i HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Elta Dina Partiwi
No. Mahasiswa : 1305315053
Desa/kelurahan : Sobangan
Kecamatan : Mengwi
Kabupaten/Kota : Badung
Fak/PS : Pertanian/Pengembangan Bisnis
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan saya selama di lokasi KKN PPM.
Sobangan , 29 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui DPL Desa Sobangan KK Dampingan
I Nyoman Sumerta Miwada, S.Pt , MP Dewa Putu Suastika NIP. 197212191998021001
Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa Dganoban
ii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode
XIII Universitas Udayana 2016 KK Dampingan tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan
laporan yang memuat tentang identitas/profil dari keluarga dampingan, permasalahan yang
dihadapi oleh keluarga dampingan, realisasi terhadap pemecahan masalah, serta kegiatan –
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai pendamping keluarga yang telah terpilih.
Keluarga dampingan merupakan keluarga prasejahtera atau keluarga yang kurang mampu. Pada
kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. I Nyoman Sumerta Miwada, S.Pt.MP selaku Dosen Pembimbing Lapangan di Desa Mas atas
bimbingannya dalam menyelesaikan program KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana
2016.
2. I Ketut Mas Budhiarta, SH selaku Kepala Desa Sobangan atas bantuan moral yang telah
diberikan selama program ini berjalan.
3. Dewa Putu Suastika selaku Kepala Keluarga KK Dampingan penulis atas kesempatan yang
diberikan untuk didampingi dalam program KK Dampingan.
4. Serta semua pihak – pihak yang terkait dan rekan – rekan mahasiswa KKN PPM Universitas
Udayana Periode XIII Tahun 2016 di Desa Sobangan yang telah memberikan bantuan moral
dan material dalam menyelesaikan program serta penyusunan laporan.
Program ini bertujuan untuk membuat mahasiswa menjadi lebih siap ketika mereka akan
terjun langsung kedalam masyarakat dan membuat mahasiswa menjadi lebih peka dan tanggap
dalam menghadapi permasalahan yang terjadi dilingkungan masyarakat. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan
masyarakat khususnya di Desa Sobangan
Sobangan, Agustus 2016
iii DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
Kata Pengantar ...ii
Daftar Isi ... iii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2
1.2.1Ekonomi Keluarga Dampingan... 3
1.2.2 Pendapatan Keluarga ... 3
1.2.3 Pengeluaran Keluarga ... 4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 6
2.1.1 Masalah Perekenomian Keluarga ... 6
2.1.2 Masalah Pertanian ... 7
2.1.3 Masalah Pendidikan ... 7
2.2 Masalah Prioritas ... 8
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 10
3.1.1 Perbaikan Perekenomian Keluarga ... 10
3.1.2 Perbaikan Pertanian Keluarga ... 10
3.1.3 Perbaikan Pendidikan Anggota Keluarga ... 11
3.2 Jadwal Kegiatan ... 11
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan ... 15
4.1.1 Waktu ... 15
4.1.2 Lokasi ... 15
4.2 Hasil ... 16
4.3 Kendala ... 16
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 18
5.2 Rekomendasi ... 19
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Salah satu kegiatan KKN PPM Universitas Udayana Tahun 2016 ini adalah Program
Keluarga Dampingan. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada
masyarakat. KKN PPM merupakan wujud nyata dari pembelajaran terhadap mahasiswa untuk
menerapkan segala ilmu yang sudah didapatkan selama belajar di perguruan tinggi. KKN PPM
merupakan bentuk pendidikan yang penting untuk melatih mahasiswa untuk hidup di
tengah-tengah masyarakat, menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk mengatasi segala masalah
pembangunan di masyarakat dan masalah-masalah inilah yang akan di identifikasi yang
kemudian disusun untuk dijadikan progam dari kerja KKN PPM.
Salah satu dari progam yang diprioritaskan pada KKN PPM Universitas Udayana adalah
program KK dampingan. Dalam program KK Dampingan, mahasiswa diwajibkan untuk
mendampingi satu keluarga dimana mahasiswa berperan sebagai pendamping keluarga yang
akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang
telah dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga
yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga
dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan. Pada periode KKN PPM angkatan
XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di
Banjar Juga, Desa Sobangan , yang bernama Bapak Dewa Putu Suastika.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Salah satu kegiatan KKN PPM adalah program KK dampingan. Program ini
merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM untuk
mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam keluarga kurang berkecukupan yang
tersebar di beberapa dusun. Pada periode KKN PPM angkatan XIII ini penulis mendapat
kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Juga, Desa
Sobangan , Mengwi yang bernama Bapak Dewa Putu Suastika . Berikut ini daftar identitas
No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.
1 Dewa Putu
Suastika
Suami/Kepala
Keluarga
48
tahun Tamat SMA Petani Kawin
2 Made Sukerti Istri 43
tahun Tamat SMP Petani Kawin
3 Dewa Putu
Gangga Anak
22
tahun
Perguruan
tinggi Mahasiswa
Belum
Kawin
4 Desak Made Sri
Wahyuni Anak
21
tahun Tamat SMK Pengangguran
Belum Kawin 5 Dewa Nyoman Pramana Aditya Putra
Anak 13
tahun Sedang SMP Pelajar
Belum
Kawin
6 Desak Ketut
Mira Anak
6
tahun
Sedang Taman
kanak-kanak Pelajar
Belum
Kawin
Bapak Dewa Putu Suastika memiliki seorang istri yang bernama Made Sukerti dan
beliau dikaruniai 4 anak yaitu dua anak perempuan dan dua anak laki-laki. Anak pertama
menempuh kuliah di salah satu Universitas Swasta sedangkan anak kedua beliau hanya
menamatkan pendidikan sampai SMK dan belum mendapatkan pekerjaan, anak ke tiga beliau
sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan anak terakhir beliau sedang
menempuh pendidikan di Taman Kanak- kanak ( TK ). Bangunan rumah Bapak Dewa Putu
Suastika berdiri di atas tanah milik bersama, dengan jumlah 2 KK. Bapak Dewa Putu
Suastika sekeluarga tinggal di rumah dengan luas area 8x5 meter. Rumah Dewa Putu
Suastika memiliki 4 kamar tidur dalam dan satu buah kamar mandi yang terletak diluar
rumah.
Dalam kesehariannya, Bapak Dewa Putu Suastika hanya merupakan seorang petani
dimana istri beliau Ibu Made Sukerti juga memiliki profesi yang sama dengan sang Suami.
Penghasilan dari Bapak Dewa Putu Suastika dan Ibu Made Sukerti tidak menentu.
Penghasilan beliau berkisar Rp 50.00/hari. Ke empat anak beliau belum ada yang bekerja
dimana anak-anak beliau hanya fokus pada kegiatan pendidikan. Bapak I Nyoman Rada
Untuk kebutuhan MCK, beliau menggunakan air sumur di rumahnya. Aktivitas beliau
dimulai setiap hari mulai pukul 08.00 WITA sampai 18.00 WITA.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan Bapak Dewa Putu Suastika tergolong keluarga yang memiliki
pendapatan yang rendah, dan tidak menentu. Pendapatan keluarga Bapak Dewa Putu
Suastika berasal dari gaji beliau sebagai petani di Desa Sobangan . Penghasilan yang
diperoleh petani tidak menentu, pendapatan beliau untuk seharinya berkisar Rp
50.000. Untuk pekerjaannya yang lain beliau hanya mengandalkan ternak Sapi dan
Babinya
Tidak berbeda dengan sang suami penghasilan yang diperoleh Ibu Made Sukerti
tidak menentu, pekerjaan beliau yang hanya membantu suaminya diladang dan
beternak babi. Penghasilan beliau bergantung dari hasil ternak dan ladang yang beliau
garap bersama suaminya. Sehingga penghasilan beliau sendiri sama dengan
penghasilan sang suami. Sedangkan keempat anak dari Bapak Dewa Putu Suastika
belum bekerja sama sekali. Anak pertama, ketiga dan keempatnya masih fokus pada
kelanjutan pendidikan mereka. Sedangkan anak kedua beliau sampai sekarang belum
mendapatkan pekerjaan. Usai menyelesaikan pendidikannya di SMK.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Dewa Putu Suastika tergolong dalam keluarga yang sangat sederhana yang
dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok
saja.
a. Konsumsi
Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, keluarga Bapak Dewa Putu Suastika
hanya mengandalkan dari hasil di ladang bersama sang Istri yaitu Ibu Made
Sukerti. Konsumsi yang dikeluarkan oleh keluarga ini untuk setiap hari tidak
menentu karena penghasilannya yang tidak tetap. Namun biasanya sehari-hari
keluarga Ibu Sarni juga menghabiskan uang paling banyak Rp 30.000 sampai
40.00 untuk membeli kebutuhan makan lainnya selain memanfaatkan hasil ladang
b. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, keluarga Bapak Dewa Putu Suastika ini dapat dikatakan
tergolong keluarga yang sehat. Sejauh ini keluarga Bapak Dewa Putu Suastika
tergolong dalam keadaan sehat-sehat saja. Masalah yang terjadi dalam hal
kesehatan yang dimiliki oleh Bapak Dewa Putu Suastika adalah beliau kadang
merasa lelah saat mengurus ladang sekaligus ternaknya..
c. Sosial
Pengeluaran tambahan lain yang sifatnya kondisional seperti biaya iuran sosial
yang diperlukan seperti iuran banjar, dan biaya listrik. Uang untuk iuran banjar
yaitu setiap kepala keluarga mengeluarkan biaya sebesar Rp 35.000,00 per bulan,
dan Rp 50.000 untuk biaya listrik perbulannya.
d. Pendidikan
Dana yang dikeluarkan Bapak Dewa Putu Suastika untuk biaya pendidikan
anak-anaknya cukup besar mengingat anak-anak dari beliau masih menempuh
pendidikan, dan dari keempat anak beliau tidak mendapatkan bantuan untuk
pendidikan atau beasiswa.
e. Pertanian dan Peternakan
Dana yang dikeluarkan Bapak Dewa Putu Suastika untuk biaya diladang tidak
menentu. Dimana kondisi usaha tani beliau sendiri tidak begitu memiliki
permasalahn seperti gagal panen dan lain sebagainya. Namun beliau akan
mebutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk membeli obat-obatan untuk menjaga
lahan usaha taninya agar tidak terserang hama. Harga obat-obatan tersebut sebesar
Rp 100.000 per 10 are. Dan beliau tidak dapat mengoptimalkan lahan yang
dimiliki karena keterbatasan biaya perawatan ladangnya.
Sedangkan untuk Ternak beliau sendiri beliau hanya beternak Sapi dan Babi.
Untuk sapi yang beliau ternak beliau menternakan sapi milik orang lain yang
nantinya hasil dari ternak sapi tersebut dibagi menjadi dua. Sedangkan pada
ternak babi, babi yang beliau ternak merupakan milik pribadi yang sewaktu waktu
dapat dijual untuk memenuhi kebuthan perekonomian keluarga apabila dirasa
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Keluarga Bapak Dewa Putu Suastika tergolong keluarga prasejahtera atau keluarga
miskin, sehingga seringkali timbul permasalahan dalam bidang perekonomian, pertanian ,
peternakan dan berbagai masalah lainnya. Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan maka
dapat diidentifikasi ada beberapa permasalahan dalam keluarga Bapak Dewa Putu Suastika ,
antara lain:
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
Masalah perekonomian keluarga Bapak Dewa Putu Suastika adalah jumlah
penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya dikarenakan oleh penghasilan dari
ladang yang tidak menentu. Selain itu istri beliau hanya mengandalkan hasil diladang dan
ternak, Ibu Made Sukerti juga tidak memiliki pekerjaan sampingan sehingga penghasilan
beliau sama dan bergantung dengan suaminya
Padahal banyak pengeluaran yang harus ditanggung, khususnya untuk pendidikan
ketiga anaknya, dan biaya produksi diladang. Untuk saat ini maka perekonomian
keluarga Dewa Putu Suastika hanya mengandalkan pendapatannya dari hasil ladang dan
hewan ternak babi yang mereka dapat jual apabila dalam keadaan yang sudah mendesak.
Bapak Dewa Putu Suastika tidak memiliki pekerjaan sampingan beiau dan istrinya hanya
mengandalkan penghasilan mereka dari hasil ladang dan ternak yang mereka ternakan.
Penghasilan yang tidak tentu dan kurang menyebabkan Bapak Dewa Putu Suastika
terebut tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari secara
maksimal.
2.1.2 Pertanian ( Usaha Tani di Ladang )
Keluarga Bapak Dewa Putu Suastika memiliki luas ladang sekitar 20 are. Ladang
tersebut di tumbuhi dengan mayoritas tanaman Bunga pacar. Tanaman Bunga pacar
dipanen. Namun untuk luas ladang seluas 20 are tidak efisien apabila hanya ditanami
dengan tanaman bunga pacar. Kendala pada modal untuk pembelian bibit tanaman
pertaniannya menjadi salah satu permasalahan beliau, biaya produksi sperti pupuk juga
menjadi kendala dan obat-obatan yang digunakan untuk membasmi hama. Beliau
memerlukan biaya lebih untuk membeli obat-obatan dalam usaha taninya. Dimana harga
obat-obatan tersebut seharga Rp100.000 per 10 are. Sehingga dapat dikatakan beliau
harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 200.000 untuk luas lahan beliau seluas 20 are. Dan
hal tersebut berbanding dengan penghasilan yang beliau dapatkan dari hasil ladang yang
hanya sebesar Rp 50.000 dan tidak menentu. Peharinya..
2.1.3 Pendidikan
Masalah pendidikan yang dialami keluarga Bapak Dewa Putu Suastika adalah
terkait besarnya biaya pendidikan yang harus ditanggung, anak pertama dimana anak
pertama beliau sedang menempuh pendidikan S1 nya di salah satu Universitas Swasta
dan membutuhkan dana yang cukup besar ditambah anak pertama beliau tidak
mendapatkan beasiswa. Sehingga kebutuhan pendidikan anak pertama beliau seutuhnya
ditanggung oleh keluarga. Selain itu anak kedua yang hanya mampu menamtkan
pendidikan hanya sampai tingkat SMK dan tidak memiliki biaya untuk meanjutkan
perkuliahannya ditambah anak kedua belia sampai saat ini masih belum mendapatkan
pekerjaan. Anak ketiga belia yang masih menempuh pendidikan pada tingkat Sekolah
Menengah Pertama juga membutuhkan biaya yang cukup besar, ditambah anak paling
bungsu beliau yang baru saja menempuh pendidikan Taman Kanak-kanaknya ( TK )
tentunya smembutuhkan biaya yang tidak sedikit pula.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan masalah yang ditemukan, pendamping mengambil beberapa masalah
yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat
kehidupan keluarga yang didampingi. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan
pemecahannya adalah masalah perekonomian, pertaniandimana biaya produksi yang
dikeluarkan lebih tinggi diandingkan dengan penghasilan yang didapatkan, dan masalah
pendidikan yang dialami anak pertama, ketiga dan terakhir.
Sesuai yang sudah diutarakan diatas oleh penulis bahwa masalah perekonomian
keluarga Bapak Dewa Putu Suastika adalah jumlah penghasilan yang tidak menentu
setiap bulannya dikarenakan oleh pekerjaan hanya sebagai petani yang hanya
mengandalkan hasil dari ladang yang beliau kelola. Selain itu pekerjaan sang istri yang
satu profesi dengan pekerjaan suaminya tidak memberikan tambahan penghasilan untuk
memenuhi kebuthan keluarga ditambah suami beliau juga tidak memiliki pekerjaan
sampingan. Padahal banyak pengeluaran yang harus ditanggung, khususnya untuk
pendidikan ketiga anaknya. Penghasilan yang tidak tentu dan kurang menyebabkan
Bapak Dewa Putu Suastika tersebut tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya sehari-hari secara maksimal. Penulis sangat berharap selama 1 bulan masa
KKN PPM ini, dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga Bapak Dewa Putu
Suastika semampu penulis.
2. Usaha Tani
Seperti yang sudah dijelaskan penulis di atas, untuk permasalahan dalam bertani
keluarga Bapak Dewa Putu Suastika sendiri memiliki permasalahan dimana beliau tidak
dapat mengoptimalkan usaha taninya dengan tanaman lain untuk ditanami selain tanaman
bunga pacar akibat tidak memiliki cukup uang untuk perawatan seperti pembelian pupuk
dan obat-obatan yang menunjang produksi ladangnya. Beliau memerlukan biaya lebih
khususnya untuk membeli obat-obatan dalam usaha taninya, dimana harga obat-obatan
tersebut seharga Rp 100.000 per 10 are, sedangkan luas yang dimiliki beliau seluas 20 are
sehingga dapat dikatakan beliau harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 200.000 untuk
membeli obat-obatan untuk diladangnya. Hal ini tentunya memberatkan dimana biaya
produksi yang dikeluarkan tidak sebanding dengan penghasilan yang diterima beliau dari
hasil ladangnya. Dengan adanya KKN PPM sebagai pendamping keluarga, diharapkan
bahwa dapat membantu keluarga Bapak I Nyoman Rada agar dapat membantu
permasalahan beliau dalam mengembangkan ladang beliau untuk lebih produktif..
3. Pendidikan
Sesuai yang sudah diutarakan diatas oleh penulis bahwa masalah pendidikan
keluarga Bapak Dewa Putu Suastika adalah terkait besarnya biaya pendidikan yang harus
ditanggung, Masalah pendidikan yang dialami keluarga Bapak Dewa Putu Suastika
anak pertama beliau sedang menempuh pendidikan S1 nya di salah satu Universitas
Swasta dan membutuhkan dana yang cukup besar ditambah anak pertama beliau tidak
mendapatkan beasiswa. Sehingga kebutuhan pendidikan anak pertama beliau seutuhnya
ditanggung oleh keluarga. Selain itu anak kedua yang hanya mampu menamtkan
pendidikan hanya sampai tingkat SMK dan tidak memiliki biaya untuk meanjutkan
perkuliahannya ditambah anak kedua belia sampai saat ini masih belum mendapatkan
pekerjaan. Anak ketiga belia yang masih menempuh pendidikan pada tingkat Sekolah
Menengah Pertama juga membutuhkan biaya yang cukup besar, ditambah anak paling
bungsu beliau yang baru saja menempuh pendidikan Taman Kanak-kanaknya ( TK )
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Pelaksanaan saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan.
Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh
keluarga Bapak Dewa Putu Suastika. Dari tiga permasalahan yang ditemukan,
diprioritaskanlah ketiga masalah tersebut untuk dipecahkan dan dicari solusinya. Dalam
upaya-upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Putu Suastika ,
penulis melakukan beberapa kegiatan antara lain:
3.1.1 Perbaikan Perekonomian Keluarga
Melihat keadaan keluarga Bapak Dewa Putu Suastika dalam perbaikan
perekonomian dalam keluarganya, hal yang dapat dilakukan adalah dengan mencarikan
lapangan pekerjaan sampingan untuk istri dari Bapak Dewa Putu Suastika dengan tujuan
agar pendapatan keluarga beliau lebih meningkat, sehingga keluarga ini tidak hanya
bergantung pada penghasilan Bapak Dewa Putu Suastika saja. Selain itu akibat kekurangan
penghasilan yang diperoleh oleh Dewa Putu Suastika tersebut mengakibatkan beliau
menjadi kurang mampu untuk membeli bahan pokok secara maksimal untuk kehidupan
sehari-hari keluarganya. Melihat dari masalah tersebut maka penulis sebagai pendamping
keluarga Bapak Dewa Putu Suastika , berniat untuk memberikan bantuan sumbangan berupa
sembako kepada Bapak Dewa Putu Suastika tersebut di saat hari terakhir pendampingan.
Perbaikan permasalahan ekonomi dalam keluarga Bapak Dewa Putu Suastika dilakukan
dengan harapan dapat menambah pendapatan yang diperoleh dalam keluarga Bapak Dewa
Putu Suastika. Sehingga nantinya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam keluarga.
3.1.2 Perbaikan Pertanian ( Usaha Tani di Ladang ) Keluarga
Luas ladang yang dimiliki oleh Bapak Dewa Putu Suastika yang cukup
berpotensi ditanami tanaman hortikultura selain tanaman bunga pacar yang ditanami
beliau penulis sebagai pendamping keluarga beliau berniat untuk memberikan bibit
tanaman hortikultura beserta penunjang produksi usaha tani beliau berupa pupuk dan
dikembangkan pada ladang yang dimiliki oleh Bapak Dewa Putu Suastika. Selain itu
pupuk dan obat-obatan yang penulis ingin berikan kepada Bapak Dewa Putu Suastika
usaha tani yang dikembangkan di ladang Bapak Dewa Putu Suastika memiliki kualitas
yang lebih baik sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai jual yang tinggi dan
dapat meningkatkan penghasilan keluarga Bapak Dewa Putu Suastika kedepannya .
3.1.3 Perbaikan Pendidikan Anggota Keluarga
Masalah pendidikan memang sangat perlu diperhatikan dalam keluarga Bapak
Dewa Putu Suastika. Solusi yang dapat diberikan penulis adalah dengan memberi
buku pelajaran dan peralatan tulis untuk anak-anak dari keluarga dampingan.
Pemberian bantuan buku tulis yang sejatinya mungkin bersifat biasa-biasa saja namun
penuh akan makna. Anak ketiga dan keempat beliau yang sedang menempuh
pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Taman Kanak – kanak, memerlukan
sumber-sumber pengetahuan baru melalui buku begitu pula anak kedua dan ketiga
yang memerlukan tambahan peralatan tulis sekolah untuk mendukung proses
pembelajaran
3.2 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan KK Dampingan selama 5 minggu masa KKN adalah:
No. Hari/Tanggal Agenda Kegiatan
1 Sabtu, 23 Juli
2016
Bertemu dengan dengan KK Dampingan dan Menyampaikan maksud dan tujuan
Melakukan perkenalan KK dampingan serta membuat janji
dengan KK dampingan untuk kunjungan untuk hari berikutnya.
2 Senin , 25 Juli
2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Berbincang-bincang dengan KK dampingan untuk pendekatan terhadap KK Dampingan agar
lebih mengakrabkan diri dan mensosialisasikan maksud dari
program KK Dampingan.
3 Selasa, 26 Juli
2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Berkunjung ke rumah KK dampingan untuk melihat kegiatan dan lingkungan rumah
anak ke 4 bapak Dewa Putu Suastika membaca
4 Selasa,2 Agutus
2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Bersosialisasi dan mendata profil keluarga KK dampingan
5 Kamis, 4
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Bersosialisasi dengan KK dampingan untuk mengetahui
masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan.
6 Jumat, 5
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Mengajar anak ke 3 dan ke 4 yaitu Dewa Nym Pramana Aditya Putra
dan Desak Ketut Mira Membantu menyiapkan makan
malam keluarga Berbaur dengan keluarga kk
dampingan
7 Rabu, 10
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Memberi informasi mengenai kesehatan, kebersihan dan pendidikan. Membantu Made
Sukerti mejejaitan
8 Kamis, 11
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Membantu Ibu Made Sukerti membersikan rumah Mengajar anak ke 3 Bapak Dewa
Putu Suastika yaitu Dewa Nyoman Pramana Aditya Putra
mengenai Microsoft Excel .
9 Sabtu, 13
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Diskusi Mengenai permasalahan ternak mengenai pakan ternak dan
penyakit ternak
10 Minggu, 14
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Diskusi mengenai permasalahan pertanian yang dihadapi Bapak
Dewa Putu Suastika mengenai serangan hama dan pupuk yang dibutuhkan untuk usaha taninya.
11 Senin, 15
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Berdiskuis dengan Bapak Dewa Putu Suastika mengenai permasalahan sosial yang
dihadapi
Membantu Ibu Sukerti mejejaitan Dan berbaur dengan keluarga
beliau.
12 Sabtu, 20
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Membahas kembali masalah pertanian yang dihadapi Bapak
Dewa Putu Suastika
13 Minggu, 21
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Mengajar program excel kepada anak ke tiga bapak dewa putu
suastika
14 Senin , 22
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Membantu Bapak Dewa Putu Suastika di Ladang Membantu Ibu Md Sukerti
mejejaitan
Mengajar anak ke 4 bapak Dewa Putu Suastika yaitu Desak Ketut
Mira berhitung Berdiskusi dengan keluarga
Bapak Dewa Putu Suastika mengenai masalah pendidikan
anak-anak beliau
15 Selasa , 23
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Membantu Ibu Made Sukerti membuat sesajen upakara agama Berkunjung dan membantu Bapak Dewa Putu Suastika beternak sapi
diladang
Mengajar membaca anaka ke 4 beliau yiatu Desak Ketut Mira
Baca tulis
16 Rabu, 24
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Membantu Bapak Dewa Putu Suastika Diladang Membantu memetik bunga pacar
Memmbantu membersihkan pekarangan rumah Bapak Dewa
Putu Suastika
Mengajarmembaca anak ke 4 Bapak Dewa Putu Suastika yaitu
Desak Ketut Mira baca tulis
17 Kamis, 25
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Membantu Ibu Made Sukerti Kepasar
Belajar Mejejaitan dengan Ibu Made Sukerti
Membantu Bapak Dewa Putu Suastika Ke ladang Berdiskusi tentang permasalahan
ekonomi keluarga beliau Berbaur dengan keluarga
18 Jumat, 26
Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Berbaur Dengan Keluarga Bapak Dewa Putu Suastika Membantu Bapak Dewa Putu
Suastika Ke ladang Membantu Ibu Made Sukerti
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Sobangan . Jadwal
kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan minimal 15 kali dalam sebulan yang setara
dengan 90 jam kegiatan. Pelaksanaan kunjungan ke KK Dampingan di keluarga Bapak
Dewa Putu Suastika telah dilaksanakan sebanyak 19 kali. Kegiatan kunjungan ke keluarga
Bapak Dewa Putu Suastika ini biasanya dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Kegiatan
pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali di rumah Dewa Putu Suastika selama
waktu KKN PPM UNUD Periode XIII dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan
tersebut dapat dilihat di bawah ini.
4.1.1 Waktu
Kegiatan pendampingan tersebut dilakukan selama beberapa waktu. Adapun
waktu yang digunakan untuk kegiatan KK dampingan ini adalah termasuk ke dalam
Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa
yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Pada
kesempatan kali ini penulis berkunjung sebanyak 19 kali ke keluarga dampingan.
Adapun biasanya setiap kunjungan dilakukan minimal selama 2 hingga 8 jam per satu
kali kunjungan.
4.1.2 Lokasi
Lokasi yang untuk melaksanakan kegiatan KK dampingan ini adalah sesuai
dengan lokasi desa yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun lokasi desa yang
dimaksud adalah Desa Sobangan , Kecamatan Mengwi , Kabupaten Badung. Secara
spesifik lokasi tempat tinggal KK Dampingan yaitu keluarga Bapak Dewa Putu
Suastika bertempat di Dusun/Banjar Tegalnarungan, DesanSobangan, Kecamatan
4.2.1 Hasil
Pelaksanaan kegiatan pendampingan dilakukan berupa kegiatan survey KK
dampingan, bincang-bincang/penyuluhan sederhana, serta membantu kegiatan sehari-hari
keluarga Bapak Dewa Putu Suastika . Secara lebih terperinci pelaksanaan kegiatan ini dapat
dilihat pada jadwal kegiatan mahasiswa di rumah keluarga tersebut. Adapun hasil yang
diharapkan setelah dilakukan pendampingan terhadap keluarga Bapak Dewa Putu Suastika
yaitu dapat meningkatkan taraf perekonomian keluarga beliau dengan mencarikan pekerjaan
sampingan untuk istri Bapak Dewa Putu Suastika yaitu Ibu Made Sukerti. Sehingga
diharapkan kedepannya pendapatan keluarga beliau dapat meningkat. Masalah Usaha tani
yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Putu Suastika pada keterbatasan biaya produksi
dimana beliau tidak cukup biaya untuk mengoptimalkan pengelolaan ladang dengan
menambahkan bibit tanaman holtikultura untuk ditanam dengan biaya perawatannya seperti
biaya untuk pembelian pupuk dan obat- obatan yang digunakan untuk menunjang hasil
produksi usaha taninya. Selain masalah usaha tani di ladang yang dialami beliau, masalah
pendidikan juga merupakan salah satu permasalahan di keluarga Bapak Dewa Putu Suastika
dimana masalah pendidikn yang dimaksud adalah kurangnya fokus dan minat anak ke 3 dan
ke 4 beliau terhadap pendidikan yang sedang dijalani. Ditambah biaya yang tinggi untuk
biaya pendidikan sedangkan semua anak-anak beliau tidak mendapatkan beasiswa. Hasil
yang diharapkan agar anak-anak Bapak Dewa Putu Suastika mendapakan tanggungan atau
beasiswa dari Desa. Dan dapat mengembalikan fokus untuk meningkatkan minat terhadap
pelajaran di sekolah, melalui pengajaran dan pemberian alat tulis untuk anak ke 3 dan ke 4
yang masih menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Taman Kanak-kanak.
4.3 Kendala
Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat
yang menghalangi terlaksananya kegiatan pendampingan. Masalah yang mahasiswa alami
umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan
sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program kerja lain. Selain itu kendala serupa
yang penulis hadapi yaitu terkait waktu kunjungan yang kurang tepat. Hal ini dikarenakan
keluarga Bapak Dewa Putu Suastika pada saat kunjungan, masih melakukan aktifitas yang
BAB V PENUTUP
5.1Simpulan
Masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Putu Suastika tidak jauh berbeda
dengan masalah yang dihadapi keluarga prasejahtera pada umumnya. Pada kesempatan ini
penulis menitikberatkan pada masalah perekonomian anggota keluarga, pendidikan dan
kondisi usaha tani atau pertanian beliau. Masalah perekonomian keluarga merupakan
masalah yang paling mempengaruhi kesejahteraan hidup dari keluarga Bapak Dewa Putu
Suastika karena keluarga beliau merupakan salah satu dari keluarga yang kurang
berkecukupan yang berada di wilayah Banjar Juga. Dimana untuk saat ini pusat penghasilan
masih bertumpu hanya pada pekerjaan beliau dengan sang istri yang hanya seorang petani.
Selain itu juga terdapat masalah pendidikan dan pertanian yang beliau alami.
Tingginya biaya pendidikan yang dibutuhkan membuat Bapak Dewa Putu Suastika tidak
dapat memfasilitasi kebutuhan sekolah anak-anak beliau, seperti peralatan sekolah, buku dan
lain sebagainya. Pada permasalahan usaha tani atau pertanian, beliau tidak mampu
mengoptimalkan ladang yang beliau miliki, karena keterbatasan modal dalam perawatan
tanaman yang diusahakan. Beliau membutuhkan biaya yang cukup besar untuk membeli
pupuk, dan obat-obatan dalam perawatan tanamannya di ladang.
5.2Rekomendasi
Adapun harapan penulis kepada keluarga Bapak Dewa Putu Suastika ini antara lain
dalam hal perekonomian keluarga Bapak Dewa Putu beserta keluarganya dapat memenuhi
kubutuhan sehari-hari secara maksimal, dan anak-anak beliau diberikan keringanan dalam
bentuk beasiswa pada saat menempuh pendidikan. Selanjutnya penulis berharap Bapak Dewa
Putu Suastika dapat mengoptimalkan ladang yang dimiliki beliau dengan mendapat bantuan
berupa subsidi pupuk dari pemerintah Desa setempat. Sedangkan, saran dari penulis untuk
KKN PPM periode berikutnya hendaknya keluarga Bapak Dewa Putu Suastika sekiranya
mendapat pendampingan kembali dari mahasiswa KKN PPM UNUD untuk dapat membantu
keluarga tersebut dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, mengingat latar belakang
LAMPIRAN
Gambar 1. Berdiskusi tentag permasalahan ekonomi Gambar 2. Berdiskusi tentang
[image:20.612.71.312.118.293.2]permasalahan pendidikan
[image:20.612.80.558.350.522.2]