DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………...………...………..…….i
HALAMAN PENGESAHAN…………...………...………...…….ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS KARYA DAN LAPORAN...iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...iv
KATA PENGANTAR...v
DAFTAR ISI………....………...…….vii
DAFTAR TABEL………....………...…….xi
DAFTAR GAMBAR………...………....………...…….xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….…….…1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup……….….…....3
1.3 Tujuan Perancangan……….……....…4
1.4 Sumber dan Tekhnik Pengumpulan Data………..……..4
1.5 Skema Perancangan………..……….………..5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka dan Teori Kampanye………...6
2.1.1 Jenis-jenis Kampanye………...………..6
2.1.2 Tujuan Kampanye………...7
2.2 Desain Grafis……….…12
2.2.1 Pengertian Desain Grafis………..12
2.2.2 Fungsi Desain Grafis……….…………12
2.2.3 Sejarah Desain Grafis………...…………12
2.3 Tipografi..………..…12
2.4 Warna……….16
2.5 Layout………18
2.6 Teori Kepribadian dan Faktor-faktornya……….………..20
2.7 Marketing / Pemasaran………...………..…….22
BAB III DATA DAN ANALISIS 3.1 Data dan Fakta...24
3.1.1 Definisi Kartu Kredit...24
3.1.2 Sejarah kartu kredit...24
3.2 Perusahaan dan Lembaga yang terkait...25
3.2.1 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia...25
3.2.2 Bank Indonesia...27
3.3 Data Pengaduan Konsumen terhadap YLKI mengenai Karu Kredit...28
3.4 Hasil Wawancara dengan Ketua YLKI Bandung, Bpk. Yayan Sutarna...28
3.5 Tinjauan Karya Sejenis...30
3.6 Analisis Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta...39
3.6.2 Analisis STP...40
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi...42
4.2 Konsep Kreatif...43
4.3 Konsep Media...44
4.4 Timeline...46
4.5 Hasil Karya...47
4.5 Logo...47
4.5.1 Tipografi Logo...47
4.5.2 Warna Logo...48
4.6 Elemen grafis...48
4.7 Media...49
4.7.1 Poster...49
4.7.2 Banner Gantung...57
4.7.3 Umbul-umbul...61
4.7.4 X banner...62
4.7.5 Iklan website...63
4.7.6 Ambient...64
4.7.7 Iklan Majalah...66
4.7.9 Gimmick...67
4.7.10 Panggung event...70
4.8 Aplikasi Media...71
4.9 Budgeting...73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...74
5.2 Kata Penutup...74
5.3 Saran Penulis...75
DAFTAR PUSTAKA...xv
DAFTAR ISTILAH...xvi
LAMPIRAN...xviii
DAFTAR TABEL
Skema 2.1.3.1. Kampanye Komponensial...8
Skema 2.1.3.2. Kampanye Ostergaard...8
Skema 2.1.3.3.. Kampanye Five Functional Stages...9
Skema 2.1.3.4.. Kampanye Communicative Function...10
Skema 2.1.3.5.. Kampanye Nowark dan Waynerd...10
Skema 2.1.3.6.. Kampanye Diffusion Innovation Model...11
Tabel 4.4 Timeline...46
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.5 Skema Perancangan...5
Gambar 2.4 Color Wheel...17
Gambar 2.6 Sigmund Freud...20
Gambar 3.1 Kartu Kredit...24
Gambar 3.2.1 YLKI...25
Gambar 3.2.2 Bank Indonesia...27
Gambar 3.5.1.1 BKM...31
Gambar 3.5.1.2 BKM...32
Gambar 3.5.1.3 BKM...33
Gambar 3.5.2 Arika Marino...34
Gambar 3.5.3 Ad Council...36
Gambar 3.5.4 American Fairness Lending...37
Gambar 4.3.1 Logo Kampanye...47
Gambar 4.6 Elemen Grafis...48
Gambar 4.7.1.1 Berat? ...49
Gambar 4.7.1.2 Timbangan...50
Gambar 4.7.1.3 Bunga bank tumbuh...51
Gambar 4.7.1.4 Ulat-kepompong-kupu...52
Gambar 4.7.1.6 Belum Lunas...54
Gambar 4.7.1.7Borgol 50 ribu...55
Gambar 4.7.1.8 Telur-itik-bebek...56
Gambar 4.7.2.1 Periksa Dompet...58
Gambar 4.7.2.3Tekanan Darah Tinggi...59
Gambar 4.7.2.2Borgol 100 ribu...59
Gambar 4.7.3.1Pompa besar sebelah...61
Gambar 4.7.3.2Penagih Hutang...61
Gambar 4.7.3.2 umbul tidur...62
Gambar 4.7.4.1 x-banner...62
Gambar 4.7.4.2 x-banner...62
Gambar 4.7.5.1blibli.com...63
Gambar 4.7.5.2berniaga.com...63
Gambar 4.7.5.3tokobagus.com...63
Gambar 4.7.6.1Ambient eskalator...64
Gambar 4.7.6.2 Ambient lift...64
Gambar 4.7.6.3 Ambient kamar mandi mall...65
Gambar 4.7.6.4 Tempat Sampah...65
Gambar 4.7.7 Iklan majalah Kartini...66
Gambar 4.7.7 Iklan tabloid...66
Gambar 4.7.9.2 Gelas...67
Gambar 4.7.9.2 Brosur...68
Gambar 4.7.9.3 Notes...68
Gambar 4.7.9.4 Shopping Bag...69
Gambar 4.7.10 Panggung Event...70
Gambar 4.7.1 Poster...71
Gambar 4.7.2 Poster...71
Gambar 4.7.3 Umbul-umbul...71
Gambar 4.7.5 Banner gantung...71
Gambar 4.7.6 Aplikasi mbul-umbul tidur... ...72
Daftar Istilah
Audience : Orang yang melihat karya
Background : Latar Belakang
Banner : Spanduk
Conditioning : Mengkondisikan
Debit : Piutang
Debt Collector : Penagih Hutang
Edukasi Perbankan : Pendidikan tentang keuangan bank
Event : Acara
Font : Huruf
Gimmick : Cindera mata
Graphic Designer : Desainer grafis
Headline : Berita utama
Informing : Menginformasikan
Konsumtif : Boros
Kredit : Hutang
Kreditur : Orang yang memberi hutang
Mandatory : Yang member mandate
Material : Bahan
Persuasif : Mempengaruhi
Positioning : Menetapkan posisi pasar
Readability : Keterbacaan
Rekening : Akun keanggotaan terhadap bank
Reminding :Mengingatkan
Saldo : Jumlah tabungan
Sales Marketing : Penjualan dan pemasaran
Shopping bag : Jinjingan belanja
Tagline : Slogan
Talk-show : Forum Diskusi
Targeting : Membidik dan menyeleksi pasar
Threat : Ancaman
Timeline : Batas Waktu
Visual : Yang terlihat
Warning : Peringatan
Weakness : Kelemahan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, kita semakin terbuai dan dimanjakan “ke-instanan”segala sesuatu yang bersifat serba cepat dan mudah didapat. Itulah yang terjadi di kehidupan kota besar sekarang ini. Orang tidak perlu membawa-bawa sejumlah uang untuk membayar sesuatu, cukup menggesek sebuah kartu yang terisi saldo maupun tidak berisi saldo (kartu kredit, misalnya), orang dapat melakukan transaksi. Gaya hidup yang dijalani selama ini menuntut kita untuk tampil baik dan menarik di mata orang dalam segi pakaian dan penampilan, itu menjadikan konsumerisme menjadi wabah di masyarakat kota besar.
Menyampaikan segala sesuatu dengan baik perlu cara yang tepat dan media yang tepat juga. Himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati menggunakan kartu kredit bisa melalui kampanye berdasarkan desain yang baik. Desain yang baik adalah desain dapat membawa dampak positif untuk segala insan, bukan hanya visualnya saja yang menarik. Dalam DKV, segala upaya persuasif positif, misalnya ajakan untuk mulai bijak dalam menggunakan kartu kredit, termasuk sebuah kampanye yang mengingatkan kita agar tidak hidup dengan gaya hidup konsumerisme.
Penulis mengangkat tema “Bersikap Bijak Menggunakan Kartu Kredit” karena antusiasme masyarakat yaitu “berhutang” dijadikan gaya hidup. Semua punya sisi baik dan buruk, kita bisa menikmati sisi baiknya asalkan kita bijaksana dalam menggunakannya. Banyak dari mereka yang memiliki rumah bagus, mobil bagus, perabotan dan peralatan rumah yang bagus namun sehari-hari hidup miskin, karena penghasilannya setiap bulan habis untuk membayar berbagai cicilan yang seakan tidak pernah lunas. Berikut adalah manfaat baik dari kartu kredit:
• Sangat berguna di saat urgent untuk membayar sesuatu dan kita tidak punya uang. (misal: membayar rumah sakit).
• Praktis dibawa kemana-mana (bahkan ke luar negeri), kita tidak perlu repot-repot membawa uang cash. Bisa untuk membayar tagihan bulanan.
• Untuk melakukan transaksi online.
• Bisa mendapat potongan harga menggiurkan untuk kuliner, hotel, tiket, dll.
• Bisa digunakan untuk mencicil barang, ada promo bunga sampai 0%.
collector yang (umumnya) akan dengan kasar menyuruh kita melunasinya. Jumlah minimal yang harus dilunasi tiap bulan adalah 10% dari jumlah tagihan.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Mempunyai kartu kredit bukanlah suatu hal yang buruk, di sini lebih ditekankan pada reaksi masyarakat terhadap tuntutan suatu gaya hidup yang mereka tinggal di dalamnya. Jangan sampai dengan adanya fasilitas kartu kredit yang bertujuan untuk memudahkan, lalu kita terjebak oleh di “lumpur hutang” yang sangat mungkin akan menghancurkan hidup secara perlahan.
Kebiasaan yang terus dilakukan akan berdampak buruk untuk diri sendiri maupun keluarga individu pemakai kartu (misal: dikejar-kejar debt collector, merasa terganggu dan tidak aman). Satu-satunya yang bisa mencegah itu semua adalah kesadaran dan pengendalian dari diri masing-masing, itulah tujuannya diadakannya kampanye ini.
Pokok permasalahan:
1) Apakah kartu kredit itu kebutuhan atau sekedar gaya hidup?
2) Bagaimana caranya agar kita bisa mendapat manfaat maksimal dari kertu kredit tanpa harus terjerat di “lumpur hutang” yang semakin besar?
3) Mengapa banyak terjadi hutang kartu kredit yang semakin membesar dan sukar untuk dilunasi?
4) Bagaimana membuat masyarakat sadar tentang pentingnya sikap bijak dalam penggunaan kartu kredit?
Ruang lingkup permasalahan yang akan dibatasi berupa usia produktif kalangan menengah keatas yang berada di lingkungan metropolitan dan mempunyai tingkat konsumerisme tinggi. Berikut batasannya adalah berupa berupa:
• Jangka waktu kampanye yang akan ditempuh adalah jangka panjang, kurang lebih 1-2 tahun.
• Segmentasinya adalah wanita karier yang berusia 25-35 tahun, dan tinggal di perkotaan besar (Bandung dan Jakarta misalnya).
1.3 Tujuan Perancangan
Kampanye ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui, tentu saja dengan mencari tahu tentang fungsi dan sistem kartu kredit agar masyarakat bisa menikmati secara maksimal tanpa membawa dampak buruk. Namun apabila pengetahuan masyarakat masih minim mengenai ini, kita dapat membantu memperkenalkannya dengan mengadakan kampanye ini.
1.4 Sumber dan Tekhnik Pengumpulan Data
Berdasarkan semua informasi yang dikumpulkan, data yang didapat dapat dibedakan menjadi:
1. Data primer: Didapat dari pengalaman pribadi penulis, dan hasil wawancara dengan pihak atau instasi terkait (YLKI dan Media Konsumen), serta kuisioner yang diadakan.
1.5 Skema Perancangan
Gambar 1.5 Skema Perancangan
KESIMPULAN
5.1Kesimpulan
Dalam pembuatan Kampanye “Bijak Menggunakan Kartu Kredit di Jawa Barat”,
pengendalian pemakaian kartu kredit di kalangan menengah adalah pengendalian diri dari
dalam, membagi prioritas pengeluaran uang, di samping itu diadakannya kampanye ini,
semua data haruslah lengkap dan akurat. Target kampanye yang adalah perempuan dewasa
muda masih senang berbelanja dengan kartu kredit, namun dengan pendekatan tertentu dapat
merubah pola pikiran serta menyadarkannya. Perancangan kampanye juga diperlukan
ketepatan untuk memilih media agar pesan bisa sampai kepada target.
Berikut adalah faktor-faktor penghalang dalam pembuatan Kampanye “Bijak Menggunakan Kartu Kredit di Jawa Barat”:
1. Data tentang pemilik kartu kredit dan pendapatan per bulan mereka dirahasiakan oleh
bank.
2. Kurangnya kerjasama bank maupun instansi pemerintah akan kampanye ini.
Kesimpulannya adalah Kampanye “Bijak Menggunakan Kartu Kredit di Jawa Barat” harus
dilakukan secara continue dan terus menerus agar pesan dan himbauan yang diberikan bisa
selalu tertanam di benak masyarakat.
5.2Kata Penutup
Dengan diadakannya Kampanye “Bijak Menggunakan Kartu Kredit di Jawa Barat”, dapat menanggulangi permasalahan yang ada di masyarakat sekarang ini. Pada akhirnya, penulis
berharap bahwa kampanye ini dapat berguna di kalangan masyarakat yang membutuhkan
5.3Saran Penulis
Kampanye “Bijak Menggunakan Kartu Kredit di Jawa Barat” tidak dilakukan dalam kurun
tertentu saja, tapi dapat dilaksanakan terus-menerus agar masyarakat bisa selalu waspada dan
berjaga-jaga terhadap besarnya hutang mereka.
Kartu kredit adalah baik adanya bila digunakan dengan cara yang tepat, kuncinya adalah
Daftar Pustaka
Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta: C.V Andi Offset
Venus, Antar. (2009). Management Kampanye : Paduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Edisi 3. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Kuno, Naomi. (2007). Tasteful Color Combinations, Page One Publishing Private
Sindhunata, Beni. dan Hardjanto, Enny A. (2011). Pintar, Bijak, dan Hemat Gunakan Kartu Kredit. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Endarto, Eko. (2011). Jangan Mau Diperbudak Kartu Kredit! Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
E, Jerome, Mc, Carthy dan William, D, Perreault, JR. (1993). Dasar-dasar Pemasaran Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Rustan, Surianto. (2010). Font & TIPOGRAFI. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.