• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS)

PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SD NEGERI KLIWONAN 3 MASARAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Oleh: IGA MAWARNI

A 510 100 237

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK(SAS)

PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SD NEGERI KLIWONAN 3 MASARAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

Iga Mawarni, A 510 100 237, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014, 78 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan dengan menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas I SD N 3 Kliwonan yang berjumlah 15 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yang melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis permulaan yang dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan siswa yang telah mencapai nilai di atas KKM ≥70 pada setiap siklusnya. Sebelum dilaksanakan tindakan (prasiklus) nilai rata –rata kelas 58,66 dengan persentase ketuntasan sebesar 40%, siklus I pertemuan pertama nilai rata-rata kelas 65,33 sebesar 60% dan pertemuan kedua nilai rata-rata kelas 73 dengan persentase ketuntasan sebesar 73,33%, siklus II pertemuan pertama nilai rata-rata kelas 77,66 dengan persentase sebesar 80% dan pertemuan kedua nilai rata-rata kelas 85,66 dengan persentase sebesar 93,33%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode struktural analitik sintetik (SAS) dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada mata pelajaran bahasa indonesia siswa kelas I SD N 3 Kliwonan.

(4)

A. PENDAHULUAN

Belajar merupakan proses perubahan perilaku dari proses yang tidak

mengetahui apa-apa sehingga mengenal sesuatu seperti huruf, kata dan

kalimat. Belajar adalah perubahan perilaku berkat pengalaman dan banyak

melakukan latihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud baik yang

menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap. Pembelajaran bahasa

dan sastra Indonesia di sekolah dasar mencakup aspek membaca, menulis,

mendengar dan menyimak, berbicara dan apresiasi sastra. Semua aspek

berbahasa diatas bertujuan untuk mengembangkan bahasa lisan dan tulisan.

Tarigan (1986 : 22) menyebutkan bahwa “ Pengajaran keterampilan

berbahasa sesuai dengan namanya bertujuan untuk menumbuhkan dan

mengembangkan berbahasa siswa”, terampil berbahasa dan menulis dalam

bahasa Indonesia yang baik, benar dan baku. Bahasa merupakan alat

komunikasi dan alat penghubung yang sangat ampuh. Dengan menggunakan

bahasa, manusia sebagai makhluk sosial dapat saling berhubungan antara satu

dengan yang lainnya secara efektif dan komunikatif. Dalam proses kegiatan

belajar mengajar pengguna bahasa sebagai bahasa pengantar sangat

diperlukan karena dapat menjelaskan materi yang akan disampaikan oleh

guru baik dalam pelajaran menulis, berbicara, menyimak dan membaca

sehingga hubungan antara guru dengan siswa bisa berjalan dengan efektif

baik antara guru dengan siswa , siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai

tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dimyati dan Mudjiono

(5)

terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh

sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.

Berdasarkan penelitian yang diadakan oleh penulis tentang masalah

rendahnya kemampuan menulis permulaan siswa-siswi kelas 1 SDN 03

Kliwonan kecamatan Masaran kabupaten Sragen. Dilihat dari hasil

pengamatan menulis permulaan kelas 1 di SDN 03 Kliwonan masih banyak

dari siswa-siswi di kelas tersebut yang belum bisa menulis secara baik, benar

dan baku, bahkan sekedar maju kedepan kelaspun ada siswa yang tidak

berani. Kurangnya keberhasilan pembelajaran ini, disebabkan oleh

kemampuan menggunakan berbagai strategi, metode, pengolahan kelas, alat

peraga yang digunakan, sarana-prasarana teknik pembelajaran yang masih

kurang. Selama ini guru sangat banyak menggunakan metode ceramah dalam

kegiatan belajar mengajar sehingga penggunaan metode yang sesuai serta alat

peraga yang cocok jarang digunakan. Hal ini menyebabkan hasil belajar

siswa-siswi SDN 03 Kliwonan tergolong rendah. Menyadari kelemahan

metode yang digunakan, alat peraga serta penyampaian yang kurang tepat

sehingga penulis berusaha untuk meningkatkan kemampuan siswa-siswi

dalam menulis permulaan dalam metode Struktural Analitik Sintetik (SAS).

Dalam menghadapi masalah ini penulis berusaha mencari pemecahan untuk

memperbaiki proses pembelajaran ini. Perbaikan yang dirancangkan untuk

meningkatkan kemampuan menulis permulaan dengan melakukan kegiatan

tindakan kelas tersebut akan membawa hasil yang lebih baik, sehingga

(6)

B. METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SD N 3 Kliwonan yang berlokasi di desa

Dalangan kecamatan Masaran kabupaten Sragen. Waktu penelitian dimulai

dari bulan Januari 2014 sampai Februari 2014. Jenis penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjeknya siswa kelas I SD N 3

Kliwonan yang berjumlah 15 siswa dan guru kelas I.

Pada penelitian ini, jenis data ada dua yaitu 1) data kuantitatif berupa

nilai kemampuan menulis permulaan dan persentase ketuntasan siswa

mencapai KKM, 2) data kualitatif berupa daftar nama siswa, pedoman

observasi, proses pembelajaran, dan hasil wawancara dengan guru kelas I.

Peneliti menggunakan prosedur penelitian melalui 4 tahap yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi (Suharsini

Arikunto dkk, 2006: 74).

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes,

dan dokumentasi. Wawancara digunakan untuk mengetahui teknik

pembelajaran guru pada saat proses pembelajaran menulis permulaan sebelum

pelaksanaan tindakan kelas. Margono (dalam Rubiyanto, 2009: 75)

mendefinisikan observasi sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Observasi ini

digunakan untuk mengamati tindak mengajar guru dalam melaksanakan

tindakan menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dan

kegiatan siswa pada saat pembelajaran menulis. Tes yang dilakukan dalam

(7)

tindakan. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, daftar

nama siswa kelas I, dan foto pelaksanaan tindakan penelitian.

Untuk menjamin kemantaban dan kebenaran yang dikumpulkan dalam

penelitian maka peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yang

digunakan adalah triangulasi sumber. Sedangkan pengujian validitas

instrumen, peneliti menggunakan validitas isi.

Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah apabila persentase

ketuntasan siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM )

≥70 sebesar 80%.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil penelitian

Pada tindakan siklus I ada empat tahapan yaitu perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahap perencanaan,

peneliti merancang pembelajaran dengan menggunakan metode SAS,

menyusun RPP, mempersiapkan media pembelajaran dan sumber belajar,

menyusun lembar observasi, dan menyusun alat evaluasi pembelajaran.

Pada tahap tindakan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan

menggunakan metode SAS. Tahap selanjutnya adalah pengamatan yang

dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran selama tindakan. Setelah

didapatkan hasil pengamatan lalu peneliti melakukan refleksi terhadap

(8)

diperbaiki pada siklus selanjutnya. Kemudian peneliti merencanakan

tindakan siklus II yang tahapannya sama dengan siklus I.

Adapun tingkat keberhasilan sebelum tindakan (prasiklus) sampai siklus II

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel

Nilai Kemampuan Menulis Permulaan Prasiklus sampai Siklus II No

. Nama

Nilai Pra

siklus

Siklus I Siklus II

1 2 1 2

1. Fauzan Agusta Khoirudin 40 60 65 65 70 2. Febrian Saputra 60 70 80 85 95 3. Fitria Nur Janah 70 70 75 80 90 4. Jaefa Rangga Muda

Praditiya

50 60 70 80 90

5. Marsella Tri Maharani 40 50 55 60 65 6. Raihan Dandi Orlando 50 60 60 70 80 7. Yosi Arya Maulana 70 70 75 80 90 8. Yudistira Youfa Saputra 70 70 80 85 100 9. Zhardin Fadiendra Pratama 40 50 60 65 70 10. Riska Febri Kusumawati 50 60 70 70 80 11. Asih Sri Rahayu 70 70 80 85 90 12. Nabila Tri Utami 80 80 90 95 100 13. Reno Jezzida Costa 70 70 85 90 100 14. Erick Syarif Yudhistira 60 70 80 80 85 15. Dwi Prasetyo Aji 60 70 70 75 80 Rata-rata 58,66 65,33 73 77,66 85,66 Persentase Ketuntasan 40% 60% 73,33% 80% 93,33%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa adanya peningkatan

kemampuan menulis dari sebelum tindakan (prasiklus) sampai dengan siklus

II. Peningkatan yang terjadi dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas dan

persentase ketuntasan siswa. Nilai rata-rata kelas dari sebelum tindakan

[image:8.595.114.526.234.588.2]
(9)

pertemuan kedua 73. Dari siklus I pertemuan kedua ke siklus II pertemuan

pertama dari 73 menjadi 77,66 dan pertemuan kedua menjadi 85,66.

Sedangkan dilihat dari persentase ketuntasan siswa yang memperoleh

nilai di atas KKM sebagai berikut : sebelum dilaksanakan tindakan (prasiklus)

siswa yang mencapai KKM hanya 6 siswa atau sebesar 40%, akan tetapi

setelah dilaksanakaannya tindakan dalam proses pembelajaran menggunakan

metode SAS maka persentase ketuntasan meningkat. Pada siklus I pertemuan

pertama siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 9 siswa atau

sebesar 60%, siklus I pertemuan kedua sebanyak 11 siswa atau 73,33%, siklus

II pertemuan pertama sebanyak 12 siswa atau 80%, dan siklus II pertemuan

kedua sebanyak 14 siswa atau sebesar 93,33%. Peningkatan tersebut

menunjukkan keberhasilan penggunaan metode SAS untuk meningkatkan

kemampuan menulis permulaan. Peningkatan nilai rata-rata kelas dan

persentase ketuntasan siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembelajaran menulis permulaan pada mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas I SD N 3 Kliwonan sebelum tindakan (prasiklus) belum

terlihat adanya interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Prasiklus Siklus I (1) Siklus I (2) Siklus II (1) Siklus II (2)

Nilai Rata-Rata Kelas

(10)

belajar. Interaksi yang terjadi hanya satu arah artinya guru hanya

mendiktekan kalimat atau bacaan di depan kelas dan siswa menulis dibuku

tugas. Siswa tidak diberikan keleluasaan untuk menuangkan ide yang

didapat untuk menuliskannya kedalam sebuah kata atau kalimatmya

sendiri. Pembelajaran seharusnya dijadikan sebagai proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar (Hasbullah, 2009: 306).

Dalam proses pembelajaran menulis permulaan masih bersifat

konvensional karena guru belum menemukan alternatif metode

pembelajaran yang tepat. Guru juga tidak menggunakan media apapun

dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang minat

pada pembelajaran menulis permulaan sehingga berpengaruh terhadap

nilai kemampuan menulis permulaan. Sebenarnya siswa akan mampu

menulis dengan baik apabila guru terampil dalam menggunakan berbagai

metode pengajaran dan menuntut latihan yang cukup. (Henry Guntur

Tarigan, 2008 : 9).

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti menggunakan metode SAS

yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan

pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas I. Sebagaimana

penelitian Sigit Ardiyanto (2010) yang menerapkan metode SAS dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan.

Peneliti melakukan wawancara dan observasi sebelum

(11)

kemampuan menulis permulaan prasiklus. Setelah itu, peneliti

melaksanakan tindakan yang terdiri dari 2 siklus. Dalam penelitian ini,

peneliti bertindak sebagai guru yang mengajar mata pelajaran bahasa

Indonesia sedangkan guru kelas I sebagai observer yang mengamati proses

pembelajaran selama tindakan.

Dilihat dari hasil pelaksanaan tindakan siklus I sampai siklus II

dapat diketahui bahwa metode SAS dapat meningkatkan kemampuan

menulis permulaan yang didukung dengan keunggulan-keunggulan

metode SAS yaitu siswa akan mampu untuk berpikir analitis dengan cara

membiasakanya ke arah pendekatan bahasa adalah sebuah struktur,

struktur terorganisasi (kalimat, kata, suku kata dan huruf), menyajiakan

bahan pelajaran yang sesuai dengan perkembangan bahasa siswa yang

selaras dengan situasi lingkungannya. (Subana, - : 20). Selain itu metode

SAS merupakan sebuah metode dalam pengajaran menulis yang menganut

prinsip menemukan sendiri, jadi siswa memiliki sifat melik (ingin tahu)

yang besar terhadap pembelajaran menulis (Supriyadi, 1996: 334-335).

Hal ini mengakibatkan siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses

pembelajaran menulis permulaan dengan menggunakan jika dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional yang dilakukan oleh guru.

3. SIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dalam 2 siklus

(12)

permulaan dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan

menggunakan metode SAS dapat meningkatkan kemampuan menulis

permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I SD N 3

Kliwonan tahun 2013/2014. Peningkatan kemampuan menulis permulaan

terlihat dari ketercapaiannya 80% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai

diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥70. Sebelum tindakan kelas

(prasiklus) siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 40%, siklus I

pertemuan pertama sebesar 60%, siklus I pertemuan kedua sebesar 66,7%,

siklus II pertemuan pertama sebesar 86,6% dan siklus II pertemuan kedua

sebesar 93,33%. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan

tentang penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dalam

kemampuan menulis permulaan pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dimyati, Moedjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Hasbullah. 2009. Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PGSD

FKIP-UMS

Subana, Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia

Supriyadi, 1996. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta. Depdikbud: UniversitasTerbuka.http://isnaesturita.wordpress.com/2013/02/27/mmp-membaca-dan-menulis-permulaan/.Diakses Rabu 27 November 2013 pukul 20.00

Gambar

Tabel Nilai Kemampuan Menulis Permulaan Prasiklus sampai Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan bagi guru yang melakukan penelitian dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca, maka metode Struktural Analitik Sintetik sangat cocok untuk diterapkan

Salah satu metode pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan menulis pada anak sekolah dasar adalah metode Struktural Analitik

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode SAS dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I MIS

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa peningkatan aktivitas belajar siswa melalui metode Struktural Analitik Sintetik dalam membaca permulaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) mampu meningkatkan kemampuan awal membaca anak usia 5-6 tahun dengan nilai rata- rata pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) berbantuan media Big Book dalam pembelajaran membaca permulaan di

Skripsi saudari MUNAWATI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407185 yang beijudul ’ PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) terhadap kemampuan