• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN HIBAH INSTITUSI PERANCANGAN E-TOURISM SEBAGAI UPAYA PROMOSI DESA JATI INDAH LAMPUNG SELATAN OLEH : TIM DOSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN HIBAH INSTITUSI PERANCANGAN E-TOURISM SEBAGAI UPAYA PROMOSI DESA JATI INDAH LAMPUNG SELATAN OLEH : TIM DOSEN"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN

PENELITIAN HIBAH INSTITUSI

SKEMA PENELITIAN : PENELITIAN DASAR

PERANCANGAN E-TOURISM

SEBAGAI UPAYA PROMOSI DESA JATI INDAH LAMPUNG SELATAN

OLEH :

TIM DOSEN

Muchammad Rizky Kadafi, M.Sn. NIK/NIDN :14691018/0218089302

Ade Moussadecq, M.Sn NIK/NIDN : 15161020/0228018802

Muhammad Redintan Justin, M.Sn NIK : 15180221

TIM MAHASISWA Kefas Juan NPM. 2011070032

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN, PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA TAHUN 2021

(3)
(4)

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Hibah Institusi yang berjudul Perancangan E-Tourism Sebagai Upaya Promosi Desa Jati Indah Lampung

Selatan. Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak – Ibu Perangkat Desa, Dosen Prodi DKV dan LP2M IIB Darmajaya yang telah membantu kami baik secara moral maupun

materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari, bahwa laporan penelitian yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan penelitian ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bandar Lampung, 20 Juni 2021 Hormat Saya

M. Rizky Kadafi NIK. 14691018

(5)

RINGKASAN

Pada Provinsi Lampung terdapat sebuah desa yang memiliki potensi besar dalam mengambangkan sektor pariwisata desa dan industri kreatif. Desa tersebut adalah Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintan, Kabupaten Lampung Selatan.Pariwisata desa serta industri kreatif ialah core ekonomi Indonesia, yang dimana menyumbang devisa sangat besar untuk perekonomian nasional serta tumbuhnya daya serap tenaga kerja baru. Akan tetapi pada situasi pandemi saat ini, pariwisata desa dan industri kreatif mengalami penurunan Produk Domestik Bruto (PDB).

Penguatan di sektor wisata desa dan ekonomi kreatif di kawasan Desa Jati Indah jadi suatu pemecahan masyarakat desa dalam guna tingkatkan pemulihan kembali taraf perekonomian.Sektor-sektor penopang ekonomi kreatif yang terdapat pada Desa Jati Indah menjadi tulang punggung serta peran rancangan desain kembali terhadap media promosi dan publikasi Desa Jati Indah, Lampung Selatan.

Pada Desa Jati Indah akan dilakukan observasi awal untuk mengetahui lebih mendalam tentang sektor-sektor potensial baik dari ranah objek pariwisata desa serta produk lokal dari masyarakat Desa Jati Indah. Lalu hal tersebut dijadikan konten – konten isian Landing Page E-Tourism desa Jati Indah, Lampung Selatan. Metode perancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah design thinking, proses yang dikembangkan oleh IDEO yang telah diadaptasi untuk kebutuhan perancangan desain visual suatu produk digital. Bagaimaan memahani sebuah permasalahan sebelum mencari solusi pemecahan permasalahannya. Proses perancangan ulang ini mengikuti teori yang berlaku di dunia desain, dimana teori tersebut menyebutkan bahwa desain melalui lima tahap untuk menyelesaikan masalah.

Perancangan visual landing page E-tourism yang di masa akan datang berfungsi untuk ranah media promosi dan publikasi desa Jati Indah jika direalisasikan ke dalam bentuk E-Tourism berbasis web maupun aplikasi mampu menjadi solusi dalam mendorong pemulihan sektor pariwisata desa dan industri kreatif, sehingga warga desa Jati Indah, Lampung Selatan dapat meningkatkan perekonomiannya.

(6)

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Perumusan Masalah ... 3 Tujuan Penelitian ... 3 Manfaat... 3 Sistematika Penelitian ... 4

1.6 Rencana Target Capaian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

Perancangan ... 6

Perancangan Dalam Lingkup Desain Komunikasi Visual ... 6

E-Tourism ... 6

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ... 7

2.4. Landing Page ... 7

2.4. Icon ... 8

BAB III METODE PENELITIAN ... 12

Jenis Penelitian ... 12

Sumber Data ... 12

Strategi dan Posisi Penelitian ... 13

Teknik Pengumpulan Data ... 13

Analisis Masalah ... 15

(7)

Rujukan Perancangan ... 16 Sintesis ... 16 Proses Perancangan ... 18 Implementasi Desain ... 35 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(8)
(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Alur Penelitian ... 4

Gambar 1.2 Situs E-Tourism Indonesia Travel ... 6

Gambar 1.3 Website Pemerintah Kota Bandar Lampung ... 17

Gambar 1.4 Sketsa Desa Jati Indah ... 18

Gambar 1.5 Sketsa Masjid di Desa Jati Indah ... 19

Gambar 1.6 Sketsa Sekolah Dasar di Desa Jati Indah ... 19

Gambar 1.7 Sketsa Rumah Warga Desa Jati Indah ... 20

Gambar 1.8 Sketsa Tugu Lilin ... 20

Gambar 1.9 Sketsa Waterboom ... 21

Gambar 1.10 Sketsa Tugu Merah Putih ... 21

Gambar 2.1 Sketsa Ilustrasi Desa ... 22

Gambar 2.2 Sketsa Taman Kanak-Kanak di Desa Jati Indah ... 22

Gambar 2.3 Sketsa Ikon Berita ... 23

Gambar 2.4 Sketsa Ikon Peternakan ... 23

Gambar 2.5 Sketsa Ikon SDA... 24

Gambar 2.6 Sketsa Ikon Wisata Kuliner ... 24

Gambar 2.7 Sketsa Ikon Pelayanan ... 25

Gambar 2.8 Sketsa Ikon UMKM ... 25

Gambar 2.9 Sketsa Ikon Wisata ... 26

Gambar 2.10 Sketsa Perikan di Desa Jati Indah ... 26

Gambar 3.1 Landmark Tugu Lilin... 27

Gambar 3.2 Landmark TK di Desa Jati Indah ... 27

Gambar 3.3 Landmark Balai Desa di Jati Indah ... 28

Gambar 3.4 Landmark Masjid di Jati Indah ... 28

Gambar 3.5 Landmark Rumah Warga ... 29

Gambar 3.6 Landmark SD di Jati Indah ... 29

Gambar 3.7 Landmark Tugu Merah Putih... 30

Gambar 3.8 LandscapeDesa Jati Indah ... 30

Gambar 4.1 Icon Berita ... 31

Gambar 4.2 Icon Peternakana ... 31

Gambar 4.3 Icon SDA ... 32

Gambar 4.4 Icon Wisata Kuliner ... 32

Gambar 4.5 Icon Wisata di Desa Jati Indah ... 33

Gambar 4.6 Icon Pelayanan di Desa Jati Indah ... 33

Gambar 4.7 Icon UMKM di Desa Jati Indah ... 34

Gambar 4.8 Icon Perikanan di Desa Jati Indah ... 34

Gambar 4.9 Desain Landing Page Desa Jati Indah ... 35

Gambar 5.1 Halaman Home Page ... 36

Gambar 5.2 Halaman Profil ... 36

Gambar 5.3 Halaman Contact ... 37

Gambar 5.4 Halaman Berita ... 37

Gambar 5.5 Halaman Peternakan ... 38

Gambar 5.6 Halaman SDA ... 38

(10)
(11)

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini, Provinsi Lampung menjadi sebuah 'pintu gerbang' pulau Sumatera. Di Provinsi Lampung terdapat sebuah desa yang memiliki potensi besar dalam mengambangkan sektor pariwisata desa dan industri kreatif. Desa tersebut adalah Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintan, Kabupaten Lampung Selatan. Pada sisi luar dari sektor pariwisata dan industri kreatifnya, terdapat sisi masyarakat desa yang memiliki sifat gemeinschaft atau dapat dikenali dengan kehidupannya berdasarkan ikatan kekeluargaan yang erat. Peran masyarakat ini saling bahu-membahu mendukung usaha yang digagas oleh masing-masing pelaku usaha ekonomi kreatif di desa tersebut.

Peran pemerintah, akademis dan media pun belum terjalin dengan sinergi yang maksimal. Ekosistem diatas belum sepenuhnya saling berkolaborasi secara kolektif dalam menjalankan roda pariwisata desa dan industri kreatif. Konsep pentahelix merupakan aspek penting dalam kolaborasi yaitu bagaimana unsur subjek atau stakeholder pariwisata dan industri kreatif, yaitu: Academician, Business, Community, Government dan Media menjadi ikatan yang harus bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan potensi kearifan lokal desa dan kawasan perdesaan agar menjadi semakin berkembang dan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).

Pariwisata desa serta industri kreatif ialah core ekonomi Indonesia, yang menyumbang devisa negara sangat besar untuk perekonomian nasional serta tumbuhnya daya serap tenaga kerja baru. Akan tetapi pada situasi pandemi saat ini, pariwisata desa dan industri kreatif mengalami penurunan Produk Domestik Bruto (PDB). “Walau memicu krisis ekonomi bangsa, pandemi virus corona atau covid-19 rupanya turut berandil besar dalam perkembangan ekonomi kreatif nasional, khusus e-commerce.

(12)

Berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif justru menyumbang sebesar Rp 1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2020”. (Uno, Salahuddin : 2021).

Pariwisata desa serta industri kreatif, ke-2 bidang tersebut saling berkaitan untuk perkembangan kearah yang positif bagi masyarakat desa. Penguatan di sektor wisata desa dan ekonomi kreatif di kawasan desa Jati Indah jadi suatu pemecahan masyarakat desa dalam meningkatkan pemulihan kembali taraf perekonomian. Sektor-sektor penopang ekonomi kreatif yang terdapat pada desa Jati Indah menjadi tulang punggung bagi visualisasi dalam merancang media publikasi dan promosi Desa Jati Indah, Lampung Selatan.

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terdapat 17 sub sektor penopang yaitu di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio. Pada Desa Jati Indah akan dilakukan observasi awal untuk mengetahui lebih mendalam tentang sektor-sektor potensial baik dari ranah objek pariwisata desa serta produk lokal dari masyarakat Desa Jati Indah. Lalu hal tersebut dijadikan program unggulan yang divisualkan pada isian dari icon-icon landing page-nya dan media advertising digital sebagai sarana promosinya.

Perancangan visual landing page E-tourism sebagai ranah media promosi dan publikasi menjadi fokus utama pada penelitian ini. Hadirnya kolektiva dari berbagai stakeholder pariwisata desa dan industri kreatif yaitu pentahelix dipilih karena dirasa dapat menjadi solusi dalam mendorong pemulihan sektor pariwisata desa dan industri kreatif, yang diprediksi berangsur membaik pada semester I tahun 2022. Sehingga warga desa Jati Indah, Lampung Selatan dapat meningkatkan kemampuan desa untuk lebih mengenalkan potensi-potensi melalui e-tourism village yang berisi produk

(13)

3

industri kreatif lokal warga Desa Jati Indah. Yang mana ini akan berdampak secara khusus untuk memulihkan perkenomian lokal Desa Jati Indah dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia serta secara beriringan kembali membuka lapangan pekerjaan di tiap- tiap sektor ekonomi ekonomi kreatif Desa Jati Indah yang dimanfaatkan untuk jadi wisata desa digital terbaru dan keberlanjutan.

Perumusan Masalah

Bagaimana merancang tampilan visual E-tourism serta memaksimalkan fungsinya sebagai upaya promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Desa Jati Indah, Lampung Selatan.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :

a. Merancang tampilan visual landing page e-tourism village sehingga memiliki citra media promosi digital yang interaktif, informatif dan komunikatif.

b. Mengenalkan potensi-potensi pariwisata desa dan industri kreatif Desa Jati Indah berbasis digital.

c. Terjalinnya unsure pentahelix yang saling mendukung secara kolektif.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini anatara lain :

1. Memaksimalkan desain landing page E-tourism Desa Jati Indah, Lampung Selatan

2. Memaksimalkan potensi pariwisata desa dan 17 subsektor industri kreatif Desa Jati Indah, Lampung Selatan

3. Memaksimalkan sinergitas ekosistem dan pelaku ekonomi kreatif dengan unsur pentahelix

(14)

Sistematika Penelitian 1. Bagan Alur Penelitian

Sistematika penelitian menguraikan tentang bagan alir pencapaian tujuan akhir penelitian dan ruang lingkup komponen penelitian (Gambar 1) :

Gambar 1.1 Bagan Alir Pencapaian Tujuan Penelitian

Rencana Target Capaian

Adapaun target capaian penelitian dapat dirumuskan berdasarkan tabel berikut :

No Jenis Indikator Capaian

1 Implementasi Hasil Penelitian 1) Desa Jati Indah 2 Publikasi Ilmiah di jurnal terakreditasi (ber ISSN)2) Submit

3 Pemakalah dalam pertemuan ilmiah (regional/nasional/internasional)3)

Tidak Ada

4 Bahan Ajar 4) Tidak Ada

5 Hak kekayaan intelektual (HKI) berupa Hak Cipta/paten 5)

Tidak Ada

6 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 5) TKT 3

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005: 39), menyatakan bahwa perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk men-design system baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Menurut My Earth dalam makalahnya yang berjudul Perencanaan Sistem dan Analisis, menyatakan bahwa “Perancangan adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis”. (dalam situs http://elib.unikom.ac.id/ files/disk1/526/jbptunikompp- gdl-rdhendraca-26274-6-unikom_r-i.pdf)

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses, cara, perbuatan merancang yang merupakan upaya mencari inovasi dengan menciptakan sesuatu yang baru dengan memenuhi kriteria (atau kondisi yang diinginkan) berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis.

Perancangan dalam lingkup Desain Komunikasi Visual

Dalam merancang produk desain komunikasi visual tentunya harus mempertimbangkan hal seperti unsur-unsur visual dan prinsip-prinsip desain yang harus dipenuhi untuk mencapai hasil rancangan desain yang memuaskan, terlebih desain untuk kebutuhan promosi haruslah bersifat menarik dan informatif agar mampu mempengaruhi psikis target audience (masyarakat).

E-Tourism

E-tourism merupakan singakatan dari kata elektronic Tourism yang merupakan integrasi antara Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan industri pariwista, yang merupakan salah satu konsep yang akan dipaparkan dalam penelitian ini.

(16)

Caribbean Tourism Organization (2005) memberikan definisi untuk istilah E-Tourism, yaitu :

“Interaksi dinamis antara Teknologi Informasi, Komunikasi dan Pariwisata. Masing- masing mengubah yang lain: TIK diterapkan pada proses pariwisata untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas organisasi, pariwisata menyatukan Manajemen Bisnis, Informasi, dan Komunikasi”

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pariwisata, akan memunculkan berbagai jasa layanan pariwisata kepada pengguna karena mempermudah dalam meng-akses informasi terkait destinasi wisata- nya. Buhalis (2003) menjelaskan bahwa E-Tourism mencerminkan digitalisasi semua proses dan nilai mata rantai dalam industri pariwisata, seperti agen tour travel, perhotelan dan katering. Secara taktis, E-Tourism termasuk e-commerce dan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas bisnis pariwisata. Pada tingkat strategis, E-Tourism merevolusi seluruh proses bisnis, seluruh mata rantai nilai serta hubungan strategis organisasi pariwisata dengan seluruh stakeholder.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa E-Tourism merupakan representasi dari pergeseran paradigma pada industri pariwisata yang telah dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan penggunaan internet. Di Indonesia sendiri telah banyak bermunculan situs web E-Tourism, salah satunya adalah situs web DMO yang dikelola oleh kementrian pariwisata Republik Indonesia yaitu www.indonesia.travel. Tampilan halaman utama situs web tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1.2 Situs E Tourism Sumber : www.indonesia.travel.com

(17)

7

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Masa periode ke-2 Presiden Joko Widodo, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) bermetamorfosa menjadi Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tugas Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam menjalankan tugas dan fungsinya dipimpin oleh Kepala.

Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 70 tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ditetapkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 24 Oktober 2019 di Jakarta. Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terdapat 17 sub sektor penopang yaitu : (1) Aplikasi dan Game Developer (2) Arsitektur (3) Desain Interior (4) Desain Komunikasi Visual (5) Desain Produk (6)Fashion(7) Film (8) Animasi dan video(9) Fotografi (10)Kriya (11)Kuliner (12) Musik (13) Penerbitan (14) Periklanan (15) Seni Pertunjukan (16) Seni Supa, dan (17) Televisi dan Radio.

Landing Page

Landingpage merupakan sebuah halaman web yang sering digunakan untuk

kepentingan marketing dan promosi. Dikutip dari

https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-landing-page/, landing page adalah

halaman dalam website yang didesain khusus dengan mindset marketing. Halaman inilah yang ditampilkan ketika pengunjung mengakses website dari hasil pencarian berbayar (paid search).

(18)

Dikutip dari http://www.jurnalweb.com/jenis-landing-page/, landing page terdiri dari 2 jenis yaitu : (1) Click through, jenis landing page yang bertujuan untuk membujuk pengunjung agar meng-klik halaman lain. Biasanya digunakan dalam corong e-commerce yang dapat digunakan untuk menggambarkan produk atau penawaran secara, sehingga bisa digunakan sebagai “pemanasan” sebelum pengunjung melaju ke titik dimana mereka berada lebih dekat untuk membuat keputusan pembelian. (2) Lead generation, jenis landing page yang digunakan untuk menangkap data pengguna seperti nama dan alamat email. Tujuan dari halaman ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang akan memungkinkan perusahaan/ unit usaha agar mempermudah dalam memasarkan produk serta membuat hubungan dengan pelanggan di masa yang akan datang.

Icon

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa icon adalah gambar atau simbol kecil pada layar komputer yang melambangkan sesuatu. Icon sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Inggris Icon yang mana dalam istilah komputer bisa melambangkan program, file, piranti dan seterusnya dan untuk mengaktifkannya bisa dengan cara diklik. Jadi karena program dan piranti dalam komputer banyak sekali maka antara icon objek satu dengan yang lainnya tentu saja berbeda.

Dikutip dari http://neliti.com/defenisi-funsi-desain-icon/, fungsi dari icon yaitu : (1) Sebagai Lambang dan Identitas, dengan memiliki sebuah icon maka suatu benda atau objek dalam komputer mempunyai identitas atau jati diri yang membuatnya tidak sama dengan objek yang lain, (2) Representasi Ciri Fisik, adalah representasi atau perwakilan dari ciri fisik sebuah objek yang dilambangkannya. Misalnya saja aplikasi Alarms & Clock yang memiliki icon gambar jam, (3) Representasi Fungsi, saat kita melihat pada aplikasi Windows Defender, jika diinterprestasikan kalau aplikasi ini memiliki icon yang digambarkan melindungi Windows dari segala serangan virus maupun malware (4) Memudahkan Pengguna, yaitu untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan kegiatan komputerisasi karena semakin sering pengguna melihat icon tertentu, semakin familiar juga dia dengan objek tersebut, (5) Mempercepat Pengguna, dengan adanya icon maka waktu yang dibutuhkan untuk menemukan suatu objek akan efektif.

(19)

9

Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian sebelumnya pada proceding of Art and Design yang berjudul “Perancangan Desain Aplikasi E-Tourism Sebagai Strategi Promosi Pariwisata Pulau Kemujan, Karimunjawa” (Salsabila;2020), menungkapkan bahwa :

“Salah satu strategi pemasaran yang efektif dilakukan adalah dengan perancangan aplikasi eTourism “Pesona Kemujan” yang mana merupakan pengembangan dari aplikasi ojek Karimun dan aplikasi ini berfungsi sebagai pemandu sekaligus penyedia informasi destinasi, harga, akomodosi dan keperluan wisata lainnya.”

“Dalam proses perancangan desain aplikasi hal yang perlu diperhatikan adalah kemudahan pengguna dalam menjalankan aplikasi tersebut melalui user interface yang memudahkan pengguna. Hal ini dianggap penting guna mendapatkan indikator kepuasan pengguna yang baik dalam menggunakan aplikasi ini, sehingga diharapkan dalam penelitian selanjutnya dilakukan user test untuk mendapat umpanbalik sebagai bahan evaluasi keberlangsungan aplikasi di masa yang akan datang.”

Inovasi dalam strategi yang dilakukan oleh penelitian diatas merupakan langkah yang tepat dalam promosi dan efektif dalam mengambangkan pariwisata pulau Kemujan. Serta harus memiliki UI yang memudahkan pengguna dari e-tourism dalam hal mengakses info seputar pariwisata Pulau Kemujan secara digital.

Dalampenelitiansebelumnyapadajurnal penelitan yangberjudul “E-Tourism Provinsi Bali Berbasis Web dengan FrameworkLaravel” (Rahardian;2020), menungkapkan

bahwa :

“ Dari penelitian yang telah dilakukan dengan metode waterfall ini, maka dapat disimpulkan bahwa e-tourism Provinsi Bali dengan framework Laravel dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi dan sudah sesuai dengan kebutuhan wisatawan untuk mendukung kegiatan berwisatanya. Penggunaan framework Laravel dapat memudahkan programmer dalam membangun aplikasi serupa dikarenakan sistem yang dibangun memiliki performa yang baik. E-Tourism yang dibangun mampu memberikan informasi berupa tulisan, gambar dan pemetaan lokasi untuk meningkatkan minat wisatawan lokal dalam berkunjung ke Provinsi Bali.”

(20)

Kebutuhan dalam merancang E-Tourism pada penelitian tersebut berdampak pada terciptanya kemudahan akses bagi kebutuhan wisatawan dan memberikan text, visual gambar dan pemetaan lokasi yang akuran dan interaktif. Sehingga Langkah ini dapa meningkatkan potensi pariwisata dan devisa Provinsi Bali.

Dalam penelitian sebelumnya pada prosiding seminar nasional UNISBANK yang berjudul “Eksplorasi Sub-Sub Sektor Industri Kreatif di Pusat-Pusat Keramaian Kabupaten Kulon Progo” (Suparmin;2017) , menungkapkan bahwa :

“Industri kreatif merupakan primadona penyumbang devisa negara yang besar dan lahan lapangan pekerjaan yang luas yang mampu menyerap jutaan pengangguran di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak industri kreatif yang tumbuh di pusat-pusat keramaian di Kabupaten Kulon Progo. Metode penelitian ini menggunakan survei eksploratori dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi/pengamatan langsung ke pusat-pusat keramaian di Kabupaten Kulon Progo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah industry kreatif yang ada dalam area penelitian berjumlah 829 usaha dengan usaha yang paling mendominasi adalah industri kuliner dengan 46,68 persen, mode 22,19 persen, dan teknologi informasi sebesar 12,18 persen.”

Industri kreatif sangat berpotensi besar dalam menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sektor sub industri kreatif yaitu kuliner menjadi penyumbang nomor 1 dengan disusul oleh sub sektor industri kreatif yaitu fashion/mode dan teknologi informasi. Selain itu sektor industri kreatif juga mampu menyerap lapangan kerja baru dan Industri kreatif yang tumbuh di Kabupaten Kulon Progo dalam wilayah penelitian yang telah ditunjuk adalah sebanyak 829 usaha.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang akan digunakan untuk menyelesaikan perancangan ulang (redesain) sistem informasi desa Jati Indah adalah design thinking, proses yang dikembangkan oleh IDEO yang telah diadaptasi untuk kebutuhan perancangan produk digital. Seorang desainer dituntut untuk memahani sebuah permasalahan sebelum mencari solusi pemecahan permasalahannya. Proses perancangan ini mengikuti teori yang berlaku di dunia desain, dimana teori tersebut menyebutkan bahwa desain melalui lima tahap untuk menyelesaikan masalah (Rogers, 2017), yaitu :

(21)

11

a. Understand

Fokus pada tahapan ini adalah dimana seorang desainer harus mengetahui dan mengerti kebutuhan pengguna serta kapasitas dari teknologi yang digunakan. Percakapan singkat mengenai tujuan penggunaan, tantangan secara teknis, user research, dilakukan untuk mengetahui masalah dari sudut pandang yang berbeda.

b. Define

Setelah mengerti produk, tantangan desain, serta siapa pengguna produk tersebut, masuklah ke dalam tahap memecahkan ide – ide ke dalam kategori dan menentukan strategi. Pembuatan user journeys yang membagitahapan pengguna dalam mempelajari suatu produk serta penggambaran pengguna mengenai prototypemerupakan tahapan define.

c. Ideate

Tahapan ini merupakan tahapan selanjutnya sebelum merancang ide-ide secara lebih lanjut. Pengulasan ide dan memberikan penilaian adalah poin utama pada tahap ini. Pada tahap ini pula dibuat keputusan apa saja yang sekiranya akan dibuat prototype.

d. Execution

Pada tahap ini kita dituntut untuk membuat prototype dari ide yang telah kita dapatkan di tahap ideate. Prototype ini mencangkup hal-hal seperti interface dan interaksi yang dibuat semirip mungkin dengan hasil nyata.

e. Validation

Setelah selesai pada tahap prototyping, sekarang masuk ke tahap validasi dan pengetesan. Pengetesan secara langsung ke pengguna bisa memperlihatkan apakah rancangan yang dibuat bekerja dengan baik atau tidak.

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Inti permasalahan dalam sebuah penelitian kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan mengenai suatu objek, yaitu Pariwisata desa serta industri kreatif Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan. Metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu metode penelitian yang mengumpulkan data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Hasil penelitian kualititaf disajikan menggunakan kalimat atau narasi. Keseluruhan hasil data dalam penelitian ini kemudian dipilih sesuai dengan tujuan penelitian guna memperoleh data yang mampu menjawab rumusan masalah. Dalam proses penelitian kualititaf penulis melakukan interaksi face-to-face. Interaksi secara mendalam dan berhubungan langsung melalui kehidupan sosial masyarakat adalah salah satu ciri penelitian kualitatif yang mengedepankan situasi dan tingkah laku partisipan dalam suatu peristiwa yang dialami masyarakat secara natural.

Sumber Data Data Primer

Data yang dikumpulkan langsung dari sumbernya, yaitu :1) Observasi, merupakan kegiatan pengumpulan data berdasarkan pengamatan langsung ke Desa Jati Indah Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan dengan fokus pengamatan pada pariwisata dan ekonomi kreatif-nya. 2) Wawancara, merupakan tahap pengumpulan data melalui wawancara dan tanya jawab dengan sumber atau pihak-pihak yang terkait diantaranya warga Desa Jati Indah Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan yang menjadi sampel penelitian.

Data Skunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur - literatur yang berkaitan dengan permasalahan, dan informasi dokumentasi lain yang relevan dengan penelitian ini.

(23)

13

Strategi dan Posisi Peneliti

Penelitian ini dilakukan dengan metode Participant Observation atau observasi berperan. Pada pengamatan ini selain cara yang digunakan, juga harus menentukan posisi dari pengamat, sehingga dalam pengamatan ini peneliti memposisikan diri berada di dalam (emic) dan menggunakan strategi terlibat. Keputusan tesebut diambil karenadalam observasi berperan dan posisi di dalam (emic) bermanfaat dalam menangkap gejala yang diamati serta dapat meng-interpretasi dan membangun pengetahuan melalui interaksi langsung dan dekat pada objek penelitian (Sutopo:2006).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan dokumentasi. Berikut ini akandijelaskan teknik- teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut.

a. Teknik Observasi

Menurut Nawawi dan Martini (1992:74), “Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada obyek penelitian”. Adanya observasi peneliti dapat mengetahui kegiatan pengamen jalanan yang berada di Surakarta, dalam kesehariannya melakukan mengamen. Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh peneliti guna menyempurnakan penelitian agar mencapai hasil yang maksimal.

b. Teknik Wawancara

Menurut Sugiyono (2010:194), Pengertian wawancara sebagai berikut: Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

(24)

c. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data oleh peneliti dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen dari sumber terpercaya yang mengetahui tentang narasumber. Metode dokumentasi menurut Arikunto (2006:231) yaitu mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.

d. Studi pustaka

Yaitu teknik pengumpulan data yang dikumpulkan dari sumber tertulis terkait dengan penelitian. Sumber tertulis juga dikenal dengan sumber sekunder, sumber ini dapat berupa buku-buku, laporan penelitian sebelumnya, arsip, dan laporan ilmiah yang terkait dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. Sumber tertulis dapat menjadi referensi dan membantu penulis dalam melengkapi kekurangan data primer yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara.

Analisis Masalah

Analisis diperlukan untuk mengetahui respon target audience terhadap masalah dalam perancangan ini, berdasarkan data yang sudah dihimpun berikut adalah analisis dengan menggunakan metode 5W+1H:

5 W + 1 H Pertanyaan Jawaban

What Apa permasalahan yang akan dijadikan landasan untuk perancangan e tourism ?

Banyak masyarakat belum mengetahui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Desa Jati Indah Lampung Selatan

Who Siapa target sasaran dalam upaya mempromosikan potensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Desa Jati Indah ?

Masyarakat luas di luar Desa Jati Indah yang belum mengetahui potensi Desa Jati Indah.

Why Mengapa masyarakat di luar Desa Jati Indah tidak mengetahui, dan mengapa harus mengetahui potensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Desa Jati Indah ?

Karena belum adanya promosi wisata dan sebagai rujukan tempat yang akan didatangi masyarakat diluar Desa Jati Indah.

Where Dimana sajakah permasalahan ini terjadi ?

Di Provinsi Lampung, tepatnya di Desa Jati Kecamatan Tanjung Bintang Indah Lampung Selatan

(25)

15

When Kapan permasalahan tersebut terjadi?

Yaitu ketika masyarakat di luar Desa Jati Indah tidak banyak mendapatkan informasi tentang or pariwisata dan ekonomi kreatif Desa Jati Indah.

How Bagaimana seharusnya solusi pada masalah yang muncul tersebut, ketika masyarakat belum seluruhnya mengetahui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Desa Jati Indah ?

Dengan menciptakan media informasi dalam bentuk e-tourism, ke-efektifan

penyampaian informasi akan lebih mudah diterima oleh masyarakat.

(26)

BAB IV PERANCANGAN

4.1. Rujukan Perancangan

Dalam proses perancangan E-Tourism ini tidak lepas dari sumber rujukan yang menjadi landasan dalam membuat karya, dan website Pemerintah Kota Bandar Lampung yaitu bandarlampungkota.go.id yang dijadikan rujukan dalam perancangan ini. Website ini berisi semua informasi yang dibutuhkan publik terkait Kota Bandar Lampung. Tampilan visual landing page bandarlampungkota.go.id sangat interaktif serta informatif, hal ini dikarenakan tampilan visual-nya menggunakan ilustrasi dari landmark Kota Bandar Lampung. Selain ilustrasi landmark, landing page bandarlampung.go.id dilengkapi juga dengan icon – icon sebagai representasi informasi yang dibutuhkan peng-akses website tersebut.

Saat peng-akses meng-klik salah satu icon yang terdapat di bandarlampungkota.go.id, peng-akses akan langsung mendapatkan informasi apa yang dicari. Misalkan saat peng-akses mencari informasi tentang berita terkini tentang kota Bandar Lampung, peng-akses hanya perlu meng-klik icon berlambang news yang berisi tentang informasi terkini terkait Kota Bandar Lampung. Selain dilengkapi dengan icon – icon yang mempermudah pengguna, landing page bandarlampungkota.go.id secara visual berbentuk animasi. Terpenuhnya nilai estetis di dalam tampilan visual landing page bandarlampungkota.go.id akan mempengaruhi psikis peng-akses untuk secara terus menerus meng-akses landing page tersebut agar mendapatkan informasi.

Landing page bandarlampungkota.go.id ini tidak ada relevansinya dengan rancangan yang telah digarap karena isi informasinya berbeda. Selain informasi perbedaan lainnya antara landing page bandarlampungkota.go.id dengan landing page yang telah dirancang yaitu pada desain bentuk landmark-nya serta semua unsur visualnya. Landing page rujukan perancangan memberikan kontribusi berupa bentuk visual ilustrasi, icon serta animasi yang aktraktif sebagai modal awal untuk menciptakan landing page E-Tourism yang menarik saat diakses oleh masyarakat luas.

(27)

17

Gambar 1.3 Website Pemerintah Kota Bandar Lampung Sumber : https://bandarlampungkota.go.id/

Sintesis

Tahapan sintesis dilakukan melalui tahapan perencanaan media danstrategi kreatif, yaitu :

a. Perencanaan media

Pemilihan media perancangan harus mempertimbangkan yang 3 aspek yaitu jangkauan (reach), frekuensi (frequency), dan kesinambungan (continuity). Tahapan ini merupakan pertimbangan untuk menentukan target audience. Adapun klasifikasi pada target audience yang ingin dijadikan sasaran pada perancangan ini, yaitu: (1) Geografis wilayah : Desa Jati Indah. Ukuran : Kecamatan. Kepadatan : Wilayah, (2) Demografis Umur: 17 - 60 tahun Gender : Pria dan wanita. Warga Negara: Indonesia. Kalangan : Peng-akses internet, (3) Psikografis memiliki kesadaran yang kuat terhadap kebutuhan informasi pariwisata dan ekonomi Desa Jati Indah Lampung Selatan

(28)

b. Strategi media,

Strategi media harus mampu menjawab tujuan media yang telah ditetapkan meliputi pemilihan media yaitu E-tourism, prioritas media yaitu promosi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Desa Jati Indah Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.

c. Perencanaan kreatif

Fase meliputi 2 tahapan yaitu :

Tujuan kreatif yaitu terciptanya pengetahuan masyarakat terkait pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Jati Indah Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan untuk terciptanya simbiosis mutualisme yang berdampak naiknya pendapatan masyarakat Desa Jati Indah.

Strategi kreatif dalam mempromosikan potensi terkait sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Jati Indah yaitu dengan E-Tourism sebagai representasi wisata digital yang memudahkan peng-akses menelusuri semua potensi yang ada di Desa Jati Indah Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan

Proses Perancangan 4.3.1. Pembuatan Sketsa

Tahapan awal dari proses perancangan ini adalah membuat sketsa kasar yaitu sketsa ilustrasi landmark Desa Jati Indah dan icon – icon yang merepresentasikan semua potensi yang ada di Desa Jati Indah sebelum dilanjutkan pada proses komputerisasi. Adapun sketsa kasar yang telah dibuat adalah ilustrasi desa dengan landmark-nya dan icon – icon potensi serta informasi desa. Adapun sketsa yang telah diselesaikan seperti berikut ini :

Gambar 1.4 Sketsa Balai Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(29)

19

Gambar 1.5 Sketsa Masjid Faturrahman Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 1.6 Sketsa Sekolah Dasar di Desa Jati Indah Sumber : dokumen Pribadi

(30)

Gambar 1.7 Sketsa Rumah Warga Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 1.8 Sketsa Tugu Lilin Sumber : Dokumen Pribadi

(31)

21

Gambar 1.9 sketsa Waterboom di Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 1.10 Sketsa Tugu Merah Putih Sumber : Dokumen Pribadi

(32)

Gambar 2.1 Sketsa Ilustrasi Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 2.2 Sketsa Taman Kanak-Kanak di Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(33)

23

Gambar 2.3 Sketsa Ikon Berita Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 2.4 Sketsa Ikon Peternakan Sumber : Dokumen Pribadi

(34)

Gambar 2.5 Sketsa Ikon Sumber Daya Alam Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 2.6 Sketsa Ikon Wisata Kuliner Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(35)

25

Gambar 2.7 Sketsa Ikon Pelayanan Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 2.8 Sketsa Ikon UMKM di Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(36)

Gambar 2.9 Sketsa Ikon Wisata di Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 2.10 Sketsa Ikon Perikanan Sumber : Dokumen Pribadi

(37)

27

4.3.2 Desain Landmark, Landscape dan Icon

Setelah selesai pada tahapan pembuatan sketsa kasar untuk tampilan visual landing page E- Tourism Desa Jati Indah, fase selanjutnya adalah memindahkan sketsa tadi ke dalam bentuk digital dengan bantuan apliasi grafis di komputer. Pada fase ini landmark, landsacpe dan icon yang di-desan haruslah merepresentasikan suasana yang ada di Desa Jati Indah. Adapun desain landmark, landscape dan icon yang telah diselesaikan adalah seperti berikut ini :

Gambar 3.1 Landmark Tugu Lilin Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.2 Landmark Taman Kanak – Kanak Sumber : Dokumen Pribadi

(38)

Gambar 3.3 Landmark Balai Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.4 Landmark Masjid Faturrahman Sumber : Dokumen Pribadi

(39)

29

Gambar 3.5 Landmark Rumah Warga Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.6 Landmark Sekolah Dasar Sumber : Dokumen Pribadi

(40)

Gambar 3.7 Landmark Tugu Merah Putih Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.8 Landscape Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(41)

31

Gambar 4.1 Icon Informasi tentang Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 4.2 Icon Peternakan di Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(42)

Gambar 4.3 Icon Sumber Daya Alam di Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 4.4 Icon Wisata Kuliner di Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(43)

33

Gambar 4.5 Icon Denah Wisata Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 4.6 Icon Pelayanan di Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(44)

Gambar 4.7 Icon UMKM Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 4.8 Icon Perikanan di Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(45)

35

Gambar 4.9 Desain Landing Page E-Tourism Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

4.4. Implementasi Desain

Setelah melakukan perancangan maka fase selanjutnya adalah implementasi desain. Hasil dari implementasi adalah sebagai berikut: (1) Halaman homepage yang menampilkan sekilas tentang Desa Jati Indah, (2) Halaman contact yang menampilkan informasi tentang Desa Jati Indah, (3) Halaman profil tentang sejarah Desa Jati Indah, (4) Halaman berita tentang informasi terkini, (5) Halaman peternakan tentang jenis peternakan yang ada di Desa Jati Indah, (6) Halaman SDA tentang sumber daya alam yang terdapat di Desa Jati Indah, (7) Halaman pelayanan tentang informasi pelayanan birokrasi/administrative di Desa Jati Indah, (8) Halaman wisata tentang objek wisata yang ada di Desa Jati Indah, (9) Halaman kuliner tentang kuliner khas di Desa Jati Indah, (10) Halaman UMKM tentang UMKM yang ada di Desa Jati Indah, (11) Halaman Perikanan tentang sector perikanan yang ada di Desa Jati Indah. Berikut ini bentuk masing – masing halaman-nya :

(46)

Gambar 5.1 Halaman Homepage Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 5.2 Halaman Profil Sumber : Dokumen Pribadi

(47)

37

Gambar 5.3 Halaman Contact

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 5.4 Halaman Berita Sumber : Dokumen Pribadi

(48)

Gambar 5.5 Halaman Peternakan Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 5.6 Halaman Sumber Daya ALam Sumber : Dokumen Pribadi

(49)

39

Gambar 5.7 Halaman Pelayanan Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 5.8 Halaman Wisata Sumber : Dokumen Pribadi

(50)

Gambar 5.9 Halaman Wisata Kuliner Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 5.10 Halaman UMKM Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(51)

41

Gambar 5.11 Halaman Perikanan di Desa Jati Indah Sumber : Dokumen Pribadi

(52)

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan yang diperoleh yaitu : 1. Perancangan E-Tourism ini memberikan kemudahan kepada pengguna dalam

mendapatkan akses informasi pariwisata di Desa Jati Indah Lampung Selatan.

2. Media promosi dalam bentuk E-Tourism akan lebih mudah dipahami oleh pengguna karena pengguna dapat secara langsung melihat semua potensi yang terkait dengan pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Jati Indah tanpa harus mendatangi desa tersebut.

Saran

Merujuk dari proses perancangan media promosi ini serta dari hasil kesimpulan diatas, saran yang dapat penulis berikan yaitu konten – konten dalam E-Tourism dapat dibuat se-aktratif mungkin misalkan seperti : video iklan dalam bentuk animasi atau motion graphic terkait informasi tentang Desa Jati Indah Lampung Selatan.

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, Jhon W. 2016.Research Design.Yogyakarta: PustakaPelajar

Creswell, Jhon W.2015.Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset.Yogyakarta: PustakaBelajar

Endraswara.2006.Metode,Teori,Teknik, Penelitian Kebudayaan :Ideologi, Epistemologi dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Burkart, A.J. dan Medlik, S. 1987. “Tourism, Past, Present, and Future” . London

Hornby, Prof. Hunziker dan Kraft (1942). “Pengertian Wisata”. Jakarta : PT. Gramedia

Purnomo,Aldy Rochmat. 2016. “Ekonomi Kreatif : Pilar Pembangunan Indonesia”. Surakarta: Perpustakaan Nasional

Salim, Peter. 2000. Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesian Dictionary. Modern English Press.

Sutopo,H.B.2006.Metodologi Penelitian Kualitatif. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

American Heritage Publishing Company. 1969. The American Heritage Dictionary. Boston: Houghton Mifflin

Jurnal

Danny R Widodo, “Redesain User Interface Sistem Informasi Akademik Institut seni Indonesia Yogyakarta” dalam Jurnal Penciptaan DKV, 19 Januari 2018, (Institut Seni Indonesia Yogyakarta)

M. Badri, “Pembangunan Pedesaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

(Studi Pada Gerakan Desa Membangun)", dalam Jurnal Risalah Vol. 27, No.2, Desember 2016.

Suparmin. “Eksplorasi Sub-Sub Sektor Industri Kreatif di Pusat-Pusat Keramaian Kabupaten Kulon Progo” dalam Prosiding Seminar Nasional UNISBANK. Vol.3, 2017.

Wibowo, Rebranding Desa Wisata Kembang Arum untuk Meningkatkan Daya Saing Daerah di Bidang Pariwisata , dalam Jurnal Dekave Vol.10, no.01, 2017.

(54)

Webtography

Felicia Rogers, Design Thingking For The Rest Of Us. Diambil dari

https://www.decisionanalyst.com/blog/designthinking/ (Diakses pada tanggal 21 Februari

2021, pukul 21.00 WIB)

www.jatiindahku.com (Diakses pada tanggal 21 Februari 2021, pukul 21.00 WIB)

“ekonomi kreatif lokal diyakini mampu mendunia sumbang pdb hingga Rp 1.100 triliun”.

pedulicovid19.kemenparekraf.go.id. 20 Januari 2021. 04 Mei 2021. Sumber : https://pedulicovid19.kemenparekraf.go.id/ekonomi-kreatif-lokal-diyakini-mampu-mendunia-

sumbang-pdb-hingga-rp-1-100-triliun/ (Diakses pada tanggal 21 Februari 2021, pukul 21.00

WIB)

“inilah perpres no 70 2019 tentang badan pariwisata dan ekonomi kreatif”. Setkab.go.id. 31 Oktober 2019. 1 Mei 2021. Sumber: https://setkab.go.id/inilah-perpres-no-70-2019-tentang-badan-

pariwisata-dan-ekonomi-kreatif/ (Diakses pada tanggal 21 Februari 2021,

pukul 21.00 WIB)

https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-landing-page/, (Diakses pada tanggal 20 Juni, pukul

23.00 WIB)

http://neliti.com/defenisi-funsi-desain-icon/, (Diakses pada tanggal 21 Februari 2021,

(55)

Lampiran 1

Anggaran Biaya Penelitian

No Bahan Habis Pakai Jumlah Harga

Satuan Jumlah Harga

1 Fotocopy 2 Rp. 15.000 Rp.30.000

2 Cetak 2 Rp.50.000 Rp.50.000

3 Jilid 2 Rp. 25.000 Rp.100.000

4 Sewa Kendaraan 4 Rp. 250.000 Rp.1.000.000

5 Transport Sampling Data 1 Rp.100.000 Rp.100.000

6 Transport Survey 1 Rp.100.000 Rp.100.000

4 Transport Pengujian

Hasil 1 Rp.100.000 Rp.100.000

5 Transport Pengambilan Data Hasil Pengujian

1 Rp.100.000 Rp.100.000 6 Maintenance 1 Rp. 3.000.000 Rp.1.700.000 7 Publikasi Penelitian 1 Rp. 3.000.000 Rp.2.000.000 8 Biaya Makan 12 Rp. 50.000 Rp.600.000 9 Snack 12 Rp.10.000 Rp.120.000 Total Anggaran Rp. 6.000.000

(56)

No Jenis Kegiatan Bulan 3 4 5 6 7 1 Penyusunan Proposal 2 Proposal Masuk LP4M 3 Presentasi Proposal Penelitian 4 Pelaksanaan Penelitian 5 Menyusun Laporan Hasil 6 Penyerahan Hasil Penelitian 7 Seminar Hasil Penelitian

(57)

Lampiran

(58)
(59)
(60)

Gambar

Gambar 1.2 Situs E Tourism  Sumber : www.indonesia.travel.com
Gambar 1.3 Website Pemerintah Kota Bandar Lampung  Sumber : https://bandarlampungkota.go.id/
Gambar 1.4 Sketsa Balai Desa Jati Indah  Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 1.6 Sketsa Sekolah Dasar di Desa Jati Indah  Sumber : dokumen Pribadi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari informan Camat Sukadana, Kepala Desa di Kecamatan Sukadana, Ketua dan anggota Satuan Pelaksana

Wawancara mendalam dilakukan untuk menggali atau memperoleh data tentang potensi desa yang sudah dan potensial dikembangkan sebagai produk agrowisata, faktor

pemasaran yang lebih agresif. Secara umum, penetrasi pasar dapat dibedakan atas tiga bentukyaitu: 1) Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar mereka meningkatkan

Hasil penelitian yang dilakukan Kusumawati (2010) yaitu potensi pasar coklat praline sebesar 69,35% responden menyetujui coklat praline dijadikan oleh-oleh khas

Penentuan pengaruh waktu penyinaran UV terhadap aktivitas fotokatalis TiO 2 dilakukan dengan menggunakan limbah cair tapioka yang dikondisikan pada pH

Berdasarkan dari hasil observasi yang sudah dilakukan peneliti pada saat pembelajaran sebelum diterapkannya startegi pembelajaran crossword puzzle, hasil belajar

 Kuliah&Diskusi [TM:1x(1x60”)] Tugas : meringkas dan mengkaji Konsep Kebidanan Komunitas  [BT+BM:(1+1)x(2x60”)] CTJ Cooperative learning Ketepatan penguasaa n Quis

Penyiapan personel, perlengkapan, dan peralatan unit KBR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) huruf b dilakukan oleh Kanit KBR disesuaikan dengan eskalasi