• Tidak ada hasil yang ditemukan

meningkatkan kelincahan gerak melalui pendekatan bermain sirkuit pada siswa kela IV SD Negeri 2 Erorejo kecamatan wadaslintang kabupaten wonosobo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "meningkatkan kelincahan gerak melalui pendekatan bermain sirkuit pada siswa kela IV SD Negeri 2 Erorejo kecamatan wadaslintang kabupaten wonosobo."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id MENINGKATKAN KELINCAHAN GERAK MELALUI PENDEKATAN digilib.uns.ac.id BERMAIN SIRKUIT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 EROREJO

KECAMATAN WADASLINTANG KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2013/2014

Oleh :

ROBITAH NIM : X4712604

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kelincahan gerak siswa dengan menerapkan pendekatan bermain sirkuit pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Erorejo Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo tahun 2013/2014.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Erorejo Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo yang berjumlah 12 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan bermain sirkuit dapat meningkatkan kelincahan gerak pada siswa karena diberi pembelajaran dalam bentuk berbagai macam permainan. Sehingga kelincahan siswa kelas IV SD Negeri 2 Erorejo Kecamatan Wadaslintang kabupaten Wonosobo tahun 2013/2014 meningkat. Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari siklus I pertemuan I (203,75) meningkat 12,92 menjadi 216,67 pada pertemuan II. Siklus I pertemuan II 216,67 naik 57,92 menjadi 274,58 pada siklus II. sedangkan ketuntasan belajar dari siklus I pertemuan I ke pertemuan II naik 5,04%. Siklus I pertemuan II ke siklus II naik 18,46%. Hasil akhir ketuntasan belajar, yaitu hasil pada siklus II mencapai 92,96.

Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran melalui pendekatan bermain sirkuit dapat meningkatkan kelincahan gerak siswa kelas IV SD Negeri 2 Erorejo Kecamatan Wadaslintang kabupaten Wonosobo tahun 2013/2014.

(2)

perpustakaan.uns.ac.id ABSTRACT digilib.uns.ac.id

The purpose of this research is to increase student’s agility using circuit playing approach on fourth year student SD Negeri 2 Erorejo, district Wadaslintang, Wonosobo region 2013/2014 academic year.

This research is Penelitian Tindakan Kelas (PTK). This reasearch is conducted in two cycles, with four phases each, that are planning, performing, observation, and feedback. The subject of this research is fourth year student SD Negeri 2 Erorejo, district Wadaslintang, Wonosobo region total 12 students. Source data collected from teacher and students. Data collecting in this research using descriptive method based on qualitative analysis.

The result of this research shows that through circuit playing approach can increase student agility because they have been given learning in various games. Thus, student’s agility fourth year student SD Negeri 2 Erorejo, district Wadaslintang, Wonosobo region 2013/2014 academic year increase. From the analysis, it resulth/increase agility in cycle I meeting I (203.75) increased 12.92 to 216.67 in meeting II. Cycle I meeting II 216.67 increase 57,92 to 274.58 in cycle II. Meanwhile, learning achievement is the result in cycle II reaching 92.96.

The conclusion of this research is learning through circuit playing approach can increase student agility fourth year student SD Negeri 2 Erorejo, district Wadaslintang, Wonosobo region 2013/2014 academic year.

Keyword : approach, cicuit playing, agility

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan

seseorang. Pendidikan berperan penting bagi peningkatan kecerdasan, keterampilan,

pengembangan potensi diri dan dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab,

cerdas dan kreatif. Melalui pendidikan, seseorang dapat memenuhi kebutuhannya,

yaitu melalui proses belajar.

Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan gerak adalah meningkatnya

kebugaran atau kesegaran jasmani, yaitu suatu kondisi dimana tubuh dapat

(3)

perpustakaan.uns.ac.id kebugaran adalah kelincahan. Kelincahan menunjang dalam keaktifan dan digilib.uns.ac.id

keberhasilan suatu gerakan. Oleh karena itu penting untuk melatih kelincahan,

terutama pada anak usia dini. Kelincahan merupakan kemampuan tubuh untuk

merubah arah dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Pada usia Sekolah Dasar

(SD), aktivitas gerak diberikan melalui mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan (Penjaskes).

Metode pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan Penjaskes adalah

dengan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan pembelajaran Penjaskes

dapat dilakukan dengan beberapa macam diantaranya pendekatan bermain. Melalui

pendekatan bermain ini diharapkan menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak membosankan.

Salah satu permasalahan kurang berkembangnya proses pembelajaran

kelincahan gerak di sekolah SD Negeri 2 Erorejo adalah terbatasnya sarana dan

prasarana pembelajaran yang tersedia di sekolah dan juga di SD Negeri 2 Erorejo,

materi Penjas belum pernah diberikan dalam bentuk permainan sirkuit. Oleh karena

itu pendekatan bermain sirkuit sangat tepat apabila diberikan untuk meningkatkan

kelincahan siswa. Dengan latar belakang tersebut di atas, maka penelitian ini

dirumuskan dalam judul “Meningkatkan Kelincahan Gerak melalui Pendekatan

Bermain Sirkuit Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Erorejo Kecamatan Wadaslintang

Kabupaten Wonosobo.”

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas masalah dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut :

“Bagaimanakah pendekatan bermain sirkuit dapat meningkatkan kelincahan gerak

siswa kelas IV SD Negeri 2 Erorejo Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo

(4)

perpustakaan.uns.ac.id Tujuan Penelitian digilib.uns.ac.id

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk meningkatkan kelincahan gerak

siswa dengan menerapkan pendekatan bermain sirkuit pada siswa kelas IV SD

Negeri 2 Erorejo Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo tahun 2013/2014.

Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan memiliki

manfaat antara lain :

1. Bagi guru

Penelitian Tindakan Kelas guru dapat menerapkan strategi pembelajaran

yang menyenangkan dengan pendekatan bermain melalui sirkuit.

2. Bagi siswa

Hasil penelitian ini bermanfaat dalam meningkatkan kelincahan gerak.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran jasmani dan

kesehatan di sekolah, khususnya pembelajaran melalui pendekatan bermain.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes)

Pengertian Penjaskes

Materi olahraga pada tingkat sekolah diberikan dalam bentuk mata pelajaran

Penjaskes. Menurut Rismayanthi (2013:1) Pengertian dari Penjaskes dalam

Depdiknas (2003:6) adalah “Proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani

yang direncanakan secara sistematis bertujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif dan

(5)

perpustakaan.uns.ac.id Lutan dkk (2004) dalam Sucipto (2006:17) Penjaskes adalah bagian intergral dari digilib.uns.ac.id

pendidikan melalui aktivitas jasmani.

Tujuan Penjaskes

Tujuan pembelajaran Penjaskes harus mengacu pada pengembangan pribadi

manusia secara utuh, baik manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk

sosial. Menurut Depdiknas (2006:703) Penjaskes bertujuan agar peserta didik dapat :

1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam rangka upaya pengembangan dan pemeliharaan kesegaranjasmani olahraga yang terpilih.

2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. 3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Penjaskes Olahraga dan Kesehatan.

5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis.

6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga kesehatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

7) Memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Fungsi Penjaskes

Penjaskes sangat membantu bagi perkembangan mental, sosial dan

emosional dan fisik setiap individu. Menurut Depdiknas (2003:7-9), fungsi dari

Penjaskes sebagai berikut :

1) Aspek organik

2) Aspek Neoromuskuler 3) Aspek Perseptual 4) Aspek Kognitif 5) Aspek Sosial 6) Aspek Emosional

Ruang Lingkup Penjaskes

Ruang lingkup Penjaskes olahraga dan kesehatan menurut Depdiknas

(2006:703) meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

(6)

perpustakaan.uns.ac.id sepakbola, bola basket, bola voli, tenis lapangan, tenis meja, bulu tangkis dan digilib.uns.ac.id

beladiri serta aktifitas lainnya.

2) Aktifitas pengembangan meliputi : mekanika sikap tubuh, komponen kesegaranjasmani, dan bentuk postur tubuh, serta aktifitas lainnya.

3) Aktifitas senam meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat dan senam lain serta aktifitas lainnya.

4) Aktifitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.

5) Aktifitas air meliputi : permapinan di air, keselamatan di air, keterampilan bergerak di air dan renang sert aktifitas lainnya.

6) Pendidikan luar kelas meliputi : piknik, karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Fase-fase kehidupan manusia yang diidentifikasi oleh manusia dan kemudian

dirumuskan, merupakan suatu upaya untuk menyederhanakan dalam memahami

gejala-gejala yang ada pada diri manusia pada umumnya sejak masih dalam

kandungan sampai akhirnya mati. Gejala-gejala pertumbuhan dan perkembangan

dapat ditandai kecenderungan karakteristiknya. Kecenderungan karakteristik pada

kurun waktu tertentu menjadi dasar pembatasan fase-fase kehidupan manusia.

Pembatasan fase-fase kehidupan dapat dilakukan karena pada setiap waktu tertentu

terjadi kecenderungan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang

berbeda-beda.

Pertumbuhan Anak

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot,

dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Pertumbuhan

adalah proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif atau

peningkatan dalam hal ukuran.

Perkembangan Anak

Perkembangan adalah perubahan atau deferensiasi sel menuju keadaan yang

lebih dewasa. Atau bisa disimpulkan arti perkembangan berhubungan dengan

(7)

perpustakaan.uns.ac.id dan bahasa. Uyoh Sadulloh, dkk (2010:139) mengelompokkan perkembangan anak, digilib.uns.ac.id

yaitu :

1) Bayi (0 – 2 tahun)

2) Kanak-kanak (3 – 7 tahun)

3) Anak-anak (7 – 12 tahun)

4) Puber (12 – 14 tahun)

Perkembangan Gerak Anak Usia 9 – 10 Tahun

1) Perkembangan Gerak Anak

Sejalan dengan peningkatan ukuran tubuh dan kekuatan anak

besar yang tetap, maka kemampuan geraknya terutama keterampilan

dasar lari, meloncat dan melempar juga tetap.

2) Perkembangan Gerak Anak Usia 9 – 10 Tahun

Pada ranah pertumbuhan dan perkembangan, usia 9 – 10 tahun masuk

dalam kategori anak besar, yaitu anak yang berusia anatara 6 sampai 12 tahun. Pada

masa ini anak mengalami pertumbuhan yang relatif lambat dan konstan. Periode ini

ditandai oleh adanya penyempurnaan kemampuan atau keterampilan yang telah

dicapai pada periode sebelumnya.

Pendekatan Pembelajaran

Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pembelajaran menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah proses, cara,

perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pendekatan (approach)

dapat diartikan sebagai “titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

pembelajaran” Sanjaya (2008) dalam Kusuma (2011:46). Proses yang sifatnya masih

sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan

dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan dalam pembelajaran Selanjutnya

dijelaskan istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu,

yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches) dan

pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approach). Pendekatan yang

berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction),

(8)

perpustakaan.uns.ac.id Prinsip-prinsip Pembelajaran digilib.uns.ac.id

Suatu perubahan yang disebabkan oleh proses belajar merupakan

pencapaian dari suatu pembelajaran. Proses belajar ini membutuhkan dasar dalam

pelaksanaanya. Oleh karena itu perlu memahami prinsip-prinsip pembelajaran yang

tepat. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:42) menyebutkan prinsip-prinsip belajar

sebagai berikut :

1) Perhatian dan Motivasi 2) Keaktifan

3) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman 4) Pengulangan

5) Tantangan

6) Balikan Dan Penguatan 7) Perbedaan Individu

Pendekatan Bermain

Pengertian Pendekatan Bermain

Pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau

situasi permainan. Menurut Yoyo Bahagia&Adang Suherman (1999/2000:35)

berpendapat, “strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi

pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya melibatkan modifikasi

atau pengembangan agar sesuai dengan prisip DAP (developmentally Appropiate

Pactice) dan body scalling (ukuran fisik termasuk kemmapuan fisik)”. Pendekatan

bermain dapat disimpulkan sebagai bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam

bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain menerapkan suatu

teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. Melalui permainan, diharapkan

akan meningkatkan motifasi siswa untuk belajar menjadi lebih tinggi, sehingga akan

diperoleh hasil belajar yang optimal.

Pendekatan Bermain melalui Sirkuit

Pendekatan bermain melalui sirkuit merupakan latihan yang berisi

permainan yang terdiri dari beberapa pos. Masing-masing pos merupakan

pelaksanaan satu gerakan atau latihan yang kemudian di rangkai ke pos selanjutnya

(9)

perpustakaan.uns.ac.id Kelincahan digilib.uns.ac.id Pengertian Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah arah dalam

keadaan bergerak. Untuk dapat meningkatkan kelincahan, seorang guru dapat

menentukan cara-cara untuk melatih kelincahan, diantaranya dengan menambah

gerakan kombinasi dengan gerakan yang telah dikuasai, memberikan beban

maksimal terhadap gerakan-gerakan yang sudah otomatis. Dalam hal ini bentuk

latihan dapat berupa : lari, lompat, senam, lari berbelok-belok, dan lari merubah arah.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelincahan

Menurut Dangsina Moeloek (1984:7) dalam Hadinoto (2009:17)

faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan adalah :

1) Tipe tubuh 2) Usia

3) Jenis kelamin 4) Berat badan 5) Kelelahan

Pendekatan Bermain Sirkuit Untuk Meningkatkan Kelincahan

Pendekatan bermain digunakan karena memiliki keunggulan dalam

penyampaian dan suasana pembelajaran. Pembelajaran dalam bentuk permainan bisa

diaplikasikan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah sirkuit, yaitu permainan

dengan menggunakan beberapa pos. Setiap pos memiliki karakteristik gerakan yang

berbeda satu dengan yang lain. Adapun bentuk pembelajaran bermain sirkuit untuk

meningkatkankelincahan adalah sebagai berikut :

Pos 1 : a. Lari belak-belok melalui kun

: b. Lari mengikuti pusaran angin

Pos 2 : a. Lari bolak-balik memindahkan bola

: b.Lari bolak-balik melewati rintangan memindahkan bendera

Pos 3 : a. Lari kedepan, kesamping melalui poros

: b. Lompat holahop

(10)

perpustakaan.uns.ac.id : b. Menerobos melalui rintangan digilib.uns.ac.id

Pos 5 : a. Lari ke samping melalui rintangan

: b. Lompat ke samping melalui rintangan

Kerangka Berpikir

Pembelajaran penjaskes bertujuan untuk meningkatkan kualitas gerak anak,

sehingga anak memiliki kebugaran tubuh yang baik. Salah satu komponen kebugaran

tubuh adalah kelincahan. Guna meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam

melakukan gerakan, maka pembelajaran Penjaskes diberikan melalui pendekatan

bermain. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan bermain sirkuit. Pendekatan

bermain sirkuit ini diharapkan dapat memberikan suasana pembelajaran yang

menyenangkan sehingga tujuan dari pembelajaran Penjaskes dapat tercapai. Guna

memperlancar tercapanya proses pembelajaran, maka perlu adanya perencanaan

pembelajaran yang akan membantu guru dalam memberikan materi berikut

perencanaan yang digunakan dalam penelitian ini.

METODE PENELITIAN

Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan bulan Oktober sampai

Desember 2013.

Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Erarejo,

Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo.

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam beberapa siklus

untuk melihat peningkatan kelincahan gerak siswa dalam pelajaran Penjaskes dengan

pendekatan bermain melalui sirkuit.

(11)

perpustakaan.uns.ac.id Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 digilib.uns.ac.id

Erarejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran

2013/2014, berjumlah 12 siswa terdiri atas 3 siswa putra dan 9 siswa putri.

Sumber data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagi

berikut :

1. Siswa,

2. Guru

Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa cacatan

tentang hasil amatan. Hasil amatan tersebut dikumpulkan melalui tes dan observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil kelincahan gerak

melalui sirkuit.

2. Observasi dipergunakan sebagai teknik pengumpulan data tentang aktivitas

siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar.

Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan tes

hasil belajar.

Indikator Kinerja Penelitian

Tabel 1. Presentase Target Capaian

Aspek Aspek yang Diukur Target (%) Cara Mengukur

Kognitif Menyebutkan pos-pos dalam

rangkaian sirkuit

60% Siswa diberi pertanyaan apa yang sudah dilakukan

sebelumnya Afektif Sikap kerja keras, disiplin dan

kerjasama

(12)

perpustakaan.uns.ac.id Psikomotor  melakukan permainan digilib.uns.ac.id

kelincahan

 Kemampuan siswa dalam

mempraktekkan gerakan tiap pos pada siklus 1

 Kemampuan siswa dalam

mempraktekkan gerakan tiap pos pada siklus II

80% Keberhasilan dalam

melakukan gerakan tiap pos

Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroo

Action Research). Menurut Mulyasa (2009:70) Penelitian Tindakan Kelas meliputi

beberapa siklus sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan

kondisi yang akan ditingkatkan. Siklus-siklus tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Siklus Pertama

a) Rencana

b) Tindakan

c) Observasi

d) Refleksi

2. Siklus Kedua

a) Rencana

b) Tindakan

c) Observasi

d) Refleksi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Survei Awal

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan survei awal guna

mengetahui keadaan di lapangan. Survei ini berguna untuk mendeteksi

permasalahan-permasalahan sehingga bisa mencari solusi dari permasalahan yang

ada tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut : (1) siswa kelas IV di SD Negeri 2 Erorejo berjumlah 12 siswa terdiri dari 3

siswa putra dan 9 siswa putri. (2) proses pembelajaran yang dilakukan belum

menerapkan pendekatan bermain, sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran Penjaskes. (3) sekolah memiliki keterbatasan dalam sarana dan

(13)

perpustakaan.uns.ac.id Deskripsi Hasil Penelitian digilib.uns.ac.id

Kondisi awal tingkat kelincahan gerak siswa dan nilai ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Erorejo tahun pelajaran 2013/2014 diketahui

melalui observasi dan tes kelincahan gerak. Tes dan observasi ini dilakukan melalui

2 tahap pada siklus I dan 1 tahap pada siklus II. Tahan pertama pada siklus 1 sebagai

gambaran awal tingkat kelincahan siswa. Selanjutnya merupakan pembelajaran yang

bertujuan untuk meningkatkan kelincahan gerak siswa. Proses pembelajaran

dilakukan dengan pendekatan bermain sirkuit. Kedua siklus, yaitu siklus I dan siklus

II dilakukan dalam permainan sirkuit. Setiap akhir siklus diadakan evaluasi. Proses

tindakan tiap-tiap siklus sebagai berikut :

Siklus I Pertemuan I

Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini mencakup beberapa hal, yaitu sebagai

berikut :

1) Melakukan analisis standar pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang akan

diajarkan kepada siswa.

2) Mengembangkan alat peraga, alat bantu atau media pembelajaran yang

menunjang SKKD dalam rangka implementasi PTK

3) Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah sesuai dengan

kondisi pembelajaran.

4) Mengembangkan praktek lapangan.

5) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan dalam siklus

PTK.

6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil

belajar.

Tahap Tindakan

Pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari Rabu, 6 November 2013 dengan

alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :

(14)

perpustakaan.uns.ac.id 2) Lari bolak-balik memindahkan bola digilib.uns.ac.id

3) Lompat ke depan, ke samping menuju poros

4) Lari lompat menerobos teman

5) Lari kesamping melewati rintangan

Tahap Observasi (Pengamantan)

Tabel 2. Lembar Penilaian Kelincahan Gerak Siklus I Pertemuan I Siswa Kelas IV SD Negeri II Erorejo Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nama Performen Total

Psikomotor Kognitif Afektif

1 Aditya Rahmad 65 40 50 155

2 Alin Nuha Fazan 70 60 75 205

3 Amir Prasetyo 70 60 50 180

4 Ana Trianingsih 80 60 75 215

5 Eka San Sheri Enda

A 75 80 75 230

6 Ilyas Adi Saputro 70 60 75 205

7 Melisa Oktavina 85 80 75 240

8 Nurika Chilyatun N 75 60 50 185

9 Novi Laelatul F 90 80 75 245

10 Siti Aminatus S 70 60 50 180

11 Septiana Azizah 65 60 50 175

12 Via Nuril Chusni 75 80 75 230

Jumlah 890 780 775 2445

Rata-rata 74,17 65,00 64,58 203,75

Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan target capaian pada

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Tingkat capaian siswa merupakan gambaran

kemampuan kelincahan siswa.

Tahap Refleksi

Hasil data di atas menjadi dasar kelanjutan proses selanjutnya, yaitu siklus I

pertemuan II. Adapun hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ketuntasan belajar

siswa mencapai 69,46%, hasil ini belum memenuhi target capaian pada KKM.

(15)

perpustakaan.uns.ac.id kelincahan siswa. Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu adanya kelanjutan pada digilib.uns.ac.id

siklus selanjutnya, yaitu siklus I pertemuan II.

Siklus I pertemuan II

Pada pertemuan II, siswa melakukan kegiatan pembelajaran sama dengan

pertemuan I, yaitu :

Tahap Perencanaan

Tahap Tindakan

Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14 November

2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (1 kali pertemuan). Kegiatan pembelajaran

kelincahan gerak yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Lari berbelok-belok melewati cone

2) Lari bolak-balik memindahkan bola

3) Lompat ke depan, ke samping menuju poros

4) Lari lompat menerobos teman

5) Lari ke samping melewati rintangan

Tahap observasi

Tabel 3. Lembar Penilaian Kelincahan Gerak Siklus I Pertemuan II Siswa Kelas IV SD Negeri II Erorejo Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nama Performen Total

Psikomotor Kognitif Afektif

1 Aditya Rahmad 80 60 50 190

2 Alin Nuha Fazan 80 60 75 215

3 Amir Prasetyo 80 60 75 215

4 Ana Trianingsih 80 60 75 215

5 Eka San Sheri Enda 80 80 75 235

6 Ilyas Adi Saputro 90 80 75 245

7 Melisa Oktavina 90 80 75 245

8 Nurika Chilyatun N 80 60 50 190

9 Novi Laelatul F 80 80 75 235

(16)

perpustakaan.uns.ac.id 11 Septiana Azizah 80 60 50 digilib.uns.ac.id 190

12 Via Nuril Chusni 80 80 75 235

Jumlah 980 820 800 2600

Rata-rata 81,67 68,33 66,67 216,67

Tahap refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh mencapai 74,50%, hasil ini

menunjukkan peningkatan dari siklus I pertemuan I ke siklus I pertemuan II. Akan

tetapi hasil ini belum memenuhi KKM, yaitu 75%. Hasil pada pertemuan II ini

membuktikan bahwa peningkatan kelincahan gerak melalui pendekatan bermain

sirkuit sangat signifikan, walaupun belum memenuhi KKM. Oleh karena itu, hasil

refleksi pada siklus I pertemuan II ini adalah perlu adanya penguatan materi dalam

proses pembelajaran yang akan diberikan pada siklus II.

Siklus II

Tahap Perencanaan

Tahap Tindakan

Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26

November 2013. Alokasi yang diperlukan 2 x 35 menit. Kegiatan inti, yaitu sebagai

berikut :

a) Lari belak-belok melewati cone

b) Lari bolak-balik memindahkan bendera

c) Lompat ke depan dan ke samping menuju poros

d) Menerobos melewati rintangan

e) Lari ke samping melewati rintangan

Tahap Observasi (pengamatan)

Setelah kegiatan dilaksanakan, maka hasil yang diperoleh akan diobservasi.

Langkah-langkah dalam observasi adalah sebagai berikut : (1) guru mengamati tiga

komponen penilaian, yaitu psikomotor, kognitif dan afektif. (2) mengisikan hasil

setiap komponen penilaian pada lembar observasi sesuai dengan kriteria yang telah

dibuat pada RPP. (3) mengakumulasi hasil ketiga komponen penilaian dalam satu

(17)

perpustakaan.uns.ac.id siswa dalam kegiatan pembelajaran kelincahan gerak. Dari hasil observasi ini akan digilib.uns.ac.id

terlihat sejauh mana peningkatan kelincahan gerak siswa. Hasil yang didapat pada

siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Lembar Penilaian Kelincahan Gerak Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri II Erorejo Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nama Performen Total

Psikomotor Kognitif Afektif

1 Aditya Rahmad 95 80 75 250

2 Alin Nuha Fazan 100 80 100 280

3 Amir Prasetyo 100 80 75 255

4 Ana Trianingsih 95 80 100 275

5 Eka San Sheri Enda

A 95 80 100 275

6 Ilyas Adi Saputro 100 100 75 275

7 Melisa Oktavina 100 100 100 300

8 Nurika Chilyatun N 95 100 100 295

9 Novi Laelatul F 100 100 100 300

10 Siti Aminatus S 100 80 75 255

11 Septiana Azizah 85 80 100 265

12 Via Nuril Chusni 90 80 100 270

Jumlah 1155 1040 1100 3295

Rata-rata 96,25 86,67 91,67 274,58

Tahap refleksi

Berdasarkan observasi pada siklus II, guru dan siswa melakukan analisis

dan refleksi sebagai berikut : (1) Pembelajaran yang dilakukan hanya untuk

penguatan pada sebagian siswa dan penyempurnaan gerak pada sebagian siswa

lainnya. (2) pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang

dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. (3) model

pembelajaran dengan pendekatan bermain sirkuit mampu mengatur kondisi kelas

sehingga transfer materi dapat dilakukan secara maksimal dan hasil yang diperoleh

sesuai dengan target capaian.

(18)

perpustakaan.uns.ac.id Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas digilib.uns.ac.id

IV SD Negeri 2 Erorejo tahun pelajaran 2013/2014 dapat dipaparkan pembahasan

hasil penelitian sebagai berikut :

Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Pertemuan I,

Siklus I Pertemuan II Dan Siklus II

Tabel 5. Perbandingan Peningkatan Kelincahan Gerak Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Erorejo Tahun Pelajaran 2013/2014 Dari Siklus I Pertemuan I, siklus I Pertemuan II dan Siklus II

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari siklus I

pertemuan I ke siklus I pertemuan II dan siklus II. Kelincahan gerak pada siklus I

pertemuan I (203,75) meningkat 12,92 menjadi 216,67 pada pertemuan II. Siklus I

pertemuan II 216,67 naik 57,92 menjadi 274,58 pada siklus II. sedangkan ketuntasan

belajar dari siklus I pertemuan I ke pertemuan II naik 5,04%. Siklus I pertemuan II

ke siklus II naik 18,46%. Hasil akhir ketuntasan belajar, yaitu hasil pada siklus II

mencapai 92,96. Hasil ini mendekati ketuntasan maksimal.

Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran bahwa proses pembelajan

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut berasal dari guru maupun siswa

serta sarana dan prasarana yang tersedia. Selain itu sarana dan prasarana juga

menjadi poin penting kelancaran proses belajar mengajar. Akan tetapi dengan adanya

metode modifikasi alat sangat membantu dalam pelaksanaan belajar. Modifikasi alat

Psikomotor Kognitif Afektif

1 Siklus I Pertemuan I 74,17 65,00 64,58 203,75

2 Siklus I Pertemuan II 81,67 68,33 66,67 216,67

3 Siklus II 96,25 86,67 91,67 274,58

Performen

Score total Pelaksanaan Siklus

(19)

perpustakaan.uns.ac.id bantu ini disesuaikan dengan yang dimiliki oleh sekolah. Selain membantu guru, digilib.uns.ac.id

modifikasi ini juga mneyenangkan bagi siswa.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran khususnya untuk

guru Penjaskes, yaitu :

1. Guru hendaknya meningkatkan pengetahuan guna meningkatkan kemampuan

dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi serta dalam pengelolaan

kelas serta membuka diri untuk menerima berbagai masukan saran, dan kritik

agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

2. Guru hendaknya lebih inovatif dalam mengembangkan metode pembelajaran

serta memanfaatkan media untuk memodifikasi alat guna kelancaran proses

pembelajaran.

3. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang

mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar Penjaskes.

DAFTAR PUSTAKA

Bahagia, Yoyo dan Adang Suherman. 1999. Prinsip-prinsip Pengembangan dan

Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. 2003. http://ardian‐ruyadi.blogspot.com/. Diunduh Oktober 2013.

Depdiknas. 2006. http://sport‐physical‐education.blogspot.com/2012/06/penerapan‐

model‐pembelajaran‐team‐games.html. Diunduh Oktober 2013.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hadinoto, Dwi Purnomo. 2009. Sumbangan Panjang Tungkai dan Kelincahan terhadap Kecepatan Tendangan Sabit pada Atlet Tapak Suci di Pondok

Pesantren Dahrull Ihsan Sragen Tahun 2008. Semarang : FKIP UNNES.

Kusuma, Iwan Arya. 2012. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Sistem Terpusat dan Acak Terhadap kemampuan Bermain Tenis Lapangan

(20)

perpustakaan.uns.ac.id Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja digilib.uns.ac.id

Rosdakarya.

Rismayathi, Cerika. 2013. Bahan Ajar Pembelajaran Penjasorkes.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Cerika%20Rismayanthi,%2

0S.Or./Penjasorkes.pdf. Di unduh Oktober 2013.

Rusli Lutan, dkk. 2004. Akar Sejarah dan Dimensi Keolahragaan Nasional.

Direktorat Jendral Olahraga Departemen Pendidikan Nasional.

Sadulloh, Uyoh dkk. 2010. Pedagogik. Bandung : CV. Alfabeta.

Sucipto. 2006. Isu Krisis Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : PT. Ramaja Rosdakarya

Gambar

Tabel 1. Presentase Target Capaian
Tabel 2. Lembar Penilaian Kelincahan Gerak Siklus I Pertemuan I Siswa Kelas IV SD Negeri II Erorejo Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2013/2014
Tabel 3. Lembar Penilaian Kelincahan Gerak Siklus I Pertemuan II Siswa
Tabel 4. Lembar Penilaian Kelincahan Gerak Siklus II Siswa   Kelas IV SD Negeri II Erorejo Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2013/2014
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Process control block contains all of the information that is required for the OS to manage the process, including its current state, resources. allocated to it, priority, and

Hal ini karena pada Agreeed Minutes 1989, hak nelayan tradisional di Ashmore Reef (Pulau Pasir) dan Cartier Islet (Pulau Baru) dibatasi. Nelayan tradisional tidak boleh

Metode penelitian yang di gunakan adalah pengumpulan data kuesioner yang diambil sccara random(acak).Dari hasil analisis yang di lakukan peneliti maka hasil penelitian terhadap 75

Kinerja sistem merupakan sistem yang sangat berguna dalam memenuhi tujuan utama penyelenggara jasa telekomunikasi, yaitu menyediakan layanan telekomunikasi yang memuaskan pengguna

Aceh Selatan Tahun Anggaran 2013, melakukan Addendum Dokumen Pengadaan untuk Paket tersebut di atas, sbb;... TETAP

Problematic in writing Chinese sentences consists of: sequence errors of place and time determinant words; grammatical errors about the Modifier and Head norm in

Pengaruh Profitabilitas (ROA dan ROE) – Return Saham Nilai standardized estimate pada Tabel 3 menunjukan bahwa profitabili- tas bank dengan proksi ROA dan ROE memiliki efek