• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se- kecamatan subang.

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini berlangsung dari tanggal 11-16 Oktober 2021

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Deskriptif Kuantitatif. “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain”( Sugiyono, 2014:10).

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan suatu deskripsi atau penjelasan serta validasi dari suatu variabel dan hasil validasi itu diperoleh setelah peneliti mendeskripsikan karakteristik dari variabel atau objek yang diteliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

“Metode Survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta- fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari kekurangan-kekurangan secara factual” (Arikunto, 2006:56). Jenis survei yang dipakai adalah Cross

(2)

Sectional Survei, Cross Sectional Survei merupakan penelitian survei yang dimana kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari suatu sampel dilakukan dalam satu waktu seketika dan tidak membutuhkan waktu yang lama, Pengumpulan data dapat diperoleh dari mensurvei sampel atau setiap individu dalam populasi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut azwar (2010) “Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang akan dikenai generalisasi penelitian, yang memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang membedakannya dengan kelompok subjek yang lain”.

Populasi dalam penelitian ini adalah Guru-guru Penjas di 18 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se-Kecamatan Subang. Jumlah total populasi nya adalah 32 orang.

2. Sampel

Menurut azwar (2010) “Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang memiliki karakteristik dari populasi tersebut. Sampel yang diambil haruslah representative, artinya sampel harus mencerminkan dan memiliki sifat populasi”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teknik Quota Sampling yaitu “teknik pengambilan sampel dimana jumlah populasi tidak diperhitungkan, tapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok.

Sampel diambil dengan cara memberikan jatah atau quorum tertentu

(3)

terhadap kelompok”(Margono, 2004). Penelitian ini menggunakan Quota sampling karena peneliti memberikan kuesioner kepada sejumlah

responden dalam beberapa kelompok tertentu dari keseluruhan populasi, dimana responden tersebut tidak dipilih oleh peneliti terlebih dahulu, melainkan hanya ditentukan jumlah kuota respondennya untuk setiap satuan Kelompok. Berikut ini adalah rencana sasaran responden dari kuesioner peneliti

No. SMP di kecamatan Subang Jumlah guru

(responden)

1. SMP Negeri 1 Subang 1

2. SMP Negeri 2 Subang 1

3. SMP Negeri 3 Subang 1

4. SMP Negeri 4 Subang 1

5. SMP Negeri 5 Subang 1

6. SMP Negeri 6 Subang 1

7. SMP Islam Terpadu Al-majid -

8. SMP Islam Terpadu MH Yasin 1

9. SMP Islam Terpadu Alamy 1

10. SMP IT As-syifa Boarding School Wanareja 1

11. SMP IT Yaisa 1

12. SMP Muhammadiyah Subang 1

13. SMP Pasundan Subang 1

14. SMP PGRI 2 Subang 1

15. SMP Terpadu Lampang 1

16. SMP Trisula Subang 1

17. SMP Yos Yudarso 1

18. SMP Terpadu Diponegoro 1

Total 17 orang

D. Instrumen Penelitian

Tabel 3.1 Daftar Responden Penelitian

(4)

“instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati” (Sugiyono 2014:92). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuisioner. “Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono 2014:199).

Penelitian ini menggunakan instrument milik Febrian Wismoyo Nasrullah yang Penelitiannya ditujukan kepada guru penjas Sekolah Menengah Pertama (SMP). Instrumen ini merupakan penyempurnaan dari instrument milik R Aditya Budi yang Subjek penelitiannya ditujukkan kepada guru penjas Sekolah Menengah Atas (SMA).

Adapaun kisi-kisi uji coba instrumen penelitian gaya mengajar miliki R.

Aditya Budi Setiawan yang digunakan dalam penelitian ini sebelum disempurnakan adalah sebagai berikut :

Variabel Faktor Indikator

Gaya Mengajar

Gaya Komando

Peran Guru

Penyampaian Materi Peran Siswa

Gaya Tugas

Desain Latihan Guru Peran Siswa

Gaya Resiprokal Pembagian Peranan Siswa

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen R. Aditya Budi Setiawan

(5)

Peran Partner

Gaya Periksa Diri

Berlatih dari Kriteria Penilaian Sendiri

Gaya Inklusi

Pembuatan Tingkat Latihan Berlatih Sesuai Kemampuan Gaya Penemuan

Terpimpin

Penemuan Siswa

Pengarahan Ppenemuan Siswa

Gaya Divergen

Penemuan Siswa Variasi Penemuan

Gaya Konvergen

Target Konsep

Pembuatan Isi Pembelajaran Oleh Siswa

Gaya Individual

Latihan Secara Individu Peran Guru

Gaya Inisiatif Pelajar

Pengenalan Diri Inisiatif Diri Gaya Mengajar

Sendiri

Pembelajaran oleh Siswa Kemajuan Berawal Oleh Siswa

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelilitan ini adalah angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket tertutup yang sudah

(6)

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih, dengan angket langsung menggunakan skala bertingkat.

Angket ini disediakan empat alternatif jawaban yaitu: Selalu (S) dengan skor 4, Sering (SE) dengan skor 3, Kadang-Kadang (KD) dengan skor 2, Tidak Pernah (TP) dengan skor 1. Skala likert

yang asli

tingkat kesetujuan responden terhadap statement dalam angket diklasifikasikan sebagai berikut:

A : Always = S : Selalu

O : Often = SE : Sering

ST : Sometime = KD : Kadang-Kadang

Never : Never = TP : Tidak Pernah

F. Pengujian Instrument

Penelitian ini sebelum digunakan pengambilan data sebenarnya, bentuk akhir dari angket yang telah disusun perlu diuji cobakan kepada seluruh responden yang mempunyai ciri-ciri sama atau hampir mirip guna memenuhi alat sebagai pengumpul data yang baik. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:42), bahwa tujuan diadakannya uji coba antara lain untuk mengetahui tingkat pemahaman responden akan instrumen, mencari pengalaman dan mengetahui reliabilitas.

Uji coba instrumen dilakukan Oleh Febrian Wismoyo Nasrullah dalam penelitiannya pada guru penjas SMP Negeri se-kabupaten Sleman yang letaknya berbatasan dengan kota Yogyakarta atau mempunyai kesamaan keadaan dengan SMP Negeri yang ada di kota Yogyakarta. Jumlah guru yang

(7)

mengikuti uji coba intrumen berjumlah 10 orang. Cara untuk mencari tahu apakah instrumen baik atau tidak, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Instrumen disebut valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014:121).

Bentuk akhir dari angket yang telah disusun perlu diuji cobakan kepada seluruh responden yang mempunyai ciri-ciri sama atau hampir mirip guna memenuhi alat sebagai pengumpul data yang baik.

Cara mengukur validitas yaitu melihat nilai korelasi lalu dibandingkan dengan table corelasi product moment. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel for windows. Angket penelitian yang semula berjumlah 50 butir pernyataan dengan 4 alternatif pilihan untuk setiap pernyataan, yaitu S (Selalu), SE (Sering), KD (Kadang-kadang), TP (Tidak Pernah).

Hasil dari perhitungan dapat dikatakan sebagai r hitung untuk masing-masing item. Langkah selanjutnya r hitung dibandingkan dengan r kritis (0,30). Menurut Sugiyono (2014:134 ) bahwa syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,3 sehingga jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Sehingga jika r hitung lebih besar dari r kritis maka dinyatakan valid.

Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan oleh Febrian Wismoyo Nasrullah dalam penelitiannya, terdapat 10 pertanyaan

(8)

yang gugur dari 50 pertanyaan yang sahih. Pertanyaan yang gugur yaitu nomor 1, 2, 8, 9, 11, 18, 22, 24, 33, dan 38. Pertanyaan yang gugur tersebut kemudian diperbaiki kembali dengan maksud dan tujuan yang sama. Namun setelah uji coba kedua, pertanyaan yang berjumlah 10 butir tersebut masih tetap tidak valid, sehingga di hilangkan 10 dari 50 pertanyaan dan didapatkan 40 pertanyaan yang telah valid. Kisi-kisi yang sudah diperbaiki menjadi 40 butir pertanyaan tersebut akan digunakan sebagai intrumen penelitian ini dengan tingkat validitas sebesar 0,776.

Adapun kisi-kisi pertanyaan yang akan digunakan milik R. Aditya Budi yang sudah diperbaiki menjadi 40 butir pertanyaan yang valid. Kisi- kisi pertanyaan yang sudah diperbaiki sebagai berikut (penomoran kembali dimulai dari angka 1).

Variabel Faktor Indikator Butir

Gaya Mengajar

Gaya Komando

Penyampaian Materi 1,2

Peran Siswa 3,4

Gaya Tugas

Desain Latihan Guru 5

Peran Siswa 6

Gaya Resiprokal

Pembagian Peranan Siswa 7,10

Peran Partner 8,9,11

Gaya Periksa Diri

Berlatih dari Kriteria 12,14

Penilaian Sendiri 13

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen yang telah direvisi

(9)

Gaya Inklusi

Pembuatan Tingkat Latihan 15 Berlatih Sesuai Kemampuan 16,17 Gaya Penemuan

Terpimpin

Penemuan Siswa 18,19

Pengarahan penemuan Siswa 20,21

Gaya Divergen

Penemuan Siswa 22

Variasi Penemuan 23,24

Gaya Konvergen

Target Konsep 25,26

Pembuatan Isi Pembelajaran Oleh Siswa

27,28

Gaya Individual

Latihan Secara Individu 29,31

Peran Guru 30,32

Gaya Inisiatif Pelajar

Pengenalan Diri 33,35

Inisiatif Diri 34,36

Gaya Mengajar Sendiri

Pembelajaran oleh Siswa 37,39 Kemajuan Berawal Oleh Siswa 38,40

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetehui tingkat konsistensi hasil pengukuran bila dilakukan pengukuran data dua kali atau lebih dengan gejala yang sama. Hasil dari uji realibilitas ini ditunjukkan pada sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur dapat dipercaya.

(10)

Menurut Azwar (2010) reliabilitas adalah kemampuan pengukur sejauh mana dapat memberikan hasil yang relative tidak berbeda apa bila dilakukan kembali terhadap subjek yang sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.

Reliabilitas menunjukkan taraf keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur. Tinggi rendahnya reliabilitas ditentukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya semakin mendekati 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya.

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Reliabilitas

Interval Kriteria

0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,70 ≤ r ≤ 0,08 Tinggi

0,40 ≤ r ≤ 0,07 Cukup

0,20 ≤ r ≤ 0,04 Rendah

r ≤ 0,2 Sangat rendah (tidak valid)

Uji reliabilitas ini diterapkan untuk mengetahui apakah responden telah menjawab pertanyaan-pertanyaan secara konsisten atau tidak,

(11)

sehingga kesungguhan jawabannya dapat dipercaya. Untuk melihat uji reliabilitas, instrumen akan dihitung dengan perhitungan dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel for windows.

Analisis keterandalan butir hanya dilakukan pada butir yang dinyatakan sahih saja dan bukan semua butir yang belum diuji. Taraf signifikansi penelitian ini sebesar 5%, didapat koefisien reliabilitas sebesar 0,932 yang artinya reliabel.

G. Prosedur Penelitian

1. Langkah Awal

Langkah awal yang dilakukan peneliti yaitu menentukan waktu dan tempat penelitian. Lalu melakukan study literature sebagai penunjang dan referensi peneliti dalam penelitian . Setelah itu peneliti mencari instrument yang tepat dan dapat peneliti gunakan dalam penelitian serta telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Kemudian, peneliti mempersiapkan serta mengurus surat izin penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Peneliti mengunjungi Sekolah-sekolah Menengah Pertama di kec.subang dengan membawa surat izin penelitian. Lalu peneliti menemui guru Pendidikan Jasmani yang ada di sekolah tersebut. Sebelum memberikan kuisioner peneliti menjelaskan tentang penelitian yang sedang di teliti.

Lalu memberitau tentang ketentuan-ketentuan perihal kuisioner yang akan di isi. Setelah kuisioner di isi kemudian dikumpulkan kembali untuk dilakukan pngolahan data.

(12)

3. Tahap Akhir

Pada tahap ini, peneliti mengolah dan menganalisis data dari hasil pengisian kuisioner oleh puru Pendidikan Jasmani.

H. Teknik Analisis Data

nalisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Menurut Sugiyono (2014: 21), statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskriptifkan/memberi gambaran terhadap obyek yang akan diteliti melalui data sampel populasi sebagaimana adanya dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif. Perhitungan dalam angket menggunakan deskriptif persentase.

Cara perhitungan analisis data mencari besarnya frekuensi relatif presentase dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

N : Jumlah Responden

F : Frekuensi

P = F/N X 100%

(13)

P : Persentase yang di cari

Referensi

Dokumen terkait

85 Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi menuju Millenium Baru, (Jakarta: Logos, 1997), xxi.. yang masuk pesantren ketika masa kuliah saja menunjukan

Bagus, kamu sudah dapat menyusun kalimat-kalimat tentang hobi/kegemaran menjadi sebuah dialog. Sekarang berkelompoklah untuk membuat variasi dialog yang lain dengan

Pemutar Media ASUS O!Play HD2 dapat digunakan untuk menikmati file media digital dari komputer melalui fungsi UPnP, perangkat penyimpanan USB/eSATA portabel, drive hard disk

Jadi untuk satu kegiatan aja kita harus update dalam sehari bisa berkali-kali biar kita ngga kesundul dengan update yang lain-lain!. Q: Account trans7club itu

Pada difraktogram XRD padatan hasil sintesis dengan penambahan CTAB dan asam asetat dalam sistem reaksi (Gambar. 2) menunjukkan puncak-puncak karakteristik utama

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi peserta didik terhadap optimalisasi pelayanan pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

Hasil penelitian menunjukkan (1) adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, (2) terjadi peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa makna denotasi, konotasi dan mitos yang terkandung dari foto cover headline di harian Republika edisi 8 Oktober