Perlindungan Hukum Terhadap Debitor Sehubungan Dengan Perampasan Benda Jaminan Fidusia Oleh Perusahaan Pembiayaan Doc121
Teks penuh
Dokumen terkait
Pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia diatur dalam Pasal 29 sampai dengan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, namun dalam prakteknya masih
permohonan Pemohon adalah sah dan legal. Pembuktian tentang terpenuhinya syarat-syarat kepailitan oleh pemohon pailit ini terlepas dari pembuktian akan adanya
Benda jaminan fidusia yang telah dirampas negara tidak dapat dipergunakan oleh siapapun juga, sehingga debitur harus bertanggung jawab atas perbuatan yang
Dilatarbelakangi oleh adanya perampasan objek jaminan fidusia oleh negara sebagai akibat dari tindak pidana yang telah dilakukan debitur selaku pemberi
Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi tersebut, maka Mahkamah Konstitusi telah melakukan penafsiran terhadap cidera janji dalam Pasal 15 ayat (2) dan ayat (3)
Penulisan Hukum ini bertujuan mengkaji isu hukum untuk mengetahui pemberian kredit oleh perbankan dengan menggunakan fidusia sebagai lembaga jaminan kredit
Atau dapat pula memberikan hak istimewa bagi pihak lembaga pembiayaan konsumen guna pelunasan hutang debitur, karena bahwasannya setelah pasca kontrak posisi kreditur
Pelimpahan hak kepemilikan ialah pemindahan kewenangan atas pemberi fidusia terhadap penerima fidusia berdasarkan kepercayaan, demi persyaratan benda yang meliputi obyeknya terus berada