• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENGELOLA TAMAN PENDIDIKAN AL - QUR’AN ( TPA ) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK USIA DINI DI RW 08 KEL. PASANGGRAHAN UJUNGBERUNG BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENGELOLA TAMAN PENDIDIKAN AL - QUR’AN ( TPA ) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK USIA DINI DI RW 08 KEL. PASANGGRAHAN UJUNGBERUNG BANDUNG."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FIP : 016/S/PLS/IV/2013

UPAYA PENGELOLA TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA)

DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK USIA DINI DI RW 08

KEL. PASANGGRAHAN UJUNGBERUNG BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Oleh

SINTA LISMAYANTI

1003212

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

BANDUNG 2013

UPAYA PENGELOLA TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA)

DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK USIA DINI DI RW 08

KEL. PASANGGRAHAN UJUNGBERUNG BANDUNG

Oleh

SINTA LISMAYANTI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© SINTA LISMAYANTI 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

(3)

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA PENGELOLA TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA)

DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK USIA DINI DI RW 08

KEL. PASANGGRAHAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd NIP. 19590826 198603 1 003

Pembimbing II,

Dr. Yanti Shantini,M.Pd NIP. 19730128 200501 2 001

Diketahui oleh

(4)
(5)

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Sinta Lismayanti : UPAYA PENGELOLA TAMAN PENDIDIKAN AL - QUR’AN ( TPA ) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK USIA DINI DI RW 08 KEL. PASANGGRAHAN UJUNGBERUNG BANDUNG.

Setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan, yang mana proses pendidikan diawali dalam lingkungan keluarga. Salah satu fungsi keluarga yang memiliki nilai penting dalam pengembangan karakter anak adalah fungsi keagamaan. Orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga mempunyai peran yang sangat besar bagi pengembangan anak baik prilaku maupun keterampilan hidup, namun dalam pengembangannya saat ini karena berbagai kesibukan dan permasalahan yang dihadapi orang tua, ada kecenderungan bahwa pendidikan terhadap anak terutama mengenai pendidikan agama diserahkan kepada lembaga pendidikan non formal seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Tetapi tidak semua orang tua menyadari pentingnya pendidikan agama pada anak usia dini, untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan upaya-upaya dari pengelola pendidikan dalam meningkatkan pemahaman orangtua terhadap pentingnya pendidikan agama pada anak tersebut.

Landasan teori yang diambil dalam penelitian ini yaitu pertama pengelola Taman Pendidikan Al-qur’an yang didalamnya membahas tentang pengertian pengelola, fungsi pengelola, peran pengelola. Kedua pemahaman orang tua tentang pendidikan agama yang didalamnya membahas pengertian pemahaman, indikator pemahaman. Ketiga pendidikan agama yang didalamnya membahas tentang pengertian pendidikan agama, fungsi pendidikan agama, tujuan pendidikan agama.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sedangkan alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah format wawancara. Subjek penelitian yang dijadikan sumber data terdiri dari dua orang tua murid Lembaga Taman Pendidikan Al-Qur’an kelurahan Pasanggrahan dan satu orang pengelola .

(6)
(7)

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK………....i

KATA PENGANTAR……….ii

UCAPAN TERIMA KASIH………....iii

DAFTAR ISI………....v

DAFTAR TABEL………viii

DAFTAR LAMPIRAN………..ix

BAB I PENDAHULUAN……….1

A. Latar Belakang Penelitian ………...1

B. Identifikasi Masalah ………4

C. Rumusan Masalah………5

D. Tujuan Penelitian……….5

E. Manfaat Penelitian………...5

F. Sistematika Penulisan Skripsi………..6

BAB II KAJIAN PUSTAKA………...7

A. Konsep Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA)………..7

1. Dasar Keberadaan TPA………..7

2. Tujuan dan Target TPA………..7

3. Program Kegiatan Pembelajaran TPA………...8

B. Konsep Pengelola Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA)…………...10

1. Pengertian Pengelola………10

2. Fungsi Pengelola ……….10

3. Peran Pengelola ………...17

4. Ketrampilan Yang Harus dimiliki Pengelola………...19

(8)

v

1. Pengertian Pemahaman………..21

2. Indikator Pemahaman……….23

D. Konsep Pendidikan Agama………...24

1. Pengertian Pendidikan Agama………...24

2. Fungsi Pendidikan Agama Dalam Sistem Pendidikan Nasional...26

3. Tujuan Pendidikan Agam Islam…..……….……..27

E. Konsep Orang Tua Sebagai Pendidik Utama Dalam Keluarga……...28

1. Tugas Dan Peran Orang Tua Dalam Keluarga……….…….28

2. Peran Orang Tua Sebagai lembaga Pendidikan Keluarga………..33

F. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini……….…………..…..35

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini……….………..…...35

2. Landasan Pendidikan Anak Usia Dini………....35

3. Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini………36

BAB III METODE PENELITIAN……….39

A. Lokasi Dan Subjek………...39

B. Desain Penelitian……….40

1. Tahap Persiapan………....40

2. Tahap Pelaksanaan……….…...41

3. Tahap Akhir………...41

C. Metode Penelitian………....41

D. Definisi Operasional………....42

E. Instrumen Penelitian………..…..45 F. Teknik Pengumpulan Data ………..………...45

G. Analisis Data………...47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………....49

(9)

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Sejarah Singkat………...49

2. Visi Misi………...49

3. Prestasi kejuaraan………...…..50

4. Tujuan………..…50

5. Struktur Organisasi……….….51

B. Hasil Penelitian……….….53

C. Pembahasan Hasil Penelitian………...…..86

1. Pemahaman Orang Tua Tentang Pendidikan Agama………..87

2. Upaya Pengelola TPA Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini………...92

3. Faktor Pendukung Dan Penghambat TPA Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini……….94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..….97

1. Kesimpulan……….,97

2. Saran.………..….99

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Memahami Pengertian Pendidikan Agama………...54

Tabel 2 Memahami Fungsi Pendidikan Agama……….57

Tabel 3 Tujuan Pendidikan Agama……….………..………..60

Tabel 4 Membandingkan……….……….………..62

Tabel 5 Membedakan……….63

Tabel 6 Menduga ………...65

Tabel 7 Menyimpulkan………...66

Tabel 8 Menentukan……….………...67

Tabel 9 Peran Pengelola Sebagai Nara Sumber………….……….69

Tabel 10 Peran Pengelola Sebagai Konsultan………...71

Tabel 11 Peran Pengelola Sebagai Fasilitator………..….72

Tabel 12 Peran Pengelola Sebagai Motivator………...74

Tabel 13 Faktor Pendukung Internal Sarana Prasarana………....76

Tabel 14 Faktor Pendukung Internal dukungan financial………77

Tabel 15 Faktor Pendukung Internal Sumber Daya Manusia………..78

Tabel 16 Faktor Pendukung Eksternal Dukungan Tokoh Masyarakat………....78

Tabel 17 Faktor Pendukung Eksternal Lembaga Instansi Pemerintah…………79

Tabel 18 Faktor Penghambat External Kesadaran Pendidikan………...80

Tabel 19 Faktor Penghambat External Kebutuhan Pendidikan………...82

(11)

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 21 Faktor Penghambat Internal Fasilitas………85 Tabel 22 Faktor Penghambat Internal Tenaga penganjar………85

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 3 Kisi-kisi Penelitian

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

Lampiran 5 Foto-Foto Kegiatan Belajar Mengajar di TPA Al-Ikhlas Lampiran 6 Foto-Foto Kegiatan Wawancara Penelitian

(12)
(13)

1

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk mengembangkan daya kreatifitas anak, sehingga anak tersebut berperan aktif. Pendidikan juga merupakan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan.

Proses pendidikan diawali dalam lingkungan keluarga, dimana salah satu fungsi keluarga adalah membangun karakter anak yang sesuai dengan harapan orang tua yang diselaraskan dengan aturan, etika yang berlaku dalam masyarakat maupun dengan nilai-nilai agama. Keluarga dipandang sebagai lingkungan pendidikan pertama dan utama, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara (1962:375) menegaskan bahwa “alam keluarga itu buat tiap-tiap orang adalah alam pendidikan yang permulaan”. Pendidikan pertama hanyalah bersifat pendidikan dari orang tua yang berkedudukan sebagai guru (penuntun), sebagai pengajar dan sebagai pemimpin pekerjaan (pemberi contoh). Pengertian itu menjelaskan bahwa pentingnya pemahaman keluarga sebagai lingkungan pendidik bagi anak yang ada dalam keluarga. Oleh karena itu, pendidikan dalam keluarga tidak hanya tempat mempersiapkan anak untuk mengenal keadaan, mengembangkan kemampuan dalam sebuah jalinan ikatan kerjasama diantara anggota keluarga. Adapun menurut Yaomil C. Achir (1996:12) menyatakan bahwa terdapat beberapa fungsi keluarga diantaranya: fungsi pendidikan, sosialisasi, perlindungan, perasaan, memberi kasih sayang atau perhatian dan rasa aman, ekonomi, rekreatif, biologis dan agama.

(14)

2

penuh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apabila fungsi keagamaan ini dapat dikembangkan dengan baik, maka keluarga tersebut niscaya akan mempunyai motivasi yang kuat dan luhur untuk membangun dirinya agar bisa melaksanakan amal ibadahnya pada Tuhan Yang Maha Esa sebaik-baiknya.

Orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga mempunyai peran yang sangat besar bagi pengembangan anak baik prilaku maupun keterampilan hidup, namun dalam perkembangannya, saat ini karena berbagai kesibukan dan permasalahan yang dihadapi orang tua, ada kecenderungan bahwa pendidikan terhadap anak terutama mengenai pendidikan agama, diserahkan kepada lembaga pendidikan non formal seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) adalah lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan non-formal jenis keagamaan yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca, menulis, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an, serta pembelajaran yang lainnya. (http : // pdpontrenblora.blogspot.com /2013/03/ selayang - pandang - pendidikan - al-quran.html). Hal itupun dibatasi

dan disesuaikan dengan tahap perkembangan anak, yaitu kelompok usia 4-8 tahun, dengan demikian porsi materi pembelajarannya pun terbatas pada pemberian bekal dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan keagamaan.

Berbeda halnya dengan pendidikan non formal lainnya yang mana Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) menekankan pembelajaran keagamaanya sedangkan pendidikan non formal lainnya berfungsi memberikan pendidikan sejak dini dan membantu meletakkan dasar ke arah pengembangan sikap, prilaku, perasaan, sosial dan fisik yang diperlukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Kecenderungan ini tentu saja memperkuat bahwa TPA mendapat tempat yang semakin baik dalam masyarakat.

(15)

3

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesinambungan antara orang tua dengan pihak guru atau pengelola lembaga pendidikan TPA, agar materi pembelajaran bisa berjalan selaras dengan kebiasaan penanaman nilai-nilai yang diberikan orang tua dirumah.

Pentingnya pendidikan bagi anak usia dini dilingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah mendasari perlunya strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaannya, pengembangannya dilakukan melalui lembaga salah satunya TPA. Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kegiatan pengembangan pada lembaga TPA telah memperoleh perhatian pemerintah sebagaimana tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 56 ayat (1). Undang-undang tersebut menegaskan bahwa masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah. Mengingat pentingnya lembaga TPA, maka penulis mencatat dari 14 RW yang ada di lingkungan Kelurahan Pasanggrahan terdapat kurang lebih 12 lembaga TPA, salah satunya adalah TPA Al-Ikhlas yang mana pada awalnya TPA Al-Ikhlas terbentuk dari keprihatinan melihat banyaknya anak yang berada dilingkungan masyarakat RW 08 Kelurahan Pasanggrahan yang tidak tersentuh oleh pendidikan keagamaan, ini dapat dilihat dari tidak adanya aktivitas yang bernuansa pendidikan yang terorganisir.

Pendidikan keagamaan mungkin saja didapat dilingkungan keluarga masing-masing, tetapi tidak ikut serta dalam kegiatan belajar dilembaga pendidikan yang dikelola oleh masyarakat misalnya madrasah. Melihat itu semua, maka sebagian tokoh masyarakat berinisiatif untuk membentuk lembaga pendidikan non formal di bidang keagamaan seperti TPA yang bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan yang sistematis terutama dalam pembelajaran baca tulis al-qur’an, jadwal pembelajaran yang teratur, materi yang tersusun, adanya evaluasi belajar meskipun dengan sangat sederhana. Untuk mendukung proses pembelajaran, lembaga TPA harus sejalan dengan pemberdayaan masyarakat.

(16)

4

dilaksanakan oleh masyarakat dan manfaatnyapun untuk masyarakat. Dalam kaitannya dengan hal ini menurut Yunus (2004:3) ada lima prinsip dasar yang patut diperhatikan :

1. Kepedulian terhadap masalah, kebutuhan dan potensi atau sumberdaya masyarakat.

2. Kepercayaan timbal balik dari pelayanan program dan dari masyarakat pemilik program.

3. Fasilitas dalam membantu kemudahan masyarakat dalam berbagai proses kegiatan.

4. Adanya fartisipatif yaitu upaya melibatkan semua komponen lembaga atau individu terutama warga masyarakat dalam proses kegiatan.

5. Mengayomi peranan masyarakat dan hasil yang dicapai.

Lembaga TPA Al Ikhlas dibangun berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat dimana pembelajaran yang diselenggarakan diadaptasikan dengan nilai-nilai keaslian yang telah tumbuh dalam masyarakat. Sesuai dengan pemaparan diatas bahwa TPA adalah dari masyarakat dan untuk masyarakat maka pemberdayaan ini akan menumbuhkan kemandirian dalam pengeloaan dan penyelenggaraannya. Kemudian perubahan sosial masyarakat yang cenderung maju mendorong adanya kebutuhan dari masyarakat terhadap satu lembaga pelayanan pendidikan yang mandiri dan dekat dengan masyarakat itu sendiri. Berdasarkan lima pendekatan di atas maka, pendidikan non formal akan memberikan kemudahan dalam menganalisis, mengembangkan dan melaksanakan program-program pendidikan yang sesuai serta dibutuhkan warga masyarakat.

Melihat latar belakang diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini di RW 08 Kel. Pasanggrahan Ujungberung Bandung.

B. Identifikasi Masalah

(17)

5

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Perencanaan program lembaga berorientasi pada kebutuhan masyarakat yang akan memanfaatkan pelajaran pendidikan di lembaga.

2. Tenaga pengajar (tutor) merekrut dari warga setempat yang berpengalaman di bidangnya.

3. Melakukan pendekatan yang menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang dibangun oleh masyarakat itu sendiri.

4. Kurangnya koordinasi masyarakat dalam pendanaan oprasional lembaga. 5. Segala kegiatan lembaga terpusat pada satu tempat baik kegiatan belajar

mengajar maupun kesekretariatan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, guna memudahkan pengkajian maka peneliti lebih dikonsentrasikan pada rumusan-rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pemahaman orang tua tentang pendidikan agama?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan pengelola TPA dalam meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memiliki anak usia dini? 3. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat pengelola TPA dalam

meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memilki anak usia dini ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkap sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini mencakup tiga hal, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui data pemahaman orang tua tentang pendidikan agama. 2. Untuk mengetahui data tentang upaya yang dilakukan pengelola TPA dalam

meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memilki anak usia dini.

3. Untuk mengetahui data tentang faktor pendukung dan penghambat pengelola TPA dalam meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memilki anak usia dini.

E. Manfaat Penelitian

(18)

6

hasil penelitian ini dapat memberikan suatu sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang memerlukannya dan dapat menjadi bahan perbandingan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan reverensi bagi Lembaga Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) tempat penulis melakukan penelitian sebagai bahan kajian dan masukan untuk membuat kebijakan-kebijakan lembaga itu sendiri.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Adapun sistematika yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BABI : Pendahuluan, berisi uraian tentang latar belakang penelitian, identifikasi, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka, berisi uraian tentang konsep-konsep atau teori- teori dalam bisang yang dikaji.

BAB III : Metode Penelitian, berisi uraian tentang lokasi, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi uraian tentang pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan.

(19)

39

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek

Penelitian dilakukan di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Ikhlas RW 08 Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung Bandung, karena TPA ini merupakan lembaga pendidikan non formal jenis keagamaan yang menjadikan Al-Qur’an sebagai materi utamanya. Selain itu lokasi bangunan sangat strategis di mana letaknya di daerah pemukiman penduduk dan jauh dari keramaian kendaraan, hal tersebut dapat mendukung keamanan dan kenyamanan peserta didik dalam belajar.

Adapun subjek adalah sumber data dari mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan, baik tertulis maupun lisan. Apabila menggunakan observasi maka sumber datannya bisa berupa benda atau proses tertentu. Sumber data diindentifikasikan menjadi tiga yaitu : person, place, paper. ( Error! Hyperlink

reference not valid. )

1. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara .

2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan data berupa tampilan keadaan diam atau bergerak. Meliputi fasilitas gedung, kondisi lokasi, kegiatan belajar mengajar, kinerja, aktifitas dan sebagainya yang ada di TPA Al-Ikhlas RW 08 Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung Bandung.

(20)

40

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu :

1. Tahap persiapan

Tahap ini merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum pengumpulan data, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahap ini, diantaranya :

a. Menyusun rancangan penelitian. Rancangan penelitian ini biasa disebut proposal penelitian. Pada tahap ini peneliti memilih lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, memilih alat penelitian, rancangan pengumpulan data, menentukan latar belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, serta kajian kepustakaan yang dijadikan dasar dalam menentukan fokus yaitu mencari teori atau konsep yang berkaitan dengan upaya pengelola TPA dalam meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memiliki anak usia dini.

b. Memilih lapangan fokus penelitian. Dalam memilih lokasi penelitian, peneliti melakukan kesesuaian antara teori yang didapat oleh peneliti dengan kenyataan/praktek dilapangan.

c. Mengurus perizinan. Perizinan dibuat kepada pihak-pihak yang berwenang memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

d. Menilai keadaan lingkungan. Penulis terlebih dahulu membaca dari kepustakaan dan mengetahui dari orang tentang objek penelitian sehingga penulis mengenali situasi dan kondisi daerah tempat penelitian yang akan dilakukan serta memiliki gambaran umum tentang keadaan dilapangan.

e. Memilih dan memanfaatkan Responden. Responden yang dipilih oleh peneliti sendiri disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti, karenanya ditetapkan nara sumber yaitu pengelola, pendidik, dan orang tua yang memiliki anak usia dini.

(21)

41

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Al-Ikhlas di RW 08 Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan ujungberung Bandung.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan langsung di tempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan dibagi atas dua bagian yaitu :

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri. Pada tahap ini peneliti mengklasifikasikan subjek penelitian yang sesuai dengan alat pengumpul data yang digunakan dengan melihat kepada subjek penelitian yang ada pada latar penelitian serta data yang harus dikumpulkan.

b. Memasuki lapangan. Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan penelitian sehingga dapat terjadi keakraban dan tidak adanya dinding pemisah antara penulis dan subjek penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya :

1) Mengadakan wawancara dengan pengelola, dan orang tua yang memiliki anak usia dini sebagai subjek penelitian yang di fokuskan pada upaya pengelola dalam meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memiliki anak usia dini.

2) Melakukan observasi terhadap lingkungan dan program yang dilakukan pengelola.

3. Tahap Akhir

Tahap-tahap akhir penelitian ini adalah pengolahan data atau analisa data. Data yang diperoleh dari responden, sebagai sumber informasi kemudian di rekapitulasi untuk dianalisa lebih lanjut.

C. Metode Penelitian

(22)

42

deskriptif dimana penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa suatu gejala tertentu.

Penelitian mengenai upaya TPA dalam meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memiliki anak usia dini, menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif menurut Maman Abdurrahman dan Sambas Ali Muhidin (2011:9) adalah satu model penelitian humanistik, yang menempatkan manusia sebagai subjek utama dalam peristiwa sosial atau budaya. Sifat humanis dari aliran pemikiran ini terlihat dari pandangan tentang posisi manusia sebagai penentu utama perilaku individu dan gejala sosial. Adapun menurut Soerjono Soekanto (1989 : 250) pendekatan kualitatif adalah suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis, yaitu apa yang dikatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga prilakuknya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh.

Berdasarkan penjelasan definisi diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa didalam pendekatan kualitatif bergantung pada pengamatan terhadap manusia dan perilaku yang diamati. Beranjak dari hal itu, peneliti lebih banyak mengungkap bagaimana upaya yang dilakukan pengelola TPA dalam meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memiliki anak usia dini. Maka peneliti mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif ini tepat digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian.

D.Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan masalah penelitian, masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut :

1. Upaya

Upaya adalah suatu usaha atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya.

2. Taman Pendidikan Al-Qur’an ( TPA)

(23)

43

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menjadikan Al-Qur’an sebagai materi utamanya, dan diselenggararakan dalam suasana yang indah, bersih, rapi, nyaman, dan menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata taman yang dipergunakan.

Sesuai dengan namanya Taman Pendidikan Al-Qur’an maka penekannannya adalah bagaimana agar anak-anak dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, menjadikan kebiasaan dan kegemaran membaca Al-Qur’an dengan fasih menurut kaidah ilmu tajwid di tambah dengan pelajaran keagamaan lainnya. 3. Meningkatkan

Meningkatkan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik. Makna kata meningkatkan tersirat adanya unsur proses yang bertahap, dari tahap terendah, tahap menengah dan tahap akhir atau tahap puncak.

Sedangkan meningkatkan atau peningkatan yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah sebuah cara yang dilakukan untuk memberikan pemahaman pada orang tua tentang pentingnya pendidikan agama untuk anak usia dini.

4. Pemahaman

Menurut kamus psykologi kata pemahaman berasal dari kata“insight”yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam jadi arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang.

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya a) pengertian; pengetahuan yang banyak, b) pendapat, pikiran, c) aliran; pandangan, d) mengerti benar (akan); tahu benar (akan); e) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me- i menjadi memahami, berarti : a) mengerti benar (akan); mengetahui benar, b) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe- an menjadi pemahaman, artinya a) proses, b) perbuatan, c) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham) (Depdikbud, 1994: 74).

(24)

44

reaksi-reaksi pengetahuan atau kesadaran untuk dapat memecahkan masalah suatu problem tertentu dengan tujuan mendapatkan kejelasan.

5. Pendidikan agama

Sebelum menjelaskan pengertian agama terlebih dahulu dijelaskan pengertian pendidikan pada umumnya. Menurut Muhaimin (2002: 30) dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan pendidikan agama Islam adalah upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan baik oleh seseorang ataupun lembaga dalam rangka untuk menumbuh kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya kepada peserta didik.

6. Orang tua

Pendapat yang dikemukakan oleh Thamrin Nasution (1986:1) “orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu.” Seorang bapak atau ayah dan ibu dari anak-anak mereka tentunya memiliki kewajiban yang penuh terhadap keberlangsungan hidup bagi anak-anaknya, karena anak memiliki hak untuk diurus dan dibina oleh orang tuanya hingga beranjak dewasa.

Berdasarkan Pendapat para ahli yang telah diuraikan di atas dapat diperoleh pengertian bahwa orang tua memiliki tanggung jawab dalam membentuk serta membina anak-anaknya baik dari segi psikologis maupun pisiologis. Kedua orang tua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mendidik anaknya agar dapat menjadi generasi-generasi yang sesuai dengan tujuan hidup manusia.

7. Anak Usia Dini

(25)

45

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

E.Instrumen Penelitian

Guna memperoleh data yang diperlukan, maka perlu adanya alat- alat pengumpul data atau instrumen, sebab instrumen sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Instrumen yang baik akan menghasilkan data yang baik dan sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini yang berperan sebagai instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Peneliti berperan langsung dalam berinteraksi dengan sumber data dalam suatu wawancara. Langkah di atas, diharapkan data yang terkumpul memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi yang meyakinkan peneliti, sehingga hasil penelitian yang diperoleh akan memenuhi persyaratan penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan observasi dan wawancara. Dalam proses pengembangan instrumen, peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu :

1. Membuat kisi-kisi

2. Menjabarkan kisi-kisi penelitian ke dalam pedoman wawancara

3. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang kisi-kisi dan pedoman wawancara

4. Merevisi pedoman wawancara 5. Melakukan penelitian dilapangan

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya mendapatkan data yang diperlukan, peneliti ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut :

1. Teknik Observasi

(26)

46

sistematis terhadap objek yang diteliti, dalam situasi alamiah atau sebenarnya (lapangan). Adapun teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi langsung. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap objek yang diteliti secara langsung (tanpa perantara).

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui dari dekat kegiatan tertentu yang dilakukan oleh subjek sehingga dapat memberikan informasi yang berguna sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian, observasi dilakukan terhadap upaya pengelola dalam meningkatkan pemahaman orang tua. Dengan teknik ini dimungkinkan bisa melihat dan mengamati sendiri upaya-upaya yang dilakukan pengelola.

Observasi dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data dimana peneliti mengamati dan mencatat informasi mengenai upaya pengelola dalam meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memiliki anak usia dini di RW 08 Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujung Berung Bandung. 2. Teknik wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung secara bertatap muka dengan sumber data (responden). Adapun teknik wawancara menurut Sudjana (2006:1940) mengemukakan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya dengan pihak yang ditanya atau penjawab.

Wawancara dilakukan terhadap pengelola TPA Al-Ikhlas dan orang tua yang memiliki anak usia dini. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai upaya pengelola dalam meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memilki anak usia dini di lingkungan RW 08.

Wawancara bersama pengelola dilakukan dengan tatap muka langsung yang bertempat di TPA Al-Ikhlas. Sedangkan wawancara dengan orang tua yang memiliki anak usia dini dilakukan dirumahnya masing-masing.

(27)

47

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini adalah upaya yang dilakukan pengelola dalam meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua yang memiliki anak usia dini.

G.Analisis Data

Dalam suatu penelitian, setelah data terkumpul maka perlu diadakan

pengolahan data atau di sebut juga dengan analisis data. Analisis data menurut Maman Abdurahman dan Sambas Ali Muhidin (2011 : 145) diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data menurut Patton sebagaimana dikutif Moleong (2011:280) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dengan demikian data yang berhasil dikumpulkan dari lokasi penelitian, disusun, dipilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Peneliti menggunakan metode induktif untuk membahas analisa data yang bersifat kualitatif, metode induktif digunakan untuk mengolah data dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan kemudian akhirnya ditarik suatu kesimpulan dan diperoleh suatu kebenaran. Adapun langkah-langkah yang diterapkan peneliti dalam menganalisa data yaitu mengikuti alur yang dinyatakan oleh miles dan Huberman dalam Sugiyono (2009 : 246) bahwa analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : reduksi data, paparan / penyajian data dan penarikan kesimpulan yang dilakukan selama dan sesudah penelitian.

1. Reduksi Data

(28)

48

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data atau menyajikan data ke dalam pola yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat. Bila pola-pola ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian berlangsung, maka pola tersebut menjadi pola yang baku yang selanjutnya akan disajikan pada laporan akhir penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan

Tahap ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut miles and Huberman dalam Sugiyono (2009 : 252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulkan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dalam hal ini data yang telah dikumpulkan, secepatnya peneliti berusaha mengambil kesimpulan mulai dari awal pengumpulan data, sehingga data yang sangat banyak dan meragukan dapat diverifikasi.

(29)

97

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data yang ditemukan dalam penelitian, sebagaimana yang telah disajikan dalam Bab IV maka dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Pemahaman Orang tua Tentang Pendidikan Agama

(30)

98

2. Upaya Pengelola TPA Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang tua

Untuk meningkatkan pemahaman pendidikan agama pada orang tua, ada beberapa peran yang dimiliki oleh pengelola antara lain sebagai nara sumber, sebagai konsultan atau penasehat, sebagai fasilitator dan sebagai motivator. sebagai nara sumber pengelola dituntut untuk mengenal dan memahami masalah pengajaran di TPA, yaitu dengan cara menganalisa masalah dan melibatkan semua unsur lembaga untuk mencari solusinya. Pengelola juga dituntut untuk mempunyai kemampuan-kemapuan seperti kemampuan mengajar, kemampuan membimbing guru, kemampuan mengembangkan guru, dan kemampuan mengikuti perkembangan di bidang pendidikan. Selain itu pengelola selalu memberikan informasi pada orang tua tentang TPA, seperti hasil yang diperoleh anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebagai konsultan atau penasehat, maka pengelola mempunyai peranan untuk membantu guru melihat lebih jelas tujuan pendidikan yang sebenarnya, dan peranan khusus sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan, mengembangkan kecakapan mengajar, membantu guru dalam melihat kesulitan belajar siswa serta merencanakan pelajaran yang efektif.

(31)

99

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan dapat dikembangkan secara profesional. Selain memberikan motivasi pada guru, pengelola juga selalu memberikan motivasi pada orang tua bahwa pendidikan agama itu penting dan wajib diterapkan pada anak usia dini. Perubahan pemahaman orang tua ketika pengelola sudah melakukan berbagai upaya. Pemahaman orang tua akan pentingnya pendidikan agama pada anak usia dini, adanya perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari segi pemberian dorongan dan motivasi pada anaknya untuk selalu mengikuti pembelajaran di TPA, adanya peningkatan pemahaman yang cepat serta kepedulian terhadap keberadaan TPA, sehingga mereka berusaha bahwa belajar pendidikan agama itu merupakan suatu kebutuhan bagi anaknya karena pendidikan agama itu pendidikan dasar dan utama untuk membentuk anak menjadi anak yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa. 3. Faktor Pendukung dan Penghambat TPA Dalam Meningkatkan Pemahaman

Pendidikan Agama Pada Orang tua Yang Memiliki Anak Usia Dini

Faktor pendukung terdiri dari faktor pendukung secara internal dan eksternal. Secara internal mencakup sarana prasarana, dukungan finansial dan sumber daya manusia. Sedangkan faktor eksternal mencakup dukungan tokoh masyarakat dan dukungan dari lembaga instansi pemerintah. Faktor penghambat terdiri dari faktor penghambat secara internal dan eksternal. Secara internal mencakup tempat ruang belajar, fasilitas dan tenaga pengajar. Sedangkan faktor eksternal mencakup kesadaran pendidikan pada masyarakat dan kebutuhan pendidikan masyarakat.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang akan diberikan oleh peneliti kepada beberapa pihak yang bersangkutan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

(32)

100

berhubungan dengan pendidikan anak dan meningkatkan keterampilan pengelolaan administrasi lembaga, meningkatkan jalinan komunikasi dengan warga belajar serta meningkatkan keterampilan guru dengan lebih banyak mengikut sertakan dalam berbagai pelatihan-pelatihan.

2. Bagi orang tua diharapkan lebih terbuka menerima informasi atau gagasan yang diberikan pihak pengelola TPA. Selain itu orang tua diharapkan berperan aktif mendukung kegiatan TPA, meningkatkan kerjasama dengan pihak pengelola dalam mengarahkan anak dalam belajar pendidikan agama.selalu mengikuti tahap perkembangan prestasi belajar anak.

(33)

101

Sinta Lismayanti, 2013

Upaya Pengelola Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Dalam Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Dini Di Rw o8 Kelurahan Pasanggrahan Ujung Berung Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Asmawati Luluk, (2010), Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta : Universitas Terbuka.

Arikunto S, (2004), Dasar-dasar Supervisi, Jakarta : Rineka Cipta

Abdurrahman Maman, dan Sambas Ali (2011), Panduan Praktis memahami penelitian, Bandung, CV. Puspita Setia

Buletin PADU, Pemberdayaan Masyarakat, Konseptualisasi Sistim dan Program PADU

Daradjat Zakiyah, (1995), Metodik khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara.

Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, (3003), Manajemen Syariah dalam Prkatik, Jakarta : Gema Insani

George R Terry, (2006), Prinsip-prinsip Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara

Hasbullah, (2008), Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada

http://wwwm/67.blogspo.com/2012/07/Kepala sekolah-supervisor.html

http://ian43.wordpres.com/2010/12/17/pengertian pemahaman

http://id.shvoong.com/exact-sciences/mathematic/2174571-sumber-data-penelitian/31xzz2sbnr/wbd

http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter-ii/07110010-nuraini.ps

Masitoh dkk, (2007), Strategi Pembelajaran TK, Jakarta Universitas terbuka Muhaimin, (2004), Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Surabaya, Pustaka

Pelajar

Moleong, Lexy.J (2011), Metodologi penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosda Karya

Mahdi bin Ibrahim, (1997), Amanah dalam Manajemen, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

(34)

102

(http://pdpontrenblora.blogspot.com/2013/03/selayang-pandang-pendidikan-al-quran.html

Rusmiati Viena (2008:2), Landasan Pemahaman Keluarga dan Orang tua Dalam Pengembangan PAUD Non Formal, Bandung, Bahan Ajar Diklat Tenaga Pendidik PAUD non Formal

Ramayulis, (2008), Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia

Robbin dan Coulter, (2007), Manajemen (edisi kedelapan), Jakarta, PT Indeks Sugiyono, (2009), Metode Penelitian kuantitatif, Bandung : Alfabeta

Soerjono Soekanto, (1989), Pengantar Penelitian hukum, Jakarta, UI-Press

Sajirun Muhammad, (2012), Membentuk Karakter Islam Anak Usia Dini, Surakarta, Era Adi Citra Intermedia

Sujiono,(2009), Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta, Pt Indeks Sondang P Siagian, (1990), Filsafah Administrasi, , Jakarta, CV Mas Agung Utja Djuariah, (1994), Funfsi Keluarga, Bandung : Departemen Pendidikan Dan

Gambar

Tabel 22  Faktor Penghambat Internal Tenaga penganjar………………………85

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2-1 dan I3-1 dapat diketahui bahwa responsivitas Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam menangani keluhan, aspirasi atau

Skripsi dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahn dan Penyembuhan Kanker Serviks Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita

Kesediaan untuk membayar barang atau jasa Konsumen yang memiliki minat terhadap suatu produk atau jasa dapat dilihat dari bentuk pengorbanan yang dilakukan

Berkaitan juga dengan dampak dari program-program yang telah dilaksanakan dalam kaitan pemberdayaan anak kurang mampu yaitu Siswa-siswi Medan Generasi Impian adalah hampir

massage effleurage dan VCO untuk pencegahan kejadian luka tekan pasien yang dirawat di ICU, ada perbedaan kejadian luka tekan antara kelompok intervensi dan

yang telah diperoleh karena karya saya ini, serla sanksi lain yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Kristen Satva

Mulai dari proses penerimaan zakat, infak/sedekah yang diakui sesuai dengan nominal yang disetorkan kepada BAZNAS dari muzzaki, penyaluran zakat, infak/sedekah yang diakui ketika

Kompetensi Dasar : Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll.).. Indikator :