1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra hadir tidak begitu saja, melainkan hadir dari berbagai hal yang dialami pengarang, seperti buku atau karya sastra lain yang dibacanya, cerita yang didengarnya, dan juga pengalaman hidup pengarang itu sendiri. Seperti yang dikatakan Nurgiyantoro (2019:77) bahwa kapan pun karya ditulis, tidak mungkin lahir dari kekosongan budaya. Unsur budaya, termasuk semua tradisi yang ada di masyarakat, berwujud khusus berupa teks-teks kesastraan yang ditulis sebelumnya. Maka dari itu dapat dijumpai beberapa karya sastra khususnya novel yang ditulis oleh dua pengarang atau lebih dalam kurun waktu yang berbeda, memiliki tema, penokohan, alur yang hampir mirip.
Hal yang seperti ini tidak bisa selamanya dianggap sebagai plagiat ataupun imitasi dari karya yang sebelunya, karena pengarang tidak saling tahu antara satu sama lain terhadap penulis mapun karya tersebut. Namun di sisi lain, terdapat pengarang yang ketika menulis karyanya tanpa disadari gaya kepenulisannya terpengaruh atau terinspirasi dari karya-karya yang pernah dibacanya. Teks awal yang menjadi latar penciptaan karya sastra sesudahnya disebut hipogram dan teks baru atau teks yang menyerap hipogram disebut teks transformasi karena terdapat persamaan dari segi cerita namun mengalami beberapa perubahan didalamnya. Maka dari itu perlu
dilakukannya kajian inertekstual, bertujuan untuk mengungkap faktor yang mempengaruhi adanya kesamaan-kesamaan yang terdapat pada kedua karya sastra.
Kajian intertekstual juga dilakukan untuk menemukan adanya hubungan unsur-unsur pembangun seperti unsur intrinsik pada karya sastra yang akan dikaji.
Contoh novel Indonesia, novel yang terdapat teks hipogram dan wujud transformasinya yaitu novel Laskar Pelangi dan novel Negeri 5 Menara. Kedua novel tersebut di tulis oleh pengarang yang berbeda dan kurun waktu yang berbeda juga.
Novel Laskar Pelangi ditulis oleh Andrea Hirata dan terbit pada tahun 2005 yang mengusung tema pendidikan dan perjuangan tanpa kenal lelah. Novel ini semakin populer ketika diangkat ke layar kaca. Selang empat tahun kemudian yaitu pada tahun 2009 terbitlah novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Novel ini memiliki kemiripan dengan novel Laskar Pelangi. Tema yang diangkat juga sama yaitu tentang pendidikan. Namun, novel ini mengangkat tema pendidikan di lingkungan pesantren.
Novel ini sangat populer dan di angkat ke layar kaca juga.
Hubungan intertekstual yang terdapat pada novel Laskar Pelangi dan novel Negeri 5 Menara ini disebabkan adanya persamaan tema. Novel Laskar Pelangi yang
mengangkat tema tentang pendidikan ternyata menjadi inspirasi sekaligus menjadi hipogram dan transformasinya. Meskipun memiliki tema yang sama, namun terdapat perbedaan dari aspek alur cerita. Perubahan dan perkembangan jalan cerita yang berbeda pada kedua novel menandakan bahwa novel Negeri 5 Menara tidak bermaksud mengikatkan diri seluruhnya pada novel Laskar Pelangi yang menjadi hipogramnya. Karya yang memiliki kemiripan dan perbedaan ini mempunyai
perbandingan yang saling mempengaruhi satu sama lin. Hal inilah yang melahirkan konsep bahwa sebuah karya sastra tidak lahir sendirinya tetapi ada pengaruh dari karya sastra lain sebelumnya. Hubungan seperti ini dikatakan sebagai intertekstual.
Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti dua buah novel yang diduga mengalami intertekstualitas yaitu novel yang berjudul Dear Allah karya Diana Febi dan novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria. Novel yang menjadi hipogram adalah novel Dear Allah karya Diana Febi yang diduga mengalami transformasi menjadi novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria. Novel Dear Allah karya Diana Febi dan novel Mahram untuk Najwa karya Ameliaaria sama-sama mengangkat tema mengenai cinta dalam diam.
Perbedaannya yaitu terletak pada alur cerita dalam masalah kehidupan rumah tangga antar tokoh. Jika pada novel Dear Allah karya Diana Febi si tokoh utama perempuan menjadi pengantin pengganti karena calon pengantin perempuan sebenarnya menghilang secara tiba-tiba. Hal ini justru berbeda dengan yang dialami tokoh utama perempuan dalam novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria yang justru dibujuk langsung oleh calon pengantin wanita untuk menikahi calon suaminya.
Selain itu si tokoh utama perempuan dalam novel Dear Allah karya Diana Febi digambarkan sebagai seorang muslimah, lemah lembut, dan berprofesi sebagai perawat anak di rumah sakit. Sedangkan tokoh utama perempuan di novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria digambarkan sebagai seorang muslimah bercadar, lemah lembut dan berprofesi sebagai penjual bunga.
Novel Dear Allah karya Diana Febi merupakan novel best seller. Novel ini, dibaca 11, 7 juta kali di wattpad sehingga novel ini diterbitkan oleh Coconut Books pada November 2018 setebal 412 halaman. Novel ini menceritakan tentang kesabaran dan ketulusan seorang perempuan yang mencintai seorang laki-laki yang tidak mencintainya dalam diam. Novel berikutnya ialah novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria juga merupakan novel best seller dan telah dibaca sebanyak 4,1 juta kali di wattpad dan sudah diterbitkan oleh Glorious Publisher pada Maret 2021 setebal 366 halaman. Novel ini juga sudah digarap menjadi miniseri yang diproduksi oleh Indonesia Sinema Persada menggandeng E-Motion Enterteiment dan tayang perdana pada 30 Juli 2021 pukul 19.00 WIB pada layanan streaming Genflix.
Kedua novel tersebut menarik untuk diteliti, terutama untuk mengetahui sampai sejauh mana novel Dear Allah karya Diana Febi sebagai hipogram mempengaruhi karya sesudahnya (transformasi) yaitu novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria dengan menggunakan teori intertekstual. Pada penelitian ini, peneliti akan mengkaji unsur intrisiknya menurut Nurgiyantoro (2019:31) meliputi tema dan fakta cerita.
Fakta cerita terdiri dari tiga unsur, yakni tokoh penokohan, alur dan latar. Alasan peneliti memilih unsur tersebut karena keduanya merupakan unsur fiksi yang secara faktual dapat dibayangkan peristiwanya, eksistensinya dalam sebuah novel.
Penokohan, alur, dan latar merupakan fakta-fakta cerita. Elemen-elemen ini berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dalam penelitian ini peneliti terarik untuk mengkaji novel Dear Allah karya Diana Febi dan novel
Mahram untuk Najwa karya Ameliasria menggunakan kajian interteksual.
1.2 Fokus Penelitian
Penelitian ini perlu dibatasi agar terarah dan terfokus pada masalah yang telah ada sehingga tidak terjadi pembahasan yang terlalu luas. Pada kesempatan ini peneliti hanya berfokus untuk mengkaji unsur pembangun karya sastra menurut Stanton (2019:22) meliputi tema dan fakta cerita. Fakta cerita terdiri dari tiga unsur, yakni tokoh, alur dan latar. Alasan peneliti memilih unsur tersebut karena keduanya merupakan unsur fiksi yang secara faktual dapat dibayangkan peristiwanya, eksistensinya dalam sebuah novel.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah unsur intrinsik tema dan fakta (tokoh, alur, dan latar) yang terdapat dalam novel Dear Allah karya Diana Febi?
2. Bagaimanakah unsur intrinsik tema dan fakta (tokoh, alur, dan latar) yang terdapat dalam novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria?
3. Bagaimanakah perbandingan intertekstual antara novel Dear Allah karya Diana Febi dengan novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria?
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan unsur intrinsik tema dan fakta (tokoh/penokohan, alur, dan latar) yang terdapat dalam novel Dear Allah karya Diana Febi.
2. Mendeskripsikan unsur intrinsik tema dan fakta (tokoh/penokohan, alur, dan latar) yang terdapat dalam novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria.
3. Mendeskripsikan perbandingan intertekstual antara novel Dear Allah karya Diana Febi dengan novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria.
1.5 Manfaat Penelitian
Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat praktis dan teoritis.
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini peneliti berharap dapat memperkaya kajian karya sastra bahwasanya banyak teori yang dapat digunakan salah satunya yaitu teori intertekstual.
Teori intertekstual ini ialah teori yang digunakan untuk membandingkan dua buah karya sastra.
1.5.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini peneliti berharap dapat bermanfaat oleh beberapa pihak terkait.
a. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan pembaca dapat mengetahui karya sastra mana yang termasuk dalam hipogram dan karya sastra mana yang telah mengalami transformasi, selain itu penelitian ini juga memberikan informasi baru mengenai pemikiran masyarakat bahwa suatu karya sastra yang memiliki
kesamaan dan kemiripan, tidak selamanya hal tersebut dipandang sebagai plagiat dari karya yang telah ada.
b. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi atau rujukan untuk penelitian lanjutan yang terteraik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan kajian intertekstual di dalam suatu karya sastra.
c. Bagi pendidikan atau pembelajaran sastra, penelitian ini diharapkan dapat digunakan guru sebagai bahan pembelajaran, terutama dalam mengenalkan sastra dan juga unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel kepada peserta didik, dan juga untuk mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dapat memahami dan melakukan analisis terhadap suatu karya sastra khususnya mengenai kajian intertekstual.
1.6 Definisi Istilah
1. Kajian intertekstual adalah kajian terhadap sejumlah teks yang diduga mempunyai bentuk-bentuk hubungan tertentu diantara teks-teks yang dikaji.
2. Novel adalah karya sastra dalam bentuk tulisan yang memiliki alur cerita menarik diperankan oleh tokoh-tokoh didalamnya.
3. Unsur intrinsik adalah unsur pembagun dalam karya sastra.
4. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita.
5. Fakta dalam sebuah cerita meliputi karakter (tokoh sastra), plot, latar.
Ketiganya merupakan unsur fiksi yang secara faktual dapat dibayangkan
peristiwanya, eksistensinya, dalam sebuah novel.
6. Novel Dear Allah karya Diana Febi diterbitkan oleh penerbit Coconut Book, pada November 2018. Novel ini memiliki 412 halaman dengan No ISBN : 978- 602-5508-51-6.
7. Novel Mahram untuk Najwa karya Ameliasria diterbitkan oleh Glorious Publisher pada Maret 2021. Novel ini memiliki 366 halaman, dengan No ISBN : 978- 623-323-154-1.