• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ALAT-ALAT OPTIK DI KELAS VIII SEMESTER II SMP YAYASAN PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN MARELAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ALAT-ALAT OPTIK DI KELAS VIII SEMESTER II SMP YAYASAN PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN MARELAN T.P. 2012/2013."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

ALAT-ALAT OPTIK DI KELAS VIII SEMESTER II SMP YAYASAN PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN MARELAN

T.P. 2012/2013

Oleh:

Putri Adilah Noer NIM 409121065

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Judul Skripsi

='i am a Mahasiswa

Program Studi

Jurusan

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Alat-Alat Optik di Kelas VIII Semester II SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan T.P. 2012/2013

Putri Adilah Noer

409121065

Pendidikan Fisika

Fisika

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Makmur Sirait, M.Si NIP.196303061989031009

Mengetahui :

Jurusan Fisika Ketua,

~ ~ll=s;:::Mt6tlan, M.Sc., Ph.D IP. 195908051986011001

Dr. erlina, M.Si

NIP. 196403211990032001

(3)

KATA PENGANTAR

Bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A MatchTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Alat-Alat Optik Di Kelas VIII Semester II SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan T.P. 2012/2013”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

(4)

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2013 Penulis,

(5)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

ALAT-ALAT OPTIK DI KELAS VIII SEMESTER II SMP YAYASAN PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN MARELAN T.P. 2012/2013

Putri Adilah Noer ( NIM 409121065)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

Alat-Alat Optik. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan yang berjumlah 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel

sebanyak 30 orang untuk kelas eksperimen dan 30 orang untuk kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Sebelum pembelajaran diberikan pada kedua kelas terlebih dahulu dilakukan pretes. Untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 30,67 dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 27,83. Dari hasil uji normalitas dan homogenitas pretes siswa diperoleh bahwa data kedua kelas sampel adalah berdistribusi normal dan homogen dengan uji t dua pihak diperoleh bahwa kemampuan awal kedua kelas sama. Selanjutnya diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada

kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung pada kelas kontrol. Setelah pembelajaran diberikan kemudian pada kedua kelas sampel dilakukan postes. Diperoleh nilai rata-rata 70,17 untuk kelas eksperimen dan nilai rata-rata 62 untuk kelas kontrol. Aktivitas siswa pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match diperoleh rata-rata pada pertemuan I sebesar 72,84%

(Cukup Baik) dan pada pertemuan II 82,98% (Baik). Dari hasil uji normalitas dan homogenitas postes siswa diperoleh bahwa data kedua kelas sampel adalah berdistribusi normal dan homogen.

Dari hasil uji hipotesis thitung = 2,01 dengan taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,671 (thitung > ttabel) yang berarti Ha diterima, sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Alat-Alat Optik kelas VIII semester II SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan T.P. 2012/2013.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Prinsip-Prinsip Belajar 6

2.1.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.1.2. Pengertian Aktivitas Belajar 6

2.1.1.3. Pengertian Hasil Belajar 7

2.1.2. Model Pembelajaran 8

2.1.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 8

2.1.2.2. Model Pembelajaran Kooperatif 8

(7)

2.1.2.2.3. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.2.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match 11 2.1.2.3.1. Keunggulan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match 13 2.1.2.3.2. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match 14 2.1.2.4. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 14

2.1.3. Materi Pelajaran 15

2.1.3.1. Alat-Alat Optik 15

A. Mata 15

B. Kamera 19

C. Lup 20

D. Mikroskop 21

E. Teropong/Teleskop 22

F. Periskop 22

G. Proyektor 23

2.1.4. Penelitian Terdahulu 23

2.2. Kerangka Konseptual 25

2.3. Hipotesis 26

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.2.1. Populasi Penelitian 27

3.2.2. Sampel Penelitian 27

3.3. Variabel Penelitian 27

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 27

3.4.1. Jenis Penelitian 27

3.4.2. Desain Penelitian 28

3.5. Prosedur Penelitian 28

3.6. Instrumen Penelitian 29

3.6.1. Tes Hasil Belajar 29

(8)

3.7. Teknik Analisa Data 31

3.7.1. Menentukan Mean dan Simpangan Baku 31

3.7.2. Uji Normalitas 31

3.7.3. Uji Homogenitas 32

3.7.4. Pengujian Hipotesis 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36

4.1. Hasil Penelitian 36

4.1.1. Pengolahan Dan Analisa Data 36

4.1.2 Pengujian Analisa Data 37

4.1.2.1 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 37

4.1.2.2 Uji Normalitas Data 37

4.1.2.3 Uji Homogenitas Data 38

4.1.3 Uji Hipotesis Penelitian 38

4.1.4 Observasi 39

4.2. Pembahasan 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46

5.1.Kesimpulan 46

5.2.Saran 46

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 10 Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 14

Tabel 2.3 Perbedaan Antara Kamera dan Mata 20

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu dari Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A

Match (Mencari Pasangan) 23

Tabel 3.1 Matching Pretest-Posttest Control Group Design 28 Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pokok Alat-Alat Optik 29

Tabel 3.3 Kriteria dan Presentasi Nilai 31

Tabel 4.1 data nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 36

Tabel 4.2 data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 37

Tabel 4.3 nilai rata-rata, simpangan baku, dan varians 37

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 38

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data 38 Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t 39

Tabel 4.7 Aktivitas siswa pada pertemuan I 39

Tabel 4.8 Aktivitas siswa selama pembelajaran pada pertemuan I 40

Tabel 4.9 Aktivitas siswa pada pertemuan II 40

Tabel 4.10 Aktivitas siswa selama pembelajaran pada pertemuan II 41

Tabel 4.11 Kategori Penghargaan Setiap Pasangan Kelompok Pada Pertemuan I 42

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen 50 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol 75

Lampiran 3 Kartu Soal dan Kartu Jawaban 99

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 106

Lampiran 5 Jawaban Lembar Kerja Siswa 109

Lampiran 6 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 113

Lampiran 7 Tes Hasil Belajar 124

Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 129

Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 130 Lampiran 10 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 131 Lampiran 11 Data Mentah Skor Dan Nilai Pretes Dan Postes K. Eksperimen 135 Lampiran 12 Data Mentah Skor Dan Nilai Pretes Dan Postes K. Kontrol 139

Lampiran 13 Data Nilai Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 143 132 Lampiran 14 Data Nilai Pretes Dan Postes Kelas Kontrol 145

Lampiran 15 Rata-Rata Dan Standar Deviasi Nilai Pretes Dan Postes Siswa 147 Lampiran 16 Uji Normalitas Data Pretes 150

Lampiran 17 Uji Normalitas Data Postes 152

Lampiran 18 Uji Homogenitas Data 154

Lampiran 19 Uji Hipotesis 157

Lampiran 20 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 163 Lampiran 21 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa 177 Lampiran 22 Hasil Perhitungan Aktivitas Belajar Siswa

Pada Kedua Pertemuan 181

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang utuh. Maju-mundurnya proses pengembangan suatu bangsa di segala bidang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh sebab itu, pengembangan sektor pendidikan harus menjadi prioritas.

”Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didukung untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Dalam mata pelajaran sains, siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dan sistematis karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan setiap proses pembelajaran di dalam kelas.”(Sanjaya,W., 2008:1)

Dari gambaran di atas dapat diketahui bahwa anak didik hanya dapat menghafal pelajaran tanpa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru bidang studi. Namun, begitu pelajaran berlalu anak didik pun lupa akan materi yang telah diberikan. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa anak didik saat ini lulus dari sekolah, anak didik pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Pendidikan di sekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal.

(12)

mempelajarinya. Sering kali pelajaran fisika yang disajikan hanya menonjolkan persamaan matematis suatu rumus daripada konsep fisikanya, sehingga siswa tidak mampu mengaitkan antara materi dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan, peneliti mengamati aktivitas siswa/i yang tidak bersemangat dalam belajar dan bercerita dengan teman sebangkunya saat proses pembelajaran fisika berlangsung. Dari aktivitas siswa/i tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa rendahnya minat siswa pada mata pelajaran fisika, guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi, dan jarang memberikan pemahaman konsep fisika. Hal ini terbukti dari hasil angket diantara 20 siswa, sebanyak 12 siswa menganggap fisika itu adalah pelajaran yang sulit dan tidak menarik sedangkan 8 siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang mudah dan menyenangkan. Padahal fisika merupakan pelajaran yang sangat mudah dan menarik karena semua gejala yang terjadi di alam berkaitan dengan fisika dan dapat diterangkan dengan konsep sederhana. Dari hasil wawancara peneliti dengan ibu Suci Artati (guru fisika) di SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan pada 19 Januari 2013 diketahui bahwa sebenarnya nilai rata-rata ujian semester siswa pada mata pelajaran fisika masih dibawah KKM (<70). Kenyataannya nilai ujian semester siswa di rapor mencapai KKM yang telah ditentukan atau bahkan diatas KKM. Hal ini disebabkan nilai ujian semester yang diperoleh siswa bukanlah nilai murni, melainkan penjumlahan dari nilai hasil ujian semester dengan nilai tugas, nilai ulangan harian, nilai ujian mid semester, dan nilai remedial ujian semester.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan model

(13)

Penelitian dengan menggunakan model ini telah dilakukan oleh Reswari, P.A., (2011) mahasiswi jurusan fisika Universitas Negeri Medan. Adapun judul proposal penelitiannya ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah I Medan T.A. 2010/2011”. Dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada

materi pokok zat dan wujudnya. Nilai rata-rata pretes siswa kelas eksperimen sebesar 32,46 sedangkan nilai rata-rata postesnya terjadi peningkatan sebesar 74,62.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah materi pelajaran, lokasi, waktu, dan populasi penelitian. Adapun hal yang perlu diperbaiki atau ditambah adalah peneliti harus memberikan arahan dan aturan sebelum memulai pembelajaran, menambahkan jumlah observer, untuk mengurangi kegaduhan boleh dibagi menjadi dua kelompok saja (kelompok pembawa kartu soal dan jawaban), dan memperhatikan konsistensi waktu.

Berdasarkan uraian di atas penyusun tertarik melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Alat-Alat Optik Di Kelas VIII Semester II SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan T.P. 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka terdapat masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut, yaitu :

1. Rendahnya minat siswa pada mata pelajaran fisika.

2. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.

(14)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi penelitian ini pada :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Budi

Agung Medan Marelan T.P. 2012/2013.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match diterapkan di kelas

Eksperimen pada materi Alat-Alat Optik.

3. Hasil belajar yang akan diteliti pada aspek kognitif yang disertai

pengamatan aktivitas.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan

Budi Agung Medan Marelan yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan

Budi Agung Medan Marelan yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung ?

3. Bagaimanakah aktivitas siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Budi

Agung Medan Marelan pada saat diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match ?

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Alat-Alat Optik di kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan ?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Budi

Agung Medan Marelan yang diajarkan dengan menggunakan model

(15)

2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung.

3. Mengetahui aktivitas siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Budi

Agung Medan Marelan pada saat diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match.

4. Mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a

match terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Alat-Alat Optik di

kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan.

1.6 Manfaat Penelitian

Dari semua uraian di atas, manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa kelas VIII SMP Yayasan

Perguruan Budi Agung Medan Marelan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match.

2. Sebagai bahan alternatif pemilihan model pembelajaran.

3. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian

sejenis.

1.7 Definisi Operasional

Berdasarkan judul proposal di atas, maka definisi dari :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan model

pembelajaran mencari pasangan antara kelompok pembawa kartu soal dengan kelompok pembawa kartu jawaban.

2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Henry G. dkk, (2009), IPA untuk SMP/MTS Kelas VIII Jilid 2, Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Prawirohartono, S. dkk, (2007), IPA Terpadu Untuk SMP/MTS Kelas VIII, Bumi Aksara, Jakarta.

Purwanto, M. Ngalim, (2009), Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Reswari, P.A., (2011), Skripsi Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Make A Match Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah I Medan T.A. 2010/2011, FMIPA Unimed, Medan.

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru, Rajawali Pers, Jakarta.

Sagala, S., (2012), Supervisi Pembelajaran Dalam Profesi Pendidikan, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman A.M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja grafindo persada, Jakarta.

Sudijono, A., (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sukmadinata, N. S., (2010), Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

(17)

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Keanekaragaman spesies terbanyak terdapat pada tipe agroforestri B (dengan naungan tanaman hutan) karena komposisi spesies Coleoptera terkait erat dengan struktur vegetasi

Bila dikaitkan dengan Peraturan Daerah Kota Medan tentang Sistem Kesehatan, maka adalah suatu hal yang penting dan wajib bagi Pemerintah Kota Medan untuk memberikan pelayanan

Kegiatan Pembuatan Peta Kabupaten Sintang Setelah Dimekarkan dan Peta Calon Kabupaten Ketungau Kegiatan Pembinaan Prangkat Kecamatan. Kegiatan Rapat Kerja Pejabat Pemerintah

Dalam bab ini berisi tentang Tinjauan Pustaka yang menjelaskan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan topik-topik permasalahan penelitian ini, kajian Teori yang akan

Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan semakin banyaknya komposisi serat ijuk maka semakin rendah nilai kekerasan spesimen kampas rem dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran dengan menggunakan metode Team Games Tournament (TGT) dilengkapi weblog dapat memberikan prestasi belajar yang

lubang tanam menghasilkan tanaman yang nyata lebih tinggi daripada jumlah. bibit satu atau dua bibit per lubang tanam, tetapi tidak berbeda nyata

Selain itu, penelitian ini bertujuan mengevaluasi keamanan daging asal RPH Kota Pekanbaru ditinjau dari kualitas daging yang meliputi mutu fisik, tingkat cemaran mikroba,