• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rendahnya Minat Siswa Kelas XII Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi di Desa Sugaran Bayu

N/A
N/A
Kasih Rahmadani

Academic year: 2022

Membagikan "Rendahnya Minat Siswa Kelas XII Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi di Desa Sugaran Bayu"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Rendahnya Minat Siswa Kelas XII Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi di Desa Sugaran Bayu

KASIH RAHMADANI Manajemen Keuangan Syariah Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga

[email protected]

Abstrak

Pendidikan merupakan hak dan kewajaiban seluruh masyarakat Indonesia, sebagaimana telah dijamin oleh UUD 1945 sebagai dasar bangsa indonesia . peran pendidikan dalam suatu bangsa menjadi suatu hal yang paling penting dari segi manapun dengan orientasi pada kemajuan dan kemakmuran bangsa, dengan pendidkan seseorang mampu untuk hidup beradaptasi pada lingkungan dimanapun dia berada. menganalisis,mempetimbangkan dan mampu mengambil jalan mana yang ingin di tempuh.Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, banyaknya siswa kelas 12 didesa Sugaran Bayu untuk tidak melanjutkan pendidikan mereka di perguruan tinggi. Karena ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi mereka untuk melanjutkan pendidikannya yaitu ada faktor internal dan eksternal. Faktor Internal penyebab rendahnya siswa adalah keinginan untuk bekerja mencari uang, kurangnya kesadaran dan kurangnya motivasi. Faktor Eksternal penyebab rendahnya minat pemuda adalah akibat kondisi ekonomi, pola perilaku dan motivasi siswa.

Kata Kunci: Pendidikan, factor Internal, factor Eksternal.

Abstract

Education is the right and obligation of all Indonesian people, as guaranteed by the 1945 Constitution as the basis of the Indonesian nation. The role of education in a nation becomes the most important thing from any aspect with an orientation to the progress and prosperity of the nation, with education a person is able to live adapt to the environment wherever he is. analyze, consider and be able to take which path you want to take. Based on the research that has been done, many grade 12 students in Sugaran Bayu village are not planning to continue their education in college. Because there are several factors that can influence them to continue students are the desire to work for money, lack of awareness and lack of motivation. External factors that cause low interest in youth are the result of economic conditions, behavior patterns and student motivationtheir education, namely there are internal and external factors. Internal factors that cause low.

Keywords: Education, Internal factors, External factors

(2)

PENDAHULUAN

Pengertian pendidikan tercantum pada UU RI No.20 tahun 2003 bab 1 ayat 1 yaitu pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan diharapkan dapat membentuk manusia Indonesia yang mampu membangun Indonesai, dengan itu perlunya kemampuan dan keterampilan yang lebih baik. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, salah satunya adalah perguruan tinggi. Akan tetapi, dengan melihat kondisi nyata saat ini tentang perguruan tinggi, tidak banyak orang yang menginginkan hal tersebut. Hal ini

disebabkan karena menurunnya minat belajar mereka dan kurangnya harapan untuk menjadi orang yang lebih maju melalui perguruan tinggi.

Kehidupan masyarakat modern yang berpikiran maju akan dipengaruhi oleh lingkungan dan masyarakat tidak lepas dari dukungan kesadaran kolektif, tidak ada pembatasan pembatasan alamiah apapun pada kebutuhan dan hasrat manusia, maka minat masyarakat khususnya pada anak remaja tidak terbatas, yaitu memiliki minat yang tinggi tanpa memandang stratifikasi kelas sosial. Dengan adanya minat remaja terhadap pendidikan maka mendorong atau memotivasi bagi anak remaja untuk berusaha kerja keras agar dapat berpatisipasi aktif dalam mewujudkan cita citanya. Menurut Ahmad (2016:38) pendidikan adalah “ salah satu proses imteraksi manusia dengan lingkungannya yang berlangsung secara sadar dan terencana dalam rangka

mengembangkan segala potensinya, baik jasmani dan ruhani yang menimulkan perubahan positif dan kemajuan, baik kognitif, efektif, maupun psikomotorik yang berlangsung secara terus

menerus guna mencapai tujuan hidup”. Melihat sulitnya mendapatkan pekerjaan ditengah itu sangatlah penting agar memiliki kemampuan dan keterampilan yang cukup sebagai bekal untuk menjadi tenaga kerja. Lebih ber- mutunya sebuah pekerjaan apabila mengikuti pendidikan

diperguruan tinggi tidak hanya mementingkan teori melainkan juga peraktik. Selain itu, akan leih muda untuk mendapatkan pekerjaan dengan posisi yang lebih banyak dan layak.

Minat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi siswa XII di Sugaran Bayu. Minat siswa untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi masih rendah. Rendahnya minat melanjutkan keperguruan tinggi disebabkan oleh beberapa factor yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar yaitu, motivasi, sikap terhadap guru dan pelajaran, keluarga, fasilitas sekolah, dan teman pergaulan, minat belajar, ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang saling berhubungan erat dan tidak dapat berdiri sendiri. Didesa Sugaran Bayu Kecamatan Simalungun MEDAN,minat para siswa yang tamat SMA untuk melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi masih sangat rendah dan terlihat stagnan dari tahun ketahun, banyak siswa yang tamat SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah mereka lulus SMA. Bagi yang laki-laki mereka memilih untuk bekerja dikebun ataupun merantau dan bagi yang perempuan lebih memilih membantu pekerjaan ibunya dirumah atau menikah. Walaupun orang tua dari mereka hanya seorang petani

(3)

sawit dan petani sawah tapi untuk kebutuhan sehari-hari dari mereka sangat lah cukup dan jika mereka berkeinginan untuk melanjutkan anaknya diperguruan tinggi.

Pendidikan merupakan sesuatu yang penting untuk membentuk sebuah individu yang lebih baik lagi. Dengan pendidikan yang baik, maka individu tersebut bisa memberikan

kontribusi terhadap kehidupan pribadi,keluarga,masyarakat sekitar, maupun negara supaya bisa menjadi lebih baik. Karena itu pendidikan haruslah sudah mulai diterapkan sedari dini, dan jangan sampai ada anak mengalami putus sekolah atau tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sayangnya di Indonesia, cerminan pendidikan negeri ini sangat buruk.Tidak hanya dari segi rendahnya manusia yang berpartisipasi tapi juga rendahnya kualitas pendidikan dinegeri ini.

Meskipun pendidikan Indonesia masih memiliki kelayakan yang minim, namun seakan hal itu menjadi sesuatu yang bias. Pemerintah dianggap masih menangani permasalahan. Sehingga hal ini dianggap sebagai masalah mudah, namun dengan penyelesaian yang tidak akan berujung.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Desa Sugarang Bayu Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun Provinsi Medan supaya lebih mengetahui dengan jelas tentang factor factor penyebab rendahnya minat melanjutkan pendidikan

keperguruan tinggi (kasus pada remaja di Desa Sugarang Bayu Kecamatan Bandar Kabuoaten Simalungun, Medan).

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian ini yang digunakan penelitian kualitatatif dengan tipe deskriptif, dengan menggunakan analisis data yang bersifat induktif/kualitatif, teknik pengumpulannya yaitu gabungan, dan pengambilan informasi dengan cara purposive sampling. Menurut Iskandar penelitian deskriptif merupakan “ penelitian untuk memberi uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih berdasarkan indicator indicator dari variable yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable yang diteliti guna untuk eksplorasi dan klasifikasi dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah variabel yang diteliti”.

Dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah metode yang menggunakan langkah langkah untuk pemecahan masalah dengan menggunakan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek sesuai dengan fakta fakta. Metode penelitian data ini yaitu observasi, wawancara,

dekumentasi. Unit analisis penelitian ini adalah kelompok, karena yang diteliti adalah kelompok tamatan SMA yang tidak melanjutkan dan melanjutkan keperguruan tinggi serta perangkat melanjutkan kependidikan tinggi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interatif yang diajukan oleh Milles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi.

(4)

HASIL & PEMBAHASAN PENELITIAN HASIL

Penyajian data merupakan suatu proses yang dilakukan setelah mereduksi data. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan untuk memudahkan dalam menganalisis data sehingga permasalahan dalam penelitian ini dapat terjawab seluruhnya. Masalah umum dalam penelitian ini adalah “Apa factor factor penyebab rendahnya minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi kasus pada siswa tamatan SMA di Desa Sugarang Bayu, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalugun, Medan). Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa rata rata mata pencaharian orang tua siswa di Desa Sugarang Bayu Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Medan adalah petani sawit, buruh dan wiraswasta. Walaupun orang tua siswa hanya berkerja sebagai petani sawit, buruh,dan wiraswasta namun untuk kebutuhan sehari hari sangat lah cukup dan jika mereka berkeinginan untuk melanjutkan anaknya ke perguruan tinggi pun juga turut mendukung.

Apalagi dengan penghasilan petani sawit 1×15 hari ada yang mencapai dua atau tiga jutah sekali panen, untuk buruh 1×3 bulan bisa mencapai 4-5 juta, untuk wiraswasta 1×3 bulan juga bisa mencapai 4-5 juta 1×3 bulan. Tapi mayoritas penduduk di Desa Sugarang Bayu bekerja sebagai petani sawit dan buruh. Hal ini dipengaruhi leh beberapa factor baik yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar diri anak siswa tamatan SMA di Desa Sugarang Bayu.

PEMBAHASAN

Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana utama yang dapat mengembangkan kemampuan dan potensi penerus bangsa untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mencapai tujuan tersebut serangkaian usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah, salah satu nya adalah pengembangan lembaga lembaga pendidikan tinggi yakni lembaga PerguruanTinggi baik negeri maupun swasta. Pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di era globalisasi. Seseorang yang menempuh

pendidikan diperguruan tinggi akan lebih menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi disbanding dengan induvidu yang hanya tamatan dari pendidikan menengah umum dan pendidikan

menengah kejuruan. Karena, di perguruan tinggi peserta didik dituntut untuk dapat melaksanakan tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran,penelitian, dan

pengadian kepada masyarakat. Sehingga seseorang yang menempuh pendidikan tinggi akan lebih banyak memiliki kecakapan tidak hanya keterampilan serta menguasa i tentang ilmunya, tetapi juga mengembangkannya, bahkan bisa menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Dengan demikian apabila menempuh pendidikan menengah saja tidak cukup untuk dapat mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan mendidik siswa untuk melanjutkan p endidikan ke jejang yang lebih tinggi sehingga lebih menekankan pada penguasaan imu pengetahuan yang bersifat teoritis sebagai bekal untuk

(5)

melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Oleh karena itu minat siswa untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi perlu ditumbuhkan dan dikembangkan dalam diri siswa sejak awal terutama bagi siswa Sekolah Menengah Atas. Dan ada beberapa manfaat untuk melanjutkan studi nya keperguruan tinggi yaitu; Manfaat Melanjutkan Pendidikan di Bangku Kuliah Dengan kompetensi yang dimiliki dari lulusan perguruan tinggi,tentu nya menjadikan kuliah sebagai solusi untuk meraih karir yang lebih baik.Lalu apa saja manfaat dari Kuliah?Simak informasi selengkapnya berikut ini.

1. Menambah Wawasan dan Pengetahuan

Menempuh pendidikan studi lanjut tentu akan menambah wawasan dan pengetahuan.

Kamu dapat memperoleh ilmu baru yang belum kamu pelajari sebelumnya dibangku sekolah.Pengetahuan inilah yang akan menjadi bekal untuk bekerja sesuai dengan

prospek program studi yang kamu pilih. Setiap ilmu yang diperoleh dibangku kuliah juga akan membantu kamu untuk menambah pengetahuan dan memiliki kompetensi baru.Jika kamu mengambil program studi yang sesuai dengan jurusan yang kamu ambil saat disekolah menengah,maka kamu akan menambah pengetahuan.

2. Membentuk Karakter dan Mengembangkan Diri

Tahukah kamu bahwa kuliah dapat membentuk karakter?Jika kamu menempuh kuliah biasanya kamu berada jauh dari keluarga. Kamu akan memiliki sikap lebih mandiri untuk dapat bertahan hidup.Kamu juga akan memiliki kemampuan untuk dapat mengatur keuangan bulanan anda. Karakter juga dapat terbentuk dari kebiasaan kamu untuk bersosialisasi dengan mahasiswa lainnya. Berinteraksi dengan sesame mahasiswa juga akan membantu kamu untuk mengembangkan diri. Kamu akan tahu bagaimana caranya memulai pembicaraan dan bersosialisasi dengan baik.

3. Peluang Berkarir lebih Terbuka

Setelah menempuh pendidikan diperguruan tinggi,tentu nyapeluang karir akan lebih terbuka.Banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dengan kualifikasi pendidikan Diploma atau Sarjana.Dengan melanjutkan pendidikan diperguruan tinggi, tentunya kamu dapat memperluas peluang untuk berkarir diberbagai perusahaan.

Namun,semua itu kembali kepada diri masing- masing. Kamu harus memenuhi kualifikasi diri kamu dengan pengalaman magang,perilaku yang baik,dan berbagai hal lainnyayang dapat mendukung karir anda.Memiliki karakter yang positif dapat kamu bentuk sejak kamu masih berkuliah dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif.

4. Kesempatan mendapatkan Pendapatan yang Lebih Tinggi

Prospek karir lulusan perguruan tinggi memang lebih luas.Tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi penghasilan yang diperoleh.Hal itu dikarena kan pengetahuan yang kamu miliki tentu akan berbeda dengan lulusan SMA/K sederajat.Bidang kerja pada perusahaan

(6)

juga akan berbeda.Kamu juga dapat memperoleh penghasilan yang besar dari profesi yang bergengsi.

5. Mendapatkan Banyak Relasi

Dibangku kuliah,kamu dapat bertemu dengan mahasiswa dari berbagai ras,budaya,suku, bahasa dan agama.Hal itu dapat membantu kamu untuk memperluas relasi.kamu dapat mengenal satu sama lain untuk dapat saling mengenal dalam kegiatan yang positif.Agar kamu lebih mudah mendapatkan relasi,kamu dapat aktif diorganisasi kampus.

6. Meningkatkan Keterampilan

Terdapat berbagai keterampilan yang dapat di asah dibangku perkuliahan.Melalui sistem pembelajaran dan orngasisasi-organisasi kampus,kamu dapat meningkatkan kemampuan dalam hal public speaking,majamen organisasi,bernegosiasi,kemampuan menyelesaikan masalah,dan kemampuan intrapersonal.Selain itu,kamu juga lebih percaya diri ketika memiliki keterampilan yang bermanfaat untuk karir anda.

7. Meningkatkan Status Sosial

Gelar pendidikan dapat meningkatkan status sosial dimasyarakat.Memiliki gelar dapat menjadi kebanggaan tersendiri.Namun,hal itu tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk sombong.Ilmu pengetahuan yang kamu miliki harus membuat kamu tetap memiliki sikap yang rendah hati.

8. Memberikan Manfaat untuk Keluarga

Menempuh kuliah bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri.Kamu dapat membagi kan ilmu pengetahuan dan energy positif kepada keluarga kamu.Dengan kuliah, kamu dapat menjadi motivasi untuk keluarga yang lain agar dapat menempuh pendidikan di perguruantinggi. Kini kamu sudah mengetahui tujuan dan manfaat dari kuliah.

Walaupun kunci kesuksesan bukan hanya dengan kuliah, namun kuliah menjadi factor pendukung yang penting untuk karir kamu. Selain kuliah terlebih dahulu,kamu juga dapat bekerja sambil kuliah ataupun berwirausaha sambil kuliah. Di erateknologi seperti saat ini, tentu nya kamu harus dapat mengetahuii tentang perkembangan diDuniaIT. Kamu dapat menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Tapi apalah daya minat siswa SMA di Desa Sugarang Bayu Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Medan, masih tergolong sangat rendah dikarenakan ada beberapa factor yang membuat minat siswa terbilang rendah yaitu;

(7)

Faktor Internal

Faktor internal adalah factor yang mampu menumbuhkan minat seseorang karena adanya kesadaran dari diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Siswa di Desa Sugarang Bayu dipengaruhi oleh beberapa factor.

a. Keinginan Bekerja Mencari Uang

Berdasarkan dari hasil penelitian bahwa siswa yang tidak melanjutkan pendidikan mereka memang bersungguh sungguh bekerja untuk mencari uang untuk mendapatkan yang mereka inginkan. Contohnya membeli skincare atau membeli sepeda motor. Minat para siswa saat ini semakin menurun dan mereka memutuskan untuk langsung mencari pekerjaan. Siswa yang melanjutkan studi kependidikan tinggi hanya sedikit, namun yang berminat untuk terjun ke dunia kerja banyak sehingga tidak heran lagi jika tamatan SMA yang lebih berminat untuk bekerja daripada melanjutkan studi keperguruan tinggi.

b. Kurangnya Kesadaran/ Motivasi Terhadap Pentingnya Pendidikan Tinggi

Kurangnya kesadaran terhadap pentingnya pendidikan tinggi seperti mereka menganggap pendidikan tinggi hanya sanggup tamat sekolah dasar(SD) dan tidak mengerti fungsi pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi nantinya juga bertujuan untuk mencari uang sehingga mereka lebih baik memanfaatkan kesempatan bekerja yang sudah jelas penghasiannya secara materi dari pada melanjutkan pendidikan tinggi. Keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sangat rendah, sikap pesimis bahwa kuliah hanya menghabiskan uang, waktu, tenaga, dan pikiran.

c. Kemampuan Belajar Tidak Ada

Minat untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi di Desa Sugarang Bayu tergolong masih rendah. Kemampuan belajar merupakan salah satu factor internal yang mempengaruhi siswa terhadap minat melanjutkan studi kependidikan tinggi. Kemampuan belajar bisa dari dalam diri sendiri maupun dari luar lingkungan. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Sehingga motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Berawal dari motivasi belajar yang rendah menyebabkam siswa tersebut tidak berminat untuk melanjutkan studi ke pendidikan tinggi. Minat melanjutkan studi ke pendidikan tinggi ditambah dengan prestasi yang baik merupakan peluang bagi individu untuk mempunyai kesempatan yang besar masuk Pendidikan Tinggi. Oleh karena itu, prestasi belajar juga merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi siswa dalam minat melanjutkan studi ke pendidikan tinggi. Ada beberapa aspek psikologis dari faktor Internal untuk mempengaruhi minat belajar yaitu;

1. Intelegensi

Sangat besar mempengaruhi kemajuan belajar.

2. Perhatian

(8)

Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian

terhadap bahan yang akan dipelajarinya. Perhatian adalah keaktifan jiwa ang dipertinggi, jiwa itu semata mata tertuju kepada suatu objek atau sekelompok objek.

3. Minat

Besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar sungguh sungguh.

4. Bakat

Merupakan kecakapan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan.

5. Kesiapan

Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa sudah mempunyai kesiapan untuk belajar, maka hasil belajar baik.

d. Pola Pikir Orang Tua

Masih banyak orang tua yang memiliki pola pikir tradisional masyarakat yang mengaggap tidak penting untuk menyekolahkan anak tinggi tinggi, terutama pada anak perempuan. Dengan pemikiran orang tua seperti itu sangat mempengaruhi pertimangan untuk menyekolahkan anaknya, seingga banyak siswa tamatan SMA yang tidak bisa melanjutkan studinya keperguruan tinggi. Tidak ada dorongan orang tua membuat anaknya untuk tidak melanjutkan pendidikny, terlebih pola pikir orang tua yang hanya mengatakan minimal tamatan SMA dan sudah melebihi orang tua itu sudah menjadi keputusan yang baik bagi mereka. Padahal jika siswa melanjutkan studinya keperguruan tinggi akan mengangkat drajat orang tua, dan pastinya orangtua akan bangga mempunyai ana yang sudah sarjana.

Dan ada factor eksternal untuk mempengaruhi minat belajar meliputi:

1. Aspek Keluarga Pendidkan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan.

Aspek keluarga terdiri dari:

a. Cara Orang Tua Mendidik Anak Cara orang tua mendidik anak besar

pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya.

b. Suasana Rumah Untuk menjadikan anak belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Jika suasana rumah tenang, seorang anak akan betah tinggal di rumah dan anak dapat belajar dengan baik.

c. Keadaan Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga juga sangat mempengaruhi belajar anak.

2. Aspek Sekolah Aspek sekolah yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari:

a. Metode mengajar Menurut Slameto (2010:65) Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar yang kurang

(9)

baik akan mempengaruhi belajar siswa. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar diusahakan yang semenarik mungkin.

b. Relasi Guru dengan Siswa Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa, dapat menyebabkan proses belajarmengajar kurang lancar.

c. Disiplin Kedisiplinan sekolah sangat erat hubungannya dengan kerajinan siswa pergi ke sekolah dan juga belajar.

d. Keadaan Gedung Jumlah siswa yang banyak serta karakteristik masing- masing yang bervariasi, mereka menuntut keadaan gedung harus memadai dalam setiap kelas.

e. Alat Pelajaran Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap perlu agar guru dapat belajar dan menerima pelajaran dengan baik.

3. Aspek Masyarakat Aspek masyarakat terdiri dari:

a. Bentuk Kehidupan Masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar juga dapat

menpengaruhi belajar anak. Pengaruh tersebut dapat mendorong semangat anak atau siswa belajar lebih giat atau sebaliknya.

b. Teman Bergaul Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pengawasan dari orang tua serta pendidik harus cukup bijaksana. Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, dan sebaliknya.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor yang mampu menumbuhkan minat seseorang akibat adanya peran orang lain dan lingkungan yang ada di sekitar seperti faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sosial.

a. Pengaruh Teman Sebaya

Faktor lingkungan pergaulan anak menjadi salah satu factor yang dominan karena anak tidak melanjutkan pendidikan tinggi tertarik dengan teman sepergaulan yang tidak melanjutkan pendidikan tinggi dan bisa mencari uang sendiri untuk membeli barang- barang yang diinginkannya. Faktor lingkungan merupakan tempat dimana remaja berinteraksi dengam teman atau kelompoknya. Usia siswa tamat SMA dimana interaksi sosial dan pengaruh dari teman sebaya semakin menjadi penting. Beberapa keputusan siswa banyak dipengaruhi oleh teman sebayanya salah satunya keinginan untuk

melanjutkan kependidikan tinggi dan juga Masih banyak orang tua yang memiliki pola pikir tradisional masyarakat yang menganggap tidak penting untuk menyekolahkan anak tinggi-tinggi, terutama kalau anak perempuan.

b. Pengaruh Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan tempat dimana remaja berinteraksi dengan teman atau kelompoknya. Hasil dari pada hubungan dengan lingkungan ternyata juga mempengaruhi

(10)

pola pikir dan minat remaja terhadap sesuatu termasuk minat terhadap pendidikan di Perguruan Tinggi. Temannya pada umumnya juga tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, pada umumnya mereka juga bekerja di kampung dengan orang tua dan ada juga yang bekerja dikota. Dan diketahuai bahwa teman sekitar rumah mereka juga sama-sama tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dalam mencari kerjapun mereka sudah merancangnya, hal ini menunjukan minat remaja untuk melanjutkan pendidikannya juga dipengaruhi faktor lingkungan dan pergaulannya.

c. Kondisi Perekonomian

Berdasarkan hasil penelitian dapat bahwa pendapatan yang besar dan mencukupi membuat anak yang bekerja di lahan lupa betapa pentingnya pendidikan tinggi untuk mencapai mobilitas ekonomi yang tinggi.Keinginan untuk bekerja karena mereka ingin memperoleh penghasilan sendiri, yang besar dan mudahnya mendapatkan sesuatu yang diinginkan, seperti membeli sepeda motor, handphone dan barang lainnya.

Banyak anak siswa tamat SMA di Desa Sugaranng Bayu yang beranggapan bahwa bekerja (megelola usaha keluarga, berwirausaha, dan lain sebagainya ) merupakan hal yang menyenangkan dan memang sudah seharusnya, dapat menghasilkan uang dan tidak memerlukan usaha pemikiran yang mendalam seperti halnya belajar. Mereka beranggapan bahwa menempuh pendidikan Tinggi pada akhirnya bertujuan untuk mencari pekerjaan dan uang, sedangkan apa yang dilakukan sekarang sudah bisa menghasilkan uang.

Selain perekonomian keluarga yang sangat berpengaruh yang mengakibatkan si anak dengan terpaksa untuk putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi lagi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rata rata pendidikan orang tua maupun siswa masih tergolong rendah karena factor yang disebutkan diatas. Namun, selain itu minat rendahnya siswa untuk melanjutkan studi nya kejenjang yang lebih tinggi lagi yaitu menikah diusia yang muda.Zaman sekarang banyak yang tidak minat untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi akibat pergaulan bebas dan akibat pengaruh teman. Banyak yang ingin menikah pada usia yang mudah yang mana siswa tersebut dipengaruhi teman akibat pergaulan bebas.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian Faktor Penyebab Rendahnya Minat Siswa XII untuk

melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi (Studi Kasus Pada Siswa XII Di Desa Sugarang Bayu Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Medan)”, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor Internal penyebab kurangnya minat remaja desa terhadap pendidikan di perguruan tinggi di Desa Sugarang Bayu adalah keinginan bekerja mencari uang, kurangnya

(11)

kesadaran/motivasi terhadap pentingnya pendidikan tinggi, Kemampuan belajar/kognitif tidak ada dan pola pikir orang tua.

2. Faktor Eksternal penyebab kurangnya minat remaja desa pendidikan di perguruan tinggi di Desa Sugarang Bayu adalah pengaruh teman sebaya, pengaruh lingkungan, kondisi ekonomi yang berbeda (meningkat) dari sebelumnya. Rendahnnya kesadaran anak remaja di Sugarang Bayu terhadap pendidikan perguruan tinggi dipengaruhi oleh pola prilaku anak dan motivasi anak remaja itu sendiri. Keinginanya untuk sekolah ke Perguruan Tinggi sangat rendah, sikap pesimis bahwa kuliah hanya menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan biaya ditambah belum tentu mendapat pekerjaan sudah mengakar dibenak dan pikiran mereka.

DAFTAR PUSTAKA

 http://www.smkn1perhentianraja.sch.id?read?5?pengertian-pendidikanmenurut- ahli.

 Ardyani, Anis dan Latifah, L. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Menjadi Guru Akuntansi Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi. Economic Education Analysis Journal.

Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Alfabeta)

 Faktor factor yang memengaruhi minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi pada peserta didik kelas XII akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta Tahun 2013. Jurnal pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi. FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

 Surtinah. (2004). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas II SMUN I Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2002/2003 .

 adillah, A. (2016). Analisis Minat Belajar dan Bakat Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. M a t h l i n e. Jurnal Matematika Dan Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Ia merupakan hasutan godaan tipuan syaitan yang menampakkan tanda-tanda pada tubuh badan manusia dari kalangan Yahudi untuk meyakinkan kaum Nasrani bahawa Allah adalah Al-Masih

Setelah dilakukannya penelitian kepada subjek mengenai makna hidup pada pengguna NAPZA maka ditemukan: faktor-faktor yang menyebabkan subjek menjadi pengguna NAPZA

Beberapa ketentuan dalam Lampiran Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Bersama ini saya mohon kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian saya mengenai “ PERBANDINGAN KONSISTENSI GARIS E RICKETTS DAN GARIS S

Perlindungan hukum dalam tindak pidana kekerasan anak di bawah umur di Kota Palu dapat mencakup bentuk perlindungan yang bersifat abstrak (tidak langsung) maupun yang

Sesuai dengan hasil penelitian Jawale 24 tahun 2010 yang mengevaluasi aktivitas larvasida pada ekstrak metanol daun Cestrum nocturnum yang mengandung steroid

Hubungan Penerimaan Diri Dengan Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan Pada Waria Di Kota Tasikmalaya.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil Uji Kepekaaan Antimikroba terhadap Berbagai Kuman Gram Negatif pada Pasien ISK di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit X Yogyakarta tahun 2011..