No. Daftar : 389/UN 40.7 D1/LT/2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN REVALUASI ASET TETAP PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
disusun oleh:
Disusun Oleh: Ai Nurjanah
0900831
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Ai Nurjanah, 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN REVALUASI ASET TETAP PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011
Oleh
Ai Nurjanah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Ai Nurjanah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
FAKTOR
–
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KEPUTUSAN REVALUASI ASET TETAP PADA
PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2011
Oleh :
Ai Nurjanah 0900831
Dosen Pembimbing :
Dr. H. Memen Kustiawan, SE.,M.Si.,Ak.,CA Denny Andriana,SE.,MBA.,Ak.,CMA
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan revaluasi asset baik secara simultan maupun parsial. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah rasio leverage, ukuran perusahaan, struktur aset, pertumbuhan perusahaan,
investment opportunity set, penurunan kas dari aktivitas operasi, ownership control, serta merger dan akuisisi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Dengan pengujian verifikatif menggunakan regresi logistik (logistic regression). Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian. Sampel penelitian merupakan 205 perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 yang diambil dengan menggunakan metode simple random sampling.
Hasil penelitian secara simultan menunjukan terdapat pengaruh positif antara faktor yang diteliti terhadap keputusan revaluasi aset dengan tingkat signifikansi 0,008. Sementara pengujian parsial menunjukan bahwa struktur aset dan
ownership control berpengaruh positif dengan signifikansi masing- masing 0,025
dan 0,041, investment opportunity set, berpengaruh negatif dengan signifikansi 0,029. Di sisi lain rasio leverage, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, penurunan kas dari aktivitas operasi, merger dan akuisisi tidak terhadap keputusan revaluasi aset tetap.
ABSTRACT
FACTORS WHICH AFFECTING THE DECISION OF FIXED ASSETS REVALUATION ON COMPANIES THAT WERE LISTED IN INDONESIAN
STOCK EXCHANGE IN 2011 factors which affect fixed assets revaluation decision either simultaneously or
partially. The factors examined in this study are the leverage ratio, firm size, asset
structure, firmgrowth, investment opportunity set (IOS), cash decrement from operating activities, ownership control, merger and acquisition.
Research method used in this research is descriptive verification method. The verification method is tested using logistic regression. The data used are secondary data that the financial statements of companies sampled in the research. The research sample was 205 companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2011 which were taken using simple random sampling method.
The results simultaneously revealed that there is a positive effect among the factors investigated for asset revaluation decision with a significance rate of
0.008. Partial test showed that the asset structures and ownership control have a
positive efects with significant rate of 0,025 ad 0,041 respectively, the investment opportunity set (IOS) have a negative effects with significant rate of 0,029. In the other hand, firm size, firm growth, cash decrement from operating activities, merger and aquisition were having no effection on the decision of fixed assets revaluation.
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
vi
Ai Nurjanah, 2013
2.1.1 Aset Tetap ...
2.1.1.1 Definisis Aset Tetap ...
2.1.1.2 Jenis dan Penggolongan Aset Tetap ...
2.1.2 Revaluasi Aset Tetap ...
2.1.3 Syarat Revaluasi Aset Tetap...
2.1.4 Dampak Revaluasi Aset Tetap dalam Penyajian Laporan Keuangan ....
2.1.5 TujuanRevaluasi Aset...
2.1.6 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan Revaluasi Aset Tetap..
2.1.6.1 Rasio Leverage (Rasio Utang) ...
2.1.6.2 Ukuran Perusahaan ...
2.1.6.3 Struktur Aset ...
2.1.6.4 Pertumbuhan Perusahaan ...
2.1.6.5 Investment Opportunity Set ...
2.1.6.6 Penurunan Kas dari Aktivitas Operasi ...
2.1.6.7 Ownership Control ...
2.1.6.8 Merger dan Akuisisi ...
2.1.7 Pengaruh Rasio Leverage terhadap Keputusan Revaluasi Aset ...
2.1.8 Pegaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Revaluasi Aset ...
2.1.9 Pengaruh Struktur Aset terhadap Keputusan Revaluasi Aset ...
2.1.10 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Keputusan Revaluasi
Aset...
Revaluasi Aset ...
2.1.12 Pengaruh Penurunan Kas dari Aktivitas Operasi terhadap Revaluasi
Aset ...
2.1.13 Pengaruh Ownership Control terhadap Keputusan Revaluasi Aset ...
2.1.14 Pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap Keputusa Revaluasi Aset ...
2.1.15 Penelitian Terdahulu ...
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ...
3.2 MetodePenelitian ...
3.2.1 Desain Penelitian ...
3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel ...
3.2.2.1 Definisis Variabel ...
3.2.2.2 Operasional Variabel ...
3.2.3 Populasi dan Sampel ...
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...
3.2.5 Teknik Analisi Data dan Pengujian Hipotesis ...
3.2.5.1 Teknik Analisis Data ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
viii
Ai Nurjanah, 2013
4.1.1 Tinjauan Umum Subjek Penelitian ...
4.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia ...
4.1.1.2 Visi Misi Bursa Efek Indonesia ...
4.1.1.3 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ...
4.1.1.4 Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia ...
4.1.2 Analisis Deskkriftif Data Variabel Penelitian ...
4.1.2.1 Keputusan Revaluasi Aset Tetap ...
4.1.3 Pengujian Hipotesis ...
4.1.3.1 Menilai Kelayakan Model Regresi ...
4.1.3.2 Menilai Keseluruhan Model ...
4.1.3.3 Menguji Koefisien Regresi ...
4.2 Pembahasan ...
4.2.1 Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Keputusan Revaluasi Aset Tetap
4.2.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Keputusan Revaluasi Aset
Tetap pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011 ...
4.2.3 Pengaruh Struktur Aset Terhadap Keputusan Revaluasi Aset Tetap
pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 ...
4.2.4 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Keputusan Revaluasi
Aset Tetap pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2011 ...
4.2.5 Pengaruh Invesment Opportunity Set Terhadap Keputusan Revaluasi
Aset Tetap pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2011 ...
4.2.6 Pengaruh Penurunan Kas dari Aktivitas Operasi Terhadap Keputusan
Revaluasi Aset Tetap pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2011 ...
4.2.7 Pengaruh Ownership Control Keputusan Terhadap Revaluasi Aset
Tetap pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011 ...
4.2.8 Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Keputusan Revaluasi Aset
Tetap pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011 ...
4.2.9 Pengaruhh Rasio Leverage, Ukuran Perusahaa,Struktur Aset,
Pertumbuhan Perusahaan,Investment Opportunity Set, Penurunan Kas 97
98
99
101
102
104
x
Ai Nurjanah, 2013
dari Aktivitas Operasi, Ownership Control, Merger dan Akuisisi
Keputusan Revaluasi Aset Tetap pada Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 ... 106
BAB V PENUTUP
5.1 Keesimpulan ...
5.2 Saran ... 108
110
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kelompok Aset Tetap Menurut Umur Ekonomis berdasarkan UU
No 17 Tahun 2000 ... 15
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 41
Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 54
Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ... 67
Tabel 4.2 Revaluasi Aset Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 ... 73
Tabel 4.3. Rasio Leverage Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 ... 74
Tabel 4.4 Ukuran Perusahaan yang Lisiting di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 ... 75
Tabel 4.5 Struktur Aset Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 ... 76
Tabel 4.6 Pertumbuhan Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 ... 78
Tabel 4.7 Investment Opportunity Set (IOS) Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 ... 79
xii
Ai Nurjanah, 2013
Tabel 4.9 Ownership Control Perusahaan yang Listing di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2011 ... 82
Tabel 4.10 Merger dan Akuisisi Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 ... 83
Tabel 4.11 Uji Kelayakan Regresi Hosmer dan Lemeshow Test ... 85
Tabel 4.12 Uji Keseluruhan Model Log Likelihood ... 86
Tabel 4.13 Omnibus Test of Model Coefficients ... 87
Tabel 4.14 Prediksi Keberhasilan Penelitian ... 88
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tabel Inflasi dan IHK Indonesia tahun 2008 -201 Berdasarkan
Bulan ...
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 3
48
xiv
Ai Nurjanah, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian
Lampiran 2 Tabel Data Variabel Penelitian
Lampiran 3 Tabel Variabel Penelitian
Lampiran 4 Hasil Output SPSS Deskripsi Variabel Data Penelitian
Lampiran 5 Hasil Output SPSS Regresi Logistik
Lampiran 6 Frekuensi Bimbingan
Lampiran 7 Form Revisi Semiinar Usulan Penelitian
Lampiran 8 From Revisi Ujian Sidang
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan
dengan tujuan utama untuk menambah kekayaan pemilik melalui
keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasi. Dalam pencapaiannya
diperlukan sejumlah modal untuk melakukan kegiatan usaha, sehingga dari
modal yang ditanamkan ini akan diperoleh hasil-hasil sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan perusahaan. Salah satu modal tersebut adalah aset tetap.
Bagi setiap jenis usaha, aset tetap menjadi komponen penting dalam
menjalankan usaha. Sebagaimana diungkapkan Al Haryono Yusuf, (dalam Sri
Rahayu, 2007:25) „aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi
perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan‟. Hal ini sejalan dengan pengertian aset tetap menurut PSAK 16, aset
tetap adalah aset berwujud yang: 1) digunakan untuk produksi dan penyediaan
barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administrative, dan 2) diharapkan untuk digunakan setelah lebih dari satu periode.
Dari pernyataan di atas terlihat jelas bahwa aset tetap merupakan sejumlah aset
berwujud yang memiliki umur lebih dari satu periode dan digunakan untuk
2
Ai Nurjanah, 2013
dipindahtangankan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan aset tetap
berguna untuk menopang keberlangsungan perusahaan.
Selanjutnya dalam pencatatannya aset tetap merupakan suatu komponen
penting dalam laporan keuangan perusahaan, sehingga aset tetap memiliki
kebijakan akuntansi tersendiri. Kebijakan akuntansi aset tetap menjadi penting
terkait Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 16 Revisi 2011
tentang plant, property dan equipment yang menjelaskan bahwa aset tetap yang
memenuhi kualifikasi sebagai aset pada awalnya harus diukur sebesar harga
perolehannya. Kemudian setelah pengukuran awal perusahaan dapat mengukur
nilai aset dengan menggunakan metode biaya atau metode revaluasi sebagai
kebijakan akuntansinya, dengan syarat kebijakan tersebut diterapkan pada seluruh
aset dengan kelompok yang sama.
Umumnya aset tetap dinilai sebesar harga perolehannya, selama masa
manfaat aset tetap disusutkan sehingga nilainya semakin lama semakin kecil.
Namun penggunaan harga perolehan sebagai kebijakan akuntansi aset menjadikan
beberapa nilai aset tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Penggunaan
harga perolehan menjadikan nilai aset tetap kehilangan relevansinya karena tidak
mencerminkan nilai terkini dari aset yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini
menyimpang dari prinsip harga perolehan. Sebagaimana dikemukakan oleh Zaki
Baridwan (2004:334) “untuk aktiva tetap apabila harga-harga sudah berubah
dalam jumlah yang besar, maka rekening-rekening aktiva yang tetap memakai
harga perolehan di masa lalu sudah tidak menunjukan keadaan yang riil dari
3
Penyimpangan ini tentu beralasan, melihat kondisi perekonomian
Indonesia yang selama lima tahun terakhir saja inflasinya sangat berfluktuasi,
sehingga nilai uang tidak lagi stabil. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap
nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan. Berikut tabel yang menunjukan tigkat
inflasi di Indonesia periode 2008-2012.
Gambar 1.1
Tabel Inflasi dan IHK Indonesia tahun 2008-20012 Berdasarkan Bulan
Sumber: bps.go.id
Melihat tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan berfluktuasinya
inflasi yang terjadi di Indonesia sudah jelas memberi dampak pada
ketidakrelevanan nilai aset jika aset diukur dengan menggunakan harga
4
Ai Nurjanah, 2013
berbeda jauh dengan nilai aset yang pembeliannya dilakukan di tahun 2012. Nilai
uang di masa aset dan diperoleh akan berbeda dengan nilai yang berlaku 5 atau 10
tahun kemudian.
Agar relevansi dari nilai aset tetap terjaga, perlu dipilih suatu kebijakan
akuntansi atas aset tetap yang mencerminkan nilai sesungguhnya dari aset tetap
tersebut. Selain dari harga perolehan kebijakan akuntansi atas aset lain yang
diperkenankan menurut PSAK 16 tahun 2011 tentang Plant, Property dan
Equipment adalah kebijakan revaluasi aset. Kebijakan ini dikatakan dapat
mencerminkan keadaan yang sebenarnya dari aset, karena revaluasi aset dalam
praktiknya mencatat aset menggunakan nilai pasar dari aset tersebut, sehingga
nilai aset menjadi relevan. Nilai aset yang disajikan menjadi nilai aset saat ini,
bukan nilai aset saat perolehan.
Kerelevanan nilai aset ini tentunya akan menunjang perbaikan kinerja
perusahaan. Selain laporan yang disajikan menjadi relevan, dengan peningkatan
dan kerelevanan nilai aset perusahaan dapat melakukan aktivitas-aktivitas lain
yang dapat menunjang peningkatan kinerja, salah satunya dalam kegiatan
peminjaman. Dengan nilai aset yang baik, perusahaan diharapkan dapat
melakukan pinjaman denga mudah terhadap pihak lain.
Penelitian yang dilakukan oleh David Aboody, Mary E. Barth dan Ron
Kasznik (1998) menemukan hasil bahwa revaluasi aset berpengaruh positif
terhadap kinerja perusahaan dimasa yang akan datang, hal ini disebabkan karena
5
berdampak pada nilai saham, nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan menjadi
meningkat, sehingga meningkatkan earning per shares perusahaan.
Sebagai salah satu contoh perbaikan kinerja yang terjadi akibat revaluasi
aset diarasakan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dikutip dari Laporan
keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Rabu (27/3/2013). PT GIAA
membukukan pendapatan sebesar US$ 3,47 miliar atau naik 11,63% dibandingkan
periode sebelumnya. Pendapatan terbesar perusahaan berasal dari penerbangan
berjadwal yang mencapai US$ 2,88 miliar. Dengan perolehan tersebut, maskapai
ini mencatatkan laba komprehensif sebesar US$ 145,41 juta atau melonjak lebih
dari 100,01% dari sebelumnya US$ 72,7 juta. Dengan laba tahun berjalan yang
mencapai US$ 110,84 juta, perusahaan mampu menambah pundi pemasukan dari
peningkatan revaluasi aset tetap bersih yang mencapai US$ 46,73 juta atau sekitar
64,3 %. Selain itu hingga akhir 2012, perusahaan mencatatkan aset sebesar US$
2,52 miliar atau meningkat dari sebelumnya US$ 2,13 miliar
(www.bisnis.liputan6.com).
Melihat kondisi diatas penggunaan metode revaluasi bisa dikatakan
menjadi alternatif yang lebih baik bagi perusahaan dalam melakukan pencatatan
terhadap nilai aset tetap. Selain dapat menunjukan nilai yang relevan dari aset
tetap, penggunaan metode revaluasi meningkatkan nilai aset tetap perusahaan,
sehingga dapat membantu perusahaan dalam meyakinkan pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai kinerja perusahaan. Oleh karenanya pihak-pihak yang
6
Ai Nurjanah, 2013
maupun pengguna laporan keuangan lain dapat lebih mudah dalam melakukan
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan.
Dewasa ini di Indonesia penggunaan model revaluasi sebagai kebijakan
atas aset tetap semakin meningkat, hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya
jumlah perusahaan yang listing di Burasa Efek Indonesia yang melakukan
revaluasi atas aset tetapnya. Penelitian yang dilakukan oleh Egy dan Erly (2012)
pada perusahaan yang listing di Bursa efek Indonesia tahun 2010 hanya
menemukan 5 perusahaan yang melakukan revaluasi atas aset tetapnya. Namun
pada tahun 2011 jumlah perusahaan yang melakukan revaluasi meningkat
jumlahnya menjadi 18 perusahaan.
Melihat peningkatan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti faktor apa
saja yang mendorong perusahaan dalam melakukan revaluasi aset. Sebenarnya
teori tentang revaluasi aset telah banyak dikemukakan oleh para ahli yang meneliti
lebih dahulu tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan revaluasi
ini. Namun terdapat berbagai perbedaan hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
Penelitian yang dilakukan oleh Egy dan Erly (2012) terhadap
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 ini menemukan
bahwa dari empat variabel yang diteliti, yaitu rasio leverage, tingkat jaminan,
penurunan kas dari aktifitas operasi dan ukuran perusahaan, tidak terdapat
pegaruh yang signifikan, untuk rasio leverage dan ukuran perusahaan tingkat
signifikansi masing-masing sebesar 10%, sementara untuk tingkat jaminan dan
penurunan kas operasi tidak terdapat nilai signifikansi. Hasil ini sejalan dengan
7
profitabilitas, ukuran perusahaan, rasio leverage dan international stakeholder’s
tidak mempengauri keputusan revaluasi secara signifikan.
Seng dan Su (2010) melakukan penelitian pada perusahaan New Zealand,
menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan bagi
perusahaan dalam melakukan revaluasi aset, sementara variabel lain seperti rasio
leverage, penurunan kas dari aktivitas operasi, intensitas aset tetap, pertumbuhan
perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan revaluasi
aset.
Sementara penelitian yang dilakukan oleh Geroge Emanuel (2011)
menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap revaluasi aset
semenatar rasio leverage, intensitas aset tetap, kegiatan asing perusahaan,
keputusan perusahaan untuk melakukan akuisisi serta earning manajemen tidak
berpengaruh.
Penelitian lain dilakukan oleh Jullie Cotter (1999) terhadap perusahaan di
Australia, Cotter menemukan bahwa revaluasi aset tidak berpengaruh dalam
meningkatkan pinjaman perusahaan. Lain halnya dengan penelitian yang
dilakukan oleh Piera (2007) terhadap perusahaan Swiss, Piera menemukan bahwa
rasio leverage dan internal stakeholder mempunyai hubungan positif dengan
revaluasi aset, sementara ownership control dan investment opportunity set (IOS)
mempunyai hubungan yang negatif.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Ink Tay (2009) menemukan
8
Ai Nurjanah, 2013
Oleh sebab itu penulis penulis akan menguji kembali varibel-variabel yang
berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi.
Faktor-faktor tersebut akan dicoba diujikan terhadap perusahaan yang listing di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2011. Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam
penelitian ini adalah rasio leverage, ukuran perusahaan, struktur aset yang dalam
penelitian terdahulu disebut intensitas aset tetap, pertumbuhan perusahaan,
investment opportunity set (IOS), penurunan kas dari aktivitas operasi, ownership
control, bonus dan merger dan akuisisi.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Keputusan Revaluasi Aset Tetap pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011”
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini terdapat beberapa pertanyaan yang menjadi rumusan
masalah, diantaranya:
1. Bagaimana pengaruh rasio leverage terhadap keputusan revaluasi aset tetap
pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011?
2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap keputusan revaluasi aset
tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011?
3. Bagaimana pengaruh struktur aset terhadap keputusan revaluasi aset tetap
9
4. Bagaimana pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap keputusan revaluasi
aset tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011?
5. Bagaimana pengaruh investment opportunity set (IOS) terhadap keputusan
revaluasi aset tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia
tahun 2011?
6. Bagaimana pengaruh penurunan kas dari aktivitas operasi terhadap keputusan
revaluasi aset tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia
tahun 2011?
7. Bagaimana pengaruh ownership control terhadap keputusan revaluasi aset
tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011?
8. Bagaimana pengaruh merger dan akuisisi terhadap keputusan revaluasi aset
tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011?
9. Bagaimanai pengaruh leverage, ukuran perusahaan, intensitas aset tetap,
pertumbuhan perusahaan, investment opportunity set (IOS), penurunan kas
dari aktivitas operasi, ownership control, dan merger dan akuisisi terhadap
keputusan revaluasi aset tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek
Iindonesia tahun 2011?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari, menganalisa,
10
Ai Nurjanah, 2013
penurunan kas dari aktivitas operasi, ownership control, dan merger dan akuisi
terhadap keputusan revaluasi aset tetap pada perusahaan yang listing di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2011.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan beberapa pertanyaan dalam rumusan masalah, maka tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk menjawab hal tersebut sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh rasio leverage terhadap keputusan revaluasi aset tetap
pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011.
2. Mengetahui pengaruh ukuran terhadap keputusan revaluasi aset tetap pada
perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011.
3. Mengetahui pengaruh struktur aset terhadap keputusan revaluasi aset tetap
pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011.
4. Mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap keputusan revaluasi
aset tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011.
5. Mengetahui pengaruh investment opportunity set (IOS) terhadap keputusan
revaluasi aset tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia
tahun 2011.
6. Mengetahui pengaruh penurunan kas dari aktivitas operasi terhadap
keputusan revaluasi aset tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek
11
7. Mengetahui pengaruh ownership control terhadap keputusan revaluasi aset
tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011.
8. Mengetahui pengaruh merger dan akuisisi terhadap keputusan revaluasi aset
tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Iindonesia tahun 2011.
9. Mengetahui pengaruh leverage, ukuran perusahaan, intensitas aset tetap,
pertumbuhan perusahaan, investment opportunity set (IOS), penurunan kas
dari aktivitas operasi, ownership control, dan merger dan akuisisi terhadap
keputusan revaluasi aset tetap pada perusahaan yang listing di Bursa Efek
Iindonesia tahun 2011.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis dalam penelitian ini adalah untuk memperluas wawasan
dan pengetahuan mengenai revaluasi aset tetap dan beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Kegunaan lain yaitu untuk menerapkan materi yang telah
diperoleh di bangku perkuliahan sekaligus menggali materi-materi lain yang
mendukung penelitian. Selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi ke
depannya bagi peneliti selajutnya yang melakukan penelitian dalam kajian ilmu
sejenis.
1.4.2 Kegunaan Praktis
12
Ai Nurjanah, 2013
Hasil penelitian dapat dijadikan acuan oleh manajemen, dalam
pengambilan keputusan penggunaan kebijakan akuntansi aset tetap dimasa depan
jika perusahaan akan menggunakan revaluasi aset sebagai kebijakan akuntansi
atas aset tetapnya.
2. Bagi Pengguna Laporan Keuangan Lainnya
Dengan adanya penelitian ini diharapkan pengguna laporan dapat
mengetahui dengan jelas apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan
dalam melakukan revaluasi aset, sehingga dapat memberikan gambaran dalam
BAB III
METODE DAN OBJEK PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu: “Sasaran
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang
sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu).”
Objek penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah, rasio leverage,
ukuran perusahaan, struktur aset dan pertumbuhan perusahaan, investment
opportunity set (IOS), penurunan kas dari aktivitas operasi, ownership control,
dan merger dan akuisisi.
Penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011. Dipilihnya periode tahun 2011 dikarenakan data tahun
2011 dianggap aktual, karena data masih baru dan juga terhadap data ini
kemungkinan tidak akan ada lagi perubahan-perubahan berarti.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan dan manfaat
penelitian, diperlukan suatu metode yang tepat, sehingga penelitian yang
51
Ai Nurjanah, 2013
metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tetentu.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka sesuai dengan variabel-variabel yang
diteliti, penelitian yang dilakukan dirancang dengan analisis deskriptif dan
verifikatif melalui pendekatan kuantitatif.
Menurut Suryana dan Riduwan (2010:30) analisis deskriptif adalah
analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun
secara kelompok. Tujuannya adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki atau diteliti . Sedangkan menurut Suryana (2010:20) metode
deskriptif digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri dan sifat-sifat dari suatu
fenomena yang dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis
data, dan menginterpretasikannya.
Metode verifikatif menurut Hasan (2006:22) “adalah menguji kebenaran
suatu dalam bidang yang telah ada dan digunakan untuk menguji hipotesis yang
menggunakan perhitungan-perhitungan statistik”. “Tujuan dari metode verifikatif
adalah untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna menyusun teori baru dan
menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru” (Suryana:2010:20)
Selanjutnya metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu upaya
pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal
(logical positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai
logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi (Waston dalam Trianto,
52
berlangsung secara ringkas, terbatas, dan memilah-milah permasalahan menjadi
bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka (Trianto,2010:174).
Berdasarkan beberapa konsep diatas dapat disimpulkan bahwa metode
deskriptif dan verifikatif melaluai pendekatan kuantitatif adalah suatu metode
yang digunakan untuk menggambarkan dan menguji hasil keilmuan yang telah
ada, menguji setiap variabel yang diselidiki melalui pengumpulan data,
pengolahan data, penganalisisan data dan menginterpretasikanya dalam pengujian
hipotesis.
Dalam penelitian ini metode tersebut digunakan untuk mengetahui
gambaran dan menguji pengaruh rasio leverage, ukuran perusahaan, struktur aset,
pertumbuhan perusahaan, investment opportunity set (IOS), penurunak kas dari
aktivitas operasi, ownership control, dan merger dan akuisisi terhadap keputusan
perusahaan dalam melakukan revaluasi aset.
3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel 3.2.2.1Definisi Variabel
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
penelitian (Suharsimi Arikunto,2009:96). Sedangkan meurut Sugiyono (2009:3)
variabel adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya. Dua dari beberapa macam variabel yang dikemukakan
53
Ai Nurjanah, 2013
Sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas atau variabel independen adalah rasio leverage, ukuran perusahaan, struktur
aset, pertumbuhan perusahaan, investment opportunity set (IOS), penurunan kas
dari aktivitas operasi, ownership control, dan merger dan akuisisi.
2. Variabel Terikat / Dependent Variable (Y)
Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen, dalam bahasa
Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah revaluasi aset.
Dalam penelitian ini variabel terikat atau revaluasi aset diukur
menggunakan metode dummy. Metode dummy adalah metode yang digunakan
untuk menjadikan variabel yang bukan variabel kuantitatif menjadi variabel
kuantitatif. Dengan menggunakan metode dummy revaluasi aset dikategorikan
berdasarkan perusahaan yang melakukan dan tidak melakukan revaluasi aset.
Untuk perusahaan yang melakukan revaluasi aset dikategorikan kedalam kategori
1, dan untuk perusahaan yang tidak melakukan revaluasi aset dikategorikan
kedalam kategori 0.
3.2.2.2Operasinal Variabel
54
Operasional Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala
Independen (X1)
Rasio
Leverage
Rasio utang menunujukan sejauhmana utang dapat ditutupi oleh aset. Bisa juga dibaca berapa porsi utang dibanding dengan aset. Supaya aman porsi utang terhadap aset harus lebih kecil. Sofyan (2008:304
total utang / total aset Rasio
Independen (X2)
Ukuran Perusahaan
Menggambarkan besar ke-cilnya suatu perusahaan ya-ng ditunjukkan oleh total aset, jumlah penjualan, rata total penjualan dan rata-rata total aset. Ferry dan Jones (dalam Sujianto, 2001),
Menunjukan proporsi aset tetap terhadap total aset yang dimiliki oleh peru-sahaan (Weston dan Brigham, 2005:175).
total aset tetap / total aset fitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang
da-IOS ditunjukan sebagai besarnya nilai perusahaan yang tergantung pada pe-ngeluaran - pepe-ngeluaran ya-ng ditetapkan manajemen dimasa yag akan datang, yang pada saat ini meru-papan pilihan-pilihan inves-tasi yang diharapkan akan menghasilkan imbal hasil
55 setara kas dari kegiatan rutin perusahaan.Seng dan Su (2010)
Kondisi dimana sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu atau/ kelompok sehingga indvidu atau kelompok memiliki jumlah saham relatif dominan dibandingkan de-ngan pemegang saham lainnya.Sehingga pemegang saham bisa melakukan pengendalian terhadap
ma-Merger atau amalgamation,
merupakan penggabungan bersama dua atau lebih perusahaan menjadi satu bi-snis menurut basis yang di-setujui semua pihak oleh manajemen perusahaan dan
pemegang saham.
(Christopher, 2006: 373).
Akuisisi dapat diartikan sebagai pengambilalihan
56
aktiva tetap dalam laporan keuangan tidak lagi men-cerminkan nilai yang wajar (Waluyo dan Wirawan, 2002:122))
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:61) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Sedangkan menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:7) populasi adalah kumpulan
dari semua kemunginan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain, yang menjadi
objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka yang akan menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesa tahun
2011 yaitu sebanyak 422 perusahaan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2009:62). Sedangkan menurut Suharyadi dan Purwanto
(2009:7) “sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi
perhatian”.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple
random sampling. Dimana menurut Sugiyono (2011: 64) “simple random
57
Ai Nurjanah, 2013
dapat menentukan besaran sampel maka digunakan Rumus Slovin (Husein
Umar,2003:102) sebagai berikut:
205,35/ 205 perusahaan
Keterangan:
n = Besaran Sampel
N = Besaran Populasi
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
Ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel) yaitu 5 %
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data yang diperlukan mengenai objek penelitian. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yang diambil dari
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
Menurut Sugiyono (2012,193) “data sekunder merupakan sumber data
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Teknik
pengumpulan data guna memenuhi data yang diperlakukan dilakukan dengan
teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara menelaah
dokumen-dokumen yang diperoleh dari subjek penelitian yang berkaitan dengan
58
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Teknik Analisis Data
Setalah data penelitian terkumpul, langkah selajutnya adalah menganailisis
data. Tujuannya adalah untuk menyusun dan menginterpretasikan data
(kuantitatif) yang sudah diperoleh. (Bambang Prasetyo,2005:168).
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriftif dan verifikatif
melalui pendekatan kuantitatif. “Metode deskriptif digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi” (Sugiyono,2010:206). Statistik deskriftif
digunakan untuk mendeskripsikan dan membarikan gambaran mengenai distribusi
frekuensi variael-variabel penelitian, nilai maksimum, nilai minimum dan standar
deviasi. Varibel-variabel ini adalah rasio leverage, ukuran perusahaan, struktur
aset, pertumbuhan perusahaan, investment opportunity set (IOS), penurunan kas
dari aktivitas operasi serta ownership control. Sementara untuk variabel merger
dan akuisisi serta revaluasi aset menggunakan metode analisis modus. Hal ini
disebabkan karena kedua variabel tersebut bersekala nominal. Menurut Ghazali
(2005:3) Skala nominal merupakan skala pengukuran kategori semata tanpa nilai
intrinsik, oleh sebab itu tidaklah tepat menghitung nilai rata-rata (mean) dan
stadar deviasi dari variabel tersebut.
Metode verifikatif pada dasarnya bertujuan untuk menguji kebenaran dari
59
Ai Nurjanah, 2013
(2007:6) metode verifikatif adalah: “penelitian melalui pembuktian untuk menguji
hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan suatu perhitungan statistika sehingga
didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau diterima”. Maka
yang dilakukan adalah melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah dibuat
sebelumnya.
3.2.5.2Pengujian Hipotesis 1) Penentuan Hipotesis
Dalam perumusan hipotesis antara hipotesisi nol (H0) dan hipotesisi
alternative (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lainnya
pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu apabila H0
-ditolak pasti Ha diterima (Sugiyono,2009:87) Adapun masing-masing hipotesis
yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
H0-1 :Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara rasio leverage
terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset
Ha-1 :Terdapat pengaruh signifikan anatara rasio leverage terhadap
keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset
H0-2 :Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara ukuran perusahaan
terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset
Ha-2 :Terdapat pengaruh signifikan anatara ukuran perusahaan terhadap
60
H0-3 :Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara struktur aset terhadap
keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset
Ha-3 :Terdapat pengaruh signifikan anatara struktur aset terhadap
keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset
H0-4 :Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara pertumbuhan
perusahaan terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan
revaluasi aset
Ha-4 :Terdapat pengaruh signifikan anatara pertumbuhan perusahaan
terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset
H0-5 : Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara investment opportunity
set (IOS) terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan
revaluasi aset
Ha-5 : Terdapat pengaruh signifikan anatara investment opportunity
terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset
H0-6 : Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara penurunan kas dari
aktivitas operasi terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan
revaluasi aset
Ha-6 : Terdapat pengaruh signifikan anatara penurunan kas dari aktivitas
operasi terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi
aset
H0-7 : Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara ownership control
61
Ai Nurjanah, 2013
Ha-7 : Terdapat pengaruh signifikan anatara ownership control terhadap
keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset
H0-8 : Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara merger dan akuisisi
terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset
Ha-8 :Terdapat pengaruh signifikan anatara merger dan akuisisi terhadap
keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset
H0-9 : Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara rasio leverage, ukuran
perusahaan, struktur aset dan pertumbuhan perusahaan, investment
opportunity, penurunan kas dari aktivitas operasi, ownership
control, dan merger dan akuisisi terhadap keputusan perusahaan
dalam melakukan revaluasi aset.
Ha-9 : Terdapat pengaruh signifikan anatara rasio leverage, ukuran
perusahaan, struktur aset dan pertumbuhan perusahaan, investment
opportunity set (IOS), penurunan kas dari aktivitas operasi,
ownership control, dan merger dan akuisisi terhadap keputusan
perusahaan dalam melakukan revaluasi aset.
2) Regresi Logistik
Menurut Hosmer dan Lemeshow (dalam Maria:2005) regresi logistik
adalah suatu metode analisis statistik yang menggambarkan hubungan atara
variabel dependen yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satua atau lebih
variabel independen. Hal ini sejalan dengan pendapat Ghozali (2005:9) yang
62
penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau non
metrik) dan variabel inpendennya kombinasi antara metrik dan non metrik.
Begitupun menurut Ali Rokhman (2010) regresi logistik digunakan untuk
mengetahui pengaruh satu variable independen atau lebih (X) terhadap satu
variable dependen (Y), dengan syarat:
a. Variabel dependent harus merupakan variable dummy yang hanya punya
dua alternatif. Misalnya puas atau tidak puas, dimana jika responden
menjawab puas maka kita beri skor 1 dan jika menjawab tidak puas kita
beri skor 0.
b. Variabel independent mempunyai skala data interval atau rasio.
Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan uji normalitas, karena
menurut Ghozali (2005:211) regresi logistik (logistik regression) tidak
memerlukan uji normalitas pada variabel bebasnya. Sedangkan menurut Gujarati
(dalam Ana 2012) regresi logistik (logistik regression) juga mengabakan
heteroscedacity, artinya disini variabel dependen tidak memerlukan
homoscedacity untuk masing-masing variabel independennya.
Dalam penggunaan regresi logistik menurut Santoso (2006:100) perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Uji Kelayakan Model
Kelayakan model regresi dinilai berdasarkan hasil uji Homser dan Leweshow
Goodness of Fit Test. Penilaian terhadap regresi ini dilakukan denga melihat
63
Ai Nurjanah, 2013
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi
dengan klasifikasi yang diamati
H1 :Terdapat perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan
klasifikasi yang diamati
Dengan dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat nilai
goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-Square. Dasar keputusan uji
Homser dan Leweshow adalah p-value > 0,05 maka tidak ada perbedaan yang
nyata antara model dengan data (model mampu memperidiksi nilai data)
sedangkan jika p-value < 0,05, maka terdapat perbedaan yang nyata antara model
dengan data (model tidak mampu memprediksikan nilai data).
b. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Penilaian keseluruhan model dalam regresi logistik (-2 log likehood)
merupakan penilaian terhadap -2 log likehood. Perhatikan angka -2 log
likehood pada awal block number =0, dan pada angka -2 log likehood pada block
number =1.Jika terjadi penurunan dalam nilai -2 log likehood (block number =
0 – block number =1) maka model dapat diterima karena cocok dengan data
(model fit dengan data) dan hal ini juga mengindikasikan bahwa model regresi
tersebut adalah regresi yang baik.
Log likelihood selain digunakan untuk menilai regresi secara keseluruhan
juga digunakan sebagai pengujian variabel secara simultan dalam regresi logistik.
Menurut Hosmer dan Lemeshow (dalam Maria:2005) Uji G atau uji kemungkinan
64
bebas secara simultan. Rumus umum yang digunakan:
Hosmer dan Lemeshow (dalam Maria : 2005)
Dimana:
L0 = Maksimum Lieklihood dari model reduksi (Reducal Model) atau
model yang terdiri dari konstanta saja
Lp = Maksimum Lieklihood dari model penuh (full model) atau dengan
semua variabel bebas.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
H0 : β1 =β2 =β3 =β4 = 0 (tidak terdapat pengaruh variabel bebas secara
simultan terhadap variabel tak bebas)
H1 :minimal ada satu βj ≠ 0 (ada pengaruh sedikitnya satu variabel bebas
terhadap variabel tak bebas) dimana j=1,2,3...n
Satistik G2 ini mengikuti distribusi Chi –square dengan derajat bebas p
sehingga hipotesisi ditolak jika G2 > X2(α,p) atau p-value < α, yang berarti variabel
bebas (X) secara bersama-sama mempengaruhi variabel tak bebas (Y).
c. Menguji Koefisien Regresi
Uji ini dilakukan setelah signifikansi model memutuskan bahwa minimal
ada satu variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel tak bebas.
Tujuannya untuk mencari tahu manakah variabel bebas yang signifikan
mempengaruhi variabel tak bebas tersebut. Pengujian keberartian parameter
65
Ai Nurjanah, 2013
H0 :βx = 0 (variabel bebas ke j tidak mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap variabel tak bebas)
Hi : βx ≠ 0 (variabel bebas ke j mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap
variabel tidak bebas)
Untuk j=1,2,3,4, diuji dengan statistik berikut :
β
Hipotesis akan ditolak jika W>X2(α,1) atau p-value < α yang berarti variabel
bebas Xn secara partial mempengaruhi pariabel tak bebas Y.
Model analisis regresi logisik yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ln (AR/1-AR)=β0+ β1FL +β2LnTA+β3SA+β4CG+β5IOS+β6DCFFO+β7OC+β8Mer+e
Keterangan :
Ln (AR/1-AR) : Simbol yang menunjukan model revaluasi aset
Β0 : nilai koefisien konstan
β1,β2, β3,β4 : berturut turut untuk nilai koefisien variabel (untuk 1,2,3,4
dikategorikan j)
FL : Simbol untuk Financial Leverage
TA : Simbol menggambarkan ukuran perusahaan (total aset)
SA : Simbol untuk struktur aset
CG :Simbol untuk Pertumbuhan Perusahaan (Company
Growth)
66
DCFFO : Simbol untuk Penurunan Kas dari Akrivitas Operasi/
Declining Cash Flow From Operation
OC : Simbol untuk Ownership Control
Mer : Simbol untuk Merger dan Akuisisi
108
Ai Nurjanah, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian regresi logistik terhadap faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keputusan revaluasi aset tetap pada perusahaan yang listing
di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 yag dilakukan dengan menggunakan tingkat
siginifikansi 0,05 (5%), dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Rasio leverage tidak berpengaruh terhadap keputusan revaluasi aset tetap.
Tinggi rendahnya rasio leverage tidak mempengaruhi perusahaan dalam
melakukan revaluasi aset. Hal ini disebabkan karena nilai rasio leverage
yang dipengaruhi oleh nilai aset yang direvaluasi dikecualikan oleh
kreditur sehingga tidak dapat meningkatkan jumlah pinjaman.
2. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap keputusan revaluasi aset
tetap. Besar kecilnya ukuran perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan
dalam melakukan revaluasi aset tetap. Hasil ini bertentangan dengan teori
akuntansi positif yang menyatakan bahwa perusahaan besar cenderung
memiliki tekanan lebih besar sehingga dapat melakukan revaluasi untuk
menurunkan pajak. Hal ini disebabkan karena di Indonesia peningkatan
atas revaluasi aset tetap dikenakan pajak final sebesar 10 %, sehingga
tujuan revaluasi yang awalanya untuk menghemat pajak tidak berarti
109
3. Struktur aset berpengaruh terhadap keputusan revaluasi aset tetap.
Peningkatan struktur aset tetap akan berpengaruh terhadap peningkatan
keputusan revaluasi aset. Hal ini disebabkan karena aset tetap digunakan
dalam sebagian besar kegiatan operasional perusahaan. Peningkatan aset
tetap diharapkan dapat meningkatkan laba perusahaan dimasa yang akan
datang.
4. Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap keputusan revaluasi
aset tetap. Tinggi rendahnya pertumbuhan perusahaan tidak
mempengaruhi perusahaan dalam melakukan revaluasi aset. Hal ini
disebabkan karena perusahaan yang pertumbuhannya cepat maupun
lambat tetap membutuhkan modal khusunya aset tetap untuk
meningkatkan profitabilitas dimasa yang akan datang.
5. Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh terhadap keputusan
perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap. Pengaruh yang terjadi
merupakan pengaruh negatif, hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi
tingkat investment opportunity set (IOS) berpengaruh terhadap penurunan
keputusan revaluasi aset tetap. Hal ini disebabkan karena dengan
meningkatnya investment opportunity set (IOS) perusahaan, maka
otomatis nilai aktiva perusahaan telah menunjukan angka yang baik,
sehingga tidak lagi diperlukan revaluasi aset untuk meningkatkan peluang
investasi.
110
Ai Nurjanah, 2013
tidak mempengaruhi perusahaan dalam melakukan revaluasi aset. Hal ini
disebabkan karena arus kas dari aktivitas operasi hanya hanya bagian dari
tiga arus kas perusahaan secara keseluruhan. Penurunan arus kas operasi
dapat diimbangi dengan kenaikan arus kas dari kegiatan investasi maupun
pendanaan.
7. Ownership control berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam
melakukan revaluasi aset tetap. Peningkatan ownership control akan
berpengaruh terhadap peningkatan keputusan revaluasi aset.. Hal ini
disebabkan karena pihak manajemen pada perusahaan dengan saham
terkonsentrasi atau terkontrol oleh pemilik akan selalu mengikuti
kebutuhan pemilik dalam pengambilan keputusan salah satunya keputusan
revaluasi aset tetap.
8. Merger dan akuisisi tidak berpengaruh terhadap keputusan revaluasi aset
tetap. Tinggi rendahnya rasio leverage tidak mempengaruhi perusahaan
dalam melakukan revaluasi aset. Hal ini disebabkan karena akuisisi lebih
menekankan pada pengambilan atau pemindahan kepemilikan secara
keseluruhan perusahaan tidak hanya dilakukan pada aset tetap saja.
9. Secara keseluruhan rasio leverage, ukuran perusahaan, struktur aset,
pertumbuhan perusahaan, investment opportunity set (IOS), penuruna kas
dari aktivitas operasi, ownership control, merger da akuisisi berpengaruh
terhadap keputusan revaluasi aset. Hal ini menunjukan setidaknya terdapat
111
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya, meneliti lebih banyak variabel-variabel lain
yang kemungkinan dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan
revaluasi aset tetap yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti bonus,
international stakeholder, profitabilitas dan variabel lain, sehingga hasil
penelitian lebih kaya lagi.
2. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap. Bagi
perusahaan hendaknya lebih memperhatikan faktor investment opportunity
set (IOS), struktur aset dan ownership control sehingga dapat
meningkatkan revaluasi aset tetap perusahaan, dengan demikian
perusahaan dapat menunjukan kondisi yang baik sehingga dapat
DAFTAR PUSATAKA
Referensi Buku
Aduardus,Tandelilin.2010.Fortofilio dan Investasi. Yogyakarta:Konisius
Ahmad,Komaruddin.2004.Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio,Edisi
Revisi.Jakarta:Penerbit Rieka Cipta
Arikunto, Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieka Cipta
Asep,Suryana Natawiria dan Riduwan. 2010. Statistika Bisnis. Bandung:Alfabeta
Bambang,Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah.2005.Metode Penelitian Kuantitatif:Teori dan Aplikasi.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Dadang,Sadeli.2008.Manajemen Keuangan.Suatu Pengantar.Bandung:Rizqi
Press
Dermawan,Wibisono.2006.Manajemen Kinerja.Konsp, Design, dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta:Erlagga
Harmono.2009.Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan
Teori, Kasu, dan Riset Bisnis.Jakarta: Bumi Aksara.
Hery.2012.Mengenal dan Memahami Laporan Keuangan.Jakarta: CAPS
Husein,Umar.2003.Metode Riset Akuntansi Terapan.Jakarta:Ghalia Indonesia.
Imam,Ghozali.2005.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang : Badan Penerbit UNDIP
Irham,Fahmi.2011. Analisis Kinerja Keuangan:Panduan Bagi Akademisi,Manajer,dan Investor untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan.Bandung: Alfabeta
Iqbal,Hasan.2006.Analisis data Penelitian Dengan Statistik.Jakarta: PT Bumi Aksara
Kieso,Weygandt,Kimmel.Accounting Principle 8th Edition.Wiconsin:Jhon Wiley
Lukman,Syamsudin.2007. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi
dalam:Perencanaan,Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan).Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Sofyan,Syafri Harahap.2008.Analisis atas Laporan Keauangan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Sri Dewi,Ari Ambarwati.2010.Manajemen Keuangan Lanjut.Yogyakarta:Graha Ilmu
Suryana.2010.Metododlogi Penelitian: Model Praktisi Penelitian Kuantitaif dan
Kualitatif.Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Bisnis.Bandung:Alfabeta ---.2011.Statistik untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta ---.2010.Metode Penelitian Bisnis.Badung.Alfabeta ---.2009.Statistika untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta.
---.2006.Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif dan R&B.Bandung:Alfabeta.
Suharyadi & Purwanto.2009.Statistika: Untuk Ekonomi dan Keungan
Modern.Jakarta:Salemba Empat
Thomas,Sumarsan.2011.Akuntasi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis.Jakarta: PT Indeks
Trianto.2010.Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.Jakarta:Kencana.
Waluyo dan Wirawan B. Ilyas.2002.Perpajakan Indonesia Edisi Revisi.Jakarta:Saleba Empat
Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham.2005. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta: Erlangga
Zaki Baridwan.2004. Intermediate accounting edisi kedelapan.Jogjakarta BPFE
Referensi Jurnal
Anna,Setiana.2012.Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan
Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Sektor Jasa Transportasi yang Listing di BEI Periode 2007-2011. Skripsi.
Bandung.FPEB UPI
Bambang,Mudjiono.2009.Manajemen Pajak: Revaluasi Aktiva. modul. Jakarta:Universitas Mercu Buana
Brown, P., Izan, H. Y., & Loh, A. L. (1992). Fixed asset revaluations and
managerial incentives. Abacus, 28(1), 36-57.
Cotter,Julie.Asset Revaluation and Debt Contacting.Queensland: The University of Southern Queensland
Cotter, J., & Zimmer, I. (1995). Asset revaluations and assessment of borrowing
capacity. Abacus, 31(2), 136-151.
David Aboody, Mary E. Barth dan Ron Kasznik (1999).Revaluation of Fixed
Assets and Future Firm Performance:Evidence from the UK. Journal of Accounting and Economics
Devi,Novtiyaning Pamungkas.2012.Telaah Kritis Mengenai Financial Performance Perusahaan Saat Sebelum dan Sesudah Merger & Akuisisi pada Industri Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2009.Skripsi.Yogyakarta.Universitas Negeri Yogyakarta
Egy dan Erly.2012. Pengaruh Negosiasi debt Contracting dan Political Cost
Terrhadap Perusahaan Untuk Melakukan Revaluasi Aset Tetap (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010.) SNAB 1.
Emmanuel,George Latidris & George Kilirgiotis.2011.Incentive for fixed asset
revaluation:The UK Evidence.Athena:University of Thessaly
Hendro,Hendarno.2008.Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Berbasis
Harga terhadap Real Growt Perusahaan di BEI.Skripsi.Bandung.FE
Widyatama
Heny,Irawati.2001.Revaluasi Aktiva Tetap da pengaruhnya Terhadap Solvabilitas
Perusahaan.Skripsi.Semarang: FE Unika Soegijapranata
Ink Tay.2009.Fixed Asset Revaluation: Management Incentives and Market
Jefri,Riyadi Kusuma.2008.Investment Opportunity Set (IOS) dan Realisasi
Perumbuhan Perusahaan dalam Menerapka Kebijakan Pendanaan dan Kebijakan Deviden.Tesis.Jakarta:FEUI
Lin, Y. C., & Peasnell, K. V. (2000a). Fixed Asset Revaluation and Equity
Depletion in the UK. Journal of Business Finance & Accounting, 27(3-4),
359-394.
Lin, Y. N., & Peasnell, K. V. (2000b). Asset Revaluation and Current Cost
accounting: UK Corporate Disclosure Decisions in 1983. British
Accounting Review, 32, 161-187.
Mardiyah, Aida Ainul. 2002. Pengaruh Asimetri Informasi dan Disclosure
Terhadap Cost of Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 5 (2):
229-225.
Maria,Wuri Handayani.2005.Analisis Regresi Logistik untuk Menentukan
Faktor-faktor Ketertinggalan Desa di Kabupaten Bogor.Bogor:IPB
Missonier-Piera, F. (2007). Motives for Fixed Asset Revaluation: An Empirical
Analysis with Swiss Data. International Journal of Accounting, 42(2),
186-205.
Muhamad,Harmein Armia.2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Model Revaluasi sebagai Pengukuran Aset Tetap setelah Pengukuran Awal.Bandung.Unpad
Myers, S., & Majluf, N. (1984). Corporate Financing and Investment Decisions
When Firms have Information that Investors Do Not Have. Journal of
Financial Economics, 13(2), 187-221.
Nuryaman.2009.Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan,Ukuran Perusahaan, dan
Mekaisme Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sukarela.Junal Akuntansi.Jakarta.FEUI
Pierra, Fracnk Missonier .2007. Motives for Fixed Asset Revaluation : An
Empirical Analysis With Swiss Data. Cergy-Pontoise Cedex, France. The International Journal of Accounting.
Putra,Krisnanda.2009.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008).Skripsi.Semarang:Universitas Diponegoro
Saidi.2004.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur Go Publik di BEJ tahun 1997-2002.
Seng dan Su.2010. Manajerial Incentives Behind Fixed Asset Revaluation :
Evidence From New Zealand Firms. Dunedin, New Zealand
Sri Rahayu.2007.Prosedur penarikan aktive tetap berwujud pada PT PLN
(Persero) distribusi jawa tengah dan D.I Yogyakarta.Jurnal
Akuntansi.Semarang:Universitas Negeri Semarang.
Sudarmadji, A. M. dan Lana Sularto, 2007. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap
Luas Voluntary Disclosure Laporan keuangan Tahunan ”, Jurnal PESAT
(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil), Volume 2, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Sujianto, Agus Eko. 2001. Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi
Struktur Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Vol. 2. No. 2.
Sulistiono. 2009. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2006-2008. Skripsi. Akuntansi. Universitas Negeri Semarang.
Taswan.2003.Analisis pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang dan
Deviden Terhadap Nilai Perusahaan serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Whittred, G., & Chan, Y. K. (1992). Asset Revaluations and the Mitigation of
Underinvestment. Abacus, 28(1), 58-74.
Yenny,Wulansari.2013.Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas Dan
Leverage Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI.Skripsi.Padang: FE Universitas Negeri Padang.
Referensi Peraturan dan Kebijakan
IAI.2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuanga No 16 tentang Aset
IAI.2009.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 20 tentang Kombinasi
Bisnis.
UU No 17 tahun 2000 Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
Refernsi Media Online
Andy Perdana Handoyo, 2012. Keuntungan dan Kerugian Perusahaan bagi Perusahaan yang Melakukan Revaluasi Aset [online] tersedia: ( http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kap-news/865
keuntungandankerugianbagiperusahaanyangmelakukanrevaluasiasettetap
www.bps.go.id
www.finance.yahoo.com
www. idx.co.id
www.liputan6.com