• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Dan Makna Wushu Sebagai Senam Kesehatan Di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Fungsi Dan Makna Wushu Sebagai Senam Kesehatan Di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

FUNGSI DAN MAKNA WUSHU SEBAGAI SENAM KESEHATAN DI YAYASAN KUSUMA WUSHU INDONESIA

棉兰邱氏武术馆传播武术作用和意义

Mián lán qiū shì wǔshù guǎn chuánbò wǔshù zuòyòng hé yìyì

SKRIPSI

DISUSUN OLEH : EFI ERPIANA DAULAY 090710006

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRACT

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan ke Khadirat Allah SWT atas segala berkah, kasih, karunia dan ridho-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dan tak lupa pula shalawat beriringkan salam ke Ruh Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang kita harapkan syafaatnya di kemudian hari kelak. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sastra pada Departemen Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Terimakasih yang tak terhingga penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda tercinta H. Muhammad Kamil Daulay dan Ibunda tercinta Hj. Megawati Hasibuan yang merupakan sumber semangat dan inspirasi terbesar dalam hidup penulis yang selalu memberikan kasih sayang, bimbingan, nasehat, motivasi, material dan do’a yang tiada hentinya kepada penulis.

Selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, nasehat, do’a dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini :

(4)

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A selaku Ketua Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M. Si selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Fadlin, M.A selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan dukungan, masukan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini serta telah sabar membimbing saya.

5. Ibu Shen Mi, M.A selaku dosen pembimbing II, yang telah menyediakan waktu untuk membimbing saya dalam menulis skripsi ini ke dalam bahasa Mandarin.

6. Seluruh dosen Jinan University yang mengajar di Program Studi Sastra Cina dan seluruh staf pengajar Program Studi Sastra Cina lainnya yang telah memberikan ilmu dan didikan selama masa perkuliahan.

7. Bapak pengurus di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, begitu juga kepada abang dan adik para atletnya.

(5)

9. Sahabat-sahabatku sayang yang sudah menjadi keluarga baru bagiku sekaligus teman yang ada disaat susah maupun senang: Yurisa Ismi Rangkuti, Devi Alvionita Alindra, Mutiara Pratiwi, Dewi Chairaniha.

10.Teman spesialku Fadli Pratama yang juga terus memberi dukungan.

11.Teman-teman mahasiswa Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara stambuk 2009, Nyerli, Fenny, Anne, Junita, Monika, Novia, Yaser, Juan, Alfian, Roy, Jun P, Mayra, Stefani, Desy, Harry, Elvy, Denbay, Dita, Tiwi, Indri, Rahma, Tri Utari, Sofia, dan Fitria Halim, serta kakak, abang dan sahabat serta adik Sastra Cina yang tidak dapat disebutkan satu persatu, Terimakasih untuk doa dan dukungannya. Akhir kata, terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya, khususnya Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan balasan atas kebaikan kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Amin yaaa Rabbal’alamin.

Medan, September 2013

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

KATA PENGANTAR ··· ii

DAFTAR ISI ··· v

DAFTAR GAMBAR ··· viii

BAB I PENDAHULUAN ··· 1

1.1Latar Belakang Masalah ··· 1

1.2Batasan Masalah ··· 7

1.3Rumusan Masalah ··· 7

1.4Tujuan Penelitian ··· 7

1.5Manfaat Penelitian ··· 7

1.5.1 Manfaat Teoritis ··· 7

1.5.2 Manfaat Praktis ··· 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI ··· 9

2.1Tinjauan Pustaka ··· 9

2.2Konsep ··· 10

2.2.1 Fungsi ··· 11

2.2.2 Makna ··· 11

2.2.3 Kebudayaan ··· 12

2.2.4 Wushu ··· 14

2.2.4.1Lima Elemen Alam dalam Wushu ...15

2.2.4.2Jurus dalam Wushu ...16

2.2.4.3Properti atau Senjata ...17

2.2.5 Senam ...18

2.2.6 Kesehatan ………...…18

2.3Landasan Teori ··· 19

BAB III METODE PENELITIAN ··· 21

3.1 Data dan Sumber Data ··· 23

3.2 Teknik Pengumpulan Data ··· 24.

3.2.1 Observasi ··· 25

(7)

3.2.3 Kepustakaan ··· 26

3.3 Teknik Analisa Data ··· 26

3.4 Lokasi Penelitian ··· 28

BAB IV GAMBARAN UMUM ··· 29

4.1Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, Medan ··· 29

4.1.1 Atlet ··· 30

4.1.2 Iuran / biaya persyaratan pendaftaran, jumlah atlet dan Wushu ··· 32

4.2Sejarah Masuknya Wushu ke Kota Medan ··· 34

4.3Perkembangan Wushu ··· 38

4.4Jenis-jenis Wushu ··· 42

4.4.1 Taijiquan ··· 42

4.4.2 Changquan ··· 47

4.4.3 Nanquan ··· 54

BAB V FUNGSI DAN MAKNAWUSHU SEBAGAI SENAM KESEHATAN DI YAYASAN KUSUMA WUSHU INDONESIA ... 59

5.1Fungsi Wushu ··· 59

5.2 Makna Wushu ··· 64

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ··· 66

6.1Simpulan ··· 66

6.2Saran ··· 69

DAFTAR PUSTAKA ··· 70

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gerakan Taiji ketika mengatur pernafasan

Gambar 4.3 Gerakan dasar Taijiquan Gambar 4.4 Gerakan Changquan

Gambar 4.5 Gerakan dasar Changquan

Gambar 4.6 Pukulan Nanquan

Gambar 4.7 Pukulan Nanquan Gambar 4.7 Gerakan Dasar Nanquan

(9)

ABSTRACT

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Wushu di Indonesia kini mendapat perhatian yang istimewa dari masyarakat, yang dulunya hanya dimainkan oleh orang-orang tua yang dari golongan tertentu saja kini telah memasyarakat. Tidak ada data resmi kapan Wushu masuk ke Indonesia, tetapi sejak puluhan tahun silam telah dimainkan di berbagai tempat di Indonesia, seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang dan masih banyak di daerah lain. Wushu berstandar Internasional dikenal dan dipopulerkan di Indonesia pada akhir Oktober 1992 yang diprakarsai oleh tokoh olahraga I Gusti Kompyang (IGK) Manila. Selain itu Manila juga seorang pensiunan Mayor Jendral TNI AD (POM ABRI), dan pada saat itu Manila adalah ketua umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) pertama yang berhasil membawa Wushu Indonesia ke forum Internasional. Manila juga disebut-sebut sebagai Bapak Wushu Indonesia.

(11)

membentuk organisasi Wushu, dan ajakan itupun mendapat sambutan hangat dari berbagai daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan terutama Sumatera Utara. Maka terbentuklah yang dinamakan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) pada tanggal 10 November 1992.

Di Medan, Yayasan Kusuma Wushu Indonesia merupakan tempat latihan Wushu tesbesar yang didirikan oleh Master Supandi Kusuma. Mulai dibangun pada tahun 1997, dan terselesaikan pada tahun 1999, dan diresmikan pada tanggal 18 Maret 2001 oleh Ketua Umum KONI Pusat Bapak Wismoyo Arismunandar dan Gubernur Sumatera Utara Bapak T. Rizal Nurdin bersamaan dengan peresmian Pelatnas SEA Games ke 21 tahun 2001, serta pelantikan pengurus daerah Wushu Sumatea Utara untuk periode tahun 2001-2005. Sejak pertama kali dipergunakan untuk pembinaan atlet, padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia telah dipercayakan oleh Pengurus Besar Wushu Indonesia dan KONI pusat sebagai tempat pemusatan latihan nasional untuk menghadapi saat-saat seperti SEA Games dan Asian Games dan Kejuaraan Dunia Wushu.

(12)

Cina merupakan salah satu negara yang memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Cina dikenal sebagai bangsa dengan peradaban yang begitu tinggi. Masyarakat dunia mengenal nilai-nilai budaya Cina sebagai sesuatu yang terus-menerus berkembang. Salah satu contoh yaitu Wushu.

Wushu merupakan salah satu komponen penting di dalam warisan kebudayaan Tionghoa yang telah mempunyai sejarah ribuan tahun. Wushu atau yang seringkali juga disebut Kungfu yang berasal dari Tiongkok kuno, dan tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui seseorang yang merupakan orang Tionghoa bernama Hua Ren yang pergi merantau. Sejarah munculnya Wushu sendiri sudah tidak bisa ditelusuri lagi, karena usianya yang sudah ribuan tahun. Mungkin sama tuanya dengan sejarah Tiongkok yaitu seringnya terjadi peperangan. Di saat itu seni untuk berperang dan mempertahankan diri sudah dikenal, namun dalam bentuk yang masih sederhana. Mungkin dari sinilah asal muasal seni beladiri yang disebut Wushu itu mucul.

(13)

Whusu di Indonesia lebih dikenal dengan nama Kuntau dan lebih populer dengan nama Kungfu merupakan seni bela diri yang berguna baik untuk kesehatan, seni maupun untuk pembelaan diri. Whusu merupakan warisan budaya Cina yang sangat berharga yang sudah lama dipraktekkan di Indonesia. Daya tarik Wushu adalah pada lengkapnya seni ini dilihat dari aspek olah raga, kesehatan, bela diri, seni maupun pada kemampuannya membangun sifat ksatria. Whusu sejauh ini dipraktekkan baik secara terangkai dalam gerakan yang berkesinambungan maupun secara terpisah-pisah satu demi satu. Kini para peminat Wushu di Indonesia terus berkembang, apalagi dengan semakin intensifnya digelar berbagai kejuaraan di arena lokal, nasional, bahkan internasional. Meskipun demikian, sebagian besar orang mempraktekkannya semata-mata sebagai olah raga yang menyehatkan, di samping itu ada pula yang menekuninya sebagai seni bela diri.

Dalam bahasa Cina Wushu berarti seni perkasa atau seni perang. Di daratan Cina, Wushu juga disebut dengan kuoshu yang berarti seni nasional karena masyarakat di Cina sebagian besar memang sangat fanatik dalam mencintai seni ini sehingga menguasai seni ini dapat memberikan simbol keperkasaan bagi seseorang. Istilah lainnya yang dikenal oleh murid-murid Wushu di Barat adalah chungkuo chuan dan shuai shiao yang berarti tinju Cina atau gulat.

(14)

hingga kini semakin mendongkrak popularitas Wushu adalah Chen Lung yang lebih dikenal dengan nama Jacky Chen dan Li Lian Jie dengan nama Jet Lee. Sebenarnya dalam bahasa Cina Kungfu sendiri memiliki arti yang luas daripada sekedar seni nasional atau seni bela diri saja. Kungfu dapat berarti disiplin atau keterampilan yang membutuhkan usaha keras untuk bisa menguasainya. Kungfu juga berarti usaha keras yang dijalankan, suatu tugas, kekuatan, suatu penguasaan dari bidang pendidikan atau keterampilan dalam segala bentuknya. Sering pula Kungfu digunakan sebagai ekspresi dari upaya suatu latihan. Dengan demikian setiap ahli dari suatu seni khusus atau ilmu pengetahuan bisa dikatakan sebagai guru besar Kungfu.

Wushu dikembangkan selama berabad-abad oleh masyarakat Cina, seiring dengan upayanya untuk mempertahankan hidup. Perkembangannya dimulai dari masyarakat terdahulu, meskipun pada saat itu bentuk Wushu jauh dari indah sebagaimana yang tampak pada saat sekarang. Pada saat itu Wushu muncul dari kebutuhan masyarakat untuk mempertahankan diri dari binatang buas dan dalam rangka mencari makan.

(15)

Wushu lebih mengutamakan tenaga dalam dan luar yang harus bersatu, keharmonisan gaya yang alamiah (bentuk luar), gerak tangan, mata dan tubuh serta kekuatannya sehingga tercapai kharisma dan wibawa. Wushu selalu memperhatikan Chi (energi) yang diendapkan. Wushu mengutamakan penyaluran tenaga dalam dan otot secara lancar, baik, logis dan tepat. Wushu sport dari permulaan mengutamakan energi yang harus bisa menembus terus menerus, tidak terputus-terputus. Walaupun kekuatannya berkurang tapi energinya tetap bersambung.

Sejak awal perkembangan Wushu, pelatihannya sudah terbagi menjadi dua bagian, yang pertama untuk ketahanan fisik, lazim dinamakan qigong atau ilmu pernapasan. Yang kedua untuk bertempur secara fisik, lazim dinamakan waigong atau teknik tempur.

(16)

1.2

Batasan Masalah

Menghindari batasan yang terlalu melebar luas sehingga dapat mengaburkan penelitian dan menghindari penulisan yang rancu, maka penulis mencoba membatasi ruang lingkup penelitian pada kajian fungsi dan makna Wushu sebagai senam kesehatan di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia Medan.

1.3

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, adapun rumusan masalah penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Apa fungsi Wushu sebagai senam kesehatan? 2. Apa makna Wushu sebagai senam kesehatan?

1.4

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini :

1.Untuk mengetahui fungsi Wushu sebagai senam kesehatan. 2. Untuk mengetahui makna Wushu sebagai senam kesehatan.

1.5

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.5.1. Manfaat Teoritis

(17)

1. Memperkenalkan seni Wushu kepada masyarakat luas diluar masyarakat Cina. 2. Dapat menjadikan bahan penjelasan kepada peneliti selanjutnya.

1.5.2.Manfaat praktis

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

Uraian yang terdapat pada bab dua yaitu terdiri dari tinjauan pustaka, konsep dan landasan teori tentang Fungsi dan Makna Wushu sebagai Senam Kesehatan di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia.

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki atau mempelajari (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:1998). Pustaka adalah kitab-kitab; buku; buku primbon (Kamus Besar Bahasa Indonesi, 2003:912). Jadi, tinjauan pustaka yaitu hasil meninjau, pandangan, pendapat terhadap buku-buku maupun jurnal-jurnal yang sudah diselidiki atau dipelajari sebelumnya.

Penulis menemukan beberapa buku, yang isinya sesuai dengan judul penelitian ini. Adapun buku jurnal yaitu:

(19)

juga menyajikan berbagai wawasan dan pengetahuan kepada pemula, peminat, praktisi maupun para pengamat Wushu.

Sugiarto Herry Siswantoro. 2001. Dalam bukunya Wushu Saolin Utara mengatakan bahwa Wushu Saolin Utara merupakan cabang Wushu yang mengandung karakter menyerang sekaligus membela diri. Bentuk dan karakteristik jurus-jurusnya terlihat gagah dengan langkah-langkah yang mantap dan cermat. Jurus ini membutuhkan keseimbangan tubuh baik kecepatan, kelenturan, kekokohan, keringan tubuh, tenaga, serta kemampuan mengatur tempo permainan karena banyak gerakan meloncat tinggi dan berputar yang sangat sulit. Selain itu buku ini juga membahas tentang perkembangan Wushu Saolin Utara di Indonesia dan di dunia internasional seiring dengan semakin seringnya digelar berbagai kejuaraan di lingkup lokal, nasional, atau internasional. Meskipun demikian sebagian besar orang mempraktekkan semata-mata sebagai olah raga yang menyehatkan, juga sebagai seni bela diri.

2.2 Konsep

Konsep merupakan suatu pernyataan singkat tentang fenomena atau kejadian. Konsep juga dapat diartikan sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir (Hamidi, 2010) .

(20)

akal budi untuk memahami hal-hal lain. Peneliti akan menggambarkan objek yang diteliti secara abstrak yaitu gambaran berupa pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penelitian fungsi dan makna Wushu bagi masyarakat yang mempelajarinya di kota Medan.

2.2.1 Fungsi

Dalam pengertian sehari-hari, fungsi adalah guna atau manfaat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:323) fungsi adalah kegunaan suatu hal bagi hidup suatu masyarakat.

Fungsi secara budaya yaitu fungsi dimana setiap pola kelakuan, setiap kepercayaan dan sikap menjadi suatu kebiasaan. Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berhubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya. Kebudayaan berfungsi sebagai suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok, wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya, pembimbing kehidupan manusia dan sebagai pembeda antar manusia dan binatang.

2.2.2. Makna

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:703), makna adalah : 1. Arti atau maksud.

(21)

3. Aktif makna emotif, denotasi makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas hubungan lugas antara satuan dan wujud diluar bahasa, seperti orang, benda, tempat, sifat, proses dan kegiatan.

2.2.3. Kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddahyah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal (Koentjaraningrat, 2002:181). Adapun istilah culture, yang berasal dari kata Latin colere. Artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal kata tersebut yaitu colere kemudian culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam (Soerjono Soekanto, 2003:172).

Soerjono Soekanto (2003:173) menjelaskan mengenai karya, rasa dan cipta sebagai berikut:

(22)

kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat dan antara lain yang menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Cipta merupakan baik yang berwujud teori murni, maupun yang telah disusun untuk langsung diamalkan dalam kehidupan masyarakat.”

Defenisi kebudayaaan menurut E.B Tylor (1871) adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(2007:432), kebudayaan adalah :

1. Hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan dan adat- istiadat.

2. Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang diguanakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya.

(23)

dengan kemampuan akalnya membentuk budaya, dan budaya dengan nilai-nilainya menjadi landasan moral dalam kehidupan manusia. Seseorang yang berperilaku sesuai nilai-nilai budaya, khususnya nilai etika dan moral, akan disebut sebagai manusia yang berbudaya. Selanjutnya, perkembangan diri manusia juga tidak dapat lepas dari nilai-nilai budaya yang berlaku.

2.2.4. Wushu

Wushu merupakan salah satu komponen penting di dalam warisan kebudayaan Tionghoa yang telah mempunyai sejarah ribuan tahun. Wushu atau yang seringkali juga disebut Kungfu yang berasal dari Tiongkok kuno, dan tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui seseorang yang merupakan orang Tionghoa bernama Hua Ren yang pergi merantau.

Wushu dikembangkan selama berabad-abad oleh masyarakat Cina, seiring dengan upayanya untuk mempertahankan hidup. Perkembangannya dimulai dari masyarakat terdahulu, meskipun pada saat itu bentuk wushu jauh dari indah sebagaimana yang tampak pada saat sekarang. Pada saat itu Wushu muncul dari kebutuhan masyarakat untuk mempertahankan diri dari binatang buas dan dalam rangka mencari makan.

(24)

Hal ini kurang tepat, karena kata "Kungfu" sendiri artinya keahlian yang dimiliki seseorang, tidak hanya sebatas ilmu beladiri saja. Berdasarkan makna katanya Wu berarti perang, Shu berarti seni. Jadi Wushu berarti Seni berperang atau seni beladiri ( Martial Art ).

2.2.4.1Lima Elemen Alam yang Terkandung Dalam Wushu

Dalam bela diri, wushu memiliki lima elemen atau bagian-bagian dasar yang terkandung di dalamnya:

1.

tumbuhan dan bentuk air sendiri yang selalu sesuai dengan wadahnya.

2.

jika terkena api akan mengakibatkan terbentuknya panas sebagai tenaga (otot).

3.

pembakaran yang membuat pembaharuan dalam kemajuan.

4.

untuk berkembang.

5.

(25)

Hubungan berbagai unsur dalam wushu adalah air mendinginkan api, api menempah logam, logam memotong kayu, kayu tumbuh dari bumi, bumi mengontrol air. Jadi, semua unsur ini saling berhubungan satu sama lain.

2.2.4.2 Jurus Dalam Wushu

Jurus yaitu gerakan dalam mempelajari atau melakukan Wushu. Jurus yang kerap digunakan dalam mempelajari Wushu dan tercipta dari masing-masing karakter manusia. Karakter manusia terbentuk oleh keadaan geografis, alamnya seperti apa maka terciptalah kondisi mental dan karakter sendiri. Jadi setiap jurus itu bisa tercipta oleh karakter orang tidak monoton seperti halnya ilmu bela diri karate. Di dalam Wushu setiap orang bisa menciptakan jurus sendiri sedangkan karate jurusnya sama semua. Di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia sendiri memiliki tiga kategori Whusu, yaitu:

1. Taijiquan merupakan aliran Wushu yang menekankan pada gerakan lambat dan anggun. Gerakannya melingkar dan berkesinambungan. Gerakan ini diminati karena kemampuan penyembuhannya. Gerakannya dimainkan dengan lambat yang disesuaikan dengan irama nafas, membutuhkan sikap santai tetapi mengandung ketegaran dalam kelembutan. Setiap geraknnya mencerminkan keindahan.

(26)

3. Nanquan merupakan Wushu aliran Selatan yang bercirikan kuat dan enerjik, dengan variasi metode pukulan, penggunaan tangan disertai dengan teriakan yang menyertai gerakan si pelaku. Gerakannya disesuaikan dengan alam di daerah Cina Selatan. Pukulannya pendek-pendek tetapi memperlihatkan penggunaan tenaga sehingga otot-otot pelakunya akan lebuh kentara. Pukulan terkadang dilakukan dengan kepala atau telapak tangan yang disertai teriakan. Gerakannya tidak banyak membutuhkan loncatan.

2.2.4.3 Properti atau Senjata

Properti atau senjata adalah alat yang digunakan dalam mempelajari atau melakukan Wushu. Untuk senjata yag biasa digunakan adalah tongkat, pedang, tombak dan golok. Senjata ini juga kerap kali digunakan sebagai penyeimbang gerakan yang ada dalam kelima elemen di atas.

(27)

2.2.5. Senam

Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa

Senam biasa digunakan orang unt pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di maupun di sekolah. Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia. Senam ada berbagai macam, diantaranya senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan diri.

2.2.6 Kesehatan

(28)

memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lai sederhana diajukan oleh Larry Green dan para pendidikan kesehatan adala

mempermuda

terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu

mendapat

kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golonga

kecil da

berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

2.3 Landasan Teori

Teori adalah landasan dasar keilmuan untuk menganalisis berbagai fenomena. Tanpa teori hanya ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja, tetapi tidak akan ada ilmu pengetahuan (Koentjaraningrat, 1973:10).

(29)

tersebut bukan sekedar pendapat dari pengarang saja, melainkan teori yang sudah teruji kebenarannya ( Ridwan, 2004:19 ).

Teori yang saya gunakan adalah teori fungsionalisme yang dikemukan oleh Bronislaw Malinowski dalam Warsani (1978:111),

(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah atau tahapan yang dilakukan dalam sebuah penelitian. Tahapan tersebut diawali dengan menggunakan sebuah pendekatan sampai pada teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. Pendekatan sering disamakan dengan metode, tetapi jika ditelusuri lebih jauh maka pendekatan akan lebih dekat dengan pembicaraan suatu ilmu, sedangkan metode mengarah pada teknik pengumpulan dan penganalisisan data.

(31)

Sedangkan menurut Hadari dan Mimi Martini (1994:176), penelitian yang bersifat kualitatif yaitu rangkaian kegiatan atau proses menjaring data atau informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek/bidang kehidupan tertentu pada objeknya. Penelitian ini tidak mempersoalkan sampel dan populasi sebagaimana dalam penelitian kuantitatif.

Metode deskriptif kualitatif adalah data-data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka, tetapi berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. Hal tersebut sebagai akibat dari metode kualitatif. Semua yang dikumpulkan mungkin dapat menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Ciri ini merupakan ciri yang sejalan dengan penamaan kualitatif. Deskriptif merupakan gambaran cirri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri. (Fatimah,1993:16)

Secara deskriptif peneliti dapat memberikan cirri-ciri, sifat-sifat, serta gambaran data melalui pemilihan data yang dilakukan pada tahap pemilihan data setelah data terkumpul. Dengan demikian, penelitian akan selalu mempertimbangkan data dari segi watak itu sendiri, dan hubungannya engan data lainnya secara keseluruhan. Peneliti tidak berpandangan bahwa sesuatu itu memang demikian adanya, akan tetapi harus diberikan berdasarkan pertimbangan ilmiah yang digunakannya sebagai pisau (alat) kajiannya. (Fatimah, 1993:17)

(32)

mengejar dan mencoba mencari kedalaman data untuk mendapatkan jawaban tentang kondisi penelitian.

3.1 Data dan Sumber Data

Data merupakan hal yang sangat penting bagi setiap penulis dalam melakukan sebuah penelitian. Data adalah kumpulan kejadian yang benar dan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian atau analisis. Data juga dapat disebut keterangan yang disimpan atau yang dicari untuk mendapat kebenaran.

Sumber data dapat diperoleh melalui informasi, buku, jurnal, kamus, artikel, karya tulis dan sumber publikasi elektronik yang berkaitan dengan topik bahasan. Selain sumber data di atas, data juga diperoleh dari narasumber yaitu dengan wawancara langsung kepada atlet Wushu dan sekretaris Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, Medan. Membawa alat perekan suara, mempersiapkan beberapa pertanyaan yang mau ditanyakan, kemudian menanyakan satu persatu pertanyaan tersebut.

Sumber data utama yaitu dari hasil wawancara dan buku adalah : Nama : Iwan Kuwok

Propesi : Pelatih Wushu Suku : Hokkian Umur : 30 Tahun

(33)

Suku : Hokkian Umur : 16 Tahun

Nama :Johanes Propesi : Mahasiswa Suku : Batak Umur : 21 Tahun

Judul buku : Wushu, variasi dan perkembangan

Penulis : Sugiarto Herry Siswantoro (Lauw Tjhing Houw) Tahun terbit : 1999

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Jumlah Halaman : 258 Halaman

Warna Sampul : Merah

3.2Teknik Pengumpulan Data

(34)

3.2.1 Observasi

Teknik observasi disebut juga teknik pengamatan yaitu setiap kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dengan menggunakan indera penglihatan atau dengan arti lain yaitu melihat tanpa melakukan pertanyaan-pertanyaan (Soehartono, 1995:69). Dengan teknik ini, peneliti berusaha dapat diterima sebagai warga atau orang yang sedang mengumpulkan data para responden. Teknik ini berfungsi sebagai menghilangkan rasa kecurigaan para subjek terhadap kehadiran peneliti.

Dalam penelitian ini, penulis secara langsung melakukan observasi/ pengamatan terhadap fungsi dan makna wushu sebagai senam kesehatan di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia.

3.2.2 Wawancara

Wawancara (interview) merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan responden dimana peneliti akan memperoleh data-data atau informasi yang lebih aktual dan rinci. Koenjaraningrat (1981:136_ mengatakan bahwa:

“…kegiatan wawancara secara umum dapat dibagi tiga kelompok yaitu : persiapan wawancara, teknik bertanya dan pencatatan data hasil wawancara.”

(35)

Oleh karena itu, mengenai kegiatan wawancara penulis menggunakan metode yang telah dikemukakan oleh Koenjaraningrat dan Soerharto demi kelancaran wawancara. Sebelum melakukan wawancara, penulis mempersiapkan beberapa daftar pertanyaan dan tape recorder. Setelah kegiatan wawancara, maka penulis mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan dan responden menjawab lalu penulis mencatatnya. Catatan hasil wawancara ada beberapa yang tidak sempat dicatat, oleh karena itu tape recorder berfungsi sebagai pemutaran ulang, artinya hasil rekaman yang tidak sempat dicatat, dapat didengar ulang.

3.2.3 Kepustakaan

Pengumpulan data kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan beberapa buku, jurnal, artikel, koran, dan karya tulis yang berkaitan dengan judul yang dibahas.

3.3 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti ketika proses pengumpulan data atau informasi berlangsung, sampai pada penarikan kesimpulan berupa konsep atau hubungan antarkonsep (Hamidi, 2010:97)

(36)

mengenai berbagai hal yang disebutkan diatas, orang harus melakukan penelaahan kepustakaan. Pada umumnya lebih dari lima puluh persen kegiatan dalam seluruh proses penelitian itu adalah membaca. Karena itu, sumber bacaan merupakan bagian penunjang penelitian yang esensial. (Abdurrahman, 2005:17)

Data yang terkumpul lalu diolah. Pertama-tama data itu diseleksi atas dasar reabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reabilitasnya dan validitasnya adalah data yang kurang lengkap, digugurkan atau dilengkapi dengan subsitusi selanjutnya yang telah lulus dalam seleksi itu lalu diatur dalam table, matriks, yang akan memudahkan pengelolaan selanjutnya. (Abdurahhman, 2005:38)

(37)

Berbagai sumber yang dipakai yaitu dari hasil wawancara, buku-buku, majalah, internet, jurnal, artikel-artikel di surat kabar,dll. Selanjutnya, membuat rangkuman dan pernyataan-pernyataan dari sumber data dan disusun dalam satuan-satuan. Setelah itu data diinterpretasikan secara logis dan analitis.

3.4 Lokasi Penelitian

(38)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Pada bab empat ini, peneliti membahas tentang Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di kota Medan, sejarah masuknya Wushu ke kota Medan, perkembangan Wushu, dan jenis-jenis Wushu.

4.1 Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, Medan

Master Supandi Kusuma adalah pendiri dari Yayasan Kusuma Wushu Indonesia. Supandi mulai membangun Yayasan atau yang sering kali disebut padepokan dengan jerih payahnya sendiri. Dengan adanya niat dan kemauan, Supandi akhirnya berhasil menciptakan sebuah padepokan Wushu terbesar dan termegah di Asia Tenggara yang berlokasi di Jalan Plaju No 3-7 Medan, Indonesia. Nama padepokan tersebut diambil dari namanya sendiri yaitu Kusuma. Ia juga berhasil mendidik dan melatih atlit Wushu Indonesia hingga mendapatkan prestasi tingkat dunia lewat yayasan dan padepokan yang ia dirikan.

(39)

Kusuma Wushu Indonesi telah dipercayakan oleh Pengurus Besar Wushu Indonesia dan KONI Pusat sebagai tempat pemusatan latihan nasional untuk menghadapi saat-saat seperti SEA Games dan Asian Games dan Kejuaraan Dunia Wushu.

Padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia ini merupakan fasilitas olahraga kebanggaan nasional. Padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia juga sering bangat menjadi tempat Pelatnas. Padepokan ini juga sering kali dikunjungi oleh atlet-atlet, ketua-ketua olahraga baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan anak-anak dari Malawi-Afrika Selatan yang juga anggota African Kids bersama pemimpin Yayasan Amitofo Care Centre (ACC) Ven Hui Li berkunjung ke Padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI).

4.1.1 Atlet

(40)

tionghoa, tetapi juga dari orang-orang pribumi. Jumlah atlet antara tionghoa dengan pribumi tidak jauh berbeda bahkan bisa disamakan jumlahnya.

Iwan Kwok juga mengatakan bahwa atlet pribumi jauh berbeda dan jauh lebih tahan banting dibandingkan dengan atlet tionghoa. Atlet tionghoa sekali cedera atau terluka parah, untuk selanjutnya mereka tidak akan mau berlatih lagi. Tetapi atlet pribumi mempunyai keberanian yang lebih tinggi dari atlet tionghoa. Tidak ada kata-kata berhenti ataupun menyerah bagi mereka. Dengan kata-kata lain darah orang-orang pribumi memang lebih panas dari darah orang-orang tionghoa.

Di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia ini juga mempunyai tata aturan yang harus dan wajib dilaksanakan oleh para atlet. Salah satunya adalah tidak boleh menggabungkan masalah pribadi dengan latihan. Bagi anak-anak mudanya tidak diperbolehkan bahkan dilarang keras untuk berpacaran, karena bisa-bisa mengganggu konsentrasi para atlet sewaktu latihan. Kejadian ini bukan sekali dua kali saja terjadi, bahkan kejadian ini sudah sangat sering terjadi, oleh karena itu peraturan ini lebih ditekankan lagi kepada para atletnya. Mereka bukan saja diawasi selama latihan atau berada di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, tetapi di luar latihan pun mereka juga terus-terusan diawasi demi terjaganya peraturan-peraturan dari padepokan.

(41)

Indonesia tidak segan-segan mengeluarkan surat pemecatan ataupun surat pemberhentian. Semua aturan ini dibuat demi kelancaran kegiatan latihan di padepokan ini. Setiap peraturan dibuat tujuannya adalah mendapatkan yang terbaik, seperti di padepokan ini karena peraturan yang telah dibuat dari awal terjaga sampai sekarang, padepokan telah banyak melahirkan atlet – atlet wushu yang bukan hanya berprestasi tingkat nasional tetapi juga tingkat internasional.

4.1.2 Iuran / biaya, persyaratan pendaftaran, jadwal latihan, jumlah atlet dan pelatih

Dengan berkembangnya zaman, sekarang ini kalau kita mau melakukan atau mengikuti suatu kegiatan tidak akan lepas dari yang namanya iyuran atau biaya. Begitu juga di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, bagi yang mau masuk jadi atlet Wushu ia harus membayar yang namanya biaya administrasi. Biaya yang wajib diselesaikan ketika mau masuk adalah sebagai berikut :

Syarat-syarat pendaftaran anggota baru Wushu :

• Biaya pendaftaran Rp. 500.000.-

• Iuran per bulan Rp. 225.000.- (dibayar per 3 bulan)

(42)

Jadwal latihan diadakan 2 x seminggu dengan hari pilihan sbb :

• Minggu pukul : 09.00 - 10.30 WIB dan 11.00 - 12.30 WIB • Senin pukul : 19.30 - 21.00 WIB

• Selasa pukul :19.30 - 21.00 WIB • Rabu pukul : 19.30 - 21.00 WIB

Jumlah atlet Wushu sampai sekarang :

• Atlet tionghoa 400 orang • Atlet pribumi 100 orang

Jumlah pelatih Wushu :

• Pelatih China 2 orang • Pelatih Malaysia 1 orang • Pelatih lokal 10 orang

(43)

4.2 Sejarah Masuknya Wushu ke Kota Medan

Wushu ataupun yang seringkali juga disebut Kungfu adalah senibela diri yang berasal dari Tiongkok kuno dan tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui orang Tionghoa / Hua Ren yang pergi merantau. Sejarah munculnya seni beladiri ini sudah tidak bisa ditelusuri lagi, dan usianyapun diperkirakan sudah ribuan tahun. Mungkin sama tuanya dengan sejarah Tiongkok yang dihiasi dengan banyak pertempuran, dimana saat itu seni untuk bertempur dan mempertahankan diri sudah dikenal dalam bentuk yang masih sederhana.

Arti dari kata Wu adalah ilmu perang sedangkan arti kata Shu adalah seni. Sehingga Wushu dapat juga diartikan seni untuk berperang. Dimana didalam Wushu tersebut mengandung aspek seni, olahraga, kesehatan, beladiri dan mental, bahkan beberapa istilah Wushu justru telah diindonesiakan karena sebenarnya olahraga ini sudah dikenal sejak era penjajahan Belanda. Berbeda dengan olahraga lain yang belum dikenal pada saat itu. Istilah yang telah diindonesiakan misalnya seperti atlet karate disebut karateka (bahasa jepang), atlet kempo disebut kenshi (bahasa jepang) sedangkan atlet Wushu disebut wushuwan-wushuwati (bahasa indonesia), dan lain sebagainya.

(44)

kecerdikan, kewaspadaan, persaudaraan, jiwa satria dan lain sebagainya. Maka Wushu juga berfungsi sebagai way of life bahkan lebih jauhnya lagi bisa menjurus kearah pengembangan spiritual

Di Indonesia, Wushu kini mendapat perhatian yang istimewa dari Wushu yang dulu hanya dimainkan oleh orang-orang tua dari golongan tertentu kini telah memasyarakat. Tidak ada data resmi yang mencatat sejak kapan Wushu mulai masuk ke Indonesia, tetapi sejak puluhan tahun silam telah di mainkan oleh banyak orang dari berbagai wushu yang berstandar Internasional baru di kenal dan di populerkan di Indonesia pada akhir Oktober 1992 yang di prakarsai oleh tokoh olahraga Umum PBWI yang pertama. Manila berhasil membawa Wushu Internasional.

(45)

resmi anggotWushu, bahkan Wushu sama sekali.

Begitu Wushu yang benar di Wushu yang memenuhi standart Internasional. untuk mengurus masalah tersebut. Secara perlahan tetapi pasti kerja sama Manila dan Mediteransjah yang mengulurkan tangan ke daerah-daerah, mengajak semua pecinta Wushu di Wushu yang benar dengan mengikuti ketentua ajakan itu mendapat sambutan hangat dari berbagai Maka terbentuklah apa yang dinamaka tanggal 10 November 1992 di tetapkan sebagai hari lahirnya PBWI tersebut.

(46)

olahraga lainnya yang berumur jauh lebih tua seperti lain-lain..

Keberhasilan Jainab merebut medali perunggu di juga membuktikan bahwa potensi hanya Wushu hampir seluruhnya berasal dari negeri untuk meraih semua besar di balik semua itu adalah Master Supandi Kusuma, yaitu ketua umum pengurus Wushu daer lain dengan tangan dan usahanya sendiri. Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh Master Supandi Kusuma baik waktu, tenaga, pikiran bahkan finansial. Itu semua ia lakukan demi mengembangkan dan meningkatkan prestasi Wushu Indonesia.

(47)

4.3 Perkembangan Wushu

Perkembangan Wushu di Indonesia sejak 1998, tidak dapat dikatakan sebaik era 1992-1997. Fakta bahwa dalam 1 tahun belum tentu ada kejurnas karena berbagai alasan, dengan sendirinya menurunkan jumlah liputan media massa. Keikutsertaan atlet kita di kejuaraan dunia yang diadakan 2 tahun sekali memang cukup bersinar, dengan Zainab meraih medali perak untuk Taijiquan, dan Isidorus Sukarno di peringkat 6 Nanquan. Tetapi prestasi ini semakin tahun kian memprihatinkan, dan yang terakhir di Asian Games 2002 Busan, Korea Selatan, dengan hasil tanpa gelar.

(48)

Program Oasis yang ditayangkan Metro TV (16/02/2003) adalah salah satu yang memberikan fakta menarik ketika mengangkat kisah Bapak Tjan Rahmat Setiadi, yang merupakan mantan atlet wushu Indonesia angkatan pertama dan salah satu wasit Wushu bersertifikat internasional. Beliau sangat berperan dalam perkembangan Wushu di Indonesia, dan pernah menjadi pelatih tim nasional Wushu Indonesia. Dalam tayangan tersebut, beliau menceritakan kehidupannya dimulai ketika dirinya adalah pelatih klub, yang jumlah anggotanya semakin menurun, hingga akhirnya menjadi pelatih Wushu privat panggilan.

Kehidupan keseharian beliau diliput, termasuk pekerjaannya sebagai pelatih Wushu. Program ini juga menayangkan pada saat melatih dari rumah ke rumah, beliau terlihat bukan hanya pelatih, bahkan seperti pengasuh anak. Namun yang sangat memprihatinkan adalah seseorang yang turut berperan penting dalam perkembangan Wushu di Indonesia akhirnya terpaksa menjadi guru privat door to door. Kisah beliau ini merupakan cerminan rapuhnya konsep dan sistem pengembangan Wushu di Indonesia, bahkan jika dibandingkan dengan era Liem Joe Kiong yang berhasil menjadikan Wushu sebagai bahan studi ilmiah di perguruan tinggi, ini menunjukkan langkah mundur. Hal ini jelas merupakan tanggungjawab kita semua untuk memperbaiki.

(49)

berarti seni perang. Didaratan Cina Wushu juga disebut dengan kuoshu yang berarti seni nasional karena masyarakat di Cina sebagian besar memang sangat fanatic dalam mencintai seni ini sehingga menguasai seni ini dapat memberikan simbol keperkasaan bagi seseorang. Sebagaimana diketahui, perkembangan Wushu yang pesat tidak terlepas dari jasa almarhum Bruce Lee yang mempopulerkannya di dunia dengan nama Kungfu, sehingga pada zamannya demam kungfu betul - betul terasa dan mewabah hampir ke semua penjuru dunia. Generasi setelah Bruce Lee adalah Jacky Chen dan Jet Lee, yang semakin terkenal popularitas Wushu hingga saat ini.

(50)

bertambah pesat lagi semenjak bersama seni tarian barongsai dan liong resmi menjadi kebudayaan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), tepatnya pada saat pemerintahan KH. Abdurrahman Wahid. Medan saat ini sudah menjelma menjadi salah satu pusat pengembangan Wushu yang diakui serta penyumbang atlit nasional yang berpotensial, khususnya di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia.

(51)

dipelajari oleh siapapun dan dimanapun dan berharap para atlit Indonesia bisa membanggakan dan mengharumkan nama bangsa Indonesia. Wushu sekarang ini merupakan cabang olahraga kebanggaan Sumut. Kontribusi Wushu untuk mengangkat harkat dan martabat olahraga Sumut juga tidak kecil. Wushu selalu menjadi andalan Sumut baik di kegiatan single maupun multi event.

4.4 Jenis-jenis Wushu

Di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, jenis Wushu yang biasa dipelajari ada tiga jenis yaitu Taijiquan, Nanquan dan Changquan. Ketiga jenis Wushu ini berbeda antara jenis yang satu dengan jenis yang lain. Salah satu letak perbedaannya adalah pada bagian gerakan. Berikut penjelasan tentang ketiga jenis Wushu di atas.

4.4.1 Taijiquan ( 太极拳 )

(52)

dengan memasukan udara ke dalam lambung bawah, kenyataanya udara hanya dapat masuk ke dalam paru-paru.

Pernafasan lambung berarti mempertahankan lambung tetap santai sewaktu bernafas. Ketika menarik nafas, diafragma bergerak turun, dan ketika mengeluarkan nafas diafragma naik ke atas. Jika otot lambung bawah tetap santai saat menghirup nafas, maka lambung dapat mengembang, tersedia lebih banyak ruang bagi diafragma untuk bergerak turun, sehingga lebih banyak udara dapat masuk ke dalam paru-paru. Kita bernafas lebih penuh sehingga lebih bertenaga.

Jika lambung terhambat oleh ketegangan otot, diafragma tidak dapat mengembang sepenuhnya. Secara otomatis kita imbangi dengan mengembangkan dada; ini disebut pernafasan dada dangkal. Pernafasan dada kurang bertenaga karena paru-paru tidak dapat mengembang sebesar pernafasan lambung.

(53)

Gambar 4.1 Gerakan Taiji ketika mengatur

(54)
[image:54.595.88.515.111.483.2]

Gambar gerakan Taijiquan

(55)

seni bela diri umumnya, juga dikenal baik untuk kesehatan. Hal inilah yang membuat Taijiquan menjadi istimewa dan banyak diminati oleh orang-orang serta dipercaya dapat menyeimbangkan sistem metabolisme tubuh. Sepeti yang dilansirkan oleh HealthDay (2010) yang mengatakan bahwa :

“...Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Arizona dan Yayasan Inovasi Kesehatan meninjau 77 percobaan secara acak tentang seni bela diri Taiji atau Chikung yang diterbitkan antara 1993 dan 2007. Mereka melakukan penelitian terhadap total 6.410 peserta. Tinjauan tersebut menyediakan dasar yang menjadibukti kuat bahwa Taiji atau Chikung memberikan manfaat dalam hal menjaga kesehatan tulang, serta kebugaran jantung dan pernafasan, menjaga fungsi fisik dan keseimbangan, sertakualitas hidup. Manfaat lain yang didapatkan yaitu pencegahan terhadap tumbuhnya penyakit...”

(56)

4.4.2 Changquan ( 长拳 )

Nama Changquan pertama kali ditemukan oleh Qi Jiguan yang kemudian secara berangsur-angsur Changquan menjadi identik dengan kelompok wushu tradisional dari Utara. Semua gerakan dari Changquan sangat berbeda dengan gerakan Taijiquan. Gerakannya sangat membutuhkan kekuatan, kecepatan dan langkah-langkah yang lebar dengan banyak loncatan dan putaran. Dalam pertarungan jenis Wushu ini menekankan pada inisiatif menyerang, membuat serangan jarak jauh, maju dan mundur dengan cepat, dan mencoba untuk menyerang musuh dengan kecepatan yang luar biasa. Pada tahun 1920, seorang ahli Wushu yang bernama Xu Zhedong, melukiskan gaya ini pada tulisannya yang berjudul “ Inti atau Garis Besar dari Wushu Cina” mengatakan :

“...Semuanya berpusat pada pergerakan dan kecepatan : menyerang lalu mundur dengan cepat, gesit dan tidak terduga, menerka serangan lawan dan memanfaatkan setiap peluang. Dengan cara itu, musuh dituntut untuk menemukan pertahanan yang efektif. Tindakan ini membutuhkan kecepatan dalam bergerak, baik maju maupun mundur, melangkah lebar, menyerang dari jarak jauh dan mengambil keuntungan berdasarkan jarak. Karena itulah gerakannya disebut Changquan ( pukulan panjang )...”

(57)
(58)
(59)

Rangkain gerak ini didasarkan pada aliran Changquan tradisional. Kelompok ini dicirikan oleh gerakan yang mengembang dan lincah yang sangat cocok bagi anak-anak muda.

(60)

kerasnya tempaan alam membuat sosok tubuh mereka lebih kekar, tahan menderita, dan ulet. Karakteristik masyarakat dan alam yang demikian menjadikan ilmu silat aliran Utara bercirikan kuat dan ganas. Secara umum ilmu silat aliran ini memang lebih mengutamakan tendangan, gerakan yang mengembang dan gesit. Meskipun demikian pernyataan tersebut hanya merupakan garis besar saja dan tidak sepenuhnya tepat, karena pada beberapa aliran Utara banyak juga yang tidak terlalu mementingkan tendangan seperti halnya Sin Yu Kun.

Dalam berlatih Changquan, yang perlu diperhatikan bahwa bentuk tubuh, koordinasi, kekuatan, vitalitas, irama, dan gaya merupakan hal-hal penting. Untuk mencapai kesempurnaan gerakan, pelaku Chang Chuan perlu mencermati beberapa pokok berikut :

1. Gerakan dasar / standar

(61)

2. Koordinasi

Changquan membutuhkan koordinasi yang sempurna dari tangan, pandangan mata, tubuh, langkah kaki, tungkai dan lengan, serta tulang sendi. Konsentrasi, semangat, pernafasan, dan kekuatan haruslah menyatu dengan gerakan. Bagian tubuh atas, tengah, dan bawah harus lebih dikoordinasikan. Penyesesuaian dicapai melalui koordinasi tangan dan kaki, pundak, pinggul, siku dan lutut, semangat dan pikiran, pikiran dan pernafasan, serta pernafasan dan kekuatan. Keserasian dari bagian dan penyesesuaian dibutuhkan untuk melengkapi kesatuan tubuh.

3. Penggunaan kekuatan

Changquan menekankan pada kekuatan dan penggunaan tenaga yang optimal, tindakan yang cepat dan tepat, serta koordinasi dari kekuatan dan pernafasan. Gerakan harus tepat, cepat, penuh konsentrasi, dan tajam. Akan tetapi, seseorang harus bisa memastikan bahwa kemampuan/kekuatannya tidak menjadi kaku atau tidak lentur.

4. Konsentrasi

(62)

teriakan yang liar. Ekspresi harus tetap tenang dan sabar serta gerakan yang penuh semangat.

5. Irama yang jelas

Gerakan Changquan mengandung banyak perubahan, penyesuaian gerakan yang cepat dan lambat, tenang dan penuh semangat, jatuh dan bangun, serta keras dan rileks. Perubahan-perubahan tersebut memerlukan latihan dan irama yang hidup. Tanpa irama bentuk dari jurus tersebut akan kaku dan monoton/membosankan. “ Bergerak seperti ombak, meloncat setinggi gunung, gesir seperti monyet, berdiri seperti ayam jantan, tegar seperti cemara, berputar seperti roda, bulat seperti mangkuk, ringan seperti daun pohon, kuat seperti sepotong besi, bergerak santai seperti elang, cepat seperti angin”. Hal tersebut melukiskan semangat irama dari Changquan.

6. Gaya yang jelas dan nyata

Setiap gaya dari Changquan ini menampilkan gaya yang berbeda melalui postur tubuh, teknik, kekuatan, dan irama yang berbeda. Gerakan harus tegas/jelas, gesit,cepat, dan bersifat seperti air.

(63)

kaki, jenis atau macam serangan tinju dan telapak, bentuk loncatan, keseimbangan, dan model tendangan.

Bersamaan dengan Changquan modern, gaya tradisional juga dipertahankan dan menjadi terkenal pada tahun-tahun belakangan ini. Dalam Changquan tradisional, tidak ada penentuan peraturan untuk seragam, komposisi, dan tingkatan latiahan atau berapa lama peserta berlatih, tetapi mereka menentukan gaya khusus dari perguruan atau jurus tradisional, seperti kelenturan dan kegesitan gerak, pukulan beruntun yang cepat serta kekuatan tendangan. Jika Changquan modern merupakan jurus yang dipertandingkan dalam kompetisi Wushu internasional, maka Changquan tradisional merupakan sumber dari Changquan modern, justru merupakan jurus yang mendapat penekanan dalam pertandingan nasional di Cina daratan.

4.4.3 Nanquan ( 南拳 )

(64)
(65)
(66)
(67)

BAB V

FUNGSI DAN MAKNA WUSHU SEBAGAI SENAM KESEHATAN DI YAYASAN KUSUMA WUSHU INDONESIA

5.1 Fungsi Wushu

(68)
(69)

Berdasarkan fungsi tersebut, peneliti lebih memfokuskan kepada Fungsi Wushu sebagai Senam Kesehatan di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia dan Makna Wushu di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, Medan.

(70)

memberikan manfaat bagi organ tubuh, dan melatih ketangkasan seseorang yang menekuni olahraga ini. Apalagi bagi anak-anak yang masih berusia dini, olah raga Wushu sangat membantu kinerja kedua otaknya.

Sebagai contoh adalah anak-anak yang masih duduk di bangku SD sampai dengan SMA. Jika mereka menekuni wushu, maka akan bisa melatih ketangkasan serta kelincahan melalui gerakannya. Gerakan-gerakan yang seimbang antara gerakan kaki dan gerakan tangan dapat mensinkronkan kinerja antara otak kiri dan otak kanan. Tidak jarang sebagian besar anak-anak yang menggemari wushu dapat mengoptimalkan kerja otak kiri dan kanan. Keterampilan dalam wushu bukan merupakan bakat dari seorang anak, tetapi setiap anak dapat melakukan olahraga ini apabila berlatih dengan tekun dan disiplin.

(71)

Prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh oleh setiap praktisi Wushu dalam mengembangkan Wushu adalah sebagai berikut :

1. Wushu haruslah memberikan edukasi tentang berharganya nilai kehidupan, bukan mengajari Wushu untuk saling berkompetisi menghancurkan tapi untuk saling membangun kehidupan.

2. Memberikan edukasi tentang moral, dan cara berpikir serta karakter yang sehat, manusia beradab atau kesehatan mental. Kontribusi menjadi masyarakat berakal sehat, logis, berguna bermanfaat, dan jelas tujuannya.

3. Memberikan kesehatan jasmani, bukan merusak jasmani baik penempaan diri bagaimanapun bentuknya.

4. Pengarahan filosofi manusia seperti yang terdapat pada poin 1-3 diatas ke dalam aplikasi tehnik tentang arti menyerang dan bertahan dalam semua tehnik tangan kosong maupun senjata, bukan sekedar tehnik yang berfilosofi binatang bebaju manusia alias siluman.

5. Memberikan keteraturan masyarakat pecinta Wushu yang jelas rencana dan tujuan yang mau dicapai, visi dan misi yang humanis dan terprogram.

(72)

melihat atraksi Wushu maupun ataraksi lainnya. Banyak orang yang menyukai penampilan Wushu, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan juga tidak terkecuali para orang tua. Seni setiap gerakannyalah yang membuat penampilan Wushu menjadi lebih-lebih disukai oleh banyak orang.

5.2 Makna Wushu

Kata Wushu berasal dari dua kata yaitu Wu dan Shu. Arti dari kata Wu adalah Shu adalah seni, jadi Wushu bisa juga diartikan sebagai seni untuk berperang atau seniWushu, kita juga mempelajar

Mempelajari Wushu tidak hanya terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan gerakan fisik dan kekerasan saja, tetapi juga melibatkaWushu berarti kita juga belajar mengola mempelajari ramuan at tradisional, keras dan lembut dapat disebut Wushu. Wushu keras termasuk tinju selatan yang disebut南拳) dan tinju panjang(฀拳). Wushu lembut termasuk tinj ( 太 极 拳 ) . Adapun seni beladiri Wushu yang telah dikembangkan oleh etnis Cina yang menetap di wilayah Asia Tenggara terutama Indonesia seringkali disebut dengan istila

(73)
(74)

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Wushu adalah olahraga atau seni beladiri dari Cina yang lebih umum dikenal dengan sebutan Kungfu. Pengertian wushu bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti perang Wu dan seni Shu. Jadi secara etimologis ( bahasa ) Wushu bisa diartikan sebagai seni berperang atau seni bertempur. Dalam Wushu kegiatan yang dilakukan adalah melatih kemampuan fisik yang meliputi koordinasi sempurna antara kelenturan, kekuatan, kelincahan, serta irama gerak.

Selain untuk olahraga dan membela diri, Wushu juga merupakan suatu bentuk seni. Dengan demikian Wushu menggabungkan teknik melindungi diri, memperkuat fisik, dan nilai hiburan serta seni. Karena keunikannya, Wushu yang yang terbentuk dari kebudayaan Asia kuno telah mendapat perhatian dunia internasional.

(75)

ini bermula dari ketika beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura dengan sangat mudahnya meraih medali emas pada arena SEA GAMES tahun 1991 di Singapura. Melihat kenyataan itulah ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia merasa sangat iri dan memutuskan untuk mendirikan Wushu di Indonesia. Dengan jerih payah satu sama lain, akhirnya Wushu di Indonesia berdiri juga, dan mulai membangun tempat untuk latihan Wushu yaitu Yayasan Kusuma Wushu Indonesia yang terbesar di Asia Tenggara, yang bertempat di jalan plaju no 3-7 Medan Area.

Wushu yang dibahas oleh penulis mempunyai tiga aliran yaitu Taijhiqua, Changquan, dan Nanquan. Taijiquan adalah aliran Wushu yang menekankan kepada gerakan lambat dan anggun. Gerakannya dimainkan dengan lambat dan disesuaikan dengan irama nafas, membutuhkan sikap santai tetapi mengandung ketegaran dalam kelembutan, juga setiap gerakannya mencerminkan keindahan. Cangquan adalah Wushu yang merupakan aliran dari Cina Utara, Changquan biasa disebut dengan pukulan panjang. Gerakannya sangat membutuhkan kekuatan, kecepatan dan langkah-langkah yang lebar dengan banyak loncatan dan putaran. Sedangkan Nanquan adalah Wushu aliran dari Cina Selatan dan biasa disebut dengan pukulan pendek yang bercirikan kuat dan enerjik, dengan variasi metode pukulan, penggunaan tangan disertai dengan teriakan yang menyertai gerakan si pelaku.

(76)

kemakmuran segenap masyarakat. Bukan untuk perang, bukan untuk kehebatan, bukan untuk kemenangan, bukan unutk kesaktian, dan juga bukan untuk kehormatan. Tapi Wushu di sini tidak lain adalah untuk hidup secara layak manusia beradab sehat sejahtera mental dan jasmani

Cabang olahraga Wushu selain untuk kesehatan juga berfungsi sebagai bela diri dengan menakankan pada seni gerak, juga memberikan manfaat bagi organ tubuh, yaitu bisa mensinkronkan otak kiri dan juga otak kanan. Dengan fungsi yang dapat mensinkronkan otak ini dapat bekerja secara seimbang. Selain itu Wushu juga banyak memberikan manfaat bagi organ tubuh, dan melatih ketangkasan seseorang yang menekuni olahraga ini. Apalagi bagi anak-anak yang masih berusia dini, olah raga Wushu sangat membantu kinerja kedua otaknya.

(77)

6.2 Saran

Dari hasil penelitian mengenai “Fungsi dan Makna Wushu sebagai Senam Kesehatan di Yayasan Kusuma” Wushu Indonesia, penulis melihat beberapa hal yang harus diperhatikan demi kelestarian dan kemajuan Wushu Indonesia terutama di Medan dan khususnya di Padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia. Lebih memperhatikan para atletnya, terus memberikan motivasi dan masukan supaya semangat para atlet tidak hilang begitu saja, dan yang berperan penting di sini adalah keluarga, orang tua, teman-teman dan orang-orang terdekatnya.

(78)

DAFTAR PUSTAKA

Bina raga Surabaya, 1976. Seni Bela Diri Kungfu. Binaraga

Burngin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Dediknas, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Fathoni, Abdurrahmat.2005. Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Garut. Rineka Cipta.

Hamidi. 2010. Metode Penelitian kualitatif. Malang: UMM Press.

Jwing Ming, Yang, 1988. Chi Kung Health and Martial Art. YMAA Publication Center, Massachusetts.

Kusumohamidjojo, Budiono.2010. Sejarah Filsafat Tiongkok. Yogyakarta : Jalasutra.

Kutha, Nyoman Ratna. 2007. Estetika Seni dan Budaya, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat. 1982. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan

Liang T.T, 1977. Tai Chi Chuan For Health and Self Defense ( Philosophy and Practice ). Redwing Book Co. Boston.

(79)

Sugiarto, Herry Siswantoro, Lauw Tjhing Houw. 1999. Wushu - Variasi dan Perkembangan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sugiarto, Herry Siswantoro, Lauw Tjhing Houw, 2000. Wushu Saolin Utara. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Suharto, Y.B. Kamus Populer Mandari- Indonesia. 2006. Jakarta : Gramedia.

Tim Perkamusan Universitas Indonesia. 1997. Kamus Mandarin-Indoseia. Jakarta: UI PRESS

Tang, Peter P, 1980. Pedoman Paling Mudah untuk Mempelajari Kungfu. Ahli bahasa Drs Tjipta Lesmana, Bina Raga Bandung.

DAFTAR BACAAN

2013, pukul 20.05 WIB

WIB

WIB

(80)

pukul 11.55 WIB

Maret, pukul 22.30 WIB

Maret 2013, pukul 15.23 WIB

Februari 2013,pukul 09.45 WIB

2013, pukul 12.13 WIB

pukul 22.33 WIB

(81)

LAMPIRAN

Sekretaris sekaligus Pelatih Wushu di Padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia

(82)

论文题目

:棉兰邱氏武术馆传播武术作用和意义

学生姓名

欧莱雅

指导老师

090710006

学 院

沈咪

文学院

毕业时间

中文系

2013

(83)

摘要

论文题目是

棉兰邱氏武术馆传播武术作用和意义

。武术是

一种中国文化遗产,武术也叫做自卫艺术。从以前到现在很多人喜欢

武术。不只华人,但是本地人也是。武术有很多功能,即作为健身,

为防身,和为修身养性。武术也套路运动其动作包含着屈伸、回环、

平衡、跳跃、翻腾、跌扑等,人体各部位几乎都要参与运动。在棉兰

很多人还是保持这种武术文化。他们使用武术作为是一种运动。希望

这篇论文对苏北大学中文系的学生学中国文化提供一些参考。

(84)

目录

摘要

………i

致谢

………...ii

目录

··· iii

第一章绪论

………1

1.6

研究背景

……… .1

1.7

研究目的

………..………..1

1.8

研究฀状

………...2

1.9

研究方法

………..3

第二章武术

………..………...4

2.4

武฀的来源与命名

……….……….4

2.5

武฀的种฀

………..………...4

2.6

武฀的฀承与฀展

………..4

2.7

武฀฀入棉฀的฀史

……… 5

第三章邱氏武฀฀

……….

6

3.2

邱氏武฀฀的฀史

………6

3.1.1

武术馆的学习者

……….…….6

3.1.2

邱氏武฀฀情况

……….……….7

3.2

邱氏武术馆武术的类型

………

8

3.3.1

太极拳

………

8

(85)

3.3.3

南拳

………..……..12

第四章棉兰邱氏武术馆传播武术的作用和意义

……….... 14

4.1

邱氏武฀฀武฀的作用

……….………..……… 14

4.2

邱氏武฀฀武฀的意฀

...

15

(86)

第一章绪论

1.1

选题背景

武฀是一种中国文化฀฀,武฀也叫做自฀฀฀,学武฀不但

学฀美的฀作,฀身体也有很多好฀而且影响我฀的思想。武฀的作

用和意฀。฀在武฀的作用฀生了฀化。在棉฀武฀的฀好者越来越

多以前和฀在不一฀,特฀是年฀人。在棉฀只有一个武฀฀฀的地

方邱氏武฀฀。฀好者不但有฀人而且本地人。每天฀个地方฀行武

฀的฀฀。

1.2

研究目的

฀然在棉฀武฀是很有名的活฀,也有很多฀好者,但是฀有

很多人不知道武฀有什么作用和意฀特฀是年฀人。所以฀篇฀文的

目的是฀描述武฀作用和意฀和฀社会฀明武฀,提供知฀,介฀武

(87)

1.3

研究现状

单锡文

(1995)

《中国武术分类研究》:解释中国武术分类研

究单锡文通过对已有的分类方法进行分析后,提出武术分类应注重现

代武术发展格局,体现其社会功能和教育功能。采用功能分类法,将

中国武术分为学校武术、竞技武术和健身武术三大类。并对三大类内

容进行界定,突出了中国武术体系的整体性和多层次多功能特点,以

利于中国武术的发展和推向世界。

2012

)《西安市城市社区武术健身活动现状调查与对

策研究》:解释武术是祖国传统的健身魂宝

,

具有独特修身、健身、防

病的理论和效果

,

深受广大群众的喜爱

,

并以其特有的魅力走向世界。

《全民健身计划纲要》出台、推广和实施

,

是一项具有深远意义的计划

,

是造福子孙后代的伟大事业

,

还可使人们生活水平不断提高

,

生活质量

得到大幅度改善。武术健身的哲理博大而精深

,

在实施全民健身计划过

程中

,

武术活动不仅改善现代人的生活质量

,

丰富文化生活

,

将中华民族

的国粹传承并发扬光大

,

还可有效地促进身心健康。西安是一座有着悠

(88)

动作灵活、内容丰富、形式多样、不受年龄、性别限制等特点

,

在全民

健身活动过程中具有不可比拟的优势。

Sugiarto Herry Siswantoro(1999)

Wushu Variasi dan

Perkembangan

》这本书说武术是一种自卫的体育,武术对身体有很

好的好处武术,也是一种动作的艺术,因为美的动作。这本书也介

绍武术的部分,武术的路拳,解释武术的历史,对初学的人给新的

知识

Sugiarto Herry Siswantoro (2001)

Wushu Saolin Utara

》在这本书,

武术起源中国的北方,是包含击以及为自己辩护意义。看起来潇洒的

稳步和谨慎的立场的形状和特点。这一立场需要良好的身体平衡,速

度,灵活性,耐用性,力量,和调整比赛节奏的能力,因为大量的跳

跃和旋转动作都很难。

1.4

研究方法

(89)

第二章武฀

2.1

武฀的来源与命名

武฀在中国有悠久的฀史,它的฀生,฀起于中国฀古祖先的生

฀฀฀。人฀在狩猪的生฀活฀中,逐฀฀累了劈、砍、刺的技能。

฀些原始形฀的攻防技能是低฀的,฀没有脱离生฀技能的范畴,却

是武฀技฀形成的基฀。

武฀命名的其中之

BRUCE LEE

他使普及的与功夫的名

称。

但是,在棉兰武术的命名是

MASTER SUPANDI KUSUMA

。他

首先是教武

术。他

成功

了教很多人和他

决定成

一个฀武฀的地

方,那就是邱氏

武术馆。

2.2

武฀的种฀

武฀分฀有以地区划分的,有以山脉、河流划分的,有以姓氏

或内外家划分的,也有按技฀特点划分的。฀代一般按其内容分฀三

:

太极拳

,

฀拳和南拳。

2

.3

武฀的฀展

武฀฀展于封建社会฀期。秦฀以来,盛行角力、฀฀。随着

(90)

฀有

刀舞

力舞

等,฀具฀฀性,但从技฀上更近于今天套路形

式。

在棉฀武฀的฀展很好。武฀的฀好者越来多。从儿童到成年

人฀多喜฀它的

人,从男人也

人的。

฀在,在棉฀也很多的武฀比

฀中฀得了฀฀฀的武฀฀的学฀者

谁。

政府希

望武术馆学习者和运

动员

฀是感到฀

傲棉兰和使香

印度尼西฀的名

字。

2.4

武฀฀入棉฀的฀史

武术在印尼开始时的状态马来西亚,菲律宾和新加坡轻松摘得

金牌在

SEA GAMES 1991

新加坡。查看事件,印尼国家体育委员会主

席觉得很嫉妒,他打算建立一个真正的武术,亦即武术印尼是国际标

准。然后逐渐他的努力结出硕果,尽管他面临着许多障碍和挑战,其

中之一是武术运动员的搜索在印度呢西亚。该委员会形成的成功印尼

(91)

印尼武术大板很多觉得记忆的甜和苦在建立和推广,包括是

Jainab

的武术运动员是来自于棉兰。她成功到达勋章的银

1995

年在世

界锦标赛巴尔的摩,美国。而且

J

ainab

也成功抢夺勋章的青铜在

ASIAN GAMES

的曼谷

1998

年。

她过证明该她是一个武术的运动员

难 以 置 信

Jainab

的 所 有 成 功 不 能 脱 离 商 界 和 劳 工

Master

SupandiKusuma

。他是一个人培训和教学

Jainab

没有觉得累和绝望。

在棉兰武术来源

1992

年左右。本来政府不允许举行。不过,那

个时候

Soeharto

(

印尼的总统

)

不给印尼学习武术的,因为以前政府禁

止中国文化演出在印尼包括武术因为他们觉得中国是所以印尼棉兰政

(92)

第三章邱氏武฀฀

3.1

邱氏武฀฀的฀史

邱氏武฀฀是一个武฀฀฀棉฀大的地方。邱氏武฀฀也叫大

฀是

Master Supandi Kusuma

建฀的。邱氏武฀฀位于在

jalan Plaju

no 3-7 Medan Area.

建฀者个大฀的฀候

Gambar

Gambar gerakan Taijiquan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh yang signifikan dari latihan senam perkasa terhadap fungsi kardiorespiratori lansia di Yakes TELKOM Bandung kiranya dapat menjadi suntikan motivasi agar

Yang termasuk foklor lisan yaitu (a) bahasa rakyat (folk spech)seperti logat, julukan, pangkat tradisional, dan titel kebangsawanan; (b) ungkapan tradisional, seperti

(1) Selain ijin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), tenaga medis dan tenaga kefarmasian lulusan dari lembaga pendidikan di luar negeri hanya dapat melakukan upaya

Oleh karenanya untuk menelaah permasalahan tersebut, maka yang didiskusikan dalam artikel ini adalah, konsep dari fungsi dan tujuan sosial bersifat nirlaba yang

Sasaran ergonomi ini adalah seluruh tenaga kerja, baik yang bekerja di sektor industri modern maupun pada sektor industri tradisional dan informal, sesuai dengan

Disusul dengan jumlah tenaga kesehatan yang masih baru bekerja di Kabupaten Lamongan.Hal ini dapat diartikan bahwa ada re-generasi tenaga kesehatan yang sudah lama mengabdi di

Banyak perkemahan melatih perempuan pengungsi menjadi tenaga kesehatan, petugas kesehatan kelompok masyarakat, dukun beranak, dan pendidik kesehatan, karena mereka mengerti

Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan dengan Pemanfaatan Buku KIA Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada hubungandukungan tenaga kesehatan denganpemanfaatan buku KIAdi Wilayah Kerja