• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB III

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan keuangan dan tahunan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (http://www.idx.co.id) dan website perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan 2016-2020.

perusahaan pada sektor ini merupakan penyumbang terbesar kepada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 19,86% pada tahun 2019 (www.kemenperin.go.id). Alasan lain menggunakan Perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki serangkaian proses produksi yang berkesinambungan dimulai dari pengadaan bahan baku, pengolahan hingga menjadi produk siap dijual. Segala proses tersebut dilakukan sendiri oleh perusahaan sehingga memerlukan pengelolaan sumber dana yang baik untuk digunakan pada aktiva tetap perusahaan ditengah persaingan usaha manufaktur yang ketat. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling, dengan berdasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria sampling dapat dilihat pada

tabel 1:

Tabel 1. Kriteria Sampel Penelitian

No Kriteria Sampel Jumlah

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai 2020

145

2. Perusahaan yang delisting dari Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan 2016-2020 (pengurang)

(9)

3. Data perusahaan tidak lengkap (pengurang) (31)

Target populasi diambil sebagai sampel Tahun pengamatan

Total observasi

105 5 525 Data diolah peneliti

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terkait pencapaian yang diraih perusahaan. Nilai perusahaan digunakan sebagai variabel dependen yang diproksi dengan

(2)

11

Price to Book Value (PBV). Rasio PBV ini mengukur nilai yang diberikan pasar terhadap kinerja perusahaan dimasa lalu dan prospek kinerja dimasa yang akan datang (Alza dan Utama 2018; Mubyarto dan Khairiyani 2019).

Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah modal yang ditanamkan perusahaan dengan harapan memberikan profit dimasa yang akan datang (Dewi dan Wirasedana 2018). Keputusan investasi diposisikan sebagai variabel independen yang diukur dengan Capital Expenditure to Book Value Assets (CAPBVA). Proksi IOS berbasis investasi ini mampu melihat besaran aliran tambahan modal saham perusahaan yang dipergunakan untuk tambahan investasi pada aktiva yang dimiliki (Mirrad, Tarmedi, dan Mayasari 2020).

Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan berkaitan dengan struktur modal yang dimiliki perusahaan.

Keputusan pendanaan dipergunakan sebagai variabel independen yang diproksi dengan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio DER mampu membandingkan antara hutang dengan seluruh

ekuitas (Brigham dan Houston 2011; Mubyarto dan Khairiyani 2019).

Enterprise Risk Management

Enterprise Risk Management (ERM) merupakan manajemen risiko terintegrasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko perusahaan (Iswajuni, Manasikana, dan Soetedjo 2018). ERM diposisikan sebagai variabel moderasi yang diukur dengan ERM score seperti pada penelitian Florio dan Leoni (2017).

Variabel Kontrol

Menurut Basuki dan Prawoto (2015) variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan/dibuat konstan sehingga variabel independen terhadap variabel dependen maupun variabel pemoderasi tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak sedang diteliti.

Dalam penelitian ini variabel kontrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan dan profitabilitas.

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah gambaran dari besar kecilnya suatu perusahaan (Tahir dan Razali 2011). Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol pada penelitian ini.

Menurut Suwisnaya dan Krisnadewi (2019), ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Total Assets.

(3)

12 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit dari seluruh aset yang dimiliki perusahaan. Profitabilitas digunakan sebagai variabel kontrol.

Menurut Iswajuni, Manasikana, dan Soetedjo (2018) profitabilitas dapat diwakilkan dengan menggunakan rasio Return on Assets (ROA).

Tabel 2. Pemgukuran Variabel Tipe

Variabel Variabel Pengukuran

Dependen Nilai Perusahaan (PBV)

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 ( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟)

Independen

Keputusan Investasi (CAPBVA)

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 (𝑡) − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 (𝑡 − 1) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

Keputusan

Pendanaan (DER) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Moderasi

Enterprise Risk Management (ERM)

Skor ERM, ditentukan dengan menjumlahkan enam kriteria ERM, antara lain: (1) adanya komite ICR (Internal Control and Risk) atau komite risiko; (2) adanya petugas ICR atau CRO (Chief Risk Officier) di perusahaan; (3) pelaporan dari komite ICR atau komite risiko kepada direksi lebih dari 1 kali setahun; (4) melakukan penilaian risiko lebih dari 1 kali setahun; (5) mengidentifikasi risiko pada level yang lebih rendah dari keseluruhan perusahaan; dan (6) menggunakan metode penilaian risiko kualitatif dan kuantitatif. Angka 1 akan diberikan untuk perusahaan yang memenuhi persyaratan per kriteria dan angka 0 untuk sebaliknya, sehingga hasil akhir dari ERM score memiliki kisaran angka 0 sampai 6

Kontrol

Ukuran Perusahaan

(SIZE) 𝑆𝐼𝑍𝐸 = 𝐿𝑛𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

Profitabilitas (ROA) 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑥100%

Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data kuantitatif yang bersumber dari laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2016-2020.

Dalam melakukan analisis, penelitian ini menggunakan aplikasi Eviews9 (Econometric Views versi 9) dengan melakukan uji regresi data panel dan uji Moderated Regression Analysis (MRA). Berikut adalah penjelasan uji yang digunakan dalam penelitian:

(4)

13 Pemilihan Model

Dalam mengolah data panel yang digunakan dalam penelitian ini, pemilihan model yang sesuai perlu dilakukan agar dapat memperoleh hasil yang paling optimal dan efisien.

Menurut Basuki dan Prawoto (2015) terdapat tiga model, yaitu model common effect (CEM), model fixed effect (FEM), dan model random effect (REM). Untuk memilih model yang paling sesuai dalam mengelola data panel pada penelitian ini dapat dilakukan melalui beberapa pengujian, pertama uji Chow, kedua uji Hausman dan ketiga uji Langrange Multiplier (LM).

Pengujian Asumsi Klasik

Menurut Basuki dan Prawoto (2015) menjelaskan bahwa uji asumsi klasik yang digunakan dalam regresi linier dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) meliputi uji Linieritas, uji Autokorelasi, uji Heterokedastisitas, uji Multikolinearitas serta uji Normalitas.

Namun pada data panel, kelima uji asumsi klasik tersebut tidak perlu dilakukan semua.

Uji asumsi klasik yang dipaparkan dalam buku Basuki dan Prawoto (2015) sebagai berikut: (1) Model regresi linier sudah diasumsikan linier, sehingga tidak perlu melakukan pengujian Linieritas. (2) Uji normalitas tidak termasuk dalam syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimator), hal ini juga didukung oleh beberapa pendapat bahwa uji normalitas bukan sebuah syarat yang wajib dipenuhi. (3) Uji autokorelasi pada data yang bersifat cross section/

panel akan sia-sia karena masalah autokorelasi hanya terjadi pada data time series. (4) Uji multikolinearitas perlu dilakukan pada model regresi linier yang menggunakan dua atau lebih variabel independen, karena masalah multikolinearitas tidak mungkin terjadi pada model regresi linier yang hanya menggunakan satu variabel independen. (5) Masalah heterokedastisitas biasanya terjadi pada data cross section, yang dimana data panel lebih condong identik pada cross section dibanding time series.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa uji asumsi klasik pada model regresi panel, hanya uji multikolinieritas dan uji heterokedastisitas saja yang wajib digunakan, sedangkan yang lainnya tidak.

Uji Regresi Data Panel

Penelitian ini menggunakan regresi data panel. Data panel merupakan perpaduan dari data silang (cross section) dan data runtut waktu (time series). Data silang merupakan data beberapa variabel yang didapat dengan mengamati banyak subyek dalam satu waktu tertentu.

(5)

14

Sedangkan data runtut waktu merupakan data beberapa variabel yang didapat dari mengamati satu subyek dalam kurum waktu tertentu (Basuki dan Prawoto 2015). Alasan yang mendasari pemilihan analisis regresi data panel dalam penelitian ini adalah penggunaan 105 perusahaan manufaktur yang memiliki data beberapa variabel penelitian yang diperlukan dan dalam peruode waktu lima tahun yaitu tahun 2016 sampai 2020. Model regresi data panel dalam penelitian ini sebagai berikut:

Persamaan Regresi Data Panel I:

𝑃𝐵𝑉𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽1𝐶𝐴𝑃𝐵𝑉𝐴𝑖𝑡+ 𝛽2𝐷𝐸𝑅𝑖𝑡+ 𝛽3𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖𝑡+ 𝛽4𝑅𝑂𝐴𝑖𝑡+ 𝜀𝑖𝑡 Keterangan:

PBV = Nilai perusahaan (variabel terikat)

𝛼 = Konstanta

𝛽1− 𝛽3 = Koefisien regresi masing-masing variabel bebas CAPBVA = Keputusan investasi (variabel bebas)

DER = Keputusan pendanaan (variabel bebas) SIZE = Ukuran perusahaan (variabel kontrol) ROA = Profitabilitas (variabel kontrol)

𝜀 = error

t = waktu dalam tahun

i = banyaknya perusahaan manufaktur Uji Moderated Regression Analysis (MRA)

Setelah menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tanpa memasukkan variabel moderasi. Peneliti kemudian menguji kemampuan variabel moderasi dalam memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat menggunakan uji MRA. Menurut Ghozali 2018 Moderated Regression Analysis merupakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel pemoderasi. Model regresi moderasi dalam penelitian ini sebagai berikut:

Persamaan Regresi Data Panel II:

𝑃𝐵𝑉𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽1𝐶𝐴𝑃𝐵𝑉𝐴𝑖𝑡+ 𝛽2𝐸𝑅𝑀𝑖𝑡 + 𝛽3𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖𝑡+ 𝛽4𝑅𝑂𝐴𝑖𝑡+ 𝛽5𝐶𝐴𝑃𝐵𝑉𝐴_𝐸𝑅𝑀𝑖𝑡+ 𝜀𝑖𝑡 Keterangan:

PBV = Nilai perusahaan (variabel terikat)

𝛼 = Konstanta

(6)

15

𝛽1− 𝛽3 = Koefisien regresi masing-masing variabel bebas CAPBVA = Keputusan investasi (variabel bebas)

ERM = Enterprise Risk Management (variabel moderasi) SIZE = Ukuran perusahaan (variabel kontrol)

ROA = Profitabilitas (variabel kontrol)

CAPBVA_ERM = Interaksi antara CAPBVA terhadap moderasi ERM

𝜀 = error

t = waktu dalam tahun

i = banyaknya perusahaan manufaktur

Persamaan Regresi Data Panel III:

𝑃𝐵𝑉𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽1𝐷𝐸𝑅𝑖𝑡+ 𝛽2𝐸𝑅𝑀𝑖𝑡+ 𝛽3𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖𝑡+ 𝛽4𝑅𝑂𝐴𝑖𝑡+ 𝛽5𝐷𝐸𝑅_𝐸𝑅𝑀𝑖𝑡+ 𝜀𝑖𝑡 Keterangan:

PBV = Nilai perusahaan (variabel terikat)

𝛼 = Konstanta

𝛽1− 𝛽3 = Koefisien regresi masing-masing variabel bebas DER = Keputusan pendanaan (variabel bebas)

ERM = Enterprise Risk Management (variabel moderasi) SIZE = Ukuran perusahaan (variabel kontrol)

ROA = Profitabilitas (variabel kontrol)

DER_ERM = Interaksi antara DER terhadap moderasi ERM

𝜀 = error

t = waktu dalam tahun

i = banyaknya perusahaan manufaktur

Gambar

Tabel 2. Pemgukuran Variabel  Tipe

Referensi

Dokumen terkait

Karena berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa peranan kepala sekolah sebagai pendidik (edukator) yangtugasnya untuk memberikan nasihat terhadap guru dalam

mengenai proses pembelajaran, media pembelajaran tang digunakan dan evaluasi yang dilakukan guru mengenai pemahaman konsep dan karakter cinta tanah air siswa. Kegiatan

Kadar protein pada susu yang tidak diberi penambahan florotanin adalah yang tertinggi sedangkan yang terendah ada pada sampel susu yang diberi penambahan florotanin 0,5%,

Penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Awan dan Bukhari (2011) yang menyatakan bahwa pelayanan yang baik mampu menumbuhkan

Dari Pasal 28 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dapat ditafsirkan bahwa terhadap suami istri yang bertindak dengan itikad

Pada usia 0-6 tahun merupakan masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat sehingga masa ini disebut golden age (masa emas). Kenyataan yang ditemui di PAUD Harapan Bangsa

Dan apabila kualIts8 listrik mikrohidm (PLTMH) kincir air bukanlah rnerupakan partimbangan utama karana diasumikan bahwa energi listrik yang dihasilkan hanyalah digunakan

Nilai error menandakan bahwa dalam melakukan tugas mengemudikan bus, sopir memiliki beberapa faktor penyebab human error diantaranya Sedikitnya kesempatan melatih pikiran