• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi terhadap Kinerja pada PT. Indo Deha Pratama Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi terhadap Kinerja pada PT. Indo Deha Pratama Bandung."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan dan strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan dengan cara restrukturisasi.

Melalui penelitian ini, peneliti mencoba meneliti tentang “Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Dan Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinerja Pada PT. Indo Deha Pratama Bandung” sebagai objek penelitian yang berjummlah 38 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dan purposive sampling.

Adapun hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap kinerja perusahaan pada PT. Indo Deha Pratama Bandung yaitu 85,5%, yang diuji menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian dilakukan dengan SPSS versi 17.0.

Usaha untuk meningkatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan dengan mengembangkan strategi inovasi dalam mengembangkan produk dan atau jasa yang berbeda dengan pesaing PT. Indo Deha Pratama Bandung, diawali dengan memperbaiki kualitas SDM terlebih dahulu agar SDM menjadi lebih inovatif. Mengembangkan profil karyawan yang memiliki kreativitas tinggi, fokus jangka panjang, perilaku kerjasama dan saling ketergantungan, fokus pada kualitas dan kuantitas, keseimbangan antara proses dan hasil, berani mengahadapi resiko, dan memiliki toleransi tinggi ambiguitas dan ketidakpastian.

(2)

ABSTRACT

Company as one of the forms of organization in general has a specific goal to be achieved in an effort to meet the interests of its members. Success in achieving the company's goals is an achievement of management. Performance appraisal or performance of a company is measured because it can be used as a basis for decision making both internal and external parties. It is very important that resources are used optimally in the face of environmental change and strategies to improve and maximize the performance of the company by way of restructuring. Through this study, researchers tried researching on "The Effect of Management Control Systems and Organizational Learning on Performance At PT. Deha Indo Pratama Bandung "as the research object has 38 respondents. The sampling technique used in this study is a non-probability sampling and purposive sampling. Efforts to increase the competitive advantage can be done by developing strategies and innovation in developing products or services that are different from competitors PT. Deha Indo Pratama Bandung, starting with improving the quality of human resources in advance in order to become more innovative HR. Develop a profile of employees who have high creativity, a long-term focus, the behavior of cooperation and interdependence, focusing on the quality and quantity, the balance between process and outcome, bold facing risks, and have a high tolerance of ambiguity and uncertainty.

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 11

1.3 Tujuan Penelitian ... 12

1.4 Manfaat Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 14

2.1.1 Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) ... 14

2.1.1.1 Definisi Sistem Pengendalian Manajemen ... 14

2.1.1.2 Tujuan Sistem Pengendalian Manajemen ... 15

2.1.1.3 Komponen Sistem Pengendalian Manajemen ... 17

(4)

2.1.2.2 Indikator Pembelajaran Organisasi ... 23

2.1.2.3 Proses Pembelajaran... 24

2.1.3 Kinerja Perusahaan... 25

2.1.3.1 Definisi Kinerja Perusahaan ... 25

2.1.3.2 Tujuan Pengukuran Kinerja Perusahaan ... 26

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan... 26

2.1.2.4 Dimensi Pengukuran Kinerja ... 28

2.2 Kerangka Pemikiran ... 34

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 40

3.2 Jenis Penelitian ... 40

3.3 Populasi ... 41

3.4 Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel ... 42

3.5 Operasionalisasi Variabel... 42

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.7 Uji Pendahuluan ... 46

3.7.1 Uji Validitas ... 46

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 47

3.8 Teknik Analisis Data ... 48

(5)

3.8.2 Koefisien Korelasi ... 48

3.8.3 Koefisien Determinasi ... 49

3.9 Kriteria Pengujian Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteritik Responden ... 52

4.1.1 Jenis Kelamin ... 52

4.1.2 Usia ... 53

4.1.3 Lama Bekerja ... 54

4.2 Sistem Pengendalian Manajemen, Pembelajaran Organisasi dan Kinerja Perusahaan... 54

4.2.1 Sistem Pengendalian Manajemen ... 54

4.2.2 Pembelajaran Organisasi ... 65

4.2.3 Kinerja Perusahaan... 70

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 83

4.3.1 Uji Validitas ... 83

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 85

4.4 Uji Hipotesis dan Pembahasan ... 85

4.4.1 Uji Hipotesis... 85

4.4.2 Uji Regresi ... 86

4.4.3 Analisis ... 87

(6)

5.1 Kesimpulan ... 89

5.2 Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel I. Operasionalisasi Variabel... 44

Tabel II. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 49

Tabel III. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

Tabel IV. Data Responden Berdasarkan Usia ... 53

Tabel V. Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 54

Tabel VI. Pernyataan responden tentang departemen atau divisi dalam perusahaan memahami dengan baik wewenang dan tanggung jawabnya... 54

Tabel VII. Pernyataan responden tentang penerapan job description yang jelas berdasarkan wewenang dan tanggung jawab setiap posisi dalam perusahaan ... 55

Tabel VIII. Jejaring informasi tidak terbatas untuk melayani kepentingan intern, namun juga dapat digunakan untuk membangun quality relationship dengan para pemasok, mitra bisnis, dan customer... 56

Tabel IX. Pusat informasi dapat diakses oleh seluruh karyawan ... 56

(8)

Tabel XI. Perusahaan mendesain sistem penghargaan agar karyawan

menghasilkan kinerja yang sejalan dengan kinerja yang

diharapkan oleh organisasi ... 58

Tabel XII. Setiap manajer berwenang untuk menentukan program ... 58

Tabel XIII. Program yang disusun dikonsultasikan kepada atasan yang

berkewenangan ... 59

Tabel XIV. Dalam pengelolaan sumber daya yang di perusahaan selalu

menggunakan prinsip efisiensi dan keefektifan ... 59

Tabel XV. Perusahaan membuat perencanaan dengan penyusunan

anggaran ... 60

Tabel XVI. Anggaran ditelaah oleh atasan yang berwenang ... 60

Tabel XVII. Penyusunan program dan anggaran yang telah ditetapkan

dijadikan alat untuk menilai kinerja manajer dan

memotivasi manajer ... 61

Tabel XVIII. Adanya insentif atau bonus khusus yang diberikan kepada

manajer yang berprestasi ... 61

Tabel XIX. Laporan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

manajer ... 62

Tabel XX. Manajemen dan karyawan melaksanakan rencana yang

tercantum dalam anggaran ke dalam kegiatan nyata... 62

Tabel XXI. Penjabaran inisiatif strategik yang dipilih untuk

mewujudkan sasaran strategik... 63

(9)

Tabel XXIII. Setiap penyimpangan riil biaya terhadap anggaran

merupakan tanggung jawab manajer ... 64

Tabel XXIV. Pernyataan responden tentang perusahaan memberi

kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti Diklat ... 65

Tabel XXV. Pernyataan responden tentang perusahaan memberi bantuan

dana kepada karyawan untuk mengikuti Diklat ... 65

Tabel XXVI. Pernyataan responden tentang perusahaan memberi

kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan

pengetahuan tentang cara bekerja ... 66

Tabel XXVII. Pernyataan responden tentang tingkat kemampuan

karyawan mencapai target yang ditetapkan sudah baik ... 66

Tabel XXVIII. Pernyataan responden tentang kemampuan karyawan untuk

mengembangkan diri dalam pengetahuan, wawasan dan

teknologi sudah baik ... 67

Tabel XXIX. Pernyataan responden tentang tingginya motivasi karyawan

untuk melakukan pendidikan dan pelatihan ... 67

Tabel XXX. Pernyataan responden tentang tingginya motivasi karyawan

untuk senantiasa memperbaharui metode kerja ... 68

Tabel XXXI. Pernyataan responden tentang adanya sosialisasi visi

organisasi kepada semua anggota organisasi ... 68

Tabel XXXII. Pernyataan responden tentang adanya kesesuaian tujuan

(10)

Tabel XXXIII. Pernyataan responden tentang toleransi yang baik atas

perbedaan pendapat di perusahaan ... 69

Tabel XXXIV. Pernyataan responden tentang terjalinya komunikasi yang

baik antara bawahan dengan pimpinan ... 70

Tabel XXXV. Perusahaan menghasilkan produk-produk dengan prospek

yang cukup baik ... 70

Tabel XXXVI. Perusahaan memiliki produk dan jasa yang secara

signifikan mempunyai potensi pertumbuhan terbaik ... 71

Tabel XXXVII. Perusahaan berusaha mempertahankan pangsa pasar yang

ada dan mengembangkannya ... 71

Tabel XXXVIII. Perusahaan melakukan investasi dan reinvestasi dengan

mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik ... 72

Tabel XXXIX. Produk-produk yang dihasilkan perusahaan sudah

mencapai titik jenuh ... 72

Tabel XL. Perusahaan benar-benar menuai hasil investasi ditahap

sebelumnya ... 73

Tabel XLI. Perusahaan menghasilkan produk yang manfaatnya sesuai

keinginan pelanggan... 73

Tabel XLII. Produk yang dihasilkan memiliki daya kesesuaian dengan

standar permintaan pelanggan ... 74

Tabel XLIII. Daya tarik produk bagi pelanggan yang tercipta karena

proses komunikasi pemasaran ... 74

(11)

Tabel XLV. Ketersediaan dan kecepatan proses pemenuhan kebutuhan

pelanggan ... 75

Tabel XLVI. Terjalinnya hubungan yang harmonis dengan semua

pelanggan ... 76

Tabel XLVII. Perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan

pelanggan dengan cara merumuskan cara untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan ... 76

Tabel XLVIII. Perusahaan selalu mengembangkan banyak produk baru ... 77

Tabel XLIX. Efisiensi dan konsistensi perusahaan dalam penyampaian

produk atau jasa kepada pelanggan ... 77

Tabel L. Ketepatan waktu dalam penyampaian produk atau jasa

kepada pelanggan ... 78

Tabel LI. Perusahaan memberikan garansi dan kegiatan perbaikan

setiap produk/jasa ... 79

Tabel LII. Perusahaan memberikan perawatan dan pengembalian

produk/jasa ... 79

Tabel LIII. Karyawan dituntut untuk menjadi efektif dalam persaingan

yang ada ... 80

Tabel LIV. Motivasi dan keahlian karyawan sangat diperlukan untuk

meraih target yang yang telah ditetapkan... 80

Tabel LV. Adanya akses informasi yang baik tidak akan memberikan

(12)

Tabel LVI. Setiap karyawan harus bertindak dalam lingkup

ketertarikan yang mendalam terhadap organisasi ... 81

Tabel LVII. Pekerja telah bekerja dalam jangka yang lama dan loyal sehingga membawa nilai perusahaan ... 82

Tabel LVIII. Tingkat produktivitas karyawan sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan ... 82

Tabel LIX. Hasil Penghitungan Validitas ... 83

Tabel LX. Hasil Penghitungan Reliabilitas ... 84

Tabel LXI. Uji Regresi Sistem Pengendalian Manajemen ... 86

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan

tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi

manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun

eksternal. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal

dalam menghadapi perubahan lingkungan dan strategi untuk memperbaiki dan

memaksimalkan kinerja perusahaan dengan cara restrukturisasi. Kinerja

perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam

periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja

perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan

kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran.

PT. Indo Deha Pratama Bandung bergerak dalam distributor obat kimia

tekstile dan mesin-mesin tekstile, yang ada pada PT. Indo Deha Pratama antara

lain yaitu sistem penganggaran yang bersifat top down dan menganggap semua

karyawan mampu untuk mencapainya serta kurangnya penambahan pelatihan

non formal untuk meningkatkan wawasan, kecedasan dan karakter karyawan

(15)

Bab I Pendahuluan 2

Permasalahan yang muncul dalam dunia usaha saat ini terkait dengan

penerapan sistem pengendalian manajemen adalah upaya peningkatan sistem

pengendalian manajemen yang tidak berjalan secara otomatis. Dimana sistem

pengendalian manajemen memerlukan beberapa faktor pendukung terutama dari

lingkungan internal perusahaan, yaitu karyawan sebagai eksekutor dan basis

modal untuk menciptakan kinerja yang optimal, sehingga pengetahuan yang

dimiliki karyawan adalah salah satu faktor penentu keberhasilan organisasi.

Sistem Pengendalian Manajemen menurut Mulyadi (2007) adalah suatu

sistem yang digunakan untuk merencanakan sasaran masa depan yang hendak

dicapai oleh organisasi, merencanakan kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut,

serta mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana yang telah

ditetapkan. Mulyadi (2007) mengungkapkan bahwa sistem pengendalian

manjemen terdiri atas dua komponen yaitu struktur sistem dan proses sistem.

Dimana struktur sistem terdiri atas stuktur organisasi, jejaring informasi, dan

sistem penghargaan. Sedangkan Proses sistem terdiri atas enam tahap yaitu

perumusan strategi, perencanaan strategi, penyusunan program, penyusunan

anggaran, pengimplementasian, dan pemantauan.

Pengertian kinerja perusahaan menurut Surjadi (2009) merupakan sesuatu

yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu

pada standar dan totalitas hasil kerja yang dicapai suatu perusahaan tercapainya

tujuan, kinerja suatu perusahaan itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana

(16)

Bab I Pendahuluan 3

dalam Kaplan dan Norton (1992) memperkenalkan balanced scorecard sebagai

konsep baru pengukuran kinerja dengan empat pilar utama yaitu; finansial,

konsumen, internal proses dan inovasi. Dimensi Perspektif keuangan dengan

indikator Aspek Pengukuran Likuiditas Perusahaan, Aspek Pengukuran

Rentabilitas Perusahaan, dan Aspek Pengukuran Solvabilitas Perusahaan. Dimensi

Perspektif pelanggan dengan indikator Pangsa Pasar, Retensi Pelanggan, Akuisisi

Pelanggan, dan Kepuasan dan Profitabilitas Pelanggan. Dimensi Perspektif proses

bisnis internal dengan indikator Proses Inovasi, Proses Operasi, dan Proses

Penyampaian Produk atau Jasa pada Pelanggan. Dimensi Perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan dengan indikator Partisipasi Karyawan, Kemampuan Sistem

Informasi, dan Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan.

Sedangkan menurut Munawar Muclish (2009) yang dikutip dari Gietzman

(1996), Hopwod (1996) dan Tomkins (2001) berpendapat bahwa sistem

pengendalian manajemen sangat berperan dalam kinerja perusahaan.

Nymark (2008) menyatakan bahwa: “Pembelajaran organisasi adalah

proses untuk meningkatkan suatu tindakan melalui pemahaman dan pengetahuan

yang lebih baik, lebih jauh organisasi dipandang sedang belajar saat organisasi

berusaha mengkodefikasi kejadian- kejadian lampau kedalam rutinitas yang

menjadi arahan perilaku dan pembelajaran organisasi terjadi melalui berbagai

sudut pandang, pengetahuan dan model mental yang dibangun berdasarkan

pengetahuan dan pengalaman terdahulu”.

Salah satu manfaat dari pembelajaran organisasi adalah untuk

(17)

Bab I Pendahuluan 4

berpengaruh negatif terhadap probabilitas terjadinya pengulangan kesalahan dan

berpengaruh positif terhadap kinerja para karyawan.

Organisasi yang bersedia untuk melakukan eksperimen dan mampu belajar

dari pengalaman-pengalamannya akan lebih sukses dibandingkan dengan

organisasi yang tidak melakukannya (Wheelen and Hunger, 2002). Sejalan

dengan yang diungkapkan Marquardt (2006) dimana semakin muncul kesadaran

bahwa perusahaan harus dapat meningkatkan kapasitas pembelajarannya jika

ingin meraih kinerja yang optimal dalam lingkungan dengan perubahan teknologi,

sosial, ekologi, dan persaingan yang sangat cepat. Demikian pula yang dinyatakan

oleh Luthans (2008) bahwa agar sukses dan memperoleh keunggulan bersaing,

organisasi sekarang dan yang akan datang harus menjadi organisasi yang belajar.

Sebuah organisasi yang beroperasi dengan pembelajaran organisasi akan

berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. Lei et al. (2009) menjelaskan pentingnya pembelajaran organisasi untuk memperoleh keunggulan bersaing.

Berdasarkan penelitian DeGeus tentang 27 perusahaan yang telah berdiri dalam

jangka waktu lama, diketahui bahwa perusahaan-perusahaan tersebut dapat

berumur panjang karena memiliki sensitifitas pada lingkungan, organisasi yang

padu dan identitas yang kuat, toleransi pada cara-cara baru, serta manajemen

keuangan yang konservatif (Fulmer et al., 2008).

Melihat tingkat kepentingan sistem pengendalian manajemen dan

pembelajaran organisasi pada perusahaan, serta adanya kesenjangan penelitian

(18)

Bab I Pendahuluan 5

perlu dilakukan yang bertujuan menutupi celah kesenjangan tersebut dengan

harapan mampu untuk mengembangkan area riset dan praktek dalam sistem

pengendalian manajemen perusahaan tentang konsekuensi dari sistem

pengendalian manajemen.

Sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi sangat

berperan terhadap kinerja karyawan terhadap pencapaian tujuan dari perusahaan.

Dimana kinerja diartikan sebagai gambaran mengenai sejauh mana

keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan

fungsi pokoknya dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

perusahaan.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka penelitian ini akan mengevaluasi

pengaruh sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap

kinerja perusahaan yang akan ditulis kedalam skripsi dengan judul Pengaruh

Sistem Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi Terhadap

Kinerja pada PT. Indo Deha Pratama Bandung.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan gambaran yang telah diungkapkan pada latar belakang, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap kinerja

PT. Indo Deha Pratama Bandung?

2. Apakah pembelajaran organisasi berpengaruh terhadap kinerja PT. Indo Deha

(19)

Bab I Pendahuluan 6

3. Apakah sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi

berpengaruh terhadap kinerja pada PT. Indo Deha Pratama Bandung?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap

kinerja pada PT. Indo Deha Pratama Bandung.

2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kinerja pada

PT. Indo Deha Pratama Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian manajemen dan

pembelajaran organisasi terhadap kinerja PT. Indo Deha Pratama Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi penulis

Menambah pengetahuan penulis mengenai pengaruh sistem pengendalian

manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap kinerja pada PT. Indo

Deha Pratama Bandung

2. Bagi pihak perusahaan

Sebagai bahan masukan untuk menganalisis pengaruh sistem pengendalian

manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap kinerja PT. Indo Deha

(20)

Bab I Pendahuluan 7

3. Bagi Akademis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu mengenai

pengaruh sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai pengaruh

sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap kinerja

pada PT. Indo Deha Pratama Bandung, peneliti dapat mengambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hail data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa Sistem

Pengendalian Manajemen pada PT. Indo Deha Pratama Bandung sudah

berjalan cukup baik.

2. Berdasarkan hail data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa

pembelajaran organisasi pada PT. Indo Deha Pratama Bandung sudah berjalan

cukup baik.

3. Berdasarkan hail data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa kinerja

pada PT. Indo Deha Pratama Bandung sudah berjalan cukup baik.

4. Besar pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan pembelajaran organisasi

terhadap kinerja perusahaan pada PT. Indo Deha Pratama Bandung yaitu

85,5%, sedangkan sisanya sebesar 14,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

(22)

Bab V Kesimpulan dan Saran 84

5.2Saran

1. Mengubah keahlian berpikir dengan belajar secara terus menerus dan

konsisten. Kedisplinan karyawan untuk belajar dalam mengembangkan diri

dengan didorong oleh para manager lini yang berkomitmen tinggi.

2. Dengan lebih selektifnya manajemen dalam melakukan training akibat

mengutamakan insvestasi infrastruktur bukan berarti para karyawan tidak

dapat meningkatkan pembelajaran. Sarana peningkatan untuk pembelajaran

karyawan yang telah disediakan oleh perusahaan salah satu contohnya adalah

sarana belajar melalui e-learning belum optimal digunakan. Optimalisasi

sarana e-learning dapat dilakukan oleh komitment para manager lini dalam

mewajibkan karyawan untuk mengikuti training melalui e-learning minimal

satu bulan sekali sesuai dengan job discription karyawan.

3. Peningkatan sarana e-learning baik dalam content, tampilan dan jaringan perlu

mendapat perhatian. Dengan konten dan tampilan yang menarik serta mudah

di akses membuat peluang yang tinggi kepada karyawan dapat meningkatan

kualitas penguasaan pribadi.

4. Usaha meningkatkan modal manusia dengan meningkatkan komitmen dalam

kemampuannya bersaing dimasa yang akan datang. Dengan komitmen yang

tinggi. Dengan komitmen yang tinggi maka karyawan akan lebih

meningkatkan kemampuananya dalam mengkombinasikan pengetahuan yang

dimiliki baik dari pendidikan dan pelatihan. Misalnya berinteraksi secara

positif dengan anggota komunitasnya bisnis serta berwawasan global, lebih

(23)

Bab V Kesimpulan dan Saran 85

5. Usaha untuk meningkatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan dengan

mengembangkan strategi inovasi dalam mengembangkan produk dan atau jasa

yang berbeda dengan pesaing PT. Indo Deha Pratama Bandung, diawali

dengan memperbaiki kualitas SDM terlebih dahulu agar SDM menjadi lebih

inovatif. Mengembangkan profil karyawan yang memiliki kreativitas tinggi,

fokus jangka panjang, perilaku kerjasama dan saling ketergantungan, fokus

pada kualitas dan kuantitas, keseimbangan antara proses dan hasil, berani

mengahadapi resiko, dan memiliki toleransi tinggi ambiguitas dan

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony dan Govindarajan. 2001. Management Control System, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Anthony dan Govindarajan. 2006. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Anthony dan Govindarajan. 2008. Sistem Pengendalian Manajemen Jilid 1.Jakarta: Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Blocher et al. 2001. Manajemen Biaya Buku 1. Terjemahan oleh Susty Ambarriani. Jakarta : Salemba Empat.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. (Edisi Kedua), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hanafi, M. 2003. Analisis Laporan keuangan, Penerbit UPP AMK. YKPN, Yogyakarta.

Horngren, Harrison dan Bamber. 2006. Akuntansi Alih bahasa: Barlian Muhammad. Edisi keenam Jakarta, Indeks.

Kaplan, Robert S. dan Norton, David P. 2000. Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Erlangga, Jakarta.

Mulyadi. 2007. Sistem Akuntansi, Jakarta :Selemba Empat.

Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.

Pabundu, Tika. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja. Perusahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jilid 1. Edisi 4. Salemba Empat, Jakarta.

Singarimbun dan Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei, Cetakan. Kedelapanbelas, Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta.

(25)

Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi. Universitas Sumatra. Utara. Medan.

Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Kelima, Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung, ALFABETA.

Sukarno, Edy. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor: Ghalia.

Sumarsan, Thomas. 2010. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Indeks.

Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Jakarta: Refika Aditama.

Suwignyo, Patdono. 2000. Sistem Pengukuran Kinerja: Sejarah Perkembangan dan Agenda Penelitian ke depan, Proceeding Seminar Nasional Performance Management, Jakarta.

Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja, Penerbit PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Gambar

Tabel LVI.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah kedua dalam tahap menentukan reorder point adalah menghitung tingkat kebutuhan perhari, dengan ketentuan perusahaan bahwa hari kerja ditentukan selama 364

Dari Model SIR penyebaran HBV mempunyai dua titik kesetimbangan yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemik virus, titik kesetimbangan bebas

Tingginya kebutuhan ruang aktifitas di Kota Makassar serta adanya kompetisi dalam pemanfaatan lahan mengakibatkan naiknya nilai ekonomis untuk lahan-lahan yang

Sistem sub struktur yang akan digunakan nantinya pada bangunan Batik Center ini adalah pondasi tiang pancang, sedangkan untuk up struktur atau bagian atap akan

(1) In the first grade and second grade of junior high school, the teacher uses Audio-Lingual Method as the strategy because they class almost has same characteristics. In the

Masyarakat yang kurang mampu akan dapat menikmati manfaat anggaran negara yang lebih besar jika subsidi BBM berkurang.. Sebab, masyarakat yang kurang mampu bukan konsumen Premium

(3) Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat kerja, ruangan-ruangan atau lapangan-lapangan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan atau kesehatan yang bekerja