• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motif Mahasiswa untuk Menggunakan Ponsel Pintar di Surabaya (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Motif Mahasiswa untuk Menggunakan Ponsel Pintar di Surabaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Motif Mahasiswa untuk Menggunakan Ponsel Pintar di Surabaya (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Motif Mahasiswa untuk Menggunakan Ponsel Pintar di Surabaya)."

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

Menggunakan Ponsel Pintar di Surabaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

 

 

 

 

 

 

Oleh :

IRFAN ISKANDAR 0743010081

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya, Skripsi yang berjudul “Motif

Mahasiswa untuk Menggunakan Ponsel Pintar di Surabaya” dapat penulis susun

dan selesai sebagai wujud pertanggung jawaban penulis.

Dalam proses penulisan Skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhingga yang diberikan kepada seluruh ummatnya

2. Rasulullah Muhammad SAW untuk inspirasi serta tuntunan yang senantiasa

mengilhami penulis dalam rangka “perjuangan” memaknai hidup. 3. Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor UPN “Veteran” Jatim. 4. Dra. Ec. Hj. Suparawati, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP) UPN “Veteran” Jatim.

5. Juwito, S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jatim.

6. Drs. Syaifuddin Zuhri, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jatim.

(3)

segala pengorbanan dan perjuangan tulus suci untuk menjadikanku manusia yang belajar memahami hidup dan kehidupan .

10.Evan, Akbar, Dwi Yulianti, Apiek, dan Axa, terhadap kesetiaan yang luar biasa dalam menemani langkah penulis. “Because of you…I’m not alone.” 11.Seluruh teman – teman UPN Televisi yang telah menjadi inspirasi serta

motivasi besar bagi penulis dalam menempuh pendidikan di UPN “Veteran” Jawa Timur.

12.Seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan atas keterbatasan halaman ini, untuk segala bentuk bantuan yang diberikan, penulis ucapkan terima kasih. Akhir kata, penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik maupun saran selalu penulis harapkan demi tercapainya hal terbaik dari Proposal Skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga Proposal Skripsi ini dapat memberikan manfaat sekaligus menambah pengetahuan bagi berbagai pihak. Amin.

Surabaya, April 2011

(4)

Halaman

HALAMAN JUDUL ………..i

LEBAR PENGESAHAN………...ii

KATA PENGANTAR………...iii

DAFTAR ISI………...v

ABSTRAKSI……….iix

BAB I PENDAHULUAN ………1

1.1. Latar Belakang Masalah ………..1

1.2. Perumusan Masalah ………...13

1.3. Tujuan Penelitian ………...13

1.4. Manfaat Penelitian ……….13

1.4.1. Secara Teoritis ………13

1.4.2. Secara Praktis ……….13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………14

2.1. Landasan Teori ………...14

(5)

2.1.5. Teori Diterminisme Teknologi………...26

2.1.6. Pengertian Teknologi Komunikasi……….30

2.1.7. Dapak Teknologi………30

2.1.8. Fungsi Pesawat Telephone……….30

2.1.9. Ponsel Pintar (Smartphone)………31

2.2. Tujuan Mengenai Gaya Hidup……….33

2.2.1.Pengertian Gaya Hidup………...………...33

2.2.2. Bentuk-Bentuk Gaya Hidup………..34

2.3. Kerangka Berpikir………36

BAB III METODE PENELITIAN ………..40

3.1. Metode Penelitian……….40

3.2. Unit Analisis Data………41

3.3. Teknik Pengumpulan Data………...41

(6)

4.1.1.1. Telepon Pintar………...45

4.1.2. Identitas Informan………...46

4.1.3. Penyajian Data dan Analisis Data………...47

4.1.4. Peran Ponsel Pintar untuk Mahasiswa………48

4.1.5. Motif Mahasiswa di Surabaya untuk Menggunakan Ponsel Pintar………...50

4.1.6. Kegunaan Ponsel Pintar bagi Mahasiswa………...64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………...71

5.2. Saran……….72

DAFTAR PUSTAKA………...73

(7)

MENGGUNAKAN PONSEL PINTAR DI SURABAYA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF MENGENAI MOTIF MAHASISWA UNTUK MENGGUNAKAN PONSEL PINTAR DI SURABAYA)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Stanford, AS tentang ketergantungan mahasiswa terhadap ponsel pintar yang di milikinya menyebabkan ketidak efesiaensinya ponsel pintar ini. Fungsi utama dari ponsel adalah untuk mempermudah dalam berkomunikasi namun dengan berjalannya zaman maka fungsi ponsel pun semakin bertambah juga.

Peneliti menaruh perhatian pada motif mahasiswa untuk menggunakan ponsel pintar di Surabaya, baik itu karena motif fiturnya yang cangggi, atau akses intrnretnya yang cepat, atau karerna alasan untuk akses jejaring social. Teori yang di gunkan adalah Teori Motif Kebutuhan Manusia, Teori Inforformasionalisme, Masyarakat Jaringan, Teori modernisasi, dan Teori Determinisme Teknilogi.

Metode dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu sebuah metode yang lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda, menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Teknik analisis data dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif mahasiswa untuk menggunakan ponsel pintar sebagian besar untuk mengakses jejaring social dan hiburan. Hanya sedikit dari mahasiswa yang mnggunakan untuk akses informasi dan itu pun dilakukan jika ada butuhnya dan jika ada tugas dari dosen. Ini yang menyebabkan ketidak maksimalnya dan efesianseinya ponsel pintar di tangan mahasiswa.

Kesimpulan yang dihasilkan yakni mahasiswa di Surabaya lebih cenderung menggunakan ponsel pintarnya untuk hiburan dan akses jejaring social dari pada akses informasi.

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Masalah

Masyarakat membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam. Masyarakat cenderung kritis dalam menerima informasi. Informasi yang dibutuhkan terus meningkat, masing-masing orang mempuyai proporsi yang berbeda-beda akan informasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga informasi memiliki peranan penting dalam pemenuhan kehidupan masyarakat yang selalu berkembang cepat. Dalam proses penyampaian informasi tidak lepas dari proses komunikasi. Dalam proses komunikasi membutuhkan sarana atau media yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi. Jika pemilihan medianya tepat maka diharapkan informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Pesan-pesan dan efek dari informasi tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Proses komunikasi bersifat persuasif, yang bertujuan untuk menimbulkan adanya kesadaran, kerelaan disertai dengan perasaan segan seseorang untuk mengubah. Selain bersifat persuasif, proses komunikasi juga bersifat informatif, untuk memberikan informasi atas permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi untuk diketahui khalayak.

(9)

kemajuan yang cukup signifikan dalam bidang teknologi. Peningkatan di bidang teknologi, informasi, serta komunikasi mengakibatkan dunia tidak lagi mengenal batas, jarak, ruang, dan waktu. Seseorang dapat dengan mudah mengakses informasi penting tentang fenomena kejadian di belahan dunia lain, tanpa harus berada di tempat tersebut. Padahal untuk mencapai tempat itu memakan waktu berjam-jam, namun hanya dengan ponsel pintar (smartphone). yang memiliki konektivitas internet, informasi dapat diperoleh dalam hitungan detik.

Perubahan-perubahan kecepatan informasi ini dapat terjadi karena adanya aliran informasi digital. Sudah 30 tahun kita ada di zaman informasi yang bergerak dalam wujud kertas, bahkan sampai sekarang penyebaran informasi menggunakan kertas masih sangat mendominasi. Tetapi walaupun demikian era sekarang ini perkembangan teknologi digital juga berkembang dengan sangat pesat, sekarang orang yang tinggal di perkotaan pasti sudah mengenal era digital ini.

(10)

berkolaborasi, dan untuk berinteraksi niaga, dll. Teknologi ini dapat kita sebut sebagai Internet.

Internet menyediakan sebuah medium baru yang menyediakan kesegaran dan spontanitas teknologi seperti televisi dan telepon, kemudian menggabungkan semuanya dengan kedalaman dan keluasan jangkauan yang merupakan sifat dasar komunikasi lewat kertas. Kalau kita menggabungkan beberapa hal diatas dari kecepatan, dunia digital, dan Internet maka dapat disimpulkan sekarang ini dunia sedang membutuhkan suatu yang serba instan termasuk di dalamnya adalah informasi digital. (yesky BeritaNET.com, 08 Nopember, 2007 08:39:00) 

Tidak dapat dipungkiri bahwa animo manusia terhadap penggunaan internet sebagai media komunikasi dan informasi terus meningkat. Kehadiran internet telah membawa revolusi serta inovasi pada cara manusia berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet berhasil mengatasi masalah klasik manusia, karena keterbatasan jarak, ruang, dan waktu tidak lagi menjadi kendala berarti.

(11)

Remaja dan orang dewasa keduanya mengalami peningkatan signifikan dalam menggunakan jejaring sosial namun ada pergeseran dan beberapa penurunan proporsi remaja menggunakan fitur beberapa situs jejaring sosial. 73% dari remaja Amerika sekarang menggunakan situs jaringan sosial, peningkatan yang signifikan dari survei sebelumnya. Hanya lebih dari setengah dari remaja online (55%) yang megunakan situs jejaring sosial pada bulan November 2006 dan 65% melakukannya pada Februari 2008.

Dibandingkan dengan aktivitas pada bulan Februari 2008, di pertengahan 2009 setiap hari remaja mengirimkan pesan untuk teman-teman melalui situs jejaring sosial, atau mengirimkan buletin, 47% orang dewasa online menggunakan situs jaringan sosial, naik dari 37% pada bulan November 2008. Orang dewasa bertindak seperti remaja dalam menggunakan situs jejaring sosial. 72% remaja yang berumur 18-29 thn online menggunakan situs jaringan sosial, dan 40% pengguna internet usia 30 atau lebih tua yang menggunakan situs jejaring sosial. 73% orang dewasa memiliki profil di Facebook, 48% memiliki profil di MySpace dan 14% memiliki profil LinkedIn.

(12)

orang dewasa usia 18-29 kini memiliki ponsel. Dalam lima tahun terakhir, kepemilikan telepon telah menjadi mainstream di kalangan remaja bahkan termuda. Nielsen melaporkan bahwa 68% mengakses Jaringan Sosial dan lebih populer daripada email hanya 65%, Nielsen, Cnet , Maret 2009

laporan / studi Mobile Access 2010, studi Pew menemukan bahwa 38 persen

(13)

Smith and Kathryn Zickuhr, Pew Internet & American Life Project February 3, 2010).

Sekarang telah bermunculan alat komunikasi yang sangat canggih salah satunya adalah ponsel pintar (smartphone). Dan ini merupakan kemudahan dalam berkomunikasi karena di lengkapi dengan berbagai tampilan yang mendukung untuk mengakses internet dan sekarang ini ponsel pintar sangat fameliar damata masyarakat Indonesia khususnya mahasiswa sebagai calon ilmuan yang membutuhkan informasi setiap saat.

Handphone saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Sebagai alat komunikasi, handphone atau ini telah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi komunikasi masyarakat. Perkembangan teknologinya pun semakin cepat. Handphone sebagai sebuah media komunikasi masa kini dalam perkembangan teknologinya telah menciptakan sebuah konvergensi teknologi digital, sehingga mobile device ini dapat merangkap berbagai fungsi komunikasi, Internet, multimedia dan entertainment sekaligus. Hal ini tentunya memberikan kemudahan sekaligus nilai tambah bagi masyarakat pemakainya. Tumbuhnya merek baru dan makin besarnya pangsa pasar menjadikan bidang ini suatu bisnis yang sangat menggiurkan.

(14)

‘ladang’ baru yang menjanjikan. Di lain sisi, perkembangan teknologi komunikasi juga semakin membuat era mobile data tak terbendung lagi. Berkat perkembangan teknologi komunikasi yang ada kini, data dan informasi menjadi hal yang mudah diperoleh di manapun berada terutama dengan mempergunakan mobile device yang dimiliki seperti handphone dan PDA. Oleh karena itu kini masyarakat juga dituntut semakin pintar dalam memilih teknologi, aplikasi maupun koneksi yang dipergunakan sehari-hari dalam akses data-nya. (dwinita BeritaNET.com, 13 Agustus, 2008 07:41:00)

Segmen pasar ponsel pintar semakin lama semakin diminati oleh banyak konsumen Saat ini vendor ponsel pintar terbilang sangat gencar membesut ponsel pintar andalannya untuk digelontorkan ke pasaran. Alhasil calon pembeli pun dihadapkan dengan berbagai pilihan, yang terkadang cukup membuat ‘bingung’ calon pembeli dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh masing-masing ponsel pintar. Menurut A.C. Nielsen, separuh dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia pada 2008 udah menggunakan telepon genggam. Satu dari seratus orang pengguna telepon genggam di Indonesia menggunakannya untuk mengakses Internet. Dapat disimpulkan ada sekitar 1,3 juta pengguna telepon genggam biasa mengakses Internet dari telepon genggam mereka.

(15)

maka ponsel pintar bias menjadi jujugan refrensi untuk itu. Dukungan dari oprator besar juga mendukung perkembangan ponsel pintar di Indonesia.

Perbedaan yang paling mencolok adalah ponsel pintar lebih teratur dan mudah dalam mengakses internet sementara ponsel biasa sangat terbatas kemampuannya. Dan harga tidak terpaut terlalu jauh. Ibarat dua jalan raya, ponsel pintar itu seperti jalan tol, dan ponsel biasa itu jalan raya biasa yang lebar," kata Handono Warih, GM channel distribution Mobile Data Service XL saat ditemui VIVAnews di sela Peluncuran XL BlackBerry Pearl 3G, (Jakarta, Rabu 1 September 2010. VIVAnews.com Muhammad Chandrataruna

Internasional Data Corporation (IDC) Indonesia memperkirakan tren ponsel pintar (smartphone) akan terus meningkat menjadi sekitar 17% pada 2014, sedangkan pada tahun ini sudah mencapai 12,5% -13% dari total handset di dalam negri.

Senior Market Analyst Internasional Data Coprporation (IDC) Indonesia Bidang Telkomunikasi Rizki Muhamad Ridwan mengatakan vendor terus mengeluarkan ponsel pintar dengan harga semakin terjangkau, sehingga mendorong konsumen untuk memiliki ponsel pintar tersebut.

(16)

Menurut Rizki Muhamad Ridwan, pada kurtal 1/2010, pertumbuhan layanan data internet dari para operator sangat tinggi berbanding lurus dengan peningkatan smartphone di tanah air. Jumlah ponsel dengan keypad qwerty dan layar sentuh (touchcreen) saat ini telah mencapai 40% dari total handset, sedangkan ponsel dengan keypad biasa (manual) masih mencapai 60%.

IDC Indonesia, memperkirakan jumlah ponsel dengan keypad qwerty dan layar sentuh akan meningkat menjadi 57% dari total ponsel yang ada di tanah air pada 2014. Dia juga menuturkan penggunaan system operasi (operating sysrem/OS) Google Android pada ponsel pintar sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 7% dari total pengguna OS lainnya.

Menurut Rizki, OS Android dapat menempati posisi ketiga setelah Nokia Symbian pada posisi pertama dan Blackberry dari research In Motion (RIM) menempati posisi kedua. Disa juga menambahkan perkembangan OS Android yang mencapai 2,7% pada kuartal II/2010 akan mendorong pertumbuhan ponsel pintar di dalam negri.

(17)

OS System memilik pangsa pasar didalam negri selama kuartal II/2010 sebesar 67% diikuti Blackberry sebesar 23%, Windows Mobile 4% pada posisi ketiga, Android menempati urutan keempat sebesar 4%, sedangkan iPhone OS hanya memiliki pangsa pasar 2,1% pda periode yang sama. Senen, 01/11/2010 01:27:56 WIB Oleh : sepudin Zuhri (Bisnis Indonesia online.com)

Di era serba canggih saat ini, rasanya ada kurang seandainya kita tak punya handphone. Memang manusia tidak akan mati hanya disebabkan tak punya handphon, tapi benda mati yang satu ini telah menyebabkan demikian banyak mengalami ketergantungan kronis. Jika seseorang bepergian dan lupa membawa handphonenya, hampir dipastikan ia akan kelabakan seharian penuh.

Pungsi utama dari handphone adalah mempermudah komunikasi, handphone adalah sebuah teknologi yang jauh lebih fleksibel dari telephone rumah dan tidak memakai kabel dan bias dibawa kemana-mana, tapi manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas, dan rasanya kurang jika handphone hanya di gunakan untuk telpon dan sms saja, tentu lebih asyik jika lewat telephone kita bias mengakses apapun yang kita inginkan, maka handphone pun kini bergeser jauh. Handphone tidak lagi sekedar mempermudah komunikasi manusia. Handphone kini adalah sebuah produk teknologi yang memanjakan gaya hidup dan keinginan manusia yang tiada henti-hentinya.

(18)

handphone dilengkapi dengan berbai macam tampilan yang lebih canggih. Namun kecanggihan ini sering kali tidak dipergunakan utuk hal-hal yang lebih bermanfaat seperti mencari informasi sebanyak mungkin dengan akses yang lebih mudah dan terjangkau.

Secara keseluruhan ponsel pintar memang dapat menghadirkan segala kemudahan dalam berkomunikasi yang belum mampu dihadirkan ponsel biasa, dengan harga yang masih terjangkau semakin menjadikan ponsel pintar dipilh masyarakat khususnya mahasiswa. Dan diharapakan ponsel pintar juga bisa menjadikan mahasiswa maupun masyarakat umumnya melek akan informasi. Jadi diharaspkan pengguna ponsel pintar bukan karena tren atau sekedar ikut-ikutan membeli ponsel pintar, namun karena alasan informasi dan komunikasilah yang mendasari mereka memiliki ponsel pintar.(kompas.com 04 nov 2010)

(19)

Survei tersebut melibatkan 200 mahasiswa pengguna Ponsel Pintar. Sekitar 70% di antaranya menggunakan Ponsel Pintar belum sampai satu tahun. Namun, dalam waktu yang singkat tersebut, Ponsel Pintar telah menyebabkan ketergantungan di antara penggunanya. Faktanya, 75 persen pengguna Ponsel Pintar tidak tenang kalau tidak tidur dengan Ponsel Pintar -nya itu di kasur. Sekitar 85 persen sudah menjadikan Ponsel Pintar sebagai pengganti jam dan 89 persen sebagai jam alarm. Selain itu, 69% mengaku lebih sering kelupaan dompet ketimbang Ponsel Pintar saat berangkat pada pagi hari. Dan Saat diminta mengukur seberapa besar ketergantungan mereka terhadap Ponsel Pintar, 10 persen merasa sudah sangat tergantung. Hanya 6 persen yang mengaku tidak tergantung. Namun, 32 persen khawatir suatu ketika pasti akan sangat tergantung  (Penulis: WAH      Selasa, 9 Maret 2010 | 07:22 WIB  KOMPAS.com).

(20)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masala yang telah diuraikan di atas maka, yang menjadi permasalahan dalam penelitai ini adalah :

1. Apa Motif Mahasiswa untuk Menggunakan Ponsel Pintar di Surabaya?

1.3. Tujuan Penelitan

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui Motif Mahasiswa untuk Menggunakan Ponsel Pintar di Surabaya.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan atas sumbangan dalam kajian ilmu komunikasi khususnya yang berkaitan dengan Motif Mahasiswa untuk Menggunakan Ponsel Pintar di Surabaya. untuk referensi yang berguna bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2. Secara Praktis

(21)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Motif

Dalam melakukan suatu tindakan tanpa perbuatan pasti didasarkan pada motif-motif tertentu pengartian motif-motif tidak dapat dipastikan dipisahkan dengan dari pada kebutuhan (need) seseorang atau suatu organism yang berbuat atau melakukan sesuatu sedikit banyaknya ada kebutuhan didalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapai.

Dalam masalah motivasi ada istilah yang hampir sama (identik) pengertiannya suatu motivasi, drives, needs. Menurut filmor Sanford dalam Usman Effendi dan Junaya. S Praja. (1989 : 60). Motivasi akar katanya adalah motif, sehhingga motivasi diartikan sebagai berikut :

“motivation is an eviergizing condition of the organism tahat serves to direct that

organism to word the goals of a ceerain class”

(22)

timbulnya semacam kekuatan agar individu itu berbuat, bertindak atau bertingkah laku.

Untuk mempermudah pengukuran maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut Blamer dalam Rakhmat (1999 : 66) yaitu :

1. Motif kognitif (kebutuhan dan informasi)

Individu dalam memilih ponsr pintar (Smartphone) sebagai alat untuk mencari informasi, dan online. Demikian juga responden dalam penelitian ini memakai ponsel pintar (smartphone) untuk digunakan omline agar mendapat informasi yang terbaru, antara lain facebook, twitter, google, kaskus, yahoo massemger, dan masih banyak fasilitas yang lain.

2. Motif diversi (kebutuhan akan hiburan)

Motif ini berkaitan dengan ketertarikan dalam pemilihan media yang di inginkan yang berhubungan dengan kebutuhan yang bisa membuat pememakai terhibur sehingga menimbulkan nyamanan.

(23)

2.1.2. Teori Motif Kebutuhan Manusia

Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Abraham Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai dari keamanan sampai aktualisasi diri.

Menurut Winkel dan Azwar (dalam DR. Nyayu Khodijah, 2006), motif merupakan suatu keadaan, kebutuhan, dorongan, atau kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari untuk mencapai tujuan tertentu.

Motif terdiri atas dua dimensi, yaitu :

1. Kekuatan (Intensitas)

Suatu motif dikatakan kuat apabila motif itu dapat mengalahkan kekuatan motif yang lain. Kekuatan motif juga dapat dilihat dari tingginya intensitas suatu motif daripada motif lainnya.

2. Jenis

(24)

a. Hirarki kebutuhan (need hierarchy)

Abraham Maslow mencetuskan teori motif tentang kebutuhan alamiah manusia. Maslow berpendapat bahwa manusia dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Kebutuhan tersebut menjadi inti kodrat manusia, baik kebutuhan fisiologis maupun psikologis.

Maslow membagi dorongan atau kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa individu sejak lahir dalam lima tingkatan dari yang terendah hingga tertinggi dalam hirarki kebutuhan (need hierarchy). Susunan dari tingkatan paling rendah sampai paling tinggi, yakni (Effendy, 2003 : 290) :

1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (psysiological needs)

Kebutuhan yang paling dasar, kuat, dan jelas adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, berteduh, oksigen, tidur, seks, dan sejenisnya.

2. Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (safety needs)

Terdiri atas kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari rasa takut dan kecemasan.

(25)

Pada umumnya, setiap orang mengharapkan hubungan yang penuh kasih sayang dengan orang lain, lebih khusus lagi kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki di tengah kelompoknya. Dalam hubungan ini memberi dan menerima cinta sama pentingnya bagi individu.

4. Kebutuhan-kebutuhan penghargaan (esteem needs)

Maslow membagi kebutuhan akan penghargaan menjadi dua, yaitu penghargaan terhadap diri sendiri dan penghargaan dari orang lain. Penghargaan diri sendiri atau harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Sedangkan penghargaan dari orang lain, yaitu prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, atau keberhasilan dalam masyarakat, semua sifat dari bagaimana orang lain berpikir dan bereaksi terhadap seseorang.

5. Kebutuhan-kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)

(26)

dan menggunakan kemampuannya untuk menjadi diri sendiri sesuai dengan kemampuannya.

Individu tidak didorong oleh kelima kebutuhan pada saat yang sama. Setiap waktu, hanya akan muncul salah satu kebutuhan yang sangat penting, tergantung pemenuhan kebutuhan pada tingkat sebelumnya. Maslow mengingatkan agar kebutuhan-kebutuhan itu tidak dipandang secara kaku.

Selain kebutuhan di atas, Maslow menambahkan tingkat kedua dari kebutuhan-kebutuhan yang beroperasi sebagai tambahan dari tingkat pertama. Kebutuhan ini juga dibawa sejak lahir, yaitu kebutuhan untuk mengetahui dan memahami. Kebutuhan untuk mengetahui lebih kuat dan harus dipuaskan sebelum timbul kebutuhan untuk memahami.

b. Kebutuhan individual (individual’s needs)

Lingkungan sosial (social environment) dapat menentukan kebutuhan manusia. Lingkungan sosial tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual (individual’s needs) dikategorikan sebagai berikut (Effendy, 2003 : 294) :

1. Cognitive needs (kebutuhan kognitif)

(27)

untuk memahami dan menguasai lingkungan dan memuaskan dorongan keingintahuan.

2. Affective needs (kebutuhan afektif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman estetis, menyenangkan, dan emosional.

3. Personal Integrative needs (kebutuhan pribadi secara integratif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan penambahan kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas, dan status sosial individu.

4. Social Integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia.

5. Escapist needs (kebutuhan pelepasan)

Berkaitan dengan menghindar dari tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.

c. Motif penggunaan internet

(28)

dalam penggunaan Internet. Papacharissi dan Rubin (2000) mengidentifikasi 5 (lima) motif dalam penggunaan Internet, yaitu:

(1) kegunaan interpersonal

(2) mengisi waktu luang

(3) pencarian informasi

(4) kemudahan/kenyamanan

(5) hiburan (Nabi dan Oliver, 2009:153)

2.1.3. Teori informasionalisme dan masyarakat jaringan

(29)

Penyebaran informasionalisme, khususnya kapitalisme informasional, memunculkan gerakan masyarakat oposisional yang berdasarkan pada diri dan identitas “proses yang dengannya aktor sosial mengenali dirinya sendiri dan menyusun makna terutama berdasarkan atribut cultural tertentu atau seperangkat atribut, dengan mengesampingkan referensi pada struktur sosial lain yang lebih luas (Castells, 1996:22). Pergerakan seperti itu menghasilkan apa yang oleh Marx disebut “perjuangan kelas”. Harapan menantang penyebaran kapitalisme informasional dan problem yang diakibatkannya (ekploitasi, eksklusi, ancaman terhadap diri sendiri, dan identitas) bukan kelas pekerja, tetapi seperangkat gerakan sosial yang berbeda (misalnya, ekologis, feminis) yang terutama berdasarkan identitas.

Di jantung analisis Castells adalah apa yang dinamakan paradigm teknologi informasi dengan lima karakteristik dasat :

1. teknologi yang bereaksi berdasarkan informasi.

2. informasi adalah bagian dari aktifitas manusia, teknilogi-teknologi ini mempunyai efek pervasive.

3. Semua sistem yang menggunakan teknologi informasi didefinisikan oleh “logika jaringan” yang membuatnya bisa mempengaruhi berbagai proses organisasi.

(30)

5. Teknologi spesifik yang diasiosiasikan dengan informasi berpadu dengan sistem yang terintegrasi.

2.1.4. Teori modernisasi

modernisasi adalah proses perubahan ekonomi, politik, social, dan cultural yang terjadi di Negara terbelakang saat mereka bergerak ke arah pola organisasi sosial dan politik yang lebih maju dan kompleks.ada dua tipe masyarakat :

1. masyarakat pedesaan (terbelakang), atau tertinggal.

2. Masyarakat modern yaitu masyarakat urbam, maju, atau industrial

Tipe struktur sosial ini secara historis terkait dengan proses evolusi terus-menerus yang mengikuti kaedah tertentu. Idealnya adalah bahwa semua masyarakat mengikuti jalan sejarah dari satu tipe polar ketipe lainnya yang makin beragam dan kompleks

Setelah beberapa masyarakat makin industrial, mereka menjadi basis untuk membangun paradigma dan proses trensisi. masyarakat tradisional diasumsikan mengikuti pola perubahan seperti yang pernah dialami oleh Negara maju. Dan perubahan adalah penting bagi proses perkembngan untuk memfasilitasi proses ini di Negara berkembang. (Krishan Kumar 2008:529).

(31)

komunikasi manusia. Modernisasi berarti penampilan 'mode kehidupan sosial atau organisasi yang muncul di Eropa dari sekitar abad ketujuh belas dan seterusnya dan yang kemudian menjadi lebih atau kurang di seluruh dunia dalam pengaruh mereka' (Giddens, 1991). teori Modernisasi menjelaskan cara perubahan dan menggunakan media komunikasi tradisional dan (pasca) masyarakat modern.

Teori Modernisasi telah berkembang dalam tiga gelombang. Gelombang pertama kali muncul pada 1950-an dan 1960-an. Satu membuat upaya untuk menjelaskan penyebaran gaya hidup Barat, inovasi teknologi dan individualis jenis komunikasi (sangat selektif, hanya menangani orang-orang tertentu) sebagai superioritas sekuler, materialis budaya, Barat, individualis dan motivasi individu dan prestasi (Lerner , 1958), Schramm, 1964).

Ini teori gelombang pertama menghasilkan tiga varian (McQuail, 2000: 84):

1. Pembangunan ekonomi: media massa mempromosikan difusi global inovasi teknis dan sosial yang penting untuk modernisasi (Rogers, 1962). Lihat teori Difusi Inovasi.

(32)

3. Identitas nasional pembangunan: media massa dapat mendukung identitas nasional di negara-negara baru (koloni) dan perhatian dukungan terhadap kebijakan demokratis (pemilu).

Sebagian besar teori telah dipercaya karena bias pro-Barat.

Gelombang kedua dari teori modernisasi merupakan bagian dari teori kritis yang populer di tahun 1970-an dan 1980-an. Ini tidak mendukung tetapi mengkritik pengaruh modernisasi Barat. Hal ini dianggap kasus imperialisme budaya dan ekonomi Barat atau dominasi (Schiller, 1976).

(33)

mengangkat keluar dan kegiatan dalam bentuk abstrak atau online yang pernah tertanam dalam barang-barang materi tertentu dan di tempat-tempat.

Benjamin Barber mencoba menjelaskan benturan dan non-Barat budaya Barat di dunia dalam bukunya Jihad versus McWorld: Bagaimana Planet ini baik Falling Selain dan Datang Bersama (1996).

Tema dari kombinasi unifikasi dan fragmentasi dalam masyarakat dan di media gunakan juga hadir dalam karya Meyrowitz (1993) - Lihat Menengah Teori-dan van Dijk (1993, 1991/1999). Van Dijk mencoba untuk menjelaskan munculnya media baru seperti jaringan komputer dan telepon selular sebagai alat penting bagi kehidupan modern. Kedua media tersebut akan mengiurangi jarak manusia, meniadakan dunia yang terpisah-pisah da akhirnya media yang baru tersebut akan membuat jaringan social dengan baik.

2.1.5. Teori Determinisme Teknologi

Teori determinisme teknologi dicetuskan pertama kali oleh Marshall Mc Luhan dengan pernyatannya berupa “the medium is message” artinya bahwa dampak yang paling penting dari media komunikasi ialah bahwa media komunikasi mempengaruhi kebiasaan persepsi dan berpikir kita (Severin dan Tankard, 2005:536).

(34)

a. The tribal age (era suku atau purba)

Pada era purba atau era suku zaman dahulu, manusia hanya mengandalkan indera pendengaran dalam berkomunikasi. Komunikasi pada era itu hanya mendasarkan diri pada narasi, cerita, dongeng tuturan, dan sejenisnya. Jadi, telinga adalah “raja” ketika itu, “hearing is believing”, dan kemampuan visual manusia belum banyak diandalkan dalam komunikasi. Era primitif ini kemudian tergusur dengan ditemukannya alfabet atau huruf.

b. The literate age (era literal/huruf)

Semenjak ditemukannya alfabet atau huruf, maka cara manusia berkomunikasi banyak berubah. Indera penglihatan kemudian menjadi dominan di era ini, mengalahkan indera pendengaran. Manusia berkomunikasi tidak lagi mengandalkan tuturan, tapi lebih kepada tulisan.

c. The print age (era cetak)

(35)

d. The electronic age (era elektronik).

Era ini juga menandai ditemukannya berbagai macam alat atau teknologi komunikasi. Telegram, telpon, radio, film, televisi, VCR, fax, komputer, dan internet. Manusia kemudian menjadi hidup di dalam apa yang disebut sebagai “global village”. Media massa pada era ini mampu membawa manusia mampu untuk bersentuhan dengan manusia yang lainnya, kapan saja, di mana saja, seketika itu juga.

Mc Luhan berpendapat, transisi antar periode tadi tidaklah bersifat gradual atau evolusif, akan tetapi lebih disebabkan oleh penemuan teknologi komunikasi.

Teori determinisme teknologi menjelaskan bahwa teknologi media membentuk individu bagaimana cara berpikir dan berperilaku dalam masyarakat. Teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi lain. (Nurudin, 2003 : 174).

Bahkan Mc Luhan (Lister et al, 2003:75) menyatakan media telah menjadi “the extension of man” atau perpanjangan atas mata, telinga, dan sentuhan manusia yang menembus batasan waktu dan tempat.

(36)

1. Penemuan dalam bidang teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya.

2. Perubahan dalam jenis komunikasi akhirnya akan membentuk cara interaksi manusia yang baru.

3. Manusia membentuk peralatan untuk berkomunikasi dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu membentuk dan juga mempengaruhi kehidupan kita. (Nurudin, 2003:174)

Menurut Mc Luhan, penemuan dalam teknologi komunikasi membuat dunia yang tadinya terdiri dari negara-negara dan bangsa-bangsa yang terpisah akan berpindah menjadi sebuah “desa dunia” atau biasa yang disebut “global village”. (Severin dan Tankard, 2005:536)

McLuhan dalam Technological Determinism Theory. Teori tersebut melihat

(37)

hidup manusia dan membuat tumbuhnya kehidupan yang modern (Chandler, Daniel,

www.aber.ac.uk/media diakses tanggal 10 Juni 2007).

2.1.6. Pengertian Teknologi Komunikasi

“ Teknologi merupakan sesuatu yang dapat dipakai untuk mengurangi ketidakpastian dalam hubungan timbal balik, demi untuk mencapai hasil yang di inginkan, selain itu teknologi komunikasi dapat membuka jendela dalam membuat kita mengetahui berbagai macam peristiwa yang sesungguhnya kita tidak mengalaminya secara langsung”. ( Roger, 1986:1-2).

2.1.7. Dampak Teknologi

Dampak teknologi komunikasi dalam dalam kehidupan social masyarakat, secara singkat di kemukakan oleh Roger (1986:254), dengan mengungkapakan “modernisasi teknologi komunikasi menyebabkan pengawasan masyarakat menjadi lebih penting, walaupun lebih sukar dilaksanakan”.

2.1.8. Fungsi Pesawat Telepon

Sebuah pesawat telepon mempunyai fungsi diantaranya:

1. Me-request pemakaman saluran telepon, jika hendset di angkat.

2. Mengindikasikan bahwa system telepon sudah siap, dengan menerima nada dial.

(38)

4. Menerima beberapa nada yang menyatakan panggilan sedang dalam proses (ringing, busy).

5. Mengindikasikan adanya panggilan pada sisi terima, dengan menyembunyikan nada panggil (ringing tone).

6. Dapat mengubah dari sinyal suara menjadi sinyal listrik untuk pentransmisian jarak jauh. Begitu pula di sisi terima, mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.

7. Memberikan tanda pada sistim jika salah satu sisi sudah menyelesaikan pembicaraan, dengan jalan menutup hendset.

2.1.9. Ponsel Pintar (Smartphone)

(39)

Belum ada kesepakatan dalam industri ini mengenai apa yang membuat telepon menjadi “pintar”, dan pengertian dari telepon pintar itu pun berubah mengikuti waktu. Menurut David Wood, Wakil Presiden Eksekutif PT Symbian OS, “Telepon pintar dapat dibedakan dengan telepon genggam biasa dengan dua cara fundamental: bagaimana mereka dibuat dan apa yang mereka bisa lakukan.” Pengertian lainnya memberikan penekanan berbedaan dari dua faktor ini..

“Dengan menggunakan telepon pintar hanya merupakan sebuah hanya evolusi dari jenjang-jenjang evolusi, jadi kemungkinan alat ini pada titik tertentu...akan menjadi lebih kecil dan kita tidak akan menyebutnya telepon lagi, tetapi ia akan terintegrasi...kesepakatannya di sini adalah untuk membuat alat ini menjadi se-tidak terlihat mungkin, antara anda, dan apa yang anda ingin lakukan" kata Sacha Wunsch-Vincent pada OECD (Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi).

(40)

paling sering ditemukan dalam telepon pintar adalah kemampuannya menyimpan daftar nama sebanyak mungkin, tidak seperti telepon genggam biasa yang mempunyai batasan maksimum penyimpanan daftar nama.

Telepon pintar pertama dinamakan Simon; di rancang oleh IBM pada 1992 dan dipamerkan sebagai produk konsep tahun itu di COMDEX, sebuah pameran komputer di Las Vegas, Nevada. Telepon pintar tersebut dipasarkan ke publik pada tahun 1993 dan dijual oleh BellSouth. Tidak hanya menjadi sebuah telepon genggam, telepon pintar tersebut juga memiliki kalender, buku telepon, jam dunia, tempat pencatat, surel, kemampuan mengirim dan menerima faks dan permainan. Telepon canggih tersebut tidak mempunyai tombol-tombol. Melainkan para pengguna menggunakan layar sentuh untuk memilih nomor telepon dengan jari atau membuat faksimile dan memo dengan tongkat stylus. Teks dimasukkan dengan papan ketik “prediksi” yang unik di layar. Bagi standar masa kini, Simon merupakan produk tingkat rendah, tetapi fitur-fiturnya pada saat itu sangatlah canggih.

(

http://videos.howstuffworks.com/labratstv/2850-episode-72-smart-phones-101-video.htm)

2.2. Tinjauan Mengenai Gaya Hidup 2.2.1. Pengertian Gaya Hidup

(41)

seiring waktu. Gaya hidup berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara yang mungkin tidak dapat dipahami”. (David Chaney,2004)

2.2.2. Bentuk-bentuk Gaya hidup

Menurut Chaney (dalam Idi Subandy,1997) ada beberapa bentuk gaya

hidup, antara lain

a. Industri Gaya Hidup

Dalam abad gaya hidup, penampilan-diri itu justru mengalami estetisisasi, “estetisisasi kehidupan sehari-hari” dan bahkan tubuh/diri (body/self) pun justru mengalami estetisisasi tubuh. Tubuh/diri dan kehidupan sehari-hari pun menjadi sebuah proyek, benih penyemaian gaya hidup. “Kamu bergaya maka kamu ada!” adalah ungkapan yang mungkin cocok untuk melukiskan kegandrungan manusia modern akan gaya. Itulah sebabnya industry gaya hidup untuk sebagian besar adalah industri penampilan.

b. Iklan Gaya Hidup

(42)

(subtle) arti pentingnya citra diri untuk tampil di muka publik. Iklan juga perlahan tapi pasti mempengaruhi pilihan cita rasa yang kita buat. c. Public Relations dan Journalisme Gaya Hidup

Pemikiran mutakhir dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa dalam budaya berbasis-selebriti (celebrity based-culture), para selebriti membantu dalam pembentukan identitas dari para konsumen kontemporer. Dalam budaya konsumen, identitas menjadi suatu sandaran “aksesori fashion”. Wajah generasi baru yang dikenal sebagai anak-anak E-Generation, menjadi seperti sekarang ini dianggap terbentuk melalui identitas yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity)-cara mereka berselancar di dunia maya (Internet), cara mereka gonta-ganti busana untuk jalan-jalan. Ini berarti bahwa selebriti dan citra mereka digunakan momen demi momen untuk membantu konsumen dalam parade identitas.

d. Gaya Hidup Mandiri

(43)

kedisiplinan akan terbentuk gaya hidup yang mandiri. Dengan gaya hidup mandiri, budaya konsumerisme tidak lagi memenjarakan manusia. Manusia akan bebas dan merdeka untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan inovasi-inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut.

e. Gaya Hidup Hedonis

Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk dari suatu gaya hidup dapat berupa gaya hidup dari suatu penampilan, melalui media iklan, modeling dari artis yang di idola kan, gaya hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata sampai dengan gaya hidup mandiri yang menuntut penalaran dan tanggung jawab dalam pola perilakunya.

2.3. Kerangka Berfikir

(44)

Smartphone akan menggantikan PC? Memang tampaknya mungkin bahwa, sekurang-kurangnya, Smartphone akan terus tumbuh dalam popularitas. ukuran mereka sangat nyaman dan fleksibilitas desain membuat mereka favorit di antara para pelancong bisnis, yang cenderung untuk membantu menentukan arah daerah ini terbuka lebar teknologi. Dan, dengan ketersediaan terus berkembang dari aplikasi perangkat lunak, seperti Microsoft Windows Mobile dan Navigasi GPS sistem, tampaknya bahwa pada akhirnya, tidak akan ada Laptop bisa melakukan yang tidak dapat dicapai dengan Smartphone! (http://www.mobiumgps.com)

Ponsel pintr atau yang kita kenal dengan Smartphone saat ini sangat fenomena karena Survei Pew Internet & American Life Project terhadap 578 praktisi teknologi menemukan, pada 2020 ponsel akan menjadi alat pengakses internet utama menggantikan komputer.

Dalam beberapa tahun mendatang, tenaga komputasi ponsel akan meningkat pesat sehingga hampir menyamai komputer. Pew menjelaskan, ponsel akan menjadi favorit pengguna internet karena ponsel lebih mudah dibawa ke mana pun pengguna pergi.

(45)

mouse. Dengan dukungan teknologi akses internet nirkabel, menurut Gates, teknologi pengenal suara dan layar sentuh akan membuka dekade digital kedua. (sumber okezone.com)

Ponsel pintar (smrtphone) semula ditujukan kepada pebisnis untuk mempermudah dalam transaksi atau laporan tarnsaksi Pendapat Gold dilandasi hasil survei yang dilakukan terhadap 340 perusahaan di Amerika Utara dan Eropa Barat. Gold menjelaskan, perusahaan- perusahaan di negara maju lebih suka menggunakan smartphone karena smartphone lebih efektif dan efisien untuk mengakses aplikasi-aplikasi bisnis perusahaan daripada notebook. namun dengan seiring berkembangnya teknologi informasi posel pintar berubah menjadi barang yang familiar dan kegunaannya pun semakin beragam, seperti saat ini ponsel pintar sering kali digunakan untuk mengakses situs jaringan sosial seperti facebook, twitter, ataupun kaskus. namun demikian, sebagai mahasiswa tidak memanfaatkan ponsel pintar untuk mencari informasi lebihbanyak.

(46)

software untuk musik, browsing foto, dan melihat klip video, browser internet, atau akses yang aman ke email perusahaan.

Dengan demikian pemakaian ponsel pintar (smartphone) oleh mahasiswa tidak optimal dengan ponsel pintar yang mempunya berbagai fitur lengkap, namun mahasiswa hanya memakai untuk SMS, telpon, dan internetan.

(47)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atas uraian suatu keadaan sejernih mungkin, tanpa adanya perlakuan terhadap objek yang diteliti (Kountur, 2003:53). Metode ini merupakan suatu metode yang berupaya memberikan gambaran tentang suatu fenomena tertentu secara terperinci, sehingga akhirnya diperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang fenomena yang sedang diteliti.

Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang tidak menggunakan statistik dan menggunakan angka-angka tertentu. Hasil dari penelitian kualitatif ini tidak dapat digeneralisasikan (membuat kesimpulan yang berlaku umum) atau bersifat universal. Jadi, hanya dapat berlaku pada situasi dan keadaan yang sesuaidengan situasi dan keadaan dimana penelitian yang serupa dilakukan (Kountur, 2003:29).

(48)

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggali atau menjelaskan makna dari realitas yang sedang terjadi. Dalam penelitian ini, akan digali tentang :

a. Peran ponsel pintar (smatrpnone) sebagai alat untuk membuka internet sebagai saluran informasi.

b. Situs apa saja yang sering di buka melalui ponsel pintar (smartphone).

c. Informasi apa aja yang diperoleh lewat online di ponesel pintar (smartphone). d. Kegunaan Ponsel Pintar (Smartphone) bagi mahasiswa

3.2. Unit Analisis Data

Pada penelitian ini, informan penelitian merupakan Mahasiswa di Surabaya. Mahasiswa di Surabaya tersebut adalah pemilik ponsel pintar (smartphone). Selai itu, peneliti memilih fokus pada motif mahasiswa yang memiliki ponsel pintar (Smartphone) dan berdomosisli di Surabaya .

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan bentuk penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data penelitian ini sebagai berikut:

1. Observasi dengan pengamatan berperan serta

(49)

mengambil bagian nyata dalam kegiatan kelompok, atau bahkan mengikuti peristiwa yang tak dapat dilakukan bagi proses penelitian atau kegiatan ilmiah lainnya. Keuntungan lainnya yang dimiliki, yaitu kesempatan untuk menangkap realitas dari pandangan seorang yang memang benar-benar terlibat dalam kasus yang sedang diteliti.

Dalam penelitian tentang kebahasaan, teknik observasi ini turut melibatkan peneliti dalam bercakap-cakap atau berbicara, dan menyimak perihal yang dibicarakan atau diucapkan oleh sasaran pengamatan (informan penelitian).

2. Wawancara Mendalam (In-Depth-Interview)

Dalam pernyataan Susan Stainback (1988:35) menyampaikan bahwa:

“Interviewing provide the researcher a means to gain a deeper understanding

of how the participant interpret a situation or phenomenon than can be

gained through observation”.

(“wawancara membuktikan jika peneliti dapat menerima pengertian mendalam mengenai bagaimana partisipan menginterpretasikan situasi dan fenomena, daripada hanya melalui observasi”).

(50)

memungkinkan narasumber mendefinisikan dirinya sendiri dan lingkungannya dengan menggunakan istilah-istilah mereka sendiri.

Melalui wawancara, maka peneliti mampu memperoleh data yang tidak dapat ditemukan hanya dengan observasi. Selain itu, peneliti dapat mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi pada obyek yang diteliti.

3. Studi Kepustakaan

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data-data sekunder yang mendukung seperti mahasiswa dan teknologi informasi, khususnya berkaitan dengan ponsel pintar (smartrphone),

Dalam melakukan pendokumentasian ada beberapa cara yang digunakan :

a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.

b. Melakukan check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Peneliti tinggal memberikan tanda atau tally pada setian pengumpulan gejala yang dimaksud.

3.4. Teknik Analisis Data

(51)

Bogdan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. (Moleong, 2001:103)

Terdapat langkah-langkah dalam menganalisis data (Moleong, 2001:105): 1. Data yang terkumpul dikategorikan dan dipilah-pilah menurut jenis datanya. 2. Melakukan seleksi terhadap data yang dianggap data inti yang berkaitan

langsung dengan permasalahan dan yang hanya merupakan data pendukung. 3. Menelaah, mengkaji, dan mempelajari lebih dalam data tersebut kemudian

melakukan interpretasi data untuk mencari solusi dalam permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

(52)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data 4.1.1.1. Telepon pintar

Telepon pintar pertama dinamakan Simon; di rancang oleh IBM pada 1992 dan dipamerkan sebagai produk konsep tahun itu di COMDEX, sebuah pameran komputer di Las Vegas, Nevada. Telepon pintar tersebut dipasarkan ke publik pada tahun 1993 dan dijual oleh BellSouth. Tidak hanya menjadi sebuah telepon genggam, telepon pintar tersebut juga memiliki kalender, buku telepon, jam dunia, tempat pencatat, surel, kemampuan mengirim dan menerima faks dan permainan. Telepon canggih tersebut tidak mempunyai tombol-tombol. Melainkan para pengguna menggunakan layar sentuh untuk memilih nomor telepon dengan jari atau membuat faksimile dan memo dengan tongkat stylus. Teks dimasukkan dengan papan ketik “prediksi” yang unik di layar. Bagi standar masa kini, Simon merupakan produk tingkat rendah, tetapi fitur-fiturnya pada saat itu sangatlah canggih.

(53)

Oleh karena itu kini masyarakat juga dituntut semakin pintar dalam memilih teknologi, aplikasi maupun koneksi yang dipergunakan sehari-hari dalam akses data-nya.

4.1.2. Identitas Informan

Peneliti telah melakukan wawancara dengan orang yang memiliki ponsel pintar yang berdomisili di Surabaya dan berasal dari mahasiswa informan dalam penelita ini tidak dibatasi. Inforaman disini adalah mahasiswa yang aktif menggunakan ponsel pintarnya untuk berbagai hal dalam memenuhi kebutuhannya dalam mendapatkan informasi maupun hiburan.

Adapun informan yang telah diwawancarai adalah berikut ini :

1. Informan 1

Informan 1 bernama Nur Alinda Ia adalah mahasiswi salah satu universitas negri di Surabaya. Remaja putri ini berusia 19 tahun. Nur Alinda memiliki ponsel pintar karena fiture yang ditawarkan lebih lengkap dan janggih jadi cari informasi lewat ponsel lebih gampang. Mahasiswi ni menggunakan ponsel pintar sejak satu tahun yang lalu ini mangaku lebih nyaman dengan ponselnya yang sekang.

2. Informan 2

(54)

Meliana Bouty memiliki ponsel pintar 1 tahun yang lalu. Awal dia memiliki ponsel pintar hanya untuk mrngikuti tren namun lama kelamaan melly nyaman dengan ponsel yang dimiliki sekarang ini.

3. Informan 3

Informan 3 Shandy Mahendra S. Dia merupakan mahasiswa salah satu universitas swasta yang ada di surabaya yang berusia 24 tahun. Shandy Mahendra S meliki ponsel pintar 1 tahun yang lalu Dia beralasan memiliki ponsel pintar karena fiture yang ditawarkan lengkap dan dimanfaatkan untuk mempermudah untuk berkomunikasi

3. Informan 4

Informan 4 Andi Pratama. Dia adalah mahasiswa salah satu universitas swasta yang ada disurabaya Andi berusia 21 tahun. Andi telah memiliki ponsel pintar 1,5 tahun yang lalu ini beralasan memilik ponsel pintar karena kecanggihan yang ada pada ponselnya dan Andi juga menggunakan ponselnya untuk berbagai macam kebutuhan atas informasi dan komunikasi

4.1.3. Penyajian Data dan Analisis Data

(55)

efesien itu dibuktikan dari wawancara peneliti dengan mahasiswa yang memiliki ponsel pintar tersebut di Surabaya. Data diperoleh dengan melakukan observasi berperan serta dan wawancara mendalam (In-Depth-Interview) yang dilakukan terhadap mahasiswa yang menggunakan ponsel pintar. Wawancara dilaksanakan  untuk menggali informasi sebanyak‐banyaknya dari informan. Observasi dilakukan untuk mengamati perilaku dan perkembangan dari situasi yang diteliti itu sendiri. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dan analisis dengan kualitatif sehingga diperoleh gambaran, jawaban, serta kesimpulan dari pokok permasalahan yang telah ditentukan.  

4.1.4. Peran ponsel pintar untuk mahasiswa

Ponsel pintar saat ini bukan lagi barang mahal karena banyaknya pengguna ponsel pintar dari berbagai kalangan, dengan harganya yang murah dijangkau dan aplikasi yang ditawarkan sangat beragam sehungga membuat masyarakat sangat mudah mmendapatkan ponsel pintar ini, tidak ketinggalan mahasiswa, namun peran ponsel pintar bagi mahasiswa seringkali tidak digunakan dengan maksimal, seperti yang diungkapkan oleh melli kepada peneliti.

Informan 2

(56)

peristiwa-peristiwa yang sedang in kita bisa dengan mudah mengetahuinya gitu

(interview : rabu 09 maret 2011. Pukul 13.30 WIB. Lokasi kampus melly).

bukan hanya melli, Shandy juga memiliki ponsel pintar namun tidak digunakan dengan maksimal meskipun akses internet sangat mudah, sperti yang di ungkapkan langsung kepada peneliti.

Informan 3

peran ponsel pintar buat saya untuk hiburan mendengengarkan music untuk mencari berita di……..lewat broger ponsel pintar di ponsel pintar kan terdapat Shortcut buat masuk ke websit berita online sama informasi bola di webset berita bola seperti Gol.com sama okeZone.com buat informasinya.

(Interview : selasa, 08 maret 2011. Pukul 11.30. WIB. Lokasi Kampus shandy)

Informan 4

peran ponsel pintar untuk mahasiswa gitu maksudnya….kalau saya pribadi sih sangat berperan penting itu tadi selain untuk hiburan masih banyak kegunaannya seperti jika kita membutuhkan pengetahuan suatu ilmu yang tidak didapatkan dari dosen pengajar. Dan untuk lebih efektif kita tidak perlu ke warnet cukup lewat ponsel ini.

(57)

Dari jawaban informan diatas dapat disimpulkan bahwa peran ponel pintar bagi mahasisiwa tidak efesien dan tidak maksimal karena pemakiannya hanya untuk hiburan, namun para informan juga tidak mengindahkan adanya pencarian informasi dan pengetahuan.

4.1.5. Motif mahasiswa di Surabaya untuk menggunakan ponsel pintar A. Akses internet melalui ponsel pintar sangat mudah.

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya.

Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini digunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.

(58)

melalui surat kabar, radio, dan televise. Sejak tahun 1989 masyarakat dapat memperoleh informasi melaluui internet. (Yusf Hadi, 1984:49).

Internet (inter-network) dapat diartikan jaringan computer luas yang menghubungkan pemakai computer satu computer dengan computer lainnya dan dapat berhubungan dengan computer dari suatu Negara ke Negara di seluruh dunia ,dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam informasi Fasilitas layanan internet Browsing atau surfing Yaitu kegiatan “berselancar” di internet .kegiatan ini dapat di analogikan layaknya berjalan –jalan di mal sambil melihat –lihat ke took-tokotanpa membeli apapun.

Saat melakuakn penelian, peneliti mendapatkan informan menggunakan ponsel pintar untuk mengakses internat meskipun hanya sekedar untuk membuka jejaring sosial salah satunya adalah linda yang mengaku kepada peneliti bahwa mengakses internet lewat ponsel lebih cepat.

Informan 1

”kelebihan yang lain itu internetnya cepat trus kalo seumpamanya kita membutuhkan internet sewaktu waktu jadi kita bisa langsung aktifkan lewat hape itu tadi.”

(interview: senin, 21 februari 2011. Pukul 10.30 WIB. Lokasi: Kampus Nur Alinda).

(59)

adalah komunikasi namun manfaat lain memiliki ponsel pntar adalah untuk mengkases internet, seperti shendy ungkapkan kepeda peneliti secara langsung .

Informan 3

“kelebihannya ya…gampang berkomunikasi dengan penggna blackberry, trus dapat mengakses internet diman saja karena internetnya mempunyai jaringan tersendiri.”

(Interview : kamis, 24 februari 2011. Pukul 12.15. WIB. Lokasi Kampus shandy)

Informan di atas mempunyai motif yang sama dalam memiliki ponsel pintar yakni kemudahan dan efektifitas dalam akses internet tanpa harus kewarnat dan biaya yang digunakan lebih murah mengingat internet untuk sekarang ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk diakses.

(60)

Informan 2

“ya…yang pertama pastinya karena adanya kontak blackberry massanger untuk chatting dan itu pastinya tiap hari kita tidak pernah berhenti mendengar bunyi pesan masuknya begitu, trus aplikasinya juga lengkap dan murah untuk mengakses internetdan kita sudah mengetahui tentang informasi hari ini dengan luas dengan membuka aplikasi blackberry itu tadi’

(interview : selasa 22 februari. Pukul 12.15 WIB. Lokasi kampus melli).

Dari informan diatas dapat disimpulkan bahwa akses internet lewa ponsel pintar sangat mudah sehingga informan lebih nyaman, dan khususnya pengguna ponsel pintar black berry. black berry massanger yang kita kenal dengan BBM mempunyai ketertarikan tersendiri.

B. Ponsel pintar adalah salah satu alat untuk mrencari informasi.

Pengertian informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

(61)

pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1990: 8). Sama halnya yang diungkapkan oleh linda kepada peneliti tentang pentingnya ponsel pintar.

Informan 1

”penting sekali soalnya adanya ponsel pintar ini kita bisa membuka apa saja sesuai dengan keinginan kita dan bisa terpenuhi seperti kita cari informasi kiat bisa langsung mengakses lewat ponsel itu sendiri”

(interview: senin, 21 februari 2011. Pukul 10.30 WIB. Lokasi: Kampus Nur Alinda).

Informan 2

(62)

pintar ini….misalnya tren-tren yang baru gaya-gaya styl yang baru kan bisa di lihat dari mana, trus informasi tentang mata kuliah tentang masa semester akan datanggitu

(interview : selasa 22 februari. Pukul 12.15 WIB. Lokasi kampus melli)

Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Informasi dapat didefinisikan data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

(63)

Informan 4

sangat-sangat penting mas karena informasi itu sangat dibutuhkan oleh ummat manusia, ponsel pintar ini mampu memberikan informasi-informasi yagn kita butuhkan tersebut. Seperti itu…apalagi facebook kita bisa berteman dengan siapa pun langsung saja melalui ponsel pintar kita ini sekali klik lewat facebook kita bisa langsung tersambung dengan chating itu sendiri.

(interview : selasa, 08 maret 2011. 20:08 Wib. Lokasi kosan Andi Pratama)

Sama halnya yang diungkapkan oleh melli kepada peneliti secara langsung.

Informan 2

ya kadang-kadang sih…kalo lagi buka internet pasti adakan informasi-informasi terbaru nah kalo ada yang membuat penasaran dan tertarik ya…dibuka

(interview : selasa 22 februari. Pukul 12.15 WIB. Lokasi kampus melli)

(64)

informan 3

kalo saya buka internet pertama sekali saya buka adalah webset portal online, dan portal olah raga dan sehari saya mengakses portal olahraga bisa 3 kali

(Interview : kamis, 24 februari 2011. Pukul 12.15. WIB. Lokasi Kampus shandy)

Begitu juga yang diungkapkan oleh linda mencari informasi melalu ponsel pintar lebih gampang dan simple. Seperti yang diungkapkan linda ke peneliti ketika di wawancarai.

Informan 1

alasannya dalam ponsel ini kan banyak fiturnya yang janggih ya trus komplit jadi cari informasi lewat ponsel gampang seperti itu mas.

(interview: senin, 21 februari 2011. Pukul 10.30 WIB. Lokasi: Kampus Nur Alinda).

Namun Andi memiliki motif lain, Andi biasanya mencari informasi lowongan kerja selain untuk mencari informasi tentang berita olah raga dan ilmu pengetahuan, seperti yang diungkapkan kepada peneliti.

Informan 4

(65)

pengetahuan yang sekiranya dosen tidak diberikan kapada kami di perkuliahan jadi saya cari lagi melalui browsing tersebut.

(interview : selasa, 08 maret 2011. 20:08 Wib. Lokasi kosan Andi Pratama)

C. Sitsus jejaring sosial adalah yang sering di buka lewat ponsel pintar

Motif mahasiswa untuk membuka situs jejaring sosial sekarang telah menjadi sebuah kebutuhan dan itu adalah salah satu aspek psikilogis. Menurut Winkel dan Azar (dalam Dr. Nyanyu Khodijah, 2006), motif merupakan suatu keadaan, kebutuhan, dorongan, atau kekuaan yang berasal dari dalam diri sesorang baik yang disadari maupun tidak disadari untuk mencapai tujuan tertentu. Sama halnya yang diungkapkan oleh Linda kepada peneliti secara berikut ini:

Informa 1

fiture yang sering saya pakai seperti face book, trus goole, twitter banyak lah mas dan sehari saya bisa membuka situs social tersebut rata-rata 5 kali sampai 7 kali lah dan kalau saya akses internet biasanya face book terus goole gitu aja yang gampang-gampang saja.

(66)

Sama halnya yang dirasakan oleh melli dan Andi keika memegang ponsel pintarnya dan mengakses internet situs yang pertama dibuka adalah jejaring social motif tersebut diungkapkan oleh melli kepada peneliti.

Informan 2 

ya…. Pastinya yang berhubungan dengan anak muda ya..saya menggunakan facebook, yahoo, dan teitter dan sehari bisa berkali-kali.

(interview : selasa 22 februari. Pukul 12.15 WIB. Lokasi kampus melli).

Informan 4

ya..jelas namanya mahasiswa itu kan remaja, nah namanya remaja itu ga mau ketinggalan zaman denagn teman-temannya nah situs pertama yang saya buka kalau ngennet lewat handphone ya….jejaring sosial facebook kalau ga gitu ya…twitter kayak gitu mas

(interview : selasa, 08 maret 2011. 20:08 Wib. Lokasi kosan Andi Pratama)

(67)

membutuhkan informasi. Seperti yang diungkapkan oleh Andi kepada peneliti.

Informan 4

sangat-sangat penting mas karena informasi itu sangat dibutuhkan oleh ummat manusia, ponsel pintar ini mampu memberikan informasi-informasi yang kita butuhkan tersebut. Seperti itu…apalagi facebook kita bisa berteman dengan siapa pun langsung saja melalui ponsel pintar kita ini sekali klik lewat facebook kita bisa langsung tersambung dengan chating itu sendiri.

(interview : selasa, 08 maret 2011. 20:08 Wib. Lokasi kosan Andi Pratama)

Begitu juga dengan melli mengakses innformai perkulihan lewat google ketika hanya ada tugas dari kampus dan ketika tidak diberi tugas maka google tidak akan dibuka. Seperti yang diungkapkan oleh melli kepada peneliti.

Informan 2

Kalau buka google pernah kadang-kadang saja kalau ada materi-materi dari kampus yang kurang difahami tinggal serch aja lewat handphone , kita bisa melengkapi materi itu.

(68)

Motif diatas adalah motf kognitif berkaitan dengan keinginan untuk menambah pengalaman atau hal-hal baru, itu di tunjukkan dengan ungkapan para informan saat di wawancarai oleh peneliti, namun pencarian infomasi tersebut tidak maksimal karena informan lebih condong untuk mengakses jejaring sosial dari pada informasi yang bersangkutan dengan perkuliahan sebgai mahasiswa.

Pada waktu yang bersamaan kebutuhan akan hiburan dan pemilihan medianya sangat menentukan, karena hiburan tidak akan lepas dari khalayak. Dengan adanya ponsel pintar sebagai media yang simple maka kebutuhan akan hiburan sangat menunjang akan terpenuhi. Seperti yang diungkapkan oleh Melli kepada peneliti bahwa memiliki ponsel khususnya ponsel pintar lebih banyak ke hiburan dari pada ke informasi.

Informan 2

Kalau saya ya……. hiburan jika dipersenkan, 60%-40% 60% untuk hiburan. Dan hiburan tersebut adalah membuka facebook atau pemutar music gitu.

(69)

Sama halnya yang diungkapkan oleh Linda dan Andi kapada peneliti, Linda dan Andi mengungkapkan bahwa dia lebih cindong kehiburan dariada ke informasinya terseburt.

Informan 1

Kalau saya mas ya…memiliki ponsel pintar tujuan utamanya untuk informasi namun karena fiturnya yang lebih lengkap dan dan akses internetnya mudah maka kebutuhan akan hiburan lebih besar dari pada informasinya. Apalgi kan buat facebook sekarang lewat handphone sangat mudah dan sekarng juga diponsel untuk mendengarkan music juga muda sekali…..jadi kalau dipersengkan 60% hiburan dan 40% informasi gutu mas…

(interview: senin, 21 februari 2011. Pukul 10.30 WIB. Lokasi: Kampus Nur Alinda).

Informan 4

untuk presentasi cenderung kehiburan mas….kalau mungkin dipresentasikan gitu 60-40, 60% untuk hiburan 40% untuk informasi

(70)

Namun tidak sama yang diungkapkan oleh Shandy, Shandy memiliki ponsel pintar karena kebutuhan terhadap informasi lebih banyak dibandingkan dengan hiburan, seperti Shandy ungkapkan kepada peneliti.

Informan 3

Saya memang membeli ponsel pintar tujuan utamanya komunikasi dan informasi kalo untuk hiburan ya….selingan aja mas kalo dipersenkan ya….hiburan 40% dan lebih banyak ke informasi ya 60%

(Interview : kamis, 24 februari 2011. Pukul 12.15. WIB. Lokasi Kampus shandy).

Bagi pengguna ponsel pintar khususnya blackberry mereka mempunyai ketertarikan sendiri khususnya pada fitur blackberry massanger rasa nyaman dan menimbulkan ketergantungan terhadap blackberry massanger ini sangat tinggi, sampai melli tidak prnah bosan untuk menggunakan ponsel pintarnya seperti yang diungkapkan oleh melli kepada peneliti secara langsung.

Informan 2

(71)

(interview : selasa 22 februari. Pukul 12.15 WIB. Lokasi kampus melli).

Sama halnya yang dirasakan oleh shandy kehadiran blackberry massanger pada fitur ponsel pintar blackberry sangat membantu untuk berkomunikasi dengan teman-temanya ataupun keluarganya sehingga shandy memiliki rasa nyaman dalam menggunakan ponselnya sebagaimana yang diungkapkan Shandy kepada peneliti.

Informan 3

saya bisa menggunakan blackberry massanger BBM untuk berkomunikasi dengan teman-teman atau saudara. Dan kalau BBMan bisa berkali-kali ga terhitung karena bisa tiap saat kalo dibuthkan

(Interview : kamis, 24 februari 2011. Pukul 12.15. WIB. Lokasi Kampus shandy).

4.1.6. Kegunaan Ponsel Pintar bagi Mahasiswa

(72)

menggunakannya untuk menunjang perkuliahan, namun tidak sedikit mahasiswa yang menggunakan ponsel pintar untuk kebutuhan hiburan seperti yang diungkapkan Andi secara langsung kepada peneliti.

Informan 4

peran ponsel pintar untuk mahasiswa gitu maksudnya….kalau saya pribadi sih sangat berperan penting itu tadi selain untuk hiburan masih banyak kegunaannya seperti jika kita membutuhkan pengetahuan suatu ilmu yang tidak didapatkan dari dosen pengajar. Dan untuk lebih efektif kita tidak perlu ke warnet cukup lewat ponsel ini.

(interview : selasa, 08 maret 2011. 20:08 Wib. Lokasi kosan Andi Pratama)

Shandy pun mengakui kegunaan ponsel pintar untk memenuhi kebutuhan akan hiburan. Namun disisi lain Shandy menggunakan ponsel pintarnya untuk kantor seperti office dan lainnya sebagaimana yang diungkapkan Shandy kepeneliti.

Informan 3

ponsel pintar untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti hiburan, kebutuhan office untuk kegiatan kantor jadi ada aplikasi-aplikasi yang menunjang seperti membuka file dokumen word dan lain sebagainya jadi juga untuk browsing juga bisa

(73)

Informan 2

ya…fungsi pastinya lebih canggih kalau blackberry tu soalnya kita bisa mengapdate apa aja yang bisa di update yang bisanya di warnet nah hanya lewat hendphone aja kita bisa update semua itu yang membuat lebih bermanfaat.

(interview : rabu 09 maret 2011. Pukul 13.30 WIB. Lokasi kampus melly)

Ponsel adalah salah satu media teknologi untuk mencari informasi semudah mungkin perpaduan antar teknologi dan informasi adalah sebuah mode untuk mengoptimalkan kombinasi dan penggunaan faktor-faktor produksi berbasis pengetahuan dan informasi (Castells, 1998:7). Seperti yang diungkapkan oleh Andi kepada peneliti.

Informan 4

browsing itu……..apa ya……..tergantung sih mas kadang kalau kita pengen hiburan tinggal browsing seperti mencari gambar-gambar yagn lucuh trus browsing mencari pengetahuan apalach trus kalau kita umpama butuh ilmu yang ada hubungannya dengan kulaih ya..tinggal browsing aja lewat handphone seperti itu.

(interview : selasa, 08 maret 2011. 20:08 Wib. Lokasi kosan Andi Pratama)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mengungkap bagaimana keempat surat kabar harian nasional yakni Jawa Pos, Kompas, Republika, dan Koran Sindo dalam membingkai peristiwa kabut asap

Daerah Palembang yang telah banyak membantu penulis dalam pencarian. referensi untuk

Hak warga negara adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan.Hak pada umumnya

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul; Penerapan Media Audio Visual Terhadap Keterampilan Guling Depan Dalam Pembelajaran Senam (Penelitian Tindakan Kelas

Pada perencanaan transportasi laut menghasilkan skenario 3.2 sebagai rute dan penugasan kapal yang optimal untuk melayani migrasi penduduk Jawa – Kalimantan beserta

Dengan kata lain, talenta juga merupakan sebuah keunggulan kompetitif yang dianggap berharga, langka, sulit ditiru, (Barney, 2001 dalam Kundu & Lata, 2017; Festing &

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat- Nya, dapat menyeleseikan skripsi ini dengan judul Pengaruh Keberadaan Apoteker Terhadap Mutu

Di samping kemudahan-kemudahan tersebut, disempurnakan juga ketentuan mengenai kewajiban bank untuk memelihara likuiditas minimum baik dalam rupiah maupun valuta