viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP KUANTITAS
PRODUK RUSAK
(Studi Kasus pada PT Warna Indah Samajaya)
Produk yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang lebih bersaing akan menjadi harapan konsumen, sehingga perusahaan yang memiliki produk berkualitas akan mudah mendapatkan keuntungan karena produknya terjual. Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, sehingga akan diperoleh hasil akhir yang maksimal salah satu caranya adalah dengan mengeluarkan biaya kualitas.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis studi kasus. Subyek penelitian ini adalah PT Warna Indah Samajaya. PT Warna Indah Samajaya merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang tekstil. Proses produksinya berupa jasa pencelupan kain, perusahaan melakukan produksi berdasarkan pemesanan dari perusahaan lain. Ada 2 (dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) variabel bebas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal, dan (2) variabel terikat yaitu produk rusak. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan program SPSS yaitu uji asumsi klasik dan uji regresi berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh dari biaya kualitas terhadap produk rusak baik secara simultan maupun parsial hal tersebut dapat dilihat dari perhitungan manual yang menunjukkan pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak hanya sebesar 0.11%. Semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya pengendalian (biaya pencegahan dan biaya penilaian) maka kerusakan produk akan semakin kecil, begitupun sebaliknya. Semakin besar biaya kegagalan yang dikeluarkan (biaya kegagalan eskternal) maka menggambarkan semakin besarnya produk rusak begitupun sebaliknya.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………...…..i
HALAMAN PENGESAHAN………...ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….iii
KATA PENGANTAR………....iv
1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7
2.1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya ... 7
2.1.1. Pengertian Akuntansi ... 7
2.1.2. Pengertian dan PerananAkuntansi Biaya ... 8
2.2. Biaya ... 10
2.2.1. Pengertian Biaya ... 10
2.2.2. Klasifikasi Biaya ... 13
2.3. Kualitas ... 14
2.3.1. Pengertian Kualitas ... 14
2.3.2. Dimensi Kualitas ... 17
2.3.3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kualitas ... 17
2.3.4. Pengendalian Kualitas ... 19
2.3.5. Ukuran Kualitas ... 20
2.4. Biaya Kualitas ... 22
2.4.1. Pengertian Biaya Kualitas ... 22
x Universitas Kristen Maranatha
2.4.3. Elemen Biaya Kualitas ... 24
2.4.4. Analisis Biaya Kualitas ... 27
2.4.5. Manfaat Analisis Biaya Kualitas ... 28
2.4.6. Distribusi Optimal Biaya Kualitas ... 29
2.5. Produk Rusak ... 31
2.5.1. Pengertian Produk Rusak ... 31
2.5.2. Perlakuan Terhadap Produk Rusak ... 31
2.6. Produk Cacat ... 33
2.6.1. Pengertian Produk Cacat ... 33
2.6.2. Perlakuan Terhadap Produk Cacat ... 33
2.7. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Rusak ... 34
2.8. Kerangka Pemikiran ... 35
2.9. Hipotesis ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
3.1. Jenis Penelitian ... 38
3.2. Objek Penelitian ... 38
3.2.1. Variabel Bebas (X) ... 38
3.2.2. Variabel Terikat (Y) ... 40
3.3. Subjek Penelitian ... 40
3.4. Metode Penelitian... 40
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.6. Metode Analisis Data ... 42
3.6.1. Uji Asumsi Klasik ... 42
3.6.2. Regresi Linear Berganda (multiple regression). ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1. Hasil Penelitian ... 47
4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 47
4.1.2. Aktivitas Manajemen Perusahaan ... 63
4.1.3. Pengendalian Produksi ... 64
4.1.4. Pengendalian Kualitas ... 65
4.1.5. Proses Pengendalian Kualitas ... 66
4.1.5.1.1. Inspeksi dalam Proses ... 67
4.1.5.1.2. Inspeksi Produk Akhir... 67
4.1.6. Jenis Kerusakan dan Penyebabnya... 68
4.2. Deskripsi Variabel Penelitian ... 69
xi Universitas Kristen Maranatha
4.2.2 Produk Rusak ... 79
4.3. Hasil Analisis Data ... 81
4.3.1. Uji Asumsi Klasik ... 81
4.3.2. Regresi Linier Berganda ... 84
4.4. Pembahasan ... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93
5.1. Kesimpulan ... 93
5.2. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 97
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Nama
Gambar Judul Gambar Halaman
2.1 2.2 2.3
Grafik Biaya Kualitas AQL Grafik Biaya Kualitas Kontemporer
Bagan Kerangka Pemikiran
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Nama
Gambar Judul Tabel Halaman
4.1
Uji F (uji simultan / uji bersamaan) Uji Parsial (biaya pencegahan) Uji Parsial (biaya penilaian)
Uji Parsial (biaya kegagalan eksternal)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dalam era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah perusahaan di dunia
ke arah kehidupan yang lebih dinamis, efisien, dan efektif. Dampak adanya
globlisasi adalah adanya persaingan bebas. Persaingan bebas menjadikan
perusahaan memasuki lingkungan yang berbeda dari sebelumnya. Pasar tidak
lagi dimasuki oleh pesaing-pesaing domestik melainkan telah dimasuki oleh
pesaing-pesaing dari luar negeri yang memasarkan produk dan jasa yang
memiliki keunggulan persaingan bisnis tingkat dunia.
Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan pesaing, maka
perusahaan tersebut harus memberikan perhatian pada faktor kualitas, yaitu
dengan melakukan aktivitas pengendalian kualitas yang bertujuan untuk
mengurangi kerusakan pada produk (broken). Produk rusak adalah produk yang
tidak sesuai standar mutu yang telah ditetapkan dan secara ekonomis tidak dapat
diperbaharui menjadi produk yang baik (Mulyadi, 1993: 324).
Perusahaan dituntut menghasilkan produk yang terbaik bagi konsumen
yang menggunakan produknya, hal ini merupakan upaya dalam mendukung
eksistensi perusahaan dalam persaingan agar dapat bertahan. Salah satu usaha
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha hasil produksinya, dengan hasil produksi yang berkualitas, maka di harapkan
para pelanggan atau konsumen akan tertarik dan membeli hasil produksi yang
ditawarkan oleh perusahaan.
Proses produksi yang memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk
yang terhindar dari kerusakan. Jika hal ini tercapai, maka adanya pemborosan
dan inefisiensi dapat terhindar sehingga biaya produksi per unit dapat ditekan
dan harga suatu produk dapat menjadi lebih bersaing.
Produk yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang lebih bersaing akan
menjadi incaran konsumen, sehingga perusahaan yang memiliki produk
berkualitas akan mudah mendapatkan keuntungan karena produknya terjual.
Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan
pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, sehingga akan
diperoleh hasil akhir yang maksimal. Kualitas adalah derajat atau tingkat
kesempurnaan, dalam hal ini kualitas merupakan ukuran relatif dari kebaikan
(Hansen dan Mowen 2005: 5). Kualitas yang meningkat akan mengurangi
terjadinya produk rusak sehingga mengakibatkan biaya – biaya yang terus
menurun dan pada akhirnya meningkatkan laba. Biaya kualitas adalah biaya
yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang buruk (Tjiptono dan
Diana 2003: 34). Jadi, biaya yang dikeluarkan dalam kaitannya dengan usaha
peningkatan kualitas produk disebut biaya kualitas.
Biaya kualitas dikelompokkan mejadi empat golongan, yaitu biaya
pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan
eksternal. Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah produk
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan persyaratan kualitas. Biaya
kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian dengan
persyaratan dan terdeteksi sebelum barang dan jasa dikirimkan ke pihak luar
(pelanggan). Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk
atau jasa gagal memenuhi persyaratan dan diketahui setelah produk tersebut
sampai ke tangan pelanggan.
Menurut penelitian terdahulu Dwi Yuni Prihartanto (2007) Pengaruh
Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak pada PT Industri Sandang Nusantara
Unit Patal Secang dengan hasil terdapat pengaruh secara simultan antara biaya
penilaian dan pencegahan terhadap produk rusak, hasil perhitungan secara
parsial menunjukkan bahwa komponen biaya kualitas memiliki pengaruh yang
berbeda terhadap produk rusak dan biaya pencegahan memiliki pengaruh paling
dominan dalam sumbangan biaya kualitas terhadap produk rusak. Supraptowo
(2007) Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat Pada PT.
Metec dengan hasil penelitian masing-masing biaya kualitas (biaya pencegahan,
biaya penilaian dan biaya kegagalan internal mempunyai perilaku berbeda
terhadap produk cacat. Biaya pencegahan dan biaya kegagalan internal
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk cacat, namun biaya
penilaian tidak.
Produk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu barang atau jasa yang
dibuat atau ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi
hasil akhir dari proses produksi tersebut. Cacat mengandung pengertian
kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau kurang
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha produksi namun memiliki kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya
kurang baik atau kurang sempurna. Produk rusak adalah produk yang tidak
sesuai standar mutu yang telah ditetapkan secara ekonomis tidak dapat
diperbaharui menjadi produk yang baik (Mulyadi, 1993: 324). Hal ini berarti
produk cacat masih bisa digunakan dan dimanfaatkan karena masih memiliki
manfaat ekonomis sedangkan produk rusak tidak bisa dimanfaatkan kembali
karena sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis.
Hasil penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa hasil analisis biaya kualitas
terhadap produk rusak dan cacat memiliki hasil yang berlainan, sehingga
berdasarkan penelitian sebelumnya penelitian ini akan dikaji lebih lanjut
kebenaran mengenai biaya kualitas terhadap produk rusak yang ada sehingga
apa yang menjadi hasil dalam penelitian ini dapat mempertegas persepsi dan
memperkuat teori yang ada.
Mengingat arti pentingnya biaya kualitas dalam rangka pengendalian produk
rusak maka pengelolaan unsur -unsur yang dapat mempengaruhi kualitas produk
bagi suatu perusahaan sangat diperlukan, tidak terkecuali bagi PT Warna Indah
Samajaya dimana perusahaan selalu ingin memuaskan konsumen. Oleh karena
itu meneliti unsur-unsur yang dapat mempengaruhi kualitas produk dirasa sangat
penting.
PT Warna Indah Samajaya merupakan perusahaan jasa yang bergerak di
bidang tekstil. Proses produksinya berupa jasa pencelupan kain, perusahaan
melakukan produksi berdasarkan pemesanan dari perusahaan lain. PT Warna
Indah Samajaya beralamat di Jl. Balekambang No. 29 Kecamatan Majalaya
Bab I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian, terutama
pada unsur biaya kualitas yang berdampak pada kuantitas produk rusak dan
mengambil judul “PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP
KUANTITAS PRODUK YANG RUSAK PADA PT WARNA INDAH SAMAJAYA”.
1.2.Identifikasi Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan diteliti maka dalam
penelitian ini penulis ingin membatasi masalah dan hanya akan mengidentifikasi
hal-hal sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh secara keseluruhan dari biaya pencegahan, biaya
penilain dan biaya kegagalan eksternal terhadap kuantitas produk yang rusak.
2. Seberapa besar pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya
kegagalan eksternal terhadap kuantitas produk yang rusak baik secara
simultan ataupun parsial pada PT Warna Indah Samajaya.
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya
pengaruh biaya kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan
eksternal) terhadap kuantitas produk rusak baik secara simultan ataupun parsial
pada PT Warna Indah Samajaya.
1.4.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh pihak
yang tertarik dan mempunyai kepentingan dengan masalah kualitas, baik bagi
Bab I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi Peneliti
Sebagai Tambahan wawasan dan Pengetahuan yang lebih luas
mengenai pengaruh biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya
penialian dan biaya kegagalan eksternal terhadap produk rusak pada PT
Warna Indah Samajaya.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar memperhatikan
komponen-komponen yang akan diteliti untuk menciptakan sistem
pengendalian kualitas yang berkualifikasi, mengetahui pengaruh biaya
kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya
kegagalan eksternal terhadap produk rusak.
3. Bagi Pembaca
93 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan pada bab IV dan berdasarkan hasil
perolehan data yang diperoleh dalam penelitian pada PT Warna Indah Samajaya,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. PT Warna Indah Samajaya belum mengelompokkan secara tersendiri
biaya kualitas yang telah terjadi. Komponen biaya kualitas pada PT
Warna Indah Samajaya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Biaya pencegahan, meliputi biaya pemeliharaan mesin dan biaya
pengendalian proses.
b. Biaya penilaian, meliputi biaya pengujian bahan baku dan biaya
laboratorium.
c. Biaya kegagalan eksternal, meliputi biaya keluhan pelanggan dan
biaya pengiriman produk yang dikembalikan oleh pelanggan.
Berdasarkan hasil statistik melalui uji simultanyang telah
dilakukan,biaya kualitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
produk rusak. Berdasarkan hasil statistik melalui uji secara parsial biaya
kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan
eksternal) tidak mempunyai pengaruh terhadap kerusakan produk, akan
Bab V Kesimpulan dan Saran 94
Universitas Kristen Maranatha biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal mempunyai penagruh
terhadap produk rusak, hanya tidak signifikan.
2. Perhitungan matematis menunjukkan pengaruh biaya kualitas yaitu biaya
pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal yaitu hanya
sebesar 0,11%. Besar persentase kerusakan secara matematis
menggambarkan tingkat kerusakan produk yang memang sangat kecil
jumlahnya. Golongan biaya kualitas yang mempengaruhi produk rusak
adalah biaya pencegahan dan biaya penilaian, semakin besar biaya yang
dikeluarkan untuk biaya pencegahan dan penilaian akan menggambarkan
penurunan pada produk rusak, sebaliknya semakin kecil biaya yang
dikeluarkan untuk biaya pencegahan dan penilaian akan mengakibatkan
bertambahnya jumlah produk rusak. Sedangkan biaya kegagalan
eksternal merupakan bagian dari biaya kualitas yang dipengaruhi produk
rusak. Ketika produk rusak meningkat maka akan menyebabkan
peningkatan pada biaya kegagalan eksternal karena perusahaan harus
menanggung kerugian akibat banyaknya keluhan dari pelanggan dan
besarnya biaya pengembalian produk dari pelanggan.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meskipun tingkat kerusakan produk pada PT Warna Indah Samajaya
sedikit dan menggambarkan tingkat kualitas produk yang baik, lebih baik
Bab V Kesimpulan dan Saran 95
Universitas Kristen Maranatha dengan menggolongkan biaya kualitas dan membuat laporan biaya
kualitas serta analisisnya secara spesifik karena selama ini biaya kualitas
di dalam perusahaan masih tersebar dalam laporan biaya produksi, biaya
pemasaran dan biaya administrasi dan umum, hal ini juga baik dilakukan
agar kesalahan dapat terdeteksi sejak dini dan perbaikan dapat dilakukan
udengan segera.PT Warna Indah Samajaya hendaknya membuat
informasi biaya kualitas secara terpisah dalam laporan biaya kualitas,
sehingga perusahaan dapat melakukan analisis, perencanaan, dan
pengendalian biaya kualitas sehingga tidak terjadi pemborosan biaya.
Peningkatan biaya pencegahan dan biaya penilaian diharapkan dapat
menekan jumlah biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal
seminimal mungkin, dengan menurunnya biaya kegagalan makan akan
menurunkan jumlah produk rusak dan kualitas dapat dicapai secara
maksimal.
2. Adanya pengaruh atau tidak dalam penelitian biaya kualitas terhadap
produk rusak tergantung pada tersedianya data yang dibutuhkan baik
mengenai komponen biaya kualitas dan banyaknya jumlah produk rusak
yang terjadi, keakuratan pada saat pengolahan data dan subjek serta latar
belakang usaha dari subjek tersebut.Adanya keterbatasan peneliti
sehingga dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel
penelitian terhadap biaya kualitas, dan diharapkan kepada peneliti
selanjutnya untuk melakukan penelitian sejenis untuk menambah jumlah
Bab V Kesimpulan dan Saran 96
Universitas Kristen Maranatha akurat dan melakukan pengembangan terhadap suatu penelitian dengan
memecah variabel biaya kualitas menjadi empat variabel, yaitu: biaya
pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya
97 Universitas Kristen Maranatha
Algifari. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi.
Arens, A. Alvin, James K. Loebecke. (2000). Edisi 8. Auditing an Integrated
Approach. Upper Saddle River: Prentice-Hall Int.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Besterfield, Dale H. (1998). Quality Control. Edisi 5. New Jersey : Prentice Hall, Inc.
Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. 2000. Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik. Terjemahan A. Susty Ambarriani. Jakarta : Salemba Empat.
Carter, K William. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Terjemahan: Krista. Jakarta : Salemba Empat.
Feigenbaum, Armand V. (1991). Total Quality Control. Edisi 3. Singapore : McGraw Hill, Inc.
Gaspersz, Vincent. (1997). Manajemen Bisnis Total. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP
Gryna, Frank M. (2001). Edisi 4. Quality Planning &Analysis : From Product Development Through Use. McGraw-Hill.
Hammer, Lawrence H., William K. Carter, and Milton F, Usry. (2002). Edisi 13. Cost Accounting. Cincinnati, Ohio : South-Western Publishing Co.
98
Universitas Kristen Maranatha Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen. Terjemahan
Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta : Salemba Empat.
Horngren, Charles T., Srikant M Datar, George Foster. (2003). Edisi 11. Cost
Accounting-A Managerial Emphasis. New Jersey: Prentice Hall, Int.
Horngren, Charles T., George Foster, Srikant M. Datar. (2006). Edisi 12. Cost
Accounting: A Managerial Emphasis. Upper Saddle River New Jersey:
Prentice-hall Inc.
Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : STIE-YKPN.
Matz, Adolph., Milton F. Usry, and Lawrence H, Hammer. (1992). Akuntansi Biaya
Perencanaan dan Pengendalian. Terjemahan Alfonsius Sirait dan Herman
Wibowo. Jakarta : Erlangga.
Montgomery, D. C. 1985. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Terjemahan: Zanzawi, S. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Nurgiyantoro. 2000. Metode Statistik. Jakarta : Salemba Empat.
Praptono. 1986. Buku Materi Pokok Statistika Pengawasan Kualitas. Jakarata: Universitas Terbuka.
Rayburn, L Gayle. (1999). Akuntansi Biaya : Dengan Menggunakan
PendekatanManajemen Biaya. Terjemahan: Sugyarto,S.E(Staf Departemen
Keuangan).Edisi 6. Jakarta : Erlangga.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito.
Suwardjono. (2009). Akuntansi Pengantar Bagian Satu Proses Penciptaan Data
Pendekatan Sistem. Edisi 3. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.