ii
Sherly Marita Utami, 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HAK CIPTA
HALAMAN PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
ABSTRACK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR BAGAN ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xvii
DAFTAR FOTO ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
A.Rumusan Masalah ... 7
B.Tujuan Penelitian ... 8
C.Manfaat dan Signifikansi Penelitian ... 8
D.Struktur Organisasi Penulisan ... 9
BAB II LANDASAN TEORITIS A.Pendidikan dan Pembelajaran Seni ... 11
B.Pembelajaran ... 13
C.Kreativitas ... 37
D.Sastra Tutur dan Kesenian Guritan ... 38
E. Unsur – Unsur Musik Kesenian Guritan ... 55
F. Tehnik Vokal ... 58
iii
Sherly Marita Utami, 2015
BAB III METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian ... 61
B.Partisipan, Tempat Penelitian, dan Subjek Penelitian ... 62
C.Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Beserta Pedoman Kisi-Kisi ... 64
D.Metode dan Prosedur Penelitian ... 74
E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ... 87
BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN A.Temuan Penelitian ... 93
1. Rancangan Pembelajaran Sastra Tutur Guritan melalui Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Kreativitas... 93
2. Proses Penerapan Pembelajaran Sastra Tutur Guritan melalui Pendekatan Scientific... 125
a. Proses Tahapan Materi Pertama Pada Pertemuan Satu (Siklus Satu)... 126
1) Perencanaan... 126
2) Tindakan... 130
3) Pengamatan... 145
4) Refleksi... 151
b. Proses Tahapan Materi Pertama Pada Pertemuan Kedua (Siklus Dua)... 160
1) Perencanaan... 160
2) Tindakan... 161
3) Pengamatan... 163
4) Refleksi... 167
c. Proses Tahapan Materi Kedua Pada Pertemuan Satu (Siklus satu)... 176
1) Perencanaan... 176
2) Tindakan... 178
3) Pengamatan... 193
4) Refleksi... 197
d. Proses Tahapan Materi Kedua Pada Pertemuan Kedua (Siklus Dua)... 203
1) Perencanaan... 203
iv
Sherly Marita Utami, 2015
3) Pengamatan... 207
4) Refleksi... 209
e. Proses Tahapan Materi Ketiga Pada Pertemuan Satu (Siklus Satu)... 213
1) Perencanaan... 213
2) Tindakan... 215
3) Pengamatan... 227
4) Refleksi... 234
f. Proses Tahapan Materi Ketiga Pada Pertemuan Kedua (Siklus Dua)... 243
1) Perencanaan... 243
2) Tindakan... 244
3) Pengamatan... 250
4) Refleksi... 253
3. Hasil Pembelajaran Sastra Tutur Guritan untuk meningkatkan kreativitas ... 262
a. Hasil Kuisioner ... 263
b. Hasil Penerapan Pembelajaran Sastra Tutur Guritan melalui Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Kreativitas ... 265
B.Pembahasan ... 267
1. Rancangan Pembelajaran Sastra Tutur Guritan melalui Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Kreativitas... 267
2. Proses Penerapan Pembelajaran Sastra Tutur Guritan melalui Pendekatan Scientific... 280
3. Hasil Pembelajaran Sastra Tutur Guritan untuk meningkatkan kreativitas... 282
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A.Simpulan ... 287
B.Implikasi dan Rekomendasi ... 289
DAFTAR PUSTAKA ... 291
LAMPIRAN... 304
v
Sherly Marita Utami, 2015
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Interaksi Antarsub – Sistem Dalam Sistem Pembelajaran ... 14
Bagan 2.2 Langkah – Langkah Pembelajaran Scientific ... 34
Bagan 2.3 Dampak Pembelajaran Scientific ... 37
Bagan 3.1 Desain Penelitian Pembelajaran Kesenian Guritan Melalui Pendekatan Scientific... 61
Bagan 3.2 Alur Penelitian Tindakan ... 75
Bagan 3.3 Alur Penelitian Pembelajaran Kesenian Guritan ... 76
Bagan 3.4 Sintak pembelajaran Kesenian Guritan Secara Umum ... 79
Bagan 3.5 Desain Pembelajaran dan Pengenalan Kesenian Guritan Dasar Melalui Pendekatan Scientific ... 81
Bagan 3.6 Desain Pembelajaran Syair Guritan Berbasis Kreativitas Melalui Pendekatan Scientific... 83
Bagan 3.7 Desain Pembelajaran Kesenian Guritan Berbasis Kreativitas Melalui Pendekatan Scientific... 85
Bagan 3.8 Teknik Analisis Data... 91
Bagan 4.1 Desain Pembelajaran Berdasarkan Tahapan Materi Pembelajaran Kesenian Guritan ... 95
Bagan 4.2 Sintak Materi Pertama...96
Bagan 4.3 Sintak Materi Kedua... 97
Bagan 4.4 Sintak Materi Ketiga... 98
Bagan 4.5 Alokasi Waktu Penerapan Pembelajaran Kesenian Guritan ... 126
Bagan 4.6 Sintak Pembelajaran dan Pengenalan Kesenian Guritan Dasar melalui Pendekatan Scientific ... 128
Bagan 4.7 Sintak Pembelajaran Syair Guritan Berbasis Kreativitas melalui Pendekatan Scientific (Pertemuan satu) ... 177
Bagan 4.8 Sintak Pembelajaran Syair Guritan Berbasis Kreativitas melalui Pendekatan Scientific (Pertemuan kedua) ... 203
vi
Sherly Marita Utami, 2015
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kegiatan Pembelajaran Scientific ... 34
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Pedoman Observasi Dosen ... 68
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Pedoman Observasi Mahasiswa... 71
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Pedoman Penilaian Sikap dan Penampilan Kreativitas Mahasiswa Dalam Menuturkan Guritan ... 72
Tabel 3.4 Kisi – Kisi Pedoman Penilaian Sikap dan Penampilan Mahasiswa Dalam Menuturkan Guritan Dasar ... 72
Tabel 3.5 Kisi – Kisi Pedoman Kuisioner Pre Test dan Post Test ... 73
Tabel 3.6 Pengelompokkan Pertanyaan Kuisioner Pre Test dan Post Test Berdasarkan Indikator ... 73
Tabel 3.7 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran ... 87
Tabel 3.8 Kategori Keterlaksaan Pembelajaran ... 89
Tabel 3.9 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran ... 91
Tabel 4.1 Langkah – Langkah Tahap Pembelajaran dan Pengenalan Guritan Dasar (Pertemuan Satu) ... 129
Tabel 4.2 Kuisioner (Pre Test) Pembelajaran Kesenian Guritan Melalui Pendekatan Scientific ... 131
Tabel 4.3 Kuisioner (Pre Test) Pengelompokkan Berdasarkan Indikator ... 133
Tabel 4.4 Kuisioner (Pre Test) Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Kesenian Guritan ... 134
Tabel 4.5 Rekapitulasi Daftar Nama – Nama Kelompok Kerja Mahasiswa ... 139
Tabel 4.6 Aktivitas Mahasiswa Pada Pertemuan Satu ... 145
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Tahap Mengamati dan Menanya ... 146
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Tahap Menalar ... 147
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Tahap Mengkomunikasikan 149 Tabel 4.10 Penilaian Sikap dan Penampilan Mahasiswa Dalam menuturkan Guritan Dasar (Pertemuan Satu) ... 149
vii
Sherly Marita Utami, 2015
Tabel 4.12 Kemampuan Ranah Afektif Mahasiswa Pada Pembelajaran dan
Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Satu)... 152 Tabel 4.13 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Afektif Mahasiswa Pada
Pembelajaran dan Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Satu)... 153 Tabel 4.14 Kemampuan Ranah Psikomotorik Mahasiswa Pada Pembelajaran
dan Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Satu)... 154 Tabel 4.15 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Psikomotorik Mahasiswa Pada
Pembelajaran dan Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Satu)... 156 Tabel 4.16 Kemampuan Ranah Kognitif Mahasiswa Pada Pembelajaran dan
Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Satu)... 157 Tabel 4.17 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Kognitif Mahasiswa Pada
Pembelajaran dan Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Satu)... 159 Tabel 4.18 Langkah – Langkah Tahap Pembelajaran dan Pengenalan Guritan
Dasar (Pertemuan Kedua)... 161 Tabel 4.19 Aktivitas Mahasiswa Pada Pertemuan Kedua... 163 Tabel 4.20 Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Tahap
Mengkomunikasikan... 164 Tabel 4.21 Penilaian Sikap dan Penampilan Mahasiswa Dalam menuturkan
Guritan Dasar (Pertemuan Kedua)... 165
Tabel 4.22 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Dalam Menuturkan Guritan
Dasar... 166 Tabel 4.23 Kemampuan Ranah Afektif Mahasiswa Pada Pembelajaran dan
Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Kedua)... 168 Tabel 4.24 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Afektif Mahasiswa Pada
Pembelajaran dan Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Satu)... 168 Tabel 4.25 Perbandingan Persentase Ranah Afektif Siklus Satu dan Siklus Dua.. 169 Tabel 4.26 Kemampuan Ranah Psikomotorik Mahasiswa Pada Pembelajaran
viii
Sherly Marita Utami, 2015
Tabel 4.27 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Psikomotorik Mahasiswa Pada Pembelajaran dan Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Kedua)... 171 Tabel 4.28 Perbandingan Persentase Ranah Psikomotorik Siklus Satu dan Siklus
Dua... 172 Tabel 2.29 Kemampuan Ranah Kognitif Mahasiswa Pada Pembelajaran dan
Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Kedua)... 173 Tabel 4.30 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Kognitif Mahasiswa Pada
Pembelajaran dan Pengenalan Kesenian Guritan Dasar (Pertemuan Kedua)... 174 Tabel 4.31 Perbandingan Persentase Ranah Kognitif Siklus Satu dan Siklus
Dua... 174 Tabel 4.32 Langkah – Langkah Tahap Pembelajaran Syair Guritan Berbasis
Kreativitas (Pertemuan Satu)... 178 Tabel 4.33 Aktivitas mahsiswa Pada Pertemuan Satu... 193 Tabel 4.34 Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Tahap Mengamati dan
Menanya... 194 Tabel 4.35 Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Tahap Menalar... 195 Tabel 4.36 Kemampuan Ranah Afektif Mahasiswa Pada Pembelajaran Syair
Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Satu) ... 197
Tabel 4.37 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Afektif Mahasiswa Pada
Pembelajaran Syair Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Satu) .. 199 Tabel 4.38 Kemampuan Ranah Kognitif Mahasiswa Pada Pembelajaran Syair
Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Satu)... 200
Tabel 4.39 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Kognitif Mahasiswa Pada Pembelajaran Syair Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan
Satu)... 202 Tabel 4.40 Langkah – Langkah Tahap Pembelajaran Syair Guritan Berbasis
Kreativitas (Pertemuan Kedua)... 204 Tabel 4.41 Aktivitas Mahasiswa Pada Pertemuan Kedua... ...207 Tabel 4.42 Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Tahap
ix
Sherly Marita Utami, 2015
Tabel 4.43 Kemampuan Ranah Psikomotorik Mahasiswa Pada Pembelajaran
Syair Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Kedua) ... 210 Tabel 4.44 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Psikomotorik Mahasiswa Pada
Pembelajaran Syair Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Kedua) 212 Tabel 4.45 Langkah – Langkah Tahap Pembelajaran Guritan Berbasis
Kreativitas (Pertemuan Satu)... 214 Tabel 4.46 Aktivitas Mahasiswa Pada Pertemuan Satu... 228 Tabel 4.47 Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Tahap Mengamati dan
Menanya... 229 Tabel 4.48 Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Tahap Menalar... 230 Tabel 4.49 Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Tahap Mengkomunikasikan 232 Tabel 4.50 Penilaian Sikap dan Penampilan Hasil Kreativitas Mahasiswa Dalam
menuturkan Guritan (Pertemuan Satu)... 232 Tabel 4.51 Persentase Kriteria Nilai Kreativitas Mahasiswa Dalam Menuturkan
Guritan... 233
Tabel 4.52 Kemampuan Ranah Afektif Mahasiswa Pada Pembelajaran Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Satu)... 235 Tabel 4.53 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Afektif Mahasiswa Pada
Pembelajaran Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Satu)... 236 Tabel 4.54 Kemampuan Ranah Psikomotorik Mahasiswa Pada Pembelajaran
Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Satu)... 238
Tabel 4.55 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Psikomotorik Mahasiswa Pada Pembelajaran Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Satu) ... 240 Tabel 4.56 Kemampuan Ranah Kognitif Mahasiswa Pada Pembelajaran Guritan
Berbasis Kreativitas (Pertemuan Satu)... 241 Tabel 4.57 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Kognitif Mahasiswa Pada
Pembelajaran Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Satu)... 242 Tabel 4.58 Langkah – Langkah Tahap Pembelajaran Guritan Berbasis
Kreativitas (Pertemuan Kedua)... 244 Tabel 4.59 Kuisioner (Post Test) Pembelajaran Kesenian Guritan Melalui
x
Sherly Marita Utami, 2015
Tabel 4.61 Kuisioner (Post Test) Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap
Kesenian Guritan... 249 Tabel 4.62 Aktivitas Mahasiswa Pada Pertemuan Kedua...250 Tabel 4.63 Penilaian Sikap dan Penampilan Hasil Kreativitas Mahasiswa Dalam
menuturkan Guritan (Pertemuan Kedua)...251 Tabel 4.64 Persentase Kriteria Nilai Kreativitas Mahasiswa Dalam Menuturkan
Guritan... 252
Tabel 4.65 Kemampuan Ranah Afektif Mahasiswa Pada Pembelajaran Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Kedua)... 254 Tabel 4.66 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Afektif Mahasiswa Pada
Pembelajaran Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Kedua)...255 Tabel 4.67 Perbandingan Persentase Ranah Afektif Siklus Satu dan Siklus
Dua... 255 Tabel 4.68 Kemampuan Ranah Psikomotorik Mahasiswa Pada Pembelajaran
Syair Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Kedua)... 257 Tabel 4.69 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Psikomotorik Mahasiswa Pada
Pembelajaran Syair Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan
Kedua)... 258 Tabel 4.70 Perbandingan Persentase Ranah Psikomotorik Siklus Satu dan Siklus
Dua... 258 Tabel 4.71 Kemampuan Ranah Kognitif Mahasiswa Pada Pembelajaran Syair
Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan Kedua)... 260
Tabel 4.72 Nilai Rata – Rata Kemampuan Ranah Kognitif Mahasiswa Pada Pembelajaran Syair Guritan Berbasis Kreativitas (Pertemuan
Kedua)... 261 Tabel 4.73 Perbandingan Persentase Ranah Kognitif Siklus Satu dan Siklus
Dua... 261 Tabel 4.74 Hasil Peningkatan Kuisioner Mahasiswa...263 Tabel 4.75 Hasil Penerapan Ketiga Ranah Kemampuan Berdasarkan Materi
Pembelajaran Kesenian Guritan... 265 Tabel 4.76 Hasil Nilai Keseluruhan Ketiga Ranah Kemampuan Pada
xi
Sherly Marita Utami, 2015
xii
Sherly Marita Utami, 2015
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hasil Kuisioner (Pre Test Mahasiswa)... 135 Grafik 4.2 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Dalam Menuturkan Guritan
Dasar (Pertemuan Satu)... 151 Grafik 4.3 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan Afektif... 154 Grafik 4.4 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan
Psikomotorik... 157 Grafik 4.5 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan Kognitif ... 160 Grafik 4.6 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Dalam Menuturkan Guritan
Dasar (Pertemuan Kedua)... 167 Grafik 4.7 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan Afektif ... 170 Grafik 4.8 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan
Psikomotori... 173 Grafik 4.9 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan
Kognitif... 175 Grafik 4.10 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan Afektif... 200 Grafik 4.11 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan Kognitif... 202 Grafik 4.12 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan
Psikomotorik... 212 Grafik 4.13 Persentase Kriteria Nilai Pada Kreativitas Mahasiswa Dalam
Menuturkan Guritan (Pertemuan Satu)... 234 Grafik 4.14 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan Afektif... 237 Grafik 4.15 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan
Psikomotorik... 240 Grafik 4.16 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan Kognitif... 243 Grafik 4.17 Data Hasil Kuisioner (Post Test) Mahasiswa... 249 Grafik 4.18 Persentase Kriteria Nilai Pada Kreativitas Mahasiswa Dalam
Menuturkan Guritan (Pertemuan Kedua)... 253 Grafik 4.19 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan Afektif... 257 Grafik 4.20 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan
xiii
Sherly Marita Utami, 2015
Grafik 4.21 Persentase Kriteria Nilai Mahasiswa Pada Kemampuan Kognitif... 262 Grafik 4.22 Hasil Peningkatan Kuisioner Mahasiswa...265 Grafik 4.23 Hasil Nilai Keseluruhan Ketiga Ranah Kemampuan Pada
xiv
Sherly Marita Utami, 2015
DAFTAR FOTO
Foto 2.1 Tempat Pertunujukkan Kesenian Guritan ... 46
Foto 2.2 Penggurit Sedang Menuturkan Guritan ... 47
Foto 2.3 Sambang atau Gerigik ... 54
Foto 2.4 Baju Teluk Belango ... 54
Foto 2.5 Kopiah atau Peci ... 54
Foto 2.6 Celana Bahan Hitam ... 55
Foto 2.7 Sarung... ... 55
Foto 3.1 Tempat Penelitian ... 63
Foto 4.1 Foto Kegiatan Menanya Setelah Mendengarkan Audio Guritan... 137
Foto 4.2 Foto Kegiatan Menalar Dalam Melakukan Analisis Melodi Guritan yang Dicontohkan Oleh Dosen... 140
Foto 4.3 Foto Kegiatan Menirukan Hasil Kegiatan Diskusi... 142
Foto 4.4 Foto Kegiatan Mencoba Latihan Menuturkan Guritan Dasar... 143
Foto 4.5 Foto Kegiatan Menampilkan Guritan Dasar... 144
Foto 4.6 Foto Kegiatan Menampilkan Guritan Dasar... 162
Foto 4.7 Foto Kegiatan Mengamati Penjelasan Dosen... 181
Foto 4.8 Foto Kegiatan Menanya Setelah Mendengarkan Audio Guritan ... 182
Foto 4.9 Foto Kegiatan Menalar Dalam Melakukan Analisis Syair Guritan... 183
Foto 4.10 Foto Kegiatan Mencoba Dalam Membuat Karya Syair Guritan... 191
Foto 4.11 Foto Kegiatan Mengkomunikasikan atau Mempersentasikan Hasil Karya Syair Kesenian Guritan... 206
Foto 4.12 Foto Kegiatan Mengamati Audio Kesenian Guritan... 217
Foto 4.13 Foto Kegiatan Menanya Setelah Mendengarkan Audio Guritan... 217
Foto 4.14 Foto Kegiatan Penyampaian Hasil Diskusi Dari Proses Menalar Menganalisis Melodi Syair Guritan... 219
xv
Sherly Marita Utami, 2015
Foto 4.16 Foto Kegiatan Mengkomunikasikan atau Menampilkan Hasil Karya
Kesenian Guritan Berbasis Kreativitas... 226 Foto 4.17 Foto Kegiatan Mengkomunikasikan atau Menampilkan Hasil Karya
xvi
Sherly Marita Utami, 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Kegiatan Pembelajaran... 294
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Lapangan... 308
Lampiran 3 Hasil Wawancara Lapangan (Narasumber Dosen Sastra Tuur).. ... 309
Lampiran 4 Hasil Wawancara Lapangan (Narasumber Pakar Budayawan)... 311
Lampiran 5 Hasil Wawancara Lapangan (Narasumber Mahasiswa)... 317
Lampiran 6 Lembar Observasi Dosen Pada Pelaksanaan Program Pembelajaran Kesenian Guritan... ... 319
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Mahasiswa... 330
Lampiran 8 Pedoman Penilaian Sikap dan Penampilan Mahasiswa Dalam Menuturkan Guritan Dasar... 333
Lampiran 9 Pedoman Penilaian dan Penampilan Hasil Kreativitas Mahasiswa Dalam Menuturkan Guritan... 334
Lampiran 10 Pedoman Kuisioner (Pre Test)... 335
Lampiran 11 Pedoman Kuisioner (Post Test)... 336
Lampiran 12 Pengolahan Data Kuisioner (Pre Test)... 337
Lampiran 13 Pengolahan Data Kuisioner (Post Test)... 338
Lampiran 14 Pedoman Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik... 339
Lampiran 15 Pedoman Lembar Penilaian Aspek Kognitif... 340
Lampiran 16 Pedoman Lembar Penilaian Aspek Afektif... 341
Lampiran 17 Foto Wawancara... 343
Lampiran 18 Lembar Isian Kuisioner Mahasiswa (Pre Test))... 345
Lampiran 19 Lembar Isian Kuisioner Mahasiswa (Post Test)... 347
Lampiran 20 Lembar SK Pembimbing Tesis... 349
Lampiran 21 Permohonan Izin Melakukan Penelitian Dari UPI... 351
Sherly Marita Utami, 2015
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI dan REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil temuan dari penelitian pembelajaran sastra tutur “guritan” dapat diuraikan secara rinci, sebagai berikut.
1. Rancangan Pembelajaran Sastra Tutur “Guritan” untuk Meningkatkan
Kreativitas Mahasiswa Universitas PGRI Palembang.
Pembelajaran kesenian guritan melalui pendekatan scientific terdiri dari tiga tahapan materi dan di lakukan dalam dua siklus. Pada tahapan materi pertama yaitu pembelajaran kesenian guritan dasar melalui pendekatan scientific. Tahapan materi kedua yaitu pembelajaran syair guritan berbasis kreativitas. Tahapan materi ketiga yaitu pembelajaran kesenian guritan berbasis kreativitas. Semua tahapan ketiga materi melibatkan mahasiswa melalui proses menyimak, mengetahui, memahami, menganalisis, mencipta, dan menampilkan karya kesenian guritan.
2. Penerapan Pembelajaran Sastra Tutur “Guritan” untuk Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Universitas PGRI Palembang
Pada proses pembelajaran kesenian guritan melalui pendekatan scientific, yaitu tahap mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikaikan. Dimana tahapan scientific ini lebih menekankan pada keaktifan mahasiswa dalam mencari informasi dan memecahkan masalah. Selama proses pembelajaran dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan sensitivitasnya terhadap kesenian guritan melalui indera pendengaran dan juga memberikan pengalaman estetis yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan sikap kreativitas mahasiswa.
3. Hasil Pembelajaran Sastra Tutur “Guritan” untuk Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Universitas PGRI Palembang.
Sherly Marita Utami, 2015
mahasiswa sebelum mengikuti proses pembelajaran dan setelah mengikuti proses pembelajaran, dapat dilihat pada hasil kuisioner, (2) Pada proses penerapan materi pertama mahasiswa mahasiswa dapat memahami dan mengenali guritan yang sesungguhnya, materi kedua mahasiswa mampu menganalisis makna syair guritan serta mampu menciptakan kesenian guritan baru, dan materi ketiga mahasiswa mampu menganalisis melodi kesenian guritan serta mampu menuturkan guritan hasil karyanya, (3) Hasil pengamatan peneliti melalui proses pembelajaran kesenian guritan, mahasiswa dapat menumbuhkan kreativitasny, dapat dilihat dari hasil penilaian mahasiswa dalam menuturkan kesenian guritan dasar dan menuturkan kesenian guritan berbasis kreativitas, (4) Hasil kuisioner sebelum pembelajaran hanya terdapat empat belas orang yang bisa menuturkan kesenian guritan tetapi belum bisa mengembangkan kreativitasnya dalam menciptakan
karya, dan setelah selesai pembelajaran semua mahasiswa mampu menuturkan kesenian guritan dasar dan menuturkan kesenian guritan berbasis kreativitas. (5) Pada hasil refleksi selama mahasiswa mengikuti proses pembelajaran, mahasiswa memiliki ketiga ranah kemampuan, yaitu ranah afektif, ranah psikomotorik, dan ranah kognitif, dan (6) Hasil wawancara dengan mahasiswa, menunjukkan bahwa kesenian guritan memiliki keunikan dalam vokalnya atau cara menuturkannya dan mahasiswa dapat menjadi bangga terhadap kesenian tradisi yang mimiliki banyak makna yang terkandung di dalam syair guritan. Pembelajaran kesenian guritan melalui pendekatan scientific memiliki banyak manfaat, yaitu dapat
melatih kerjasama dan melatih dalam menghargai pendapat teman. Pembelajaran ini berhasil dalam meningkatkan kreativitas terhadap kesenian guritan dan menumbuhkan berbagai karakter positif mahasiswa Universitas PGRI Palembang
Berdasarkan ketiga temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kesenian guritan melalui pendekatan scientific dapat digunakan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa terhadap kesenian tradisi, sehingga mahasiswa dapat mengetahui nilai budaya lokal, seperti nilai sosial dan nilai history. Pembelajaran ini juga dapat bermanfaat untuk memberikan pemahaman
Sherly Marita Utami, 2015
B.Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengemukakan beberapa saran untuk direkomendasikan kepada berbagai pihak terkait pembelajaran sastra tutur “guritan” melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa, yaitu:
1. Bagi Universitas PGRI Palembang
Pembelajaran kesenian guritan melalui pendekatan scientific dapat menjadi salah satu alternatif sebagai pedoman pembelajaran yang mendayagunakan potensi seni tradisi setempat, sehingga mhasiswa tidak hanya mengetahui teorinya saja mengenai kesenian guritan, tetapi juga dapat merasakan secara langsung pengalaman dalam menuturkan kesenian guritan. Pada pembelajaran ini, mahasiswa dapat mengembangkan ketga ranah kemapuan, yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif.
2. Bagi Dosen
Penelitian pendidikan seni sastra tutur “guritan” mengenai rancangan pembelajaran kesenian guritan melalui pendekatan scientific yang mencakup tahap mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan memiliki manfaat untuk meningkatkan kreativitas dan apresiasi mahasiswa terhadap kesenian guritan. Dosen juga dapat menggunakan rancangan pembelajaran ini sebagai pedoman untuk menerapkan proses pembelajaran di universitas – universitas lain, sehingga mahasiswa dapat lebih memahami kesenian tradisi setempat.
3. Bagi Mahasiswa
Sherly Marita Utami, 2015
4. Bagi Pemerintah Sumatera Selatan dan Kantor pendidkan
Dinas Pendidikan dapat memberikan fasilitas yang disediakan kepada lembaga pendidkan yang ada di Sumatera Selatan, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan kepada pemerintah dapat mematenkan mata pelajaran sastra tutur untuk dapat menjadi mata pelajaran tetap. Hal ini dikarenakan agar generasi penerus dapat cinta terhadap seni tradisinya. Peneliti juga berharap keberadaan kesenian guritan ini dapat diakui oleh masyarakat.
5. Bagi Peneliti Lebih Lanjut
Penelitian ini adalah pembuatan rancangan pembelajaran melalui pendekatan scientific, sehingga untuk penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengembangkan pembelajaran kesenian guritan melalui pendekatan yang berbeda. Peneliti dalam melakukan penelitian ini mendapatkan kesulitan dalam menentukan indikator kreativitas dalam rubrik penilaian sikap dan penampilan menuturkan guritan berbasis kreativitas. Sehingga diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat menyempurnakan pada bagian tersebut.
Sherly Marita Utami, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. (2014), Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.
Alwasilah, A Chaedar. (2011). Pokoknya Action Research. Jakarta: PT. Kiblat Buku Utama.
Alwi, Hasan. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana
Indonesia.
Caturwati, Endang. (2008). Tradisi sebagai Tumpuan Kreativitas Seni. Bandung: Sunan Ambu STSI Press Bandung.
Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Djamarah, Bahri Syaiful. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Bahri Syaiful, dkk. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dinas Pendidikan. (2008). Sastra Tutur Sumatera Selatan. Palembang: Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Hamalik, Oemar. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan, J.J. (2010). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2002).
Kobar, Sembilan, (2008). Sastra Tutur Sumatera Selatan: Peran dan Fungsinya dalam Masyarakat (Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin). Palembang: Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
Mack, Dieter. (1994). Ilmu Melodi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Sherly Marita Utami, 2015
Mertler, Craig A. (2011). Action Research, Mengembangkan Sekolah dan Memberdayakan Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Miftahul, Huda, (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosada.
Nettl, Bruno. (2005). The Study of Ethnomusicology. American : University of Illinois Press.
Pamadhi, Hajar. (2012). Pendidikan Seni. Yogyakarta: UNY Press.
Prier SJ, Karl-Edmund. (2004). Ilmu Bentuk Musik.Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi.
Pribadi, Benny A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Rahyubi, H. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajran motorik. Referens: Cigasong, Majalengka, Jawa Barat.
Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya Wina, (2006). Strategi Pembelajaran.Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sani, Ridwan, Abdullah. (2014). Pembelajaran Scientific: Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Siregar, Eveline. dkk. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Soeharto, M. (2008). Kamus Musik. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Soetopo, Sungkowo. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Palembang: Tanpa Penerbit.
Suan, Ahmad Bastari, dkk. (2007). Atung Bungsu; Sejarah Asal-Usul Jagat Besemah. Palembang: Pesake (Pencinta Sejarah dan Kebudayaan) dan Pemerintah Kota Pagar Alam.
Sudarma, Momon. (2013). Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Sherly Marita Utami, 2015
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supratiknya, A. (2012). Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Susilana, dkk. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.
Tarigan, Djago. (1990). Proses Belajar Mengajar PRAGMATIK. Bandung: Angkasa.
Tetrazzini, Luisa, dkk. (1975). Caruso and Tetrazzini On The Art Singing. New York: Dover Publications, Inc.
Toto, Ruhimat, Dkk. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Riset dan Wawancara
Bastari Suan. (masyarakat / Pakar Budayawan). Arman. (masyarakat / Seniman).
Sumber Internet
http://www.slideshare.net/chikykiky/pendekatan-scientific-29620620
http://info-data-guru-ptk.blogspot.com/2013/12/model-pendekatan-ilmiah-scientific.html.
Sumber Tesis
Fidiyarti, Hasmi. (2012). Peningkatan Apresiasi Siswa MTS MA’ Arif Nu 01 Gandrung Mangu Terhadap Kesenian Rebana melalui Pendekatan
Scientific. UPI
Yulianti, Eli. (2012). Pembelajaran Pupuh Sekar Agung Raehan Berbasis
Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Kepekaan Laras di SMA Negeri