• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Penerapan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak untuk Periode 2010-2015 (Studi Kasus di KPP Pratama Soreang).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Penerapan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak untuk Periode 2010-2015 (Studi Kasus di KPP Pratama Soreang)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

In an effort to increase the tax, can be done through the intensification and extension of the tax. Intensification of tax as an attempt by the government to increase tax revenues and tax centers are usually applied in the form of socialization, education to the community about the new rules, and so on. While extending the tax is a policy pursued by the government in an effort to increase revenues through the center of the excavation objects - objects that are considered new taxes can increase tax revenue center.

The purpose of this study was to determine the application of the intensification and extension of the tax in an effort to increase tax revenues and the center gained much influence either partially or simultaneously. The research method uses descriptive associative approach. The research data in the form of questionnaires and tax revenue data in 2010 through 2015. Methods of data analysis using multiple regression analysis with SPSS 19.0.

Based on the results of the study, found that the tax intensification significant effect on the increase in tax revenue amounted to 74.7% center. While extending the tax had no significant effect. Then simultaneously intensifying and extending the tax effect in raising local taxes in the amount of 84.7%, the rest is influenced by other factors not examined.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam upaya peningkatan pajak, dapat dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak. Intensifikasi pajak sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak dan pajak pusat yang biasanya diaplikasikan dalam bentuk sosialisasi, penyuluhan kepada masyarakat mengenai aturan terbaru, dan sebagainya. Sedangkan ekstensifikasi pajak merupakan suatu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan penerimaan pusat melalui penggalian objek – objek pajak baru yang dianggap bisa meningkatkan penerimaan pajak pusat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak pusat dan besar pengaruh yang diperoleh baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif asosiatif. Data penelitian berupa kuesioner dan data penerimaan pajak tahun 2010 sampai 2015. Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 19.0.

Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa intensifikasi pajak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penerimaan pajak pusat sebesar 74,7 %. Sedangkan ekstensifikasi pajak tidak berpengaruh signifikan. Kemudian secara simultan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak berpengaruh dalam meningkatkan pajak daerah yaitu sebesar 84,7%, sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Dasar-dasar Perpajakan ... 8

2.1.1.1 Definisi Pajak ... 8

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Intensifikasi Pajak ... 41

2.1.3.1 Pengertian Intensifikasi Pajak ... 41

2.1.4.2 Upaya Intensifikasi Pajak ... 42

2.1.4 Ekstensifikasi Pajak ... 43

2.1.4.1 Pengertian Ekstensifikasi Pajak ... 43

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2 Kerangka Pemikiran ... 46

2.2.1 Pengaruh Intensifikasi Terhadap Penerimaan Pajak ... 46

2.2.2 Pengaruh Ekstensifikasi Terhadap Penerimaan Pajak ... 46

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 47

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 49

3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang ... 49

3.1.2 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang ... 51

3.1.3 Bidang Usaha Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang... 52

3.1.4 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang ... 52

3.1.5 Kedudukan, Tugas, Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang ... 56

3.2 Metodologi Penelitian ... 57

3.3 Operasional Variabel ... 58

3.4 Populasi dan Sampel ... 61

3.5 Metode Penelitian... 62

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 62

3.5.2 Teknik Analisis Data ... 63

3.5.2.1 Uji Normalitas ... 63

3.5.2.2 Uji Simultan ... 64

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Penerapan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Dalam Upaya

Meningkatkan Penerimaan Pajak Pusat ... 66

4.1.1 Proses Penerapan Intensifikasi Pajak Dalam Upaya Meningkatkan Penerimaan Pajak Pusat ... 66

4.1.2 Proses Penerapan Ekstensifikasi Pajak Dalam Upaya Meningkatkan Penerimaan Pajak Pusat ... 68

4.2 Pengaruh Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Dalam Upaya Meningkatkan Pajak Pusat Secara Parsial ... 75

4.3 Pengaruh Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Dalam Upaya Meningkatkan Pajak Pusat Secara Simultan ... 97

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Simpulan ... 99

(7)
(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara Tahun 2010 – 2014 Menurut

Badan Pusat Statistik ... 2

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 60

Tabel 4.1 Barang – Barang Mewah... 70

Tabel 4.2 PPh Pasal 22 yang dikenakan... 72

Tabel 4.3 Realisasi Penerimaan Pajak Pusat Tahun 2010 - 2014 ... 75

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Intensifikasi Pajak ... 76

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Ekstensifikasi Pajak... 76

Tabel 4.6 Hasil Uji Realibilitas ... 77

Tabel 4.7 Coefficients Regresi Linear Berganda ... 93

Tabel 4.8 One - Sample Kolomogrov – Smirnov Test ... 95

Tabel 4.9 Pengaruh Intensifikasi Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Pusat ... 96

Tabel 4.10 Hasil Uji F ... 97

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 20010 s.d 2014 ... 103

Lampiran B Skor Kuesioner ... 104

Lampiran C Hasil Uji Regresi ... 121

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang potensial untuk membiayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Penerimaan dari sektor pajak ini diupayakan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Penerimaan pajak yang mengalami kenaikan diharapkan dapat membayar pembelanjaan negara demi tercapainya kemakmuran rakyat. Penerimaan pajak berasal dari pemungutan yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah dengan pengenaan terhadap objek pajak (Adrianti:2012).

Kontribusi penerimaan pajak terhadap penerimaa nnegara diharapkan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Seiring dengan semakin menurunnya peranan minyak dan gas bumi terhadap negara (Munari,2005:120).

(12)

B A B I P E N D A H U L U A N 2

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 1.1Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah) Tahun 2010-2014

(sumber : www.bps.go.id)

Dari Tabel 1.1 tersebut bisa dilihat bahwa penerimaan pajak dari tahun 2010 – 2014 mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 Rp 723.307 milyar, pada tahun 2011 Rp 873.874 milyar, pada tahun 2012 Rp 980.518 milyar, pada tahun 2013 Rp 1.148.365 milyar dan pada tahun 2014 sebesar Rp 1.310.219 milyar.

Sedangkan hingga berakhirnya triwulan I 2015, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 198,226 triliun. Dari target penerimaan pajak yang ditetapkan sesuai APBN-P 2015 sebesar Rp 1.294,258 triliun, realisasi penerimaan pajak mencapai 15,32%. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2014, realisasi

Sumber Penerimaan 2010 2011 2012 2013 2014 1.Penerimaan Perpajakan 723.307 873.874 980.518 1.148.365 1.310.219

a.Pajak dalam negeri 694.392 819.752 930.862 1.099.944 1.256.304 1)PajakPenghasilan 357.045 431.122 465.070 538.760 591.621 2)Pajak Pertambahan Nilai 230.065 277.800 337.584 423.708 518.879 3)Pajak Bumi dan

268.942 331.472 351.805 349.156 350.930

a.PenerimaanSumber Daya Alam

168.825 213.823 225.844 203.730 198.088

b.Bagian Laba BUMN 30.097 28.184 30.798 36.456 37.000 c.PNPB Lainnya 59.429 69.361 73.459 85.471 91.083 d.Pendapatan BLU 10.591 20.014 21.704 23.499 24.759

(13)

B A B I P E N D A H U L U A N 3

Universitas Kristen Maranatha penerimaan pajak di tahun 2015 ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik di sektor tertentu, namun juga mengalami penurunan pertumbuhan di sektor lainnya(www.pajak.go.id)

Pencanangan Tahun 2015 sebagai Tahun Pembinaan Wajib Pajak merupakan bagian dari strategi pengamanan target penerimaan 2015 sebesar Rp 1,295 triliun yang meliputi intensifikasi dan ekstensifikasi berdasarkan data pihak ketiga, antara lain data dari PPATK, OJK, BI, BPN, Kementerian dan Lembaga. Target penerimaan tersebut cukup besar karena salah satu komponen penting untuk membiayai pembangunan adalah penerimaan pajak. Namun demikian Ditjen Pajak optimis dapat mencapai target tersebut mengingat masih adanya peluang dalam meningkatkan penerimaan pajak, diantaranya tax ratio yang masih rendah, adanya Wajib Pajak Orang Pribadi yang belum tersentuh, dan data eksternal yang akan membantu Ditjen Pajak untuk mencapai target penerimaan(www.pajak.go.id).

Dengan adanya target penerimaan pajak yang sangat tinggi, mau tidak mau Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus melakukan upaya luar biasa guna menggali setiap potensi pajak dalam perekonomian, baik itu melalui kebijakan pajak (tax policy) maupun administrasi pajak (tax administration). Aspek kebijakan pajak

mencakup pemahaman tentang siapa yang dipajaki, apa yang dipajaki, dan berapa besar pajaknya, sedangkan konsep administrasi pajak adalah pemahaman tentang bagaimana cara pemajakannya(www.pajak.go.id).

(14)

B A B I P E N D A H U L U A N 4

Universitas Kristen Maranatha Barang Mewah. Secara konseptual, penggalian potensi pajak dalam upaya mendorong penerimaan dapat ditempuh dengan meninjau kembali siapa dan apa yang dipajaki, berapa yang dipajaki dan bagaimana cara memajakinya. Mengacu kepada Undang-Undang, DJP adalah entitas yang mendapatkan mandat untuk mengelola administrasi perpajakan secara nasional (saat ini pengelolaan tax policy berada Badan Kebijakan Fiskal).

Peningkatan target penerimaan pajak yang sangat menjadi desakan akan perlunya sebuah perubahan. DJP tidak lagi dapat bekerja seperti biasa (business as usual) dan harus melakukan upaya luar biasa untuk menggali setiap potensi

penerimaan semaksimal mungkin.Penyempurnaan proses bisnis di setiap fungsi DJP menjadi sebuah kebutuhan untuk memaksimalkan kinerja DJP, oleh sebab itu program Transformasi Kelembagaan yang sudah menjadi Blue Print insiatif strategis administrasi perpajakan DJP harus dilaksanakan sesuai tahapan yang direncanakan guna mendukung upaya pengamanan penerimaan tahun 2015 (www.pajak.go.id).

(15)

B A B I P E N D A H U L U A N 5

(16)

B A B I P E N D A H U L U A N 6

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalahnya adalah:

1. Bagaimana penerapan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dalam meningkatkan penerimaan pajak pusat pada periode 2010 – 2015?

2. Berapa besar pengaruh intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dalam meningkatkan pajak pusat secara simultan ?

3. Berapa besar pengaruh intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dalam meningkatkan pajak pusat secara parsial ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian adalah:

1. Mengetahui penerapan intensifikasi dan ekstensfikasi pajak dalam meningkatkan penerimaan pajak pusat pada periode 2010 – 2015.

2. Mengetahui pengaruh intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dalam meningkatkan pajak pusat secara simultan.

(17)

B A B I P E N D A H U L U A N 7

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi Penulis, sebagai pemenuhan kewajiban bagi penulis dalam rangka memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Universitas Kristen Maranatha, serta memperluas pengetahuan dan wawasan peneliti tentang intensifikasi dan ekstensifikasi pajak.

2. Bagi Akademis, agar penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai intensifikasi dan ekstensifikasi pajak secara teori maupun praktik.

3. Peneliti Selanjutnya, membantu peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.

(18)

99 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumya, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan intensifikasi pajak dan ekstensifikasi pajak dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak pusat sudah dilakukan dengan baik oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang. Hal ini ditunjukkan oleh bobot rata – rata jawaban kuesioner mengenai intensifikasi pajak sebesar 4,06373 dan bobot rata – rata jawaban mengenai ekstensifikasi pajak adalah sebesar 4,06046. Adapun intensifikasi dan ekstensifikasi yang telah dilakukan antara lain :

a. Intensifikasi pajak : penyederhanaan proses administrasi pungutan pajak, sosialisasi serta penyuluhan kepada masyarakat mengenai peraturan terbaru, dan pengembangan sistem informasi pajak online.

b. Ekstensifikasi pajak : menggali objek pajak baru, penyesuaian tarif pajak dengan peraturan perundang – undangan.

2. Pengaruh intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dalam upaya meningkatkan pajak pusat secara parsial adalah :

(19)

B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N 100

Universitas Kristen Maranatha b. Variabel ekstensifikasi pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan penerimaan pajak pusat karena nilai signifikansi ekstensifikasi pajak = 0,947 > 0,05.

3. Pengaruh intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dalam meningkatkan pajak secara simultan adalah diperolehnya Sig. 0,023 < 0,05. Maka H0 ditolak, dengan kata lain intensifikasi dan ekstensifikasi pajak secara bersama – sama berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pajak pusat.

5.2 Saran

Berikut beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan kesimpulan penelitian :

1. Bagi Kantor PelayananPajak

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukkan dan berguna bagi KPP untuk meningkatkan penerimaan dan pelayanan.

2. Bagi penulis selanjutnya

(20)

101 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Barkah, Dendi (2014). Pengaruh Ekstensifikasi dan Intensifikasi Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Penelitian Pada Kantor Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab.Karawang).

Fakultas Ekonomi/Program Studi Akuntansi. Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Hifni, Novita. 2015. Layanan SPT di Mana – Mana. Pajak. Volume XIV. Halaman 87.

Hanjarwadi, Waluyo. 2015. Satgas Faktur Fiktif Seberapa Efektif. Pajak. Volume XIV. Halaman 8.

Hanjarwadi, Waluyo. 2015. Sosialisasi bukan Intimidasi. Pajak. Volume XIV. Halaman 49.

http://dudiwahyudi.com/ diakses tanggal 5 Mei 2015

http://infodantips2.blogspot.com/ diakses tanggal 7 Mei 2015

http://nasikhudinisme.com/tag/penyempurnaan-pp-46-tahun-2013/ diakses tanggal

29 Mei 2015

http://www.paserkab.go.id/ diakses tanggal 7 Mei 2015

Jogiyanto.(2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman Pengalaman.BPFE. Yogyakarta.

Mardiasmo (2011). Perpajakan. Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

(21)

102 Universitas Kristen Maranatha Rahmi, Ade. (2013). Pengaruh Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Terhadap

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Guna Mewujudkan Kemandirian

Keuangan Daerah. Fakultas Ekonomi/Program Studi Akuntansi. Universitas

Negeri, Padang.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta.

Sari, Diana. (2013). Konsep Dasar Perpajakan. Refika Aditama. Bandung.

Sunjoyo, Rony. S, Verani. C, Nonie. M, dan Albert. K. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 16.0). Alfabeta. Bandung.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi dan Intensifikasi Pajak Direktur Jenderal Pajak.

Tansir, Gabriella. (2014). Pengaruh Penerapan Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Pajak Dalam Upaya Meningkatkan Penghasilan Pajak Daerah Kota

Bandung. Skripsi Universitas Maranatha, Bandung.

Tim Dosen Statistika I (2010). Modul Statistika I. Modul Statistika I, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Gambar

Tabel 1.1Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah) Tahun 2010-2014

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan grafik di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan tentang sifat-sifat fungsi eksponen, yaitu.. Daerah hasilnya ( R f ) adalah himpunan seluruh bilangan

perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengangkatan Tenaga Honorer kategori 2 menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil, maka apabila Penggugat dihukum karena melanggar

Untuk mengakuratkan hasil dari penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah. Masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini, dibatasi pada hubungan antara Kecerdasan Emosi

Sesuai dengan penjelasan di atas diperoleh bahwa faktor-faktor risiko utama manajemen komunikasi pada proses pengadaan di proyek EPC adalah laporan tidak memberikan

Nilai (value) manfaat yang dirasakan dari suatu harga yang berdampak pada tingkat kepuasan yang ada, indikator ini juga sangat berpengaruh bagi konsumen saat berbelanja di

Uluran -OH belum terlihat pada hasil spektra IR untuk PVC terfotodegradasi baik tanpa maupun dengan aditif benzophenon. Hal tersebut karena peroksida yang terikat pada rantai PVC

Selanjutnya, hasil uji-t juga mengkonfirmasi bahwa pengaruh kemudahan penggunaan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking , dimana nilai t hitung sebesar 2,611

Fariza Khalid, Md Yusoff Daud, Mohd Khalid Mohamad Nasir , 2016 , Proceedings International Conference on Education and Regional Development 2016 (ICERD 2016) ,