• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Gaya Belajar Visual Teks, Visual Gambar, Auditori, dan Kinestetik terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Gaya Belajar Visual Teks, Visual Gambar, Auditori, dan Kinestetik terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERBANDINGAN GAYA BELAJAR VISUAL TEKS, VISUAL GAMBAR, AUDITORI, DAN KINESTETIK TERHADAP PENINGKATAN MEMORI

JANGKA PENDEK

Hany Anneke, 2015

Pembimbing 1 : Ellya Rosa Delima, dr.,M.Kes

Pembimbing 2 : Dr. Iwan Budiman, dr.,MS.,MM.,M.Kes.,AIF

Latar belakang Gaya belajar adalah kebiasaan tiap individu dalam mengartikan dan memproses informasi saat belajar. Terdapat macam-macam gaya belajar, yaitu visual, auditori, dan kinestetik (VAK). Penting bagi tiap-tiap individu untuk mengetahui gaya belajar mana yang mereka miliki. Dalam kehidupan sehari-hari yang sering digunakan adalah gaya belajar visual teks.

Tujuan Ingin mengetahui apakah gaya belajar visual teks lebih baik daripada visual gambar, auditori, dan kinestetik.

Metode Penelitian dilakukan terhadap 25 mahasiswi FK-UKM yang berumur 19-22 tahun. Memori jangka pendek diukur dengan menghitung jumlah skor yang didapatkan dari hasil tes dengan 3 gaya belajar, yaitu visual, auditori, dan kinestetik.

Analisis data Menggunakan metode analisis varians (ANAVA) satu arah dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Fisher’s LSD dengan α=5%.

Hasil Uji ANAVA satu arah terhadap 4 pasang rerata di atas adalah berbeda sangat nyata (p<0,01). Uji beda rata-rata Fisher’s LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara gaya belajar visual teks dengan kinestetik. Sedangkan perbandingan metode visual teks dengan visual gambar dan auditori menunjukkan hasil yang tidak signifikan (p>0,05).

Kesimpulan Gaya belajar visual teks tidak lebih baik daripada visual gambar, tidak berbeda dengan auditori, dan lebih baik daripada kinestetik dalam meningkatkan memori jangka pendek.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

COMPARISON AMONG LEARNING STYLES OF VISUAL TEXT, VISUAL IMAGE, AUDITORY AND KINESTHETIC TO SHORT-TERM MEMORY

ENHANCEMENT

Hany Anneke, 2015.

Tutor1st : Ellya Rosa Delima, dr.,M.Kes

Tutor 2nd : Dr. Iwan Budiman, dr.,MS.,MM.,M.Kes.,AIF

Introduction Learning method is individual habit in interpretating and processing information while learning activity is performed. There are various styles in learning, that are visual, auditory, and kinaesthetic (VAK). It is essential for each individuals to know which learning styles they have to apply. Learning method of visual text is used the most in daily life.

Goal To determine whether learning style of visual text was more efficient than visual image, auditory, and kinesthetic ones.

Method Research was conducted to 25 female students of FK-UKM aged 19 to 22 years old. Short-term memory was measured by calculating total score obtained from test result with 3 learning styles; visual, audio, and kinaesthetic.

Data Analysis This research employed one-way analysis of variance (ANOVA) continued with least significance difference (LSD) test with α=5%.

Result The one-way ANOVA of 4 pairs of the aforementioned mean was significantly different (p<0.01). Fisher’s LSD test showed significant difference between learning styles of visual visual image (p<0.01) and visual text-kinesthetic (p<0.05). On the other hand, comparison between learning styles of visual text and audiotory showed less significant result (p>0.05).

Conclusion Learning style of visual text was no better than visual image, not significantly different than auditory, and more efficient than kinesthetic one in enhancing short-term memory.

(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Belajar ... 6

2.1.1 Macam-Macam Gaya Belajar ... 6

2.1.1.1 Visual ... 6

(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.3 Kinestetik ... 8

2.1.2Hemisfer Serebrum Memiliki Beberapa Derajat Spesialisasi ... 8

2.1.3Lateralisasi Otak ... 9

2.2.3 Perbandingan Memori Jangka Pendek dan Jangka Panjang ... 13

2.2.4Memori Jangka Pendek dan Memori Jangka Panjang Melibatkan Mekanisme Molekuler yang Berbeda... 14

2.2.5 Memori Jangka-Pendek Melibatkan Perubahan Transien pada Aktivitas Sinaps ... 15

2.2.5.1 Mekanisme Habituasi ... 15

2.2.5.2 Mekanisme Sensitisasi ... 16

2.2.6 Memori Jangka Pendek ... 17

2.2.6.1 Memori Segera (Immediate Memory) ... 17

2.2.6.2 Memori Kerja (Working Memory) ... 18

2.2.7 Register Sensoris ... 18

2.3 Anatomi Otak yang Berhubungan dengan Memori ... 19

2.3.1 Sistem Limbik ... 19

2.3.7 Daerah Asosiasi Korteks Berperan dalam Banyak Fungsi Luhur ... 22

(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.4.1 Jaras Pendengaran ... 23

2.4.2 Jaras Penglihatan ... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Bahan dan Alat ... 26

3.2 Subjek Penelitian ... 26

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 26

3.4 Metode Penelitian... 26

3.4.1 Desain Penelitian ... 26

3.4.2 Data yang Diukur ... 27

3.4.3 Analisis Data ... 27

3.4.4 Variabel Penelitian ... 27

3.4.4.1Definisi Konsepsional Variabel ... 27

3.4.4.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 27

3.4.5 Ukuran Sampel ... 28

3.5 Prosedur kerja... 28

3.5.1 Persiapan Sebelum Tes ... 28

3.5.2 Persiapan pada Hari Tes ... 28

3.5.3 Prosedur Penelitian... 28

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 30

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ... 31

4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian... 31

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

5.1 Simpulan ... 36

5.2 Saran ... 36

(6)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Memori Jangka-Pendek dan Jangka-Panjang ... 13

Tabel 4.1 Deskriptif ... 31

Tabel 4.2 Uji ANAVA Satu Arah ... 31

(7)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Pemrosesan Informasi ... 4

Gambar 2.2 Mekanisme Habituasi dan Sensitasi ... 17

Gambar 2.3 Sistem Limbik ... 20

Gambar 2.5 Proses Transduksi Suara... 23

(8)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Tes Daya Memori ... 38 Lampiran 2 Analisis Statistik ... 41 Lampiran 3 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 43 Lampiran 4 Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian (Informed Consent) ... 44

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Memori adalah proses menyimpan pengetahuan tersebut, untuk kepentingan masa mendatang. Memori memungkinkan setiap individu belajar dari pengalaman terdahulu dan menggunakan kemampuan memprediksi, untuk memutuskan bagaimana mereka akan merespons kejadian-kejadian di masa depan (Sousa, 2012).

Gaya belajar adalah kebiasaan tiap individu dalam mengartikan dan memroses informasi saat belajar. Gaya belajar merupakan karakteristik kognitif, afektif, sosial, dan kebiasaan psikososial yang berfungsi sebagai indikator bagaimana seorang pelajar mengartikan, berinteraksi, dan berespon terhadap lingkungan belajar (Gilakjani AP, 2012).

Terdapat macam-macam gaya belajar, yaitu visual, auditori, dan kinestetik (VAK) (Gilakjani AP, 2012). Sebagian orang memiliki kecenderungan belajar dengan cara melihat. Orang ini disebut pembelajar visual. Sebagian lainnya mungkin menggunakan pendengaran sebagai kecenderungan indera dan orang ini disebut pembelajar auditori. Ada juga orang yang memiliki kecenderungan menggunakan sentuhan dan gerakan seluruh badan dalam pembelajarannya, dan orang seperti ini disebut pembelajar kinestetik/taktil. Kecenderungan sensoris ini adalah komponen penting dari profil belajar individu (Sousa,2012).

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha

informasi. Diharapkan para pengajar dapat menerapkan ketiga gaya belajar ini saat proses belajar mengajar (Gilakjani AP, 2012).

1.2Identifikasi Masalah

1. Apakah gaya belajar visual teks lebih baik daripada visual gambar terhadap peningkatan memori jangka pendek.

2. Apakah gaya belajar visual teks lebih baik daripada auditori terhadap peningkatan memori jangka pendek.

3. Apakah gaya belajar visual teks lebih baik daripada kinestetik terhadap peningkatan memori jangka pendek.

1.3Tujuan

1. Ingin mengetahui apakah gaya belajar visual teks lebih baik daripada visual gambar terhadap peningkatan memori jangka pendek.

2. Ingin mengetahui apakah gaya belajar visual teks lebih baik daripada auditori terhadap peningkatan memori jangka pendek.

3. Ingin mengetahui apakah gaya belajar visual teks lebih baik daripada kinestetik terhadap peningkatan memori jangka pendek.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat akademis

1. Memberi pengetahuan mengenai gaya belajar visual teks lebih baik daripada visual gambar terhadap peningkatan memori jangka pendek. 2. Memberi pengetahuan mengenai gaya belajar visual teks lebih baik

daripada auditori terhadap peningkatan memori jangka pendek.

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.4.2 Manfaat praktis

1. Memberi pengetahuan mengenai gaya belajar visual teks lebih baik daripada visual gambar dalam proses belajar mengajar.

2. Memberi pengetahuan mengenai gaya belajar visual teks lebih baik daripada auditori dalam proses belajar mengajar.

3. Memberi pengetahuan mengenai gaya belajar visual teks lebih baik daripada kinestetik dalam proses belajar mengajar.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Informasi yang masuk pada awalnya diproses pertama kali di hipotalamus, area peralihan sentral dari otak. Secara simultan, diarahkan ke area spesifik lain untuk pengolahan. Informasi visual diarahkan ke lobus oksipital, bahasa ke lobus temporal. Lobus frontal menahan banyak data baru itu dalam memori jangka pendek selama 5 sampai 20 detik. Jika dianggap sebagai pertimbangan kedua, pembelajaran baru akan disalurkan dan disimpan dalam hipokampus. Jika pembelajaran baru ini dianggap penting akan diorganisasikan dan diindeks oleh hipokampus dan kemudian disimpan dalam korteks (Jensen, 2011).Para peneliti memperkirakan bahwa ratusan juta neuron yang menempati sekitar 40% korteks ikut serta dalam pemrosesan visual, dibandingkan dengan 8% yang digunakan untuk persepsi sentuh dan 3% untuk pendengaran (Sherwood, 2014).

Tidak ada jalur atau proses tunggal untuk semua pembelajaran di dalam otak. Jenis pembelajaran yang berbeda masing-masing mengambil jalur yang unik dan diproses secara berbeda (Jensen, 2011).

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha

Dalam lingkungan sehari-hari kita dapat menerima informasi dari berbagai macam indera, seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa. Informasi ini akan diproses pada register sensorik. Register sensorik akan membuang informasi yang dianggap tidak penting. Informasi yang dianggap penting akan diteruskan ke memori jangka pendek (memori kerja dan memori segera). Selanjutnya informasi ini akan disaring kembali, jika informasi ini penting, maka selanjutnya akan disimpan pada memori jangka panjang. Apabila suatu saat informasi ini diperlukan, maka informasi ini akan dipanggil dari memori jangka panjang ke memori jangka pendek, sehingga informasi ini dapat diingat kembali (lihat Gambar 2.1) (Sousa, 2012).

Gambar 2.1 Model Pemrosesan Informasi (Sousa, 2012)

1.5.2 Hipotesis Penelitian

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha

2. Gaya belajar visual teks lebih baik daripada auditori terhadap peningkatan memori jangka pendek.

(14)

36 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Gaya belajar visual teks tidak lebih baik daripada visual gambar dalam meningkatkan memori jangka pendek.

2. Gaya belajar visual teks tidak berbeda dengan auditori dalam meningkatkan memori jangka pendek.

3. Gaya belajar visual teks lebih baik daripada kinestetik dalam meningkatkan memori jangka pendek.

5.2 Saran

1. Dalam proses belajar mengajar, sebaiknya materi yang dipelajari tidak hanya dari lisan dan tulisan, tapi juga dari gambar.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan subjek penelitian yang berbeda (jenis kelamin dan usia).

(15)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ganong, W. F. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC. Gilakjani, A. P. 2012. Visual, Auditory, Kinaesthetic Learning Styles and Their

Impacts on English Language Teaching. Journal of Studies in Education,1 (2): 104-113.

Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th Ed. Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.

Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC

Jensen, E. 2011. Pembelajaran Berbasis Otak. Jakarta Barat: Indeks.

Ozbas, S. 2013. The Investigation of the Learning Styles of University Students. The Online Journal of New Horizons in Education,1 (3): 53-58.

Sherwood, L. 2010. Human Physiology From Cells to Systems.7th Ed. Canada: Yolanda Cossio.

Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem..Edisi 8. Jakarta: EGC. Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. 2007. Psikologi Kognitif. Jakarta:

Erlangga.

Sousa, D. A. 2012. Bagaimana Otak Belajar. Edisi 4. Jakarta Barat: Indeks. Wibowo, D. S. 2011. Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang:

Bayumedia.

Gambar

Tabel 4.3 Uji Beda Rata-Rata Fisher’s LSD ........................................................
Gambar 2.7 Jaras Penglihatan ..............................................................................
Gambar 2.1 Model Pemrosesan Informasi (Sousa, 2012)

Referensi

Dokumen terkait

Apabila Pemenang Lelang yang ditetapkan sebagai penyedia jasa mengundurkan diri, maka Panitia Pengadaan dapat menetapkan Pemenang Cadangan sebagai Penyedia Jasa. Sanggahan

[r]

Kalimat berikut, yang isinya sesuai dengan iklan tersebut yaitu ….. Supaya menjadi bos,

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Khusus Konsentrasi. Pendidikan

Therefore, in this thesis the writer will study about the character’s psychological problems, which are insanity and a decision to commit suicide, and how those

The SPSS syntax file (igrowup.sps) calculates z-scores for the nine anthropometric indicators, weight-for-age, length/height-for-age, weight-for- length, weight-for-height, body

Hal yang didapatkan yakni yang pertama, bahwa sesungguhnya gender atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam pandangan Al-Quran bahwa antara laki-laki

[r]