ABSTRACT
This study purposes to examine and analyze the effect of debt policy and free cash flow against dividend policy. This study happened because there are many signal given by the company didn’t represent the dividends distribution. First variable is debt policy, the investors believe that the bigger company’s debt, the more confident it can pay its debt and the investors assume that their company is healthy, but actually the bigger its debt, the less chance for the company to distribute its dividends. Debt policy is one of many way to reducing agency conflict. Second variable is free cash flow, the bigger free cash flow, the bigger chance to distribute the dividends. Third variable is dividend policy, this variable explains about making decision based on some influence factors to distribute the dividends. This study uses secondary data. Sample on this study is 346 issuers listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) on 2011-2013. Proportion of sampling were 60% as the analyze sample and 40% as the validation sample. Analysis methods on this hypothesis testing of secondary data used binary logistic regression with SPSS 16.0 as the program support. Result of this study showed that the free cash flow variable is affect to the dividend policy. It showed that the bigger free cash flow, the bigger chance to investors (Shareholders)to get the dividends. Model of accuracy level above used factors to clasifying the issuer group who distribute the dividends and the issuer group who didn’t distribute the dividends is 45,41%.
xi
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kebijakan utang dan arus kas bebas (free cash flow) terhadap kebijakan dividend. Hal ini dilakukan karena banyaknya sinyal yang diberikan perusahaan tidak mewakili untuk dibagikannya dividen. Variabel pertama yakni kebijakan utang, para investor yakin bahwa semakin besar utang maka semakin yakin perusahaan dapat membayar utang tersebut dan beranggapan bahwa perusahaan sehat, tetapi semakin besar utang maka semakin sedikit peluang perusahaan untuk membagikan dividen. Kebijakan utang merupakan salah satu cara mengurangi konflik keagenan. Variabel kedua yakni free cash flow, semakin besar free cash flow maka semakin besar pula peluang dividen akan dibagikan. Variabel ketiga kebijakan dividend, hal ini menjelaskan tentang pengambilan keputusan berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhinya untuk membagikan dividend. Untuk melakukan penelitian ini menggunakan data sekunder. Sampel penelitian yang digunakan yaitu 346 emiten yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011 – 2013. Proporsi pengambilan sampel yang digunakan 60% sebagai sampel analisis dan 40% sebagai sampel validasi. Metode analisis data yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis data sekunder adalah binary logistic regression menggunakan program pendukung SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel free cash flow berpengaruh terhadap kebijakan dividend. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar free cash flow maka semakin pula juga peluang para investor (pemegang saham) dibagikan dividend. Tingkat akurasi model atas faktor – faktor yang digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok emiten yang membagikan dividend dan kelompok emiten yang tidak membagikan dividend yaitu sebesar 45,41%.
Kata kunci : arus kas bebas (free cash flow), kebijakan utang, kebijakan dividend,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER ... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRACT ... x
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
xiii
Universitas Kristen Maranatha
2.1.2.1 Pendekatan Laba Bersih, Laba operasi, dan Tradisional ... 13
2.1.2.2 Pendekatan Modigliani-Miller (MM) ... 17
2.1.2.3 Teori Trade-Off ... 23
2.3.1 Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen ... 50
2.3.2 Free Cash Flow dan Kebijakan Dividen ... 52
2.4 Model Penelitian ... 53
2.5 Pengembangan Hipotesis Penelitian ... 54
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 55
3.2 Definisi Operasional Variabel ... 55
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 57
3.4 Data. Jenis Data, dan Teknik Pengumpulan Data ... 59
3.5 Metode Analisis Data ... 60
3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 60
3.5.2 Uji Model ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Data ... 66
4.1.1 Pengolahan Data ... 66
4.1.2 Free Cash Flow ... 72
4.1.3 Kebijakan Dividen ... 79
4.2 Uji Asumsi Klasik ... 84
4.2.1 Uji Multikolonieritas ... 84
4.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 84
4.2.3 Uji Autokorelasi ... 85
4.3 Uji Model ... 85
4.4 Uji Hipotesis ... 86
4.5 Uji Sampel Validasi ... 86
4.6 Pembahasan ... 88
4.6.1 Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen ... 88
4.6.2 Free Cash Flow dan Kebijakan Dividen ... 89
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 91
5.2 Keterbatasan dan Saran ... 91
5.2.1 Keterbatasan ... 91
5.2.2 Saran ... 92
xv
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Model Imbal Balik Penyaluran Dana ... 8
GAMBAR 2.2 Pengaruh Leverage: Pendekatan NI ... 15
GAMBAR 2.3 Pengaruh Leverage: Pendekatan NOI ... 16
GAMBAR 2.4 Pengaruh Leverage: Pendekatan Tradisional ... 17
GAMBAR 2.5 Nilai Perusahaan Menurut MM (Tanpa Pajak) ... 18
GAMBAR 2.6 Biaya Modal Perusahaan Menurut MM (Tanpa Pajak) ... 20
GAMBAR 2.7 Nilai Perusahaan Menurut MM (dengan Pajak) ... 21
GAMBAR 2.8 Biaya Modal Perusahaan Menurut MM (dengan Pajak) ... 23
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 Hasil Penemuan Terdahulu Mengenai Pengaruh Kebijakan
Utang dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan Dividend ... 4
TABEL 2.2 Studi Pendahuluan Pengaruh Kebijakan Utang dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan Dividend ... 34
TABEL 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 56
TABEL 3.2 Pengambilan Jumlah Sampel dari Populasinya ... 59
TABEL 3.3 Prediksi Menggunakan Persamaan Regresi Logistik ... 65
TABEL 4.1 Hasil Pengolahan Data Debt to Equity Ratio ... 67
TABEL 4.2 Hasil Pengolahan Data Free Cash Flow ... 72
TABEL 4.3 Hasil Pengolahan Data Pembagian Dividen Perusahaan ... 79
TABEL 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ... 84
TABEL 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 84
TABEL 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ... 85
TABEL 4.7 Hasil Uji Hosmer and Lemshow’s Goodness of Fit ... 85
TABEL 4.8 Hasil Uji Iteration History ... 86
TABEL 4.9 Uji Statistika Wald ... 86
xvii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Daftar Perusahaan – Perusahaan Sampel
LAMPIRAN B Sampel Analisis
LAMPIRAN C Sampel Validasi
LAMPIRAN D Hasil Olah Data Menggunakan SPSS 16.0
LAMPIRAN E Hasil Perhitungan Model Validasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pasar modal adalah berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang
yang diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik
diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan,
2005:3). Dalam artian sempit pasar modal adalah tempat investor menanamkan
dananya dalam bentuk surat berharga ataupun saham.
Tujuan investor melakukan hal tersebut adalah untuk mendapatkan hasil dari
dana yang ditanamkan. Terdapat dua keuntungan investor yang menanamkan
dananya dalam bentuk saham, antara lain mendapatkan capital gain dan dividend.
Pertama, capital gain adalah selisih harga jual dan harga beli. Dalam hal ini investor
konteksnya berinvestasi dalam jangka pendek. Cara tersebut digunakan para investor
yang tidak mengharapkan dividend sebagai harapan utama. Kedua, dividend adalah
pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan
yang dihasilkan perusahaan. Dalam hal ini investor konteksnya berinvestasi dalam
jangka panjang (Sugiarto, 2009:34-35). Investor lebih merasa aman untuk
2
Universitas Kristen Maranatha signaling didasarkan pada ide bahwa manajer yang memiliki informasi bagus tentang perusahaan berupaya menyampaikan informasi tersebut kepada investor luar agar
harga saham perusahaan meningkat. Namun adanya masalah asimetris informasi,
menjadikan manajer tidak hanya sekedar mengumumkan informasi bagus tersebut,
karena dimungkinkan manajer perusahaan lain juga akan mengumumkan hal yang
sama sehingga membuat investor luar kurang percaya. Sinyal-sinyal tersebut
merupakan sebuah solusi yang diberikan oleh manajemen perusahaan kepada
investor untuk meyakinkan terhadap kondisi perusahaan yang sebenarnya (Sugiarto,
2009:48-49).
Asimetri informasi merupakan ketidakseimbangan informasi yang dimiliki antara
manajer dan pihak luar (investor). Manajer biasanya mempunyai informasi lebih baik
dibandingkan dengan investor (Hanafi, 2004:314). Dikarenakan adanya asimetri
informasi menimbulkan adanya teori pecking order (Brigham & Daves, 2007:525).
Teori pecking order menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hirarki
sumber dana yang paling disukai. Hierarki pemilihan sumber dana tersebut menurut
pecking order theory antara lain sumber dana internal (yaitu dana dari hasil operasi perusahaan) atau eksternal, dan antara penerbitan utang baru atau ekuitas baru
(Husnan, 2006:276).
Berdasarkan pecking order theory sumber dana utama yang harus dipilih
perusahaan adalah sumber dana internal, namun apabila sumber dana internal tidak
mencukupi perusahaan menggunakan sumber dana eksternal. Sumber dana eksternal
yang menjadi pilihan utama yaitu utang. Perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat
tergantung pada utang bank untuk mendanai ekspansi perusahaan yang cepat karena
3
(Sugiarto, 2009:21). Utang lebih baik dibandingkan dengan penerbitan saham karena
utang dapat meningkatkan nilai perusahaan dilihat dari pajaknya. Kenaikan nilai
perushaaan terjadi karena pembayaran bunga atas utang merupakan pengurangan
pajak oleh karena itu laba operasi yang mengalir kepada investor menjadi lebih besar
(Sartono, 2010:236). Hal tersebut termasuk dalam pendekatan Modigliani-Miller
(MM) terhadap struktur modal.
Aliran kas bebas (free cash flow) adalah cash flow yang tersedia untuk dibagikan
kepada para investor setelah perusahan melakukan investasi pada fixed asset dan
working capital yang digunakan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya (Sartono, 2010:101). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin
besar free cash flow maka semakin besar kemungkinan dividend akan dibagikan.
Free cash flow erat kaitannya dengan konflik antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan (Hanafi, 2004:317). Hubungan antara pemegang saham
dengan manajemen perusahaan disebut dengan agency relationship.
Agency relationship muncul karena ada seseorang yang disebut dengan principal, memperkerjakan orang lain (agent) untuk melakukan pelayanan dan principal
memberikan otoritas kepada agent untuk membuat keputusan. Konflik keagenan
(agency conflict) yang utama ada 2 (dua) antara lain stockholders versus managers
dan stockholders versus debtholders (Brigham & Daves, 2007:10). Agency problem
4
Universitas Kristen Maranatha munculah biaya keagenan (agency cost) untuk mengontrol kinerja agent agar sesuai
dengan keinginan principal.
Berdasarkan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) perusahaan yang
melakukan pembagian cash dividend periode 2011 – 2013 secara berturut – turut
sebanyak 148 perusahaan. Mengingat banyaknya perusahaan yang membagikan
dividen dan ketidak konsistenan hasil temuan terhadulu seperti yang dapat dilihat
pada tabel 1.1 di bawah maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kebijakan Utang dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan Dividend pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2011 – 2013”.
Tabel 1.1
Hasil Penemuan Terdahulu Mengenai
Pengaruh Kebijakan Utang dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan Dividend
No. Peneliti Tahun Kebijakan Utang Free Cash Flow
1 Agrawal & Jayaraman 1994 Negatif Negatif
2 Bradley et al. 1998 n.a Positif
12 Hadianto & Herlina 2010 Positif Negatif
13 Afza & Mirza 2010 Negatif Positif
14 Subramaniam &Shaiban 2011 n.a Positif
15 Utami & Inanga 2011 n.a Positif
Keterangan: n.a = not available = variabel tidak diteliti
5
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ditemukan permasalahan yang
Kebijakan Utang dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan dividen. Maka perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011 –
2013. Identifikasi masalah penelitian yang muncul dapat dirumuskan;
1. Apakah terdapat pengaruh kebijakan utang terhadap kebijakan dividend?
2. Apakah terdapat pengaruh arus kas bebas (free cash flow) terhadap kebijakan
dividend?
1.3Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut;
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kebijakan utang terhadap
kebijakan dividend.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh arus kas bebas (free cash flow)
terhadap kebijakan dividend.
1.4Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini sebagai berikut:
1. Kegunaan Akademisi
6
Universitas Kristen Maranatha 2. Kegunaan Praktisi Bisnis
a. Bagi Calon Investor
Dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh investor sebagai acuan
dalam melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan yang bertujuan untuk
menghindari konflik-konflik yang terjadi pada perusahaan yang mungkin
akan terjadi. Hal tersebut dapat digunakan para investor untuk dijadikan dasar
analisis yang memungkinkan terjadinya kerugian dan dapat mengoptimalkan
keuntungan yang akan didapat.
b. Bagi Emiten
Dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan. Dilihat dari kebijakan-kebijakan yang
diambil oleh perusahaan dalam hal ini berkaitan dengan kebijakan hutang dan
arus kas bebas (free cash flow) terhadap kebijakan dividend. Hal ini
digunakan perusahaan untuk menarik investor untuk menanamkan dananya
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk menguji dan menganalisis pengaruh
kebijakan utang dan arus kas bebas (free cash flow) terhadap kebijakan dividend
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011 – 2013. Berikut ini merupakan
simpulan dari analisis dan pembahasan dari hipotesis yang telah disusun dan telah
diuji pada bagian sebelumnya;
1. Hasil uji binary logistic regression menunjukkan bahwa kebijakan utang
tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2011 – 2013, artinya H0 diterima.
2. Hasil uji binary logistic regression menunjukkan bahwa arus kas bebas (free
cash flow) berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011 – 2013, artinya H0 ditolak.
5.2Keterbatasan dan Saran
92
Universitas Kristen Maranatha 1. Periode pengamatan relatif terlalu pendek, penelitian ini hanya menggunakan
rentang waktu 3 tahun yaitu 2011 sampai dengan 2012. Banyaknya sampel
yang dianalisis yaitu 346 emiten.
2. Penelitian ini hanya menggunakan 2 (dua) indikator dalam menentukan
kebijakan dividend, yakni kebijakan utang diproksikan dengan debt to equity
ratio (DER) dan arus kas bebas (free cash flow).
3. Adanya keterbatasan dalam mengumpulkan dan mengolahan data. Emiten
yang tidak digunakan dalam penelitian ini yaitu sektor keuangan dengan
alasan struktur laporan keuangan yang berbeda dengan yang sektor
non-keuangan.
5.2.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diberikan untuk beberapa
pihak yaitu untuk para peneliti selanjutnya dan para investor.
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini hanya menggunakan 3 (tiga) variabel penelitian, yakni
kebijakan utang, arus kas bebas (free cash flow), dan kebijakan dividend.
Variabel bebasnya yaitu kebijakan utang dan free cash flow, variabel
terikatnya yaitu kebijakan dividend. Sebaiknya, untuk melihat lebih jelasnya
variabel bebas lebih baik ditambah menjadi beberapa variabel, contohnya
dengan penggunakan profitabilitas, ukuran perusahaan, aktivitas, likuiditas,
dan sebagainya. Begitu juga variabel terikatnya dapat dikembangkan dengan
kebijakan – kebijakan yang lain, seperti kebijakan dalam melakukan
93
Penggunaan periode waktu dalam penelitian ini hanya 3 (tiga) tahun.
Sebaiknya, dilakukan lebih dari 3 tahun agar sampel tercakup semua atau
minimal 4 tahun dengan anggapan 2 tahun pertama digunakan sebagai sampel
analisis dan 2 tahun berikutnya digunakan sebagai sampel validasi. Seperti
yang telah diketahui, sektor keuangan tidak digunakan dalam penelitian ini.
Hal tersebut akan lebih baik, jika seluruh sektor dimasukkan dalam
penelitian.
2. Para Investor
Investor dapat melihat sinyal sinyal yang diberikan oleh perusahaan.
Penggunaan persamaan regresi logistik pun dapat digunakan para investor
untuk meramal dibagikan atau tidak dibagikannya dividend. Semakin besar
94
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Afza, T. & Mirza, H.H. (2010). Ownership Structure and Cash Flows As Determinants of Corporate Dividend Policy in Pakistan. International Business Research. Vol. 3, No. 3, Hal. 210 – 221.
Agrawal, A. & Jayaraman, N. (1994). The Dividend Policies of All-equity Firm: A Direct Test of the Free Cash Flow Theory. Managerial and Decision Economic. Vol. 15, No. 2, Hal. 139 – 148.
Al-Malkawi, H.A.N. (2008). Factor Influencing Corporate Dividend Decision: Evidence from Jordanian Panel Data. International Journal of Business. Vol. 13, No. 2, Hal. 178 – 195.
Al-Taleb, G. (2012). Measurement of Impact Agency Cost Level of Firms on Dividend and Leverage Policy: An Empirical Study. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. Vol. 3, No. 10, Hal. 234 – 243.
Alwi, S. (2009). Dividend and Debt Policy as Corporate Governance Mechanishm: Indonesian Evidence. Jurnal Pengurusan 29. Hal 111 – 127.
Arshad, Z., Akram, Y., Amjad, M., & Usman, M. (2013). Ownership Structure and Dividend Policy. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. Vol. 5, No. 3, Hal. 378 – 401.
Bradley, M., Capozza, D.R. & Seguin, P.J. (1998). Dividend Policy and Cash-Flow Uncertainty. Real Estate Economics. Vol. 26, No. 4, Hal 555 – 580.
Brigham, E.F. & Daves, P.R. (2007). Intermediate Financial Management. Ninth Edition. Thomson Learning Academic Resource Center. South-Western.
Brockman, P. & Unlu, E. (2009). Dividend Policy, Creditor Rights, and the Agency Cost of Debt. Journal of Financial Economics 92. PP. 276 – 299.
Brook, Y., Charlton, W.T. & Hendershott, R.J. (1998). Do Firm Use Dividends to Signal Large Future Cash Flow Increases?. Financial Management. Vol. 27, No. 3, Hal. 46 – 57.
Chrestanti, R., Santoso, A.J., dan Ernawati, L. (2002). Implementasi Backpropagation dalam Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia. Jurnal Teknologi Industri. Vol. 6, No. 4, Hal. 195 – 202.
Dewi, S.C. (2008). Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 10, No. 1, Hal. 47 – 58.
Djumahir. (2009). Pengaruh Biaya Agensi, Tahap Daur Hidup Perusahaan, dan Regulasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 11, No. 2, Hal. 144 – 153.
Fairchild, R. (2010). Dividend policy, signalling and free cash flow: an integrated approach. Managerial Finance. Vol. 36, No. 5, Hal. 394 – 413.
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Edisi Keenam. Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang.
Gujarati, D.N. (2006). Dasar – Dasar Ekonometrika. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Hadianto, B. & Herlina. (2010). Prediksi Arus Kas Bebas, Kebijakan Utang, dan Profitabilitas terhadap Kemungkinan Dibayarkannya Dividen. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 3, No. 1, Hal. 53 – 74.
Hair et al. (2006). Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. Pearson Education International. United States of America.
Hanafi, M.M. (2004). Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta.
Hejazi, R. & Moshtaghin, F.S. (2014). Impact of Agency Cost of Free Cash Flow on Dividend Policy, and Leverage of Firms in Iran. Journal of Novel Applied Sciences. Vol. 3, No. 1, Hal. 14 – 21.
Husnan, S. (2005). Dasar – Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.
Husnan, S. (2006). Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
96
Universitas Kristen Maranatha Kato, H.K., Loewenstein, U. & Tsay, W. (2002). Dividend Policy, Cash Flow, and
Investment in Japan. Pacific-Basin Finance Journal 10. Hal. 443 – 473.
Martalena & Malinda, M. (2011). Pengantar Pasar Modal. Penerbit Andi. Yogyakarta
Moghaddam et al. (2014). The Effect of Debt Balancing on Cash Dividend. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. Vol. 6, No. 3., Hal. 219 – 229.
Nuringsih, K. (2005). Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Utang, ROA dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen: Studi 1995 – 1996. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 2, No.2, pp. 103 – 123.
Utami, S.R. & Inanga, E.L. (2011). Agency Cost of Free Cash Flow, Dividend Policy, and Leverage of Firms in Indonesia. European Journal of Economics, Finance And Administrative Sciences. Issue 33, Hal. 7 – 24.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Daftar Dividen Tunai [On-line]. Tersedia di http://www.ksei.co.id/support/data_user_guide, Tanggal Akses 07 September 2014.
Santoso. (2012). Aplikasi SPSS pada Statistik Multivariat. PT Alex Media Komputindo. Jakarta.
Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.
Subramaniam, R.K. & Shaiban, M.S. (2011). Investment opportunity set and dividend policy in Malaysia: Some evidence on the role of ethnicity and family control. International Conference on Economics, Business and Management. Vol. 22, Hal. 170 – 177.
Sugiarto. (2009).Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan & Informasi Asimetri. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Alfabeta. Bandung.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Vernimmen et al. (2009). Corporate Finance. Second Edition. John Wiley & Sons Ltd. United Kingdom.