• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN KEKUATAN BALOK BETON MENGGUNAKAN BEGEL MODEL RANGKA DENGAN BALOK BETON MENGGUNAKAN PERBANDINGAN KEKUATAN BALOK BETON MENGGUNAKAN BEGEL MODEL RANGKA DENGAN BALOK BETON MENGGUNAKAN BEGEL BIASA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN KEKUATAN BALOK BETON MENGGUNAKAN BEGEL MODEL RANGKA DENGAN BALOK BETON MENGGUNAKAN PERBANDINGAN KEKUATAN BALOK BETON MENGGUNAKAN BEGEL MODEL RANGKA DENGAN BALOK BETON MENGGUNAKAN BEGEL BIASA."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN KEKUATAN BALOK BETON MENGGUNAKAN BEGEL MODEL RANGKA DENGAN BALOK BETON MENGGUNAKAN

BEGEL BIASA

Tugas Akhir

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil

disusun oleh :

BAMBANG YULIAWAN NIM : D 100 070 036

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

(2)

ii

(3)
(4)

Motto

Keberhasilan yang engkau raih

Ditentukan oleh dirimu dan takdir Allat SWT

Terkadang rencana yang Allah buat sulit untuk dimengerti Namun pada akhirnya kita selalu mendapatkan hikmah dibaliknya

“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

(Al-Baqarah: 153)

“Allah mencintai orang yang bekerja apabila bekerja maka ia selalu memperbaiki prestasi kerja”

( H.R. Tabrani )

"Tidaklah ada pemberian dari orang tua kepada anaknya yang lebih utama daripada budi pekerti yang baik”

(HR. Tirmidzi)

“Barang siapa merasa letih di malam hari karena berkerja, maka di malam itu ia diampuni”.

(5)

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :  Allah S.W.T.

 Bapak Tukino dan Ibu Jumilah

 Saudaraku Tusep W.S. dan Martanto J.P.

 Bapak Ibu dosen pembimbing TA dan bapak ibu dosen pengajar Teknik

sipil UMS

 Teman-teman Sipil terutama angkatan 2007

Special thanks to :

 Allah S.W.T atas semua limpahan karuniaNya dapat terselesaikan Tugas

Akhir ini

 Bapak dan ibu ku terima kasih atas doa, dukungan dan semua kasih sayang

yang telah kalian berikan padaku

 Saudaraku Tusep W.S. dan Martanto J.P.terima kasih atas dukungan yang

kalian berikan slama ini

 “my special someone” Ismi Rachmawati Mardhani dan sekeluarganya terimakasih atas doa, semangat dan motifasinya

 Bapak dan ibu dosen pembimbing yang telah memberikan masukan dalam

pengerjaan Tugas Akhir ini

 Teman-teman seperjuanganku yang telah membantu dalam penyelesaian

laporan ini,

o Gentur, Dapit, Priyanto, Iput, Ashar, Abdul Kholiq, Sapto, Aroyan makasih buat bantuannya slama praktikum

o Mas joko, dan kawan-kawan yang memberi bimbingan selama di laboraturium

(6)

PRAKATA

ﺳﻼ ﻋ ﷲﻮ ﮔ ﻪ

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Tugas Akhir dengan judul : Perbandingan Kekuatan Balok Beton Menggunakan Begel Model Rangka Dengan Balok Beton Menggunakan Begel Biasa.

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai syarat untuk mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil.

Penyusunan Tugas Akhir ini didasarkan dari pelaksanaan penelitian di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan bimbingan dari teknisi laboratorium serta bimbingan dosen pembimbing, oleh karenanya dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. H. Suhendro Trinugroho, M.T., selaku Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing II

2. Bapak Basuki, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing I. 3. Bapak Ir. Aliem Sudjatmiko, M.T., selaku Dosen Penguji

4. Bapak Mochamad Solikhin, S.T., M.T., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5. Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6. Ibu Yenny Nur Chasanah, S.T., M.T. selaku Sekretaris Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

7. Pimpinan dan staf Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(7)

9. Teman-teman di Program Studi Teknik Sipil pada umumnya dan angkatan 2007 pada khususnya yang telah memberikan bantuan dan semangat pada penyusun.

10.Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu terselesainya laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan guna penyempurnaan laporan di masa yang akan datang.

ﻮ ﺳﻼ ﻋ ﻜ ﻮ ﷲﻮ

Surakarta, 2015

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

MOTTO ... iv

D. Penjelasan Mengenai Sengkang atau Begel ... 8

E. Perilaku Lentur Balok Beton Bertulang ... 10

(9)

ii

2. Hubungan beban dan lendutan ... 14

3. Retak pada balok ... 17

4. Keruntuhan pada balok ... 18

BAB III LANDASAN TEORI ... 20

A. Umum .. ... 20

B. Bahan Penyusun Beton ... 20

1. Semen portland ... 20

2. Air . ... 21

3. Agregat ... 21

3a). Persyaratan agregat halus ... 22

3b). Persyaratan agregat kasar ... 22

4. Baja tulangan ... 23

C. Rencana Campuran Adukan Beton ... 23

D. Pengujian Kuat Tarik Baja ... 27

E. Pengujian Kuat Tekan Beton ... 28

F. Kuat Lentur Beton ... 29

1. Momen kapasitas hasil pengujian balok ... 29

2. Momen kapasitas teoritis balok ... 30

BAB IV METODE PENELITIAN ... 33

A. Umum . ... 33

B. Bahan Dan Peralatan Penelitian ... 33

1. Bahan penelitian ... 33

2. Peralatan penelitian ... 35

C. Tahapan Penelitian ... 44

D. Pelaksanaan Penelitian ... 46

1. Pemeriksaan bahan ... 46

1a). Pemeriksaan kualitas agragat halus ... 46

1b). Pemeriksaan kualitas agregat kasar ... 49

2. Perhitungan rencana campuran beton ... 51

3. Pengujian kuat tarik baja tulangan ... 52

(10)

iii

5. Pengujian slump ... 54

6. Perawatan (perendaman) benda uji ... 55

7. Pengujian kuat tekan beton ... 55

8. Pengujian kuat lentur beton... 56

9. Variabel penelitian ... 56

E. Analisis Data ... 61

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Hasil Pengujian Bahan ... 62

1. Hasil pemeriksaan agregat halus (pasir) ... 62

2. Hasil pemeriksaan agregat kasar ... 63

B. Pengujian slump ... 63

C. Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja ... 64

D. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton... 66

E. Hasil Pengujian Kuat Lentur Balok Beton ... 67

F. Analitis Teoritis Momen Kapasitas Balok ... 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran .... ... 76 DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. Bentuk pembebanan balok dalam keadaan lentur murni ... 11

Gambar II.2. Gaya-gaya bidang momen dan lintang pada balok... 11

Gambar II.3. Balok menahan momen ultimit ... 12

Gambar II.4. Blok tegangan ekivalen ... 13

Gambar II.5. Penampang balok tulangan rangkap ... 13

Gambar II.6. Hubungan beban-defleksi pada balok ... 14

Gambar II.7. Distribusi regangan penampang balok ultimit ... 19

Gambar III.1. Skema pengujian kuat tarik baja ... 27

Gambar III.2. Skema pengujian kuat tekan beton ... 28

Gambar III.3. Skema besarnya momen maksimal ... 29

Gambar III.4. Penulangan benda uji ... 30

Gambar III.5. Skema pengujian kuat lentur balok beton. ... 30

Gambar III.6. Distribusi regangan dan tegangan pada balok ... 31

Gambar IV.1. Semen Portland merk Gresik ... 33

Gambar IV.13. Cetakan silinder ... 39

Gambar IV.14. Bekisting balok ... 40

(12)

ii

Gambar IV.16. Kerucut Abram’s ... 41

Gambar IV.17. Bak perendaman benda uji ... 41

Gambar IV.18. Mesin uji kuat tekan ... 42

Gambar IV.19. Mesin uji kuat lentur ... 42

Gambar IV.20. Mesin uji kuat tarik ... 43

Gambar IV.21. Peralatan penunjang lain ... 43

Gambar IV.22. Bagan alir penelitian ... 44

Gambar IV.23. Sket Gambar Balok Beton Rangka ... 57

Gambar IV.24. Sket Gambar Balok Beton Rangka ... 58

Gambar IV.25. Sket Gambar Balok Beton Biasa... 59

Gambar IV.26. Sket Gambar Balok Beton Biasa... 60

Gambar V.1. Besi tulangan baja tulangan diameter 8 mm dengan baja tulangan 6 mm ... 64

Gambar V.2. Perbandingan tagangan maksimal baja tulangan diameter 8 mm dengan baja tulangan 6 mm ... 65

Gambar V.3. Perbandingan tagangan leleh baja tulangan diameter 8 mm dengan baja tulangan 6 mm ... 65

Gambar V.4. Foto Pengujian Kuat Tekan Benda Uji ... 66

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1. Nilai standar deviasi ... 24

Tabel III.2. Hubungan factor air semen dan kuat tekan rata-rata silinder beton pada umur 28 hari ... 24

Tabel III.3. Faktor air semen maksimum ... 25

Tabel III.4. Nilai slump ... 25

Tabel III.5. Ukuran maksimum agregat ... 26

Tabel III.6. Perkiraan kebutuhan air berdasarkan nilai slump dan ukuran maksimum agregat ... 26

Tabel III.7. Perkiraan kebutuhan agregat kasar per m3 beton, berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus halus pasir ... 26

Tabel V.6. Hasil pengujian dan perhitungan kuat tekan beton ... 65

Tabel V.7. Hasil pengujian momen lentur balok beton menggunakan begel model rangka dengan diameter tulangan 6 mm... 67

Tabel V.8. Hasil pengujian momen lentur balok beton menggunakan begel model rangka dengan diameter tulangan 8 mm ... 67

Tabel V.9. Hasil pengujian momen lentur balok beton menggunakan begel biasa dengan diameter tulangan 6 mm ... 67

Tabel V.10. Hasil pengujian momen lentur balok beton menggunakan begel biasa dengan diameter tulangan 8 mm ... 67

(14)

ii

Tabel V.12. Hasil perbandingan momen lentur balok beton menggunakan begel biasa berdiameter tulangan 8 mm dengan balok beton

menggunakan begel model rangka berdiameter tulangan 8 mm .... 68 Tabel V.13. Hasil perbandingan momen lentur balok beton menggunakan begel

biasa berdiameter tulangan 6 mm dengan balok beton

menggunakan begel model rangka berdiameter tulangan 6 mm .... 69 Tabel V.14. Hasil perbandingan momen lentur balok beton menggunakan begel

(15)

DAFTAR NOTASI

A = Luas penampang benda uji (mm²)

b = lebar balok rata-rata pada penampang runtuh, (mm). h = tinggi balok rata-rata pada penampang runtuh,(mm). D = diameter benda uji (cm)

fc’ = Kuat tekan benda uji (MPa).

f’cr = Kuat tekan rencana (MPa). fmaks = Tegangan maksimal baja (MPa).

fy = Tegangan leleh (MPa).

K = Kadar lumpur yang terkandung didalam pasir (%) l = panjang bentang diantara kedua balok tumpuan, (mm). L = panjang benda uji (cm)

m = Nilai margin (MPa)

Muji = Momen kapasitas (kN.m)

MR = Modulus of Rupture (kN/mm2)

P = Beban maksimum yang mengakibatkan keruntuhan balok uji (kN). Pleleh = Beban maksimal leleh baja (N).

Pmaks = Beban tarik putus baja (N).

q = Berat sendiri balok, (kN/m) V = Volume beton (m3)

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

(17)

ABSTRAKSI

PERBANDINGAN KEKUATAN BALOK BETON MENGGUNAKAN BEGEL MODEL RANGKA DENGAN BALOK BETON MENGGUNAKAN

BEGEL BIASA

Balok beton bertulang adalah salah satu bagian konstruksi bangunan gedung yang kekuatannya tergantung pada mutu beton serta penulangan baja di dalamnya. Pada umumnya penulangan balok beton terdiri dari tulangan lentur dan tulangan geser. Tulangan lentur dipasang secara horizontal dari sumbu balok dan berfungsi menahan beban momen lentur, sedangkan tulangan geser atau begel dipasang secara melintang terhadap sumbu balok beton dan berfungsi sebagai penahan beban gaya geser. Balok beton menggunakan begel model rangka pada dasarnya sama dengan balok beton menggunakan begel biasa perbedaan diantara keduanya adalah balok beton menggunakan begel rangka ada penambahan tulangan miring antara tulangan vertikal yang berfungsi secara structural. Sebuah pemikiran yang kreatif untuk melakukan penelitian ini sehingga memberikan kontribusi yang positif terhadap kekuatan balok beton bertulang sehingga akan lebih bermanfaat untuk penelitian kedepannya. Penelitian ini memodifikasi bentuk tulangan geser pada umumnya menjadi tulangan rangka yang diikat menggunakan kawat bendrat pada tulangan longitudinal dengan bentuk menyerupai rangka baja dan selanjutnya dilakukan pengujian lentur pada balok bertulang tersebut dan hasilnya dibandingkan dengan kuat lentur balok beton menggunakan begel biasa. Penelitian ini menggunakan beton dengan kuat rencana 20 MPa, benda uji balok beton bertulang berukuran lebar 10 cm x tinggi 15 cm serta panjang 100 cm. Tulangan lentur dan tulangan geser menggunakan diameter 8 mm dan 6 mm. Pengujian dilakukan antara lain ; uji kuat tekan beton, uji kualitas kuat susun beton, serta uji kuat lentur balok beton bertulang. Pengujian kuat lentur balok beton bertulang harus dipastikan keruntuhan yang terjadi adalah keruntuhan lentur dan bukan keruntuhan geser. Hasil pengujian yang didapatkan menunjukkan ada peningkatan kuat lentur pada balok beton menggunakan begel model rangka dibandingkan balok beton menggunakan begel biasa. Peningkatan yang terjadi berkisar ( 53,40 – 66,15 ) %. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, menunjukkan bahwa balok beton menggunakan begel model rangka memberikan manfaat positif dan dapat dikembangkan lebih lanjut agar bisa lebih bermanfaat lagi.

Referensi

Dokumen terkait

bertulang pada umumnya menggunakan beton dengan kuat tekan berkisar 17#30. Mpa sedangkan untuk beton prategang digunakan beton dengan kuat tekan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai perbandingan kekuatan balok beton menggunakan begel model rangka dengan balok beton menggunakan begel yang

Pemasangan tulangan longitudinal dan tulangan geser (begel) untuk menahan beban aksial perlu, momen perlu dan gaya geser perlu yang bekerja pada kolom.. 2.8 Perencanaan

1) Kuat tekan beton dengan menggunakan tulangan model rangka dari kayu meranti mendekati kuat tekan beton tulangan baja. Sedangkan hasil moment kapasitas pengujian

Hasil pengujian yang didapatkan menunjukkan ada selisih kuat lentur pada balok beton bertulangan baja dengan balok beton menggunakan tulangan model rangka dari kayu

1) Kuat tekan beton dengan menggunakan tulangan model rangka dari kayu meranti mendekati kuat tekan beton tulangan baja. Sedangkan hasil moment kapasitas pengujian

dengan kuat tekan beton, rasio tulangan longitudinal, rasio bentang geser-tinggi efektif, dan tinggi efektif sebagai variabel: a model usulan, b ACI 318-14 2014, c NZS 3101 2005, d

Pelat beton bertulang adalah sebuah struktur bangunan yang terbentuk dari tulangan baja yang dipasang menyilang dan diikat dengan kawat bendrat serta diisi oleh beton pada sebuah bidang