• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA KELOMPOK BERMAIN DI PAUD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR ASAHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA KELOMPOK BERMAIN DI PAUD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR ASAHAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA KELOMPOK BERMAIN DI PAUD

SANGGAR KEGIATAN BELAJAR ASAHAN

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SULASTIARANI NIM. 108341028

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah s.w.t atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Kelompok Bermain di

PAUD Sanggar Kegiatan Bermain Asahan” yang disusun untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Fakiultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Secara garis besar skripsi ini berisikan uraian mengenai peranan orang tua,

khususnya dalam mengembangkan kecerdasan anak dan perkembangan

kecerdasan interpersonal anak. Beberapa komponen pokok yang perlu

diperhatikan dlam skripsi ini adalah latar belakang masalah, identifikasi masalah,

bagaimana peranan orang tua sampai kepada pemilihan metde penelitian.

Skripsi ini mengalami revisi-revisi pada beberapa bagian, hal ini

dimaksudkan agar fungsinya sebagai pembelajaran dapat menambah pengetahuan

bagi penbaca khususnya penulis sendiri.. namun skripsi yang disajikan ini masih

jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan

sumbangan pemikiran dalam menyempurnakan skripsi ini pada masa yang akan

datang. Atas saran dan sumbang pemikiran yang diberikan penulis ucapkan

terimakasih.

Medan, Maret 2013 Penulis

(5)

vii

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih yang tak terhingga kepada kepada Alm. Ayahanda

Rahmadsyah dan Ibunda Hj Nuraini Noor yang telah memberikan cinta dan kasih

sayang yang tak ternilai. Untuk Ibunda Hj Nurani Noor yang telah memberikan

pengorbanan baik materi maupun motivasi dan doa yang tak pernah putus,

membimbing dan mendidik ananda hingga menjadi seperi ini, bunda merupakan

orang tua terhebat yang ananda miliki.

Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd selaku Pembantu Dekan II

5. Ibu Dra. Rosdiana Lubis, M.Pd selaku Ketua jurusan, dosen PA saya dan

sebagai dosen pembimbing skripsi saya yang telah memberikan arahan dan

bimbingannya selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.

6. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku sekretaris jurusan dan sebagai

dosen penguji saya yang telah membimbing dan memberikan saran

sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

7. Ibu Dra. Nasriah, M. Pd dan Bapak Drs. E. Nainggolan, M.Pd selaku

dosen penguji saya yang telah memberikan saran sehingga skripsi ini dapat

selesai dengan baik.

8. Kak Surya Indriawati, Bapak Drs. F. Simorangkir. MS, Ibu Ratna Juwita,

M. Pd yang telah banyak membantu dan seluruh dosen PLS yang telah

memberikan saya ilmu pengetahuan dan pembelajaran hidup yang sangat

berharga.

9. Bapak Kepala Sanggar Kegiatan Belajar Asahan serta seluruh pegawai di

dalam nya dan orang tua murid yang telah bersedia meluangkan waktunya

(6)

viii

10.Terlebih istimewa untuk Abanganda Jefriansyah. ST, Ahmad Fauzi. S. Pt

dan Adinda Nila Safitri yang telah banyak memberikan do’a, perhatian dan

motivasi dalam menyelesaikan perkuliahan ini, kalian semangat terbesar

dalam hidup.

11.Teristimewa buat sahabat penulis Siti Annisa, Mhd Taufiq G.A, Cici

Pratiwi, Rina Anggaraini, Romanti, Sherly yang telah bersama-sama

berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini, buat sahabat-sahabat ku

Agustina Tarigan, Maya Sari, Okta Vauziah, Rita Nofianti, Devi Arista

Harahap, Suci Hariyanti, Faisal Reza, Braveto, Marjono kalian semua

yang selalu memberikan warna selama dalam menjalani perkuliahan.

12.Buat sahabat karib saya Anggi Lukita, Novita Chairani, yang selalu

memberikan motivasi, teristimewa Handika Saputra, Berto Manulang,

Azry Maulana dan Wahyu kalian yang terus menasehati, mengkritik,

memberi saran dan memotivasi sampai saya tetap semangat hingga

sekarang.

13.Buat Kak Anim dan sepupu-sepupu saya yang telah memotivasi saya

hingga saya tidak patah semangat.

14.Kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan

serta memotivasi kepada penulis baik secarra langsung maupun tidak

langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan banyak kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini

(7)

v

ABSTRAK

Sulastiarani. 108341028.Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Kelompok Bermain Di PAUD Sanggar Kegiatan Belajar Asahan. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih banyak orang tua yang memfokuskan kecerdasan pada kecerdasan intelegensi serta menyerahkan perkembangan pendidikan anak pada pihak sekolah tanpa didukung perhatian orang tua di rumah, serta anak yang menunjukan sikap anak yang pemalu, pendiam dan kasar kepada temannya seperti mendorong atau memukul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peranan orang tua dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia kelompok bermain di PAUD Sanggar Kegiatan Bermain Asahan.

Kerangka teoritis dalam penelitian ini menggunakan kajian teori dari ahli Safaria yang menuliskan kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi menang sama menang atau saling menguntungkan. Individu yang tinggi kecerdasan interpersonalnya akan mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan orang lain, berempati secara baik, mengembangkan hubungan yang harmonis dengan orang lain, dapat dengan cepat memahami tempramen, sifat, suasana hati, motif orang lain.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 80 orang tua murid dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini seluruh orang tua siswa yang anaknya berusia 3-4 tahun di PAUD yang ada di Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Asahan yang berjumlah 45 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan angket. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan teknik persentase.

(8)

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMAKASIH... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah . ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Konsep Kelompok Bermain ... 7

a. Pengertian Kelompok Bermain ... 6

b. Fungsi Kelompok Bermain ... 8

(9)

x

d. karakteristik Perkembangan Anak ... 9

2.2 Perkembangan Kecerdasan Interpersonal Anak ... 9

a. Defenisi Kecerdasan Interpersonal ... 9

b. Aspek Kecerdasan Interpersonal ... 13

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kecerdasan Interpersonal ... 14

2.3 Peranan Orang Tua ... 15

a. Pengertian Orang Tua ... 15

b. Fungsi dan Peran Orang Tua/Keluarga ... 16

c. Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal ... 20

2.4 Kerangka Konseptual ... 23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Populasi dan Sampel ... 24

a. Populasi ... 24

b. Sampel ... 25

3.3Operasional Variabel Penelitian ... 26

a. Variabel Penelitian ... 26

b. Defenisi Operasioanal ... 27

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 28

(10)

xi

b. Angket ... 29

3.5 Teknik Analisis Data ... 29

3.6 Lokasi Waktu Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umun Lokasi Penelitian ... 31

4.2 Hasil Penelitian Melalui Penyebaran Angket ... 34

4.3 Pembahasan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 . Nama Paud dan Jumlah Warga Belajar/Orang tua... 26

Tabel 3 2. Nama Paud dan Jumlah Anak Usia Kober ... 27

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket ... 30

Tabel 3.4. Rencana Penelitian ... 32

Tabel 4.1 Jumlah Pegawai SKB Asahan ... 33

Tabel 4.2 Hasil Penyebaran Angket ... 36

Tabel 4.3 Hasil Penyebaran Angket ... 36

Tabel 4.4 Hasil Penyebaran Angket ... 37

Tabel 4.5 Hasil Penyebaran Angket ... 38

Tabel 4.6 Hasil Penyebaran Angket ... 38

Tabel 4.7 Hasil Penyebaran Angket ... 39

Tabel 4.8 Hasil Penyebaran Angket ... 39

Tabel 4.9 Hasil Penyebaran Angket ... 40

Tabel 4.10 Hasil Penyebaran Angket ... 41

Tabel 4.11 Hasil Penyebaran Angket ... 41

Tabel 4.12 Hasil Penyebaran Angket ... 42

Tabel 4.13 Hasil Penyebaran Angket ... 42

Tabel 4.14 Hasil Penyebaran Angket ... 43

Tabel 4.15 Hasil Penyebaran Angket ... 44

Tabel 4.16 Hasil Penyebaran Angket ... 44

(12)

xii

Tabel 4.18 Hasil Penyebaran Angket ... 45

Tabel 4.19 Hasil Penyebaran Angket ... 46

Tabel 4.20 Hasil Penyebaran Angket ... 47

Tabel 4.21 Hasil Penyebaran Angket ... 47

Tabel 4.22 Hasil Penyebaran Angket ... 48

Tabel 4.23 Hasil Penyebaran Angket ... 48

Tabel 4.24 Hasil Penyebaran Angket ... 49

Tabel 4.25 Hasil Penyebaran Angket ... 50

Tabel 4.26 Hasil Penyebaran Angket ... 50

Tabel 4.27 Hasil Penyebaran Angket ... 51

Tabel 4.28 Hasil Penyebaran Angket ... 51

Tabel 4.29 Hasil Penyebaran Angket ... 52

Tabel 4.30 Hasil Keseluruhan Penyebaran Angket... 53

Tabel 4.31 Nilai Peranan Orang Tua... 55

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual... 25

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan bertujuan untuk

mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai yang terbaik bagi manusia yang

dilaksanakan dan dikembangkan secara sisitematis melalui proses pembelajaran

yang terencana dengan baik. Proses pendidikan dilaksanakan sedemikian rupa

bertujuan agar manusia dapat memahami dan menghayati makna pendidikan

tersebut sehingga mampu bertanggung jawab, mampu untuk menata perilaku

pribadi, bersikap bijaksana, berfikir secara logika, rasional dan ilmiah sehingga

dapat bermanfaat untuk membantu dirinya dalam menghadapi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14 menyebutkan pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, selanjutnya pada ayat 13 disebutkan, keluarga dikategorikan sebagai bentuk institusi pendidikan anak usia dini informal (PAUD informal), itu berarti keluarga sangat berperan dalam pendidikan teruntuk pengembangan anak-anak mereka.

Harapan terbesar orang tua adalah ingin memiliki anak yang soleh, sopan,

pandai bergaul, pintar dan sukses , tetapi harapan besar ini jangan sampai menjadi

tinggal harapan saja. Bagaimana orang tua untuk mewujudkan harapan tersebut,

itulah yang paling penting. Kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam

(15)

2

merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya, terutama anak-anak

yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orang tuanya.

Pada umumnya orang tua yang baik beranggapan bahwa tugas mereka

hanyalah merawat dan menjaga kesehatan anak, menyediakan makanan yang

bergizi, menanamkan sopan santun dan moralitas dengan mendisiplinkannya

sedangkan mengenai pendidikan intelektualnya orang tua biasanya menunggu

sampai anak masuk sekolah. Semua itu memang baik, lebih-lebih gizi makanan

dan kesehatan akan besar pengaruhnya terhadap perkembangan inteligensi anak

balita, sebab kesehatan dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan saraf anak .

Namun, untuk memiliki hal tersebut harus ditunjang dengan lingkungan yang

memberikan stimulasi intelektual, bila tidak inteligensi anak kurang dapat

berkembang secara maksimal. Semenjak dini anak harus mendapatkan perhatian

yang cukup dari lingkungan, terutama orang tua karena mereka adalah lingkungan

yang paling dekat dengan anak. Lingkungan rumah yang kondusif akan membuat

anak dapat mengeksplorasi bakat dan kemampuan yang individu miliki. Anak

juga akan tumbuh optimis, baik dalam pergaulan maupun hidup pada umumnya

misalkan anak memperoleh tanggapan yang penuh simpatik dan perhatian penuh

dari orang tua, sering bermain bersama anak, orang tua sangat peka terhadap

anaknya. Namun, bila orang tua kurang memberi perhatian kepada anak dan

hubungan tidak baik maka anak akan merasa pesimis.

Selain itu masih banyak orang tua yang masih berpikir secara tradisional

dalam pendidikan anak, misalnya menganggap anak yang pintar matematika,

(16)

3

yang memiliki bakat luar biasa pada musik atau tari, tetapi nilai matematikanya

jelek, dianggap tidak pandai.

Peran orang tua dalam hal pendidikan anak sudah seharusnya berada pada

urutan pertama, para orang tualah yang paling mengerti benar akan sifat-sifat baik

dan buruk anak-anaknya, apa saja yang mereka sukai dan apa saja yang mereka

tidak sukai. Para orang tua adalah yang pertama kali tahu bagaimana perubahan

dan perkembangan karakter dan kepribadian anak-anaknya, hal-hal apa saja yang

membuat anaknya malu dan hal-hal apa saja yang membuat anaknya takut. Para

orang tualah yang nantinya akan menjadikan anak-anak mereka seorang yang

memiliki kepribadian baik ataukah buruk, ungkapan “buah tak akan pernah jauh

jatuh dari pohonnya” adalah sebuah gambaran bahwa betapa kuatnya pengaruh

orang tua terhadap perkembangan anaknya.

Apabila orang tua hanya menyerahkan tugas perkembangan anak mereka pada

lingkungan sekolah dan kurang memperhatikan pendidikan di rumah serta

memberi latihan-latihan untuk mengembangkan kecerdasan tersebut maka anak

terkadang akan menjadi tertutup dan pemalu, banyak faktor yang menyebabkan

orang tua kurang memperhatikan pendidikan anak dan kesibukan orang tua, justru

menjadi penghambat keberhasilan pendidikan anak.

Perkembangan anak pada umumnya meliputi keadaan fisik, emosional sosial

dan intelektual. Bila kesemuanya berjalan secara baik maka dapat dikatakan

bahwa anak tersebut dalam keadaan sehat jiwanya.

Seperti hasil pengamatan penulis di PAUD SKB Asahan masih banyak

anak-anak yang menunjukan tingkah laku yang dipandang bermasalah seperti: tidak

(17)

4

sekolah, berebut mainan, kecemburuan pada teman yang berlebihan, memukul

teman, serta menutup diri kepada orang lain, anak lebih memilih melihat yang lain

bermain daripada harus ikut dalam bermain bersama temannya.

Orang tua kurang menyadari bahwa kecerdasan akademik sama pentingnya

dengan kecerdasan interpersonal anak. Sebagai orangtua masa kini, mereka sering

kali menekankan agar anak berprestasi secara akademik di sekolah. Mereka ingin

anak menjadi juara kelas dengan harapan ketika dewasa bisa memasuki perguruan

tinggi bergengsi. Masyarakat pun mempunyai kepercayaan bahwa sukses di

sekolah adalah kunci kesuksesan hidup di masa depan.

Kecerdasan Interpersonal merupakan kemampuan untuk memahami dan

bekerja sama dengan orang lain. Kecerdasan ini terutama menuntut kemampuan

untuk menyerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat

orang lain. Seseorang yang mempunyai kecerdasan antarpribadi bisa mempunyai

rasa belas kasihan dan tanggung jawab sosial yang besar. Pengembangan

kecerdasan interpersonal penting bagi anak dikarenakan akan menjadi dasar saat

anak bergaul dengan teman serta lingkungan. Masa awal-awal usia anak

merupakan masa yang penting dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan

seorang manusia. Karena pada masa ini dimulainya pertumbuhan dasar yang akan

mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Peran orang tua

dalam perkembangan kecerdasan interpersonal anak sangat dibutuhkan, karena

orang tua adalah anggota keluarga yang paling dekat dibandingkan anggota

keluarga yang lain. Sehingga orang tua dapat mendampingi dan mengembangkan

kecerdasan interpersonal anak semaksimal mungkin. Perhatian orang tua yang

(18)

5

menjadikan anak tumbuh dengan optimal. Berkaitan dengan itu, maka diperlukan

pembahasan mengenai Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kecerdasan

Interpersonal Anak Usia Kelompok Bermain di PAUD SKB Asahan

1.1Identifikasi Masalah

1. Anak bersikap kasar kepada temannya

2. Sikap anak yang malu bermain bersama temannya

3. Orang tua menyerahkan tugas perkembangan pada sekolah

4. Kurang keinginan anak bermain bersama/ bekerja sama

5. Orang tua kurang memahami pentingnya kecerdasan interpersonal pada

anak

6. Orang tua lebih mementingkan kecerdasan akademik

7. Perhatian orang tua yang kurang pada anak

1.2Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka dibuatlah

pembatasan masalah penelitian. Dalam penelitian ini masalah dibatasi pada

“Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak

usia 3-4 Tahun di PAUD Sanggar Kegiatan Belajar Asahan”.

1.3Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam judul di atas adalah “Berapa besar peranan orang

(19)

6

1.4Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang yang ingin dicapai

adalah “Untuk mengetahui seberapa besar peran orang tua dalam mengembangkan

kecerdasan interpersonal anak usia 3-4 tahun”.

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara Praktis

a. Dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan bahan masukan bagi para

orang tua dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak

b. Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan

kepada peneliti mengenai peran orang tua dalam mengembangkan

kecerdasan interpersonal anak.

2. Secara Teoritis

a. Sebagai bahan acuan bagi peneliti yang lain dalam melakukan

penelitian menegenai perkembangan kecerdasan interpersonal anak

b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain khususnya, mahasiswa

jurusan Pendidikan Luar Sekolah Unimed dalam menambah

wawasan, pengetahuan dan pengalaman untuk membuat karya

(20)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa :

a. Dalam peranannya orang tua sebagai teaching dan mentoring

menunjukkan peranan yang besar, hal ini dilihat dari persentase

yang diperoleh sebesar 87,5%. Dan orang tua menjalankan

fungsinya sebagai Teaching dan Mentoring pada anak-anak usia

dini.

b. Peranan orang tua sebagai Modeling menunjukkan kategori

berperan, hal ini dapat dilihat dari persentasenya sebesar 57%.

c. Peranan orang tua sebagai organazing, orang tua kurang berperan

terhadap perkembangan kecerdasan interpersonal anak, ini di

tunjukkan dari presentase yang diperoleh hanya sebesar 33,3%.

5.2 Saran

a. Kepada orang tua disarankan untuk meningkatkan dan

mengembangkan kecerdasan interpersonal anak yang cukup berkembang

dengan baik agar menjadi optimal.

b. Untuk orang tua untuk lebih meningkatkan perhatian kepada anak

dengan selalu mengawasi anak saat menonton TV, menemani anak

(21)

60

c. Untuk lebih mendukung perkembangan anak sekolah disarankan untuk

lebih menjalin komunikasi antara guru dengan orang tua dan

mengadakan kegiatan atau lomba yang lebih bervariasi sehingga

memungkinkan anak untuk mengembangkan kecerdasan yang belum

optimal.

d. Lingkungan masyarakat disarankan untuk memperbanyak mengadakan

kegiatan yang diperuntukkan bagi anak-anak sehingga anak dapat

meningkatkan kemampuan interpersonal anak.

e. Bagi penelitian selanjutnya, terutama yang berminat meneliti lebih lanjut

mengenai peranan orang tua dalam mengembangkan kecerdasan

interpersonal anak untuk memperhatikan aspek dan karakteristik tingkat

pendidikan orang tua yang mempengaruhi orang tua dalam

mengembangkan kecerdasan interpersonal anak. Peneliti selanjutnya

juga diharapkan untuk mempertimbangkan kriteria kecerdasan yang

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2003. Ilmu Pendidikan. Rieneka Cipta: Jakarta

____________ . 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rieneka Cipta

___________. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rieneka Cipta

A.I, Novaria dan Triton P.B. 2011. Cara Pintar Mendampingi anak. Yogyakarta:Oryza

Allen, K. Eileen dan Lyn R.M. 2010. Pofil Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks

A.M, Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivadi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta

Aqib, Zainal. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Prilaku Positif Anak Bangsa. Bandung. Yrma Wydya

Beorce, G. 2008. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Perpustakaan Nasional

Dahlan, Djahwad. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya

Djamarah, S.B. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta: Rieneka Cipta

Doddington, Christine dan Mary Hilton. 2010. Pendidikan Berpusat Pada Anak. Jakarta: Indeks

Hasan, Maimunah. 2010. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).Yogyakarta: Diva Press.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang rentang Kehidupan. Jakarta:Erlangga

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Sartika

(23)

Martuti, A. 2009. Pendidik Cerdas dan Mencerdaskan. Yogyakarta:Kreasi Wacana

Mubayidh, Makmun. 2010. Kecerdasan dan Kesehatan Emosi Anak. Jakarta:Pustaka Al-Kautsar

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.58 Tahun 2009

Prasetyo, J.J. Reza dan Yeni Andriani. 2009 Multiply Your Multiple Intelligences. Yogyakarta: Andi.

Prasetyono, DS. 2008. Metode Membuat Anak Cerdas Sejak Dini. Garailmu:Yogyakarta

S, Syafaruddin. 2004. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta:Gramedia Widiasarana

Safaria, T. 2005. Interpersonal Intelligence: Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara Books.

Sangkanparan, H. 2012. Mencetak Superman Masa Depan. Jakarta: Visimedia

Solehuddin, M dan I Hatimah. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung:Pedagogiana

Sprent, P. 1991. Metode Statistik Non Parametik Terapan. Universitas Indonesia

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sunarto, H dan Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:Rieneka Cipta

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Surbakti, E.B. 2012. Parenting Anak-Anak. Jakarta: Kompas Gramedia

Yus, Anita. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Bumi Aksara

Yusuf, Syamsu dan Nani M.S. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:Rajawali Pers

Sumber Internet

(24)

Anonim.2013.(online).http://gizimu.wordpress.com/2012/02/13/menghitung-skor-skala-likert/. Diakses 28 Februari 2013

(25)

RIWAYAT HIDUP

I.

LATAR BELAKANG KELUARGA

a. Nama : Sulastiarani

b. Tempat Tanggal Lahir : Kisaran, 29 Desember 1990

c. Nama Ayah : Alm. Rahmadsyah

d. Pekerjaan : -

e. Nama Ibu : Hj. Nuraini Noor

f. Pekerjaan : Wiraswasta

g. Alamat Orang Tua : Jl. K.H. Agus Salim Kisaran

h. Anak ke : 3 (tiga) dari 4 (empat) bersaudara

II.

RIWAYAT PENDIDIKAN

a. SD : SD Swasta Muhammadiyah 3

b. Alamat : Jl. Sisingamangaraja Kisaran

c. SMP : SMP Negeri 3 Kisaran

d. Alamat : Jl. Madong Lubis Kisaran

e. SMA : SMA Negeri 2 Kisaran

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual.............................................................

Referensi

Dokumen terkait

High prevalence of hereditary cancer syndromes in adolescents and young adults with colorectal cancer. Hubungan faktor risiko,

Warna merupakan salah satu unsur grafis dan dibagi menjadi 3 kelompok menurut jenisnya, yaitu warna primer (merah, kuning, biru), warna sekunder (hijau, kuning

Dari beberapa permasalahan tersebut, dapat diasumsikan bahwa Perpustakaan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh masih terdapat ketidakpuasan dan belum sesuai

Penjelasan :Halaman ini tampil ketika pengguna memilih menu baca dongeng yang terdapat pada menudaftar dongeng dan Selanjutnya pengguna memilih salah satu dongeng dari

Dari hasil diatas dapat dilihat sebaran 16 tipe kepribadian MBTI, di mana mayoritas mahasiswa adalah Extrovert sekitar 60,31% ini berarti mereka adalah mahasiswa-mahasiswa yang

Dengan pertimbangan tersebut maka penelitian ini dibatasi pada pengembangan media pembelajaran mandiri fisika menggunakan lectora inspirepada materi fluida statis

Berkebalikan denga n dampak negatif daya-paksa negara yang tinggi terhadap tingkat main hakim sendiri sebagaimana tertuang dalam H 1 , hasilnya menunjukkan bahwa tingkat main

1) Hal pertama yang bisa dilakukan perusahaan di sini adalah memastikan adanya kuota kerja untuk masyarakat setempat. Perusahaan bisa memulainya dengan memetakan