• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS:Studi Implementasi Pendekatan Pembelajaran Tuntas Di SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS:Studi Implementasi Pendekatan Pembelajaran Tuntas Di SMP."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya tesis yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ( Studi Implementasi Pendekatan

Pembelajaran Tuntas di Sekolah Menengah Pertama”, telah dapat diselesaikan.

Disamping penulisan tesis ini dalam rangka penyelesaian studi pada program studi Pengembangan Kurikulum, penulis berkeyakinan bahwa melalui pengembangan media pada pembelajaran bahasa Inggris khususnya dan bidang studi lain pada umumnya, dapat merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas hasil belajar siswa

Ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. H..Ishak Abdulhak, M.Pd. dan Bapak Dr. As’ari Djohar, M.Pd., selaku pembimbing yang dengan sabar dan penuh kasih sayang meluangkan waktu untuk proses penyelesaian tesis ini.

Penulis menyampaikan terima kasih juga kepada berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian tesis ini, antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Asmawi Zainul, M.Ed., selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

2. Bapak Prof. Dr. R. Ibrahim, M.A., Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

3. Staf Dosen Program Studi Pengembangan Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

(2)

7. Kepala Sekolah beserta staf SMP Negeri 1 Baleendah Kabupaten Bandung

8. Bapak Drs..H..Emed Hidayat selaku Pengawas Bidang studi Bahasa Inggis Kabupaten Bandung.

9. Rekan seperjuangan mahasiswa Program Studi Pengembangan Kurikulum angkatan 2004/2005

10. Titin Darmiatin, S.Pd, istri tercinta dan segenap keluarga yang telah dengan setia memberikan dorongan moril dan materil.

11. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasama dari awal hingga akhir penyusunan tesis ini.

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan tesis ini masih perlu penyempurnaan , oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan..

(3)

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ……… iii

DAFTAR GAMBAR ……… v

DAFTAR TABEL ……… vi

DAFTAR LAMPIRAN ………. Ix BAB I. PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah ……….. 4

1.3 Pertanyaan Penelitian ……… 6

1.4 Definisi Operasional ……….. 6

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………. 7

BAB II. LANDASAN TEORITIS ………….. 9

2.1 Teori Pembelajaran.... .……… 9

2.2 Konsep Pembelajaran Tuntas ... 1.2 2.3 Hakikat Pembelajaran Bahasa Inggris ... 17

2.4 Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran ... 22

2.5 Desain Pembelajaran Dengan Prinsip Belajar Tuntas ... 28

(4)

Hal. BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

3.1 Pendekatan dan Metode ... 33

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 36

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.4 Teknik Pengolahan Data ... 39

3.5 Prosedur Penelitian ... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 42

4.1 Hasil Penelitian ……….………. 42

4.1.1 Hasil Studi Pendahuluan………. 42

4.1.2 Perencanaan Dan Pengembangan Model……… 56

4.1.3 Pengujian Model……….. 62

4.2 Pembahasan ……….. 71

4.2.1 Studi Pendahuluan ……… 71

4.2.2 Perencanaan Dan Pengembangan Model……… 82

4.2.3 Pengujian Model……….. 87

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……… 91

5.1. Kesimpulan ……… 91

5.2 Saran... ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(5)

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1. Model Strategi Belajar Tuntas Model Bloom... 16

Gambar 2.2. Model Kompetensi Komunikatif... 19

Gambar 2.3 Pola Pembelajaran Tradisional ……… 23

Gambar 2.4 Pola Instruksional Dibantu Oleh Media ... 23

Gambar 2.5 Pola Instruksional Tanggung Jawab BersamaAntara Guru Dan Media ... 24 Gambar 2.6 Pola Instruksional Dengan Media ... 24

Gambar 2.7 Kerucut Pengalaman Edgar Dale... 25

Gambar 2.8 Skema Tiga Bentuk Layanan ... 31

Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penelitian ... 36

Gambar 4.1 Model Paradigma Baru Management Instruksional ... 57

Gambar 4.2 Model Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Interaktif 59 Gambar 4.3 Hubungan Antara Tujuan, Kegiatan, dan Motivasi ... 71

(6)

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 3.1. Daftar Sekolah Yang Diteliti Pada Uji Lapangan Lebih Luas... 37 Tabel 4.1. Data Statistik Minat Siswa Terhadap Pelajaran Bahasa Inggris... 43 Tabel 4.2 Data StatistikMetode Yang Digunakan Guru Dalam Pembelajaran 44 Tabel 4.3. Data Statistik Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran.. 45 Tabel 4.4. Data Statistik Penggunaan Media Pembelajaran oleh Guru... 46 Tabel 4.5. Data Statistik faktor pendukung dan penghambat... 48 Tabel 4.6. Data Statistik Implementasi Pendekatan Pembelajaran Tuntas

Dalam Pembelajaran

49

Tabel 4.7 Hasil analisis Perencanaan Model……… 60 Tabel 4.8 Hasil analisis Pengembangan Model……… 61 Tabel 4.9. Data Statistik Kegiatan Dan Pendapatt Siswa Terhadap

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Matrik Kisi-Kisi Instrumen ……….. 97

Lampiran 2. Instrumen Penelitian ………. 105

Lampiran 3. Analisis Butir Soal………. 125

Lampiran 4. Pengembangan Bahan Ajar ... 132

Lampiran 5. Flowchart View ……… 146

Lampiran 6. Storyboard ……… 148

Lampiran 7. Data Hasil Test………... 167

Lampiran 8. Tabel Nilai Kritis Distribusi Nilai Kritis t………. 173

Lampiran 9. Surat Permohonan Izin Penelitian UPI... 174 Lampiran 10. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian Kepala SMP

Negeri 3 Padalarang Kabupaten Bandung...

175 Lampiran 11. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian Kepala SMP

Negeri 1 Kertasari Kabupaten Bandung...

176 Lampiran 12. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian Kepala SMP

Negeri 2 Pacet Kabupaten Bandung...

177 Lampiran 13. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian Kepala SMP

Negeri 1 Baleendah Kabupaten Bandung...

178 Lampiran 14. CD Multimedia Interaktif Untuk SMP Kelas VIII ”Flora

dan Fauna”

(8)

BAB. I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penguasaan bahasa Inggris merupakan salah satu syarat untuk menghadapi tuntutan globalisasi. Sebab dengan mengerti bahasa Inggris akan memudahkan akses perkembangan dan komunikasi internasional. Bahasa Inggris sangat berguna bukan hanya sebagai bahasa komunikasi tetapi juga untuk penyerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. ( Hamied, 2000).

Pemerintah Indonesia melalui mentri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan keputusan nomor 096/1967 tanggal 12 Desember 1967 yang menyatakan, bahwa bahasa Inggris adalah sebagai bahasa asing pertama. Sebagai implikasinya dalam kurikulum pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi mata pelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu bidang studi yang harus diberikan.

Meskipun para siswa telah mendapatkan mata pelajaran bahasa inggris dari mulai pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, terdengar keluhan bahwa siswa masih sulit untuk berkomunikasi di dalam bahasa Inggris terutama lisan. Seperti dinyatakan oleh Swan ( 1990 : 85 )

“ The learner who has studied the language for seven years, but who can not ask for a glass of water, a cab , or a light for cigarrete, is regularly brought on to the stage to justify demand for a radical change in our approach to language teaching “

(9)

Simposium bahasa Inggris tahun 1996 pun menyimpulkan bahwa pengajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama belum memuaskan , karena lulusannya tidak memenuhi tuntutan yang diharapkan. Juga dalam seminar Teflin ( Teaching English as a Foreign Language ) 1998, Affandi kembali mengulang keluhan serupa bahwa walaupun belajar bahasa inggris selama beberapa tahun belum dapat menyatakan pikiran dan perasaan mereka dalam bahasa Inggris yang teratur, jelas dan lancar. ( Krida Laksana, 1971 : 26 ).

Menurut Ki Supriyoko (2000) bahwa apabila dalam kenyataan siswa belum menguasai bahasa Inggris disimpulkan ada sesuatu yang salah yaitu dalam proses pengajaran dan pembelajarannya. Pengajaran bahasa Inggris di sekolah belum optimal, artinya bahwa para guru belum sepenuhnya melaksanakan pengajaran yang kreatif dalam praktek pengajarannya. Otoritas keprofesionalan guru dalam pemilihan sumber, bahan dan variasi metode pembelajaran masih didominasi oleh buku paket yang digunakan.juga dengan keterbatasan media pembelajaran yang digunakan.

Upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan sekolah telah dilakukan oleh pemerintah melalui Depdikbud. Upaya tersebut antara lain meliputi perbaikan dan penyempurnaan kurikulum, peningkatan kemampuan guru melalui berbagai penataran, pengadaan buku dan sarana penunjang dan penyempurnaan berbagai system pelaksanaan kegiatan belajan mengajar. Realisasinya terlihat dari timbulnya perubahan atau perbaikan kurikulum, khususnya dalam bahasa Inggris, seperti pemunculan kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 hingga kurikulum 2006.

(10)

pembelajaran tuntas sebagai salah satu prinsip utama dalam mendukung pelaksanaan kurikulum tersebut, maka berarti pembelajaran tuntas ini merupakan sesuatu yang harus dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh warga sekolah.

Belum optimalnya implementasi pembelajaran tuntas dalam proses pembelajaran. bahasa Inggris akan berdampak pada kualitas hasil belajar siswa. Pola pembelajaran yang ada adalah bahwa suatu program pembelajaran selesai pada waktu yang telah ditentukan tanpa memperhatikan penguasaan (mastery) materi dari masing – masing kompetensi . Padahal pencapaian pada tarap penguasaan penting untuk diperhatikan seperti pada kutipan kurikulum berikut :

Keberhasilan belajar siswa , ditetapkan oleh tingkat penguasaan keterampilan atau kompetensi yang disyaratkan oleh lapangan kerja, atau dengan kata lain menggunakan pendekatan belajar tuntas dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan ( Depdikbud, 1994 :P 5 )

Sebagai konsekwensinya adalah tugas guru untuk menciptakan suatu situasi dalam pembelajaran dimana seluruh siswa dengan kemampuan yang berbeda serta tingkat pemahaman yang berbeda diharapkan mampu menguasai sesuatu yang baru sampai tuntas sesuai dengan kecepatan belajar masing masing. Seperti dinyatakan oleh Carroll dan Bloom ( dalam Torshen, 1977 : 41), yang menyatakan bahwa semua siswa mampu mempelajari dan menguasai keterampilan apabila kepada mereka diberikan kualitas pengajaran yang baik serta disediakan waktu yang cukup. Ini berarti bahwa pada akhirnya siswa akan mendapatkan hasil akhir yang sama, perbedaannya adalah hanya jumlah waktu yang dibutuhkan.

(11)

menghayati keseluruhan proses belajar mengajar dengan hadirnya media dalam pembelajaran. Hal ini senada dengan kutipan berikut :

Penentuan komponen media yang integral dalam system belajar mengajar didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa didapatkan dari pengalaman yang diorganisir, dari mulai pengalaman langsung yang memungkinkan pengetahuan semakin konkrit sampai pengalaman yang hanya diperoleh melalui bahasa dan tidak langsung (abstrak)”.(Abdulhak & Sanjaya,1995:7-8)

Sebagai implikasinya, dengan lahirnya teknologi diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pergeseran paradigma pembelajaran dari kurikulum-guru-siswa menjadi kurikulum–guru-media siswa, bahkan sekarang ini

kurikulum- media-.siswa.

Kehadiran komputer dengan berbagai program dan aplikasinya telah memberikan berbagai manfaat yang luar biasa. Dengan adanya komputer dapat memperoleh informasi berupa ilmu pengetahuan, teknologi / seni dan juga membuat program pembelajaran,. sehingga menghasilkan model pembelajaran dengan komputer sebagai media.Oleh karena itu penulis mencoba mengembangkan pembelajaran berpusat pada siswa dan bersifat individu yang memanfaatkan teknologi komputer dengan menggunakan media CD interaktif dengan menggunakan pendekatan pembelajaran tuntas. Media ini dianggap aktual saat ini karena dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas yang pada gilirannya diharapkan mampu meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

1.2. Perumusan Dan Pembatasan Masalah

1.2.1. Perumusan Masalah

(12)

1. Kompetensi guru bahasa inggris kurang memadai dan metodologi pengajarannya statis dan kurang bervariasi sehingga pola pelatihan cenderung theory-centered dari pada practical-centered

2. Penyebab kekurang berhasilan pengajaran bahasa Inggris adalah kurikulum, materi ajar dan pendekatan pengajarannya termasuk media yang digunakan. 3. Guru dalam mengimplementasikan kurikulum dan pembelajaran lebih

menekankan pada selesainya sebuah program daripada penguasaan sebuah program sehingga siswa banyak tahu tapi sedikit menguasai.

4. Pengajaran bahasa Inggris lebih banyak memberikan pengetahuan tentang bahasa Inggris dari pada melatih siswa berbahasa Inggris

5. Pembelajaran cenderung kurang komunikatif dan berpusat pada guru sehingga siswa tidak terlibat secara aktif..

6. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran yang tepat

1.2.2. Pembatasan Masalah

Mengacu pada latar belakang dan perumusan masalah di atas maka dapat diambil salah satu permasalahan yang dianggap paling menyentuh permasalahan pengajaran bahasa Inggris.

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah di atas, maka peneliti dalam hal ini menentukan batasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu: Model media interaktif bagaimana yang dapat menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas

pada pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama topik flora dan fauna

di kelas VIII ?

(13)

1.3. Pertanyaan Penelitian

Sebagai fokus kajian, dituangkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut 1. Bagaimana implementasi pendekatan belajar tuntas dalam pembelajaran bahasa

Inggris yang berlangsung selama ini ?

2. Model pembelajaran media interaktif seperti apa untuk menerapkan pendekatan belajar tuntas pada pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama.?

3. Bagaimana implementasi pendekatan belajar tuntas dalam pembelajaran bahasa inggris dengan menggunakan multimedia interaktif ?

4. Apakah ada pengaruh implementasi pendekatan belajar tuntas dalam pembelajaran bahasa Inggris melalui multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa.?

1.4. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan dalam pokok permasalahan dan memperjelas arah penelitian maka perlu dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

1. Multimedia interaktif dalam penelitian ini adalah media pembelajaran dengan menggunakan komputer yang disajikan dalam CD interaktif yang meliputi materi pembelajaran listening, speaking , reading dan writing yang terintegrasi dan diakhiri dengan evaluasi. Interaktif dalam

penelitian ini bermakna program dapat memberikan umpan balik terhadap respon atau pekerjaan siswa.

(14)

siswa menguasai secara tuntas standar kompetensi maupun kompetensi dasar. Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) siswa dalam penelitian ini adalah 60 % .

3. Hasil belajar bahasa Inggris adalah merupakan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan dalam bahasa Inggris untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran dan perasaan dalam bentuk wacana yang dikembangkan melalui keterampilan mendengar (listening), berbicara ( speaking), membaca (reading) dan menulis ( writing) yang diukur melalui test.

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran bahasa Inggris interaktif pada Sekolah Menengah Pertama berdasarkan kurikulum 2004. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan :

1. Mengetahui implementasi pendekatan belajar tuntas dalam pembelajaran bahasa Inggris yang berlangsung selama ini

2. Mengembangkan model media interaktif untuk menerapkan pendekatan belajar tuntas pada pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama.

3. Mengetahui implementasi pendekatan belajar tuntas dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan multimedia interaktif

(15)

1.5.2. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis

• Mengembangkan konsep pembelajaran bahasa Inggris

• Mengembangkan konsep media pembelajaran interaktif

• Mengembangkan konsep pendekatan pembelajaran tuntas b. Manfaat Praktis

Penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Siswa : Untuk menggali dan melatih potensi dan kemampuan berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan.

2. Guru : Sebagai upaya untuk mengembangkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris 3. Sekolah : Sebagai wahana untuk meningkatkan mutu lulusan melalui kurikulum dan

pembelajaran.

(16)

BAB III.

METODOLOGI. PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Metode

Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD multimedia interaktif sebagai media alternatif dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip pembelajaran tuntas di Sekolah Menengah Pertama.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Resarch and Development yang merujuk pada teori Borg & Gall dalam bukunya “Applying Education Research: A Practical Guide for Teachers”. Dalam buku tersebut Borg dan Gall memberikan definisi pendekatan

penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan sebagai “a process used to develop and validate educational products”.

Ada beberapa metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, yaitu metode : deskriptif, evaluatif dan ekperimental. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada.

Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian ujicoba dan setiap ujicoba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Berdasarkan temuan– temuan hasil ujicoba tersebut diadakan penyempurnaan ( Sukmadinata,2005:167)..

Metode ekperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan..Desain ekperimen dilakukan dengan model Matching Pretest-Pascatest Control Group Design (Desain Kelompok Kontrol Pratest-Pascatest Berpasangan)

(17)

1. Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan informasi), termasuk didalamnya review literature, dan observasi kelas;

2. Planning (perencanaan), termasuk di dalamnya mendefinisikan keterampilan, menetapkan tujuan, menentukan urutan pembelajaran, dan uji kemungkinan dalam skala kecil

3. Develop preliminary form of product (mengembangkan bentuk produk pendahuluan) termasuk didalamnya persiapan materi belajar, buku-buku yang digunakan dan evaluasi

4. Prelimenary field testing (uji coba pendahuluan) melibatkan sekolah dalam jumlah terbatas. Dalam hal ini dilakukan analisis data berdasarkan angket, hasil wawancara, dan observasi,

5. Main product revision (revisi terhadap produk utama), didasarkan atas hasil uji coba pendahuluan

6. Main field testing (uji coba utama), melibatkan sekolah dalam jumlah yang lebih banyak. Data kuantitatif berupa pretest dan posttest memungkinkan hasil tersebut dibandingkan dengan kelompok kontrol;

7. Operational product revision (revisi produk operasional), dilakukan berdasarkan hasil uji coba utama;

8. Operasional field testing (uji coba operasional) yang melibatkan sekolah dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Pada langkah ini dikumpulkan data angket, ebservasi, dan hasil wawancara untuk kemudian dianalisis;

9. Final product revision (revisi produk terakhir) berdasarkan hasil uji coba operasional;

(18)
(19)

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini secara skematik dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Langkah-Langkah Penelitian

3.2.Lokasi dan Subjek Penelitian

Hasil pengembangan media interaktif ini diproyeksikan untuk menjadi alternatif bagi pembelajaran bahasa Inggris. Dengan demikian agar hasil yang diperoleh representatif sehingga dapat digunakan di sekolah manapun, mengingat kesediaan sarana

Studi Pendahuluan

Studi pustaka - Teori

- Hasil penelitian yang relevan

Survey lapangan

- Pembelajaran Bahasa Inggris - Penggunan Media

- Implementasi belajar tuntas

Perencanaan Model

- Pengembangna Materi

- Flowchart - Storyboard

Pengembangan draft awal

model - video - Audio - Teks Perencanaan dan Pengembangan Model Uji Lapangan

- Uji lapangan terbatas - Uji lapangan lebih luas

(20)

prasasarana ( komputer atau laboratorium bahasa ) yang sangat terbatasas pada sekolah di kabupaten Bandung, maka lokasi peneliatian berdasarkan ketersediaan sarana prasarana tersebut

Dengan memperhatikan karakteristik, homogenitas dan heterogenitas sekolah menengah menengah negeri di Kabupaten Bandung, termasuk memperhatikan keterbatasan yang ada, maka penelitian ini difokuskan pada hal-hal berikut :

1. Siswa yang akan diteliti pada uji lapangan terbatas pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII tahun pelajaran 2006/2007 di SMP Negeri 3 Padalarang dengan pertimbangan sekolah ini ditunjuk oleh Depdiknas sebagai ICT (Information and Communications Technologies) School Model untuk Kabupaten Bandung

2. Siswa yang akan diteliti pada uji lapangan lebih luas pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII tahun pelajaran 2006/2007 pada SMP Negeri di wilayah kabupaten Bandung, berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana untuk pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif , seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.1. Daftar Sekolah Yang Diteliti Pada Uji Lapangan Lebih Luas

No. Nama Sekolah Wilayah Kualifikasi Ket.

2. SMP Negeri 1 Bale Endah Tengah Baik 3. SMP Negeri 1 Kertasari Selatan Sedang

4. SMP Negeri 1 Pacet Timur Kurang

3.3.Teknik Pengumpulan Data

(21)

1. Kuesioner, digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang berhubungan dengan kondisi pembelajaran bahasa Inggris, penggunaan media pembelajaran, implementasi pendekatan belajar tuntas , pandangan siswa dan guru terhadap multimedia interaktif yang dikembangkan untuk menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas dan faktor pendukung dan penghambat penggunaan multimedia interaktif 2. Skala penilaian, digunakan untuk memperoleh data tentang hasil evaluasi analisis

konsep, flowchart view, storyboard dan pengembangan multimedia interaktif (evaluasi di atas meja) yang dilakukan para ahli.

3. Wawancara, digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa Inggris, penggunaan media pembelajaran, implementasi pendekatan pembelajaran tuntas , pandangan siswa dan guru terhadap multimedia interaktif yang dikembangkan untuk menerapkan pendekatan pembelajan tuntas dan faktor pendukung dan penghambat penggunaan multimedia interaktif untuk melengkapi hasil kuesioner.

4 Observasi, digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pendekatan pembelajaran tuntas pada pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan multimedia interaktif .

5. Tes, digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa-siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif

(22)

3.4. Teknik Pengolahan Data

Berdasarkan data yang diperoleh, teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Statistika dekriptif, digunakan untuk pengolahan data yang bersifat nominal dan ordinal dengan menggunakan teknik persen yang disajikan dalam bentuk tabel. Dalam Penelitian ini teknik pengolahan data dengan statistika deskriptif tersebut digunakan untuk mengolah data sebagai berikut :

1. Data tentang pembelajaran bahasa Inggris

2. Data tentang penggunaan media dalam pembelajaran 3. Data tentang implementasi pembelajaran tuntas

4. Data tentang perencanaan dan pengembangan draft model

5. Data tentang implementasi pembelajaran tuntas pada pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan multimedia interaktif.

Prosedur analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pemeriksaan data

b. Klasifikasi data

c. Tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat sebelumnya d. Menghitung frekuensi jawaban atau data

e. Penghitungan data dengan menggunakan teknik statistika yang dipilih f. Memvisualisasikan data melalui grafik, tabel atau yang lainnya

g. Manganalisis dan menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian

(23)

eksperimen Matching Pretest-Pascatest Control Group Design (Desain Kelompok Kontrol Pratest-Pascatest Berpasangan) yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

Pasangan A (Kelompok Eksperimen) O X O

Pasangan B (Kelompok Kontrol) O O

Gambar 3.2. Desain Eksperimen Matching Pretest-Pascatest Control Group Design

Kelompok eksperimen diberikan pola pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif sedangkan kelompol kontrol diberikan pola pembelajaran tanpa menggunakan multimedia interaktif.

Hasil eksperimen selanjutnya diuji dengan menggunakan uji perbedaan dua buah rata-rata ( uji t ). Uji perbedaan dua buah rata-rata yang dihitung adalah : 1) antara hasil posttest dan hasil pretest pada kelompok kelompok eksperimen, 2) antara hasil posttest dan hasil pretest pada kelompok kelompok kontrol, 3) uji perbedaan hasil posttest kelompok eksperimen dan hasil posttest kelompok kontrol. Hipotesis dalam penelitian eksperimen adalah : Ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar dengan mengunakan media interaktif dengan hasil belajar dengan tanpa mengunakan media

interaktif.

H0 : µ1 = µ2

HA : µ1 > µ2

Adapun prosedur pengolahan datanya adalah sebagai berikut : a. Pemeriksaan data

b. Tabulasi data

(24)

14).Jika nilai t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 95% berarti ada

perbedaan yang signifikan antara dua nilai rata-rata yang diuji. 3.5. Prosedur Penelitian

Mengacu pada langkah-langkah di atas dengan beberapa penyesuaian serta keterbatasan yang ada, maka langkah-langkah yang dilalui dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Pendahuluan, mencakup kegiatan :

1) Studi literatur (kajian teoritis), meliputi bidang ilmu, metode penelitian

2) Studi lapangan, mencakup memotret kondisi pembelajaran bahasa Inggris yang ada, model yang akan dikembangkan, dan faktor pendukung/penghambat model

b. Perencanaan dan Pengembangan Model, mencakup :

1) Perencanaan model, meliputi tujuan, materi pelajaran, urutan kegiatan

2) Perencanaan uji lapangan (skala terbatas dan lebih luas) meliputi kegiatan, tempat dan waktu

3) Penyusunan draft awal model, terdiri dari bahan, media dan alat evaluasi c. Uji Lapangan Model

(25)

BAB. V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tiap tahap dalam penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Implementasi pendekatan belajar tuntas pada pembelajaran bahasa Inggris di

SMP

Dalam pembelajaran bahasa inggris yang berlangsung selama ini, para siswa mempunyai sikap yang positif terhadap pelajaran bahasa Ingris, tetapi masih terdapatnya penggunaan metode belajar bahasa yang tidak tepat dalam proses belajar dan mengajar. Dalam hal implementasi pendekatan belajar tuntas masih belum sepenuhnya terimplementasi mengingat masih menggunakan cara yang konvesional dan tidak menggunakan media pembelajaran yang dapat mewadahi konsep belajar tuntas, sementara itu kehadiran media komputer pembelajaran masih merupakan kendala, baik ketersediaanya maupun cara menggunakannya.

2. Perencanaan dan Pengembangan Model Pembelajaran bahasa Inggris dengan

menggunakan multi mediainteraktif untuk menerapkan pendekatan belajar

tuntas di SMP.

Perencanaan dan pengembangan draft model multimedia interaktif yang dapat mewadahi konsep belajar tuntas terdiri atas beberapa tahapan, yaitu :

a. Perencanaan teridiri dari :

(26)

b. Pengembangan multimedia interaktif

Dalam pengembangan multimedia interaktif langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :

Pertama, Menyiapkan elemen-elemen dengan menggunakan program yang akan

digunakan, Kedua, Pengisian audio untuk penjelasan animasi menggunakan program ULead yang mempunyai kemampuan pengolahan multimedia. Ketiga, Pengambilan gambar melalui handycam studio dengan lokasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan Keempat, pengemasan dalam bentuk CD dengan proses burning file sebagai CD

pembelajaran multimedia interaktif., dilanjutkan dengan Instalasi program CD kedalam komputer yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Implementasi pendekatan mastery learning dalam pembelajaran bahasa inggris

dengan menggunakan multimedia interaktif

Setelah melalui proses perencanaan dan pengembangan model dapat diperoleh model alternatif yang dapat mewadahi pendekatan mastery learning. Berdasarkan penilaian siswa, guru dan para ahli model multimedia yang dikembangkan mendapat respons positif sebagai media untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran bahasa inggris sehingga menjadikan alternatif solusi untuk memperbaiki pembelajaran yang berlangsung selama ini.

4. Pengaruh Model Pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan multi

media interaktif terhadap hasil belajar siswa.

(27)

learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama sangat membantu siswa pada

kelompok yang kurang.

5.2. Saran

Ada beberapa alasan mengapa pengajaran bahasa Inggris kurang berhasilan. Pertama, disebabkan oleh kurikulum, materi ajar dan pendekatan pengajarannya termasuk

media yang digunakan. Kedua, kegiatan guru dalam mengimplementasikan kurikulum dan pembelajaran lebih menekankan pada selesainya sebuah program daripada penguasaan sebuah program sehingga siswa banyak tahu tapi sedikit menguasai. Ketiga, pengajaran bahasa Inggris yang lebih banyak memberikan pengetahuan tentang bahasa Inggris dari pada melatih siswa berbahasa Inggris. Oleh karena itu maka kiranya perlu diambil langkah sebagai alternatif solusi dalam pemecahan masalah pendidikan khususnya pembelajaran.

Pengembangan CD interaktif yang penulis kembangkan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa . Penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa, dengan hadirnya multimedia interaktif yang dapat menerapkan konsep mastery learning ini diharapkan dapat menggali dan melatih potensi kemampuan

secara perorangan pada mata pelajaran bahasa inggris dengan baik, baik lisan maupun tulisan. Hal ini sesuai dengan pengembangan CD interaktif yang bersifat individualized learning yang dapat melatih semua ketrampilan berbahasa yaitu mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca ( reading) dan menulis (writing).

(28)

menyangkut masa depan siswa, lebih-lebih bagi mereka yang mengalami kesulitan belajar. Pendekatan pembelajaran tuntas adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan untuk memotivasi siswa mencapai penguasaan (mastery level) terhadap kompetensi tertentu

3. Kepada pihak pengambil kebijakan di sekolah, penulis menyarankan adanya perhatian khusus bagi pengembangan pembelajaran multimedia dengan :

• memberikan fasilitas yang memadai dan memfasilitasi guru untuk mengembangkan dan menggunakan multimedia interaktif.

• memberikan kesempatan bagi guru untuk mengembangkan potensi diri demi keprofesionalan kerja.

(29)
(30)

DAFTAR PUSTAKA

AECT (1977), The Definition of Educational Technology, Washington : Association for Educational Communication and Technology.

Affandi, A.M. 1986. Pengajaran Bahasa Inggris di Perguruan Tinggi. Dalam Seminar Bahasa Inggris.1988. Suntingan Harimukti Krida Laksana 1971 .Ende : Nusa Indah. Bigge, M.L (1982).Learning Theories for teachers (fourth ed) Ney York:Herperand

Row,Publisher.

Bistok,A.S (1985). Alih Haluan dalam pendekatan pengajaran Bahasa Inggris. Jakarta :Depdikbud.

Block, J.H (eds).(1971) Mastery Learning : Theory and Practice. New York: Holt,Rinehartand Winston, Inc.

Bloom,Benyamin S et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives. David McKay,Inc. N.Y.

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1979). Applying Education Research: A Practical Guide for Teachers. New York & London: Longman

Celce-Murcia,M.,Z.Dornyei,S.Thurrell 1995.Communicative Competence:A Pedagogically Motivated Model with Content Specifications.In Issues in Applied Linguistics ,6/2,pp 5-35.

Celce-Murcia,M.,Olshtain,E.2001.Discourse and Context in Language Teaching:a Guide for Language Teachers .UK:Cambridge University Press.

Depdikbud. (1994 ) Modul Pemasyarakatan Kurikulum 1994 SMK. Bandung PPPGT. Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Bahasa Inggris Untuk SLTP . Jakarta : Depdiknas .

Gagne, Robert M. dan Briggs, Leslie J., (1979). Principles of Instructional Design, (Second ed). New York : Holt, Pinehart and Winstone.

Gagne, Robert M., (1985). The Conditions Of Learning and Theory of Instruction. (Fourth ed.). New York : Holt, Rinehart and Winston.

Heinich, R.1986 Instructional Media and the New Technologies of Instruction. New York : Macmillan Publishing Company.

(31)

Januszewski, Alan .2001.Educational Technology. Colorado :Libraries Unlimited,Inc. Lukmanul Hakim. (1991) Effektifitas Strategi Belajar Tuntas Model Bloom dengan

menggunakan Tutor siswa sebaya. Studi kKasus eksperimen pada siswa SMA Negeri se Kodya Bandung dalam bidang studi Fisika. Tesis PPS IKIP,IKIP BDG.: Tidak diterbitkan

McCarthy,M.Carter,R.1994.Language as Discourse:Perspectives for Language Teaching .London:Longman.

Miarso, Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Nasution, S. ( 1987) Teknologi Pendidikan. Bandung.Jemars

Nunan, David, 1991 Designing Task for communiocative classroom. New York . Cambridge University Press.

---, 1990. Language Teaching mehodology. A text book for teacher.UK:Prentice Hall International (UK) Ltd.

Richards, J, Platt, J and Weber , H. 1985. Longman Dictionary of Applied Linguistics. Essesx: Longman Group Limited.

Sanjaya, W., (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media.

Sudjana, Nana.2004.Kumpulan Pentaloka. Jakarta : Dirjen Dikti DepNas. Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad.1991.Media Pengajaran Penggunaan dan

Pembuatannya.Bandung : Sinar Baru Offset.

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Sukmadinata, N.S. (2003). Landasan Psikologis Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Torshen, K.P (1977).The Mastery Approach to Competency Based Education. New York: Acadenmic Press. Inc.

Gambar

Tabel Nilai Kritis Distribusi Nilai Kritis t………………….
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian
Tabel 3.1. Daftar Sekolah Yang  Diteliti Pada Uji Lapangan Lebih Luas
Gambar 3.2. Desain Eksperimen  Matching Pretest-Pascatest Control Group Design
+2

Referensi

Dokumen terkait

Toksisitas akut Berdasarkan data yang tersedia, kriteria klasifikasi tidak terpenuhi.. Nama bahan: CP794Series

Peneliti melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncanakan dan telah dikembangkan dari pelak- sanaan siklus I dengan menggunakan model Student Teams

Edukasi dilakukan dengan cara: (1) memberikan penyuluhan kepada kelompok tani cara budidaya janggelan yang baik sehingga kualitas daunnya meningkat; (2) introduksi

Tanaman jambu mete mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang marjinal, namun untuk memperoleh produksi yang optimal tanaman jambu mete

Berdasarkan hasil penelitian pada ibu primipara menunjukkan bahwa ibu yang tidak bekerja cenderung baik manajemen laktasinya sebanyak 40 responden (75,5%)

Berdasarkan hasil uji validitas seperti yang terangkum dalam Tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,6,

Intensitas peran berikutnya yang berpotensi meningkatkan kemampuan petani sekitar hutan kemiri dalam mengelola hutan kemiri adalah intensitas peran sebagai fasilitator, di mana

Gaya kepemimpinan demokratis dapat diterapkan dan efektif diterapkan di sebuah universitas karena bawahan atau pengikut dari rektor tersebut merupakan individu