• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Sagala (2020:129) Pelecehan seksual adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk tindakan fisik atau non-fisik kepada orang lain, yang berhubungan dengan bagian tubuh seseorang dan terkait hasrat seksual, sehingga mengakibatkan orang lain terintimidasi, terhina, direndahkan, atau dipermalukan.

Pelecehan seksual di lingkungan perguruan tinggi menjadi perhatian pemerintah yang saat ini sudah dimuat pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Hal ini dilatarbelakangi dengan signifikannya persentasi kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi. Seperti yang termuat dalam Pasal 1 ayat 1 Peraturan Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 mengatakan bahwa Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan tinggi dengan aman dan optimal.

Pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan kampus bukanlah hal baru.

Pelecehan sering dilakukan oleh oknum manapun dilingkungan kampus seperti pelajar, staff dan karyawan universitas, maupun tenaga pendidik. Tahun 2021 banyak terjadi kasus pelecehan seksual di perguruan tinggi terkenal di Indonesia.

Berdasarkan data catatan tahunan Komnas Perempuan 2022, peningkatan kasus

(2)

BAB I Pendahuluan kekerasan terhadap perempuan terjadi peningkatan signifikan, yakni 50 persen kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan, yaitu 338.496 kasus pada 2021 dari 226.062 kasus pada 2020. Pelecehan seksual yang terjadi memiliki dampak psikologi pada korban. Dampak psikologis yang dialami oleh subjek dapat digolongkan menjadi tiga bagian. Gangguan kognisi seperti sulit berkonsentrasi, sering melamun dan termenung sendiri. Gangguan emosional yang mengganggu mood dan suasana hati serta perilaku menyalahkan diri sendiri. Gangguan mental seperti trauma Sebagian besar korban takut dalam melakukan sebuah pengaduan dengan menampakan identitas. Peraturan yang disahkan pada 31 Agustus 2021 ini bertujuan untuk mencegah dan menangani setidaknya 11 kemungkinan kejadian kekerasan seksual yang menimpa hubungan antar mahasiswa, pendidik, tenaga kependidikan, warga kampus, dan masyarakat umum yang berinteraksi dengan mahasiswa, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual yang selanjutnya disebut Satgas PPKS adalah bagian dari Perguruan Tinggi yang berfungsi sebagai pusat Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual ( PPKS ) di perguruan tinggi.

Satuan Tugas PPKS memiliki beberapa tugas terkait, diantaranya membantu pemmpin perguruan tinggi menyusun pedoman PPKS di perguruan Tinggi, melakukan dan menyampaikan hasil survei, menindaklanjuti kekerasan seksual, dan melakukan koordinasi dengan instansi dan unit yang menangani pelayanan pengaduan maka akan dibuat sebuah teknologi informasi dalam bentuk aplikasi berbasis website .

Teknologi informasi dan teknologi merupakan segala kegiatan teknologi penanganan suatu informasi dengan pemrosesan, pengelolaan dan penyampaian atau pemindahan suatu data yang diperoleh. Kemajuan teknologi informasi telah memungkinkan pengembangan sistem informasi yang semakin handal. Semakin banyak suatu masalah yang terjadi mengandalkan media/sarana teknologi informasi

(3)

BAB I Pendahuluan dan komunikasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Banyaknya catatan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan yang terjadi terutama di lingkungan kampus. Maka dibutuhkan sebuah mekanisme pada sebuah institusi pendidikan agar mahasiswi atau korban dari tindak kekerasan dan pelecehan dapat terhindar dari masalah yang terjadi. Dengan membuat aplikasi pengaduan berbasis website diharapkan dapat menjadi sarana untuk korban dalam pengaduan atau pelaporan serta mendukung pembentukan satgas PPKS dalam sebuah Lembaga. Sebagai upaya mengatasi permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang maka permasalahan yang akan dibahas adalah “ Aplikasi Pengaduan Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Lembaga Pendidikan Tinggi Pada Politeknik Negeri Sriwijaya berbasis Website ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa masalah yang dapat dirumuskan yaitu:

1. Apa upaya yang dilakukan untuk membantu satgas PPKS dalam menjalankan fungsinya ?

2. Siapa saja yang berperperan dalaam aplikasi pengaduan tindak kekerasan dan pengaduan berbasis website?

3. Mengapa dibutuhkannnya sebuah sistem aplikasi pengaduan tindak kekerasan dan pelecehan seksual berbasis website berbasis website ?

4. Bagaimana cara mempermudah satgas PPKS dalam mengelola laporan pengaduan tindak kekerasan dan pelecehan seksual ?

1.3 Batasan Masalah

Penulisan Laporan Akhir ini agar lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi pokok permasalahan yaitu:

1. Data yang diolah hanya seputar pengaduan tindak kekerasan seksual dan

(4)

BAB I Pendahuluan pelecehan seksual yaitu berupa identifikasi korban, kronologi peristiwa, bukti tindak kekerasan dan pelecehan seksual,

2. Sistem yang digunakan oleh Satgas adalah sistem aplikasi berbasis website.

3. Sistem aplikasi ini dibangun menggunakan rancangan UML (Unified Modeling Language), menggunakan software Visual Studio Code, XAMPP,Git Bash, dan phpMyAdmin.

4. Sistem ini memberikan informasi terbaru dari status jalannya laporan atau pengaduan

5. Sistem ini hanya digunakan untuk pengaduan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan kampus yang menimpa hubungan antar mahasiswa, pendidik, tenaga kependidikan, warga kampus, dan masyarakat umum yang berinteraksi dengan mahasiswa, pendidik, dan tenaga kependidikan.

1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Laporan Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat Aplikasi Pengaduan Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di

Lembaga Tinggi Pada Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Membuat Aplikasi Pengaduan Tindak Kekerasan dan Pelecehan seksual untuk membantu satgas PPKS dalam menjalankan fungsinya.

3. Membantu dalam mengolah pengaduan serta pelaporan Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual.

4. Syarat untuk menyelesaikan pendidikan bagi mahasiswa/i Program Studi D-III Manajemen Informatika Jurusan Manajemen Informatika Politeknik Negeri Sriwijaya.

(5)

BAB I Pendahuluan 1.4.2 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mempermudah akses pengaduan Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual

yang dialami korban.

2. Membantu Satuan Tugas PPKS dalam menjalankan fungsinya

3. Mempermudah proses pengolahan pengaduan dan pelaporan Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual.

4. Memberikan referensi bagi mahasiswa semester akhir berikutnya dalam proses penulisan Laporan Akhir.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Lokasi Pengumpulan Data

Data yang didapatkan berasal dari Politeknik Negeri Sriwijaya. Sehingga lokasi penelitian dilaksanakan di Politeknik Negeri Sriwijaya yang beralamat di Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang Sumatera Selatan.

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengambilan informasi penulis menggunakan metode pengumpulan data untuk mendukung tercapainya pembuatan laporan ini, yaitu:

1. Data Primer

Menurut Abdillah (2018 : 103) Data Primer merupakan data yang belum pernah diolah oleh pihak tertentu untuk kepentingan tertentu. Data primer menunjukkan keaslian informasi yang terkandung dalam data tersebut. Data primer pada umumnya bersumber dari sumber primer yaitu, data berada pada pihak utama yang memiliki data tersebut.

Dalam penulisan laporan akhir ini penulis melakukan Wawancara untuk mengetahui dan memperoleh informasi-informasi terkait dengan suatu fenomena

(6)

BAB I Pendahuluan atau peristiwa yang terjadi di Politeknik Negeri Sriwijaya oleh penulis dalam Penyusunan Laporan Akhir.

2. Data Sekunder

Menurut Abdillah (2018:103) Data sekunder merupakan data yang telah diolah, disimpan, dan disajikan dalam format tertentu atau bentuk tertentu oleh suatu pihak untuk sebuah kepentingan.

Dalam membangun system, data merupakan hal yang paling penting bagi penulis. Data dijadikan sebagai bahan mentah untuk diolah atau diproses sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Dalam penulisan laporan akhir ini Data Sekunder yang diperoleh sebagai berikut.

1. Data resmi perusahaan yang menjadi lokasi penelitian yang dilakukan.

2. Referensi dari buku, jurnal, dan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No. 30 Tahun 2021.

(7)

BAB I Pendahuluan 1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang akan digunakan untuk dasar pembahasan laporan. Secara garis besareori ini akan membahas tentang pengertian yang terkait judul, teori program yang berkaitan dengan aplikasi yang digunakan dan teori khusus mengenai teori perancangan sistem.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Politeknik Negeri Sriwijaya, visi dan misi, struktur organisasi, serta hal lain yag berhubungan dengan Politeknik Negeri Sriwijaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pembahasan dari masalah yang ada melaluii perancangan Aplikasi Pengaduan Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual pada Lembaga Pendidikan Tinggi pada Politeknik Negeri Sriwijaya berbasis Website.

(8)

BAB I Pendahuluan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir dari laporan ini berisi kesimpulan dan saran dari Laporan Akhir yang berguna bagi semua pihak dan sebagai tahun tinjauan untuk pihak yang membacanya.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Doa Anak Jalanan NDU\D 0D¶PXQ $IIDQ\ 'DUL penelitian ini ditemukan lima

Pada era JKN ini untuk pelayanan kesehatan diselenggarakan oleh semua Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, salah satunya adalah praktik

Dari hasil simulasi didapat bahwa DC servomotor telah mencapai kecepatan yang stabil pada waktu yang relative singkat dengan sinyal kesalahan penggerak yang sangat

Dalam kedudukannya sebagai Pemilik Rekening (yang untuk selanjutnya disebut Pemilik Rekening ) dengan ini menyatakan tunduk pada ketentuan yang berlaku di PT

Susu merupakan media pertumbuhan yang baik bagi bakteri, sehingga bakteri patogen seperti genus Staphylococcus dapat tumbuh baik dimedia ini dan menyebabkan mastitis bagi

Tabel 15. Dari Tabel 15 juga terlihat bahwa rata-rata zona hambat yang dihasilkan tidak berbeda jauh. Hal ini terjadi karena kemurnian kitosan yang digunakan masih terlalu

Uraian tugas kepala ruangan yang ditentukan oleh Depkes (1994) dalam melaksanakan fungsi perencanaan adalah (1) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta tenaga

Perbandingan hasil penilaian petugas dan pasien dapat disimpulkan peneliti bahwa petugas pada panjang loket tidak sesuai panjang loket lebih pendek dari panjang