• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Antara Body Image Dengan Pola Makan Dan Status Gizi Remaja Putri Di SMP Al Islam 1 Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Antara Body Image Dengan Pola Makan Dan Status Gizi Remaja Putri Di SMP Al Islam 1 Surakarta."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja adalah masa transisi antara anak dan dewasa yang

terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri–ciri seks sekunder, tercapai

fertilitas dan terjadi perubahan–perubahan psikologik serta kognitif

(Soetjiningsih, 2007). Menurut Sulistyoningsih (2012) definisi remaja adalah bila seorang anak telah mencapai umur 10–18 tahun untuk anak perempuan

dan 12-20 tahun untuk anak laki–laki, pada masa ini terjadi perubahan fisik

yang sangat cepat, pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan

mempengaruhi status kesehatan dan gizi tersebut, pada anak perempuan pertumbuhannya lebih cepat daripada anak laki–laki. Hal ini dikarenakan

tubuhnya memerlukan persiapan menjelang reproduksi (Arisman, 2010). Remaja adalah golongan individu yang sedang mencari identitas diri.

Adanya keinginan untuk dapat diterima oleh teman sebaya dan mulai tertarik

lawan jenis menyebabkan remaja sangat menjaga penampilan,

kecenderungan menjadi gemuk yang mengganggu sebagian anak puber

merupakan sumber keprihatinan selama tahun-tahun awal masa remaja. Hal

ini dapat mempengaruhi pola makan dan frekuensi makan yang

mengakibatkan remaja lebih teliti dalam memilih makanan (Sulistyoningsih,

2012).

Menurut Handajani dalam Sulistyoningsih (2012) pola makan adalah

berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan

(2)

merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu. Pola makan

yang terbentuk sangat erat kaitannya dengan kebiasaan makan seseorang,

pola makan yang seimbang dan pemilihan bahan makanan yang tepat

merupakan hal yang harus dilakukan. Pola makan yang seimbang yaitu yang

sesuai dengan kebutuhan disertai pemilihan bahan makanan yang tepat

agar melahirkan status gizi yang baik. Gadis remaja sering terjebak dengan

pola makan tak sehat, remaja menginginkan penurunan berat badan secara

drastis dengan melakukan diet ketat bahkan sampai gangguan pola makan

(Arisman, 2010). Hal ini dikarenakan remaja memiliki body image (citra diri) negatif yang mengacu pada idola remaja yang biasanya adalah para artis,

peragawati, selebriti yang cenderung memiliki tubuh kurus, tinggi, dan

semampai (Sulistyoningsih, 2012). Tubuh yang langsing sering menjadi

idaman bagi para remaja terutama remaja putri sehingga untuk memelihara

kelangsingan tubuh remaja putri menerapkan pengaturan pembatasan makanan secara keliru, akibatnya kebutuhan gizi remaja tidak terpenuhi

(Moehji, 2009).

Body image adalah persepsi seseorang tentang berat badan dan bentuk tubuhnya (Soetjiningsih, 2007 ) ada dua macam jenis body image yaitu body image negatif dan body image positif. Body image positif adalah persepsi seseorang yang puas terhadap bentuk tubuhnya, seseorang yang

memiliki body image positif akan mencerminkan tingginya penerimaan jati diri, rasa percaya diri dan kepeduliannya terhadap kondisi badan dan

kesehatan (Januar dan Putri, 2007), sedangkan body image negatif adalah

persepsi seseorang yang merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya

(3)

tubuh yang dimiliki sehingga remaja tidak puas dengan dirinya, menjadi sulit

menerima diri apa adanya, responsif terhadap pujian, peka terhadap kritik

dan pesimis bahkan ada yang sampai melakukan diet demi mendapatkan

bentuk tubuh yang diinginkan (Simanjuntak, 2009). Hal ini bisa

mempengaruhi status gizi remaja (Arisman, 2008). Pernyataan tersebut

sejalan dengan penelitian Sada dkk (2012) bahwa ada hubungan antara

body image dengan status gizi. Hasil penelitian Widianti dan Candra (2012) menjelaskan bahwa ada hubungan antara body image dan status gizi. Penelitian yang dilakukan Mirza dkk (2005) pada 113 anak dan remaja di

El-Salvadoran American menyebutkan bahwa tingginya BMI berhubungan

dengan ketidakpuasan terhadap tubuh dan usaha untuk mengurangi berat

badan.

Body image ini banyak dipengaruhi media massa seperti iklan tentang berbagai metode penurunan berat badan yang sangat berperan dalam menarik kaum remaja, khususnya wanita yang ingin langsing. Tidak

semua iklan mengakibatkan hal negatif namun sebaliknya tidak menutup

kemungkinan remaja mempraktekkan pola makan seperti dalam iklan yang

akhirnya akan berakibat kekurangan gizi (Khomsan, 2003). Penelitian

Widianti dan Candra (2012) menunjukkan bahwa ada hubungan antara body

image dan perilaku makan dengan status gizi. Body image cenderung terjadi pada remaja putri daripada remaja putra karena remaja putri lebih banyak

mengalami penambahan jaringan lemak. Pernyataan ini sejalan dengan

penelitian Prevos (2005) bahwa sebesar 66 % remaja putri tidak puas

(4)

Berdasarkan penelitian pendahuluan di SMP Al-Islam 1 Surakarta

dari 125 siswi diketahui 47,2% remaja putri berstatus gizi kurus, 30,4%

berstatus gizi normal, dan 22,4% remaja putri berstatus gizi overweight, prevalensi gizi kurus dan gizi overweight termasuk tinggi dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2010 yang menunjukkan bahwa, status gizi

anak 13-15 tahun provinsi Jawa Tengah dari 2,7 persen sangat kurus dan

7,4 persen kurus sedangkan prevalensi kegemukan sebesar 2,5 persen.

Berdasarkan lokasi, SMP Al Islam Surakarta terletak di pusat kota

Surakarta, sehingga akses terhadap media massa cukup tinggi, lingkungan

perkotaan yang lebih cenderung rawan terhadap pengaruh mode yang tren

saat ini, selain itu lokasi juga dekat dengan pusat perbelanjaan seperti

supermarket dan mall. Berkaitan dengan uraian tersebut, peneliti tertarik ingin melakukan penelitian tentang hubungan body image dengan pola makan dan status gizi remaja putri di SMP Al Islam 1 Surakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah terdapat hubungan antara body image dengan

pola makan dan status gizi remaja putri?.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

(5)

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan body image pada remaja putri di SMP Al Islam 1

Surakarta.

b. Mendeskripsikan pola makan pada remaja putri di SMP Al Islam 1

Surakarta.

c. Mendeskripsikan status gizi pada remaja putri di SMP Al Islam 1

Surakarta.

d. Menganalisis hubungan body image dengan pola makan remaja putri di SMP Al Islam 1 Surakarta.

e. Mengenalisis hubungan body image dengan status gizi remaja putri

di SMP Al Islam 1 Surakarta.

f. Menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam bidang gizi dan

kesehatan khususnya konsumsi dan status gizi remaja.

D. Manfaat

1. Bagi Remaja Putri

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada

remaja putri tentang pengetahuan pola makan yang baik dan sehat.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pemberi pendidikan

dalam hal ini guru sebagai informasi dan pengetahuan tentang pola

makan pada remaja putri di SMP Al Islam 1 Surakarta.

3. Bagi Peneliti Lanjutan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk melakukan

(6)

makan dan status gizi remaja putri serta sebagai acuan dalam

Referensi

Dokumen terkait

The team is the most important feature in STAD.. The team is giving support the groups for academic performance in the learning, and to give mutual respect are

KONDISI EKONOMI BURUH HARIAN LEPAS DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PANGAN DAN PENDIDIKAN ANAK (Studi Kasus Pada Buruh Harian Lepas di Sekitar Perkebunan Kopi Dusun Sumber

Pada umumnya di masyarakat pedesaan Sanggang, semua aspek yang ada dalam model sistemik kemiskinan kultural bersifat netral. Komponen yang sangat men- dukung ataupun yang sangat

The Influence of Social Support Problematic Support on Optimism and Depression in Chronic Ilness: A Prospective Study Evaluating Self- Esteem as a Mediator.. Journal

Hubungan Kadar Hormon Tiroid Dengan Mortalitas Pada Anak Sakit

The results of the analysis show that: (1) SMART is more effective than Direct Instruction to teach reading; (2) the students having high self-esteem have better reading

Para investor harus dapat mengambil keputusan dengan tepat sehingga investasinya akan menghasilkankeuntungan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Beberapa formula yang tersedia diantaranya, yaitu rasio likuiditas yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek,