• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN

KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh ZULI AFROSIN

0900577

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

HUBUNGAN ANTARA KEKUKATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA

PERMAINAN SEPAKBOLA Oleh

Zuli Afrosin

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Zuli Afrosin 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN ZULI AFROSIN

0900577

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN

KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D NIP. 19760812 200112 1 001

Pembimbing II

Iman Imanudin, S.Pd.,M.Pd. NIP. 19750810 200112 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

(4)

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 9

1. Definisi Permainan Sepakbola ... 9

2. Teknik Dasar Sepakbola ... 10

3. Kondisi Fisik ... 16

4. Kekuatan Otot Tungkai ... 18

5. Kelincahan... 20

6. Kemampuan Mendribbling Bola ... 23

B. Kerangka Berfikir... 28

(5)

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Hubungan Kelincahan dengan Kemampuan Mendribbling Bola

... 30

3. Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan dengan Kemampuan Mendribbling Bola ... 31

C. Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 33

B. Desain Penelitian ... 33

C. Metode Penelitian ... 34

D. Definisi Operasional ... 36

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Prosedur Penelitian ... 41

G. Teknik Pengumpulan Data ... 42

H. Teknik Pengolahan Data ... 43

I. Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian ... 44

1. Data Hasil Tes Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai ... 44

2. Data Hasil Tes Kelincahan... 45

3. Data Hasil Tes Kemampuan Mendribbling Bola ... 45

B. Pengolahan Data ... 46

1. Uji Normalitas ... 46

2. Analisis Inferensi ... 47

C. Diskusi Temuan ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 52

(6)

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(7)

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN

KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

Oleh : Zuli Afrosin

0900577

Sepakbola adalah olahraga kemampuan kaki, dengan tujuan utama mencetak gol sebanyak mungkin untuk memenangkan pertandingan. Salah satu cara melewati lawan adalah dengan cara mendribbling bola dengan baik. Pemain yang memiliki hasil dribbling yang bagus akan bermain secara regular dalam sebuah tim. Penelitian ini dilakukan diklub Sekolah Sepakbola PSBUM dengan sampel para pemain PSBUM. Tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan kemampuan mmendribbling bola pada permainan sepakbola. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah stadion sepak bola FPOK Padasuka. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yang berarti sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu berdasarkan kebutuhan. Hasil temuan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola.

(8)

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN LEG MUSCLE STRENGTH AND AGILITY WITH THE ABILITY DRIBBLING BALL IN THE GAME OF

FOOTBALL By : Zuli Afrosin

0900577

Football is a sport capabilities feet, with the main goal scoring as many goals as possible to win the game. One way is to pass opponents dribbling the ball well. Players who have good dribbling result will play regularly in a team. This research was conducted the club School Football players PSBUM with samples PSBUM. The main objective of this research was to determine the relationship between leg muscle strength and agility with the ability dribbling ball on the game of football. The method in this research uses the descriptive research method. Research sites chosen by the a football stadium FPOK Padasuka. The sample in this research as many 10 people. Sampling technique in this research is purposive sampling which means that the sample selected based on certain considerations based on need. The findings of this research is that there is a relationship between leg muscle strength and agility with the ability dribbling ball in the game of football.

(9)

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang sepakbola digemari dan dimainkan oleh kaum wanita. Didalam memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang diprioritaskan untuk dibina, maka untuk meningkatkan dan mencapai prestasi alangkah baiknya jika dibina sejak anak-anak untuk mendapatkan pelatihan olahraga dan khususnya sepakbola secara benar, teratur dan terarah.

Permainan sepakbola bukan hanya sekedar hiburan atau pengisi waktu senggang, akan tetapi sudah dituntut untuk berprestasi setinggi-tingginya. Prestasi yang tinggi hanya dapat dicapai dengan latihan-latihan yang direncanakan dengan sistematis dan dilakukan secara terus menerus dibawah pengawasan dan bimbingan pelatih yang profesional serta kerjasama tim yang solid. Pembentukan tim yang solid dibentuk dari masing-masing individu untuk saling mengetahui keinginan setiap pemain serta saling melengkapi kelebihan maupun kekurangan tim yang dibentuknya.

Mengingat kesenangan dan kecintaan masyarakat terhadap sepakbola, maka wajarlah bila para pembina sepakbola dituntut untuk terus membenahi diri dengan ilmu dan mencari pengalaman demi kemajuan sepakbola, apalagi sekarang ini sepakbola bisa digunakan sebagai bisnis, mencari pekerjaan dan juga digunakan sebagai propaganda bagi perusahaan atau instansi yang membutuhkan popularitas dari masyarakat sehingga selalu ingin memenuhi kehendak dan kegemaran masyarakat melalui olahraga sepakbola.

(10)

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(11)

3

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Menurut Sukatamsi (1984: 11) untuk meningkatkan dan mencapai prestasi yang setinggi-tingginya olahragawan haruslah memiliki 4 kelengkapan pokok yaitu: 1) pembinaan teknik, 2) pembinaan fisik, 3) pembinaan taktik, dan 4) kematangan juara.

Penguasaan teknik dasar merupakan fondasi bagi seseorang untuk bermain sepakbola. Sedangkan pengertian teknik dasar itu sendiri adalah semua kegiatan yang mendasari segala proses teratur dengan model sedemikian rupa yang dilandasi teori permainan sepakbola (Sarumpaet, 1992 : 17). Sedangkan menurut Sucipto, dkk (2000: 17) teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah menendang (kicking), menghentikan (stoping), menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas (tackling), lemparan kedalam (throw-in), dan menjaga gawang (goal keeping).

Sedangkan menurut Sukatamsi (1984: 34) bahwa teknik dasar bermain sepakbola terdiri dari: 1) teknik tanpa bola, diantaranya adalah: a) lari, b) melompat, c) gerak tipu tanpa bola , d) gerakan khusus penjaga gawang. 2) teknik dengan bola, diantaranya adalah: a) menendang bola, b) menerima bola, c) mendribbling bola, d) menyundul bola, e) melempar bola, f) gerak tipu dengan

bola, g) merebut bola, h) teknik-teknik khusus penjaga gawang. Teknik dasar setiap pemain merupakan suatu keharusan yang harus dimiliki setiap individu sebagai dasar bermain sepakbola.

Salah satu teknik yang sering di gunakan untuk melewati lawan adalah mendribbling bola. Mendribbling atau menggiring melewati pemain lawan

(12)

4

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mengecoh lawan saat menguasai bola perlu memiliki kekuatan dan kelincahan tubuh untuk menghindari sergapan lawan.

Mendribbling bola tidak hanya membawa menyusuri tanah dan lurus ke

depan melainkan menghadapi lawan yang jaraknya cukup dekat dan rapat. Hal ini menuntut seorang pemain untuk memiliki kemampuan mendribbling bola dengan baik. Mendribbling bola adalah membawa bola dengan kaki untuk melewati lawan. Dribbling berguna untuk melewati lawan, mencari kesempatan memberi umpan kepada kawan dan untuk menahan bola tetap ada dalam penguasaan. Pada permainan sepakbola bila kita amati, mendribbling bola merupakan gerakan yang sering dilakukan oleh pemain sepakbola. Menurut Sarumpaet (1992: 24-25) menyatakan bahwa mendribbling bola merupakan teknik dalam usaha memindahkan bola dari suatu daerah ke daerah lain pada saat pemainan. Sedangkan tujuan dari mendribbling bola adalah: 1) memindahkan permainan, 2) untuk melewati lawan, 3) untuk memancing lawan, 4) untuk memperlambat permainan.

Seorang pemain sepakbola selain harus menguasai teknik dasar yang benar, pemain harus mempunyai kondisi fisik yang baik, komponen kondisi fisik yang sangat diperlukan meliputi: kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, ketepatan dan reaksi (Sajoto, 1988: 56). Pentingnya kondisi fisik sebagai fondasi terwujudnya prestasi yang maksimal, maka dalam pencapainnya dibutuhkan kerjasama antara pelatih yang berpengalaman dan berpengetahuan dengan ilmuwan olahraga yang benar-benar menekuni di bidang olahraga. Sebab dalam proses melatih kondisi fisik diperlukan berbagai pengetahuan pendukung agar latihan kondisi fisik dapat berhasil sesuai yang diharapkan.

(13)

5

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

berbanding lurus dengan penguasaan teknik terhadap prestasi yang dicapai. Penguasaan teknik yang baik didukung dengan keadaan fisik yang maksimal, maka prestasi akan mudah didapatkan. Menurut Harsono, (1988: 153) menyatakan karena sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stres fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peran yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet.

Keterampilan pada cabang olahraga merupakan hal yang membedakan seorang juara dan lainnya. Seperti pada cabang olahraga sepakbola, semakin baik seseorang dapat menggiring, menembak dan mengumpan maka mencerminkan seorang pemain yang sukses. Keahlian olahraga tersebut akan menjadi terbatas oleh kondisi fisik yang lemah. Kondisi fisik dibagi menjadi 10 komponen yaitu kekuatan, daya tahan, power, kecepatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan ketepatan dan reaksi (Sajoto, 1988: 10).

Dalam proses pembinaan fisik yang baik dapat memberikan sumbangan yang cukup besar untuk memiliki kecakapan dalam bermain sepakbola. Teknik yang baik tanpa didukung dengan kemampuan fisik baik, maka prestasi tidak akan tercapai. Demikian pula sebaliknya memiliki kondisi fisik yang baik tetapi tidak didukung penguasaan teknik, taktik dan mental yang baik juga kurang mendukung untuk pencapaian yang maksimal. Untuk itu perlu pembinaan yang baik pada cabang olahraga sepakbola ini sedini mungkin untuk mencapai sasaran pada event tertentu agar prestasi puncak dapat ditampilkan sebaik-baiknya.

(14)

6

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

jasmani, yang paling berperan dalam melakukan aktivitas sepak bola adalah kekuatann otot tungkai. Komponen kondisi fisik tentunya mempunyai peranan yang berbeda-beda dalam mendukung kemampuan seorang pesepakbola dalam mendribbling bola. Diantara komponen fisik yang akan diteliti dalam penelitian

ini adalah kekuatan otot tungkai, kelincahan dan kemampuan dribble bola.

Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Oleh karena itu kekuatan mutlak harus dimiliki seorang atlet sebelum ia berlatih mengembangkan unsur-unsur yang lain. Kekuatan merupakan basis dari semua komponen kondisi fisik. Disamping membutuhkan kekuatan otot tungkai untuk mencapai kemampuan mendribbling bola diperlukan juga unsur fisik yang berupa kelincahan untuk bergerak menguasai bola. Dari sudut pandang fisiologi adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban. Ketiga kekuatan dilihat dari sudut pandang biomekanika adalah gaya yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam satu kontraksi maksimal.

Pada latihan kelincahan diperlukan ciri-ciri latihan yang khusus. Adapun ciri-ciri latihan kelincahan menurut Suharno (1983: 29 ) adalah bentuk-bentuk latihan harus ada gerakan merubah posisi dan arah badan, rangsangan terhadap pusat syaraf sangat menentukan hasil tidaknya suatu latihan kelincahan karena koordinasi sangat urgent bagi unsur kelincahan, adanya rintangan-rintangan untuk bergerak dan mempersulit kondisi ( alat, lapangan dan sebagainya ), ada pedoman waktu yang pasti dalam latihan. Sedangkan menurut Harsono (1988: 14) memberi rambu-rambu dalam mengembangkan agility adalah bentuk-bentuk latihan yang mengharuskan orang untuk bergerak dengan cepat dan mengubah arah dengan tangkas dan dalam melakukan aktivitas tersebut dia juga tidak boleh kehilangan keseimbangan dan harus pula sadar posisi tubuhnya.

(15)

7

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

bagian luar dan kura-kura kaki bagian atas atau kaki penuh. Pada dasarnya kelincahan juga sangat diperlukan dalam melakukan dribbling, karena dalam kelincahan ada kecepatan dalam bergerak dan ada juga kecepatan berbelok untuk menguasai bola dan melewati lawan. Dalam mendribble bola ini, kelincahan dituntut untuk lebih berperan aktif ketika penguasaan bola sebagai keterampilan mengolah bola. Pergelangan kaki setiap pemain dalam mendribble bola, yang dibutuhkan adalah kelincahan atau sudut pergelangan kaki yang sesuai dengan keinginan pemain (pemain merasa rileks dalam bergerak cepat dan tepat).

Jadi mendribbling bola merupakan keterampilan yang harus dimiliki dengan baik yang didukung oleh unsur-unsur kondisi fisik yang baik pula seperti kekuatan dan kelincahan. Kelincahan dan teknik mendribbling bola disini memberikan kemampuan gerak lebih cepat dan lebih baik untuk seorang pemain sepak bola.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis sangat tertarik sehingga ingin meneliti mengenai “HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi inti permasalah dalam penelitian ini adalah:

1. Mendribbing merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain sepakbola tak terkecuali di klub PSBUM ini.

(16)

8

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Dalam penelitian ini, pemain melakukan dribbling menggunakan kaki dominan pemain tersebut tergantung kebiasaan pemain. Yang menjadi perhatian khusus dalam penelitian ini adalah kekuatan otot tungkai dan kelincahan untuk menghasilkan dribbling yang baik.

4. Belum adanya penelitian mengenai kekuatan otot tungkai, kelincahan dan dribbling bola di klub PSBUM.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini akan diuraikan dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola?

2. Apakah terdapat hubungan antara kelincahan dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola?

3. Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yang peneliti rumuskan adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kelincahan dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola.

(17)

9

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Pada dasarnya setiap penelitian ilmiah diharapkan mempunyai kegunaan baik secara teoritis maupun praktis, dan kegunaan teoritis berarti untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan secara praktis sebagai dasar keputusan dalam upaya memecahkan masalah yang timbul dalam penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis adalah manfaat bagi ilmuan. Untuk itu, manfaat teoritis penelitian ini adalah :

a. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi pelatih cabang olahraga sepakbola di dalam merencanakan dan melaksanakan program latihan yang baik dan teratur. b. Bagi Universitas, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

yang telah dimiliki, khususnya mengenai topik hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis adalah bermanfaat bagi pelaksanaan. Diharapkan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi bagi pembina dan pelatih olahraga sepakbola pada umumnya. Untuk itu manfaat praktis penelitian ini adalah:

a. Bagi PSBUM, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan dan bahan evaluasi bagi para pelatih.

(18)

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah stadion sepakbola FPOK Padasuka. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 pemain PSBUM. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang dengan pemain usia 12 tahun yang termasuk anggota pemain Pengcab Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yang berarti sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu berdasarkan kebutuhan. Peneliti mengambil sebagian sampel berdasarkan seleksi dengan beberapa kriteria yang memiliki kekuatan otot tungkai, kelincahan dan kemampuan dribbling yang baik.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan (X1) dan kelincahan (X2) terhadap kemampuan mendribbling bola (Y) dalam permainan sepakbola, sehingga penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, betapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 1996: 270).

(19)

34

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

GAMBAR 3.1 Desain Hubungan Antara Variabel X dan Y (Sumber: Peneliti)

(X1) : kekuatan (X2) : kelincahan

(Y) : kemampuan mendribbling bola

Menurut Sugiyono, (2011: 38) “variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari”. Berdasarkan permasalahan yang ada, variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Bebas / Independen( X )

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kekuatan otot tungkai dan kelincahan. 2. Variabel Terikat / Dependen( Y )

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

C. Metode Penelitian

Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian tersebut. Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitian. Setiap penelitian terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang akan digunakan dalam

X1

Y

(20)

35

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

penelitian, hal ini perlu dilakukan karena metode merupakan cara yang akan menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai. Menurut Surakhmad (1990:131) menjelaskan tentang metode, yaitu:

”Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.”

Metode penelitian ada tiga jenis, yaitu metode historis, metode deskriptif, dan metode eksperimen. Dari ketiga metode tersebut, yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang diteliti, baik itu status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut Surakhmad (1990: 139) mengatakan:

“Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan, menganalisis dan mengklarifikasikan, penyelidikan dengan teknik survei, dengan teknik interview, angket, observasi atau teknik tes, studi kasus, studi komperatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif atau operasional”.

Alasan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif adalah, karena penelitian ini sebagai pemecah masalah dengan mengklarifikasi dengan teknik observasi. Penelitian ini hanya memberikan suatu gambaran mengenai fenomena tersebut. Mengenai metode deskriptif artinya melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu.

(21)

36

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

metode deskriptif, mengutarakan bahwa ”metode deskriptif pada hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada obervasi dan suasana ilmiah”.

D. Definisi Operasional

Agar tidak timbul persepsi yang berbeda berkaitan dengan penulisan ini, maka ada beberapa hal yang hendak penulis tegaskan antara lain:

1. Hubungan

Hubungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “keadaan berhubungan” (Depdikbud, 1989: 313). Dalam penulisan ini yang dimaksud dengan hubungan adalah keadaan berhubungan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan lari dengan kecepatan mendribbling bola.

2. Kekuatan otot tungkai

Tungkai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kaki (seluruh kaki dari pangkal paha kebawah) (Depdikbud, 1989: 973). Jadi yang dimaksud kekuatan otot tungkai disini adalah kemampuan otot tungkai seseorang dalam menggunakan sekelompok otot untuk melakukan gerakan mendribbling bola. 3. Kelincahan

Kelincahan menurut Sajoto (1995: 9) kemampuan seseorang mengubah posisi diarea tertentu. Pendapat lain mengatakan kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan (Lutan, dkk, 1997: 117). Dari pendapat di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam mengubah posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan kesadaran atau keseimbangan. Jadi yang dimaksud kelincahan dalam penelitian ini adalah kelincahan seseorang dalam mendribbling bola dalam permainan sepak bola.

(22)

37

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Menurut Soedjono (1985:143) mendribbling bola adalah membawa bola dengan kaki untuk melewati lawan. Yang dimaksud mendribbling bola dalam penelitian ini adalah kecakapan atau kemampuan anak dalam mendribbling bola melewati rintangan. Dari hasil uraian di atas tentang pengertian mendribbling bola dalam permainan sepak bola, maka jelaslah sudah bahwa

mendribbling bola adalah salah satu teknik dasar yang memegang peranan

dalam permainan sepak bola. Dengan demikian, setiap pemain harus memiliki teknik penguasaan bola dengan baik dan benar dalam menentukan keberhasilan suatu tim atau kesebelasan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterampilan atau kemampuan dalam permainan sepak bola khususnya teknik dasar mendribbling bola, harus latihan secara teratur serta sistematis dengan metode atau bentuk latihan yang tetap.

5. Permainan sepakbola

(23)

38

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dengan cepat, tepat dan cermat, artinya tidak membuang-buang energi atau waktu.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan poin penting dalam sebuah penelitian, instrumen berfungsi untuk memperoleh data yang diinginkan dari sebuah penelitian seperti yang diungkapkan (Sugiyono, 2011: 102) bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen adalah alat untuk memperoleh informasi yang akan dikumpulkan. Suatu syarat yang harus diperhatikan dalam memilih instrumen adalah instrumen tersebut harus valid (dapat mengukur apa yang hendak diukur) dan reliabel (ketetapan hasil).

1. Tes Kekuatan Otot Tungkai

(24)

39

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu a. Tujuan : Untuk mengetahui kekuatan otot tungkai.

b. Alat : Leg dynamometer dan alat tulis.

c. Persiapan : Subyek berdiri pada tumpuan Leg Dynamometer dengan lutut ditekuk bersudut kurang lebih 450 dan tubuh tegak, serta alat diikatkan di pinggang subyek.

d. Pelaksanaan : Dengan aba-aba Ya, maka subyek menarik secara maksimal dengan sendi lutut perlahan-lahan, kemudian hasilnya dapat dilihat pada jarum yang menunjukkan angka pada alat tersebut yang dinyatakan dalam satuan kilogram. Setiap sampel diberi dua kali kesempatan dan diambil salah satu skor yang terbaik.

e. Skor : Berdasarkan kekuatan otot tungkai yang dapat dilihat pada alat tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh jarum alat tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai tersebut yang diukur dalam kg.

2. Tes Kelincahan

Gambar 3.3. Gambar Shuttle Run 4mx5 (Sumber: Asep Sumpena, 2013)

a. Tujuan : Mengukur kelincahan.

(25)

40

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

c. Persiapan : Subyek disuruh mencoba lintasan yang telah disediakan.

d. Pelaksanaan : Subyek berdiri di belakang garis start. Pada saat aba-aba Ya, subyek berlari secepat mungkin.

e. Skor : Diambil waktu yang terbaik dengan melakukan 2 kesempatan, dan dicatat dalam satuan detik.

(26)

41

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4. Gambar Tes Dribbling

(Sumber : Nurhasan, 2007: 212) a. Tujuan : Mengukur kemampuan mendribbling bola. b. Alat : Bola, stopwatch, pluit, kons, alat tulis.

c. Persiapan : Subyek mencoba dengan bola melewati kons yang telah disediakan dan mengikuti jalur yang disediakan sekaligus menghafal jalur tersebut. d. Pelaksanaan : Pada aba-aba Ya, subyek langsung mulai mendribbling bola

dengan melewati setiap kons. Apabila terjadi kesalahan dalam melewati jalur kons yang telah ditentukan maka tes diulang kembali hingga menempuh jalur yang benar.

(27)

42

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan suatu langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian, hal ini sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Untuk itu gambaran mengenai prosedur penelitian sangat diperlukan untuk mempermudah dalam melakukan suatu penelitian. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh tersebut adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama adalah menentukan populasi, dalam hal ini adalah pemain PSBUM.

2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 10 pemain.

3. Setelah itu menentukan instrument yang berupa tes yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu tes kekuatan otot tungkai, kelincahan dan kemampuan dribbling bola dengan tes dilakukan 2 kali percobaan. Setiap 1 kali percobaan

sampel diberi waktu istirahat sekitar 8 menit.

4. Selanjutnya adalah melakukan penelitian dan pengambilan data dengan menggunakan instrumen atau tes yang telah ditentukan.

5. Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menganalisa dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.

Mengenai penjelasan prosedur penelitian diatas penulis mencoba untuk menuangkan dalam bentuk gambar dibawah ini:

POPULASI

SAMPEL

TES KEKUATAN OTOT TUNGKAI

TES KELINCAHAN

(28)

43

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Gambar 3.5. Prosedur Penelitian

(Sumber : Peneliti)

G. Teknik Pengumpulan Data

Sebelum melakukan penelitian melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yaitu pada pemain PSBUM yang mengikuti sekolah sepakbola. Dari observasi ini penulis dapat melihat permasalahan-permasalahan yang timbul, sehingga penulis melakukan penelitian di tempat ini. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan teknik tes dan pengukurannya itu adalah tes kekuatan otot tungkai, kelincahan dan kemampuan mendribbling bola.

Dalam proses penelitian ini, selanjutnya penulis menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pengolahan data dalam penelititan ini menggunakan

penghitungan program SPSS (Statistikal Product and Servise Solution) versi 16.0 for windows karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta

PENGUMPULAN DATA

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

DATA

HASIL

(29)

44

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya.

H. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan program SPSS (Statistikal Product and Servise Solution) versi 16.0 for wimdows karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pegoperasiannya. Adapun langkah pengolahannya tersebut yaitu:

1. Deskriptif untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola. Analisis ini menggunakan deskriptif statistik dengan sub menu explorer.

2. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui setiap variabel yang akan dianalisis atau data yang diperoleh berdistribusi normal. Penelitian ini menggunakan teknik analisis dengan menggunakan Kolomogrof Smirnov Z untuk mengetahui normalitas data. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Apabila data tidak berdistribusi normal maka disarankan pengolahan data menggunakan statistik non parametrik..

3. Dalam ujian normalitas data berdistribusi normal, sehingga statistik korelasi menggunakan uji pearson Correlation.

4. Uji regresi dengan bantuan SPSS 16.0 dan Microsoft excel yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel.

(30)

45

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation dengan alpha level 0,05. Analisis data penelitian ini dioperasikan dengan menggunakan

(31)

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasar hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola di klub PSBUM, dapat penulis simpulkan beberapa poin penting sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola di sekolah sepakbola PSBUM.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola di sekolah sepakbola

PSBUM.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan kemampuan mendribbling bola pada permainan sepakbola di sekolah sepakbola PSBUM.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran yang menurut penulis perlu sampaikan. Adapun saran dari penulis yaitu:

1. Untuk para pemain sepakbola, agar mampu memaksimalkan kemampuan dribbling dan berlatih lebih giat lagi karena dalam olahraga sepakbola

salah satu cara untuk melewati pemain lawan dengan baik.

2. Untuk para pelatih sepakbola, harus lebih mengetahui karakteristik dribbling bola para pemainnya dan melakukan latihan serta catatan khusus

(32)

53

53

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(33)

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneke Cipta

Asep, Sumpena. (2013). Dampak Metode Latihan dan Kapasitas Aerobik Terhadap Kemampuan Peningkatan Ananerobik. Tesis UPI Bandung: diterbitkan

Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Depdikbud. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustak

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: PT. Dirjen Dikti P2LPT

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI

Irianto, Pekik Djoko. (2002: 73). Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman. Yogyakarta: Lukaman Offset

Kosasih, Engkos. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta : Akademika Presindo

Lutan, Rusli, dkk. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud

Luxbacher, Josef. A. (2011). Sepakbola Taktik dan Teknik Bermain. Jakarta: PT. Raja Grafmdo Persada

Mielkey, D. (2007). Dasar-dasar Sepak bola. Bandung: Pakar Raya

Moeloek, Dangsima dan Tjokro, Arjadino. (1984). Kesehatan dan Olahraga. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Pearce, C. Evelyn. (2000). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.

(34)

54

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sajoto, M. (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize

Sajoto, M. (1995). Peningkatkan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik. Semarang: Dahara Prize.

Sarumpaet. A. Djazet. Z. Sadikun, I. (1992). Permainan Bola Besar. Jakarta: Depdikbud

Soedjono. (1985). Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: PT. Balai Pustaka Sucipto. (2000). Sepakbola. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Suharno HP. (1983). Metodologi Pelatihan. Yogyakata: IKIP Yogyakarta Suharno HP. (1985). Metodologi Pelatihan. Yogyakata: IKIP Yogyakarta Suharno HP. (1993). Metodologi Pelatihan. Yogyakata: IKIP Yogyakarta Sukatamsi. (1984). Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Surabaya: Tiga Serangkai Sukatamsi. (1995). Permainan Besar 1 Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional

Sukatamsi. (2001). Permainan Besar 1 Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Sukintaka. (1982). Permaian dan Metodik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Surakhmad. (1990). Pengantar Metode Penelitian Ilmiah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

(35)

55

Zuli Afrosin, 2014

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Mendribbling Bola Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu SUMBER INTERNET

http://http://www.google.com/search. (8Januari2014) http: //Staff. UNY. ac.id/sites/default/files. (16Juni2014)

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH1da5/c8b6618a.dir/doc.p df. (16Juni2014)

http://fitnessforworld.com/images/agility_img3.gif. (02September2014)

Gambar

GAMBAR 3.1 Desain Hubungan Antara Variabel X dan Y  (Sumber: Peneliti)
Gambar 3.2. Leg Dynamometer (Sumber: http://www.google.com/search)
Gambar 3.3. Gambar Shuttle Run 4mx5 (Sumber: Asep Sumpena, 2013)
Gambar 3.4. Gambar Tes Dribbling(Sumber : Nurhasan, 2007: 212)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tari Merak merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Jawa barat ,makna dari tarian merak ini terdapat pada gerakannya yang ceria dan gembira, sehingga tarian merak

data hasil pengukuran dimensi tubuh dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:.

SEGMEN BERITA REPORTER A Anggota Dewan Kota Periode 2009 -20014 Dilantik. Peran Mahasiswa Dalam

Kegiatan produksi bersih yang dilakukan di finishing adalah produk disortir.Produk yang cacat seperti bergelombang, sobek atau kotor akan dikirim ke gudang bahan

bahwa usulan perubahan tarif layanan Badan Layanan Umum Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.. pada Kementerian Agama, telah dibahas dan dikaji

HARI JADI KELOMPOK LANSIA NGUDI WARAS RW IV TEJOKUSUMAN KE-13 / BEBERAPA. WAKTU LALU / DIISI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan. © Iqlilah Nuraini 2014

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbandingan produktivitas petani Buncis sebelum (tahun 2009) dan sesudah (tahun 2015) erupsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum