• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pendampingan Pembuatan Gula Merah Berbahan Nira Batang Kelapa Sawit di Desa Sei Musam, Kecamatan Sei Batang Serangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pendampingan Pembuatan Gula Merah Berbahan Nira Batang Kelapa Sawit di Desa Sei Musam, Kecamatan Sei Batang Serangan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

PELITA MASYARAKAT

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/pelitamasyarakat

Pendampingan Pembuatan Gula Merah Berbahan Nira Batang Kelapa Sawit di Desa Sei Musam, Kecamatan Sei Batang

Serangan

Assistance in Making Brown Sugar Made from Palm Oil Sap in Sei Musam Village, Sei Batang Serangan District

Healthy Aldriany Prasetyo1), Rafael Remit Winardi2) & Lyndon Parulian Nainggolan3)

1) Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area, Indonesia

2) Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan, Institut Teknologi Sawit Indonesia, Indonesia 3) Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Quality, Indonesia Diterima: 17 Agustus 2022 ; Direview: 08 Maret 2023 ; Disetujui: 18 Maret 2023

Abstrak

Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang pembuatan gula merah yang memanfaatkan nira batang kelapa sawit. Nira batang kelapa sawit dapat diolah menjadi gula merah yang merupakan salah satu alternatif dari pengolahan limbah kelapa sawit di Desa Sei Musam, Kecamatan Sei Batang Serangan, Kabupaten Langkat. Adapun metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah berupa pendampingan kepada perajin pembuat gula merah dalam bentuk transfer teknologi, manajemen, dan support peralatan. Kegiatan pendampingan dilakukan selama 2 (dua) hari. Hasil dari kegiatan pendampingan adalah terjadi peningkatan ketrampilan pengolahan nira batang sawit, dan peningkatan pemahaman akan manajemen usaha terutama dalam tata kelola keuangan dengan pembukuan sederhana. Pendampingan kepada perajin gula merah perlu dilakukan mengingat gula merah yang dihasilkan selama ini kualitasnya masih rendah dan bentuk gula merah yang dihasilkan tidak seragam. Pemberian peralatan berupa alat cetak gula merah oleh tim pendamping menghasilkan bentuk cetakan gula merah seragam sehingga kalau dikemas kelihatan rapi untuk dipasarkan. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan perajin mampu dan berhasil membuat bentuk seragam gula merah dan mampu menghitung biaya produksi gula merah dari nira batang kelapa sawit

Kata Kunci: Nira; Kelapa Sawit; Gula Merah

Abstract

Community service is carried out as part of the implementation of the Tri Dharma of Higher Education which aims to assist the community in increasing knowledge and skills in the field of making brown sugar that utilizes the sap of palm oil stems. Oil palm stem sap can be processed into brown sugar which is an alternative for processing palm oil waste in Sei Musam Village, Sei Batang Serangan District, Langkat Regency. The method of implementing this community service activity is in the form of assistance to brown sugar producers in the form of technology transfer, management, and equipment support. Assistance activities carried out for 2 (two) days. The result of the mentoring activities is an increase in palm sap processing skills, and an increased understanding of business management, especially in financial governance with simple bookkeeping. Assistance to brown sugar artisans needs to be done considering the quality of brown sugar produced so far is still low and the shape of the brown sugar produced is not uniform. The assistance team provided equipment in the form of a brown sugar molding tool to produce a uniform brown sugar mold so that when it is packaged it looks neat for marketing. From the community service activities that have been carried out, it shows that the craftsmen are able and successful in making brown sugar uniform shapes and are able to calculate the cost of producing brown sugar from palm oil stem sap.

Keywords: Sap; Palm Oil; Brown Sugar

How to Cite: Prasetyo, H.A. Winardi, R.R. & Nainggolan, L.P. (2023), Pembuatan Gula merah dari Nira Kelapa Sawit di Desa Musam, Kecamatan Sei Batang Serangan, Pelita Masyarakat, 4(2), 285-293

(2)

PENDAHULUAN

Gula merah merupakan produk yang berasal dari tanaman pertanian yang sudah cukup dikenal di masyarakat karena memberikan kesan manis dan dapat diolah bersama dengan bahan pertanian lainnya menjadi panganan yang lezat. Umumnya gula merah yang sudah dikenal selama ini merupakan produk olahan dari nira pohon aren (Suwanti et al., 2021).

Selain untuk campuran bahan makanan untuk membuat berbagai jenis makanan yang berasal dari hasil-hasil pertanian sehingga menambah produk makanan local, ternyata gula merah dapat juga digunakan untuk menambah tenaga yang mengkonsumsi. Penggunaan asupan gula merah sudah dibuktikan untuk meningkatkan stamina olahragawan (Abdurahman et al., 2018). Hal yang sama juga telah dilakukan penelitian pengaruh penggunaan gula merah terhadap daya tahan kardiovaskular pemain volley (Bone & Ardiana, 2019).

Dalam pemasarannya, gula merah yang terbuat dari nira pohon aren masih terbatas, bahkan sering sekali gula merah yang dijual dipalsukan dengan berbagai bahan tambahan bukan nira aren sehingga mempengaruhi mutu gula yang di pasarkan (Hasan et al., 2020)(Nawansih et al., 2015). Kondisi ini menunjukkan bahwa bahan baku nira aren jumlahnya juga mengalami penurunan, sehingga perlu dilakukan pemanfaatan dari bahan baku nira tanaman yang lain dan sejenis. Tanaman yang sejenis dengan aren dan sangat banyak ditemukan di tanah air adalah tanaman kelapa sawit. Kedua tanaman ini masih dalam satu family.

Seiring dengan bertambahanya umur tanaman kelapa sawit, maka peremajaan tanaman diperlukan. Akibatnya banyak batang tanaman kelapa sawit yang belim dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, bahkan menjadi limbah di kebun sawit. Limbah batang kelapa sawit masih belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan limbah tersebut seringkali dibuang bahkan dibakar tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Limbah batang kelapa sawit menjadi masalah karena sifatnya yang volumetris banyak memakan tempat dan tidak mudah terdegradasi di areal perkebunan. Limbah kelapa sawit dapat diolah menjadi gula merah yang dapat digunakan sama dengan gula merah yang dibuat dari nira aren. Limbah batang kelapa sawit memiliki karakteristik kimia dimana mengandung gula (Litana et al., 2018). Nira batang kelapa sawit dapat juga digunakan sebagai bahan untuk membuat bioethanol (Purwandani et al., 2020).

Desa Sei Musam, Kecamatan Sei Batang Serangan, Kabupaten Langkat merupakan

(3)

salah satu desa yang memiliki perkebunan kelapa sawit dan sebagian besar masyarakatnya memanfaatkan tanaman kelapa sawit yang tumbuh disekitarnya. Desa Sei Musam dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kelapa sawit yang biasanya buah kelapa sawit saja yang dimanfaatkan sebagai penghasil Crude Palm Oil (CPO). Namun pemanfaatan limbahnya selama ini belumlah optimal.

Menurut (BPPSDMP, 2010), batang sawit ini dapat menghasilkan air nira yang terbilang cukup banyak yaitu lebih kurang 10 L per hari selama 1 bulan untuk1 pohon kelapa sawit yang ditumbangkan. Setiap tahunnya luas areal perkebunan kelapa sawit semakin bertambah, dalam 1 hektar kebun terdapat 136-180 pohon kelapa sawit.

Sehingga diperlukan peningkatan pemanfaatan limbah kelapa sawit yang bisa diolah menjadi gula merah melalui pendampingan pada masyarakat bagaimana cara pengolahan limbah kelapa sawit menjadi gula merah agar dapat menambah nilai limbah dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pelatihan ini meliputi pengolahan limbah kelapa sawit menjadi gula merah. Walaupun saat ini teknologi pengolahan gula merah dari nira kelapa sawit masih tradisional tetapi beberapa penelitian sudah mulai mengarah pada penggunaan teknologi vakum (Wulandari et al., 2019)

Gula merah salah satu bahan pangan yang dibuat dari nira palem kelapa, aren, dan kelapa sawit. Permintaan gula merah meningkat karena semakin sadarnya masyarakat akan kesehatan dengan menggantikan gula pasir dengan gula merah. Gula merah mempunyai kelebihan antara lain aroma khas serta mempunyai nilai indeks glikemik yang rendah dibandingkan gula pasir yaitu 35 (Pertiwi, 2015) sehingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes atau masyarakat yang ingin menjaga kesehatan.

ANALISIS SITUASIONAL

Desa Sei Musam terletak di Kecamatan Sei Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara. Desa ini merupakan desa yang banyak ditanami kelapa sawit.

Pemanfaatan kelapa sawit selama ini hanya memanfaatkan hasil panen buah kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO). Sementara pemanfaatan limbah masih kurang dilakukan di desa ini. Sehingga dibutuhkan pendampingan pada desa ini menjadi tempat kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dimana kegiatan ini diharapakan adalah peningkatan pendapatan masyarakat sekitar dengan memanfaatkan nira kelapa sawit menjadi gula merah.

Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan pendampingan untuk memberikan

(4)

pengalaman kepada masyarakat sekitar dalam membuat produk gula merah yang berasal dari bahan baku nira kelapa sawit. Diharapkan dengan adanya pendampingan pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi gula merah menjadi produk yang bernilai ekonomis yang dapat yang pada akhirnya dapat sebagai upaya alternatif peningkatan pendapatan.

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yaitu pendampingan desa di Desa Sei Musam, berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 17 s.d 18 Juli 2022 pukul 09.00 s.d 15.00 WIB. Kegiatan pada hari ke-1 dilakukan persiapan bahan untuk pembuatan gula merah dari nira kelapa sawit. Sedangkan kegiatan pada hari ke-2 pelaksanaan pendampingan desa dalam pembuatan gula merah bersama mitra di Desa Sei Musam.

Dosen-dosen melakukan pendampingan desa selama proses pembuatan gula merah dari nira kelapa sawit.

Bahan baku yang digunakan pada pendampingan desa ini adalah nira dari batang kelapa sawit dimana fungsi dari bahan baku utama pembuatan gula merah yang mengandung sukrosa. Kemudian ditambahkan Natrium Metabisulfit yang berfungsi sebagai pengawet nira dan kapur yang fungsinya menjaga pH. Sedangkan penambahan gula pasir yang berfungsi sebagai pengkristal gula merah. Peralatan yang digunakan adalah kompor, kuali, sendok penggaduk dan alat pencetak dari kayu.

Batang sawit yang telah ditumbangjan dibersihkan pelepahnya hingga terlihat umbutnya. Umbut pada batang sawit inilah yang akan mengluarkan nira setelah disadap.

Proses penyadapan dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu saat pagi dan sore dan nira yang didapat bisa mencapai 3-10 liter/pohon setiap harinya. Pada saat proses penampungan nira ditambahkan natrium metabisulfit sebagai pengawet dan larutan kapur untuk menjaga pH agar nira tidak terfermentasi. Nira yang didapat disaring untuk memisahkan kotorannya dan diukur pH nya, pH yang baik untuk nira yaitu 5,0-7,0.

Proses selanjutnya adalah perebusan (pemasakan) nira kelapa sawit sampai mengental dan berwarna merah kecoklatan, kemudian dilakukan pencetakan gula merah dengan alat cetakan yang terbuat dari kayu. Setelah dicetak dan didinginkan, gula merah dimasukkan ke dalam kemasan plastic agar terhindar dari kotoran.

Kepada perajin juga diberikan bimbingan tentang cara berhitung biaya, modal dan keuntungan dari usaha pembuatan gula merah dari nira batang kelapa sawit.

(5)

HASIL KEGIATAN

Berdasarkan hasil pendampingan desa, diskusi, tanya jawab selama kegiatan berlangsung, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mendapat respon positif dari mitra Desa Sei Musam, Kecamatan Sei Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme mitra yang mengikuti pendampingan desa dan mitra desa aktif selama kegiatan berlangsung. Kegiatan pengadian kepada masyarakat memberikan hasil sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mitra tentang potensi limbah nira kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan gula merah yang memiliki nilai ekonomis.

2. Meningkatkan keterampilan mitra dalam membuat produk industri berupa gula merah secara sederhana berbasis biologi industri, sehingga dimungkinkan mitra kegiatan dapat membuat sendiri produk tersebut untuk kemudian diperbanyak dan didistribusikan. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan pembuatan gula merah.

3. Mitra perajin mampu melakukan penghitungan biaya produksi, modal dan keuntungan dari setiap liter nira yang digunakan dan mampu membuat pembukuan sederhana.

Dokumentasi selama kegiatan berlangsung dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ;

Gambar 1. Kegiatan Pengambilan Nira Kelapa Sawit

(6)

Gambar 2. Kegiatan Pengambilan Nira Kelapa Sawit

Gambar 3. Pendampingan Proses Perebusan Nira Kelapa Sawit menjadi Gula Merah

Gambar 4. Pendampingan Proses Pencetakan Gula Merah

(7)

Gambar 5. Gula Merah yang sudah dicetak

PEMBAHASAN

Keberhasilan pembuatan gula merah sangat ditentukan oleh bahan baku yang diperoleh. Kegagalan yang sering terjadi adalah terbentuknya cita rasa gula merah yang berasa asam. Rasa asam (pH) rendah disebabkan oleh terjadinya fermentasi nira karena pertumbuhan mikroorganisme. Untuk mencegah terbentuknya asam maka perlu dilakukan pemberian kapur (Erwinda Dwi & Susanto, 2014). Faktor lain yang menyebabkan rasa asam adalah waktu pelayuan dari batang kelapa sawit, karena akan mempengaruhi sifat kimia dari nira yang dihasilkan (Litana et al., 2018). Gula merah yang dihasilkan dari proses perebusan (pemasakan) sampai air nira berubah warna menjadi merah kecoklatan dan mengental dan bersamaan dengan itu ditambahkan gula pasir. Gula pasir yang ditambahkan akan mempengaruhi kecepatan pengeringan nira kental yang akan dicetak (Tanjung et al., 2018). Kecepatan pengentalan juga dipengaruhi oleh energy panas yang berasal dari tungku bakar (Mokodompit et al., 2019). Setelah air nira kelapa sawit mengental langsung dilakukan pencetakan. Pencetakan ini diperlukan untuk mempermudah nantinya dalam pengemasan dan penyimpanan.

Gula merah dari nira kelapa sawit ini bisa menjadi salah satu alternatif pengolahan limbah kelapa sawit yang nantinya kualitasnya mampu berdampingan dengan kualitas gula merah yang diperoleh dari nira aren dan bisa sebagai bahan pemanis menggantikan gula pasir terutama bagi penderita diabetes.

Secara ekonomi usaha pengolahan gula merah dari nira batang kelapa sawit cukup memberikan keuntungan dan layak untuk diusahakan karena dapat meningkatkan

(8)

pendapatan bagi pelaku usaha (Afrianti et al., 2018).

Namun demikian para perajin pembuat gula merah dari nira batang sawit ini perlu dilakukan pendampingan terutama dalam manajemen keuangan. Menurut (Syaflita et al., 2022), pendampingan terhadap perajin dapat meningkatkan penghasilan melalui peningkatan Manajemen Life Skill perajin. Model pendampingan juga telah terbukti dapat meningkatkan ketrampilan dan manajemen usaha dari perajin gula merah aren sawit (Kuswarak et al., 2020).

SIMPULAN

Kegiatan pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) tentang pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi gula merah yang dilakukan berhasil meningkatkan skill perajin dan meningkatkan pemahaman akan pentingnya manajemen khususnya keuangan. Melalui pendampingan dapat ditentukan hal-hal yang selama ini belum diperhatikan oleh perajin, terutama teknologi pembuatan gula merah dan keseragaman produk telah dapat diatasi. Demikian juga dengan pengitungan biaya produksi, modal dan keuntungan sudah dapat dipahami oleh perajin. Diharapkan dengan model pendampingan teknologi dan pemahaman manajemen yang sudah diberikan, akan membantu perajin untuk meningkatkan pendapatannya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan Terima kasih ditujukan kepada mitra perajin gula merah di Desa Sei Musam, Kecamatan Sei Batang Serangan yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Rektor Universitas Medan Area, Rektor Institut Teknologi Sawit Indonesia dan Rektor Universitas Quality.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M. N., Ray, H. R. D., & Ruhayati, Y. (2018). Potensi Gula Merah dalam Meningkatkan Penampilan Olahraga. Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan, 3(1), 24.

https://doi.org/10.17509/jtikor.v3i1.8974

Afrianti, S., Sekali, A. S. K., & Syaiful, A. (2018). Analisa Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Mutu Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit ( Elaeis guinensis , Jacq ). Agriprimatech, 1(2), 1–8.

Bone, S. M. A. N., & Ardiana, O. E. (2019). Pengaruh Pemberian Air Gula Merah Terhadap Daya Tahan Kardiovaskuler Pada Atlet Bola Volly SMA Negeri 26 Bone.

BPPSDMP. (2010). Cara Pembuatan Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit.

Http://Cybex.Pertanian.Go.Id/Artikel/17483/Cara-Pembuatan-Gula-Merah-Dari-Nira-Kelapa-Sawit-/.

Erwinda Dwi, M., & Susanto, W. H. (2014). Pengaruh pH Nira Tebu (Saccharum officinarum) dan Konsentrasi Penambahan Kapur Terhadap Kualitas Gula Merah. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 2(3), 54–64.

(9)

Hasan, H., Ismail, I., & Hasnida, H. (2020). Pembuatan Gula Merah. Maspul Journal of Community Empowerment, 1(1), 80–87.

Kuswarak, K., Nuzleha, N., Yamin, Y., & Saputra, A. I. (2020). Pendampingan Petani Gula Aren Sawit di Desa Roworejo Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 337–342. https://doi.org/10.24967/psn.v1i1.849

Litana, J., Karo-karo, T., & Yusraini, E. (2018). Interval Waktu Pengambilan Dengan Variasi Lama Pelayuan dari Batang Pohon Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq ) yang Ditumbangkan. JFLS, 2(2), 77 – 87.

Mokodompit, R., Pakerego, F., & Lengkey, Lady. (2019). Modifikasi Tungku Pembuatan Gula Aren (Arenga Pinnata) Menggunakan Bahan Bakar LPG (Liquified Petroleum Gas). Cocos, 1(4).

https://doi.org/https://doi.org/10.35791/cocos.v1i4.25024

Nawansih, O., Hartari, Samsul, R., & Rini, W. (2015). Survey Mutu dan Keamanan Gula Merah di Pasar Kota Bandar LampungOtik, Nawans. Universitas Lampung Teknologi Pertanian, 1(1), 1–15.

Pertiwi, P. (2015). Studi Preferensi Konsumen Terhadap Gula Semut Kelapa di Universitas Lampung.

http://digilib.unila.ac.id/10457/

Purwandani, L., Indrastuti, Y. E., Imelda, F., Hermawan, A., & Ramidati, D. (2020). Pembuatan Bioetanol dari Nira Kelapa Sawit Menggunakan Saccharomyces cerevisiae ( Bioethanol Production from Oil Palm Neera using Saccharomyces cerevisiae ). Buletin LOUPE, 16(01), 1–7.

Suwanti, Amalia, & Rasyid, R. A. (2021). Pengelolaan gula merah dalam peningkatan perekonomian masyarakat desa papalang kabupaten mamuju Management of brown sugar in improving the economy of the community in the village of papalang , mamuju regency. Junal Feb UNMUL, 18(2), 370–377.

Syaflita, D., Daeng, A., Mahdum, M Jaya Adi, P., & Jais, M. (2022). Pembinaan Manajemen Life Skill Usaha Gula Merah Nira Sawit Di Maredan Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(6), 1526–1535. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v6i6.10062 Tanjung, R. A., Karo-Karo, T., & Julianti, E. (2018). Pengaruh Penambahan Gula Pasir dan Lama Pengeringan

Terhadap Mutu Gula Semut Nira Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq.). Journal of Food and Life Sciences, 2(2), 123–132.

Wulandari, V., Novianti, N., Sinar Hati, O., & Zulfansyah, Z. (2019). Pembuatan Gula Merah dari Nira Sawit Dengan Teknologi Vakum. Teknik Lingkungan Universitas Riau, August, 292–294.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Adam Malik General Hospital by interviewing sample in 12 hour and 24 hour after surgical procedure with general anesthesia and receiving 2 cC/kgBW Ihour Ringer's

Pertanyaan tersebut adalah Mengapa Indonesia perlu untuk memberikan bantuan luar negeri ke negara sedang berkembang dalam kerangka Kerjasama Selatan- Selatan dan Triangular..

dilakukan dalam kerja sama yang erat dan solider dengan mereka yang paling membutuhkan , yaitu kelompok-kelompok terpinggir atau didominasi. Dalam analisis

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir

Informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, dengan pemanfaatan media massa yang tinggi akan menambah pengetahuan seseorang menjadi lebih

Buat deret larutan kerja dengan 1 (satu) blanko dan minimal 3 (tiga) kadar yang berbeda secara proporsional dan berada pada rentang pengukuran.. Pembuatan

Penelitian ini mengacu pada teori interaksionisme simbolik, yang juga kerap digunakan dalam penelitian komunikasi (Hamson, 2019) bertujuan mengungkapkan bagaimana