• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Oleh :

Asep Agung Sumpena 0806091

Perkembangan pariwisata di kota Bandung di dukung dengan semakin bervariasinya jenis wisata yang dapat dinikmati oleh para wisatawan. Salah satu jenis wisata yang diminati oleh para wisatawan pada saat berkunjung ke Bandung adalah wisata alam. Bandung, dengan keindahan alam dan kesegaran udaranya semakin mendukung perkembangan dari wisata alam di Bandung. Salah sati objek wisata alam yang ada di Bandung adalah Taman Wisata Alam Maribaya di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sayangnya, kondisi dari Taman Wisata Alam Maribaya pada saat ini cukup memprihatinkan. Selain itu promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola sangat lah minim, sehingga Taman Wisata Alam Maribaya saat ini mulai ditinggalkan oleh para wisatawan dan sulit bersaing dengan jenis usaha sejenis di Bandung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif Dengan menggunakan metode ini, maka dapat diperoleh deskripsi mengenai bagaimana promosi yang telah dilakukan oleh pihak pengelola Taman Wisata Alam Maribaya, produk wisata apa saja yang dimiliki oleh Taman Wisata Alam Maribaya, siapakah segmen pasar yang dituju oleh pengelola Taman Wisata Alam Maribaya, serta strategi promosi apa yang tepat untuk dilaksanakan oleh pengelola Taman Wisata Alam Maribaya. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuisioner, hasil wawancara serta observasi.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa promosi yang telah dilakukan oleh pengelola Taman Wisata Alam Maribaya dianggap belum efektif dan tidak dapat menjangkau semua wisatawan. Pemilihan media promosi pun harus lebih diperbaiki, karena media promosi yang dipilih sekarang dianggap belum efektif. Responden menganggap daya tarik wisata yang dimiliki oleh Taman Wisata Alam Maribaya adalah baik, namun tidak didukung oleh produk wisata dan kondisi fasilitas pendukung yang baik. Taman Wisata Alam Maribaya memiliki pangsa pasar yang rendah dan berada pada pasar yang perkembangannya tinggi.

(2)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PROMOTION STRATEGY OF MARIBAYA AS ONE OF ECOTOURISM AREA IN LEMBANG, WEST BANDUNG REGENCY

ABSTRACT

By :

Asep Agung Sumpena 0806091

The development of tourism in Bandung city, supported by the varied types of tours that can be enjoyed by the tourists. One type of tourism demand by travelers when visiting Bandung is nature. Bandung, with its natural beauty and the freshness of the air support the development of nature tourism in Bandung. One of sati natural attractions in Bandung is Maribaya in Lembang, West Bandung regency. Unfortunately, the condition of the Maribaya at the moment is quite alarming. Besides the campaign carried out by the manager so is minimal, so the Maribaya current starting left by the tourists and to compete with similar business types in Bandung. This research uses descriptive qualitative research method Using this method, we can obtain a description of how the campaign has been carried out by the manager of the Maribaya, any tourist product which is owned by the Maribaya, whose target market segments by the Maribaya, as well as what is appropriate promotional strategies to be implemented by Maribaya. The research instrument used in the study in which questionnaires and interviews and observation. From the results of this research note that the website features has a positive value in the decision tourist visiting Bandung. On the hypothesis testing is also known that there are significant between the decision to visit the website features. Features the decision to visit the website and there is a study of the relationship.

From the results of this research note that the promotion has been done by the Maribaya considered not effective and was not able to reach all the tourists. Election media campaign must be corrected, because the media campaign which is now considered to have been effective. Respondents considered a tourist attraction owned by the Maribaya is good, but unfortunately not supported by tourism products and facilities to support good condition. Maribaya have low market share and market development are high on.

(3)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr, Wb.

Perkembangan pariwisata di Indonesia semakin berkembang setiap tahunnya. Perkembangan pariwisata ini berkembang pesat hampir diseluruh wilayah Indonesia. Dengan berkembangnya kepariwisataan Indonesia ini berdampak pada beragamnya destinasi wisata yang ada. Bandung merupakan salah wilayah yang sedang berkembang karena miliki berbagai macam kegiatan wisata yang bervariatif. Salah satunya adalah kegiatan wisata alam seperti Taman Wisata Alam Maribaya di Kabupaten Bandung Barat.

Pada penelitian ini akan diteliti mengenai strategi promosi yang dilakukan oleh pengelola Taman Wisata Alam Maribaya. Pada penelitian ini akan akan diketahui bagaimana segmen pasar, dan juga promosi yang sudah dilakukan. Penelitian ini akan meneliti mengenai strategi promosi apa yang baik guna meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Alam Maribaya. Penetapan strategi penelitian ini akan di analisis berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian yang dilakukan dengan melihat data yang ada dan juga hasil penyebaran kuisioner.

Semoga penelitian ini bisa membantu dalam pengembangan Taman Wisata Alam Maribaya dan juga dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik atas penelitian ini dapat membantu bagi penulis dipenelitian selanjutnya. Terima kasih.

Bandung, Juli 2013

(4)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMAKASIH

Penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan orang-orang yang telah berjasa selama penelitian ini dilakukan. Maka peneliti ingin mengucapkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penelitian ini. Yaitu kepada :

1. Ibu Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si selaku Ketua program studi Management Resort & Leisure.

2. Bapak Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd. selaku dosen pembimbing 1, yang telah membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian ini. 3. Ibu Lia Afriza S.E., M.M selaku dosen pembimbing 2, yang telah

membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian ini.

4. Seluruh dosen-dosen prodi Manajemen Resort dan Leisure yang telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat selama ini.

5. Bapak Tatang Tarmedi dan juga Ibu Elis Kusmiati tercinta sebagai orang tua serta adiku Raynanda Sukma Medina yang selalu memberikan doa dan dukungan yang tiada henti agar penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu bukti pengabdian anandamu untuk membuat bapa dan mama bahagia walaupun ini hanya sebagian kecil dari pengabdianku.

6. Dara Martyhelda Muarief tersayang yang selalu mendukung, meluangkan waktu dan membantu penulis agar menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

(5)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Management, serta Bapak Masri selaku General Manager yang selalu memberikan dukungan terhadap penulis untuk segera menyelesaikan studi.

8. Seluruh rekan seperjuangan selama kuliah, khususnya kepada para sahabat tercinta (Septian Mo Indragiri, Anton Jambon, Fajar Ableh, Wisnu Leo, Dhani Lee Wank, Kiki Quyagaya, Zidni Maestro Akhpani, Prasidha Uchip, Andhika Ustad Mochammad, Risha Sergio Ocha, Nathan Budi, Zaeni Buluk, Farhan, Gilang Obosh, Erickson Sayur, Endar Endru, Geraldus Dolak, Dia Soto, Mamang Fero)

Peneliti memohon maaf atas ketidak sempurnaan penelitian ini, dan juga memohon maaf apabila ada pihak yang telah membantu namun tidak tersebutkan dalam ucapan terima kasih. Peneliti tetap memberikan penghargaan sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah membantu peneliti.

Bandung, Juli 2013

(6)

1 Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata dewasa ini telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sektor unggulan perekonomian di Indonesia. Hal ini didukung oleh sumber daya Indonesia yang dikenal luas kaya akan keanekaragaman budaya, keindahan alam, serta keramahan penduduknya. Potensi tersebut sangat beragam dan unik sehingga menjadi keutungan tersendiri untuk menarik wisatawan. Setiap orang hampir pasti pernah berwisata dan pasti membutuhkan kegiatan wisata setidaknya sebagai ajang untuk melepas lelah dan penat setelah berkutat dengan rutinitas sehari- hari.

Pada saat ini, kegiatan wisata telah terdiferensiasi menjadi lebih luas, tidak seperti zaman dahulu ketika istilah ini pertama kali muncul. Pergi di dalam satu kota maupun ke kota lain dengan tujuan bukan untuk tinggal menetap atau melakukan usaha yang teratur disebut berwisata. Tidak seperti zaman dahulu, wisata diidentikan sebagai kegiatan yang harus dilakukan minimal lebih dari 1 hari ataupun harus menginap.

Pada dewasa ini, jenis- jenis wisata pun telah berkembang menjadi semakin banyak, seperti wisata alam, wisata bahari, wisata religi dan budaya, wisata belanja, wisata kuliner, dll. Semua jenis wisata tersebut, memiliki ke – khasan serta keunikan masing- masing, yang menjadi suatu daya pikat tersendiri bagi masyarakat. Namun kesemua potensi yang dimiliki oleh tiap jenis wisata tersebut, akan terbuang percuma apabila para pelaku dunia usaha wisata tidak dapat melakukan promosi secara tepat dan efisien. Promosi diperlukan agar produk wisata yang akan dijual dapat dikenal oleh masyarakat, sehingga muncul lah ketertarikan akan produk wisata tersebut.

(7)

beberapa kota, baik potensi wisata alam, bahari, budaya, religi, kuliner dan belanja. Salah satunya daerah yang menjadu daerah tujuan wisata Jawa Barat adalah Bandung. Bandung merupakan ibu kota Jawa Barat, terkenal akan kesejukan serta keindahan panorama alamnya. Selain itu, Bandung terkenal pula sebagai kota pusat kebudayaan serta kota yang memiliki makanan khas yang menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Berbagai jenis wisata dapat wisatawan temukan di Bandung, dimulai dari wisata budaya, wisata belanja, wisata kuliner serta wisata alam. Keanekaragaman wisata ini membuat Bandung selalu dipenuhi oleh wisatawan pada saat weekend, baik oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Ini dapat terlihat dari tingkat hunian kamar di hotel- hotel yang tersebar di Bandung selalu tinggi dimulai dari hari Jum’at sampai dengan Minggu. Selain itu indikator lain yang dapat menjadi acuan adalah selalu padatnya tempat- tempat wisata pada saat weekend, serta kepadatan lalu lintas di kota Bandung pada saat weekend.

Tabel 1.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung

Wisatawan 2010 2011 2012

Wisman 228.449 225.585 176.855

Wisnus 4.951.439 6.487.239 5.080.584

Sumber : Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kota Bandung 2012

(8)

Kecamatan Cipeundeuy, Kecamatan Cipongkor, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Gunung Halu, Kecamatan Lembang, Kecamatan Ngamprah, Kecamatan Padalarang, Kecamatan Parongpong, Kecamatan Rongga, dan Kecamatan Sindangkerta. Kabupaten Bandung Barat ini beribu kota di Ngamprah, berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten Bandung dan Cimahi di sebelah timur, Kota Bandung di sebelah selatan, dan Kabupaten Cianjur di sebelah barat dan timur. Berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Barat no.1 Tahun 2008, Kabupaten Bandung Barat termasuk kedalam Kawasan Bandung Utara. Kawasan Bandung Utara meliputi sebagian wilayah Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat dengan di sebelah utara dan timur dibatasi oleh punggung topografi yang menghubungkan puncak Gunung Burangrang, Masigit, Gedongan, Sunda, Tangkubanparahu dan Manglayang, sedangkan di sebelah barat dan selatan dibatasi oleh garis (kontur) 750 m di atas permukaan laut (dpl) yang

secara geografis terletak antara 107º 27’ - 107 º Bujur Timur, 6º 44’ - 6º 56’ Lintang Selatan. Tujuan dari PERDA no.1 Tahun 2008 ini adalah mengatur pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan Bandung Utara berdasarkan asas manfaat, keseimbangan, keserasian, keterpaduan, kelestarian, keadilan dan peran serta masyarakat. Tujuan pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung Utara adalah mewujudkan keseimbangan pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung Utara untuk menjamin pembangunan yang berkelanjutan, serta mewujudkan peningkatan fungsi lindung terhadap tanah, air, udara, flora dan fauna. Sasaran pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung Utara adalah :

1. perkuatan peran dan fungsi Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Kawasan Bandung Utara dalam pengendalian perkembangan Kawasan Bandung Utara;

(9)

3. berfungsinya Kawasan Bandung Utara sebagai daerah tangkapan air, peresap dan pengalir air bagi daerah bawahannya;

4. terkendalinya perubahan bentuk permukaan dan tutupan tanah.

Salah satu objek wisata yang berada di Kabupaten Bandung Barat adalah Taman Wisata Alam Maribaya yang terletak di Kecamatan Lembang. Taman Wisata Alam Maribaya mencatat total 26.459 kunjungan wisatawan selama tahun 2011. Taman Wisata Alam Maribaya memiliki potensi wisata berupa keindahan panorama alam, air terjun dan juga pemandangan hutan yang masih alami. Apabila wisatawan melakukan trekking di kawasan ini, wisatawan dapat meneruskan perjalanan hingga Taman Hutan Raya Juanda yang terletak di daerah Dago, Bandung. Banyak sekali tours & travel maupun individual travelers yang menjadikan Lembang sebagai salah satu daerah tujuan untuk berwisata. Namun ironis nya, hanya sedikit saja para wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Maribaya. Ini merupakan kondisi yang sangat bertolak belakang dengan kondisi terdahulu, dimana Taman Wisata Alam Maribaya merupakan salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Tabel 1.2

Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Taman Wisata Alam Maribaya

Tahun Jumlah Kunjungan

2010 27217

2011 26459

2012 (sampai dengan bulan Agustus 2012) 17202 Sumber : Pengelola Taman Wisata Alam Maribaya 2012

(10)

aspek terpenting dalam rangka meraup kunjungan wisatawan ke sebuah objek wisata. Promosi dapat dilakukan baik oleh pihak pengelola (internal) maupun pihak luar (eksternal). Jenis promosi yang dilakukan pun harus disesuaikan dengan segmentasi pasar yang dituju. Oleh karena itu, penyusunan strategi promosi yang tepat sangat diperlukan untuk mencapai kunjungan wisatawan yang maksimal.

Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian penulis dengan judul Strategi Promosi Taman Wisata Alam Maribaya Sebagai Kawasan Ecotourism Di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat..

B. Identifikasi Masalah

1. Promosi apa saja yang telah dilakukan oleh pihak pengelola Taman Wisata Alam Maribaya?

2. Bagaimana kondisi bisnis Taman Wisata Alam Maribaya berdasarkan analisis matriks BCG (Boston Consultant Group)?

3. Siapakah segmen pasar dari Taman Wisata Alam Maribaya?

4. Strategi promosi apa yang tepat untuk diterapkan oleh pihak pengelola Taman Wisata Alam Maribaya?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan jenis- jenis promosi yang telah dilakukan oleh pihak pengelola Taman Wisata Alam Maribaya.

2. Untuk menganalisis kondisi bisnis Taman Wisata Alam Maribaya berdasarkan matriks BCG (Boston Consultant Group).

3. Untuk mendeskripsikan segmen pasar dari Taman Wisata Alam Maribaya. 4. Untuk mendeskripsikan strategi promosi yang tepat untuk diterapkan oleh

pihak pengelola Taman Wisata Alam Maribaya.

D. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan masukan kepada pihak pengelola Taman Wisata Alam Maribaya dalam rangka meningkatkan promosi kawasan Maribaya.

(11)

3. Sebagai bahan masukan kepada pelaku usaha pariwisata, dalam hal ini adalah tours & travel untuk membantu mempromosikan Taman Wisata Alam Maribaya sebagai kawasan ecotourism di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

4. Sebagai bahan masukan kepada peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I – PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat, serta definisi operasional.

BAB II – KAJIAN TEORI

Berisi seputar teori yang digunakan selama penelitian dan kerangka

pemikiran.

BAB III – METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijabarkan mengenai metode yang digunakan dalam

penelitian yang dilakukan.

BAB IV – PEMBAHASAN

Dalam bab ini semua hasil temuan selama penelitian akan dijelaskan

kemudian hasil temuan tersebut dibahas berdasarkan teori yang berlaku.

BAB V – KESIMPULAN & REKOMENDASI

Bab ini berisi kesimpulan hasil dari penelitian beserta rekomendasinya.

(12)
(13)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini, maka penulis mendefinisi-operasionalkan hal sebagai berikut:

1. Fokus penelitian ini adalah penetapan strategi promosi Taman Wisata Alam Maribaya Sebagai Kawasan Ecotourism di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

2. Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert, Jr. (1995), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif berbeda, yaitu (1) dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Berdasarkan perspektif pertama, strtegi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. (Tjiptono;3,2008)

(14)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Dalam PP no 18 Tahun 1994 Bab I Pasal 1 disebutkan bahwa wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam, di taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam.

5. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas menyebutkan bahwa kawasan (dari bahasa Jawa kuna, kawaśan yang berarti daerah waśa, dari bahasa Sansekerta: "memerintah") artinya daerah yang memiliki ciri khas tertentu atau berdasarkan pengelompokan fungsional kegiatan tertentu, seperti kawasan industri, kawasan perdagangan, dan kawasan rekreasi. (Wikipedia)

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Taman Wisata Alam Maribaya, Jalan Raya Lembang no.105/212, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Secara

astronomis, Taman Wisata Alam Maribaya terletak di 6º 49’41”LS-6º 50’02”LS

dan 107º 39’14”BT- 107º 39’36” BT. Sedangkan secara geografis, Taman Wisata Alam Maribaya berbatasan langsung dengan 4 desa, yaitu:

(15)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

[image:15.595.149.520.112.288.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian

Sumber : maps.google.com

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012 : 9) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional (masuk akal, terjangkau oleh nalar manusia), empiris (dapat diamati oleh indera manusia), dan sistematis (menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis). Menurut Umar (2008:7), desain penelitian disesuaikan dengan tiga macam tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui, mendeskripsikan, mengukur, atau kombinasi ketiganya atas suatu fenomena tertentu, maka desain penelitianpun akan disesuaikan dengan tujuan penelitian tersebut. Desain penelitian sendiri dapat dibagi atas tiga macam, yaitu desain Ekploratif, Deskriptif dan Kausal.

1. Desain Ekploratif

(16)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

teridentifikasi dengan baik; untuk mengetahui apakah penelitian yang akan dilakukan cukup layak; atau untuk mengetahui apakah peneliti yakin mampu untuk melakukan penelitian yang sebenarnya atau sebaliknya. Penelitian dengan desain ini tidak sampai pada tahapan penyimpulan hasil, karena tujuan penelitiannya cenderung lebih mengutamakan pada ketersediaan data yang dianggap relevan sebanyak-banyaknya daripada ketajaman analisis datanya.

2. Desain Deskriptif

Tujuan penelitian ini bersifat suatu paparan pada variabel-variabel yang diteliti, missalnya tentang siapa, yang mana, kapan, dan dimana, maupun ketergantungan kepada variabel pada sub-sub variabelnya.Studi pada desain ini dapat dilakukan secara sederhana atau rumit dan dapat melibatkan data kuantitaif yang dilengkapi dengan data kualitatif. Dengan demikian, hasil penelitian dengan desain ini akan menghasilkan informasi yang komprehensif mengenai variabel yang diteliti.

3. Desain Kausal

Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antarvariabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel memengaruhi variabel lain. Desain kausal juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependen secara langsung.Desain ini juga berguna pada riset yang bersifat ex-post-facto yang mencoba mencari hubungan-hubungan atau sebab-akibat dari variabel-variabelnya yang datanya telah terjadi sebelumnya (bukan secara langsung seperti pada desain eksperimen).

(17)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) yang menyatakan peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi, teknik analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi. Metode Desktiptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Nazir, 2009:54).

D. Populasi dan Sampel

Dalam melakukan penelitian kegiatan pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting.Sebelum mengumpulkan data terlebih dahulu peneliti harus menentukan populasi dari objek penelitian. Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian yang berbentuk benda-benda, manusia ataupun peristiwa yang terjadi sebagai objek penelitian. Populasi juga dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009; 115). Populasi adalah keseluruhan objek penelitian apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130). Sudjana (2007:66), mendefinisikan populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitas mengenai karakteristik-karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang dipelajari sifat-sifatnya.

(18)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

untuk populasi yang digunakan adalah wisatawan yang berkunjung selama bulan Agustus 2012 yaitu sebanyak 5891 orang. Untuk mengefisienkan penelitian, penulis melakukan sampling sebagai representasi dari populasi. Sampel disini adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Sampel menurut Sugiyono (2012:116) ”merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu”.

Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diteliti, penulis menggunakan Rumus Slovin (Umar, 1999:49). Berikut adalah Rumus Slovin:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan

Dari rumus diatas, dengan jumlah populasi 5891orang didapat jumlah sampel sebanyak 100 orang, dengan nilai kritis yang digunakan sebesar 10 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada perhitungan dibawah.

n = 5891 / 1 + 5891 (0,10)² n = 1285 / 1 + 58,91 n = 1285 / 59,91 n = 98.33 n = 100

(19)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mengambil keputusan secara rasional, serta dianggap telah mengunjungi obyek wisata lain.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, yang kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012 : 38). Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Dalam hal ini variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyataka variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti (Wirartha, 2006:220). Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel dependen (Sugiyono 2011:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kondisi riil Taman Wisata Alam Maribaya.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas (Sugiyono 2011:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah objek wisata yang bersangkutan yaitu Taman Wisata Alam Maribaya.

F. Operasionalisasi Variabel

(20)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

[image:20.595.103.515.125.333.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Operasionalisasi Variabel

Strategi Promosi Strategi promosi yang didapat dari pertimbangan kondisi bisnis di Taman Wisata Alam Maribaya berdasarkan analisis matriks BCG (Boston Consultant Group)

Taman Wisata Alam

Maribaya

Produk yang dimiliki, Promosi yang telah dilakukan, Segmentasi Pasar

G. Teknik Pengumpulan Data

(21)

sumber-Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

sumber lain yang mendukung, namun tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian, yaitu melalui studi literartur dari data, dokumen-dokumen kantor yang memiliki keterkaitan dengan penelitian, buku-buku, laporan ilmiah.

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Wawancara, adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Penulis melakukan wawancara dengan pihak pengelola di Taman Wisata Alam Maribaya, yang kemudian dirangkum menjadi pokok masalah yang akan dibahas pada bab–bab selanjutnya.

2. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, disertai dengan pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran (Fathoni, 2005:104). Orang yang melakukan observasi disebut pengobservasi (observer) dan pihak yang diobservasi disebut terobservasi (observe).

3. Studi Literatur, mempelajari buku-buku dari perpustakaan atau dari internet sebagai data sekunder.

4. Dokumentasi, melakukan pemotretan terhadap objek wisata yang diteliti dan akan dijadikan sebagai bahan lampiran pada hasil penelitiannya.

(22)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dilakukan di beberapa tempat.Sedangkan data sekunder yaitu informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari responden tetapi dari pihak ketiga dalam penelitian ini adalah pihak pengelola.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan sebuah proses penting dalam sebuah penelitian. Analisis data digunakan untuk memproses data yang telah ditemukan oleh peneliti sehingga data tersebut bisa menjadi sebuah kesimpulan yang dapat diterima secara faktual. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2012 : 244).

Analisis data dalam penetian ini menggunakan dua metode yaitu analisis kuesioner dan teknik analisis data menggunakan matriks BCG (Boston Consultant Group).

1. Analisis Kuesioner

Teknik analisis kuesioner dilakukan karena adanya permintaan wisatawan seperti berbagai keinginan, kebutuhan, kesukaan, dan ketidaksukaan yang kadang-kadang berbaur dan bertentangan dalam diri antara wisatawan maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner untuk mengembangkan objek wisata yang berdasarkan preferensi pengunjung.

Tata cara untuk mengolah data kuesioner adalah : a) Pengklasifikasian pertanyaan dalam kuesioner

b) Penghitungan data yang telah didapat dari hasil pengisian kuesioner

(23)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

d) Menganalisis hasil data keusioner yang telah diisi oleh narasumber

Adapun rumus presentase yang digunakan untuk melihat berapa banyak kecenderungan frekuensi jawaban responden :

Keterangan : P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah Sampel 100% = Konstanta

Setelah dilakukan perhitungan maka hasil presentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut :

0% = Tidak seorangpun 1% - 24% = Sebagian kecil

25% - 49% = Hampir setengahnya 50% = Setengahnya

51% - 47% = Sebagaian besar 75% - 99% = Hampir seluruhnya 100% = Seluruhnya

2. Analisis Matriks BCG (Boston Consultant Group)

BCG Matrix secara grafis menggambarkan secara jelas perbedaan di antara SBU (Strategy Business Unit) melalui dua variabel, yaitu posisi pangsa pasar dan rata- rata pertumbuhan industrinya. Berikut adalah contoh matriks BCG.

High Medium Low

F

P = x 100%

(24)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1.0 .50 0.0

STARS II

QUESTION MARKS I

CASH COWS III

[image:24.595.115.505.113.237.2]

DOGS IV

Gambar 3.2 : Matriks BCG

a) Question Marks

Pada posisi ini SBU SBU memiliki pangsa pasar yang relatif rendah dan bersaing dalam pasar industri yang pertumbuhannya tinggi. Untuk menanggulanginya, perusahaan harus melaksanakan strategi intensif, seperti strategi market penetration, market development, atau product development.

b) Stars

Pada posisi ini memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki long run opportunities terbaik dalam hal pertumbuhan dan laba. SBU dengan pangsa pasar yang tinggi dan pertumbuhan industri yang tinggi pula memerlukan investasi untuk memperkuat posisi mereka. Forward Integration, backward integration, horizontal integration, market penetration, market development, product development, dan joint venture adalah strategi- strategi yang dapat dipertimbangkan.

c) Cash Cows

Pada posisi ini SBU memiliki pangsa pasar yang relatif tinggi, tetapi mereka bersaing dalam pertumbuhan pasar yang lambat. Strategi yang patut dipertimbangkan dalam posisi ini adalah product development atau concentric diversification.

(25)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(26)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Daluarti, Meitri H.C. (2010). Dalam Hand Out Mata Kuliah Planologi Kepariwisataan. Bandung : Program Studi Manajemen Resort & Leisure UPI

Fathoni, Abdurrahmat. (2005). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.Jakarta: Rineka Cipta.

Hermawan, Asep. (2006). Penelitian Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta:

Bumi Aksara.

Nazir, Mohammad. (2009). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia

Pendit, Nyoman S. (2006). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana.

Jakarta: Pradnya Paramitha.

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 Pengusahaan Pariwisata Alam Di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Sugiyono. (2007).Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009).Metode Penelitian Bisnis.Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2011).Metode Penelitian Pendidikan, Edisi 12.Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

(27)

Asep Agung Sumpena, 2015

STRATEGI PROMOSI TAMAN WISATA ALAM MARIBAYA SEBAGAI KAWASAN ECOTOURISM DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Umar, Hussein. (1999). Metode Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Umar, Hussein. (2008). Strategic Management In Action. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Umar, Hussein. (2008). Desain Penelitian Karyawan MSDM Dan Perilaku Karyawan.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Undang- Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Keapariwisataan

Wirartha, I Made. (2006). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi.

Gambar

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Gambar 3.2 : Matriks BCG

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk mengembangkan atraksi wisata

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dengan informan yang berjumlah 6 (enam) orang. Data diperoleh melalui wawancara mendalam,

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan spefisikasi penelitiannya deskriptif analitis, dan

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Inti permasalahan dalam sebuah penelitian kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan mengenai suatu objek, yaitu

Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis swot, Untuk mencapai tujuan penelitian

Berikut ini adalah hasil wawancara penelitian dengan informan penelitian mengenai apa saja media cetak yang digunakan dalam pelaksanaan promosi objek wisata

Terdapat empat tahapan dalam penelitian, yang meliputi: mengidentifikasi potensi ODTW di Kecamatan Watulimo dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif,

Data dari hasil penelitian selanjutnya akan di analisis dengan menggunakan dua metode yaitu Analisis kualitatif deskriptif yaitu metode analisis yang bertujuan