• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Parenting Task Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Berprestasi Nasional Di SD X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Parenting Task Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Berprestasi Nasional Di SD X."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAIPARENTING TASKPADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X

ARINA MARLDIYAH

ABSTRACT

(2)

parenting task, yaitu aktif dalam organisasi sekolah anak. Kemudian, semua subjek tidak menuntut anaknya untuk memiliki prestasi belajar tinggi. Tetapi, mereka lebih menanamkan nilai kemandirian dan tanggung jawab sebagai pelajar kepada anaknya.

PARENTING TASKPADA ORANG TUA

Di mata dunia, mutu pendidikan Indonesia ternyata masih rendah

dibandingkan dengan negara-negara lainnya, khususnya di Asia Tenggara.

Berdasarkan dataThe Learning Curve Pearson 2014, sebuah lembaga

pemeringkatan pendidikan dunia, memaparkan jika Indonesia menduduki posisi

bontot alias akhir dalam mutu pendidikan di seluruh dunia (okezone.com). Satu di

antara faktor penyebab menurunnya mutu pendidikan karena rendahnya peran

serta masyarakat terutama orangtua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan.

Padahal peran mereka sangat penting di dalam proses-proses pendidikan antara

lain pengambilan keputusan, pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas

(tribunnews.com).

Kualitas pendidikan berkaitan erat dengan prestasi belajar. Prestasi

merupakan sesuatu yang dicapai atau dipelajari dimana hal ini merupakan hasil

dari suatu proses belajar yang dibantu oleh instruksi dan kegiatan pendidikan

(Gage & Berliner, 1979). Tingkat laku berprestasi yang terbentuk pada masa

anak-anak berkaitan dengan tingkah laku berprestasi pada masa dewasa. Menurut

hasil penelitian Bloom (dalam Brooks, 2001) kombinasi antara komitmen

(3)

prestasi. Tujuan orang tua terlibat dalam aktivitas belajar anak adalah agar anak

memiliki motivasi internal untuk belajar dan berprestasi di sekolah (Martin &

Colbert, 1997). Dukungan sekecil apapun dari orang tua akan sangat membantu

tumbuhnya motivasi dalam diri anak agar lebih berusaha mancapai prestasi tinggi

(Mastropieri & Scruggs, 2000).

Orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diraih

anaknya (Brooks, 2001). Pada saat anak memasuki masa sekolah, Sekolah Dasar

(SD), anak berada pada tahap perkembangan middle and late childhood (masa

pertengahan dan akhir kanak-kanak). Menurut Brooks (2001)parenting taskpada

masa usia anak Sekolah Dasar (SD) adalah memonitor dan memandu anak dari

jauh selama mereka melakukan aktivitas baru bersama dengan teman-temannya;

berinteraksi dengan hangat, penuh penerimaan, dan akrab ketika berada bersama

mereka; meningkatkan kemampuan anak untuk memonitor perilaku mereka

sendiri dan mengembangkan keterampilan baru; membuat lingkungan rumah

menjadi lingkungan yang mendukung anak untuk mengerjakan tugas-tugas

sekolah; menjadi pendukung anak dalam aktivitas di luar rumah, misalnya dalam

aktivitas di sekolah, tim olah raga, dan aktivitas organisasi; memberikan

kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan baru dan

identitas diri yang positif; aktif dalam organisasi di sekolah dan masyarakat

sebagai sarana untuk menyediakan lingkungan positif bagi anak.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa parenting sangat

mempengaruhi prestasi anak. Proses berlangsungnya parenting dilihat dari

(4)

dukungan orang tua mempunyai andil yang cukup besar bagi keberhasilan anak

dalam bidang akademis (Berger, 1995). Penelitian ini dilakukan dalam rangka

ingin mengetahui seperti apa gambaran parenting taskyang dilakukan oleh orang

tua terhadap anaknya yang mempunyai prestasi nasional Dalam penilitian ini

dipilih sekolah dasar X yang menjadi tempat anak subjek belajar adalah sekolah

swasta unggulan yang telah terakreditasi A. Sekolah menggunakan sistemfull day

school, yaitu siswa belajar di sekolah selama satu hari penuh, dari pukul 07.00

hingga pukul 15.00 WIB. Sarana dan fasilitas sekolah pun memadai. Kondisi

lingkungan sekolah yang seperti ini sangat mendukung aktivitas belajar anak di

sekolah.

METODA Partisipan

Karakteristik subjek dalam penelitian kualitatif ini adalah orang tua (ibu)

yang memiliki anak yang tercatat sebagai siswa berprestasi nasional bidang

akademik pada sekolah X pada kelas IV sampai V.

Dalam penelitian ini diambil tiga subjek (ibu) berdasarkan karakterisitik

yang dibutuhkan dalam penelitian. Alasan pengambilan subjek dengan jumlah tiga

orang adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah penelitian dengan

(5)

Pengukuran

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

pedoman wawancara mengenai parenting task pada anak usia sekolah dasar

berdasarkan teori Brook (2001).

HASIL

 Sebagian besar subjek melaksanakan tugas pola asuh sesuai dengan tahap

perkembangan usia anak mereka di masa sekolah. Tugas pola asuh

tersebut adalah memonitor dan memandu anak dari jauh selama mereka

melakukan aktivitas bersama dengan teman-temannya; berinteraksi dengan

hangat, penuh penerimaan, dan akrab ketika berada bersama mereka;

meningkatkan kemampuan anak untuk memonitor perilaku mereka sendiri

dan mengembangkan keterampilan baru; membuat lingkungan rumah

menjadi lingkungan yang mendukung anak untuk mengerjakan tugas-tugas

sekolah; menjadi pendukung anak dalam aktivitas di luar rumah, misalnya

dalam aktivitas di sekolah, tim olah raga, dan aktivitas organisasi;

memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan

keterampilan baru dan identitas diri yang positif; aktif dalam organisasi di

sekolah dan masyarakat sebagai sarana untuk menyediakan lingkungan

positif bagi anak.

 Dua subjek (pertama dan kedua) tidak menjalankan tugas pola asuh

ketujuh yaitu aktif dalam organisasi di sekolah dan masyarakat sebagai

(6)

hanya mengikuti kegiatan jika diundang dan tidak secara aktif terlibat

dalam kegiatan disekolah maupun di lingkungan rumah. Hal tersebut

disebabkan karena kedua subjek tidak suka untuk ngobrol dengan ibu-ibu

disekolah dan merasa cukup mendapatkan informasi saja tanpa terlibat.

 Dalam penelitian ini, diketahui bahwa peran ibu lebih signifikan bila

dibandingkan dengan peran ayah. Ibu melaksanakan semuaparenting task

sesuai dengan tahap perkembangan usia anak di masa kanak-kanak madya,

sedangkan menurut ibu, ayah telah menyerahkan untuk mendidik anak

kepada ibu dan ayah tidak memiliki waktu yang cukup untuk memonitor

anak.

 Ibu dapat melaksanakan semua tugas pola asuh karena profesi ibu

sepenuhnya adalah sebagai ibu rumah tangga. Setiap hari ibu ada bersama

anak, dan Ibu menjadi orang yang paling sering berinteraksi dengan anak.

Dengan demikian, ibu dapat mengurus dan memenuhi semua kebutuhan

perkembangan anak dalam aspek fisik, kognitif, dan psikososial dengan

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Berger, E.H. 1995.Parent as Partners in Educations. New Jersey: Prentice- Hall, Inc.Englewood Cliffs.

Bettelheim, Bruno. 1987. A Good Enough Parent. A Book On Child-Rearing. New York: Random House, Inc.

Brooks, Jane.B. 2001.Parenting. 3rd Ed. USA : Mayfield Publishing Company.

Brooks, Jane.B. 1999. The Process of Parenting. 5th Ed. London: Mayfield Publishing Company.

Creswell, J.W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.Yogyakarya: Pustaka Pelajar.

Christensen, L. 2011. Research Methods, design, and analysis. 11th Ed. New York: Pearson.

Fieldman, Robert. 2012.Child Development,New York: Pearson.

Flavell, J.H. 1963.The Developmental Psychology of Jean Piaget. New York: D. Van Nostrand Company.

Hoffnung, Seifert. 1997. Child and Adolescent Development. 4th Ed. Boston: Houghton Mifflin Company.

Hurlock, Elizabeth B. 1993. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. 5th Ed. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Martin, Carole A & Colbert, Karen K. 1997. Parenting A life span perspective. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

(8)

Papalia, D.E., Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldman. 2007. Human Development. 10th Ed. New York: McGraw-Hill Companies,Inc.

Santrock, John.W. 2012. Life-Span Development. 12th Ed. New York: Mc Graw Hill.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta

Steinberg, Laurence. 1999.Adolescence. 5th Ed. New York:McGraw Hill.

Taylor, Steven. J & Bogdan, Robert. 1998. Introduction to Qualitatif Research Methods. 3rd Ed. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sumber Internet:

Hapsari, Endah. 2012. Prestasi Anak Jeblok Ini Yang Perlu Dilakukan Orangtua. [Online] http://www.republika.co.id/berita/gaya- hidup/parenting/12/06/07/m58qnu-prestasi-anak-jeblok-ini-yang-perlu-dilakukan-orangtua (diakses pada 15 Juni 2014 pukul 20.05)

Lestarini, Ade. 2014. Rangking Mutu Pendidikan RI di Dunia Paling Jeblok. [online].

http://kampus.okezone.com/read/2014/05/13/373/984246/rangking-mutu-pendidikan-ri-di-dunia-paling-jeblok. (diakses pada 15 Juni 2014 pukul 20.05)

Referensi

Dokumen terkait

Masalah- masalah Penelitian ini adalah: (1) Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan koefisien regresi variabel faktor psikologis bertanda positif dan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tokoh dalam Dwilogi novel Padang Bulan dan novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata sudah

Segmen utama produk Campus Online Printing ini adalah mahasiswa aktif di perguruan tinggi yang telah bekerja sama untuk mengintegerasikan sistem kami kedalam sistem

Salah satu persembahan penting yang dilakukan umat manusia Hindu di Bali adalah Manusa Yadnya yang dilakukan untuk kesempurnaan dan kesejahteraan hidup, di mana

8 The poten sial risk factors for this study were sociodemo graphic characteristics (gender, age, education, occupation and mode of payment) and charac teristic of

Bila pertanyaan dan pernyataan digabung dalam Reported Speech maka kita menggunakan kata as (karena) sebagai penghubung pada bagian kalimat pernyataan yang dilaporkan.. Dalam hal

[r]