• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior "Yoga House for Children" di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior "Yoga House for Children" di Bandung."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAKSI

Yoga merupakan latihan yang aman dan efektif, karena yoga mengajarkan cara-cara berkonsentrasi dan memusatkan perhatian hanya pada satu hal, sehingga yoga itu bisa dikatakan penting akan membantu anak-anak untuk menyerap pelajaran lebih baik. Yoga itu penting, karena pada umumnya zaman sekarang banyak terjadinya problem anak diantaranya gaya hidup anak semakin sibuk, adanya tuntutan perkembangan teknologi, dan problem pendidikan anak.

Kondisi sekarang di Bandung, fasilitas yoga yang ada hanya untuk dewasa saja, belum ada fasilitas yoga yang mengkhususkan untuk anak. Fasilitas yoga untuk anak dan yoga untuk dewasa berbeda. Yoga untuk dewasa menggunakan alat-alat gym, sedangkan yoga anak menggunakan visual gambar untuk membantu meningkatkan konsentrasi anak yang memiliki imajinasi tinggi.

Dalam perancangan interiornya didesain dengan konsep pohon dengan suasana back to nature (kembali ke alam) seusai dengan kebutuhan anak karena konsep tersebut dapat meningkatkan ketenangan selama aktivitas berlangsung.

Hasilnya adalah sebuah desain fasilitas yoga yang dapat menunjang kebutuhan untuk anak yang dapat membuat anak fokus dan konsentrasi.

(2)

vii

ABSTRACT

Yoga is a safe an effective exercise because Yoga teach how to concentrate and focus into one thing. It can help children understand their study easier. Yoga is important because in current situation, children habit may occur many problem related with technology development and children education problem.

In Bandung, Yoga facility is dedicated for adult only, there are not special Yoga facility for children. Yoga facility for adult and children are different. Yoga for adult is use gymnastic tools, but for children is use some visual tools to help increase children concentration who has high imagination.

Its Interior design planning is use tree concept with back to nature environment as children needs. This concept can increase calm condition when activity do.

The result is a Yoga facility design that can support children needs to help them focus and increase their concentration.

(3)

viii

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Ide Gagasan ... 5

1.4 Manfaat Perancangan ... 5

1.5 Tujuan Perancangan ... 6

1.6 Ruang Lingkup Perancangan ... 6

BAB II YOGA HOUSE FOR CHILDREN ... 7

2.1 Yoga Anak ... 7

2.1.1 Gerakan Yoga Anak ... 10

2.1.2 Kriteria Ruang Yoga ... 13

2.1.2.1 Sirkulasi dan Besaran ruang ... 13

2.1.2.2 Treatment Ruang:... 14

2.2.2.1 Gaya Hidup Anak Sibuk ... 31

2.2.2.2 Tuntutan Perkembangan Teknologi ... 33

2.2.2.3. Pendidikan Anak... 34

2.3 Pohon Sebagai Pengembangan Ide Konsep ... 40

2.4 Studi Banding ... 42

2.4.1 Yoga Leaf Center ... 42

2.4.2 Java Yoga Center ... 45

(4)

ix

3.1 Deskripsi Proyek ... 47

3.2 Analisa Site dan Bangunan ... 47

3.2.1 Data Umum ... 47

2.1.2 Analisis Site ... 49

2.1.3 Analisis Bangunan ... 51

3.3. Analisis Fungsional... 53

3.3.1 Identifikasi User ... 53

3.3.2 Struktur Organisasi ... 55

3.3.3 Job Description ... 55

3.3.4 Flow Activity ... 57

3.3.5 Jadwal Kegiatan Kiddos Yoga ... 61

3.4 Programming ... 62

3.4.1 Tabel Kebutuhan Ruang ... 62

3.4.2 Bubble Diagram ... 63

3.4.3 Zoning-Blocking ... 64

BAB IV PERANCANGAN “YOGA HOUSE FOR CHILDREN” ... 66

4.1 Ide Implementasi Konsep ... 66

4.1.1 Ide Konsep ... 66

4.1.2 Konsep Perancangan ... 68

4.1.3 Studi Image ... 71

4.2 Perancangan Desain ... 72

4.2.1 Perancangan General ... 72

4.2.2 Perancangan Denah Khusus ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 105

5.1 Kesimpulan ... 105

5.2 Saran ... 105

(5)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gerakan Yoga Anak Posisi Berdiri ... 12

Gambar 2.2 Gerakan Yoga Anak Posisi Duduk ... 14

Gambar 2.3 Lantai pada Ruang Yoga ... 16

Gambar 2.4 Elemen Dinding pada Ruang Yoga ... 17

Gambar 2.5 Peantaan Kolom yang Aman Pada Ruangan ... 18

Gambar 2.6 Penerapan Material Kedap Suara ... 18

Gambar 2.7 Penerapan Material Kedap Suara ... 18

Gambar 2.8 Elemen Dinding pada Ruang Yoga ... 19

Gambar 2.9 Furniture Meja dan Kursi Sofa ... 20

Gambar 2.10 Dimensi Matras Yoga ... 20

Gambar 2.11 Dimensi (a) Meja dan (b) Kursi untuk Pelajar ... 21

Gambar 2.12 Dimensi (a) Meja dan (b) Kursi untuk Pelajar ... 22

Gambar 2.13 Dimensi (a) Meja dan (b) Kursi untuk Pelajar ... 23

Gambar 2.14 Dimensi Rak Buku untuk Pelajar (3-5 Tahun) ... 24

Gambar 2.15 Dimensi Rak Buku untuk Pelajar (6-12 Tahun) ... 24

Gambar 2.16 Dimensi Rak Buku untuk Pelajar (13-15 Tahun) ... 25

Gambar 2.17 Pencahayaan Relaxing ... 26

Gambar 2.18 Pencahayaan Privat ... 26

Gambar 2.19 Penghawaan Ruang Yoga ... 28

Gambar 2.20 Kegiatan les yang berlebihan ... 33

Gambar 2.21 Anak menggunakan gadget ... 34

Gambar 2.22 Anak Disleksia ... 35

Gambar 2.23 Anak Disgrafia ... 36

Gambar 2.24 Anak Dikalkulia ... 37

Gambar 2.25 Anak Dispraksia ... 38

Gambar 2.26 Anak Tantrum ... 38

Gambar 2.27 ADHD ... 39

Gambar 2.29 Gerakan Tree Pose untuk Anak ... 44

Gambar 2.30 Teras ... 45

Gambar 2.31 Ruang Informasi ... 45

Gambar 2.32 Ruang Tamu ... 45

Gambar 2.33 Ruang Yoga ... 45

(6)

xi

Gambar 2.35 Kegiatan Kids Yoga Leaf ... 46

Gambar 2.36 Java Yoga Center ... 47

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 55

Gambar 3.2 Flow Activity Owner ... 57

Gambar 3.3 Flow Activity Sekretaris Owner ... 58

Gambar 3.4 Flow Activity Captain Trainer ... 58

Gambar 3.5 Flow Activity Captain Financial ... 58

Gambar 3.6 Flow Activity Captain General ... 58

Gambar 3.7 Flow ActivityTrainer ... 59

Gambar 3.8 Flow Activity Consultan ... 59

Gambar 3.9 Flow Activity Shopkeeper ... 59

Gambar 3.10 Flow Activity Walter ... 59

Gambar 3.11 Flow Activity Administration and Accounting ... 60

Gambar 3.12 Flow Activity Receptionist ... 60

Gambar 3.13 Flow Activity Anak ... 60

Gambar 3.14 Flow Activity Orang Tua/ Keluarga Penjemput ... 61

Gambar 3.15 Bubble Diagram ... 63

Gambar 3.16 Zoning Blocking Lantai 1 ... 64

Gambar 3.17 Zoning Blocking Lantai 2 ... 65

Gambar 4.1 Keyword Konsep Pohon ... 66

Gambar 4.2 Pohon ... 67

Gambar: 4.3 Bentuk Organik ... 68

Gambar: 4.4 Skema Warna ... 68

Gambar: 4.5 Material ... 69

Gambar: 4.6 Dimmer ... 70

Gambar: 4.7 Jenis Lampu ... 70

Gambar: 4.8 Pengahawaan alami dan Penghawaan buatan ... 71

Gambar 4.9 Studi Image Suasana Ruang ... 71

Gambar 4.10 Studi Image Konsep ... 72

Gambar 4.11 General Layout First Floor ... 72

Gambar 4.12 General Layout Second Floor ... 73

Gambar 4.13 Layout Furniture Lobby ... 74

Gambar 4.14 Perspektif Lobby ... 75

Gambar 4.15 Section A-A’ Lobby ... 75

(7)

xii

Gambar 4.17 Detail Interior Mading Board ... 77

Gambar 4.18 Detail Interior Office Ceiling Organic ... 78

Gambar 4.19 Detail Funiture Round Sofa ... 79

Gambar 4.20 Detail Funiture Receptionist Table ... 80

Gambar 4.21 Layout Furniture Lounge dan Yoga Shop ... 81

Gambar 4.22 Perspektif Lounge ... 82

Gambar 4.23 Perspektif Yoga Shop ... 83

Gambar 4.24 Section A-A’ Lounge dan Yoga Shop ... 83

Gambar 4.25 Section B-B’ Lounge dan Yoga Shop ... 84

Gambar 4.26 Detail Glass Partition ... 85

Gambar 4.27 Detail Furniture Storgae Book ... 86

Gambar 4.26 Detail Interior Wooden Partition Glass ... 87

Gambar 4.29 Detail Furniture Semicircle Sofa ... 88

Gambar 4.30 Layout Furniture Toddler Yoga Class ... 88

Gambar 4.31 Perspektif Toodle Yoga Class ... 89

Gambar 4.32 Section A-A’ Toodler Yoga Class ... 90

Gambar 4.33 Section B-B’ Toodler Yoga Class ... 90

Gambar 4.34 Detail Interior Ceiling Tree ... 91

Gambar 4.35 Detail Furniture Toddler Chair ... 92

Gambar 4.36 Layout Furniture Kids Yoga Class ... 93

Gambar 4.37 Perspektif Kids Yoga Class ... 94

Gambar 4.38 Section A-A’ Kids Yoga Class ... 94

Gambar 4.39 Section B-B’ Kids Yoga Class ... 94

Gambar 4.40 Detail Furniture Kids Chair ... 95

Gambar 4.41 Layout Early Teen Yoga Class ... 96

Gambar 4.42 Perspektif Early Teen Yoga Class ... 97

Gambar 4.43 Section A-A’ Early Teen Yoga Class ... 97

Gambar 4.45 Section B-B’ Early Teen Yoga Class ... 98

Gambar 4.46 Detail Furniture Seat Multifuntion ... 99

Gambar 4.47 Layout Furniture Owner Office ... 99

Gambar 4.48 Perspektif Owner Office ... 100

Gambar 4.49 Section A-A’ Owner Office ... 100

Gambar 4.50 Section B-B’ Owner Office ... 101

Gambar 4.51 Detail Interior Wood Partition ... 102

(8)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis Site Starlandland School ... 49

Tabel 3.2 Analisis Bangunan Starlandland School ... 51

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Kiddos Yoga ... 61

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Yoga adalah sebuah filosofi tentang kehidupan yang dicapai melalui latihan olah tubuh, napas dan meditasi berdasarkan 8 tangga kehidupan seperti Yama (ajaran tentang moral), Niyama (disiplin), Asana (postur), Pranayama (pengontrolan napas dengan teratur), Pratyahara (pelajaran tentang rasa), Dharana (konsentrasi), Dhyana (meditasi) dan Samadhi (pencapaian kesadaran tertinggi dari meditasi), yang akan membentuk kita sebagai manusia “baru” yang damai dan bahagia.

(10)

2 mental, dan moral di dunia ini serta setiap hari melewati hidup penuh dengan senyum dan kebahagiaan.

Banyak sekali manfaat dari yoga, diantaranya sangat bagus untuk keseimbangan kesehatan mental dan fisik, menumbuhkan kepercayaan diri, melancarkan peredaran darah, sangat bagus pula untuk berbagai jenis penyakit seperti sakit kepala, stress, tekanan darah tinggi, darah rendah, penyakit jantung, ginjal, asma, insomnia, kegemukan, ingin menambah berat badan, ginjal, diabetes, berbagai jenis penyakit wanita seperti keputihan, hernia, dan masih banyak manfaat yang lainnya lagi.

Latihan Yoga tidak hanya dapat dilakukan oleh orang dewasa, umumnya dari segala kalangan usia dapat mengikuti yoga untuk mengarahkan energi dan menemukan keseimbangan dalam hidup. Tak terkecuali anak-anak mereka bisa diikut sertakan dalam kelas yoga. Anak-anak jaman sekarang, selalu disibukan dengan aktivitas yang cukup padat. Mulai dari kegiatan sekolah, ekstrakurikuler, les hingga PR dari sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat membuat mereka stres, kurang konsentrasi dan merasa kelelahan. Berikan keseimbangan dalam hidup anak-anak dengan mengikutkan mereka latihan yoga, karena yoga bermanfaat untuk fisik, mental dan spritual.

Dengan yoga, anak-anak diberikan metode yang sangat diperlukan dalam menangani situasi sulit, seperti menghadapi perubahan tubuh dan tuntutan hidup. Yoga memiliki banyak manfaat, oleh karena itu yoga dapat dimulai sejak usia dini.

Beberapa manfaat yoga pada anak:

(11)

3 3.Anak-anak dapat menggunakan teknik ketenangan yoga saat mereka berhadapan dengan situasi yang berhubungan dengan jadwal dan kegiatan yang padat dan mempunyai masalah dengan teman sekolahnya.

4.Meningkatkan kelenturan, kekuatan, fleksibilitas, koordinasi dan kesadaran tubuh.

5.Melatih anak lebih mengenal diri dan kebutuhannya dan mampu mengendalikan emosinya dengan baik.

6.Meningkatkan konsentrasi anak dalam belajar.

7.Meningkatkan ketenangan dan mengurangi ketegangan pada dirinya. 8.Membuat anak memiliki kehidupan spiritual yang kuat sesuai dengan

falsafah yoga, yakni selalu mengutamakan alam dan keseimbangannya. 9.Meningkatkan kepercayaan diri bagi anak.

Yoga bisa membentuk karakter dan mengarahkan perkembangan emosional anak hingga mereka dewasa. Dampak jangka panjang apabila seseorang mulai berlatih yoga sejak kecil adalah sel-sel saraf mereka selalu dalama keadaan terbarukan. Dalam istilah medis, disebut neurplasticity. Pergantian sel sehingga selalu „muda‟ membuat anak akan lebih produktif dan kreatif saat bekerja. Mengapa bisa demikian? Karena yoga merupakan latihan olah tubuh yang membuat seluruh sel diaktifkan. Berbeda dengan olahraga fisik biasa, dalam yoga juga ada teknik pernafasan yang memungkinkan optimalisasi oksigen masuk ke dalam darah. Oksigen inilah yang menjadi pemacu sel untuk berganti dan mempertahankan efek neuroplasticity.

Yoga untuk anak memang berbeda dengan yoga dewasa. Meski demikian, manfaat yoga tetap sama, yaitu memberikan kesehatan fisik dan batin secara bersama. Khusus untuk anak-anak, metodenya lebih mengarah pada sentuhan pribadi (personal touch). Instruktur yoga anak biasanya menciptakan hubungan pribadi dengan murid-muridnya. Menurut ahli pakar yoga yaitu Pujiastuti Shindu (2013: 193), yoga merupakan latihan yang aman dan efektif untuk anak. Yoga juga mengajarkan cara-cara berkonsentrasi dan memusatkan perhatian hanya pada satu hal, sehingga yoga itu bisa dikatakan penting akan membantu anak-anak untuk menyerap pelajaran lebih baik.

(12)

4 Yoga itu penting bagi kehidupan manusia terutama pada anak-anak, karena pada umumnya zaman sekarang gaya hidup anak semakin sibuk, adanya tuntutan perkembangan teknologi, dan problem pendidikan anak. Ketiga hal tersebut akan membuat kondisi fisik dan mental pada anak menurun dan tertekan, sehingga lama-kelamaan anak tersebut akan mengalami stres.

Secara umum, stres yang dibiarkan berlarut-larut akan sangat berbahaya bagi kesehatan karena akan mempengaruhi fisik, emosi, spiritual, serta merusak diri secara keseluruhan. Oleh karena itu, anak tersebut membutuhkan perhatian lebih dan bimbingan untuk mengatasi kesulitan yang mereka alami. Salah satu tindakan alternatif untuk mencegah dan mengatasi kesulitan belajar anak adalah menyediakan fasilitas yoga untuk anak.

Fasilitas Yoga untuk anak dan dewasa cenderung berbeda dan biasanya fasilitas yoga anak dibuat tersendiri, karena difokuskan untuk membantu meningkatkan konsentrasi anak dengan mempertimbangkan aspek-aspek khusus anak, seperti daya imajinasi yang tinggi dan perlunya ketenangan selama beraktivitas. Oleh karena itu diperlukan perancangan Fasilitas Yoga khusus anak yang dapat memenuhi kebutuhan pendukung bagi peningkatan konsentrasi belajar anak.

1.2 Identifikasi Masalah

(13)

5

1.3 Ide Gagasan

Fasilitas yoga untuk anak memperhatikan aspek-aspek khusus untuk anak, diantaranya terdapat meja belajar untuk tempat belajar anak anak dan suasana yang tenang untuk meningkatkan konsentrasi anak selama aktivitas berlangsung. Dalam perancangan interiornya didesain dengan konsep pohon dengan suasana back to nature (kembali ke alam) seusai dengan kebutuhan anak karena konsep tersebut dapat meningkatkan ketenangan selama aktivitas berlangsung. Konsep pohon ini didasarkan pada bentuk bentuk geometris organik dari pohon sebagai dasar desain interiornya. Konsep warna yang digunakan adalah warna komplementer yang mewakili warna pohon seperti coklat dan hijau. Material yang digunakan adalah melaminto duco untuk memberikan kesan ringan dan HPL wood untuk kesan berat. Konsep pencahayaan dipadukan antara pencahayaan alami dan buatan (menggunakan dimmer agar intensitasnya seragam di setiap bagian ruangan, dapat diatur sesuai dengan mood yang ingin diciptakan dan penghawaan pun dipadukan antara penghawaan alami dan AC (air conditioner).

1.4 Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi anak, perancangan ini bermanfaat untuk meningkatkan ketenangan anak selama aktivitas berlangsung sehingga konsentrasi anak dapat lebih fokus.

2. Bagi orang tua, penulisan ini bermanfaat untuk menawarkan harapan dan informasi agar dapat berpatisipasi untuk memberi dukungan bagi orang tua yang memiliki anak usia 3-15 tahun.

(14)

6

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan yang ingin dicapai adalah sebuah desain fasilitas yoga yang dapat menunjang kebutuhan untuk anak yang dapat membuat anak fokus dan konsentrasi.

1.6 Ruang Lingkup Perancangan

(15)

105

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada umumnya yoga hanya dilakukan oleh orang dewasa saja. Sedangkan pada zaman sekarang anak-anak mulai dari usia 3 tahun juga sudah dapat melakukan yoga. Yoga merupakan latihan yang aman dan efektif untuk anak, karena gerakan yoga yang akan dilakukan anak-anak menggunakan gerakan-gerakan yoga mendasar dan tidak rumit, serta menyenangkan. Kemudian teknik pengajaran yoga pada anak menggunakan daya imajinasinya yang tinggi, misalnya menggunakan bahasa gambar untuk menjelaskan setiap gerakan yang akan dilakukan oleh anak tersebut.

(16)

106 khusus anak, seperti daya imajinasi yang tinggi dan perlunya ketenangan selama beraktivitas.

5.2 Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

- Buku

Alvin NG. (2007). Handling Study Stress. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

C, Carol. H, Claire. L, Su. S, Karen (2009). Ensiklopedia Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Elisabeth B. Hurlock. (1980) “Psikologi Perkembangan”. Erlangga. Jakarta.

Fadhi, Aulia. (2010). Buku Pintar Kesehatan Anak. Yogyakarta: Pustaka Anggrek.

Flynn, J. (1977). A Study of Subjective Responses to Low Energy and Nonuniform Lighting Systems. Lighting Design and Applications.

Hidayat, A.A. (2009). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Kaley-Isley, L., J.Peterson, C.Fischer and E.Peterson (2010). Yoga as a complementary therapy for children and adolescent: a guide for clinicians. Psychiatry.

Sindhu, Pujiastuti. (2014). Panduan Lengkap Yoga untuk Hidup Sehat dan Seimbang. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Suptandar, Pramudji. (1982). Interior Design II. Djambatan Jakarta.

T. Priyo Widyanto. dkk (2003). Perilaku Anak Usia Dini Kasus dan Pemecahannya. Yogyakarta: Kanisius

(18)

- Jurnal

Maulida, Hidayati (2013). Menelisik Pengaruh Penggunaan Aplikasi Gadget Terhadap Perkembangan Psikologis Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan 2013. FKIP Universitas Negeri Semarang.

Van Zyl & de Villiers (2008) Design Guidance Note Fitness and Exercise Space.

London: Sport England.

- Website

ADHD menurut De Clerg (Mulyono 2003:10). Tersedia dari <www.slideshare.net> [diakses pada tanggal 13 September 2015]

Kelembapan Udara menurut ASHRAE. Tersedia dari

<www. dimensi.petra.ac.id> [diakses pada tanggal 22 Oktober 2015]

Kesulitan belajar menurut Clement (Weiner, 2003). Tersedia dari <tarmidi.wordpress.com> [diakses pada tanggal 30 November 2015]

Pengertian belajar menurut Moh.Surya. Tersedia dari

Gambar

Tabel 3.4 Tabel Kebutuhan Ruang ..............................................................

Referensi

Dokumen terkait

yang tidak di kenal keluar masuk perusahaan melewati desa Kinande dan adanya para pengambil hasil panen kelapa sawit tanpa seizin perusahaan sehingga jalan tambah hancur

Maka berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010 beserta Perubahanannya Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dengan ini Pokja 1 Pekerjaan Konstruski Unit Layanan Pengadaan (ULP)

Kuesioner ini merupakan bagian dari proses pengumpulan data untuk keperluan tugas akhir/ skripsi peneliti yang berjudul “ DAMPAK BUDAYA ORGANISASI PADA PRAKTIK AKUNTANSI

Hasil tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sarwono (2006) yang menemukan bahwa karyawan perempuan cenderung lebih memiliki stres kerja yang

menerapkan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuanga. 2) untuk mengetahui kualitas informasi yang dihasilkan dari penerapan Sistem Informasi ManajemenDaerah

Untuk mendapatkan formula yang tepat dan yang disukai oleh konsumen maka dari perbandingan ini dilakukan uji organoleptik terhadap rasa, aroma, warna dan

kepada Saudara untuk hadir dengan membawa berkas asli sesuai yang dicantumkan dalam Formulis Isian2. Kualifikasi penyedia terkait dengan pelelangan pekerjaan

- Setiap makanan yang dibuat harus memiliki ukuran2 resep yang baku sehingga tidak berubah2 rasa dan penampilanya, serta pembuatan harga dari makanan yang memiliki keuntungan.