• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Gawanan 02 Colomadu Tahun 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Gawanan 02 Colomadu Tahun 2013/2014."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA

Kelas IV SDN Gawanan 02 Tahun 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : NINIK INDARTI

A 510 100 214

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

BIODATA

Nama Penulis : NINIK INDARTI

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas : FKIP

Universitas : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Alamat e-mail : nquilhoo@yahoo.co.id

(5)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA

PEMBELAJARAN IPAKELAS IV SDN GAWANAN 02

TAHUN 2013/2014

Ninik Indarti, A 510 100 214, ProgramStudi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasMuhammadiyah

Surakarta, 2014, 132 halaman.

(6)

A. PENDAHULUAN

Pada umumnya pembelajaran di Sekolah Dasar masih dianggap kurang maksimal jika dilihat dari cara guru mengajar,karena pada umumnya seorang guru masih menggunakan sistem pembelajaran yang konvensional dan tidak sepenuhnya materi yang dapat dipahami oleh siswa.

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksirnal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara atau model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.

Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran IPA.

(7)

menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan meyerap dan mengendapan materi itu dengan lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung motivasi siswa (Nur, 2001: 3). Untuk itu sebagai seorang guru disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi siswa.

Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran penemuan (discovery) untuk mengungkapkan apakah dengan model penemuan (discovery) dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA. Penulis memilih metode pembelajaran ini untuk mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan, mencari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran. (Siadari, 2001: 4). Dalam metode pembelajaran penemuan (discovery) siswa lebih aktif dalam memecahkan untuk menemukan sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu.

Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul " Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Gawanan 02 Tahun 2013/2014 ".

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan di SDN O2 Gawanan,Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian dimulai dari tahap perencanaan sampai tahap pelaporan hasil penelitian. Waktu penelitian dimulai dari bulan April sampai Juni 2014. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek siswa kelas IV SD Negeri 01 Kayen yang berjumlah 26 siswa dan guru kelas IV.

(8)

mencapai KKM, 2) data kualitatif berupa daftar nama siswa, pedoman observasi, proses pembelajaran, dan hasil wawancara dengan guru dan siswa kelas IV. Peneliti menggunakan prosedur penelitian melalui tahap permasalahan, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kusumah Wijaya dkk (2012: 9) Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan (2) melaksanakan dan (3) merefleksikan tindakaan, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. PTK atau classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru dalam kelas. Dan untuk masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

(9)

penyelelidiki benda- benda tertulis seperti buku- buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan tindakan.

Untuk menjamin kevalidan dan kebenaran data yang dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian maka peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menurut Oemar Hamalik (2008: 158) Motivasi belajar adalah dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini kan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang. Menurut Suciati (2002: 3.10) mengatakan bahwa:“Motivasi belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Ada atau tidaknya motivasi belajar dalam diri siswa akan menentukan apakah siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran atau bersikap pasif dan tidak peduli. Tentu saja kedua kondisi yang berbeda ini akan menghasilkan hasil belajar yang berbeda pula”.

Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.

(10)

Peneliti melakukan wawancara dan observasi sebelum melaksanakan tindakan kelas untuk memperoleh data motivasi belajar IPA. Setelah itu, peneliti melaksanakan tindakan yang terdiri dari 2 siklus. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru yang mengajar mata pelajaran IPA sedangkan guru kelas IV sebagai observer yang mengamati proses pembelajaran selama tindakan.

Pada tindakan siklus I ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahap perencanaan, peneliti merancang pembelajaran dengan menggunakan metode discovery, menyusun RPP, mempersiapkan media pembelajaran dan sumber belajar, menyusun lembar observasi, dan menyusun alat evaluasi pembelajaran. Pada tahap tindakan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode discovery. Tahap selanjutnya adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran selama tindakan. Setelah didapatkan hasil pengamatan lalu peneliti melakukan refleksi terhadap siklus I. Dari hasil refleksi diketahui kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus selanjutnya. Kemudian peneliti merencanakan tindakan siklus II yang tahapannya sama dengan siklus I.

(11)
[image:11.595.127.511.138.438.2]

Tabel Motivasi Belajar Siswa dan Prosentase

No Tindakan

Indikator Motivasi Belajar

Antusias mengerjakan soal Keberanian Bertanya Keberanian Menjawab

1 Pra Siklus 12 siswa (44,44%)

9 siswa (33,33%)

8 siswa (29,62%)

2 Siklus I pertemuan I 12 siswa (44,44%)

11 siswa (40,74%)

13 siswa (48,14%)

3 Siklus I pertemuan II 19 siswa (70,37%)

16 siswa (59,25%)

17 siswa (62,96%)

4 Siklus II pertemuan I 22 siswa (81,84%)

21 siswa (77,78%)

20 siswa (74,07%)

5 Siklus II pertemuan II 25 siswa (92,59%)

23 siswa (85,18%)

24 siswa (88,89%)

(12)

(74,07%). pertemuan II aspek Antusias siswa mengerjakan soal sebanyak 25 siswa (92,59%), keberanian bertanya sebanyak 23 siswa (85,18%) , keberanian menjawab sebanyak 24 siswa (88,89%).

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut maka hipotesis penelitian ini yaitu dengan penerapan metode discovery dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV SDN O2 Gawanan,Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah Tahun 2013/2014 dapat diterima.

D. KESIMPULAN

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Grafika

Kusumah, Wijaya dan Dwitagama, dedi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks

Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Surabaya: University Press. Universitas Negeri Surabaya.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan . Surakarta: FKIP UMS. Siadari, Eben Ezer. 2001. 8 Etos Kerja Bisnisdan 8 Etos Keguruan. Jakarta:

Darma Mahardika

Gambar

Tabel Motivasi Belajar Siswa dan Prosentase

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat konsumen malaysia untuk menggunakan layanan Mobile Banking dan penelitian ini menemukan bahwa

Hasil analisis pengaruh sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku terhadap minat beli konsumen dalam bisnis online shop dapat disimpulkan sebagai berikut:.. Sikap, norma

The students are expected to get accustomed to making summary in order to find the main idea of the story and also to avoid copy-paste activity (plagiarism). It proved that

Dengan dilakukannya pengalihan PBB-P2 menjadi pajak daerah maka dapat menambah pendapatan asli daerah, serta dapat mengoptimalkan otonomi daerah yang selama ini

Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan terhadap pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun ,dan diameter batang), tidak ada interaksi

Gerak belok kanan merupakan gerak dasar agen robot dengan memberikan kecepatan senilai +VL dan + VR untuk motor kiri dan kanan robot. Dengan format paket data:.

This study focuses on the use of lexical bundles (LBs), their structural forms, and their functional classifications in journal articles of four academic

SEM UA CALON TARUNA, W AJIB UNTUK M ENGIKUTI SELURUH RANGKAIAN SELESKSI.