• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bogor Dalam Angka 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bogor Dalam Angka 2011"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMBANGUNAN DAERAH DAN

PEMUKIMAN

Berdasarkan Sensus Penduduk (SP) tahun 2010,

jumlah bangunan di Kota Bogor mencapai 182.561

bangunan dengan jumlah bangunan terpadat terdapat di

Kota Bogor Barat sebanyak 39.358 bangunan. Sementara

itu jumlah rumah permanen di Kota Bogor sebanyak

163.809 rumah.

A G A M A

Indonesia mengakui 6 agama yang hidup di negara

kita, yaitu Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha dan

Konghucu. Penduduk Kota bogor mayoritas memeluk

agama Islam (90,46%) dan minoritas memeluk agama

Hindu (7%). Selain daripada itu data lain seperti sarana

peribadatan masjid, musholla, langgar, gereja dan vihara

Budha yang terdapat di Kota Bogor dapat dilihat pada bagian

lain buku ini. Begitupula dengan data tentang Jemaah haji

yang berangkat dari Kota Bogor.

HUKUM

(3)

Kota Bogor Dalam Angka 2010 xv

APARATUR PEMERINTAHAN

& PENGAWASAN

Proporsi jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bogor berdasarkan pangkat dan golongan adalah sebagai berikut, golongan I sebesar 11.98%, golongan II sebesar 45.59%, gologan III sebesar 35.99%, dan sisanya adalah golongan IV (6.44%).

DPRD Kota Bogor pada Tahun 2009 beranggotakan 45 orang, terbanyak dari Partai Demokrat yaitu 15 orang, diikuti PKS sebanyak 9 orang, PDI-P 8 orang. Kegiatan rapat dan Komisi DPRD Kota Bogor didominasi oleh rapat panitia khusus sebanyak 196 kali.

KEAMANAN & KETERTIBAN UMUM

Perkembangan kriminalitas yang terjadi di Kota bogor pada tahun 2010 menurun sebagian besar jenis kejadian. Jenis

kriminalitas terbanyak selama tahun 2010 adalah penipuan sebanyak 202 kejadian (Tabel 1.E.1.). Dari jumlah tersebut kriminalitas terjadi paling banyak pada bulan April yaitu sebanyak 112 kejadian (Tabel 1.E1.). Perkembangan kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama tahun 2010 menurun 20.31% dibandingkan tahun sebelumnya.(Tabel 1.E.4)

PERTANIAN

Sektor pertanian bukan merupakan sektor ekonomi

andalan di Kota Bogor tetapi berkontribusi signifikan pada

perkembangan ekonomi kota Bogor secara umum. Sektor

Pertanian meliputi sub sektor Tanaman Bahan Makanan

(Tabama), sub sektor Peternakan dan sub sektor Perikanan.

Pertanian tanaman pangan meliputi tanaman bahan

(4)

makanan terdiri dari jenis padi-padian, jagung,

umbi-umbian dan kacang-kacangan. Data tanaman bahan

makanan dirinci menurut target, realisasi dan produksi.

Produksi tanaman padi di Kota Bogor meningkat

pada tahun 2010 dibandingkan tahun sebelumnya

walaupun peningkatannya tidak signifikan. Peningkatan

ini akibat peningkatan target luas lahan tanaman padi.

Pembangunan sub sektor peternakan adalah

bertujuan meningkatkan populasi dan produksi ternak

dalam rangka usaha memperbaiki gizi masyarakat,

meningkatkan pendapatan peternak serta menciptakan

komoditi yang baik bagi perkembangan industri ternak.

Informasi rinci tentang macam dan jumlah ternak yang

ada di Kota Bogor dapat dilihat di bagian lain buku ini.

PERTAMBANGAN & ENERGI

Kebutuhan listrik di Kota Bogor semakin meningkat.

Berkaitan dengan itu pemerintah terus berupaya membangun

sarana sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang

ada. Jumlah pelanggan listrik Kota Bogor adalah 170.480

pelanggan.

Banyaknya gas yang terjual pada pelanggan selama

tahun 2010 sebanyak 401.606.548 m3 dengan nilai Rp 885.518.458.441, jumlah tersebut dikonsumsi sekitar 16.792

(5)

Kota Bogor Dalam Angka 2010 xvii

INDUSTRI

Pembangunan industri di Kota Bogor diarahkan

untuk mendorong terciptanya struktur ekonomi yang

seimbang dan kokoh dalam rangka menciptakan landasan

perekonomian yang kuat agar tumbuh dan berkembang

atas kekuatan sendiri. Pembangunan sektor industri

mencakup industri besar dan menengah, industri kecil

formal dan industri kecil non formal.

Potensi industri di Kota Bogor mengalami

kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, baik itu unit

usaha, tenaga kerja maupun nilai investasinya. Di Kota

Bogor terdapat 2.206 unit usaha dengan nilai investasi

sebesar Rp. 347.908.650.657 dan menyerap tenaga kerja

sebanyak 20.807 orang pada tahun 2010.

SUMBER DAYA AIR & IRIGASI

Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia. Oleh karena itu Pemerintah Kota Bogor melalui PDAM “Tirta

Pakuan”, dari tahun ke tahun terus berusaha untuk mencukupi

kebutuhan air bersih. Ini dapat dilihat dari meningkatnya

jumlah pelanggan dan air bersih yang disalurkan. Tahun 2010

jumlah pelanggan meningkat menjadi 94.995 pelanggan atau

sekitar 11.15% dibanding tahun 2009. Seiring dengan

pertambahan pelanggan maka debit air yang disalurkan juga

(6)

PERDAGANGAN,

PENGEMBANGAN

USAHA

DAERAH,

KEUANGAN

&

KOPERASI

Jumlah penerbitan Tanda Daftar Perusahaan di Kota Bogor selalu mengalami peningkatan selama tahun 2010, yaitu sebesar 25.72% dibanding tahun 2009.

Nilai realisasi ekspor non migas di Kota Bogor

mencapai US$ 151.860.269,90 selama tahun 2010.

Ekspor non migas ini didominasi komoditas garmen yaitu

senilai US$ 74.189.259,00 atau sekitar 48,85%.

Perkembangan harga konsumen tercermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dikelompokkan menurut kelompok pengeluaran. Pengelompokkan ini terdiri dari kelompok bahan makanan, makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan tranportasi. IHK ini akan

menentukan laju inflasi yang akan mencerminkan kondisi perekonomian Kota Bogor.

KETENAGAKERJAAN

Berdasarkan hasil Survri Sosial Ekonomi Nasional

(7)

Kota Bogor Dalam Angka 2010 xix

jumlah lowongan 3.905 orang dan sudah terisi sebanyak 2.563 orang.

Dilihat dari tingkat pendidikan, jumlah pencari kerja terbanyak adalah lulusan Sarjana (S1) yaitu sebanyak 5.380 orang atau 31,88% dari total pencari kerja.

KESEHATAN

Kesehatan merupakan faktor penting yang dapat

menunjang produktivitas kerja, sehingga pemerintah

berupaya meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat

dengan memperhatikan sarana kesehatan seperti Rumah

Sakit, PUSKESMAS berikut penambahan tenaga

kesehatannya.

Terdapat 10 rumah sakit di Kota Bogor sampai

dengan keadaan Tahun 2010 dengan jumlah tempat tidur

1.808 buah. Jumlah PUSKESMAS RRI sebanyak 24,

PUSKESMAS Pembantu sebanyak 28 dan 3 PUSKESMAS

Keliling. Semua PUSKESMAS yang ada merupakan

PUSKESMAS pelaksana program pemerintah.

PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN

Tingkat pendidikan merupakan salah satu kualitas

modal manusia. Salah satu faktor yang menentukan

terbentuknya sumber daya manusia melalui Indonesia yang

berkualitas adalah faktor pendidikan., oleh karena itu masalah

pendidikan harus mendapat perhatian serius karena

menyangkut masa depan bangsa. Hal tersebut dapat dihitung

melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang

(8)

lama sekolah (RLS). Upaya bidang pendidikan yang

disertai dengan peningkatan kesejahteraan diharapkan

meningkatkan peluang bagi masyarakat untuk lebih

mampu menyekolahkan anaknya pada jenjang yang lebih

tinggi lagi, sehingga diharapkan pada masa yang akan

datang terbentuk sumber daya manusia Indonesia yang

berkualitas dan sejahtera. Pengkajian partisipasi

pendidikan penduduk kota Bogor pada setiap jenjang

pendidikan (dari SD hingga di atas SLTA) diharapkan

dapat memberikan gambaran kualitas sumber daya

manusia yang potensial di masa datang. Pada tahun 2008,

jumlah sekolah dan murid untuk TK, SD, SLTP, SLTA

dan SLTA Kejuruan relatif meningkat bila dibandingkan

dengan tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa

kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke

jenjang yang lebih tinggi semakin baik.

PERHUBUNGAN

Sampai dengan akhir Tahun 2010 panjang jalan di

Kota Bogor mencapai 795.109 Km. Jumlah kendaraan

pertama uji dikelompokkan menurut jenisnya berjumlah 574

kendaraan dengan mutasi keluar sejumlah 79 kendaraan dan

mutasi masuk sejumlah 49 kendaraan.

Jasa angkutan kereta api masih merupakan primadona

bagi penduduk Kota Bogor, terutama yang bekerja di luar

kota. Jumlah penumpang yang terangkut pada tahun 2010

sebanyak 12.793.222 orang dengan hasil penjualan karcis

(9)

Kota Bogor Dalam Angka 2010 xxi

LINGKUNGAN HIDUP

Dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan diperoleh

data jumlah tempat penampungan sementara (TPS),

jumlah pohon pelindung, luas jalur hijau, luas dan

banyaknya makam, serta potensi penanggulangan

kebersihan.

KEPENDUDUKAN

Pengumpulan data penduduk melalui Sensus

Penduduk, merupakan data penduduk yang paling

lengkap. Karena Sensus Penduduk dilakukan setiap 10

tahun sekali pada setiap tahun kalender berakhiran nol,

maka untuk melengkapi data penduduk dilakukan Survei

Kependudukan dan Registrasi Penduduk.

Hasil pendataan penduduk akhir tahun 2010

menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor sebanyak

950.334 jiwa, terdiri dari 50.89% jiwa laki-laki. Kenaikan

tersebut diduga karena faktor penarik kota Bogor sendiri

mengingat semakin banyaknya fasilitas sosial ekonomi yang

mudah diperoleh selain itu juga kota Bogor merupakan kota

penyangga ibu kota Negara, sehingga menarik para pendatang

untuk tinggal dan menanamkan usahanya di kota Bogor.

Sex Ratio penduduk Kota Bogor adalah 104 yang artinya setiap 104 penduduk laki-laki berbanding dengan 100

penduduk perempuan. Dengan luas daerah tingkat II Kota

Bogor adalah 118.50 Km2, ini berarti kepadatan penduduk per

(10)

Kecamatan Bogor Barat merupakan kecamatan

dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu 211.084 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di

Kecamatan Bogor Timur yang hanya 95.098 jiwa.

Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan

terpadat, yaitu 12.472 jiwa/Km2, hal ini disebabkan karena pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi banyak

berada di kecamatan ini.

Keluarga Berencana (KB) merupakan program

pemerintah untuk mengatur laju pertumbuhan penduduk.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terdapat

peningkatan jumlah sarana pelayanan KB, petugas

pelayanan KB dan jumlah alat kontrasepsi yang

digunakan oleh Akseptor Baru di Kota Bogor.

KEPARIWISATAAN

Seiring dengan perkembangan Kota Bogor menjadi

daerah tujuan wisata dan bisnis, maka hotel dan

akomodasinya pun berkembang dengan pesat. Kebun Raya

Bogor masih menjadi tempat wisata utama para wisatawan

yang berkunjung di Kota Bogor. Jumlah wisatawan yang

mengunjungi Kebun Raya Bogor pada tahun 2010 sebanyak

1.685.237 orang

Data mengenai komunikasi diperoleh dari Kantor Pos

dan Giro Bogor serta Kandatel Bogor. Data tersebut meliputi

jumlah surat yang dikirim, jumlah wesel pos, jumlah transaksi

nilai giro dan cek pos, jumlah telegram dan kata, serta

lamanya percakapan telepon interlokal, internasional dan

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu peneliti berusaha untuk menemukan pengaruh keterlibatan kerja, ketidakamnan kerja, keadilan distributif pada komitmen

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan juga kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir dengan judul

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran leverage, ukuran perusahaan, tangibility, perisai pajak non hutang dan ukuran audit audit berpengaruh terhadap kinerja

Penelitian ini, menunjukkan bahwa rerata jumlah spermatozoa mencit pada kelompok perlakuan atau kelompok yang diberi asap rokok dan ekstrak daun cincau hijau

resistensi metabolik dipertimbangkan sebagai mekanisme utama resistensi terhadap organofosfat. Resistensi dapat terjadi jika terjadi peningkatan aktivitas enzim atau

Asuhan kebidanan pada Ny.”W” dilakukan secara berkelanjutan mulai dari usia kehamilan 39/40 minggu dengan frekuensi kunjungan 1 kali, persalinan 1 kali, Nifas 4

Tujuan dari penulisan dokumen ini adalah untuk menjelaskan secara umum pilihan beasiswa jika ingin melanjut sekolah di Taiwan, dokumen apa saja yang dibutuhkan, bagaimana cara

Dengan adanya masalah-masalah tersebut, diperlukan suatu cara untuk meningkatkan kemampuan aspal salam campuran yaitu dengan menggunakan bahan tambah. Beberapa bahan yang