• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PELAKSANAAN KERJASAMA KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITE SEKOLAH, PELAKSANAAN DIKLAT DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN DENGAN MOTIVASI KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PELAKSANAAN KERJASAMA KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITE SEKOLAH, PELAKSANAAN DIKLAT DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN DENGAN MOTIVASI KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PELAKSANAAN KERJASAMA KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITE SEKOLAH, FREKWENSI MENGIKUTI DIKLAT DAN PEMBERIAN

PENGHARGAAN DENGANMOTIVASI KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA

KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Adminstrasi Pendidikan

OLEH :

R I J A L

NIM . 071188130060

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Lembar Persetujuan Tesis

ANALISIS PELAKSANAAN KERJASAMA KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITE SEKOLAH, PELAKSANAAN DIKLAT DAN PEMBERIAN

PENGHARGAAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA

KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

OLEH :

RIJAL

NIM . 071188130060

DISETUJUI

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Prof. Dr. Belferik Manullang Syarifuddin, M.Sc, Ph.D NIP. 19471015197412 1 001 NIP. 19591122198601 1 001

Ketua Program Studi Direktur Program Pasca Sarjana Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Medan,

(3)
(4)

ANALISIS PELAKSANAAN KERJASAMA KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITE SEKOLAH, FREKWENSI MENGIKUTI DIKLAT DAN PEMBERIAN

PENGHARGAAN DENGANMOTIVASI KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA

KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Adminstrasi Pendidikan

OLEH :

R I J A L

NIM . 071188130060

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(5)
(6)
(7)

i

ABSTRACT

Rijal. NIM. 071 188 130 060. Principal Cooperation Relationship with the School Committee, Frequency Following Training and Giving Awards With Work Motivation High School Principal in Deli Serdang. Thesis: State University Graduate Program in Medan. 2011.

Research objectives were to determine: (1) the relationship between the co-operation of the school committee with the principal motivation, (2) the relationship between frequency of training with the motivation to follow the principal, (3) the relationship between the award with the principal motivation, (4) the relationship cooperation between the school committee and the frequency of follow training together with the principal motivation, (5) the relationship between the co-operation of the school committee and the award jointly with the principal motivation, (6) the relationship between frequency of training and awards to follow together with the principal motivation, and (7) the relationship between the co-operation of the school committee, the implementation of the training and the award jointly with the principal motivation.

Population were all district high school principals Deli Serdangn the principal amount of 120. The sample amounted to 38 principals. The research instrument was a questionnaire with Likert scale models. Test requirements conducted to test normality, linearity, and independence of the independent variables. The data analysis technique used correlation and regression and simple correlation and multiple regression and correlation at significance level α = 0.05.

(8)

ii

ABSTRAK

Rijal. NIM. 071188130060. Hubungan Kerjasama Kepala Sekolah Dengan Komite

Sekolah, Frekwensi Mengikuti Diklat dan Pemberian Penghargaan Dengan Motivasi Kerja Kepala Sekolah di SMA Kabupaten Deli Serdang. Tesis: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2011.

Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) hubungan antara kerjasama komite sekolah dengan motivasi kerja kepala sekolah, (2) hubungan antara frekwensi mengikuti diklat dengan motivasi kerja kepala sekolah, (3) hubungan antara pemberian penghargaan dengan motivasi kerja kepala sekolah, (4) hubungan antara kerjasama komite sekolah dan frekwensi mengikuti diklat secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah, (5) hubungan antara kerjasama komite sekolah dan pemberian penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah, (6) hubungan antara frekwensi mengikuti diklat dan pemberian penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah, dan (7) hubungan antara kerjasama komite sekolah, pelaksanaan diklat dan pemberian penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah.

Populasi penelitian adalah seluruh kepala sekolah SMA Kabupaten Deli Serdangn dengan jumlah 120 kepala sekolah. Sampel penelitian ini berjumlah 38 kepala sekolah. Instrumen penelitian adalah angket dengan model skala Likert. Uji persyaratan dilakukan untuk menguji normalitas, linearitas, dan independensi antar variabel bebas. Teknik analisis data digunakan korelasi dan regresi dan korelasi sederhana dan regresi dan korelasi ganda pada taraf signifikansi α = 0,05.

Temuan penelitian menunjukkan: (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara kerjasama kepala sekolah dan komite sekolah dengan motivasi kerja kepala sekolah dengan angka korelasi 0,357 dan garis regresi Ŷ = 56,58 + 0,22X1. (2) terdapat hubungan positif dan

signifikan antara frekwensi mengikuti diklat dengan motivasi kerja kepala sekolah dengan angka korelasi 0,566 dan garis regresi Ŷ = 46,47 + 0,44X2. (3) dan terdapat hubungan positif dan

signifikan antara pemberian penghargaan dengan motivasi kerja kepala sekolah dengan angka korelasi 0,328 dan garis regresi Ŷ = 56,04 + 0,22X3. (4), terdapat hubungan positif dan

signifikan secara bersama-sama antara kerjasama kepala sekolah dan komite sekolah dan frekensi mengikuti diklat dengan motivasi kerja kepala sekolah, dengan angka korelasi 0,652 dan garis regresi Ŷ = 37,27 + 0,20X1 + 0,42X2 (5) terdapat hubungan positif dan signifikan secara

bersama-sama antara kerjasama kepala sekolah dan komite Sekolah dan pemberian penghargaan dengan motivasi kerja kepala sekolah, dengan angka korelasi 0,436 dan garis regresi Ŷ = 20,66 + 0,44X1 + 0,45X3 (6) terdapat hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama antara

frekwensi mengikuti diklat dan pemberian penghargaan dengan motivasi kerja kepala sekolah, dengan angka korelasi 0,592 dan garis regresi Ŷ = 40,96 + 0,37X2 + 0,17X3 dan (7) terdapat

hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama antara kerjasama kepala sekolah dan komite sekolah, frekwensi mengikuti diklat dan pemberian penghargaan dengan motivasi kerja kepala sekolah dengan angka korelasi 0,701 dan gari regresi Ŷ = 30,37 + 0,20X1 + 0,42X2 +

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karuniaNya pada penulis hingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan tesis ini. Judul yang penulis pilih ini adalah : "Hubungan Kerjasama

Kepala Sekolah Dengan Komite Sekolah, Frekwensi Mengikuti Diklat dan Pemberian

Penghargaan Dengan Motivasi Kerja Kepala Sekolah di SMA Kabupaten Deli Serdang”.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik

mengenai isi maupun penulisannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu sangat diharapkan keritikan dan saran yang

konstruktif dari Bapak/Ibu dosen serta para pembaca sekalian demi perbaikan dan

penyempurnaan tesis ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Bapak Rektor beserta para Wakil Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Direktur beserta para Wakil Direktur Program Pasca Sarjana UNIMED.

3. Bapak Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjana UNIMED yang

telah memberikan pelayanan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti studi.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Pasca Sarjana UNIMED yang telah mentransfer ilmu

pengetahuan kepada penulis selama menempuh studi.

5. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan izin serta

membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian ini.

6. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, dan Bapak Dr. Syarifuddin, M.Sc, selaku pembimbing I

dan II yang telah memberikan bimbingan dan arahan hingga penulis dapat menyelesaikan

(10)

iv

7. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., dan Bapak Prof.Dr. Sahat Siagian, M.Pd., serta Bapak

Dr. Irsan Rangkuri, M.Pd selaku Narasumber yang juga banyak memberikan masukan dan

arahan dalam perbaikan penulisan tesis ini.

8. Bapak/Ibu petugas administrasi Program Pasca Sarjana UNIMED serta pihak-pihak lain yang

turut berpartisipasi dalam penyelesaian penulisan tesis ini.

9. Teristimewa kepada ‘Isteri dan Anak-anakku tercinta’ atas bantuan moril maupun spiritual

hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Program Pasca Sarjana UNIMED.

Mudah-mudahan segala amal kebaikan yang Bapak/Ibu berikan akan mendapat balasan

yang berlipat dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa kelak dikemudian hari. Amin.

Medan, September 2012

Penulis,

R i j a l

(11)

i

DAFTAR ISI

Halaman

Abstract... i

Abstrak... ii

Kata Pengantar... iii

Daftar Isi... v

Daftar Tabel... vii

Daftar Gambar... ix

Daftar Lampiran……... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 11

C. Pembatasan Masalah ... 11

D. Perumusan Masalah ... 12

E. Tujuan Penelitian ... 13

F. Manfaat Penelitian ... 13

BAB II : KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ... 15

1. Pengertian Motivasi... ... 15

2. Teori Tentang Motivasi... 17

3. Motivasi Kerja Kepala Sekolah... 29

4. Kerjasama Kepala Sekolah dengan Komite Sekolah ... 47

5. Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan (Diklat) ... 57

6. Pemberian Penghargaan ... 76

(12)

ii

C. Hipotesis Penelitian ... 85

BAB III : METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 87

B. Jenis Penelitian ... 87

C. Populasi dan Sampel ... 88

D. Teknik Pengumpulan Data ... 88

E. Uji Coba Instrumen ... 90

F. Analisis Data ... 92

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data……….…………... 95

B. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian………. 100

C. Pengujian Persyaratan Analisis……….……….. 103

D. Pengujian Hipotesis……….………… 111

E. Temuan Penelitian ……….. 121

F. Pembahasan………. 125

G. Keterbatasan Penelitian……….. 130

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Simpulan……… ….……… 132

B.Implikasi……… …….……… 134

C.Saran-Saran……… ………… 136

DAFTAR KEPUSTAKAAN

(13)

iii

4.2 Distribusi Frekuensi Data Kerjasama Kepala Sekolah dan Komite Sekolah ………... 96

4.3 Distribusi Data Variabel Pelaksanaan Diklat ………..…… 97

4.4 Distribusi Data Variabel Pemberian Penghargaan ………... 98

4.5 Distribusi Data Variabel Motivasi Kerja Kepala Sekolah ……..…. 99

4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Kerjasama Kepala Sekolah dan Komite Sekolah (X1) ………..…… 101

4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Pelaksanaan Diklat (X2) …….... 101

4.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Pemberian Penghargaan (X3) … 102

4.9 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja Kepala Sekolah (Y) ………..…. 102

4.17 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1 dengan Y dan Uji Keber- artiannya ………..…. 112

(14)

iv

4.19 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X3 dengan Y dan Uji Keber-

artiannya ……….……. 114

4.20 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi dan Uji Keberartiannya Va-

Riabel X1 dan X2 Dengan Y ……….…. 116

4.21 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi dan Uji Keberartian Variabel

X1 dan X3 Dengan Y ………. 117

4.22 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi dan Uji Keberartian Variabel

X2 dan X3 Dengan Y ……….… 118

4.23 Matrik Korelasi Antar Variabel ……….. 119

4.24 Rangkuman Analisis Regresi Ganda ……….…. 119

4.25 Rangkuman Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Masing-

Masing Variabel Prediktor ……….. 120

(15)

v

DATA LAMPIRAN

NO. LAMP.

2. Uji Coba Instrumen Kerjasama Kepala Sekolah dan Komite Sekolah.

2. Uji Coba Instrumen Pelaksanaan Diklat.

2. Uji Coba Instrumen Pemberian Penghargaan

2. Uji Coba Instrumen Motivasi Kerja Kepala Sekolah

3. Data Penelitian

4. Perhitungan Statistik Deskriftif

5. Uji Kecenderungan

6. Uji Normalitas

7. Uji Linieritas

8. Uji Independensi Antar Variabel Bebas

9. Perhitungan Korelasi Sederhana

10. Perhitungan Korelasi Ganda

11. Perhitungan Korelasi Parsial

12. Analisis Regresi Sederhana

13. Anaisis Regresi Ganda

14. Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)

15. Tabel-Tabel Penolong Anaisis Data

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motivasi yang dimiliki kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang

dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran

sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana, bertahap

dan berkesinambungan.

Beberapa pendapat para ahli tentang motivasi sebagai dasar membahas

motivasi kerja kepala sekolah. Gibson dkk, (1997:340) mendefenisikan motivasi

sebagai semua kondisi yang memberikan dorongan dari dalam diri sesorang yang

digambarkan sebagai keinginan, kemauan dan dorongan dari dalam diri seseorang

yang digambarkan sebagai keinginan, kemauan dan dorongan. Motivasi melibatkan

keinginan seseorang untuk menunjukkan kinerja.

Selanjutnya Robbins (2006:213) mendefinisikan “motivasi sebagai proses

yang ikut menentukan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha mencapai

sasaran”. Usman (2006:223) menjelaskan motivasi ialah keinginan untuk berbuat

sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan (need), keinginan (Wish), dorongan

(Desire) atau implus. Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang

individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang

menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku. Menurut Hasibuan (2007:95)

“Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja

seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan

(17)

2

(2008:1) mengemukakan motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar

yang mendorong sesorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Rendahnya motivasi kerja dapat menyebabkan rendahnya kinerja seseorang.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tarihoran (2009), dengan

judul “Hubungan prilaku kepemimpinan dan motivasi kerja kepala sekolah dengan

konerja guru dalam pembelajaran di SMP Negeri Kabupaten Tapanuli Selatan”, yang

menyimpulkan bahwa: motivasi kerja kepala sekolah mempunyai mempunyai

hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dalam proses

pembelajaran dengan kontribusi sebesar 6,24%, Dengan demikian disarankan dalam

meningkatkan kinerj guru dalam proses pembelajaran perlu ditingkatkan prilaku

kepemimpinan dan mitivasi kerja kepala sekolah.

Selanjutnya dari penelitian yang dilakukan oleh Iskandar Zulkarnain (2009),

yang berjudul : “Kontribusi budaya kerja, etos kerja, disiplin kerja dan otivasi kerja

terhadap kinerja dosen Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah”, menunjukkan

bahwa : motivasi kerja dosen yang paling rendah terdapat pada sub variabel dan

indikator motivasi kerja yang bersifat intrinsik pada askep kemandirian dan percaya

diri hanya memberikan pengaruh 3% terhdap kinerja dosen. Selain itu implikasi

peningkatan motivasi kerja dosen yang partisipatif, konsep baru dan inovatif,

diharapkan dapat meningkatkan kinera dosen.

Dari uraian di atas motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu.

Motivasi mampu mendorong seseorang untuk berbuat atau tidak berbuat. Mampu

membuat manusia semangat atau tidak semangat melakukan sesuatu. Motivasi dapat

(18)

3

merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam

(intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik) sehingga seseorang berkeinginan untuk

mengadakan perubahan tingkah laku/aktivitas.

Selanjutnya menurut Uno (2008:7) motivasi intrinsik merupakan motivasi

yang terkait dengan pemaknaan dan peranan kognisi yaitu motivasi yang muncul dari

dalam seperti minat dan keingin tahuan sehingga seseorang tidak lagi termotivasi

oleh bentuk inisatif dan hukuman. Sedangkan motivasi ekstrinsik yang disebabkan

oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau menghindari hukuman. Motivasi yang

terbentuk oleh faktor-faktor eksternal berupa ganjaran dan atau hukuman.

Dari berbagai pendapat dan uraian para ahli tentang motivasi di atas, motivasi

kerja kepala sekolah adalah dorongan atau keinginan yang melatar belakangi kepala

sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah. Motivasi kerja

kepala sekolah dapat bersumber dari diri kepala sekolah (intrinsik) dan motivasi yang

bersumber dari luar diri kepala sekolah (ekstrinsik).

Menurut Dirjen PMPTK (2010:24) dengan adanya kerjasama dan

partisipasi kepala sekolah dengan masyarakat (komite sekolah) maka kepala

sekolah akan memiliki akuntatabilitas terhadap pihak-pihak tersebut yang

merupakan kewajiban kepala sekolah untuk selalu melibatkan pihak-pihak

terkait sebagai alat kontrol.

Dalga (2005) dengan penelitian tentang : Kontribusi Iklim kerjasama dan

Gaya Kepemimpinan kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru-guru SMP Negeri

Kecamatan X (sepuluh) Kota kabupaten Tanah Datar, menyimpulkan bahwa iklim

kerjasama dan gaya kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi secara signifikan

(19)

4

kerjasama dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama

berkontribusi sebesar 26,8%.

Selanjutnya menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Suriadi (2009)

menunjukkan bahwa : terdapat hubungan yang signifikan antara peran komite

sekolah dengan efektifitas keberhasilan implementasi MBS dengan kontribusi

sebesar 19,11%. Dalam penelitian ini disarankan agar komite sekolah melaksanakan

fungsi dan perannya secara proporsional dalam mendukung tercapainya efektifitas

keberhasilan implementasi MBS di sekolah.

Rohiat (2008:60) Sekolah yang efektip adalah sekolah yang meyakini

bahwa partisipasi warga sekolah dan masyarakat (komite sekolah) merupakan

bagian dari kelangsungan hidup sekolah. Hal ini dilandasi oleh keyakinan

bahwa makin tinggi tingkat partisipasi, makin besar rasa memiliki, makin besar

pula rasa tanggung jawab dan makin besar pula tingkat dedikasinya. Esensi

hubungan sekolah dan masyarakat (komite sekolah) adalah untuk

meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan dan dukungan dari

masyarakat terutama dukungan moral dan finasial.

Peran serta masyarakat diatur dalam kelembagaan yang di sebut komite

sekolah. Menurut Depdiknas (2004:3) komite sekolah diharapkan menjadi

mitra sekolah yang mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa

masyarakat dalam membuat kebijakan operasional dan program pendidikan di

sekolah.

Sedang menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pada pasal 55

merinci komite sekolah sebagai lembaga mandiri dengan anggota orangtua/wali

(20)

5

Selanjutnya pada pasal 56 ayat 3 menyebutkan komite sekolah sebagai lembaga

mandiri, dibentuk dan berperan dalam mutu pelayanan dengan memberikan

pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta

pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

Selain itu, menurut keputusan menteri pendidikan nasional, Nomor :

044/U/2002 dalam Depdiknas (2003:263) dinyatakan komite sekolah adalah

badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka

peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengeloalaan pendidikan di satuan

pendidikan, baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah,

maupun jalur pendikan luar sekolah.

Dari uraian tersebut disimpulkan komite sekolah adalah lembaga

mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat yang beranggotakan

orang-orang yang peduli pendidikan, dibentuk dan berperan dalam rangka upaya

peningkatan mutu, pemerataan dan efesiensi pengelolaan pendidikan dan

memberikan pertimbangan, arahan, dukungan dan pen pengawasan di tingkat

sekolah.

Ketrampilan dan kemampuan kepala sekolah merupakan faktor penentu

bagi keberhasilan pendidikan di sekolah, baik ketrampilan kepala sekolah

sebagai educator, ketrampilan kepala sekolah sebagai manager, ketrampilan

kepala sekolah sebagai administrator, ketrampilan kepala sekolah sebagai

supervisor, ketrampilan kepala sekolah sebagai leader, ketrampilan kepala

sekolah sebagai innovator, maupun ketrampilan kepala sekolah sebagai

motivator, yang dikanal dengan istilah (EMASLIM). Ketrampilan-ketrampilan

(21)

6

kepala sekolah dapat terus ditingkatkan sehingga diharapkan efisiensi dan

efektivitas kerja kepala sekolah dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

Untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan kepala sekolah

tentunya salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan

pendidikan dan pelatihan (diklat) secara kontinu. Program-program diklat ini

tentunya harus direncanakan dengan matang agar arah dan tujuan diklat yang

dilaksanakan tapat sasaran, dalam arti setelah diklat selesai terlihat dampak

yang positif ke arah peningkatan ketrampilan kepala sekolah sebagai

EMASLIM.

Pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah upaya untuk mengembangkan

sumber daya manusia terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan

kepribadian manusia. Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu

organisasi biasanya disatukan menjadi diklat, namun secara teori dapat dibedakan

melalui pengertian berikut:

a. Taliziduhu Ndraha (1997:159) dalam konteks metodologi ilmu pemerintahan

mengatakan bahwa pendidikan dititikberatkan pada pembentukan pribadi (cipta,

rasa, karsa dan percaya), pelatihan dititikberatkan pada aspek formal dalam

pendidikan dan pelatihan pada jabatan. Pendidikan dan pelatihan dari segi jabatan

bertujuan mentransfer, membentuk, dan menanamkan tiga nilai dalam diri trainee

: “nilai tahu (T. knowledge, skill), nilai mau (B. behavior, attitude, continent,

culture, dan nilai mampu (M. capability = capasity + ability = kondisi diri +

(22)

7

tiga kategori lembaga dikjarlat ; (perguruan tinggi, lembaga diklat, serta nilai unit

kerja yang bersangkutan), Faktor “B” diproleh melalui diklat dan unit kerja yang

bersangkutan, sedangkan faktor “M” hanya pada unit kerja yang bersangkutan.

b. Selanjutnya Ranupandojo dan Hasnan dalam Lili Susanti (2002: 11) mengatakan:

Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum

seseorang termasuk didalamnya peningkatan penguasaan teori dan ketrampilan,

menentukan berbagai persoalan yang menyangkut tujuan organisasi. Pelatihan

membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan

penerapannya guna meningkatkan ketrampilan, kecakapan dan sikap yang

diperlukan oleh organisasi dalam usaha mencapai tujuan.

c. Siagian (2002:182) mengatakan pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk

membantu meningkatkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas.

Pelatihan dapat berfungsi sebagai pengefektipan penggunaan sumber daya

manusia, dan sebagai alat pengembangan karier karena mempersiapkan

seseorang untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar di kemudian hari

Sejalan dengan uraian di atas, menurut penelitian yang dilakukan oleh

Julianty Kasihati Hasibuan (2010) ditemukan hasil bahwa : penyelenggaraan diklat

kurang maksimal karena sarana diklat dan kemampuan peserta yang beragam dan

mint sebagian peserta terhadap materi juga sangat rendah, selain itu kendala yang

dihadapi juga berupa keterlambatan surat permohonan mengajar pada widyaswara

baik pada diklat teknis maupun administrasi, keterlambatan pendistribusian bahan

ajar oleh panitia kepada peserta serta penyampaian surat panggilan yang terlambat

(23)

8

Selanjutnya hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Sri Rahayu (2009)

menunjukkan bahwa : diakhir penyelenggaraan diklat diharapkan pelaksanaan

evaluasi hendaknya benar-benar dijalankan sehingga apa yang sudah dilaksanakan

tidak menjadi sia-sia. Hasil evaluasi hendaknya dapat dijadikan bahan informasi dan

sebagai masukan serta pertimbangan dalam mengambil sesuatu keputusan yang

berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program diklat pada

masa yang akan datang

Di samping memberikan diklat, menurut Rohiat (2008:59) kepala

sekolah dalam menjalankan tugasnya juga harus diberikan penghargaan

(reward) atau sanksi (punishment), Kolaborasi dan sinergi, harus merupakan

basis untuk kerjasama, warga sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya,

atmosfer keadilan (Fairness) harus ditanamkan, imbal jasa harus sepadan

dengan nilai pekerjaannya, dan warga sekolah merasa memiliki sekolah.

Memberikan penghargaan sebagai salah satu bentuk promosi dapat

dijalankan terhadap kepala sekolah dalam rangka mengisi jabatan, promosi

berkaitan erat dengan salah satu fungsi administrasi/ manajemen yaitu

penyusunan pegawai (staffing), Luther Gullick mengatakan bahwa keseluruhan

fungsi dari pada kepegawaian sebagai usaha pelaksanannya, melatih para staf

dan memelihara situasi pekerjaan yang menyenangkan, sementara menurut H.

Koontz & O’Donnell (dalam Soewarno, 1994:22-24) mengatakan bahwa

penyusunan pegawai berhubungan dengan penempatan orang-orang yaitu

menempatkan orang-orang yang sesuai dengan jabatan yang telah ditetapkan

dalam struktur organisasi, untuk keperluan ini dengan sendirinya memerlukan

(24)

9

disesuaikan, dan pekerjaan ini juga termasuk mengadakan inventarisasi,

penilaian, dan pemilihan calon untuk jabatan tersebut.

Undang-undang sistem pendidikan nasional pasal 43 ayat (1)

menyatakan “Promosi dan pengharagaan bagi tenaga pendidik dan

tenaga kependidikan dilakukan berdasarkan latar belakang pendidikan,

pengalaman, kemampuan dan prestasi kerja dalam bidang pendidikan.

Penghargaan (rewars) ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme

kepala sekolah, dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melalui

penghargaan ini para kepala sekolah dapat dirangsang untuk meningkatkan

profesionalisme secara positif dan produktif. Pemberian penghargaan dapat dikaitkan

dengan prestasi kepala sekolah secara terbuka, sehingga mereka memiliki peluang

untuk meraihnya.

Dari hasil penelusuran penulis di lapangan menunjukkan bahwa masih sangat

minim literatur yang menguraikan tentang kerjasama kepala sekolah dengan komite

sekolah, pelatihan dan pemberian penghargaan kepada kepala sekolah sebagai

motivasi dalam menjalankan tugas kepemimpinannya.

Banyak kepala sekolah yang tidak mampu melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya sebagai seorang pemimpin, misalnya saja; kepala sekolah tidak mampu

merangkul orang tua siswa yang tergabung dalam komite sekolah, kepala sekolah

tidak pernah diberi pelatihan/diklat secara maksimal untuk dapat mengembangkan

kemampuan dan letrampilannya, kepala sekolah yang berprestasi jarang sekali

mendapatkan penghargaan dari pemerintah, kepala sekolah tidak mempu

menciptakan suasana kerja yang harmonis di sekolah, kepala sekolah tidak mampu

(25)

10

melakukan supervisi kelas dan sebagainya sehingga kepala sekolah tidak memiliki

motivasi yang tinggi untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.

Untuk itu, kepala sekolah sebagai seorang pimpinan puncak di sekolah harus

mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Apabila kondisi ini dibiarkan

berlarut-larut bukan tidak mungkin akan menyebabkan semakin terpuruknya kualitas

pendidikan kita di masa yang akan datang.

Diharapkan kepada pemerintah agar memperhatikan para kepala sekolah dan

dapat memberikan penghargaan (reward) kepada kepala sekolah yang berprestasi dan

memberikan hukuman (funishment) bagi kepala sekolah yang tidak menjalankan

tugasnya dengan benar. Dengan perhargaan ini diharapkan para kepala sekolah

nantinya akan semakin termotivasi untuk dapat melaksanakan tugas dan taggung

jawabnya dengan sebaik-baiknya.

Disamping itu pemerintah juga seyogyanya secara rutin dan

berkesinambungan membuat program pelatihan utamanya yang menyangkut tentang

pelaksanaan tugas kepala sekolah, sehingga kepala sekolah dalam melaksanakan

tugasnya mampu menciptakan suasana sekolah yang nyaman dan menyenangkan

yang pada akhirnya proses belajar mengajar berlangsung dengan lancar dan sukses

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Selain hal-hal di atas, kepala sekolah juga seharusnya mampu menjalin kerja

sama yang baik dengan para orang tua siswa yang tergabung dalam komite sekolah,

karena sesuai dengan program pemerintah dalam menjalankan Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) kepala sekolah diberi otonomi yang lebih luas dalam

menyelenggarakan dan mengambil kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan

(26)

11

kebijakan dalam merangkul mitra sekolah untuk melaksanakan segenap program

sekolah. Dalam menjalankan tugas-tugas ini diharapkan kepala sekolah dapat

merangkul Komite Sekolah (KS) sebagai mitra utama dalam melaksanakan semua

program kerja yang telah dibuat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti

tentang : “Analisis pelaksanaan kerjasama kepala sekolah dengan komite sekolah,

pelaksanaan diklat dan pemberian penghargaan dalam rangka meningkatkan motivasi

kerja kepala sekolah di SMA Negeri kabupaten Deli Serdang”, yang sekaligus

diharapkan menjadi judul penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat dimaknai

bahwa pemberian motivasi merupakan salah satu komponen penting dalam

meningkatkan kinerja kepala sekolah. Demikian pentingnya fungsi motivasi, maka

tinggi atau rendahnya kinerja kepala sekolah turut mewarnai bagi berhasil atau

tidaknya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah sebagai suatu lembaga

pendidikan. Faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi motivasi kerja kepala

sekolah meliputi : promosi jabatan, pendidikan dan latihan (diklat), pemberian

insentif, kerjasama dengan komite sekolah, mutasi jabatan, pemberian penghargaan,

keinginan untuk berprestasi, kepuasan kerja, hubungan interpersonal dan sebagainya.

C. Pembatasan Masalah

Untuk meneliti motivasi kerja kepala sekolah, banyak variabel yang perlu

diperhatikan seperti yang diungkapkan dalam identifikasi masalah sebelumnya,

(27)

12

dianalisis dalam penelitian ini. Sehubungan dengan hal tersebut, maka lingkup

penelitian ini dibatasi pada motivasi kerja kepala sekolah di SMA Negeri se

kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dan melihat hubungannya dengan komite

sekolah, diklat dan pemberian penghargaan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara kerjasama komite sekolah dengan motivasi

kerja kepala sekolah ?

2. Apakah ada hubungan antara pelaksanaan diklat dengan motivasi kerja

kepala sekolah ?

3. Apakah ada hubungan antara pemberian penghargaan dengan motivasi kerja

kepala sekolah ?

4. Apakah ada hubungan antara kerjasama komite sekolah dan pelaksanaan

diklat secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah ?

5. Apakah ada hubungan antara kerjasama komite sekolah dan pemberian

penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah ?

6. Apakah ada hubungan antara pelaksanaan diklat dan pemberian penghargaan

secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah ?

7. Apakah ada hubungan antara kerjasama komite sekolah, pelaksanaan diklat

dan pemberian penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi kerja

(28)

13

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan antara kerjasama komite sekolah dengan motivasi kerja kepala

sekolah.

2. Hubungan antara pelaksanaan diklat dengan motivasi kerja kepala sekolah.

3. Hubungan antara pemberian penghargaan dengan motivasi kerja kepala

sekolah.

4. Hubungan antara kerjasama komite sekolah dan pemberian diklat secara

bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah.

5. Hubungan antara kerjasama komite sekolah dan pemberian penghargaan

secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah.

6. Hubungan antara pelaksanaan diklat dan pemberian penghargaan secara

bersama-sama dengan motivasi kerja kepala sekolah.

7. Hubungan antara kerjasama komite sekolah, pelaksanaan diklat dan

pemberian penghargaan secara bersama-sama dengan motivasi kerja kepala

sekolah.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diperoleh manfaat secara teoritis

sebagai berikut yaitu hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah

pengetahuan tentang kerjasama komite sekolah, pelaksanaan diklat dan pemberian

penghargaan dalam hubungannya motivasi kerja kepala sekolah.

Sedangkan manfaat praktis penelitian ini adalah: (1) bagi Dinas Pendidikan

(29)

14

peningkatan motivasi kerja kepala sekolah, (2) bagi kepala sekolah, sebagai masukan

dalam meningkatkan kinerjanya, dan (3) bagi peneliti lain, sebagai bahan kajian awal

(30)

123

DAFTAR KEPUSTKAAN

Cohran, W.G., 1977, Sampling Technique, New Delhi, Estern Private Limited.

Departemen Pendidikan Nasional, 2004, Panduan Umum Dewan Pendidikan dan

Komite Sekolah, Jakarta, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. 2007. Buku Saku Kurikulum satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007,

tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta: Depdiknas.

Fattah, Nanang, 1996, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung, Remaja

Rosdakarya.

Fattah, Nanang, 2004, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah, Bandung, Pustaka Bani Quraisy.

Gibson, Ivancevich, Donelly, 1997, Organisasi ; Prilaku, Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid 1, Jakarta, Erlangga.

Hamalik, Oemar. (1993). Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

(Sistem dan Prosedur). Bandung: Trigenda Karya

Handoko, T. Hani., 1994, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,

Yogyakarta, BPFE.

Hasibuan, Melayu SP, 2007, Manajemen Sumberdaya Manusia Dasar dan Kunci

Keberhasilan, Jakarta, CV. Mas Agung.

Hasibuan, Melayu, 2001, Manajemen Sumberdaya Manusia, Jilid Ketujuh, Jakarta, Gunung Agung.

Indrafachrudi, Soekarto, 2006, Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah yang Baik, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Kemendiknas. 2010. Penelitian Tindakan Sekolah Materi Pelatihan Penguatan

kemampuan Kepala Sekolah. Jakarta: Dirjen PMPTK.

(31)

124

Martoyo, Susilo, 1987, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan,

Yogyakarta, BPFE.

Mulyasa, E, 2007, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan

MBS dan KBK, Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Munir, Abdullah, 2008, Menjadi Kepala Sekolah yang Efektif, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan

Jabatan Pegawai Negeri Sipil (online). (http://www.depdagri.go.id, diakses 3

April 2009).

Purwanto, M. Ngalim, 2007, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Robbins, S.P., 2006, Prilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh, Alih bahasa : Drs. Benyamin Molan, Indonesia, Macanan Jaya Cemerlang.

Robbins, Stefen P., & Thimoty A. Judge, 2008, Perilaku Organisasi, Jakarta, Salemba Empat.

Robbins, S.P. & Coulter, Mary, 2007, Manajemen, Edisi kedelapan/ Jilid 1, Alih Bahasa : Harry Slamet, Indonesia, Macanan Jaya Cemerlang.

Rohiat, 2008, Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung, Refika Aditama.

Sagala, Syaiful, Dr.H., M.Pd., 2007. Manajemen Strategik dalam Meningkaktkan Mutu

Pendidikan. Bandung, Alfabeta

Sahertian, Piet A., 2000, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka

Pengembangan Sumberdaya Manusia, Jakarta, Rineka Cipta.

Sardiman, 2004, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Raja Grafika.

Siagian, S. P. 2002. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Simanjuntak, P.J. 1996, Manajemen Dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

(32)

125

Umar, H. 2004. Riset Sumber Daya Manusia dan Administrasi. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Uno, Hamzah B., 2008, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis dibidang

Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara.

Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Husaini. dan Akbar, P.S. 2008. Pengantar Statistik. Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara

Usman, M. Uzer, 1995, Menjadi Guru yang Profesional, Bandung, Remaja Rosdakarya.

UU RI No. 20 Tahun 2003, Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta, Sinar Grafika.

Wahjosumidjo, 2010, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan

Referensi

Dokumen terkait

Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah haji di Kabupaten Jepara merasakan sangat puas terhadap pelayanan KBH, terutama dalam pelayanan bimbingan manasik di tanah

Fasilitas yang digunakan merawat pasien yang harus di rawat lebih dari 24 jam (pasien menginap di rumah sakit).Pengklasifikasian ruangan pada instalasi rawat inap

habits of mind mahasiswa Biologi; 2) mendeskripsikan seberapa besar kontribusi komponen asesmen formatif (umpan balik, self assessment dan peer assessment )

Persoalan yang sering muncul dalam pengaturan kewenangan bidang perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogyakarta & Kabupaten Sleman) adalah dalam

[r]

- Direktur perusahaan hadir langsung, apabila diwakilkan membawa surat tugas dan mendapat kewenangan penuh untuk mengambil keputusan. Demikian undangan ini disampaikan,

Kuliah Kerja Nyata diselenggarakan oleh LPPM/LPM/LP3M Perguruan Tinggi baik negerilswasta, dan merupakan salah satu mata kuliah wajib atau pilihan bagi mahasiswa

Kadir (2008) menjelaskan bahwa untuk mengungkap kemampuan siswa dalam berbagai spek komunikasi, dapat dilakukan dengan melihat kemampuan siswa dalam mendiskusikan