ABSTRACT
Seeing the condition of the economy today, many factories out of business (bankrupt), but not a few who are still able to maintain its business especially in the field of construction in concrete construction so. A company needs good management in running the business that targets previously ditetapakan the objectives of a company that stands to be achieved. A good system can help companiesbecome more effective and efficient. A good system will drive a business running smoothly.
vii
ABSTRAK
Melihat kondisi perekonomian sekarang ini, banyak pabrik-pabrik yang gulung tikar (bangkrut), tetapi tidak sedikit juga yang masih dapat mempertahankan usahanya khususnya di bidang konstruksi yang membuat beton kontruksi jadi. Suatu perusahaan membutuhkan pengelolaan yang baik dalam menjalankan usahanya agar target yang telah ditetapakan sebelumnya yang menjadi tujuan suatu perusahaan itu berdiri dapat tercapai. Sistem yang baik dapat membantu perusahaan tersebut menjadi lebih efektif dan efisien. Sistem yang baik akan mendorong suatu jalannya usaha berjalan dengan lancar.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………. i
HALAMAN PENGESAHAN ………... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………. iii
ix
2.1.6 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntnasi ………. 10
2.1.7 Komponen Sistem Informasi Akuntansi ……… 13
2.2 Sistem Informasi Akuntansi Pembelian ………. 16
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pembelian ….. 16 yang Saling Berhubungan ……….. 34
Pembelian ……….. 36
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ………. 40
3.1 Objek Penelitian ……… 40
3.1.1 Gambaran Umum PT Dantosan Precon Perkasa …..….. 40
3.1.2 Profil Perusahaan ………... 41
3.1.3 Struktur Organisasi PT Dantosan Precon Perkasa (PT Precon) ……… 42
4.1 Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Secara Kredit yang Telah Ditetapkan Perusahaan ……… 48
4.1.1 Struktur Organisasi, Uraian Tugas serta Wewenang Bagian yang Terlibat dalam Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Secara Kredit PT Dantosan Precon Perkasa ………... 48
xi
4.1.3 Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Secara Kredit pada PT Dantosan Precon Perkasa …….. 51 4.1.4 Dokumen yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Sistem
Informasi Akuntansi Pembelian Secara Kredit pada PT Dantosan precon Perkasa ………. 53 4.1.5 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem
Informasi Akuntansi Pembelian Secara Kredit pada PT Dantosan Precon Perkasa ……….………. 54 4.1.6 Kebijakan-Kebijakan yang Dibuat Oleh Perusahaan
dalam Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Secara
Kredit ………... 55
4.2 Pengendalian Internal Atas Pembelian Kredit yang Ditetapkan
Oleh Perusahaan ……… 56
4.2.1 Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung
Jawab Fungsional Secara Tegas ……… 56
4.2.2 Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan ………… 57 4.2.3 Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Sistem
Informasi Akuntansi Pembelian Secara Kredit ….…… 58 4.3 Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Secara
Kredit Dalam Menunjang Pengendalian Internal Pembelian … 59
4.3.1 Analisis Kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Secara Kredit pada PT Dantosan
Secara Kredit Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Pembelian pada PT Dantosan
Precon Perkasa ……….. 61
4.3.2.1 Struktur Organisasi, Uraian Tugas serta Wewenang Bagian yang Terlibat dalam Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Secara Kredit PT Dantosan Precon Perkasa ... 61 4.3.2.2 Prosedur Pembelian Secara Kredit pada
PT Dantosan Precon Perkasa ……….. 63
4.3.2.3 Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Secara Kredit pada PT
Dantosan Precon Perkasa ………... 65 4.3.2.4 Dokumen yang Digunakan dalam
Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Secara Kredit pada PT
Dantosan Precon Perkasa ……… 69 4.3.2.5 Catatan Akuntansi yang Digunakan
dalam Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Secara Kredit pada PT
Dantosan Precon Perkasa ………. 70 4.3.2.6 Kebijakan-Kebijakan yang Dibuat Oleh
Perusahaan dalam Sistem Informasi
xiii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 72
5.1 Kesimpulan ………... 72
5.2 Saran ………. 75
5.2.1 Bagi Perusahaan ……… 75
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya ……….. 76
DAFTAR PUSTAKA ……… 77
DAFTAR LAMPIRAN ………. 78
DAFTAR LAMPIRAN
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Melihat kondisi perekonomian sekarang ini, banyak pabrik-pabrik yang gulung tikar (bangkrut), tetapi tidak sedikit juga yang masih dapat mempertahankan usahanya khususnya di bidang konstruksi yang membuat beton kontruksi jadi. Suatu perusahaan membutuhkan pengelolaan yang baik dalam menjalankan usahanya agar target yang telah ditetapakan sebelumnya yang menjadi tujuan suatu perusahaan itu berdiri dapat tercapai. Sistem yang baik dapat membantu perusahaan tersebut menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, akuntansi juga diperlukan dalam suatu perusahaan. Akuntansi merupakan sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak (pihak internal perusahaan : pemilik, manajer, karyawan; pihak eksternal perusahaan : pelanggan, kreditor, pemerintah) yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. (Wareen Reeve Fess, 2005 : 10;11)
pemasok dalam negeri, sedangkan pembelian impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri. Bahan baku yang diperoleh dapat mempengaruhi jalannya suatu usaha pada perusaahaan tersebut. Apabila bahan baku yang dipesan datang terlambat, otomatis proses produksipun akan terhambat. Proses produksi yang terhambat akan mengakibatkan proses pengiriman barang kepadala pelanggan juga akan terhambat. (Mulyadi, 2001 : 299)
Dalam suatu perusahaan peranan suatu sistem menjadi sangat penting dalam menetukan keberhasilan suatu usaha. Sistem yang baik akan mendorong suatu jalannya usaha berjalan dengan lancar. Sistem tersebut adalah sitem akuntansi. Sistem akuntansi merupakan metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan. Semakin baik sistem yang ada, akan semakin kecil juga kemungkinan kecurangan atau kesalahan yang terjadi. (Warren Reeve Fees Accounting, 2005 : 234)
3
keandalan data akuntansi, mendorong efisisensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Diharapkan dengan adamya sistem informasi akuntansi pembelian pada PT Dantosan Precon Perkasa, sistem pengendalian internal pembelian juga dapat meningkat. (Mulyadi, 2001 : 163)
Melihat penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi pembelian terhadap pengendalian internal pembelian. Maka dari itu peneliti menggunakan judul : “ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN SECARA KREDIT DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMBELIAN KREDIT. (Studi Kasus Pada PT Dantosan Precon Perkasa)”.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi pembelian secara kredit yang diterapkan oleh PT Dantosan Precon Perkasa
3. Bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi pembelian secara kredit terhadap efektivitas pengendalian internal pembelian kredit pada PT Dantosan Precon Perkasa.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan peneliti bertitik tolak dari masalah yang diuraikan adalah :
1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi pembelian secara kredit yang diterapkan pada PT Dantosan Precon Perkasa.
2. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal pembelian kredit yang diterapkan pada PT Dantosan Precon Perkasa.
5 1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang peneliti lakukan diharapkan dapat berguna :
1. Bagi masyarakat pada umumnya dan bagi lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha pada khususnya sebagai bahan bacaan yang dapat memperluas pengetahuan pembaca tentang sistem informasi akuntansi pembelian secara kredit dalam meningkatkan pengendalian internal pembelian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Bertitik tolak dari pembahasan masalah, tinjauan pustaka dan analisis hasil penelitian, maka peneliti menarik kesimpulan mengenai bebrapa hal mengenai analisis penerapan sistem informasi akuntansi pembelian secara kredit dalam meningkatkan pengendalian internal pembelian kredit (Studi kasus pada PT Dantosan Precon Perkasa).
1. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi pembelian secara kredit yang diterapkan pada PT Dantosan Precon Perkasa belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya perangkapan tugas yang dilakukan oleh wakil direktur dan bagian gudang. Wakil direktur pada PT Precon di sini memiliki tugas untuk membuat order pembelian untuk pemesanan bahan baku kepada pemasok, tetapi dia juga menangani pencatatan setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan kata lain, wakil direktur di sini memiliki tugas yang rangkap yang seharusnya tidak boleh ada perangkapan tugas oleh satu orang.
73
yang ada di gudang, memonitor persediaan barang yang ada di gudang, serta bertanggungjawab atas ketepatan data persediaan barang di gudang.
2. Wakil direktur mencatat jurnal pembelian yang kemudian akan diarsip menurut tanggal. Biasanya bagian akuntansi yang akan mencatat setiap jurnal yang terjadi di perusahaan, tetapi pada PT Precon ini wakil direkturlah yang melakukannya.
Bagian gudang membandingkan laporan penerimaan barang dengan order pembelian, kemudian mencatatnya dalam kartu persediaan gudang. Bagian penerimaan dan bagian gudang pada perusahaan lain biasanya dilakukan oleh bagian yang berbeda, tetapi pada PT Precon di sini hal tersebut dilakukan oleh bagian yang sama yaitu bagian gudang.
Hal inilah yang menyebabkan PT Dantosan Precon Perkasa menjadi tidak efektif karena ada bagian yang melakukan tugas yang rangkap sedangkan seharusnya dibagi kepada bagian lain sehingga pelaksanaanya menjadi lebih efektif.
a. Bagian Pembelian
Bagian pembelian di sini bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang akan dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelian barang dan hubungan dengan pemasok, bagian pembelianlah yang bertanggungjawab.
b. Bagian Penerimaan
Bagian penerimaan di sini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok. Bagian penerimaan juga bertanggung jawab untuk menerima barang dari pemasok dan membuat laporan penerimaan barang.
c. Bagian Akuntansi
75 5.2 Saran
5.2.1 Bagi Perusahaan
1. Sebaiknya segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelian bahan baku kepada pemasok dilakukan oleh bagian pembelian.
2. Bagian gudang sebaiknya tidak melakukan pengawasan terhadap penerimaan dan pengeluaran barang. Perusahaan sebaiknya membentuk satu bagian lagi yang bertugas untuk mengawasi jalannya penerimaan barang dari pemasok dan pengeluaran barang. Dengan demikian keluar masuknya barang dapat lebih terkontrol dengan baik karena sudah ada tugas dan tanggung jawab yang terpisah antara bagian gudang dan bagian penerimaan barang.
3. Sebaiknya wakil direktur tidak mencatat jurnal pembelian yang kemudian akan diarsip menurut tanggal. Pekerjaan jurnal menjurnal sebainya dilakukan oleh bagian akuntansi. Bagian akuntansi juga yang nantinya akan membuat kartu utang.
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya
77
DAFTAR PUSTAKA
AICIPA. (1995). Statement of Auditing Standards No. 78. New York: AICPA
Arens, Alvin A, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. (2006). Edisi 11. Auditing and Assurance Services – An Integrated Approach. Upper Saddle River-NewJersey: Pearson Education, Inc.
Azhar Sutanto. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Bandung:Lingga Jaya
Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh: Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan. Salemba Empat. Jakarta.
Romney, Marshall B., dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Sembilan. Diterjemahkan oleh: Deny Arnos Kwary dan Dewi Fitriasari. Salemba Empat. Jakarta.
Tuanakotta, Theodorus M. 1982. Teori Akuntansi. Edisi 2. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.