan sebagai kontribusi konseptual
mengenai logo konseling dan sebagai referensi bagi pengembangan model
intervensi bimbingan dan konseling.
2. Manfaat praktis. Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial
Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta” yang berada dibawa
Kementrian Sosial Republik Indonesia, dapat mempertimbangkan hasil
penelitian ini, sebagai kontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan
konseling yang dapat memberikan pengaruh yang positif.
E. Struktur Organisasi Disertasi
Disertasi ini terdiri atas lima bab yang dijabarkan sebagai berikut. Bab satu
pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
disertasi. Bab dua membahas konsep logo konseling untuk memperbaiki harga
diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan terdiri atas perdagangan
perempuan, harga diri (self-esteem), dan model logo konseling, pertanyaan dan
hipotesa penelitan. Bab tiga membahas metode penelitian yang meliputi lokasi
dan subjek penelitian, disain penelitian, metode penelitian, definisi operasional
dan kisi-kisi instrumen penelitian, instrumen penelitian, pengembangan instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab empat meliputi hasil
penelitian, pembahasan dan analisis. Bab lima terdiri atas kesimpulan dan
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita
(PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta dipilih sebagai lokasi penelitian, karena merupakan satu-satunya panti rehabilitasi bagi perempuan korban perdagangan di
Indonesia, di bawah Kementrian Sosial Republik Indonesia. RPSW adalah unit
pelaksana teknis yang bertujuan memberikan perlindungan, pemulihan/
rehabilitasi, advokasi dan reintegrasi bagi perempuan korban perdagangan yang
mengalami eksploitasi seksual.
Pengembangan model logo konseling dalam penelitian ini lebih diarahkan
untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban
perdagangan. Karena itu, subjek utama dalam penelitian ini adalah perempuan
korban perdagangan. Para pekerja sosial di RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta
adalah juga subjek penelitian yang diperlukan untuk mengimplementasikan
program intervensi logo konseling melalui perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
Populasi dan juga sampel dalam penelitian ini adalah perempuan korban
perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya
Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta yang berjumlah 30 orang. Populasi dan
sampel dimaksud bukanlah subjek (individu) yang diteliti, melainkan unit (balai)
rehabilitasi RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, karena hanya para korban
perdagangan perempuann itulah yang disediakan oleh Rumah Perlindungan Sosial
Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta. Profil
perempuan korban perdagangan menjadi penting dalam pengembangan dan
implementasi program intervensi logo konseling, dijelaskan berikut ini.
Profil perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya”
Jakarta, dilihat dalam tiga kategori yaitu umur, pendidikan dan status keluarga.
Umur untuk mengetahui para korban yang berada pada kategori produktif.
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
korban. Status keluarga untuk mengetahui pada kategori nikah, belum nikah, atau
janda yang lebih banyak menjadi korban perdagangan.
Tabel 3.1
Profil Perempuan Korban Perdagangan
No
Kategori Usia Pendidikan Status
15–25
Dari data table 3.1, perempuan korban perdagangan sebagian besar berada
pada usia kategori produktif 70%, belum menikah dan janda 70%, dengan latar
belakang pendidikan rendah 70% (SD dan Tidak Tamat SD). Hal tersebut menjadi
pertimbangan dalam implementasi layanan logo konseling pada proses intervensi
yang singkat dua kali seminggu, agar konseli dapat mengeksplor nilai-nilai sikap,
untuk memperoleh hasil yang segera dapat dimanfaatkan.
B. Disain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu pengembangan model
logo konseling yang efektif untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah
perempuan korban perdagangan. Dengan demikian, yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah disain tentang permasalahan harga diri spiritual yang rendah
perempuan korban perdagangan, alasan pengembangan model logo konseling,
pengembangan model hipotetik logo konseling dan kriteria tentang efektivitas
model, dideskripsikan sebagai berikut.
1. Disain Permasalahan Harga Diri Spiritual yang Rendah (Low Spiritual
Self-esteem) Perempuan Korban Perdagangan
Secara konseptual dan empirikal teori, permasalahan harga diri spiritual
yang rendah perempuan korban perdagangan didisain melalui bagan 3.4 sebagai
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LOW SELF-ESTEEM
· ASPEK BERPIKIR NEGATIF
· ASPEK NILAI DIRI NEGATIF
ENAM PILAR KETIDAKMAMPUAN PERKEMBANGAN SPIRITUAL
AREA KETIDAKMAMPUAN
PERKEMBANGAN SPIRITUAL FAKTOR PENYEBAB KETIDAKMAMPUAN PERKEMBANGAN SPIRITUAL
PENGALAMAN HIDUP NEGATIF MASA LAMPAU
KEYAKINAN INTI NEGATIF
ASUMSI NEGATIF
BIAS HARAPAN
EVALUASI DIRI NEGATIF
KETIDAKPERCAYAAN DIRI
KESADARAN DIRI
PENERIMAAN DIRI
KETEGASAN DIRI
TUJUAN HIDUP
TANGGUNG JAWAB DIRI
INTEGRITAS DIRI
DIMENSI SPIRITUAL
SEBAGAI INDIKATOR KETIDAKMAMPUAN PERKEMBANGAN SPIRITUAL
· POTENSI DIRI
· AKTIVITAS DIRI
· EVALUASI DIRI
BAGAN 3.4
PERMASALAHAN PERKEMBANGAN DAN DIMENSI SPIRITUAL LOW SELF-ESTEEM PEREMPUAN KORBAN TRAFFICKING
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Permasalahan harga diri rendah secara konseptual teori bertolak dari
pemahaman Branden (1990:6, 7, 15) tentang harga diri sehat yang dibangun
dalam enam pilar perkembangan spiritual sebagai faktor penyebab
ketidakmampuan perkembangan spiritual. Secara empirikal teori, permasalahan
harga diri rendah bertolak dari pemahaman Lim et al. (2005, Modul 2:9, 10)
tentang perkembangan harga diri spiritual yang rendah sebagai area
ketidakmampuan perkembangan spiritual.
Konseptual dan empirikal teori permasalahan harga diri spiritual yang
rendah sebagai landasan teori untuk menyoroti fakta lapangan berdasarkan studi
pendahuluan. Fakta lapangan membuktikan bahwa permasalahan yang dialami
perempuan korban perdagangan adalah ketidakmampuan dirinya meningkatkan
perkembangan spiritualnya yaitu kesadaran diri, penerimaan diri, ketegasan diri,
tujuan hidup, tanggung jawab diri dan integritas diri, yang bersumber pada area
ketidakmampuan perkembangan spiritual yaitu, pengalaman hidup negatif masa
lampau, keyakinan inti negatif, asumsi negatif, bias harapan, evaluasi diri
negatif dan ketidakpercayaan diri.
Area dan faktor penyebab ketidakmampuan perkembangan spiritual
terintegrasi dalam dimensi spiritual sebagai indikator ketidakmampuan
perkembangan spiritualnya, yaitu potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi diri.
2. Disain Alasan Pengembangan Model Logo Konseling
Model logo konseling merupakan pengembangan dari model logoterapi
Viktor Frankl. Pengembangan tersebut didasarkan pada permasalahan
perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban
perdagangan sebagai alasan diperlukan pengembangan model logo konseling yang
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
POTENSI DIRI
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Permasalahan perkembangan harga diri spiritual yang rendah perempuan
korban perdagangan terdiri atas enam permasalahan yaitu kesadaran diri,
penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri dan integritas
diri dan satu permasalahan dimensi spiritual, sehingga ada tujuh permasalahan
yang membutuhkan tujuh teknik dan pendekatan untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Sedangkan model logoterapi dalam perspektif Frankl hanya tersedia tiga
teknik dan pendekatan, karena itu diperlukan pengembangan model logo
konseling. Di sisi lain, latar belakang pendidikan perempuan korban perdagangan
ada pada kategori rendah 70% (SD dan Tidak Tamat SD), menjadi pertimbangan
diperlukan pengembangan model dalam implementasi layanan logo konseling.
Berdasarkan permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual
yang rendah perempuan korban perdagangan, maka teknik dan pendekatan model
logo konseling hasil pengembangan akan dideskripsikan dalam pengembangan
model hipotetik logo konseling.
3. Disain Pengembangan Model Hipotetik Logo Konseling
Permasalahan perkembangan harga diri spiritual yang rendah perempuan
korban perdagangan, secara konseptual terintegrasi dalam aspek berpikir negatif
dan aspek nilai diri negatif, yang menghasilkan area dan faktor penyebab
ketidakmampuan perkembangan harga diri spiritual yang rendah. Area dan faktor
penyebab ketidakmampuan perkembangan spiritual terintegrasi dalam dimensi
spiritual sebagai indikator ketidakmampuan perkembangan spiritualnya, yaitu
potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi diri.
Berdasarkan permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual
yang rendah perempuan korban perdagangan, maka pengembangan model
hipotetik logo konseling, didisain dalam tiga bagian yaitu komponen model, isi
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAGAN 3.6
DESAIN PENGEMBANGAN MODEL HIPOTETIK LOGO KONSELING BAGI PEREMPUAN KORBAN TRAFFICKING DI RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL WANITA (RPSW) PANTI SOSIAL KARYA WANITA (PSKW) “MULYA JAYA” JAKARTA
KOMPONEN KONSEP TEORITIS DAN EMPIRIS PERMASALAHAN PERKEMBANGAN DAN DIMENSI SPIRITUAL LOW
SELF-ESTEEM PEREMPUAN KORBAN TRAFFICKING
LOGO KONSELING TEKNIK DAN PENDEKATAN
1. MEMPEROLEH PENGHARGAAN ATAS DIRINYA 2. MENEMUKAN MAKNA DAN TUJUAN HIDUP
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik dan pendekatan logo konseling merupakan hasil pengembangan
model berdasarkan kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat
permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah
perempuan korban perdagangan sebagai berikut.
a. Pada tingkat permasalahan kesadaran diri yang bersumber dari pengalaman
hidup negatif masa lampau, maka teknik dan pendekatan yang dipakai adalah
eksplorasi diri (self-exploration), karena kebutuhan penanganan yang
diperlukan pada tingkat kesadaran diri adalah pemberdayaan untuk suatu
perubahan sikap dan perilaku sehat.
b. Pada tingkat permasalahan penerimaan diri yang bersumber dari keyakinan inti
negatif, maka teknik dan pendekatan yang dipakai adalah penerimaan diri
(self-acceptance), karena kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat
penerimaan diri adalah bagaimana mengendalikan dan mengembangkan diri
yang unik itu menjadi pribadi yang mandiri dan mampu.
c. Pada tingkat permasalahan ketegasan diri yang bersumber dari asumsi hidup
negatif, maka teknik yang dipakai adalah intensi paradoksikal, sedangkan
pendekatannya adalah pemisahan diri (self-detachment), karena kebutuhan
penanganan yang diperlukan pada tingkat ketegasan diri adalah bagaimana
diri perempuan korban trafficking harus berperilaku dan bertindak berdasarkan
standar, aspirasi, tujuan atau penilaian orang lain.
d. Pada tingkat permasalahan tujuan hidup yang bersumber dari bias harapan,
maka teknik yang dipakai adalah de-refleksi (de-reflection), sedangkan
pendekatannya adalah transendensi diri (self trancendence), karena kebutuhan
penanganan yang diperlukan pada tingkat tujuan hidup adalah harapan yang
realistik untuk mengembangkan seperangkat nilai keikatan diri (self
commitment), melakukan berbagai kegiatan nyata yang lebih terarah guna
mencapai makna dan tujuan hidupnya.
e. Pada tingkat permasalahan tanggung jawab diri yang bersumber dari evaluasi
diri negatif, maka teknik dan pendekatan yang dipakai adalah modifikasi
sikap, karena kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat tanggung
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perempuan korban trafficking, sesuai tuntutan dari orang lain (keluarga,
masyarakat, teman, pacar, tetangga, maupun negara).
f. Pada tingkat permasalahan integritas diri yang bersumber dari ketidakpercayaan
diri, maka teknik yang dipakai adalah dialog Sokrates, sedangkan
pendekatannya adalah kesadaran diri (self awareness), karena kebutuhan
penanganan yang diperlukan pada tingkat integritas diri adalah penghargaan
dan nilai diri yang berhubungan dengan kepribadian dan kepercayaan diri,
cara para korban memandang dirinya memiliki dampak terhadap
perkembangan psikologisnya.
g. Pada tingkat permasalahan potensi diri, aktivitas diri, dan evaluasi diri yang
bersumber dari dimensi spiritual sebagai indikator permasalahan
perkembangan spiritual, maka teknik yang dipakai adalah realisasi makna,
sedangkan pendekatannya adalah penemuan makna, karena kebutuhan
penanganan yang diperlukan pada tingkat potensi diri, aktivitas diri, dan
evaluasi diri adalah: (1) asumsi bahwa segala sesuatu ditentukan oleh
kehendak dan kemampuan para korban; (2) reaksi fisik tidak nyaman
menimbulkan rasa takut, yang menghasilkan peningkatan reaktivitas, diikuti
dengan melarikan diri dari apa yang dikhawatirkan.; (3) tanggung jawab
pribadi para korban sebagai tulang punggung keluarga dan perannya dalam
masyarakat, sehingga tidak merugikan para korban.
Tujuan pengembangan model logo konseling adalah untuk memperbaiki
harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, dengan sasaran
pencapaian menemukan makna dan tujuan hidupnya serta penghargaan atas
dirinya. Tujuan dan sasaran pencapaian tersebut dijabarkan dalam sesi-sesi logo
konseling sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, dengan sasaran pencapaian
kesadaran diri.
b. Mengembangkan keyakinan inti seimbang, dengan sasaran pencapaian
penerimaan diri.
c. Mengembangkan asumsi berpikir positif, dengan sasaran pencapaian
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Mengembangkan harapan realistik, dengan sasaran pencapaian tujuan hidup.
e. Mengembangkan evaluasi diri seimbang, dengan sasaran pencapaian tanggung
jawab diri.
f. Mengembangkan kepercayaan diri, dengan sasaran pencapaian integritas diri.
g. Memperoleh harga diri spiritual yang sehat dan menemukan makna hidup,
dengan sasaran pencapaian potensi diri, aktivitas diri, dan evaluasi diri positif.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini hendak menghasilkan suatu pengembangan model logo
konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban
perdagangan. Dengan itu, pengembangan model logo konseling memerlukan
metode dan pendekatan penelitian agar hasil pengembangan model logo konseling
efektif untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban
perdagangan.
1. Metode
Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif analisis
dan metode kuasi eksperimen. Metode deskriptif analisis dilaksanakan untuk
menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan
sifat-sifat yang terkait dengan substansi penelitian (Nazir, 2009:54-55, 61). Metode
quasi eksperimen dengan disain nonequivalent pretest-posttest control group
(Heppner et al. 2008:183) dilaksanakan dalam uji lapangan model hipotetik untuk
memperoleh gambaran tentang efektivitas hasil pengembangan model logo
konseling. Metode ini dilakukan dengan membandingkan kondisi perempuan
korban trafficking sebelum dan sesudah implementasi program intervensi logo
konseling. Sebagai kelompok kontrol dan eksperimen adalah perempuan korban
trafficking di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya
Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta.
Metode deskriptif analisis dan metode kuasi eksperimen dipilih karena
penelitian ini bermaksud mendeskripsikan, menganalisis dan uji keefektivan
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel.3.2
Metode Deskripsi, Analisis dan Kuasi Eksperimen
Deskripsi Analisis Kuasi Eksperimen
1. Kondisi objektif permasalahan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan dan
2. Implementasi layanan konseling aktual di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial
Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta.
1.Kesenjangan penanganan permasalahan 2.Kebutuhan peningkatan penanganan
konseling yang diperlukan
3.Dampak implementasi program
intervensi logo konseling terhadap dinamika perubahan perilaku perempuan korban perdagangan sehubungan dengan efektivitas, kekuatan dan kelemahan, serta karakteristik model logo konseling.
Memenuhi kriteria
Kriteria efektivitas hasil pengembangan model logo konseling,
pencapaiannya secara praktikal signifikan dan statistikal signifikan dideskripsikan
sebagai berikut.
a. Praktikal Signifikan
1)Pada tahap pengembangan model, teori dan prinsip-prinsip dasarnya harus
memenuhi syarat validasi produk-produk kependidikan (Borg & Gall,
2003:570) melalui penilaian model oleh para ahli, praktisi, dan pekerja
sosial.
2)Perangkat pengembangan model logo konseling harus memenuhi syarat
sebagai berikut.
a) Uji validitas dan reliabilitas (Nazir, 2009:145; Sururi dan Suharto,
2007:51, 52).
b) Pretest dan Posttest (Heppner et al., 2008:183)
c) Uji normalitas dan homogenitas data (Sundayana, 2010:87-89)
d) Uji rata-rata dan N-gain serta ujibeda dua rata-rata (Hake, 1998:65; Sururi
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3)Hasil pengembangan model logo konseling harus memiliki kekuatan dan
dinamika perubahan perilaku, memiliki karakteristik, dampak, dan upaya
pengembangan.
b. Statistikal Signifikan
1) Data hasil penelitian harus memperlihatkan data normal dan homogen yang
ditunjukkan melalui nilai α = 0, 05 < (nilai sig), sebelum dilakukan
pengujian statistik terhadap uji rata dan N-gain serta ujibeda dua
rata-rata.
2) Nilai rata-rata dan N-gain pre-post yang dihasilkan kelompok eksperimen
harus lebih tinggi dari nilai kelompok kontrol.
3) Rekapitulasi peningkatan hasil ujibeda harus memperlihatkan nilai pre-post
eksperimen lebih besar dari pre-post kontrol, yang ditunjukkan melalui
nilai: thitung > ttabel atau dilihat nilai α = 0, 05 > sig (0,000).
2. Pendekatan
Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah pendekatan penelitian dan
pengembangan (research and development), pendekatan partisipatif, dan
pendekatan mixed method yaitu gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
a. Penelitian dan Pengembangan
Armand dan Backman (2007: 444, 448) melakukan penelitian dan
pengembangan (research and development) terhadap pengalaman hidup 74
perempuan (kelompok eksperimen 37 orang dan kelompok kontrol 37 orang)
dengan kanker payudara dalam perawatan anthroposophical (komplementer) dan
konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang meliputi
perawatan konvensional serta asuhan keperawatan dengan pendekatan penelitian
dan pengembangan, efektif menghasilkan nilai-nilai sikap positif dan
meningkatkan makna hidup para perempuan penderita kanker payudara. Ellor dan
Myers (2007:153, 164-165) melalui penelitian dan pengembangan (research and
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meningkatkan makna kehidupan untuk mengatasi depresi. Prinsip- prinsip yang
dibahas meliputi waktu, ruang, dan transendensi. Dalam rangka untuk mencapai
transendensi, klien terlibat dalam kesempatan untuk merawat orang lain dan
mengalihkan fokus pada pengalaman-pengalaman orang lain yang telah berhasil
mengatasi depresi. Klien menemukan nilai-nilai sikap untuk suatu perubahan yang
inovatif bagi dirinya, dari pengalaman merawat orang lain. Dengan itu, klien yang
semula cenderung berfokus pada peristiwa masa lalu, didorong untuk fokus pada
masa kini dan mendatang, sebagai suatu proses penemuan makna sehingga klien
terbebas dari depresi. Jim dan Andersen (2007: 363, 372-374) melakukan
penelitian dan pengembangan (research and development) terhadap 420 orang
penderita kanker dan 167 orang diantaranya adalah perempuan korban
perdagangan. Melalui analisis regresi ditemukan bahwa makna hidup adalah
mediator antara kanker dan kesusahan. Pengaruh perlakuan melalui konseling
logoterapi meningkatkan makna hidup secara signifikan, sehingga mampu
mengatasi tekanan fisik dan psikis yang berdampak positif pada kesehatan mental,
serta meningkatkan fungsi sosial para penderita kanker. Hasil penelitan
menunjukkan bahwa konseling logoterapi dengan pendekatan penelitian dan
pengembangan efektif meningkatkan makna hidup dalam rangka menengahi dan
mengatasi hubungan antara fungsi sosial dan fisik dengan tekanan pada penderita
kanker.
Selaras dengan keberhasilan para ahli yang menggunakan penelitian dan
pengembangan (research and development), maka dalam penilitian ini terdapat
kegiatan pengembangan model, yang termasuk juga jenis penelitian dan
pengembangan (research and development) yang sering disingkat R & D. Dalam
hal ini peneliti memilih model penelitian R & D yang dikembangkan oleh Borg &
Gall (1989;2003:570), karena penelitian ini mau mengembangkan dan
memvalidasi produk-produk kependidikan, yaitu pengembangan model logo
konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban
perdagangan.
Borg & Gall (2003:570,571) mengembangkan penelitian R & D ke dalam
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1)Penelitian awal dan pengumpulan informasi. Kegiatan ini meliputi kajian
literatur, penelitian lapanganl dan mengkaji hasil-hasil peneletian para pakar
terdahulu berkaitan dengan model yang dikembangkan.
2)Perencanaan. Tahapan ini meliputi kegiatan medefinisikan keterampilan yang
harus dipelajari, mengidentifikasi aktivitas pembelajaran.
3)Mengembangan format awal produk. Pada tahapan ini melibatkan ahli, praktisi,
prosedur dan instrumen penilaian.
4)Uji lapangan awal. Pada tahapan ini ujian lapangan dilaksanakan secara
terbatas dan dalam skala kecil.
5)Revisi produk utama, yaitu melakukan revisi terhadap model produk sesuai
dengan hasil-hasil uji coba terbatas.
6)Uji lapangan utama. Pada tahapan uji lapangan dilaksanakan secara lebih luas
dan dalam skala yang lebih besar.
7)Revisi produk secara operasional. Pada tahapan ini revisi dilakukan terhadap
model produk sesuai dengan hasil-hasil uji lapangan sebelumnya.
8) Uji lapangan secara operasional. Pada tahapan ini model produk dari proses
pengembangan yang telah dilakukan diterapkan di tingkat lapangan dengan
prosedur operasional baku sesuai dengan setting kondisi sebagaimana produk
ini nantinya diterapkan peneliti.
9) Revisi produk akhir. Pada tahapan ini model produk yang dihasilkan direvisi
untuk terakhir kalinya sebelum diimplementasikan.
10)Diseminasi dan implementasi. Tahapan ini adalah tahapan terakhir, dimana
produk telah sempurna untuk dikomunikasikan dengan seluruh pihak terkait
dan selanjutnya diimplementasikan.
1) Tahap-tahap Pengembangan Model
Berdasarkan alur pengembangan yang dikemukakan Borg & Gall, maka
pengembangan model logo konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang
rendah perempuan korban perdagangan dimodifikasi (disederhanakan) menjadi
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TAHAPAN KEGIATAN HASIL
TAHAP PENGEMBANGAN MODEL LOGO KONSELING UNTUK MEMPERBAIKI SPIRITUAL
LOW SELF-ESTEEM PEREMPUAN KORBAN TRAFFICKING
Bagan 3.7 ini bersumber pada Borg & Gall (2003:570,571)
2) Deskripsi Tahap-Tahap Pengembangan Model
Prosedur pengkajian pengembangan model logo konseling dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
a) Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk memeproleh informasi awal sebagai
dasar pengembangan model. Seluruh informasi yang terhimpun digunakan untuk
merancang pengembangan model hipotetik. Studi pendahuluan terdiri atas dua
Jacob Daan Engel, 2014
Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi pustaka dilakukan untuk mendeskripsikan, menganalisis teori dan
hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti untuk mengkaji
hubungan antar variabel, dengan alur pikiran yang logis dalam membangun
kerangka berfikir yang menghasilkan suatu perumusan hipotesis (Sugiyono.
2012:58-61), menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan pendekatan
penelitian dan pengembangan model intervensi logo konseling.
Tahapan yang ditempuh adalah:
(1) Deskripsi dan analisis konsep perdagangan perempuan menghasilkan faktor
penyebab dan dampak terhadap permasalahan harga diri spiritual yang rendah
perempuan korban perdagangan.
(2) Deskripsi dan analisis konsep harga diri spiritual yang sehat, menghasilkan
perkembangan dan dimensi harga diri spiritual sebagai suatu kebutuhan untuk
merumuskan sasaran pencapaian program intervensi logo konseling.
(3) Membangun kerangka berfikir tentang pengembangan model logo konseling
dan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan serta
hubungan di antara kedua variable tersebut, menghasilkan pertanyaan dan
hipotesa penelitian.
Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh gambaran dinamika harga
diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan dan pelaksanaan
layanan konseling. Untuk kepentingan hal tersebut dilakukan wawancara dengan
para pekerja sosial dan perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan
Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta, serta pengisian data angket oleh para korban untuk pengujian reliabilitas dan
validitas. Pengisian lembaran observasi yang dilakukan oleh pegawai RPSW
PSKW bagian assessment, advocacy korban dan pekerja sosial terhadap sarana
prasarana/ fasilitas, pelayanan kesejahteraan, pelayanan medis yang diberikan,
serta permasalahan harga diri spiritual yang rendah korban dan penanganan
konseling bagi perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya”
Jakarta.