• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN, PROSES PEMBELAJARAN, DAN VARIASI MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI DOSEN, PROSES PEMBELAJARAN, DAN VARIASI MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

“VETERAN” JAWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan oleh :

BAGUS ANDI IRAWAN/EA 0913010152/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(2)

MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Diajukan oleh :

BAGUS ANDI IRAWAN 0913010152

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(3)

MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

yang diajukan

Bagus Andi Irawan 0913010152

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak Tanggal :………….. NIP : 19661017 199303 2001

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

(4)

PERBANKAN SYARIAH

(Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

Disusun Oleh : Irma Qoirin Fitri 0913010122/FE/EA telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur pada tanggal 26 Maret 2013

Pembimbing Utama Tim Penguji

Ketua

Drs. Ec. Eko Riadi, MAks Drs. Ec. Eko Riadi, MAks Sekretaris

Rina Mustika, SE, MM Anggota

Dra. Erry Andhaniwati, MAks, Ak Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(5)

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul “Pengaruh Kompetensi Dosen, Proses Pembelajaran, Dan Variasi Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa Akuntansi UPN “VETERAN” Jawa Timur.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung baik dalam bentuk dukungan motivasi, doa, maupun bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(6)

4. Ibu Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan waktu, tenaga, pikiran, dorongan, dukungan, motivasi, semangat, doa, pengertian, untuk membimbing dan mengarahkan penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi. 5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.

6. Keluarga tercinta saya, kepada Ayahanda Tantok Hirwanto, Ibunda Suminah, Adik saya Mega Dwisetyowati yang selalu memberikan doa dan motivasi tanpa henti-hentinya sehingga penulis bisa menyelesaikan studi ini tepat waktu.

7. Seluruh sahabat tercinta dan kawan-kawan (Amarus, Ria, Riza, Andy,

Andre, Gofur, Mario, Siti, Ery, Anggun, Galeh, Ajeng, Andika, Rio, Defri, Dedy, Rizki, Alief, Echa, Irma, Riska dll)

8. Seluruh kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Akuntansi “HMAK”

yang telah memberi pelajaran organisasi yang tak ternilai harganya. 9. Seluruh mahasiswa Akuntansi khususnya mahasiswa akuntansi sektor

publik yang telah banyak membantu memberikan informasi dan dukungan dalam menyusun skripsi.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan

(7)

menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

(8)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu... 8

2.2 Landasan Teori... 11

2.2.1 Kompetensi... 11

2.2.1.1 Pengertian Kompetensi... 11

2.2.1.2 Kompetensi Dosen... 11

2.2.2 Proses Pembelajaran... 13

2.2.2.1 Pembelajaran... 13

2.2.2.1.1 Perencanaan pembelajaran... 14

2.2.2.1.2 Variabel Pembelajaran... 15

(9)

2.2.3 Variasi Mengajar Dosen... 19

2.2.4 Prestasi Belajar Mahasiswa... 21

2.3 Kerangka Pemikiran... 21

2.3.1 Pengaruh Kompetensi Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa... 21

2.3.2 Pengaruh Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Mahasiswa... 22

2.3.3 Pengaruh Variasi Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa... 22

2.3.4 Diagram Kerangka Pikir... 23

2.4 Hipotesis... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel...……….… 25

3.1.1. Definisi Operasional Variabel... 25

3.1.2. Pengukuran Variabel... 26

3.2 Teknik Pengambilan Sampel... 29

3.2.1 Obyek Penelitian... 29

(10)

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 30

3.4 Uji Validitas dan Reabilitas Data... 31

3.5 Uji Normalitas... 32

3.6 Uji Asumsi Klasik... 33

3.6.1 Multikolineritas……… 33

3.6.2 Autokorelasi……… 33

3.6.3 Heteroskedastisitas………. 34

3.7 Uji Regresi Linear Berganda... 34

3.8 Uji Hipotesis... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskriptif Objek Penelitian ... 38

4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur ... 38

4.1.2 Tempat Kedudukan ... 41

4.1.3 Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan ... 42

4.1.3.1 Falsafah ... 42

4.1.3.2 Visi ... 42

4.1.3.3 Misi ... 42

(11)

4.1.5.1 Visi Progdi Akuntansi ... 45

4.1.5.2 Misi Progdi Akuntansi ... 46

4.1.5.3 Tujuan Progdi Akuntansi ... 46

4.2 Deskripsi Jawaban Responden ... 46

4.2.2 Karakteristik Responden ... 46

4.2.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ... 49

4.2.3.1 Variabel Kompetensi Dosen ... 49

4.2.3.2 Variabel Proses Pembelajaran ... 50

4.2.3.3 Variabel Variasi Mengajar Dosen ... 51

4.2.3.4 Variabel Prestasi Mahasiswa ... 52

. 4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 53

4.3.1 Uji Validitas ... 53

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 56

(12)

4.3.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 59

4.3.5 Regresi Linier Berganda ... 60

4.3.5.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 60

4.3.5.2 Koefisien Determinasi (R2) ... 62

4.3.6 Uji Kesesuaian Model (Uji F) ... 63

4.3.7 Uji Hipotesis (Uji t) ... 64

4.3.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

4.3.8.1 Kompetensi Dosen (X1), Proses Pembelajaran (X2), dan Variasi Mengajar Dosen (X3) terhadap Prestasi Mahasiswa (Y) ... 65

4.3.9 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang ... 70

4.3.10 Keterbatasan Penelitian ... 70

(13)

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA

(14)

DAFTAR GAMBAR

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin... 47

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Umur... 47

Tabel 4.3 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan... 48

Tabel 4.4 Diskripsi Responden Menurut Jabatan... 48

Tabel 4.5 Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X1).……….. 49

Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X2).…... 50

Tabel 4.7 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X3)... 51

Tabel 4.8 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (Y)... 52

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel (X1)... 54

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel (X2)…... 54

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel (X3)...,... 55

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel (Y)... 56

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas... 57

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas... 58

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolineritas... 59

Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 60

Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linier Berganda... 61

Tabel 4.18 Nilai Koefisien Determinasi... 62

Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis (Uji F)... 63

(16)

MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR

Oleh :

Bagus Andi Irawan

ABSTRAK

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk menumbuh kembangkan kualitas sumber daya manusia. Pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan yang ada belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan pembangunan. Permasalahan yang akan dijadikan batasan dalam penelitian ini, yaitu apakah kompetensi dosen, proses pembelajaran dan variasi mengajar dosen berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa akuntansi. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menguji secara empiris pengaruh kompetensi dosen (X1), proses pembelajaran (X2), dan variasi mengajar dosen (X3) terhadap prestasi mahasiswa (Y).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 30 dosen dengan teknik penentuan sampel menggunakan Accidental Sampling. Teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis

Regresi Linier Berganda.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa variabel kompetensi dosen (X1), proses pembelajaran (X2), dan variasi mengajar dosen (X3) memiliki tingkat signifikan yang kurang dari 0,05 (5%) tidak berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa (Y). Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini tidak terbukti kebenarannya.

(17)

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk menumbuh kembangkan kualitas sumber daya manusia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan yang ada belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan pembangunan. Pendidikan juga merupakan hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa.

(18)

menyebabkan tingkat persaingan tidak lagi berbasis domestik tetapi lebih bersifat global internasional. Kondisi tersebut 'memaksa' institusi pendidikan untuk menciptakan competitive advantage apabila ingin survive atau menjadi leader dalam bisnisnya. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, menyebabkan organisasi harus meningkatkan kompetensi tenaga pengajarnya sehingga mampu menjadi kekuatan kerja (workforce) yang relevan dengan kebutuhan global dan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi dan digital. (Tandelilin 2005)

(19)

mahasiswa sehingga dapat berdampak pada penurunan prestasi mahasiswa. Agar tidak terjadi penurunan prestasi mahasiswa, dosen harus dapat menyelenggarakan proses belajar mengajar yang kondusif supaya tercipta penilaian yang menyenangkan bagi mahasiswa sehingga dapat mendorong timbulnya kreativitas belajar pada diri mahasiswa dan mampu meningkatkan prestasinya. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan sangat menentukan minat dan partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran. Melalui model - model pembelajaran yang tepat diharapkan siswa tidak hanya dapat pengetahuan namun juga kesan yang mendalam tentang mata pelajaran Akuntansi. Sehingga dapat mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan dalam kehidupan sehari - hari.

(20)

kegiatan perkuliahan tidak lepas dari beberapa faktor di atas adalah keterampilan dosen dalam memberikan variasi pengajaran dapat menjadi sarana pembangkit hasil belajar mahasiswa. Pada dasarnya semua orang tidak menyukai adanya kebosanan, karena sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menarik dan tidak menyenangkan. Demikianlah dengan mahasiswa yang sedang belajar, mereka tidak menyukai adanya peristiwa dan kondisi membosankan dalam belajarnya. Bobbi De Potter yang dikutip oleh Sugandi (2004:10) mengatakan, pembelajaran yang berhasil haruslah dalam suasana menyenangkan dan menggembirakan. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses belajar dan mengajar di dalam kelas, seorang dosen dituntut untuk dapat menggunakan variasi dalam mengajar.

(21)

komponen tersebut dikombinasikan dalam penggunaannya atau secara integrasi, maka akan meningkatkan perhatian mahasiswa, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar. Dengan demikian variasi mengajar dosen sangat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa (Ibadi, 2009).

Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik usaha belajar semakin baik pula prestasi yang dicapai. Prestasi belajar memang sangat penting dari pendidikan dan pengajaran karena prestasi belajar dapat berfungsi sebagai pengukur keberhasilan program terhadap pencapaian tujuan yang ditetapkan. Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Nurohmawati, 2010).

Dengan demikian, apa yang disampaikan seorang dosen akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Sebaliknya, jika hal di atas tidak terealisasi dengan baik, maka akan berakibat ketidak puasan mahasiswa dalam proses kegiatan perkuliahan. Tidak kompetennya seorang dosen dalam penyampaian bahan mengajar secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap hasil dari pembelajaran. Karena proses pembelajaran tidak hanya dapat tercapai dengan keberanian, melainkan faktor utamanya adalah kompetensi yang ada dalam pribadi seorang dosen, proses pembelajaran, variasi mengajar dosen.

(22)

sudut pandang mahasiswa terdapat beberapa penilaian yaitu dari segi kompetensi dosen, proses pembelajaran dan variasi mengajar dosen. Terdapat beberapa dosen yang kurang maksimal dalam penyelenggaraan proses perkuliahan. Adapun beberapa kekurangan tersebut adalah adanya beberapa dosen yang tidak bisa hadir dalam memberikan materi perkuliahan, pemberian materi perkuliahan yang lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kontrak perkuliahan, serta adanya beberapa dosen yang monoton dan tidak variatif dalam memberikan materi perkuliahan. Tentunya beberapa permasalahan yang timbul ini dapat menghambat proses pembelajaran sehingga memberikan dampak negatif terhadap mahasiswa khususnya dalam hal prestasi.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kompetensi Dosen, Proses Pembelajaran, Dan Variasi Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur”.

1.2 Rumusan Masalah

(23)

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk membuktikan dan menguji secara empiris pengaruh kompetensi dosen (X1), proses pembelajaran (X2), dan variasi mengajar dosen (X3)

terhadap prestasi mahasiswa (Y).

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti

Penulis diharapkan dapat digunakan sebagai langkah kongkrit untuk penerapan ilmu berdasarkan teori yang selama ini di dapat, serta dapat menambah pengetahuan tentang faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi mahasiswa akuntansi.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam pengambilan keputusan dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh kompetensi dosen, proses pembelajaran dosen, dan variasi mengajar dosen.

3. Bagi Pihak Lain

(24)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil dari penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sudiana (2003)

Penelitian ini dilakukan oleh Sudiana ini merumuskan masalah mengenai profesionalisme dosen yang berperan terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi serta berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dosen yang profesional harus memiliki kompetensi bidang studi, kompetensi bidang pemahaman peserta didik, kompetensi pemebelajaran yang mendidik, dan kompetensi pengembenagan kepribadian dan keprofesionalannya yang berpengaruh terhadap peningkatan prestasi mahasiswa. Untuk itu disarankan agar perguruan tinggi senantiasa meningkatkan profesionalisme dosen.

2. ‘Ibadi (2009)

(25)

Semarang Angkatan 2007. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu variasi mengajar dosen menurut persepsi mahasiswa pada mata kuliah Teknik Permesinan tergolong tinggi, dengan rata-rata setiap indikator dari variasi gaya mengajar sebesar 77%, variasi media dan bahan pengajaran sebesar 69,58% dan variasi interaksi sebesar 79,94%, Hasil belajar mata kuliah Teknik Permesinan pada Mahasiswa PTM FT Unnes angkatan 2007 dengan rata-rata 82 dalam kategori lebih dari baik (AB), Variasi mengajar dosen menurut persepsi mahasiswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar mata kuliah Teknik Permesinan pada Mahasiswa PTM FT Unnes angkatan 2007 dengan memberikan kontribusi sebesar 20,13%.

3. Sahyar (2009)

(26)

meningkatkan kepuasan mahasiswa pada program studi, khusunya program studi S1 manajemen pada Pendidikan tinggi Sumatera Utara.

Secara parsial dalam penelitian ini diperoleh bahwa kompetensi dosen berpengaruh lebih besar dalam meningkatkan kepuasan mahasiswa dibandingkan kualitas proses pembelajaran, dengan demikian kompetensi dosen merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan mahasiswadalam melanjutkan studi pada program studi Pendidikan Tinggi PTS Sumatera Utara.

4. Nurhayati (2010)

Penelitian ini diteliti oleh Nurhayati yang merumuskan masalah tentang faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kebutuhan berprestasi dosen Akuntansi UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR. Penelitian ini mempunyai kesimpulan bahwa hipotesis yang diduga adanya pengaruh hirearki, karakteristik biografis personal dan gender terhadap kebutuhan untuk berprestasi, teruji kebenarannya.

5. Nurohmawati (2010)

(27)

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Kompetensi

2.2.1.1 Pengertian Kompetensi

Menurut Nurohmawati (2010) kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya.

Menurut Spencer dalam Sahyar (2009) menyebutkan bahwa kompetensi adalah kapasitas dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki oleh karyawan yang relevan dengan standart pekerjaan yang dilakukan sehingga mampu melaksanakan pekerjaan yang telah dirancang bagi dirinya baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang.

Dapat dilihat dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh seseorang yang relevan dengan standart pekerjaan yang dilakukan sehingga mampu melaksanakan pekerjaan yang telah dirancang bagi dirinya baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang.

2.2.1.2 Kompetensi Dosen

(28)

tercapainya tujuan pembelajaran seperti sikap siswa, ketrampilan siswa dan perubahan prestasi belajar. (Nurohmawati: 2010)

Sebagai profesional, dosen dituntut memiliki sejumlah kompetensi agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Kompetensi yang dibahas berikut ini hanya berkaitan dengan tugas utama dosen, yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Jadi, kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi dosen sebagai pengajar.

Dosen pada hakikatnya mengemban tugas yang sama, profil kompetensi dosen tersebut dapat diaplikasikan pada dosen. Kompetensi ini terdiri atas empat rumpun, yaitu penguasaan bidang studi, pemahaman peserta didik, penguasaan pembelajaran yang mendidik, dan pengembangan kepribadian dan keprofesionalan.(Sudiana: 2003)

Menurut Grasser di dalam buku Dr. Hamzah (2006) mengemukakan empat kompetensi dosen, yakni menguasai bahan pelajaran, kemampuan mendiagnosis tingkah laku mahasiswa, kemampuan melaksanakan proses pengajaran, dan kemampuan mengukur hasil belajar siswa.

Terdapat tiga bagian kompetensi dosen :

(29)

2. Kemampuan bidang sikap, artinya kesiapan dan kesediaan dosen terhadap berbagai hal berkenan dengan tugas dan profesinya. Misalnya, sikap menghargai pekerjaanya, mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi terhadap teman profesinya, dan memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya.

3. Kompetensi perilaku, artinya kemampuan dosen dalam berbagai

keterampilan, seperti keterampilan mengajar, bimbingan, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, keterampilan menumbuhkan semangat belajar para siswa, keterampilan menyusun persiapan/perencanaan menagajar, keterampilan melaksanakana administrasi kelas, dan lain-lain.

2.2.2 Proses Pembelajaran 2.2.2.1 Pembelajaran

(30)

Untuk itu pembelajaran sebagai mana disebut oleh (Dedeng:1989) , (Reigeluth:1983) dalam Hamzah (2006) sebagai suatu disiplin ilmu menaruh perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran deskriptif, sedangkan rancangan pembelajaran mendekati tujan yang sama dengan berpijak pada teori pembelajaran preskriptif.

2.2.2.1.1 Perencanaan pembelajaran

Menurut (Hamzah:2006) perencanaan pembelajaran digunakan untuk pencapian perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi berikut :

1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan

perencanana pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.

2. Untuk merencanakan merencanakan pembelajaran perlu menggunakan

pendekatan sistem.

3. Perencanaan desain pembelajaran diajukan pada bagaimana seorang

belajar.

4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perorangan.

(31)

6. Sasaran akhir dari perencanaan desai pembelajaran adalah mudahnya mudahnya siswa untuk belajar.

2.2.2.1.2 Variabel Pembelajaran

Di dalam buku Hamzah (2006) menjelaskan merencanakan pembelajaran tidak bisa lepas dari variabel pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh perencanaan pembelajaran. Ilmuwan pembelajaran dalam mengklasifikasi vriabel-variabel yang menjadi perhatiannya dalam pembelajaran terutama berkaitan dengan kegiatannya dalam pengembangan teori pembelajaran. Adapun empat klasifikasi kompenen variabel analisis bidang studi, daignosis kemampuan awal siswa, proses pembelajaran, pengukuran hasil belajar.

Pada tahun 1978 klasifikasi variabel - variabel pembelajaran ini dimodifikasi oleh Reigeluth dan Merril menjadi tiga variabel yaitu variabel kondisi pembelajaran, variabel metode pembelajaran, variabel hasil pembelajaran. Sementara itu, kondisi pembelajaran di definisikan sebagai faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Ia berinteraksi dengan metode pembelajaran dan hakikatnya tidak dapat dimanipulasi.

(32)

berubah menjadi metode pembelajaran. Dengan demikian, klasifikasi variabel kondisi dan metode tidaklah fixed. Ia dapat berubah tergantung pada situasi.

2.2.2.1.3 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran diklasifikasikan menjadi beberapa variabel yaitu: (Hamzah: 2006)

1. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran : diklasifikasikan sebagai strategi mikro dan strategi makro. Strategi mikro dan strategi makro mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip.Pengorganisaian pembelajaran berurusan dengan bagaimana memilih, menata urutan, membuat sintesis, dan rangkuman isi pembelajaran (apakah itu konsep, prosedur atau prinsip) yang saling berkaitan. Pemilihan isi, berdasrkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mengacu pada penataan konsep, atau prosedur atau prinsip apa yang diperluakn untuk mancapai tujuan itu.

(33)

3. Strategi Pengelolaan Pembelajaran : merupakan kompenen variabel yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Palig tidak, ada 3 (tiga) klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.

2.2.2.1.4 Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran menurut Dick and Carrey, dalam desain pembelajaran ada beberapa model dengan langkah - langkah sebagai berikut: (Hamzah: 2006)

1. Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran 2. Melaksanakan analisis pengajaran

3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa. 4. Merumuskan tujuan performansi.

5. Mengembangkan butir - butir tes acuan patokan. 6. Mengembangkan strategi pembelajaran.

(34)

Akan tetapi tidak ada suatu model rancangan pengajaran yang tepat yang dapat memberikan resep yang paling ampuh untuk mengembangakan suatu program pengajaran, karena itu untuk menentukan model rancangan dalam mengembangkan suatu program pengajaran tergantung pada pertimbangan si perancang tersebut terhadap model yang akan digunakan.

2.2.2.1.5 Tujuan Pembelajaran

Merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut. Penuangan tujuan pembelajarn ini bukan saja memperjelas arah yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan belajar, tapi dari segi efisiensi diperoleh hasil yang maksimal. Menurut Fred Percival (1948) tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas dan menunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai. (Hamzah: 2006)

Keuntungan yang dapat diperoleh dalam tujan pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan diamanfaatkan secara tepat. 2. Pokok bahasan dapat dibuat secara seimbang, sehingga tidak ada materi

pembelajaran yang dibahas yang dibahas terlalu mendalam atau terlalu sedikit.

(35)

4. Dosen dapat menetapkan dan menentukan rangkaian materi pembelajaran tepat.

5. Dosen dapat dengan mudah dan menetapkan dan mempersiapkan strategi belajar mengajar yang paling cocok dan menarik.

6. Dosen dapat dengan mudah mempersiapkan berbagai keperluan

peralataan maupun bahan dalam keperluan menagajar.

7. Dosen dapat dengan mudah mengukur keberhasilan siswa dalam

belajar.

8. Dosen dapat menjamin bahwa hasil belajarnya akan lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar tanpa tujuan yang jelas.

2.2.3 Variasi Mengajar Dosen

Variasi mengajar dosen mencakup berbagai jenjang penguasaan maka disarankan untuk memakai berbagai metode pada setiap penyajiannya. Adapun variasi mengajar dosen bertujuan untuk pengoptimalan pengajaran beberapa variasi mengajar dosen. (Slameto:1991:129)

(36)

menyenangkan dalam proses belajar dan mengajar di dalam kelas, seorang dosen dituntut untuk dapat menggunakan variasi dalam mengajar.

Pembelajaran yang bervariasi akan menunjang pencapaian tujuan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Ahmadi (2003:138) mendefinisikan bahwa hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu. (‘Ibadi dkk: 2009)

2.2.4 Prestasi Belajar Mahasiswa

Prestasi belajar mahasiswa dalam menempuh pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling mempengaruhi. Adanya faktor internal dan faktor eksternal sangat berpengaruh bagi seseorang dalam menempuh pendidikannya. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri, misalnya tingkat kecerdasan, kepandaian, emosi, keadaan psikis, dan lain-lain. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu, misalnya lingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah, sarana prasarana pendidikan, dan juga motivasi belajar yang diberikan. (‘Ibadi: 2009)

(37)

variasi pengajaran dapat menjadi sarana pembangkit hasil belajar mahasiswa. (‘Ibadi: 2009)

Henson dan Eller (1999) mengemukakan bahwa untuk melakukan evaluasi terhadap prestasi student dapat dilakukan melalui: (1) Summative Evaluation yaitu evaluasi yang terjadi setelah pengajaran terhadap suatu topik tertentu dan digunakan untuk tujuan pemberian nilai (grading). Misalnya, dengan memberikan tes, kuis, dan homework. Meskipun summative evaluation digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan tentang penilaian, evaluasi ini juga menyediakan umpan balik tentang kemajuan pembelajaran dari student; (2) Formative Evaluation yaitu evaluasi yang terjadi sebelum atau selama pengajaran dan digunakan untuk menyediakan umpan balik kepada student dan memonitor pertumbuhan mereka. (Tandelilin: 2005)

2.3 Kerangka Pikir

2.3.1 Pengaruh Kompetensi Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa

Kompetensi dosen merupakan serangkaian tindakan dengan rasa penuh tanggung jawab yang harus dipunyai seorang sebagai persyaratan untu dapat dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya. (Slameto:158)

Kompetensi dosen merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku dosen atau tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti.

(38)

demikian kemapuan dosen adalah kemampuan dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Tugas professional dosen bisa diukur dari seberapa jauh dosen pendahuluan proses pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Kompetensi dosen merupakan faktor dalam pencapaian tujuan secara optimal kususnya dalam prestasi mahasiswa, sehingga proses pengajaran dapat berjalan dengan maksimal.

2.3.2 Pengaruh Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Mahasiswa

Dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, mentapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangkan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Pembelajaran yang akan direnacanakan memerlukan berbagai teori untuk merancangnya agar rencana pembelajaran yang disusun benar-benar dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajan. (Hamzah: 2006)

Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas dan menunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar atau prestasi belajar.

(39)

Adapun variasi mengajar dosen bertujuan untuk pengoptimalan penagajaran.(Slameto:1991:129)

Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara dosen dan mahasiswa. Apabila ketiga komponen tersebut dikombinasikan dalam penggunaannya atau secara integrasi, maka akan meningkatkan perhatian mahasiswa, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar. Dengan demikian variasi mengajar dosen sangat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa.

2.3.4 Diagram Kerangka Pikir Gambar 2.1 Kerangka pikir

Prestasi Mahasiswa (Y)

Variasi Mengajar Dosen

(X3)

Proses Pembelajaran (X2)

(40)

2.4 Hipotesis

(41)

3.1 Definisi Operasional Variabel dan Pngukuran Variabel

3.1.1 Definisi Operasional Variabel

Dalam definisi variabel ini akan dijelaskan mengenai variabel-variabel

yang akan diamati dan menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang

berkaitan dengan kesimpulan yang dikehendaki.

Sesuai dengan judul yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka

variabel - variabel yang akan diamati adalah sebagai berikut :

1. Variabel terikat (Y) :

a. Prestasi Mahasiswa

Adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan dalam sebuah program dengan dilihat dari sudut

pandang dosen dengan menggunakan presepsi dosen.

2. Variabel bebas (X) :

a. Kompetensi Dosen (X1)

Adalah peingintegrasian dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang memungkinkan untuk melaksanakan satu cara efektif.

(42)

Adalah adalah proses interaksi pendidik dengan peserta didik.

Interaksi tersebut meliputi operasional dari kurikulum atau garis-garis

besar program pengajaran.

c. Variasi mengajar dosen (X3)

Adalah variasi gaya mengajar yang harus dimiliki seorang pendidik,

yang mana mampu menciptakan suasana belajar yang diinginkan oleh

peserta didik sehingga mereka mampu menyerap pelajaran dengan

baik.

3.1.2 Pengukuran Variabel

1. Pengukuran Variabel yang digunakan untuk Prestasi Mahasiswa sebagai

variabel terikat (Y) yaitu skala interval dengan teknik pengukuran likert

dengan ketentuan :

1. STS : Sangat Tidak Setuju

2. TS : Tidak Setuju

3. N : Netral

4. S : Setuju

5. SS : Sangat Setuju

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala

satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan prestasi

mahasiswa yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan prestasi

(43)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa

kuesioner terdiri dari empat pertanyaan dengan indikator, sebagai berikut:

a. Nilai IPK.

b. Nilai ujian khusus.

c. Nilai keaktifan mahasiswa.

d. Absensi mahasiswa.

2. Pengukuran Variabel Indepeden (X) yaitu menggunakan skala interval

dengan teknik pengukuran likert dengan ketentuan :

1. STS : Sangat Tidak Setuju

2. TS : Tidak Setuju

3. N : Netral

4. S : Setuju

5. SS : Sangat Setuju

a. Variabel Kompetensi Dosen sebagai variabel bebas (X1)

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu

sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Kompetensi Dosen

yang buruk dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Kompetensi Dosen

yang baik.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa

kuesioner yang dikembangkan oleh Sahyar (2009), terdiri dari empat

pertanyaan dengan indikator, sebagai berikut :

(44)

b. Kompetensi pemahaman tentang peserta didik.

c. Kompetensi penguasan pembelajaran yang mendidik.

d. Kompetensi pengembangan kepribadian dan keprofesionalan.

b. Variabel Proses Pembelajaran sebagai variabel bebas (X2)

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu

sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan proses pembelajaran

yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan proses

pembelajaran yang tinggi.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa

kuesioner yang dikembangkan oleh Sahyar (2009), terdiri dari empat

pertanyaandengan indikator, sebagai berikut :

a. Rencana pembelajaran

b. Kualitas mengajar dosen

c. Kualiatas belajar mahasiswa

d. Penilaian dan keberhasilan mahasiswa

c. Variabel Variasi Mengajar Dosen sebagai variabel bebas (X3)

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu

sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan variasi mengajar

dosen yang buruk dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan variasi

(45)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa

kuesioner yang dikembangkan oleh ‘Ibadi(2009) terdiri dari empat

pertanyaandengan indikator, sebagai berikut :

1. Variasi dalam gaya mengajar

2. Variasi dalam menggunakan media belajar

3. Variasi dalam bahan pengajaran

4. Variasi interaktif dosen dengan mahasiswa

3.2 Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Obyek Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian

digunakan untuk memperoleh data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu yang

objektif, valid dan reliable. Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian

ini adalah mengenai kompetensi dosen, proses pembelajaran dan variasi

mengajar dosen akuntansi pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur.

3.2.2 Populasi

Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat

berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, peristiwa, sikap

(46)

penelitian. oleh peneliti (Bungin,2006: 99). Dalam penelitian ini, populasi yang

digunakan adalah seluruh Dosen Program Studi Akuntansi dan Dosen Luar

Biasa Akuntansi.

3.2.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri dan karakteristik

sama. (Sumarsono, 2004: 44). Pengambilan sampel menggunakan teknik Quota

sampling yaitu teknik untuk penarikan sampel non probabilitas yang

mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau Quota yang diinginkan

(Sumarsono, 2004:52). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur

yang berjumlah 30 dosen. Teknik penentuan sampel menggunakan Accidental

Sampling yaitu teknik yang digunakan atas siapa saja yang ditemui dan masuk

dalam kategori populasi serta mempunyai sikap kebetulan (Bungin, 2006: 116).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. Data primer

adalah data langsung yang diperoleh dari sumber data pertama di lokasi

penelitian atau objek penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari

sumber ke dua atau sember sekunder dari data yang kita butuhkan. Metode

dalam teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai

(47)

1. Study Kepustakaan

Yaitu mempelajari dan memahami buku literature atau sumber lain yang

ada di perpustakaan.

2. Study Lapangan, meliputi :

a. Observasi

Mengemukakan hal - hal yang diobservasi dengan kata lain langsung

mendatangi objek penelitian.

b. Kuesioner

Mengumpulkan data dengan memberi daftar pertanyaan tertulis yang

telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab. Dalam

penelitian ini kuesioner dibagikan pada seluruh Dosen Prodi Akuntansi

Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas digunakan untk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2006: 49)

Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan

ditunjukkan dengan taraf signifikan lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan

(48)

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil. Dasar pengambilan reliabilitas, yaitu sebagai berikut:

1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0.60, maka variabel dikatakan reliabel.

2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0.60, maka variabel dikatakan tidak reliabel

(Ghozali, 2006: 45-46).

3.5 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti

sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut megikuti

sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogrov Smirnov

(Sumarsono, 2006: 40).

Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi dapat

mengikuti distribusi normal adalah :

1. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka

distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka

(49)

3.6 Uji Asumsi Klasik

3.6.1 Multikolineritas

Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara sesama variabel independen.

Multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF. Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi (karena VIF= 1/tolerance) dan menunjukkan adanya

kolinieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance

0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10 ( Ghozali, 2006:95-96).

3.6.2 Autokorelasi

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu. Dalam pengujian ini, uji autokorelasi tidak dilakukan karena data yang

(50)

3.6.3 Heteroskedastisitas

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedatisitas dan jika berbeda heteroskedatisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskedatisitas (Ghozali,

2006:125).

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2004 : 529), cara mendeteksi adanya

heteroskedastisitas menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman, yaitu :

Nilai probabilitas > 0,05, berarti bebas dari heteroskedastisitas.

Nilai probabilitas < 0,05, deteksi adanya heteroskedastisitas.

3.7 Uji Regresi Linear Berganda

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yang

digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel terikat (Y) yaitu Prestasi

Mahasiswa, sedangkan variabel bebasnya terdiri dari Kompetensi Dosen (X1),

Proses Pembelajaran (X2), Variasi Mengajar Dosen (X3). Persamaan yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = + + + + ……(Burhan Bungin, 2006:222)

Keterangan:

(51)

= Konstanta

s/d = Koefisien Regresi untuk X1 s/d X3

X1 = Kompetensi Dosen

X2 = Proses Pembelajaran

X3 = Variasi Mengajar Dosen

e = Standart Error

3.8 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis dengan

menggunakan rumus Uji F dan Uji T. Langkah-langkah penyajian yang

dilakukan untuk masing-masing uji hipotesis antara lain seperti berikut :

1. Uji F

Digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas

secara simultan terhadap variabel terikat.

Hipotesis Statistik

a. Ho : = 0 menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara

Kompetensi Dosen, Proses Pembelajaran,Variasi Mengajar Dosen

,berpengaruh secara simultan terhadap Prestasi Mahasiswa

b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan

derajat kebebasan ( n-k ). Dimana n = jumlah pengamatan dan k =

(52)

c. Menentukan nilai F hitung

Nilai F hitung dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

R2 / ( k-1 )

F hitung = (Gujarati, 2006:195)

( 1-R2) / ( n-k )

Keterangan :

F hitung = F hasil perhitungan

R2 = Koefisien determinasi atau koefisiensi korelasi berganda

k = Jumlah data

n = Jumlah pengamatan

d. Menentukan kriteria daerah penerimaan dan penolakan Ho

Jika F hitung < Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak

Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima

2. Uji t

Digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh

atau tidak terhadap variabel terikat.

Hipotesis Statistik

a. Ho : ≠ 0 menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara

(53)

b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan

derajat kebebasan ( n-k ), dimana n = jumlah pengamatan dan k =

jumlah variabel.

c. Menggunakan nilai t hitung

Nilai t hitung udapat diperoleh dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

bi - B t hitung =

S (bi)

Keterangan :

t hitung = Hasil Perhitungan

bi = Koefisien Regresi Variabel Bebas

B = Nilai parameter populasi sebenarnya

S (bi) = Standar error dari koefisien regresi

d. Kriteria yang digunakan dalam t hitung adalah sebagai berikut :

Menentukan kriteria daerah penerimaan dan penolakan Ho

Jika t hitung < Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak

(54)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Jawa Timur adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia pada awalnya merupakan Akademi Administrasi Perusahaan ”Veteran” (AAPV) Surabaya, didirikan oleh para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1959. Kemudian pada tanggal 1 April 1966 oleh Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) ” Veteran” cabang Jawa Timur.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi Nomor 062/Kpt/MENTRANVED/68 tanggal 17 Mei 1968

(55)

Keamanan Republik Indonesia, dan selanjutnya pada tanggal 30 Juni 1978 terjadi perubahan nama menjadi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” cabang Jawa Timur.

UPN ”Veteran” cabang Jawa Timur yang semula merupakan salah satu cabang dari UPN ”Veteran” Yogyakarta, akhirnya menjadi suatu perguruan tinggi yang mandari dan dipimpin oleh seseorang Rektor, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor: Kep/01/II/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang Penataan UPN ”Veteran”, berubah namanya menjadi UPN ”Veteran” Jawa Timur. Seiring kebutuhan dan perkembangan dunia pendidikan akhirnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam pada tanggal 29 November 1994 UPN ”Veteran” Jawa Timur beralih status dari Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

(56)

Saat ini UPN ”Veteran” Jawa Timur telah memiliki Enam (6) Fakultas dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program Studi/Jurusan sebagai berikut :

1. Fakultas Ekonomi, dengan 3 program studi, sebagai berikut :

a. Ekonomi Pembangunan

b. Manajemen

c. Akuntansi

2. Fakultas Pertanian, dengan 2 program studi, sebagai berikut :

a. Agriteknologi

b. Agribisnis

3. Fakultas Teknologi Industri, dengan 4 program studi, sebagai berikut :

a. Teknik Kimia

b. Teknik Industri

c. Teknologi Pangan

d. Teknik Informatika

(57)

a. Administrasi Publik

b. Administrasi Bisnis

c. Ilmu Komunikasi

d. Hubungan Internasional

5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 program studi, sebagai berikut :

a. Teknik Arsitektur

b. Teknik Lingkungan

c. Teknik Sipil

6. Fakultas Hukum, dengan satu program studi, sebagai berikut :

a. Ilmu Hukum

7. Pasca Sarjana (S-2), dengan 3 program studi, sebagai berikut :

a. Magister Manajemen Agribisnis b. Magister Manajemen

c. Akuntansi

4.1.2. Tempat Kedudukan

(58)

4.1.3. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan

4.1.3.1. Falsafah

Turut serta mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4.1.3.2. Visi

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Perguruan Tinggi yang terdepan, modern dan mandiri dalam mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang profesional, inovatif dan produktif, dilandasi moral Pancasila, jiwa kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

4.1.3.3. Misi

Untuk mewujudkan ciri khas tersebut, UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai misi yaitu:

(59)

b. Menghasilkan lulusan yang cakap, profesional, kreatif, inovatif, dan produktif yang mampu bersaing dan mengisi peluang bursa tenaga kerja serta menciptakan lapangan kerja.

c. Membekali dan memantapkan setiap mahasiswa agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin yang tinggi, cinta kepada tanah air dan bangsa dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

4.1.3.4. Tujuan

Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap pembangunan nasional.

4.1.4. Deskripsi Fakultas Ekonomi

(60)

ekonomi. Disamping itu harus mampu pula memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, mengembangkan Demokrasi Pancasila dan UUD 1945.

Dengan bekal pengalaman fakultas ekonomi yang didirikan sejak 21 Maret tahun 1966, yang semula Akademik Administrasi Perusahaan Veteran (AAPV) ini akan selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja dengan mencetak sarjana ekonomi yang berkualitas dan mampu bersaing secara global. Hingga saat ini Fakultas Ekonomi terdiri dari 3 jurusan yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Studi Pembangunan. Manajemen dan Ilmu study Pembangunan telah mempunyai status akreditas B. Sedangkan Akutansi mempunyai status akreditas A.

4.1.5. Riwayat Progdi Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1974 merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) jurusan akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan pendirian Progdi Akuntansi adalah:

a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa Timur mendirikan progdi akuntansi.

(61)

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin tinggi.

Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan Keputusan bersama Mendikbud No: Kep/0307/U/1994 dan Menhamkam No: Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta.

Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 00177/Ak-I.1/UPIAKT/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi kedua dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 06170/Ak-VII-S1-044/UPIAKT/2003. Selanjutnya pada tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai A berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:039/BAN-PT/Ak-X1/S1/1/2009.

4.1.5.1. Visi Progdi Akuntansi

(62)

4.1.5.2. Misi Progdi Akuntansi

Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dalam bidang akuntansi sesuai dengan tuntutan zaman melalui proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan mengedepankan semangat kejuangan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pelayanan, adil, partisipatif, kemitraan, dapat dipercaya, saling memajukan dan penyempurnaan berkesinambungan dalam menghasilkan lulusan yang profesional, kreatif, inovatif dan produktif.

4.1.5.3. Tujuan Progdi Akuntansi

Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang profesional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.

4.2 Deskripsi Jawaban Responden

4.2.2 Karakteristik Responden

(63)

Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden

Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.1 diatas tampak bahwa responden laki-laki sebesar 53,3% atau sebanyak 16 responden dan sebesar 46,7% atau sebanyak 14 orang responden perempuan.

Tabel 4.2 : Umur Responden

Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.2 diatas tampak bahwa sebagian besar responden memiliki umur lebih dari 50 tahun sebesar 3,3% atau 1 orang, sedangkan memiliki umur antara 41-50 tahun sebesar 72,6% atau 22 orang, sedangkan memiliki umur 31-40 tahun sebesar 19,8% atau 6 orang, dan sisanya memiliki umur antara 20-30 sebesar 3,3% atau 1 orang.

No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)

1. Laki-laki 16 53,3 %

2. Perempuan 14 46,7%

Jumlah 30 100%

No. Usia Frekuensi Prosentase (%)

1. 20 – 30 1 3,3%

2. 31 – 40 6 19,8%

3. 41 – 50 22 72,6%

4. Lain-lain (>50) 1 3,3%

(64)

Tabel 4.3 : Tingkat Pendidikan Responden

Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.3 diatas tampak bahwa sebagian besar responden telah menempuh pendidikan S2 sebesar 82,5% atau 25 orang, sedangkan 16,5% atau 5 orang menempuh pendidikan S3.

Tabel 4.4 : Jabatan

Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.4 tampak bahwa sebagian besar responden yang belum memiliki jabatan sebesar 3,3% atau 1 orang, sedangkan jabatan profesor sebesar 3,3% atau sebanyak 1 orang, No. Tingkat

Pendidikan

Frekuensi Prosentase (%)

1. S1 0 0%

2. S2 25 82,5%

3. S3 5 16,5%

Jumlah 30 100%

No. Lama Bekerja Frekuensi Prosentase (%)

1. Asisten Ahli 6 19,8%

2. Lektor 17 56,1%

3. Lektor Kepala 5 16,5%

4. Profesor 1 3,3%

5. Belum memiliki jabatan fungsional

1 3,3%

(65)

sedangkan jabatan lektor kepala sebesar 16,5% atau orang, sedangkan jabatan lektor sebesar 56,1% atau 17 orang, dan sisanya memiliki jabatan sebagia asisten ahli sebesar 19,8% atau 6 orang.

4.2.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden 4.2.3.1 Variabel Kompetensi Dosen (X1)

Kompetensi Dosen adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan tugas keprofesian dosen. Berikut ini adalah distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel kompetensi dosen :

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Variabel Kompetensi Dosen

No. Item Pertanyaan

STS SS

1 2 3 4 5

1. X.1.1 0

0% 0 0% 0 0% 3 10% 27 90%

2. X.1.2 0

0% 0 0% 0 0% 10 33,3% 20 66,7%

3. X.1.3 0

0% 0 0% 0 0% 5 16,7% 25 83,3%

4. X.1.4 0

0% 0 0% 0 0% 9 30% 21 70% Rata-rata prosentase 0% 0% 0% 22,5% 77,5% Sumber : Data hasil kuesioner

(66)

responden telah memiliki tingkat kompetensi yang tinggi dalam melakukan pengajaran.

4.2.3.2 Variabel Proses Pembelajaran (X2)

Pembelajaran atau pengajaran menurut Dedeng dalam Hamzah (2006) adalah membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implinsit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, mentapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangkan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Proses Pembelajaran

No. Item Pertanyaan

STS SS

1 2 3 4 5

1. X.2.1 0

0% 0 0% 2 6,7% 5 16,7% 23 76,7%

2. X.2.2 0

0% 0 0% 1 3,3% 11 36,7% 18 60%

3. X.2.3 0

0% 0 0% 0 0% 8 26,7% 22 73,3%

4. X.2.4 0

0% 0 0% 1 3,3% 11 36,7% 18 60% Rata-rata Prosentase 0% 0% 3,33% 29,2% 67,5% Sumber : Data hasil kuesioner

(67)

proses pembelajaran yang baik dan efektif serta memberikan pembelajaran yang maksimal kepada mahasiswa.

4.2.3.3 Variabel Variasi Mengajar Dosen (X3)

Di dalam buku Hamzah (2006) menjelaskan merencanakan pembelajaran tidak bisa lepas dari variabel pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh perencanaan pembelajaran. Ilmuwan pembelajaran dalam mengklasifikasi vriabel-variabel yang menjadi perhatiannya dalam pembelajaran terutama berkaitan dengan kegiatannya dalam pengembangan teori pembelajaran. Adapun empat klasifikasi kompenen variabel analisis bidang studi, daignosis kemampuan awal siswa, proses pembelajaran, pengukuran hasil belajar.

Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Variasi Mengajar Dosen

No. Item Pertanyaan

STS SS

1 2 3 4 5

1. Y1 0

0% 1 3,3% 1 3,3% 11 36,7% 17 56,7%

2. Y2 0

0% 0 0% 3 10% 14 46,7% 13 43,3%

3. Y3 0

0% 0 0% 0 0% 15 50% 15 50%

4. Y4 0

0% 0 0% 0 0% 8 26,7% 22 73,3% Rata-rata prosentase 0% 0,82% 3,32% 40,02% 55,85%

Sumber : Data hasil kuesioner

(68)

sedangkan sisanya sebesar 0,82% menjawab skor 1 dan 2. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa telah menggunakan beberapa variasi gaya mengajar dalam memberikan pengajaran kepada mahasiswa.

4.2.3.4 Variabel Prestasi Mahasiswa (Y)

Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik usaha belajar semakin baik pula prestasi yang dicapai. Prestasi belajar memang sangat penting dari pendidikan dan pengajaran karena prestasi belajar dapat berfungsi sebagai pengukur keberhasilan program terhadap pencapaian tujuan yang ditetapkan. Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Nurohmawati, 2010).

Tabel 4.8 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Prestasi Mahasiswa

No. Item Pertanyaan

STS SS

1 2 3 4 5

1. Y1 1

3,3% 3 10% 6 20% 17 56,7% 3 10%

2. Y2 0

0% 1 3,3% 3 10% 14 46,7% 12 40%

3. Y3 0

0% 0 0% 3 10% 21 70% 6 20%

4. Y4 1

3,3% 4 13,3% 5 16,7% 16 53,3% 4 13,3%

5. Y5 1

(69)

Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.7 diatas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab skor 4 dan 5 adalah sebesar 76%, dan untuk skor 3 sebesar 14,68%, sedangkan sisanya sebesar 9,3% menjawab skor 1 dan 2. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa dilihat dari sudut pandang para dosen, mereka beranggapan bahwa prestasi mahasiswa yang dihasilkan sudah cukup baik.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

4.3.1 Uji Validitas

(70)

1. Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Dosen (X1)

Tabel 4.9 : Hasil Uji Validitas X1

Sumber : Lampiran

Dari tabel diatas dapat diketahui semua item pertanyaan pada variabel Kompetensi Dosen dikatakan valid karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat dilakukan ke pengujian berikutnya.

2. Pengujian Validitas Proses Pembelajaran (X2)

Tabel 4.10 : Hasil Uji Validitas X2

Sumber : Lampiran No. Item Nilai

Signifikansi

Keterangan

1 0,006 Valid

2 0,000 Valid

3 0,001 Valid

4 0,001 Valid

No. item Nilai Signifikansi

Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,002 Valid

(71)

Dari tabel diatas dapat diketahui semua item pertanyaan pada variabel Proses Pembelajaran dikatakan valid karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat dilakukan ke pengujian berikutnya.

3. Pengujian Validitas Variabel Variasi Mengajar Dosen (X3)

Tabel 4.11 : Hasil Uji Validitas X3

Sumber : Lampiran

Dari tabel diatas dapat diketahui item pertanyaan pada variabel Variasi Mengajar Dosen dikatakan valid karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat dilakukan ke pengujian berikutnya.

No. Item Nilai Signifikansi

Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,000 Valid

(72)

4. Pengujian Validitas Variabel Prestasi Mahasiswa (Y)

Tabel 4.12 : Hasil Uji Validitas Y

Sumber : Lampiran

Dari tabel diatas dapat diketahui item pertanyaan pada variabel Prestasi Mahasiswa dikatakan valid karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat dilakukan ke pengujian berikutnya.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban kuesioner seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari Cronbach Alpha. Suatu variabel atas konstruk dikatakan reliabel jika variabel atas konstruk tersebut memberikan nilai

No. Item Nilai Signifikansi

Keterangan

1 0,004 Valid

2 0,000 Valid

3 0,012 Valid

4 0,000 Valid

(73)

Cronbach Alpha >0,60. Adapun uji reliabilitas yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13 : Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel penelitian Cronbach Alpha

1. Kompetensi Dosen (X1) 0,714

2. Proses Pembelajaran (X2) 0,621

3. Variasi Mengajar Dosen (X3) 0,806

4. Prestasi Mahasiswa (Y) 0,643

Sumber : Lampiran

Dari tabel 4.11 diatas tampak bahwa variabel Kompetensi Dosen , Proses Pembelajaran, Variasi Mengajar Dosen, dan Prestasi Mahasiswa mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 yang berarti semua variabel penelitian ini adalah reliabel.

4.3.3 Uji Normalitas

(74)

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation 2.76292052 Most Extreme

Differences

Absolute .144

Positive .114

Negative -.144

Kolmogorov-Smirnov Z .789

Asymp. Sig. (2-tailed) .561

a. Test distribution is Normal. Sumber : Lampiran

Dari tabel 4.12 diatas tampak bahwa nilai statistic Kolmogrov Smirnov yang diperoleh mempunyai taraf signifikan sebesar 0,561 lebih dari 0,05 sehingga menunjukkan data bersebaran normal.

4.3.4 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

(75)

4.3.4.1 Uji Multikolinearitas

Ada atau tidaknya gejala multikolinearitas yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menghitung VIF. Jika VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas. Apabila lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.15 : Hasil Uji Multikolinearitas

No. Variabel Bebas VIF

1. Kompetensi Dosen (X1) 2,112

2. Proses Pembelajaran (X2) 1,567

3. Variasi Mengajar Dosen (X3)

2,353

Sumber : Lampiran

Dari tabel 4.17 diatas tampak bahwa nilai VIF pada variabel Kompetensi Dosen (X1) dan Proses Pembelajaran (X2) dan Variasi

Mengajar Dosen (X3) kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas yang digunakan tidak terjadi multikolinearitas.

4.3.4.2 Uji Heteroskedastisitas

(76)

Tabel 4.16 : Hasil Uji Heteroskedastisitas

No. Koefisien korelasi Rank Spearman

Tingkat Signifikansi

1. Kompetensi Dosen (X1) 0,902

2. Proses Pembelajaran (X2) 0,869

3. Variasi Mengajar Dosen (X3)

0,661

Sumber : Lampiran

Dari tabel 4.18 diatas tampak bahwa tingkat signifikan pada variabel Kompetensi Dosen (X1), Proses Pembelajaran (X2) dan Variasi

Mengajar Dosen (X3) lebih besar dari 0,05 atau 5% sehingga dapat disimpulkan model regresi yang dihasilkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka pikir
Tabel 4.2 : Umur Responden
Tabel 4.4 : Jabatan
Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan Self-Acceptance (Penerimaan Diri) Pada Anak Panti Asuhan Ditinjau Dari Segi Usia.. Fakultas Psikologi

proporsi yang berbeda berdasarkan pada ukuran tubuh dari ikan gabus tersebut sehingga setiap bagian ikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan manfaatnya.. Penelitian ini

[r]

[r]

[r]

Hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat di dua mitra, yaitu Toserba Gandung dan Toserba Sopongiro Surabaya adalah pembuatan

(5) Penanggung jawab bidang akademik pendidikan pascasarjana adalah Dekan (untuk program studi monodisiplin dan multidisiplin intrafakultas) dan Direktur PPs (untuk

mencapai tiga tujuan pembelajaran penting, yakni: prestasi akademik, penerimaan terhadap keragaman atau perbedaa n yang ada, dan pengembangan keterampilan”. Model