• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Sepeda Motor Dalam Rumah Tangga Di Tiga Kota.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Sepeda Motor Dalam Rumah Tangga Di Tiga Kota."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TUJUAN PERJALANAN

DENGAN KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR

DALAM RUMAH TANGGA

DI TIGA KOTA

Ronald Octavian Pata’dungan NRP: 0821015

Pembimbing: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

ABSTRAK

Tujuan perjalanan diduga mempengaruhi jumlah sepeda motor dan jumlah mobil yang dimiliki rumah tangga. Tujuan penelitian adalah mencari hubungan tujuan perjalanan responden terhadap kepemilikan sepeda motor dalam rumah tangga. Kepemilikan sepeda motor dalam studi ini dijelaskan oleh variabel jumlah motor, kepemilikan sepeda motor yang digunakan saat ini. Data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis menunjukkan bahwa perjalanan yang paling banyak dilakukan oleh responden adalah untuk bekerja dan sekolah. Analisis menunjukkan pula bahwa ada hubungan yang signifikan antara tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor di Kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kepemilikan kendaraan sepeda motor dengan kepemilikan milik sendiri paling banyak digunakan untuk tujuan perjalanan bekerja, sedangkan kepemilikan milik orang tua adalah kepemilikan terbanyak kedua yang digunakan untuk bersekolah.

(2)

THE RELATIONSHIP BETWEEN

TRIP PURPOSE AND MOTORCYCLE OWNERSHIP

AT HOUSEHOLD IN THREE CITIES

Ronald Octavian Pata’dungan

NRP: 0821015

Supervisor : Tri Basuki Joewono, Ph.D.

ABSTRACT

Trip purpose is anticipated to influence the number of motorcycle and car owned by household. The aim if this study is to analyze the relathionship between trip purpose and the ownership of motorcycle at household. The ownership of motorcycle is explained by the variable of number of motorcycle and type of ownership. Data used in this study is secondary data. Analyses show taht working and studying are the most frequent of trip purpose to be reached using motorcycle. Analyses also show that there is significant relationship between trip purpose and motorcycle ownership in the city of Bandung, Yogyakarta, and Surabaya. Analyses also show that motorcycle ownes by respondent is the most frequent to be used to reach working place, while motorcycle owned by parents is the most frequent type of motorcycle to reach study place.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR vi

KATA PENGANTAR vii

2.1 Kepemilikan Kendaraan Bermotor di Indonesia 4 2.2 Tujuan Perjalanan Dan Pemilihan Moda Dalam Rumah Tangga 5

2.3 Metode Statistika Non Parametrik 7

BAB 3 METODE PENELITIAN 9

3.1 Tahapan Penelitian 9

3.2 Deskripsi Data Responden Di Tiga Kota 13

BAB 4 ANALISIS DATA 18

4.1 Proporsi Tujuan Perjalanan dan Kepemilikan Kendaraan

Bermotor Dalam Rumah Tangga Di Tiga Kota 18

4.2 Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Sepeda Motor Di Kota Bandung 22

4.3 Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Bermotor Di Kota Yogyakarta 29

4.4 Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Bermotor Di Kota Surabaya 33

4.5 Perbandingan Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan Responden Di Tiga Kota 36

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 38

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Perjalanan Individu 6

Gambar 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian Psikologi Lalulintas 10

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 12

Gambar 3.3 Distribusi Pendidikan Responden 14

Gambar 3.4 Frekuensi Pekerjaan Responden 15

Gambar 3.5 Frekuensi Jenis Kelamin Responden 16

Gambar 3.6 Frekuensi Usia Responden 17

Gambar 4.1 Proporsi Tujuan Perjalanan Responden 19

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda

Motor (Joewono, 2010) 13

Tabel 4.1 Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah motor Di Kota

Bandung 23

Tabel 4.2 Klasifikasi Silang Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Mobil Di

Kota Bandung 24

Tabel 4.3 Hubungan Antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Pada Kota Bandung 25

Tabel 4.4 Hasil Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Di Kota Bandung 26

Tabel 4.5 Kontingensi Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Sepeda Motor 27 Tabel 4.6 Klasifikasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah

Motor Pada Kota Yogyakarta 30

Tabel 4.7 Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah mobil responden Di

Kota Yogyakarta 31

Tabel 4.8 Klasifikasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Pada Kota Yogyakarta 31

Tabel 4.9 Analisis Hubungan antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan

Kendaraan Bermotor Di Kota Yogyakarta 32

Tabel 4.10 Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Motor Responden

Pada Kota Surabaya 33

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Jumlah Mobil

Di Kota Surabaya 34

Tabel 4.12 Klasifikasi Silang Antara Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan Sepeda Motor Pada Kota Surabaya 35 Tabel 4.13 Hasil Analisis Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan

Bermotor Di Kota Surabaya 36

Tabel 4.14 Tabel Perbandingan Hasil Analisis Hubungan Tujuan Perjalanan Dengan Kepemilikan Kendaraan Kota Bandung, Yogyakarta, dan

(6)

DAFTAR NOTASI

α = Nilai Keterandalan χ2

= Kai kuadrat

% = Persen

df = Degree of freedom fe = Frekuensi observasi fo = Frekuensi dugaan H0 = Hipotesis Null Hi = Hipotesis Alternatif

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

L1.1 Nilai kai kuadrat (Sugiyono, 2010) 43

L2.1 Cover Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor (Joewono,

2010) 44

L2.2 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor

(Joewono, 2010) 45

L2.3 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor

(Joewono, 2010) 46

L2.4 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor

(8)

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

Sesuai dengan persetujuan dari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Kristen Maranatha, melalui surat No. 1304/TA/FTS/UKM/II/2012

tanggal 22 Februari 2012, dengan ini saya selaku Pembimbing Tugas Akhir

memberikan tugas kepada:

Nama : Ronald Octavian Pata’dungan

NRP : 0821015

untuk membuat Tugas Akhir bidang Transportasi dengan judul:

HUBUNGAN TUJUAN PERJALANAN DENGAN KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR

DALAM RUMAH TANGGA DI TIGA KOTA

Pokok pembahasan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:

1. Pendahuluan

2. Tinjauan Literatur

3. Studi Kasus dan Pembahasan

4. Kesimpulan dan Saran

Hal-hal lain yang dianggap perlu dapat disertakan untuk melengkapi penulis

Tugas Akhir ini.

Bandung, 22 Februari 2012

Tri Basuki Joewono, Ph.D.

(9)

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dari

mahasiswa:

Nama : Ronald Octavian Pata’dungan

NRP : 0821015

Menyatakan bahwa Tugas Akhir dari mahasiswa tersebut diatas dengan judul:

HUBUNGAN TUJUAN PERJALANAN

DENGAN KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR DALAM RUMAH TANGGA

DI TIGA KOTA

dinyatakan selesai dan dapat diajukan pada Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA).

Bandung, 9 Agustus 2012

Tri Basuki Joewono, Ph.D.

(10)

LAMPIRAN 1

L1.1 Nilai kai kuadrat (Sugiyono, 2010)

(11)

LAMPIRAN 2

KUESIONER PERJALANAN DAN

KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR

(12)

L3.2 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor

(13)

L4.3 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor

(14)

L5.4 Halaman Pertama Kuesioner Perjalanan dan Kepemilikan Sepeda Motor

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada negara berkembang pertumbuhan ekonomi yang tinggi menyebabkan

pertumbuhan kepemilikan sepeda motor menjadi cepat. Perkembangan tersebut

menyebabkan perubahan sistem transportasi dan perilaku perjalanan masyarakat

dalam waktu dekat (Morichi, 2009). Woro (2011) mengatakan bahwa angka

kepemilikan sepeda motor lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan roda

empat. Hal ini juga didukung oleh laporan Bank Dunia tahun 2005 yang

menyatakan bahwa kepemilikan sepeda motor mencapai 80% pada tahun 2005.

Kepemilikan sepeda motor di Indonesia cenderung tinggi dikarenakan

penghasilan penduduk yang masih rendah (Hsu dan Lin, 2007).

Seiring dengan berkembangnya negara dan pertumbuhan ekonomi yang

cepat, maka kebutuhan bergerak juga akan meningkat (Kaltheier, 2009).

Pergerakan ini juga dipengaruhi oleh alasan dan tujuan dari masing-masing

perjalanan (McGuckin dan Nakamoto, 2004).

McGuckin dan Nakamoto (2004) mengungkapkan bahwa dalam suatu tujuan

perjalanan, seseorang akan melakukan beberapa persinggahan dengan maksud

tertentu sebelum sampai pada tujuan akhirnya. Hal ini dikenal sebagai rantai

perjalanan. Suatu perjalanan akan menjadi lebih kompleks apabila kebutuhan

pribadi, rumah tangga, atau aktivitas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas

mengurus anak digabungkan dalam kebiasaan perjalanan menuju tempat bekerja

(16)

Anggota rumah tangga lebih banyak melakukan perjalanan jarak pendek

ataupun panjang dengan tujuan untuk bekerja, rekreasi, belanja, maupun

pendidikan dengan menggunakan sepeda motor (Wedagama, 2009). Di Indonesia,

sepeda motor sudah pula menjadi kendaraan untuk mudik. Kementerian

Perhubungan melaporkan bahwa ada 2,47 juta sepeda motor yang digunakan

untuk pulang mudik lebaran (Kompasiana, 2011).

Alasan utama rumah tangga memilih sepeda motor sebagai sarana

transportasi yang mungkin adalah karena sepeda motor merupakan sarana

transportasi yang paling mudah (Kurniawan, 2010). Pada umumnya masyarakat

lebih memilih kendaraan pribadi untuk melakukan perpindahan dikarenakan

kurangnya penyediaan layanan angkutan publik (Hayashi, 1996). Lubis (2009)

mengatakan bahwa alasan penghematan menjadi alasan utama bagi rumah tangga

untuk memilih sepeda motor sebagai moda transportasi.

Prabnasak dan Taylor (2002) mengungkapkan bahwa perkembangan ekonomi

di beberapa negara Asia mengakibatkan kebutuhan bergerak ikut meningkat.

Leong dan Sadullah (2007) mengatakan bahwa pendapatan rumah tangga, jumlah

mobil dalam rumah tangga, kepemilikan surat ijin mengemudi, dan ukuran rumah

tangga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kepemilikan kendaraan bermotor.

Tingginya kepemilikan sepeda motor mengakibatkan kepadatan lalulintas

campuran yang tinggi dan dapat menimbulkan risiko pada aspek keselamatan

lalulintas (Hsu et al, 2007 dan Leong dan Sadullah, 2007). Beberapa penelitian

yang sudah dilakukan tentang kepemilikan sepeda motor, misalnya Tuan dan

Shimizu (2005) membuat model kepemilikan sepeda motor dengan perilaku

rumah tangga di Kota Hanoi. Petragradia et al. (2009) membahas karakteristik

kepemilikan sepeda motor berdasarkan karakteristik rumah tangga.

Studi yang perlu dilakukan adalah membandingkan hubungan tujuan

perjalanan menggunakan sepeda motor dengan kepemilikan sepeda motor dalam

rumah tangga di kota-kota di Indonesia. Studi ini diharapkan dapat melengkapi

studi yang sudah ada tentang karakteristik dan seluk beluk penggunaan sepeda

(17)

1.2 Inti Permasalahan

Berkembangnya suatu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dapat

meningkatkan kebutuhan bergerak. Kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh tujuan

dan alasan masing-masing rumah tangga dalam kesehariannya. Alasan rumah

tangga dalam memilih sepeda motor sebagai moda transportasi yang mudah dan

irit merupakan alasan yang umum di setiap kota-kota besar.

Namun, tujuan perjalanan pada rumah tangga diduga berbeda-beda di setiap

kota. Untuk itu studi ini membahas permasalahan mengenai hubungan antara

tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan tujuan perjalanan dan kepemilikan sepeda motor di tiga

kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

2. Menganalisis hubungan tujuan perjalanan dengan kepemilikan sepeda motor

di tiga kota.

1.4 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari studi Joewono

(2010). Data diperoleh dari tiga kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan

Surabaya.

2. Penelitian hanya meninjau hubungan tujuan perjalanan anggota rumah tangga

dengan kepemilikan kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor dalam

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan tentang hubungan antara tujuan

perjalanan dengan kepemilikan kendaraan sepeda motor dapat ditarik beberapa

kesimpulan, yaitu:

1. Data menunjukkan bahwa tujuan perjalanan di Kota Bandung untuk bekerja

sebesar 31,1%, untuk sekolah 37,6%, jalan-jalan 19,4%. Pada Kota Yogyakarta

proporsi tujuan perjalanan untuk bekerja adalah sebesar 42,27%, sekolah

28,31%, jalan-jalan 16,4%. Proporsi tujuan perjalanan pada Kota Surabaya

untuk bekerja adalah 54,2%, sekolah 21,2%, dan jalan-jalan 16,4%.

2. Proporsi jumlah sepeda motor menurut responden di Kota Bandung adalah

sebesar 1,5% (0 unit), 46,8% (1 unit), 35,6% (2 unit), dan 16% (3 unit atau

lebih). Kota Yogyakarta memiliki proporsi sebesar 1,4% (0 unit), 26,4% (1

unit), 39% (2 unit), 33,2% (3 unit atau lebih). Proporsi pada Kota Surabaya

adalah 1,4% (0 unit), 31,7% (1 unit), 43% (2 unit), 23,8% (3 unit atau lebih).

3. Proporsi jumlah mobil di Kota Bandung adalah 35,1% (0 unit), 39,4% (1 unit),

19,7% (2 unit), 5,7% (3 unit atau lebih). Proporsi di Kota Yogyakarta adalah

63,7% (0 unit), 27,1% (1 unit), 6,8%(2 unit), 2,4%(3 unit atau lebih). Untuk

Kota Surabaya proporsinya adalah 59% (0 unit), 28,2% (1 unit), 9,1% (2 unit),

3,6% (3 unit atau lebih).

(19)

5. Analisis menunjukkan bahwa ada hubungan tujuan perjalanan dengan jumlah

motor, jumlah mobil, dan jenis kepemilikan sepeda motor yang digunakan.

Pada Kota Bandung dan Yogyakarta terdapat hubungan yang signifikan antara

tujuan perjalanan dengan jenis kepemilikan kendaraan dalam rumah tangga.

Namun, pada Kota Surabaya terdapat hubungan yang tidak signifikan antara

tujuan perjalanan dengan jenis kepemilikan sepeda motor.

5.2 Saran

Untuk mengembangkan studi ini lebih dalam lagi, maka disarankan untuk:

1. Membangun model antara variabel tujuan perjalanan dengan kepemilikan

kendaraan sepeda motor. Model ini digunakan dikarenakan adanya satu

variabel yang bersifat ordinal, yaitu jumlah kendaraan.

2. Melakukan analisis tentang keterkaitan siklus perjalanan menggunakan sepeda

motor terhadap kepemilikan sepeda motor, serta menganalisis pula

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Alvinsyah, S., 1997. “Dasar Dasar Sistem Transportasi”, Laboratorium Transportasi

FT – UI, Jakarta

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, 2008. Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung (Publikasi Hasil SUSEDA).

Bianco, M., Lawson, C., 1998. Trip-Chaining, Childcare, and personal

safety-critical issues in women’s travel behaviour. Pp. 123-143 in proceedings :

Second National Conference on Women’s Travel Issues, October 1996.

Report FHWA, US Department of Transportation.

Hayashi, Y., 1996. Economic Development and its Infrastructure on the Environment: Urbanisation, Infrastructure and Land Use Planning Systems, in Transport, Land-Use and The Environment, eds. Y. Hayashi & J. Roy, Kluwer Academic Publishers, Netherlands, pp. 3-25.

Hisyam, A., 2010. Buletin Statistik Edisi April / I / 2010, (Online) di akses 2 April 2012.

Hsu, T.P., Lin, Y.J., 2007. Multinomial Logit Model of Motorcycle and Car Ownership in Taiwan, Proceeding of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6 Page 3, Dalian.

Hsu, T. P., Tsai, C. C., and Lin, Y. J., 2007. Comparative Analysis of Household Car and Motorcycle Ownership Characteristics, Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, vol. 7, pp. 105-115.

Hsu, T.P., Sadullah, A.F.M., dan Dao, N.X., 2003. “A comparison Study on Motorcycle Traffic Development in some Asian Countries-case of Taiwan,

Malaysia, and Vietnam”, (online), prepare for : The Eastern Asia Society

for Transportation Studies (EASTS).

Ingram, G.K. dan Liu, Z., 1999. “Determinants of Motorization dan Real

Provision” , in Ibanes, J.G., Type , W.B., and Winston, C., editors , 1999,

Essay in Transportation Economics and Policy, A handbook in honor of John R. Meyer, Bookings Institution Press, Washington, D.C.

Joewono, T.B., 2010. Pengembangan Psikologi Lalulintas Dalam Manajemen Lalulintas Perkotaan di Indonesia, Laporan Hibah Kompetensi tahun Ke dua, Bandung.

(21)

Division 44 enviromental. Management, water, energy, Transport. The Deutsche Gesellschaft fur Technishe Zusammenarbeit GmbH. Eschborn.

Kurniawan, M., 2010. ”Sepeda Motor, Sarana Transportasi Termurah”, (online, di akses 22 Maret 2012).

Leong, L.V. and Sadullah, A.F.M., 2007, A Study on The Motorcycle Ownership: A Case Study in Penang State, Malaysia, Proceeding of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6.

Lubis, H.A.R.S., 2009. “Motorcycles Growth and its Impact to Urban

Transportation”, 8th International Conference of the Eastern Asia Society

for Transportation Studies, Surabaya.

McGuckin, N., and Nakamoto, Y., 2004. Trips, Chain and Tours-Using an Operational Definition, (online, www.EASTS.com).

McGuckin, N., Zmud, J., Nakamoto, Y., 2005. “Transportation Research Record: Journal of the Transportation Research Board”, No. 1917, Transportation Research Board of the National Academies, Washington, D.C., pp. 199–204.

McGuckin, N., Murakami, E., 1963. Examining Trip-Chaining Behavior Comparison of Travel by Men and Women.

Mendenhall, W., Beaver, R.J. and Beaver, B.M., 2006. “Introduction to Probability and Statistics“, 12th edition, CangeLearning.

Morichi, S. 2009. Sustainable transport development in East Asian megacities, International Journal of Environment and Sustainable Development, Vol. 8, No. 3-4, 229-246.

Petragradia, R., Frazilla, R.B., Hendarto, S. dan Wibowo, S.S., 2009.

”Karakteristik Kepemilikan Sepeda Motor Berdasarkan Karakteristik Rumah Tangga” , Simposium XII FSTPT, Surabaya, 14 November hal 1278-1297

(22)

Senbil, Z. dan Fujiwara, A., 2006, Motorcycle Ownership and Use in Jabotabek (Indonesia), Discussion Paper Series vol.2006, Hiroshima.

Susantono, B., 2010. “Peningkatan Kepemilikan Sepeda Motor di Indonesia”, Indonesia

Tamin, O.Z., 1997. Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Institut Teknologi Bandung.

Tribowo, D., 2006. “Karakteristik Pergerakan dan Hubungan Dengan Perkembangan Kawasan Pinggiran“, Tesis bidang studi rekayasa transportasi Jurusan Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Walpole, R. E., 1995, Pengantar Statistika, Edisi ke-3, Cetakan keenam, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.

Wedagama, D.M.P., 2009. “A Multinomial Logis Model For Estimating The Influence of Household Characteristics on Motorcycle Ownership“: A case Study in Denpasar City, Bali.

Referensi

Dokumen terkait

“Sebagai unit yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam mengelola O&M PLTGU, kinerja tersebut jelas sekali mencoreng nama baik Indonesia Power,

Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur pendapatan rumah tangga petani kelapa sawit pola swadaya di Desa Kota Tengah

Otitis media supuratif kronik (OMSK) atau yang biasa disebut congek merupakan radang kronis telinga tengah dengan perforasi pada membran timpani dan riwayat keluar sekret dari

yaitu, melakukan pengkajian nyeri secara menyeluruh meliputi lokasi, durasi, kualitas, keparahan nyeri dan faktor pencetus nyeri, 09.00 mengobservasi ketidaknyamanan non

(6) Seseorang anggota jemaat yang telah dikucilkan, yang bersangkutan sungguh-sungguh berbalik dan bertobat serta dengan tindakan nyata meninggalkan dosanya,

Penelitian Produk Terapan PENGEMBANGAN MODEL ASAS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA (CRIMINAL LIABILITY) DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA.. BERBASIS NILAI KEADILAN

(2) Sub Dinas Adat Istiadat dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung-.. jawab langsung kepada Kepala

Hal ini diperkuat dalam penelitian Ding (2014) yang menyimpulkan bahwa efek interaktif antara pengaruh politik dari kepemilikan pemerintah dan pengaruh politik dari manajemen