HUBUNGAN TUJUAN PERJALANAN
DENGAN KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR
DALAM RUMAH TANGGA
DI TIGA KOTA
Ronald Octavian Pata’dungan NRP: 0821015
Pembimbing: Tri Basuki Joewono, Ph.D.
ABSTRAK
Tujuan perjalanan diduga mempengaruhi jumlah sepeda motor dan jumlah mobil yang dimiliki rumah tangga. Tujuan penelitian adalah mencari hubungan tujuan perjalanan responden terhadap kepemilikan sepeda motor dalam rumah tangga. Kepemilikan sepeda motor dalam studi ini dijelaskan oleh variabel jumlah motor, kepemilikan sepeda motor yang digunakan saat ini. Data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis menunjukkan bahwa perjalanan yang paling banyak dilakukan oleh responden adalah untuk bekerja dan sekolah. Analisis menunjukkan pula bahwa ada hubungan yang signifikan antara tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor di Kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kepemilikan kendaraan sepeda motor dengan kepemilikan milik sendiri paling banyak digunakan untuk tujuan perjalanan bekerja, sedangkan kepemilikan milik orang tua adalah kepemilikan terbanyak kedua yang digunakan untuk bersekolah.
THE RELATIONSHIP BETWEEN
TRIP PURPOSE AND MOTORCYCLE OWNERSHIP
AT HOUSEHOLD IN THREE CITIES
Ronald Octavian Pata’dungan
NRP: 0821015
Supervisor : Tri Basuki Joewono, Ph.D.
ABSTRACT
Trip purpose is anticipated to influence the number of motorcycle and car owned by household. The aim if this study is to analyze the relathionship between trip purpose and the ownership of motorcycle at household. The ownership of motorcycle is explained by the variable of number of motorcycle and type of ownership. Data used in this study is secondary data. Analyses show taht working and studying are the most frequent of trip purpose to be reached using motorcycle. Analyses also show that there is significant relationship between trip purpose and motorcycle ownership in the city of Bandung, Yogyakarta, and Surabaya. Analyses also show that motorcycle ownes by respondent is the most frequent to be used to reach working place, while motorcycle owned by parents is the most frequent type of motorcycle to reach study place.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR v
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR vi
KATA PENGANTAR vii
2.1 Kepemilikan Kendaraan Bermotor di Indonesia 4 2.2 Tujuan Perjalanan Dan Pemilihan Moda Dalam Rumah Tangga 5
2.3 Metode Statistika Non Parametrik 7
BAB 3 METODE PENELITIAN 9
3.1 Tahapan Penelitian 9
3.2 Deskripsi Data Responden Di Tiga Kota 13
BAB 4 ANALISIS DATA 18
4.1 Proporsi Tujuan Perjalanan dan Kepemilikan Kendaraan
Bermotor Dalam Rumah Tangga Di Tiga Kota 18
4.2 Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan
Sepeda Motor Di Kota Bandung 22
4.3 Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan
Kendaraan Bermotor Di Kota Yogyakarta 29
4.4 Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan
Kendaraan Bermotor Di Kota Surabaya 33
4.5 Perbandingan Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan Responden Di Tiga Kota 36
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Perjalanan Individu 6
Gambar 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian Psikologi Lalulintas 10
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 12
Gambar 3.3 Distribusi Pendidikan Responden 14
Gambar 3.4 Frekuensi Pekerjaan Responden 15
Gambar 3.5 Frekuensi Jenis Kelamin Responden 16
Gambar 3.6 Frekuensi Usia Responden 17
Gambar 4.1 Proporsi Tujuan Perjalanan Responden 19
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda
Motor (Joewono, 2010) 13
Tabel 4.1 Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah motor Di Kota
Bandung 23
Tabel 4.2 Klasifikasi Silang Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Mobil Di
Kota Bandung 24
Tabel 4.3 Hubungan Antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan
Kendaraan Pada Kota Bandung 25
Tabel 4.4 Hasil Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan
Kendaraan Di Kota Bandung 26
Tabel 4.5 Kontingensi Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Sepeda Motor 27 Tabel 4.6 Klasifikasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah
Motor Pada Kota Yogyakarta 30
Tabel 4.7 Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah mobil responden Di
Kota Yogyakarta 31
Tabel 4.8 Klasifikasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan
Kendaraan Pada Kota Yogyakarta 31
Tabel 4.9 Analisis Hubungan antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan
Kendaraan Bermotor Di Kota Yogyakarta 32
Tabel 4.10 Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Motor Responden
Pada Kota Surabaya 33
Tabel 4.11 Tabulasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Mobil
Di Kota Surabaya 34
Tabel 4.12 Klasifikasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan Sepeda Motor Pada Kota Surabaya 35 Tabel 4.13 Hasil Analisis Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan
Bermotor Di Kota Surabaya 36
Tabel 4.14 Tabel Perbandingan Hasil Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan Kota Bandung, Yogyakarta, dan
DAFTAR NOTASI
α = Nilai Keterandalan χ2
= Kai kuadrat
% = Persen
df = Degree of freedom fe = Frekuensi observasi fo = Frekuensi dugaan H0 = Hipotesis Null Hi = Hipotesis Alternatif
DAFTAR LAMPIRAN
L1.1 Nilai kai kuadrat (Sugiyono, 2010) 43
L2.1 Cover Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor (Joewono,
2010) 44
L2.2 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor
(Joewono, 2010) 45
L2.3 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor
(Joewono, 2010) 46
L2.4 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR
Sesuai dengan persetujuan dari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Kristen Maranatha, melalui surat No. 1304/TA/FTS/UKM/II/2012
tanggal 22 Februari 2012, dengan ini saya selaku Pembimbing Tugas Akhir
memberikan tugas kepada:
Nama : Ronald Octavian Pata’dungan
NRP : 0821015
untuk membuat Tugas Akhir bidang Transportasi dengan judul:
HUBUNGAN TUJUAN PERJALANAN DENGAN KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR
DALAM RUMAH TANGGA DI TIGA KOTA
Pokok pembahasan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Literatur
3. Studi Kasus dan Pembahasan
4. Kesimpulan dan Saran
Hal-hal lain yang dianggap perlu dapat disertakan untuk melengkapi penulis
Tugas Akhir ini.
Bandung, 22 Februari 2012
Tri Basuki Joewono, Ph.D.
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dari
mahasiswa:
Nama : Ronald Octavian Pata’dungan
NRP : 0821015
Menyatakan bahwa Tugas Akhir dari mahasiswa tersebut diatas dengan judul:
HUBUNGAN TUJUAN PERJALANAN
DENGAN KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR DALAM RUMAH TANGGA
DI TIGA KOTA
dinyatakan selesai dan dapat diajukan pada Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA).
Bandung, 9 Agustus 2012
Tri Basuki Joewono, Ph.D.
LAMPIRAN 1
L1.1 Nilai kai kuadrat (Sugiyono, 2010)
LAMPIRAN 2
KUESIONER PERJALANAN DAN
KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR
L3.2 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor
L4.3 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor
L5.4 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada negara berkembang pertumbuhan ekonomi yang tinggi menyebabkan
pertumbuhan kepemilikan sepeda motor menjadi cepat. Perkembangan tersebut
menyebabkan perubahan sistem transportasi dan perilaku perjalanan masyarakat
dalam waktu dekat (Morichi, 2009). Woro (2011) mengatakan bahwa angka
kepemilikan sepeda motor lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan roda
empat. Hal ini juga didukung oleh laporan Bank Dunia tahun 2005 yang
menyatakan bahwa kepemilikan sepeda motor mencapai 80% pada tahun 2005.
Kepemilikan sepeda motor di Indonesia cenderung tinggi dikarenakan
penghasilan penduduk yang masih rendah (Hsu dan Lin, 2007).
Seiring dengan berkembangnya negara dan pertumbuhan ekonomi yang
cepat, maka kebutuhan bergerak juga akan meningkat (Kaltheier, 2009).
Pergerakan ini juga dipengaruhi oleh alasan dan tujuan dari masing-masing
perjalanan (McGuckin dan Nakamoto, 2004).
McGuckin dan Nakamoto (2004) mengungkapkan bahwa dalam suatu tujuan
perjalanan, seseorang akan melakukan beberapa persinggahan dengan maksud
tertentu sebelum sampai pada tujuan akhirnya. Hal ini dikenal sebagai rantai
perjalanan. Suatu perjalanan akan menjadi lebih kompleks apabila kebutuhan
pribadi, rumah tangga, atau aktivitas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas
mengurus anak digabungkan dalam kebiasaan perjalanan menuju tempat bekerja
Anggota rumah tangga lebih banyak melakukan perjalanan jarak pendek
ataupun panjang dengan tujuan untuk bekerja, rekreasi, belanja, maupun
pendidikan dengan menggunakan sepeda motor (Wedagama, 2009). Di Indonesia,
sepeda motor sudah pula menjadi kendaraan untuk mudik. Kementerian
Perhubungan melaporkan bahwa ada 2,47 juta sepeda motor yang digunakan
untuk pulang mudik lebaran (Kompasiana, 2011).
Alasan utama rumah tangga memilih sepeda motor sebagai sarana
transportasi yang mungkin adalah karena sepeda motor merupakan sarana
transportasi yang paling mudah (Kurniawan, 2010). Pada umumnya masyarakat
lebih memilih kendaraan pribadi untuk melakukan perpindahan dikarenakan
kurangnya penyediaan layanan angkutan publik (Hayashi, 1996). Lubis (2009)
mengatakan bahwa alasan penghematan menjadi alasan utama bagi rumah tangga
untuk memilih sepeda motor sebagai moda transportasi.
Prabnasak dan Taylor (2002) mengungkapkan bahwa perkembangan ekonomi
di beberapa negara Asia mengakibatkan kebutuhan bergerak ikut meningkat.
Leong dan Sadullah (2007) mengatakan bahwa pendapatan rumah tangga, jumlah
mobil dalam rumah tangga, kepemilikan surat ijin mengemudi, dan ukuran rumah
tangga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kepemilikan kendaraan bermotor.
Tingginya kepemilikan sepeda motor mengakibatkan kepadatan lalulintas
campuran yang tinggi dan dapat menimbulkan risiko pada aspek keselamatan
lalulintas (Hsu et al, 2007 dan Leong dan Sadullah, 2007). Beberapa penelitian
yang sudah dilakukan tentang kepemilikan sepeda motor, misalnya Tuan dan
Shimizu (2005) membuat model kepemilikan sepeda motor dengan perilaku
rumah tangga di Kota Hanoi. Petragradia et al. (2009) membahas karakteristik
kepemilikan sepeda motor berdasarkan karakteristik rumah tangga.
Studi yang perlu dilakukan adalah membandingkan hubungan tujuan
perjalanan menggunakan sepeda motor dengan kepemilikan sepeda motor dalam
rumah tangga di kota-kota di Indonesia. Studi ini diharapkan dapat melengkapi
studi yang sudah ada tentang karakteristik dan seluk beluk penggunaan sepeda
1.2 Inti Permasalahan
Berkembangnya suatu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dapat
meningkatkan kebutuhan bergerak. Kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh tujuan
dan alasan masing-masing rumah tangga dalam kesehariannya. Alasan rumah
tangga dalam memilih sepeda motor sebagai moda transportasi yang mudah dan
irit merupakan alasan yang umum di setiap kota-kota besar.
Namun, tujuan perjalanan pada rumah tangga diduga berbeda-beda di setiap
kota. Untuk itu studi ini membahas permasalahan mengenai hubungan antara
tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan tujuan perjalanan dan kepemilikan sepeda motor di tiga
kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
2. Menganalisis hubungan tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor
di tiga kota.
1.4 Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari studi Joewono
(2010). Data diperoleh dari tiga kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan
Surabaya.
2. Penelitian hanya meninjau hubungan tujuan perjalanan anggota rumah tangga
dengan kepemilikan kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan tentang hubungan antara tujuan
perjalanan dengan kepemilikan kendaraan sepeda motor dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Data menunjukkan bahwa tujuan perjalanan di Kota Bandung untuk bekerja
sebesar 31,1%, untuk sekolah 37,6%, jalan-jalan 19,4%. Pada Kota Yogyakarta
proporsi tujuan perjalanan untuk bekerja adalah sebesar 42,27%, sekolah
28,31%, jalan-jalan 16,4%. Proporsi tujuan perjalanan pada Kota Surabaya
untuk bekerja adalah 54,2%, sekolah 21,2%, dan jalan-jalan 16,4%.
2. Proporsi jumlah sepeda motor menurut responden di Kota Bandung adalah
sebesar 1,5% (0 unit), 46,8% (1 unit), 35,6% (2 unit), dan 16% (3 unit atau
lebih). Kota Yogyakarta memiliki proporsi sebesar 1,4% (0 unit), 26,4% (1
unit), 39% (2 unit), 33,2% (3 unit atau lebih). Proporsi pada Kota Surabaya
adalah 1,4% (0 unit), 31,7% (1 unit), 43% (2 unit), 23,8% (3 unit atau lebih).
3. Proporsi jumlah mobil di Kota Bandung adalah 35,1% (0 unit), 39,4% (1 unit),
19,7% (2 unit), 5,7% (3 unit atau lebih). Proporsi di Kota Yogyakarta adalah
63,7% (0 unit), 27,1% (1 unit), 6,8%(2 unit), 2,4%(3 unit atau lebih). Untuk
Kota Surabaya proporsinya adalah 59% (0 unit), 28,2% (1 unit), 9,1% (2 unit),
3,6% (3 unit atau lebih).
5. Analisis menunjukkan bahwa ada hubungan tujuan perjalanan dengan jumlah
motor, jumlah mobil, dan jenis kepemilikan sepeda motor yang digunakan.
Pada Kota Bandung dan Yogyakarta terdapat hubungan yang signifikan antara
tujuan perjalanan dengan jenis kepemilikan kendaraan dalam rumah tangga.
Namun, pada Kota Surabaya terdapat hubungan yang tidak signifikan antara
tujuan perjalanan dengan jenis kepemilikan sepeda motor.
5.2 Saran
Untuk mengembangkan studi ini lebih dalam lagi, maka disarankan untuk:
1. Membangun model antara variabel tujuan perjalanan dengan kepemilikan
kendaraan sepeda motor. Model ini digunakan dikarenakan adanya satu
variabel yang bersifat ordinal, yaitu jumlah kendaraan.
2. Melakukan analisis tentang keterkaitan siklus perjalanan menggunakan sepeda
motor terhadap kepemilikan sepeda motor, serta menganalisis pula
DAFTAR PUSTAKA
Alvinsyah, S., 1997. “Dasar Dasar Sistem Transportasi”, Laboratorium Transportasi
FT – UI, Jakarta
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, 2008. Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung (Publikasi Hasil SUSEDA).
Bianco, M., Lawson, C., 1998. Trip-Chaining, Childcare, and personal
safety-critical issues in women’s travel behaviour. Pp. 123-143 in proceedings :
Second National Conference on Women’s Travel Issues, October 1996.
Report FHWA, US Department of Transportation.
Hayashi, Y., 1996. Economic Development and its Infrastructure on the Environment: Urbanisation, Infrastructure and Land Use Planning Systems, in Transport, Land-Use and The Environment, eds. Y. Hayashi & J. Roy, Kluwer Academic Publishers, Netherlands, pp. 3-25.
Hisyam, A., 2010. Buletin Statistik Edisi April / I / 2010, (Online) di akses 2 April 2012.
Hsu, T.P., Lin, Y.J., 2007. Multinomial Logit Model of Motorcycle and Car Ownership in Taiwan, Proceeding of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6 Page 3, Dalian.
Hsu, T. P., Tsai, C. C., and Lin, Y. J., 2007. Comparative Analysis of Household Car and Motorcycle Ownership Characteristics, Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, vol. 7, pp. 105-115.
Hsu, T.P., Sadullah, A.F.M., dan Dao, N.X., 2003. “A comparison Study on Motorcycle Traffic Development in some Asian Countries-case of Taiwan,
Malaysia, and Vietnam”, (online), prepare for : The Eastern Asia Society
for Transportation Studies (EASTS).
Ingram, G.K. dan Liu, Z., 1999. “Determinants of Motorization dan Real
Provision” , in Ibanes, J.G., Type , W.B., and Winston, C., editors , 1999,
Essay in Transportation Economics and Policy, A handbook in honor of John R. Meyer, Bookings Institution Press, Washington, D.C.
Joewono, T.B., 2010. Pengembangan Psikologi Lalulintas Dalam Manajemen Lalulintas Perkotaan di Indonesia, Laporan Hibah Kompetensi tahun Ke dua, Bandung.
Division 44 enviromental. Management, water, energy, Transport. The Deutsche Gesellschaft fur Technishe Zusammenarbeit GmbH. Eschborn.
Kurniawan, M., 2010. ”Sepeda Motor, Sarana Transportasi Termurah”, (online, di akses 22 Maret 2012).
Leong, L.V. and Sadullah, A.F.M., 2007, A Study on The Motorcycle Ownership: A Case Study in Penang State, Malaysia, Proceeding of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6.
Lubis, H.A.R.S., 2009. “Motorcycles Growth and its Impact to Urban
Transportation”, 8th International Conference of the Eastern Asia Society
for Transportation Studies, Surabaya.
McGuckin, N., and Nakamoto, Y., 2004. Trips, Chain and Tours-Using an Operational Definition, (online, www.EASTS.com).
McGuckin, N., Zmud, J., Nakamoto, Y., 2005. “Transportation Research Record: Journal of the Transportation Research Board”, No. 1917, Transportation Research Board of the National Academies, Washington, D.C., pp. 199–204.
McGuckin, N., Murakami, E., 1963. Examining Trip-Chaining Behavior Comparison of Travel by Men and Women.
Mendenhall, W., Beaver, R.J. and Beaver, B.M., 2006. “Introduction to Probability and Statistics“, 12th edition, CangeLearning.
Morichi, S. 2009. Sustainable transport development in East Asian megacities, International Journal of Environment and Sustainable Development, Vol. 8, No. 3-4, 229-246.
Petragradia, R., Frazilla, R.B., Hendarto, S. dan Wibowo, S.S., 2009.
”Karakteristik Kepemilikan Sepeda Motor Berdasarkan Karakteristik Rumah Tangga” , Simposium XII FSTPT, Surabaya, 14 November hal 1278-1297
Senbil, Z. dan Fujiwara, A., 2006, Motorcycle Ownership and Use in Jabotabek (Indonesia), Discussion Paper Series vol.2006, Hiroshima.
Susantono, B., 2010. “Peningkatan Kepemilikan Sepeda Motor di Indonesia”, Indonesia
Tamin, O.Z., 1997. Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Institut Teknologi Bandung.
Tribowo, D., 2006. “Karakteristik Pergerakan dan Hubungan Dengan Perkembangan Kawasan Pinggiran“, Tesis bidang studi rekayasa transportasi Jurusan Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Walpole, R. E., 1995, Pengantar Statistika, Edisi ke-3, Cetakan keenam, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.
Wedagama, D.M.P., 2009. “A Multinomial Logis Model For Estimating The Influence of Household Characteristics on Motorcycle Ownership“: A case Study in Denpasar City, Bali.