(B. Pertanian)
Mengangkat Potensi Kayu Manis (
Cinnamomum Burmanii
) sebagai Flavor Eksotis
melalui
Sistem Pengolahan Terintegrasi
Kata kunci : daun kayu manis, fermentasi, oleoresin, optimasi, perlakuan pendahuluan, metode destilasi, minyak atsiri
Khasanah, Lia Umi; Anandito, R. Baskara Katri; Utami, Rohula
Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengaruh waktu fermentasi pada tipe fermentasi padat dan fermentasi cair terhadap rendemen dan karakteristik mutu minyak atsiri daun kayu manis meliputi berat jenis, indeks bias dan kelarutan dalam etanol 70%, mengetahui pengaruh perlakuan pendahuluan (segar, fermentasi padat dan fermentasi cair) terhadap rendemen dan karakteristik mutu meliputi berat jenis, viskositas, indeks bias dan kelarutan dalam etanol 70% dan mengetahui kandungan serta kadar senyawa aktif yang terdapat pada minyak atsiri daun kayu manis terpilih, 2) mengetahui pengaruh variasi perlakuan pendahuluan (pemeraman, kering angin dan sun drying) dan metode destilasi (destilasi air dan destilasi uap/air) terhadap karakteristik mutu minyak atsiri daun kayu manis meliputi rendemen, berat jenis, viskositas, indeks bias, dan kelarutan dalam etanol 70% dan mengetahui kandungan serta kadar senyawa aktif minyak atsiri daun kayu manis yang terpilih, 3) mengetahui kondisi proses ekstraksi yang menghasilkan kondisi optimum pada variasi suhu (700C, 750C dan 800C) dan variasi waktu ( 4, 5, dan 6 jam), serta mengetahui karakteristik oleoresin daun kayu manis (Cinnamomum burmannii) pada kondisi optimum meliputi kadar senyawa aktif, kadar minyak atsiri, dan kadar sisa pelarut.
Lama waktu fermentasi berpengaruh terhadap rendemen tetapi tidak berpengaruh terhadap karakteristik mutu minyak atsiri daun kayu manis seperti berat jenis, indeks bias, dan kelarutan dalam etanol 70%. Waktu fermentasi yang terbaik dalam fermentasi padat maupun cair adalah pada hari ke-4. Fermentasi padat hari ke-4 merupakan perlakuan yang terbaik karena menghasilkan rendemen tertinggi dibandingkan perlakuan pendahuluan lain. Kandungan senyawa aktif yang terdapat pada minyak atsiri daun kayu manis fermentasi padat hari ke-4 antara lain L-linalool (27,73%), 1,8 cineole (17,71%), Cinnamyl Acetate (15,77%), Beta-Pinene (11,14%), Alpha-Pinene (10,43%), Benzyl benzoate (2,79%) dan Cinnamaldehyde (2,78%).
Rendemen tertinggi didapatkan pada perlakuan pendahuluan kering angin-metode destilasi uap/air (0,10%) dan pemeraman – metode destilasi uap/air (0,10%). Berat jenis, indeks bias, dan kelarutan dalam alkohol 70% dari minyak atsiri daun kayu manis berturut-turut berkisar antara 0.91 - 0.96 g/ml, 1.48-1.51, and 1:0.8 - 1:1.5. Kelarutan dalam alkohol 70 % tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan pendahuluan kering angin – metode destilasi air/uap. Kandungan senyawa aktif minyak atsiri daun kayu manis yang terpilih (Perlakuan pendahuluan kering angin – metode destilasi uap-air) adalah L-Linalool
34,40 %, 1,8-Cineole 18,18 % and αPinene 13,96%.