• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Kuantitas Produk Rusak (Studi kasus pada PT Warna Indah Samajaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Kuantitas Produk Rusak (Studi kasus pada PT Warna Indah Samajaya)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP KUANTITAS

PRODUK RUSAK

(Studi Kasus pada PT Warna Indah Samajaya)

Produk yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang lebih bersaing akan menjadi harapan konsumen, sehingga perusahaan yang memiliki produk berkualitas akan mudah mendapatkan keuntungan karena produknya terjual. Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, sehingga akan diperoleh hasil akhir yang maksimal salah satu caranya adalah dengan mengeluarkan biaya kualitas.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis studi kasus. Subyek penelitian ini adalah PT Warna Indah Samajaya. PT Warna Indah Samajaya merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang tekstil. Proses produksinya berupa jasa pencelupan kain, perusahaan melakukan produksi berdasarkan pemesanan dari perusahaan lain. Ada 2 (dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) variabel bebas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal, dan (2) variabel terikat yaitu produk rusak. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan program SPSS yaitu uji asumsi klasik dan uji regresi berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh dari biaya kualitas terhadap produk rusak baik secara simultan maupun parsial hal tersebut dapat dilihat dari perhitungan manual yang menunjukkan pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak hanya sebesar 0.11%. Semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya pengendalian (biaya pencegahan dan biaya penilaian) maka kerusakan produk akan semakin kecil, begitupun sebaliknya. Semakin besar biaya kegagalan yang dikeluarkan (biaya kegagalan eskternal) maka menggambarkan semakin besarnya produk rusak begitupun sebaliknya.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………...…..i

HALAMAN PENGESAHAN………...ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….iii

KATA PENGANTAR………....iv

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

2.1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya ... 7

2.1.1. Pengertian Akuntansi ... 7

2.1.2. Pengertian dan PerananAkuntansi Biaya ... 8

2.2. Biaya ... 10

2.2.1. Pengertian Biaya ... 10

2.2.2. Klasifikasi Biaya ... 13

2.3. Kualitas ... 14

2.3.1. Pengertian Kualitas ... 14

2.3.2. Dimensi Kualitas ... 17

2.3.3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kualitas ... 17

2.3.4. Pengendalian Kualitas ... 19

2.3.5. Ukuran Kualitas ... 20

2.4. Biaya Kualitas ... 22

2.4.1. Pengertian Biaya Kualitas ... 22

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

2.4.3. Elemen Biaya Kualitas ... 24

2.4.4. Analisis Biaya Kualitas ... 27

2.4.5. Manfaat Analisis Biaya Kualitas ... 28

2.4.6. Distribusi Optimal Biaya Kualitas ... 29

2.5. Produk Rusak ... 31

2.5.1. Pengertian Produk Rusak ... 31

2.5.2. Perlakuan Terhadap Produk Rusak ... 31

2.6. Produk Cacat ... 33

2.6.1. Pengertian Produk Cacat ... 33

2.6.2. Perlakuan Terhadap Produk Cacat ... 33

2.7. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Rusak ... 34

2.8. Kerangka Pemikiran ... 35

2.9. Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Jenis Penelitian ... 38

3.2. Objek Penelitian ... 38

3.2.1. Variabel Bebas (X) ... 38

3.2.2. Variabel Terikat (Y) ... 40

3.3. Subjek Penelitian ... 40

3.4. Metode Penelitian... 40

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6. Metode Analisis Data ... 42

3.6.1. Uji Asumsi Klasik ... 42

3.6.2. Regresi Linear Berganda (multiple regression). ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1. Hasil Penelitian ... 47

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 47

4.1.2. Aktivitas Manajemen Perusahaan ... 63

4.1.3. Pengendalian Produksi ... 64

4.1.4. Pengendalian Kualitas ... 65

4.1.5. Proses Pengendalian Kualitas ... 66

4.1.5.1.1. Inspeksi dalam Proses ... 67

4.1.5.1.2. Inspeksi Produk Akhir... 67

4.1.6. Jenis Kerusakan dan Penyebabnya... 68

4.2. Deskripsi Variabel Penelitian ... 69

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2.2 Produk Rusak ... 79

4.3. Hasil Analisis Data ... 81

4.3.1. Uji Asumsi Klasik ... 81

4.3.2. Regresi Linier Berganda ... 84

4.4. Pembahasan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

5.1. Kesimpulan ... 93

5.2. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Nama

Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 2.2 2.3

Grafik Biaya Kualitas AQL Grafik Biaya Kualitas Kontemporer

Bagan Kerangka Pemikiran

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Nama

Gambar Judul Tabel Halaman

4.1

Uji F (uji simultan / uji bersamaan) Uji Parsial (biaya pencegahan) Uji Parsial (biaya penilaian)

Uji Parsial (biaya kegagalan eksternal)

(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah perusahaan di dunia

ke arah kehidupan yang lebih dinamis, efisien, dan efektif. Dampak adanya

globlisasi adalah adanya persaingan bebas. Persaingan bebas menjadikan

perusahaan memasuki lingkungan yang berbeda dari sebelumnya. Pasar tidak

lagi dimasuki oleh pesaing-pesaing domestik melainkan telah dimasuki oleh

pesaing-pesaing dari luar negeri yang memasarkan produk dan jasa yang

memiliki keunggulan persaingan bisnis tingkat dunia.

Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan pesaing, maka

perusahaan tersebut harus memberikan perhatian pada faktor kualitas, yaitu

dengan melakukan aktivitas pengendalian kualitas yang bertujuan untuk

mengurangi kerusakan pada produk (broken). Produk rusak adalah produk yang

tidak sesuai standar mutu yang telah ditetapkan dan secara ekonomis tidak dapat

diperbaharui menjadi produk yang baik (Mulyadi, 1993: 324).

Perusahaan dituntut menghasilkan produk yang terbaik bagi konsumen

yang menggunakan produknya, hal ini merupakan upaya dalam mendukung

eksistensi perusahaan dalam persaingan agar dapat bertahan. Salah satu usaha

(8)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha hasil produksinya, dengan hasil produksi yang berkualitas, maka di harapkan

para pelanggan atau konsumen akan tertarik dan membeli hasil produksi yang

ditawarkan oleh perusahaan.

Proses produksi yang memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk

yang terhindar dari kerusakan. Jika hal ini tercapai, maka adanya pemborosan

dan inefisiensi dapat terhindar sehingga biaya produksi per unit dapat ditekan

dan harga suatu produk dapat menjadi lebih bersaing.

Produk yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang lebih bersaing akan

menjadi incaran konsumen, sehingga perusahaan yang memiliki produk

berkualitas akan mudah mendapatkan keuntungan karena produknya terjual.

Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan

pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, sehingga akan

diperoleh hasil akhir yang maksimal. Kualitas adalah derajat atau tingkat

kesempurnaan, dalam hal ini kualitas merupakan ukuran relatif dari kebaikan

(Hansen dan Mowen 2005: 5). Kualitas yang meningkat akan mengurangi

terjadinya produk rusak sehingga mengakibatkan biaya – biaya yang terus

menurun dan pada akhirnya meningkatkan laba. Biaya kualitas adalah biaya

yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang buruk (Tjiptono dan

Diana 2003: 34). Jadi, biaya yang dikeluarkan dalam kaitannya dengan usaha

peningkatan kualitas produk disebut biaya kualitas.

Biaya kualitas dikelompokkan mejadi empat golongan, yaitu biaya

pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan

eksternal. Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah produk

(9)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan persyaratan kualitas. Biaya

kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian dengan

persyaratan dan terdeteksi sebelum barang dan jasa dikirimkan ke pihak luar

(pelanggan). Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk

atau jasa gagal memenuhi persyaratan dan diketahui setelah produk tersebut

sampai ke tangan pelanggan.

Menurut penelitian terdahulu Dwi Yuni Prihartanto (2007) Pengaruh

Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak pada PT Industri Sandang Nusantara

Unit Patal Secang dengan hasil terdapat pengaruh secara simultan antara biaya

penilaian dan pencegahan terhadap produk rusak, hasil perhitungan secara

parsial menunjukkan bahwa komponen biaya kualitas memiliki pengaruh yang

berbeda terhadap produk rusak dan biaya pencegahan memiliki pengaruh paling

dominan dalam sumbangan biaya kualitas terhadap produk rusak. Supraptowo

(2007) Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat Pada PT.

Metec dengan hasil penelitian masing-masing biaya kualitas (biaya pencegahan,

biaya penilaian dan biaya kegagalan internal mempunyai perilaku berbeda

terhadap produk cacat. Biaya pencegahan dan biaya kegagalan internal

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk cacat, namun biaya

penilaian tidak.

Produk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu barang atau jasa yang

dibuat atau ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi

hasil akhir dari proses produksi tersebut. Cacat mengandung pengertian

kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau kurang

(10)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha produksi namun memiliki kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya

kurang baik atau kurang sempurna. Produk rusak adalah produk yang tidak

sesuai standar mutu yang telah ditetapkan secara ekonomis tidak dapat

diperbaharui menjadi produk yang baik (Mulyadi, 1993: 324). Hal ini berarti

produk cacat masih bisa digunakan dan dimanfaatkan karena masih memiliki

manfaat ekonomis sedangkan produk rusak tidak bisa dimanfaatkan kembali

karena sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis.

Hasil penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa hasil analisis biaya kualitas

terhadap produk rusak dan cacat memiliki hasil yang berlainan, sehingga

berdasarkan penelitian sebelumnya penelitian ini akan dikaji lebih lanjut

kebenaran mengenai biaya kualitas terhadap produk rusak yang ada sehingga

apa yang menjadi hasil dalam penelitian ini dapat mempertegas persepsi dan

memperkuat teori yang ada.

Mengingat arti pentingnya biaya kualitas dalam rangka pengendalian produk

rusak maka pengelolaan unsur -unsur yang dapat mempengaruhi kualitas produk

bagi suatu perusahaan sangat diperlukan, tidak terkecuali bagi PT Warna Indah

Samajaya dimana perusahaan selalu ingin memuaskan konsumen. Oleh karena

itu meneliti unsur-unsur yang dapat mempengaruhi kualitas produk dirasa sangat

penting.

PT Warna Indah Samajaya merupakan perusahaan jasa yang bergerak di

bidang tekstil. Proses produksinya berupa jasa pencelupan kain, perusahaan

melakukan produksi berdasarkan pemesanan dari perusahaan lain. PT Warna

Indah Samajaya beralamat di Jl. Balekambang No. 29 Kecamatan Majalaya

(11)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian, terutama

pada unsur biaya kualitas yang berdampak pada kuantitas produk rusak dan

mengambil judul “PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP

KUANTITAS PRODUK YANG RUSAK PADA PT WARNA INDAH SAMAJAYA”.

1.2.Identifikasi Masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan diteliti maka dalam

penelitian ini penulis ingin membatasi masalah dan hanya akan mengidentifikasi

hal-hal sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh secara keseluruhan dari biaya pencegahan, biaya

penilain dan biaya kegagalan eksternal terhadap kuantitas produk yang rusak.

2. Seberapa besar pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya

kegagalan eksternal terhadap kuantitas produk yang rusak baik secara

simultan ataupun parsial pada PT Warna Indah Samajaya.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya

pengaruh biaya kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan

eksternal) terhadap kuantitas produk rusak baik secara simultan ataupun parsial

pada PT Warna Indah Samajaya.

1.4.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh pihak

yang tertarik dan mempunyai kepentingan dengan masalah kualitas, baik bagi

(12)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi Peneliti

Sebagai Tambahan wawasan dan Pengetahuan yang lebih luas

mengenai pengaruh biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya

penialian dan biaya kegagalan eksternal terhadap produk rusak pada PT

Warna Indah Samajaya.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar memperhatikan

komponen-komponen yang akan diteliti untuk menciptakan sistem

pengendalian kualitas yang berkualifikasi, mengetahui pengaruh biaya

kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya

kegagalan eksternal terhadap produk rusak.

3. Bagi Pembaca

(13)

93 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan pada bab IV dan berdasarkan hasil

perolehan data yang diperoleh dalam penelitian pada PT Warna Indah Samajaya,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. PT Warna Indah Samajaya belum mengelompokkan secara tersendiri

biaya kualitas yang telah terjadi. Komponen biaya kualitas pada PT

Warna Indah Samajaya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Biaya pencegahan, meliputi biaya pemeliharaan mesin dan biaya

pengendalian proses.

b. Biaya penilaian, meliputi biaya pengujian bahan baku dan biaya

laboratorium.

c. Biaya kegagalan eksternal, meliputi biaya keluhan pelanggan dan

biaya pengiriman produk yang dikembalikan oleh pelanggan.

Berdasarkan hasil statistik melalui uji simultanyang telah

dilakukan,biaya kualitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

produk rusak. Berdasarkan hasil statistik melalui uji secara parsial biaya

kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan

eksternal) tidak mempunyai pengaruh terhadap kerusakan produk, akan

(14)

Bab V Kesimpulan dan Saran 94

Universitas Kristen Maranatha biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal mempunyai penagruh

terhadap produk rusak, hanya tidak signifikan.

2. Perhitungan matematis menunjukkan pengaruh biaya kualitas yaitu biaya

pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal yaitu hanya

sebesar 0,11%. Besar persentase kerusakan secara matematis

menggambarkan tingkat kerusakan produk yang memang sangat kecil

jumlahnya. Golongan biaya kualitas yang mempengaruhi produk rusak

adalah biaya pencegahan dan biaya penilaian, semakin besar biaya yang

dikeluarkan untuk biaya pencegahan dan penilaian akan menggambarkan

penurunan pada produk rusak, sebaliknya semakin kecil biaya yang

dikeluarkan untuk biaya pencegahan dan penilaian akan mengakibatkan

bertambahnya jumlah produk rusak. Sedangkan biaya kegagalan

eksternal merupakan bagian dari biaya kualitas yang dipengaruhi produk

rusak. Ketika produk rusak meningkat maka akan menyebabkan

peningkatan pada biaya kegagalan eksternal karena perusahaan harus

menanggung kerugian akibat banyaknya keluhan dari pelanggan dan

besarnya biaya pengembalian produk dari pelanggan.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meskipun tingkat kerusakan produk pada PT Warna Indah Samajaya

sedikit dan menggambarkan tingkat kualitas produk yang baik, lebih baik

(15)

Bab V Kesimpulan dan Saran 95

Universitas Kristen Maranatha dengan menggolongkan biaya kualitas dan membuat laporan biaya

kualitas serta analisisnya secara spesifik karena selama ini biaya kualitas

di dalam perusahaan masih tersebar dalam laporan biaya produksi, biaya

pemasaran dan biaya administrasi dan umum, hal ini juga baik dilakukan

agar kesalahan dapat terdeteksi sejak dini dan perbaikan dapat dilakukan

udengan segera.PT Warna Indah Samajaya hendaknya membuat

informasi biaya kualitas secara terpisah dalam laporan biaya kualitas,

sehingga perusahaan dapat melakukan analisis, perencanaan, dan

pengendalian biaya kualitas sehingga tidak terjadi pemborosan biaya.

Peningkatan biaya pencegahan dan biaya penilaian diharapkan dapat

menekan jumlah biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal

seminimal mungkin, dengan menurunnya biaya kegagalan makan akan

menurunkan jumlah produk rusak dan kualitas dapat dicapai secara

maksimal.

2. Adanya pengaruh atau tidak dalam penelitian biaya kualitas terhadap

produk rusak tergantung pada tersedianya data yang dibutuhkan baik

mengenai komponen biaya kualitas dan banyaknya jumlah produk rusak

yang terjadi, keakuratan pada saat pengolahan data dan subjek serta latar

belakang usaha dari subjek tersebut.Adanya keterbatasan peneliti

sehingga dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel

penelitian terhadap biaya kualitas, dan diharapkan kepada peneliti

selanjutnya untuk melakukan penelitian sejenis untuk menambah jumlah

(16)

Bab V Kesimpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha akurat dan melakukan pengembangan terhadap suatu penelitian dengan

memecah variabel biaya kualitas menjadi empat variabel, yaitu: biaya

pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya

(17)

97 Universitas Kristen Maranatha

Algifari. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi.

Arens, A. Alvin, James K. Loebecke. (2000). Edisi 8. Auditing an Integrated

Approach. Upper Saddle River: Prentice-Hall Int.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Besterfield, Dale H. (1998). Quality Control. Edisi 5. New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. 2000. Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik. Terjemahan A. Susty Ambarriani. Jakarta : Salemba Empat.

Carter, K William. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Terjemahan: Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Feigenbaum, Armand V. (1991). Total Quality Control. Edisi 3. Singapore : McGraw Hill, Inc.

Gaspersz, Vincent. (1997). Manajemen Bisnis Total. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP

Gryna, Frank M. (2001). Edisi 4. Quality Planning &Analysis : From Product Development Through Use. McGraw-Hill.

Hammer, Lawrence H., William K. Carter, and Milton F, Usry. (2002). Edisi 13. Cost Accounting. Cincinnati, Ohio : South-Western Publishing Co.

(18)

98

Universitas Kristen Maranatha Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen. Terjemahan

Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta : Salemba Empat.

Horngren, Charles T., Srikant M Datar, George Foster. (2003). Edisi 11. Cost

Accounting-A Managerial Emphasis. New Jersey: Prentice Hall, Int.

Horngren, Charles T., George Foster, Srikant M. Datar. (2006). Edisi 12. Cost

Accounting: A Managerial Emphasis. Upper Saddle River New Jersey:

Prentice-hall Inc.

Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : STIE-YKPN.

Matz, Adolph., Milton F. Usry, and Lawrence H, Hammer. (1992). Akuntansi Biaya

Perencanaan dan Pengendalian. Terjemahan Alfonsius Sirait dan Herman

Wibowo. Jakarta : Erlangga.

Montgomery, D. C. 1985. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Terjemahan: Zanzawi, S. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Nurgiyantoro. 2000. Metode Statistik. Jakarta : Salemba Empat.

Praptono. 1986. Buku Materi Pokok Statistika Pengawasan Kualitas. Jakarata: Universitas Terbuka.

Rayburn, L Gayle. (1999). Akuntansi Biaya : Dengan Menggunakan

PendekatanManajemen Biaya. Terjemahan: Sugyarto,S.E(Staf Departemen

Keuangan).Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito.

Suwardjono. (2009). Akuntansi Pengantar Bagian Satu Proses Penciptaan Data

Pendekatan Sistem. Edisi 3. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor dominan yang dipertimbangkan petani dalam memilih benih kedelai di Jawa Tengah adalah umur tanaman, tipe tumbuh,

Hasil analisa berupa rekomendasi perbaikan dan peningkatan mutu program studi dan fakultas, yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem penjaminan mutu

Oleh sebab itu, penulis bermaksud membuat suatu karya dalam bentuk dokumenter yang akan memberikan informasi mengenai tari sintren, mulai dari sejarah hingga

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah RFID Reader dapat membaca informasi yang ada pada tag, sejauh mana tag masih dapat dideteksi oleh sistem, serta

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan didapatkan ukuran diameter butir AlCu tanpa perlakuan panas lebih kecil dibandingkan setelah diberi perlakuan panas, ukuran

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa jenis perusahaan keluarga ini adalah perusahaan Family Business Enterprise (FBE) dimana kepemilikan perusahaan merupakan

Peningkatan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen termasuk kategori tinggi disebabkan karena dalam proses pembelajaran dengan menggunakan Prezi Dekstop dapat

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa transparansi dan tanggung jawab ( responsibility ) berpengaruh terhadap kepatuhan membayar zakat di Lembaga Amil Zakat