• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL TAK LINIER PADA PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DAN PERSAMAAN PENDULUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL TAK LINIER PADA PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DAN PERSAMAAN PENDULUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL TAK LINIER PADA PERSAMAAN LOTKA – VOLTERRA DAN PERSAMAAN

PENDULUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE RUNGE - KUTTA

Oleh

FERNANDUS BOBBY CHANDRA SIMALANGO NIM. 062244510023

Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

STUDI TENTANG SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL TAK LINIER PADA PERSAMAAN LOTKA – VOLTERRA DAN PERSAMAAN

PENDULUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE RUNGE – KUTTA

Fernandus Bobby Chandra Simalango (062244510023)

ABSTRAK

Penelitian ini membahas mengenai Solusi Persamaan Diferensial Tak Linier pada persamaan Lotka – volterra dan persamaan pendulum dengan menggunakan metode runge – kutta. Persamaan Lotka – volterra membahas mengenai interaksi antara mangsa dan pemangsa yang dirumuskan dalam persamaan = −

dan = − +� , sedangkan pada persamaan pendulum membahasa mengenai gerak ayunan sederhana pada persamaan Hukum Newton II:

2

2 = − �sin�.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain menentukan masalah, merumuskan masalah, studi pustaka, analisis, pemecahan masalah dan penarikan kesimpulan.

Pada pembahasan dilakukan analisis untuk menentukan solusi persamaan Lotka – Volterra dan persamaan pendulum dengan menggunakan metode runge – kutta orde keempat dengan rumus sebagai berikut:

(4)

THE STUDY OF THE SOLUTION OF NON LINIER DIFFERENTIAL EQUATION TO LOTKA-VOLTERRA EQUATION AND

PENDULUM EQUATION BY USING RUNGE-KUTTA METHOD

Fernandus Bobby Chandra Simalango (062244510023)

ABSTRACT

This study discuss about the solution of non linier differential equation to Volterra and Pendulum Equation by using Runge-Kutta Method. Lotka-Volterra Equation discuss about the interaction between prey and predator can be written in the equation = − and = − +� , even in Pendulum Equation discuss about Simple Swing Movement of Second Newton Equation :

2

2 = − �sin�.

The research method that is used in this study is literature. The steps that is done in this research are deciding problem, finding problem, reading the literature, analyzing the problem, problem solving and concluding.

In this discussion was used analyst to divided the solution of Lotka-Volterra and Pendulum Equation by Using the fourth order Runge-Kutta Method with the equation : yi+1 = yi +

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena

rahmat, berkat dan anugerah-Nya memberikan kesehatan, hikmat, dan kebijaksanaan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun topik

yang dipilih dalam penelitian ini adalah tentang solusi persamaan diferensial tak

linier pada persamaan lotka –volterra dan persamaan pendulum yang penelitiannya

telah dilaksanakan sejak bulan desember 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 dengan judul “Studi Tentang Solusi Persamaan Diferensial Tak Linier Pada Persamaan Lotka –Volterra Dan Persamaan Pendulum Dengan Menggunakan Metode

Runge-Kutta”.

Penulisan skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana sains pada jurusan matematika Sains/S-1 Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak secara materi maupun non materi. Secara khusus penulis mengucapkan terima

kasih kepada orang tua penulis: Aiptu. G. Simalango dan R. Napitupulu, S.Pd yang

senantiasa membimbing, mengasihi, dan mendukung penulis dalam doa, materi dan

moral. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D. selaku dekan Fakultas Matematika Dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof.Dr. Mukhtar selaku ketua jurusan matematika Universitas Negeri

Medan

3. Ibu Dra. Nerli khairani, M.Si, selaku ketua program studi matematika

Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membantu dan membimbing penulis selama proses penulisan skripsi ini.

(6)

6. Rekan – rekan seperjuangan di organisasi UK – KMK St. Martinus Unimed

dan IKBKM

7. Rekan – rekan seperjuangan di kelas Matematika Nondik Stambuk 2006

8. Sahabat – sahabat saya yang selalu mendukung dan memberikan semangat

kepada penulis, Oriza Satifa Sembiring and her friends, Horasdin Sitindaon,

Freddy Marbun, Pelemon Tarigan, Liber Efraim Purba (All My Best Friends).

9. Pihak yang lainnya yang turut memberikan dukungan dan doa kepada penulis,

yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat sebagai bahan

perbandingan dan pengembangan skripsi selanjutnya.

Medan, Juli 2012

Fernandus Bobby Chandra Simalango

(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meluasnya penggunaan sirkuit digital, simulasi komputer, dan metode

numerik, membuat persamaan diferensial menjadi sangat penting, karena semua

itu menggunakan persamaan differensial sebagai konsep dasar.

Dalam masalah rekayasa dibidang fisika, biologi, matematika, dan ilmu

terapan lainnya, persamaan diferensial sering ditemui dalam bentuk model

matematisnya, di mana dalam masalah-masalah itu ada variabel tak bebas y dan

tergantung pada variabel bebas t yang kontinu. Meskipun demikian, dalam

banyak penerapannya variabel bebas bisa diambil sebagai nilai-nilai diskrit. Hal

inilah yang membawa kepada apa yang dinamakan dengan Persamaan

Diferensial.

Model matematis persamaan diferensial tak linier dalam banyak hal

menggambarkan keadaan yang lebih mendekati kenyataan dibandingkan

dengan model matematis yang digambarkan oleh persamaan diferensial linier.

Sebagai contoh persamaan Lotka – Volterra, yang mengkaji mengenai

ekosistem yang diperkenalkan sekitar pertengahan tahun 1920. Misalkan x(t)

dan y(t) masing – masing menyatakan banyaknya spesies mangsa (x) dan

pemangsa (y) pada saat t, persamaan untuk menyatakan interaksi antara mangsa

dan pemangsa diberikan sebagai berikut:

= (1)

= − (2)

Dalam persamaan (1) konstanta a bernilai, a > 0 karena populasi mangsa

mempunyai persediaan makanan berlebih dan karena itu jumlah populasi

mangsa akan semakin bertambah, sedangkan pada persamaan (2) konstanta c

(8)

makanan maka jumlah populasi pemangsa akan berkurang jumlahnya. Dalam

hal ini dimisalkan bahwa kedua populasi saling berinteraksi sehingga populasi

pemangsa (y) memakan populasi mangsa (x). Maka beralasanlah untuk

mengandaikan bahwa jumlah yang memangsa besarnya tiap satuan waktu

berbanding lurus dengan x (mangsa) dan y (pemangsa), yaitu xy. Jadi populasi

mangsa akan berkurang jumlahnya sebesar bxy sedangkan pemangsa akan

bertambah jumlahnya sebesar vxy pada laju yang berbanding lurus dengan xy,

yang diberikan pada persamaan (3) dan (4) berikut:

= − (3)

= − +� (4)

Persamaan di atas mengkaji secara matematis mengenai ekosistem yang lebih

dikenal dengan persamaan Lotka - Volterra dalam bidang biologi.

(Finizio/Ladas:1982)

Dalam bidang fisika terdapat persamaan mekanika tak linier dari gerak

ayunan sederhana terdiri dari sebuah bandul B bermassa m pada sepotong

tongkat yang ringan dan kaku sepanjang L diikat pada bagian atasnya

sedemikian sehingga sistem itu dapat berayun pada bidang vertikal. Ada dua

gaya yang bekerja pada bandul tersebut setiap saat t ketika bandul ditarik dan

dilepas sehingga terjadi perpindahan bolak-balik pada bidang vertikal. Menurut

hukum newton kedua mengenai gerak, kita peroleh persamaan berikut:

� 22 = −��sin�. (Finizio/Ladas:1982)

Kebanyakan persamaan diferensial tak linier tidak dapat diselesaikan

secara eksak. Cara yang tepat dalam mempelajari persamaan tak linier adalah

dengan membuat persamaan itu menjadi “ linier “ yaitu dengan cara

menghampiri persamaan tersebut oleh persamaan diferensial linier. Masalahnya

adalah bagaimana cara menentukan solusi persamaan diferensial tak linier yang

(9)

Dalam penulisan ini, penulis hanya membahas persamaan diferensial tak

linier dan aplikasinya pada persamaan lotka-voltera dan persamaan pendulum.

Selain itu juga akan dibahas salah satu metode yang akan digunakan untuk

mendapatkan solusi persamaan diferensial tak linier yang telah dilinierkan,

dengan menggunakan Metode Runge-Kutta. Berdasarkan hal tersebut di atas

maka penulis mengambil judul tugas akhir “STUDI TENTANG SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL TAK LINIER PADA PERSAMAAN LOTKA –VOLTERRA DAN PERSAMAAN PENDULUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA”.

1.2 Batasan Masalah

1. Persamaan diferensial tak linier yang dibahas hanya mencakup

persamaan diferensial tak linier orde pertama dan kedua.

2. Untuk memudahkan pembahasan maka dalam skripsi ini permasalahan

dibatasi untuk sistem persamaan diferensial tak linier yang

pelinierannya sederhana.

3. Penelitian ini hanya membahas penyelesaian dari masalah persamaan

diferensial tak linier pada persamaan lotka-voltera dalam bidang

biologi dan persamaan pendulum dalam bidang fisika, dengan

menggunakan metode runge-kutta.

4. Aplikasi dalam penelitian ini menyangkut hal bagaimana

mengaplikasikan metode Runge-Kutta untuk menentukan solusi

numerik dari persamaan diferensial tak linier pada persamaan

(10)

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menentukan solusi dari persamaan diferensial tak linier

yang telah dilinierkan, pada persamaan Lotka – Volterra dan

persamaan Pendulum dengan menggunakan metode runge-kutta?

2. Bagaimana aplikasi persamaan diferensial tak linier pada persamaan

lotka-voltera dan persamaan pendulum ?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mendapatkan solusi dari persamaan diferensial tak linier yang telah

dilinierkan dengan menggunakan metode Runge-Kutta

2. Dapat mengaplikasikan persamaan diferensial tak linier dalam

persamaan lotka-voltera dan persamaan pendulum serta menyelesaikan

permasalahannya dengan menggunakan metode Runge-Kutta

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang persamaan

diferensial tak linier serta menentukan solusinya dengan

menggunakan metode Runge – Kutta.

2. Untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang

penggunaan persamaan diferensial tak linier dalam setiap bidang

yang nyata, khususnya pada contoh persamaan lotka-voltera dan

persamaan pendulum.

3. Dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang

berkaitan dengan persamaan diferensial tak linier dalam setiap

(11)

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Dari uraian pada pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa telah diperoleh

penyelesaian dari persamaan Lotka – Volterra dan persamaan Pendulum sebagai

berikut:

a. Persamaan Lotka – Volterra

Dengan model persamaan Lotka – Volterra sebagai berikut

= −

= − +�

Kedua persamaan diatas akan saling berinteraksi sehingga diperoleh

persamaan sebagai berikut:

= . = − +� −

Dengan memberikan nilai pada konstanta – konstanta pada persamaan diatas, a = 2, b

= 1, c = ½, dan v = 1, maka persamaan diatas akan menjadi

= − 1 2+ 2−

maka diperoleh nilai hampiran numerik dengan menggunakan metode Runge – Kutta

(12)

i xi+1 yi+1

Pada tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa pergerakan pertumbuhan populasi

pemangsa seiring bertambah banyaknya populasi mangsa meningkat. Ini dapat dilihat

pada iterasi pertama(xi+1 = 0) sampai iterasi ketiga (xi+1 = 0,6) pergerakan populasi

mangsa (yi+1) mengalami penurunan akan tetapi pada iterasi keempat pergerakan

populasi pemangsa semakin meningkat seiring bertambahnya populasi mangsa.

Pemberian nilai pada konstanta a, b, c, dan v dimaksudkan untuk memperoleh banyak

sifat dari penyelesaian sistem tersebut dan pada akhirnya peneliti dapat membuat

ramalan yang berguna tentang kelakuan kedua spesies tersebut.

b. Persamaan Pendulum

2

2 = − � � � (1)

Dimana s adalah panjang busur AB, dan d2s/dt2 adalah percepatan sepanjang busur

itu. Karena L merupakan panjang tongkat, maka diperoleh s = L � dan karena itu.

2

2 = �

2

2 (2)

Dengan menggunakan persamaan (1) dan (2) dan menyederhanakan persamaan

tersebut dapat diperoleh;

dy dx=

- �2 sin x

(13)

Dengan memberikan nilai awal y (0) = 1, dan 0 ≤ x ≤ 1, h = 0,2, g = 10 m/s, l

= 2 sehingga nilai ω2 = �

� =

10

2 = 5

i xi+1 yi+1

1 0,2 0,9983

2 0,4 0,9931

3 0,6 0,9843

4 0,8 0,9722

5 1 0,9562

Tabel 2.2 Hasil dari perhitungan persamaan Pendulum dengan menggunakan metode

Runge – Kutta.

Sehingga dengan demikian akan diperoleh hasil seperti pada tabel. Pada tabel

(2.2) di atas dapat dilihat pergerakan pendulum dimana pertambahan nilai x diikuti

oleh penurunan dari nilai y pada 0 ≤ x ≤ 1.

Dengan hasil yang diperlihatkan pada kedua tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa perubahan pertambahan pada nilai x diikuti dengan pertambahan nilai y yang

semakin meningkat. Perubahan pada nilai variabel x akan mempengaruhi pada

peningkatan dan penurunan nilai variabel y, karena persamaan pendulum memiliki

fungsi transenden sinus.

5.2 Saran

1. Perlu diadakan pengkajian yang lebih mendalam mengenai penggunaan

metode Runge – Kutta untuk menentukan solusi persamaan Lotka –

Volterra dan Persamaan Pendulum khususnya dan persamaan diferensial

tak linier pada umumnya, juga penerapannya pada masalah biologi dan

(14)

2. Perlu diadakan pengkajian dan penelitian lebih lanjut mengenai

penggunaan metode Runge – Kutta pada semua persamaan diferensial tak

linier.

3. Perlu diadakan pengkajian dan penelitian lebih lanjut mengenai proses

perhitungan dengan menggunakan metode Runge – Kutta dalam

menentukan solusi persamaan diferensial tak linier secara manual tanpa

(15)

1

Daftar Pustaka

Anton, Howard alih bahasa Silaban, P., dkk. (1981). Aljabar Linear Elementer.

Edisi ke-4. Jakarta: Erlangga.

Boyce, William E dan Richard C. DiPrima.2001.Elementary Differential

Equations and Boundary Value Problems.USA: Von Hoffmann Press.

Bondan, Alit.2007.Kalkulus Lanjut.Yogyakarta:Graha Ilmu.

Farlow, S.J. (1994). An Introduction to Differential Equations and Applications. New York: McGraw-Hill, Inc.

Finizio, N dan G.Ladas.1982.Persamaan diferensial biasa edisi 2.Jakarta:Erlangga.

Goldberg, Jack, Merle C. Potter.1998.differential equations.USA: Prentice-Hall.

Herdiana, Heris, dkk.2002.Persamaan diferensial.Bandung:CV.Pustaka Setia.

Kartono.1994.Penuntun Belajar Persamaan Diferensial.yogyakarta: ANDI.

Setiawan, Agus.2006.Pengantar Metode Numerik edisi-II.Yogyakarta: ANDI.

Zill, Dennis G.2005.A First Course In Differential Equations With Modelling

Gambar

Tabel 1.2. Hasil penyelesaian persamaan Lotka – Volterra dengan mengunakan
Tabel 2.2 Hasil dari perhitungan persamaan Pendulum dengan menggunakan metode

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Saydam dalam Kadarisman (2013, hal.186) yang menyatakan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk megembalikan pelaksanaan

Ezek után érthető és logikus a Magyar Tudós Társaság döntése. Nagy Károly tankönyvét érthetően és magyar nyelven írta, ezen kívül nála találjuk meg először a

El present treball ens descobreix el passat m i n er del nostre país en form a d'un ampli inventari argueològic.. Molera (La

beliefs merged “and he saw – like Yeats – a somewhat priestly mission for himself as an Irish author.”35 The excuse for their final falling out was Sold: A Comedy of Real Life in

Program ini terdiri dari 12 kelas yang berdaya tampung 324 siswa. Tujuan dari program keahlian ini adalah membekali peserta didik dengan ketrampilan pengetahuan, dan

Untuk kakak, abang, adek yang ada di Medan, Meka Pertiwi, Manzilina Reji Pertiwi, Ramadhan Razak, Amelia Risti Ayu, Ningsih (mbak nining), Wahyu Agung Nugroho, Yopi

Estimasi total karbon tersimpan dalam biomassa hutan lindung Long Ketrok menurut metode Yamakura (1986) adalah 304 ton/ha dengan jumlah karbon di atas permukaan tanah sebesar

berasal dari kelompok pasien dengan CKS dan CKB; dan 3) tidak terdapat hubungan yang bermakna antara skor GCS dengan jumlah trombosit pada pasien cedera kepala di IGD RSUD